BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas Karya Akhir atau

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya
Pada program kali ini penulis berkesempatan untuk membuat sebuah tugas akhir,
yaitu sebuah air magazine untuk keluarga. Penulis juga memiliki alasan kuat akan mengapa
harus memilih genre tayangan air magazine yang bersegmenkan keluarga, kemajuan
teknologi dan semakin individualistisnya manusia pada era modern, membuat minimnya
hubungan interaksi antar keluarga. Di tambah dengan kemudahan dan kecanggihan gadget
dan smartphone yang membuat setiap orang bisa memiliki layaknya sebuah televisi pribadi di
sakunya. Hal tersebut membuat penulis berfikir akan semakin merosotnya hubungan antar
keluarga di era abad 21 ini. Melihat hal itu, penulis membuat sebuat kuesioner dengan
serangkaian pertanyaan yang berujung pada berapa banyak responden yang memiliki
keinginan untuk melihat televisi bersama keluarga. Hasilnya sangat mengejutkan, yaitu
hampir semua responden ingin dan sangat ingin untuk melihat televisi dan menghabiskan
keluarga dengan menonton televisi.
Dari sebuah keinginan kecil untuk membuat sebuah tayangan keluarga, munculah ide
untuk membuat sebuah tayangan yang bisa dinikmati oleh segala kalangan dan segala umur.
Membuat sebuah tayangan program televisi yang beragam dan dapat memberikan informasi
juga pelajaran untuk anak hingga dewasa. Berikut merupakan beberapa perbandingan dengan
program sebelumnya yaitu:
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Program Sejenis
No
Judul
Isi Program
Program
1 Indonesia
Perbedaan dengan
Program yang Dibuat
Tayangan
Indonesia Program
“Fusilli”
akan
Morning
Morning Show yang di juga memakai konsep yang
Show
tayangkan oleh Net Tv ini sama,
(NET)
adalah program campuran televisi
dengan
genre
atau yang lebih dikenal variety
show,
namun
yaitu
program
dengan air magazine atau berbeda dengan Indonesia
variety
show,
berbagai
segmen.
dengan Morning Show yang di
Salah tayangkan pagi hari untuk
No
Judul
Isi Program
Perbedaan dengan
Program
Program yang Dibuat
satu segmen yang dimiliki ditonton oleh kaum dewasa
oleh program acara ini muda sebelum pergi ke
adalah;
berita,
olahraga, kantor,
today’s history, kuliner dan akan
program
Fusilli
ditayangkan
setiap
sebagainya.
Dengan hari minggu siang, untuk
segmentasi
program menarget keluarga muda
dewasa
program yang sedang bersantai di
muda,
televisi Net Tv dikemas akhir pekan. Juga, dengan
dengan
menarik
dan menargetkan
terkesan up to date dan anak
santai.
dari
hingga
anakdewasa,
program Fusilli juga harus
Indonesia Morning Show di di tayangkan pada siang
tayangkan
setiap
hari, hari, walau tetap dengan
setiap pukul 6 pagi hingga terkesan up to date dan
santai.
pukul 9 pagi.
2 8 Eleven
Seperti namanya, program Perbedaan program Fusilli,
Show
8
Eleven
(Metro Tv)
tayangan
Magazine
Show
program
yang
adalah selain pada jam tayang dan
News target
audiens,
di memiliki
tayangkan setiap pukul 8 yang
Fusilli
segmen
acara
berbeda,
berfokus
hingga 11 pagi. Berbeda kepada
acara
menarik
dengan Indonesia Morning untuk
keluarga,
dengan
Show,
8
Eleven
Show segmen yang bisa dinikmati
ditayangkan lebih siang, oleh anak-anak dan juga
walaupun dengan konsep dewasa.
yang hampir sama.
Dengan menayangkan live
music dan banyak segmen
menarik seperti memasak,
8 Eleven Show menarik
No
Judul
Isi Program
Perbedaan dengan
Program
Program yang Dibuat
perhatian penonton dengan
pembawaan yang berkesan
lebih profesional walaupun
tetap santai.
