VEKTOR – FISIKA1

advertisement
VEKTOR – FISIKA1
By : Gutama Indra M.Eng
FAKULTAS TEKNIK
UDINUS - 2017
TUJUAN PERKULIAHAN
Mahasiswa mampu memahami konsep vektor
Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan seputar vektor
Mahasiswa mampu menerapkan konsep vektor dalam bidang Electrical Engineering
MATERI PERKULIAHAN
1. Konsep vektor
2. Posisi
3. Penjumlahan vektor
4. Perkalian vektor
5. Kecepatan
KONSEP VEKTOR
Di dalam ilmu fisika dikenal 2 macam besaran. Yaitu besaran vektor dan scalar
SEBUTKAN PERSAMAAN DAN PERBEDAANNYA !
VEKTOR
SKALAR
Mempunyai besaran dan ukuran
(magnitude or size)
Mempunyai besaran dan ukuran
Mempunyai arah atau direction
Tidak mempunyai factor arah / direction
Contoh 10π‘š/𝑠, 10π‘š/𝑠 2
Contoh : 10 meter, 10 m/s, 10 Newton
?
CONTOH KASUS
BETTER UNDERSTANDING IS REQUIRED !
Object
Ke kanan
A
Bidang
B
CONTOH KASUS
Perubahan posisi dari titik A ke titik B disebut dengan perpindahan (displacement)
Skalar
10 meter
Object
Ke kanan
A
Bidang
B
CONTOH KASUS
βˆ†t = 𝑑π‘₯ − 𝑑0
βˆ†t = 5 – 0 = 5s
10 meter selama 5 second
Object
A
B
Ke kanan
VEKTOR
𝑣=
0s
10 π‘š π‘˜π‘’ π‘˜π‘Žπ‘›π‘Žπ‘›
= 5π‘š/𝑠
2𝑠
Velocity (kecepatan)
5s
t (waktu)
𝑣=
Speed (kelajuan)
10 π‘š
= 5π‘š/𝑠
2𝑠
SKALAR
POSISI
Jenis bidang yang digunakan untuk mengetahui posisi objek
1 dimensi
2 dimensi
3 dimensi
Panjang vektor π‘Ÿ menyatakan jarak benda dari pusat koordinat
memenuhi dalil Phitagoras (karena komponen saling tegak lurus),
yaitu
Misalkan :
π‘Ÿ = 4π‘₯ + 10𝑦 + 2𝑧
SIFAT VEKTOR
Vektor dapat di operasikan dengan besaran scalar dan menghasilkan vektor
Vektor dapat di operasikan dengan vektor dan dapat menghasilkan vektor atau
skalar
Dua besaran skalar yang saling dioperasikan tidak dapat menghasilkan vektor.
PENJUMLAHAN VEKTOR
V1 + V2 = R
Hanya berlaku untuk dua vektor yang belawanan arah
Hasil penjumlahan dua buah vektor atau
lebih disebut dengan vektor resultan
PENJUMLAHAN VEKTOR
𝑅=
𝑅=
112 + 112
242 = 15.6
Hanya berlaku bagi dua vektor
yang membentuk sudut 90 derajat
!!
METODE JAJARAN GENJANG
Untuk mencari besar resultan dapat persamaan berikut ini:
𝑅=
𝐴2 + 𝐡2 + 2𝐴𝐡 π‘π‘œπ‘ π›Ό
Untuk mencari arah R dapat menggunakan persamaan berikut :
𝑅 π‘ π‘–π‘›πœƒ = 𝐴 𝑠𝑖𝑛𝛼
PERKALIAN VEKTOR
Perklaian antara dua vektor dan menghasilkan sebuah besaran skalar disebut
dengan dot product.
Perkalian antara dua vektor didefinisikan dengan :
𝐴. 𝐡 = 𝐴𝐡 cos πœƒ
Dengan πœƒ adalah sudut antara vektor 𝐴 dan 𝐡.
Besar vektor 𝐢 = 𝐴 + 𝐡 dapat dinayatakan dengan :
A
πœƒ
B
𝐢=
𝐴 + 𝐡 . (𝐴 + 𝐡) =
𝐴 + 𝐡 + 2𝐴𝐡 π‘π‘œπ‘ πœƒ
METODE TRIANGULASI
𝐿 = 𝑙1 + 𝑙2
𝑑
𝑑
+
π‘‘π‘Žπ‘›π›Ό π‘‘π‘Žπ‘›π›½
1
1
𝐿=d
+
π‘‘π‘Žπ‘›π›Ό π‘‘π‘Žπ‘›π›½
1
1
𝐿=𝑑
+
𝑠𝑖𝑛𝛼 𝑠𝑖𝑛𝛽
π‘π‘œπ‘ π›Ό π‘π‘œπ‘ π›½
π‘π‘œπ‘ π›Ό π‘π‘œπ‘ π›½
𝐿=𝑑
+
𝑠𝑖𝑛𝛼 𝑠𝑖𝑛𝛽
π‘π‘œπ‘ π›Όπ‘ π‘–π‘›π›½ + π‘π‘œπ‘ π›½π‘ π‘–π‘›π›Ό
𝐿=𝑑
𝑠𝑖𝑛𝛼𝑠𝑖𝑛𝛽
𝑑 sin(𝛼 + 𝛽 )
𝐿=
𝑠𝑖𝑛𝛼𝑠𝑖𝑛𝛽
𝐿=
𝑙1
𝑙2
𝐿
Metode triangulasi adalah sebuah metode yang
dapat digunakan untuk mencari jarak suatu objek
dengan mengacu pada jarak dua titik dan dua
sudut.
𝑑=
𝐿(𝑠𝑖𝑛𝛼𝑠𝑖𝑛𝛽)
sin(𝛼 + 𝛽)
KECEPATAN RATA-RATA
Kecepatan rata-rata didefinsikan sebagai perbandingan antara perpindahan
dengan lama waktu melakukan perpindahan.
Misalkan pada saat 𝑑1 posisi benda adalah π‘Ÿ1 dan pada saat 𝑑2 , posisi benda
adalah π‘Ÿ2 . Maka :
CONTOH SOAL
Download