3
The Jaks
Program
(Tugas
merupakan
Akhir
tayangan
Rahajeng
mengetengahkan
Putri Dhian
persepakbolaan
Permatasari, dengan
The
Jaks Program
"Fusilli"
juga
sebuah menggunakan konsep air
olahraga
yang magazine
meskipun
terdapat perbedaan dalam
Jakarta isi kontennya. Dalam air
bentuk
sajian magazine "Fusilli" terdapat
Universitas
magazine.
Sebelas
program
Maret)
pertandingan, profil club menjangkau semua umur.
maupun
Detailnya segmentasi
ini
membahas karena
pemain,
aktifitas para suporter.
yang
luas
bertujuan
untuk
serta Sedangkan dalam The Jaks
terdapat beberapa segmen
tapi
tidak
sehingga
bervariasi,
memungkinkan
hanya beberapa golongan
orang saja yang menonton
acara air magazine tersebut.
Menurut Jurnal dari (Irawan) berjudul “Sisi positif dan negatif persaingan antarstasiun
televisi di indonesia di mata penonton televisi” mencantumkan bahwa perkembangan awal
kehadiran televisi memang telah mengubah hidup banyak warga dunia. Televisi bukan lagi
sebuah benda mati yang hadir di banyak ruang keluarga, tetapi menjadi media penting dalam
proses perkembangan hidup manusia. Sebagai media penyampai pesan, memang televisi
menjadi sangat efektif dan efisien dibanding media lainnya.Hal itu disebabkan penggunaan
media tersebut menjangkau banyakkalangan di seluruh pelosok dunia, termasuk di
Indonesia.Hampir tidak ada wilayah di muka bumi ini yang tidak bisa menangkap siaran
televisi, sehingga tidak ada satu daerahpun yang terbebas dari pengaruh televisi. Termasuk di
Indonesia, nyaris dari Sabang sampai Merauke terjangkau berbagai siaran televisi yang
memenuhi frekuensi udara di Indonesia.
2.2
Teori atau Konsep yang Berkaitan dengan Proses Pembuatan Tugas Akhir
2.2.1 Televisi
Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio diketemukan
dengan karakternya yang sepesifik yaitu audio visual atau peletak dasar utama teknologi
pertelevisian adalah Paul Nipkow dari Jerman tahun 1884 dan diberi nama Jantra Nipkow
(Muda, 2005:4).
Effendi (2005: 361) mengatakan, televisi adalah media komunikasi jarak jauh dengan
penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara
elektromagnetik tanpa kawat. Kata televisi berasal dari bahasa Yunani “tele” yang berarti
jauh dan “vision” yang berarti penglihatan.
Dari beberapa pendapat mengenai televisi di atas, dapat disimpulkan bahwa televisi
merupakan alat komunikasi jarak jauh tanpa dibatasi ruang, yang mampu menayangkan suara
sekaligus gambar bergerak melalui udara secara elektromagnetik.
2.2.2 Karakteristik Televisi
Media televisi memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya dengan media
massa lainnya (Ardianto, 2007:128), yaitu:
1. Televisi sebagai media komunikasi
Televisi termasuk jenis komunikasi massa yang memiliki ciri komunikasi yang
berlangsung satu arah, komunikator melembaga, pesan yang disampaikan bersifat
umum, dan komunikan yang heterogen.
2. Televisi sebagai media elektronik
Sebuah kotak televisi biasanya terdiri dari bermacam-macam sirkuit elektronik yang
terdapat didalamnya, termasuk sirkuit penerima dan penangkap gelombang
penyiaran.Televisi merupakan perpaduan antara audio dan video, memungkinkan
perolehan informasi lebih banyak dan cenderung menetap lebih lama dalam memori
komunikan.
3. Televisi sebagai media audiovisual
Komponen-komponen televisi sebagai media visual meliputi pemain, set, properti,
dan tata cahaya.
2.2.3 Dampak Televisi
Ada tiga dampak yang ditimbulkan acara televisi terhadap pemirsanya, yaitu:
1. Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap dan
memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengetahuan bagi
pemirsa.
2. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual yang ditayangkan
televisi yang mempengaruhi pemirsa untuk menirunya.
3. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah
ditayangkan di acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
(Ardianto, 2007: 131).
Secara perlahan-lahan namun tetap efektif, media membentuk pandangan pemirsanya
terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya
berhubungan dengan dunia sehari-hari. Faktor yang perlu diperhatikan dalam pesan yang
akan disampaikan melalui media televisi adalah pemirsa, waktu, durasi dan metode
penyajian.
2.2.4 Proses Produksi Televisi
Proses didalam pembuatan produksi program televisi ada didalam 3 tahap. Praproduksi, produksi, dan paska-produksi. Setiap bagian memiliki tugas dan bagiannya masingmasing. Tahapan pembuatan program air magazine juga tidak terlepas dari tiga tahapan
standart dalam pembuatan program televisi, atau yang lebih dikenal dengan SOP atau
standard operation procedure, seperti berikut (Zettl, 2011, p. 4).
A. Persiapan (Pra Produksi)
Persiapan dalam pembuatan produksi televisi harus dimulai dengan sebuah ide,
sebuah ide yang biasanya terbangun dari satu atau dua kata saja. Seperti perbedaan, atau
perbandingan atau juga kehidupan. Dari sebuah ide singkat tersebut barulah akan di bangun
dengan yang namanya tema. Dari tema kemudian akan dibangun menjadi basic story atau
cerita singkat tentang program atau film yang mau di buat. Dari situlah akan masuk kepada
sinopsis, sinopsis adalah cerita ringkas yang sudah lebih lengkap dari basic story. Setelah itu
akan masuk kepada story line, story line hanya di khususkan untuk pembuatan film, dimana
produser harus merangkai scene demi scene yang akan di buat untuk mendukung cerita dari
film tersebut.
Lalu kemudian masuk kepada treatment dimana produser akan mengimplementasi
dari sinopsis. Meskipun belum dituliskan rincian gambar yang akan diambil, namun lokasi,
tokoh yang akan terlibat dan perakatan yang akan digunakan, sudah harus tercantum.
Terakhir adalah skenario. Skenario adalah naskah lengkap dan rinci dari sebuah produksi
cerita. Program televisi seperti game show, dokumenter dan beberapa program lainnya, tidak
membutuhkan skenario untuk produksi. Sebab yang akan di tayangkan sering kali bukanlah
adegan buatan, melainkan reaksi spontan dari masyarakat, dan cukup menggunakan treatment
untuk mengambil gambar di lapangan.
Setelah skript atau treatment sudah selesai dibuat. Maka akan masuk kedalam tahap
yang kedua, dimana semua rincian produksi yang diperlukan, seperti lokasi, kru, dan
peralatan untuk-kamera tunggal atau produksi multicamera, akan dimatangkan.
B. Tahapan Pelaksanaan Produksi
Setelah semua persiapan sudah matang, maka akan ditentukan hari pengambilan
gambar dan itulah saat masuk kedalam tahap produksi. Proses dimana setiap tim akan
bertugas sesuai tugasnya masing-masing, sesuai dengan semua kematangan dan script yang
sudah di buat oleh produser di tahap pra-produksi. Di tahap inilah semua gambar di ambil,
tidak hanya gambar, tetapi juga suara.
C. Tahapan Paska Produksi (Editing)
Pasca Produksi, kegiatan utama yang dilakukan setelah kegiatan produksi adalah
melakukan edit video dan audio. Dalam melakukan edit video, biasanya sangat diperhatikan
dalam pembenaran warna hasil pengambilan gambar pada saat tahap produksi, contohnya
adalah warna baju narasumber yang digunakan adalah hijau muda, namun karena efek cahaya
warna baju tersebut terlihat lebih gelap, maka diperlukan pengeditan pada video tersebut. Dan
juga pengeditan audio pada video yang dihasilkan agar audio sesuai dengan apa yang tim
atau kru harapkan. Tahapan pasca produksi akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari
produksi lainnya.
2.2.5 Jenis Pekerjaan di Dunia Broadcast
Dengan bertambah majunya teknologi, tumbuhnya dunia broadcasting juga menjadi
sangatlah signifikan. Bisa dilihat dari berapa banyak film yang tayang di televisi, juga bisnis
layar lebar yang semakin banyak di Indonesia menjadi bukti nyata bahwa bisnis broadcasting
sangatlah berkembang di era digital ini. Namun demikian, dengan semakin bertumbuhnya
teknologi dan dunia broadcasting, memaksa setiap sumber daya manusia untuk berkembang
dan bekerja sesuai porsi kerjanya. Maka dari itu dalam pembuatan film atau sebuah program
televisi, ada beberapa jenis pekerjaan yang harus ada di dalam pembuatan produksi televisi
dan film. Berikut pembagiannya (Hart, 1999, p. 6-7):
1. Executive Producer
Bertanggung jawab atas satu atau sebuah produksi program serial yang besar.Mengatur
budget uang dan berkordinasi dengan klien, managemen stasiun televisi, keuangan, talent
juga penulis cerita dan lainnya.
2. Producer
Bertanggung jawab dalam sebuah produksi individual.Memastikan setiap personel
bekerja di bagiannya dan mengkordinasi dengan bagian teknisi juga bagian nonteknisi.Biasanya produser juga mencakup ide konsep penulis cerita dan juga sutradara.
3. Line Producer
Memimpin dan bertanggung jawab atas produksi sebuah program atau film.
4. Field Production
Membantu produser dalam program produksi di luar studio. Tetapi biasanya di dalam
stasiun atau rumah produksi kecil, ini akan menjadi bagian dari tugas produser.
5. Production Manager
Menyiapkan jadwal bagi personel dan juga menjadwalkan setiap properti dan ala yang
akan digunakan didalam produksi, baik di studio ataupun di lapangan.
6. Associate Producer (AP)
Membantu produser dan sutradara dalam produksi. Dalam latihan, AP akan mencatat
semua yang disarankan oleh sutradara dan produser untuk meningkatkan kualitas talent.
7. Production Assistant (PA)
Membantu produser dalam segala hal produksi.Biasanya melakukan tugas yang berbentuk
mengordinasi, seperti menghubungi talent atau mengkonfirmasi jadwal.
8. Director
Sutradara akan mengarahkan talent dan segala hal di dalam produksi. Sutradara adalah
orang yang bertanggung jawab penuh dalam mengubah skrip menjadi hasil video.
9. Associate Director (AD)
Membantu sutradara dalam produksi. Saat didalam studio, membantu sutradara dalam
memberikan kode untuk tim produksi melakukan tugasnya. Sering kali juga di sebut
asisten sutradara.
10. Talent
Orang-orang yang ada di dalam televisi.
11. Announcer
Pembaca narasi namun tidak muncul di dalam kamera. Jika muncul di dalam kamera,
maka akan disebut talent.
12. Floor Manager
Dalam pengambilan gambar, seorang floormanager adalah orang yang memberikan tanda
kepada talent dan kru untuk mengambil gambar atau mulai berakting. Dalam sebuah
operasi besar, floormanager bertanggung jawab atas scene dan baju yang akan digunakan.
13. Floor Persons
Menyiapkan set dan baju. Mengoperasikan kartu penanda dan biasanya juga membantu
dalam lighting ataupun microphone booms. Bisa juga menjadi asisten kamera disaat
menarik kabel atau mengubah focus.Biasa di sebut juga mencakup wardrobe, dan sering
di sebut juga stagehands atau utilities personel.
14. Writer
Penulis cerita dan juga menulis skrip. Biasanya hanya menggunakan orang-orang
freelance.
15. Art Director
Bertanggung jawab atas design kreatif seperti setstudio, lokasi, atau juga grafis.
16. Director Of Photography
Bertanggung jawab atas kreatifitas gambar yang akan di ambil oleh camera person.
17. Cameraman
Bertanggung jawab atas pengambilan gambar dan kamera.
18. Lighting Man
Membangun suasana dari cahaya dari studio dan juga set saat produksi.
19. Sound Engineer
Memberikan backsound atau juga merekam suara saat produksi.
20. Graphic Artist
Menyiapkan grafis, judul, dan semua gambar elektronik yang ada di layar.
21. Makeup Artist
Penata rias bertanggung jawab atas penampilan wajah dari talent.Biasanya menggunakan
jasa freelance.
22. Costume Designer
Menggambar dan juga membuatkan kostum untuk talent.Biasanya menggunakan jasa
freelance.
23. Wardrobe Person
Bertanggung jawab atas baju dan penampilan talent selama produksi.
24. Property manager
Bertanggung jawab dan menjaga set dan properti.
25. Editor
Editor adalah orang yang menggabungkan semua hasil gambar produksi, menjadikan satu
dan menambahkan unsure tambahan seperti transisi, backsound dan grafis untuk
keindahan program dan film.
2.2.6 Teori News Magazine
Magazine show adalah format acara televisi yang mempunyai format menyerupai
majalah (media cetak), yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam rubrik dan tema yang
disajikan dalam reportase aktual atau timeless sesuai dengan minat dan tendensi dari target
penontonnya (Naratama, 2004).
Air magazine atau news magazine atau variety show, semua adalah sebuah istilah
sama yang mendiskripsikan sebuah program yang mempresentasikan atau menampilkan
beragam topik, juga membahas tentang event yang sedang terjadi, juga biasanya diikuti oleh
interview dan pemberian komentar-komentar. Sama selayaknya sebuah majalah media cetak,
dimana ada kolom segmen di setiap lembar, airmagazine atau majalah udara juga memiliki
segmen-segmen khusus dan juga topik spesial setiap programnya, selayaknya sebuah majalah
yang berganti selalu berganti tema.
Program air magazine atau majalah udara juga terbagi menjadi beberapa jenis,
tergantung dari segmentasinya itu sendiri.
1. News Magazine
News magazine adalah majalah udara yang khusus dibua untuk event-event spesial
seperti konferensi partai, hari kemerdekaan dan sbagainya, dengan banyak unsur
berita dan di targetkan kepada masyarakat luas.
2. Subject Magazine
Majalah udara ini memiliki satu topik dan segmentasi audiens yang juga spesial.
Seperti layaknya sebuah tayangan majalah udara khusus untuk kesehatan,
ekonomi atau juga musik.
3. Special Audience Magazine
Target utama dari majalah udara ini adalah audiens yang spesial. Seperti sebuah
tayangan majalah udara khusus untuk anak muda atau khusus untuk sebuah
lingkungan kelompok tertentu seperti contoh; tayangan khusus ibu hamil.
4. Variety Magazine
Variety Magazine, diisikan oleh banyak materi-materi yang menarik, bukan
terfokus kepada cerita nyata, namun lebih untuk menghibur. Targetnya adalah
publik dan di khususkan hanya untuk entertain atau menghibur (Riswandi, 2009:
40).
Ada beberapa hal penting yang harus dicatat dalam pembuatan majalah udara, seperti
judul program, signature tune atau nada dan bumper khusus, waktu transmisi, presenter,
linking style, konten, konstruksi program dan ragam program atau segmennya(Riswandi,
2009):
A. Judul Program
Judul program adalah identitas resmi yang akan dimiliki oleh sebuah program.
Judul program akan membawa audiens untuk memilih apakah akan melihat tayangan
program ini atau tidak. Juga nama judul setiap segmen akan menjadi ciri khas untuk
diingat oleh audiens. Selain itu juga, judul majalah udara akan memberikan
segmentasi dari audiensnya itu sendiri. Seperti contoh “Voice for All Youngster”,
tentu akan memimpin audiens untuk berfikir bahwa acara ini adalah acaranya anak
muda, dan tentu akan membatasi orang dewasa untuk menonton acara ini, tetapi akan
mengajak anak muda untuk melihat tayangan program ini.
B. Signature Tune
Sebuah tayangan program yang lama akan cenderung membosankan dan
membuat penonton beranjak dari tempat duduknya, juga sering kali jika tanpa adanya
break sejenak dan pemberian signature tune atau nada khas sebuah segmen, akan
membuat penonton tidak mengerti kapan satu segmen selesai dan kapan sudah
berganti segmen yang lain. Maka dari itu haruslah diisi dengan sebuah bumper yang
membuat pemirsa tahu bahwa ini adalah akhir dari segmen yang satu atau juga
sebagai pembukaan untuk masuk dalam segmen yang kedua.
Selain itu, bumper dan nada-nada khas tertentu yang bisa membuat menjadi
top of mind seseorang, akan memberikan nilai tambah bagi program tersebut. Karena
pemirsa akan ingat untuk menyaksikan program tertentu.
C. Waktu Transmisi
Sebuah stasiun televisi pasti akan padat dengan program demi program yang
aka nada pada hari itu, juga TVC atau iklan TV yang harus ada di jam tayang tertentu
membuat semua tayangan harus disiplin akan waktu. Majalah udara memiliki banyak
segmen dan banyak informasi yang harus diberikan kepada penonton, juga komentar
demi komentar yang juga akan dibawakan oleh presenter secara spontan. Namun hal
itu harus diberikan waktu yang sesuai, presenter dan semua segmen program yang ada
di majalah udara harus memiliki disiplin waktu, untuk kapan waktunya berhenti, dan
kapan waktunya untuk memperpanjang waktu.
D. Presenter
Faktor terpenting didalam konsistensi sebuah program ada di cara dan gaya
seorang presenter membawakan sebuah program dan cara presenter melakukan
pendekatan kepada audiens. Selain itu juga, konsistensi kombinasi karakter antara
host yang satu dengan host yang lain di dalam sebuah acara, akan membentuk relasi
antara penonton dan sebuah program berdasarkan kesukaan dan kepercayaan.
Selain itu juga presenter berlaku sebagai ujung tombak dan wajah dari
program acara tersebut. saat seorang presenter terkait dengan sebuah kasus yang
menjelekan namanya, biasanya sebuah program acara akan memutuskan kontrak
kerjanya dan mengganti dengan presenter lain sampai kasus tersebut selesai. Hal
tersebut dilakukan agar nama baik dari program tersebut tidak ikut terseret karena
kesalahan presenter tersebut.
E. Linking Style
Setiap presenter akan memiliki cara tersendiri dalam mengajak penonton
untuk masuk ke segmen yang berbeda. Hal tersebut akan menjadi konsistensi dan
kesamaan suatu episode dengan episode yang lain. Seperti setiap kali sebuah segmen
habis, maka akan ditutup dengan humor, atau lagi di tutup dengan komentar pribadi
dari presenternya. Tetapi setiap segmen harus memiliki akhir dan awalan yang
menarik, dan disitulah presenter akan berlaku sebagai “link-person” dimana presenter
harus bisa membawa penonton berpindah dari satu segmen ke segmen yang lain
dengan jelas dan memaksa penonton tetap menyaksikan program acara tersebut.
F. Konten
Konten adalah isi dari majalah udara itu sendiri. Seberapapun menariknya
seorang presenter ataupun seberapa menariknya bumper yang ada di sebuah program,
jika konten atau isinya tidak menarik, maka penonton tidak akan dapat menikmati
program tersebut. Konten berisikan semua hal yang akan di berikan kepada pemirsa
selama tayangan program, semakin lokal tayangan tersebut, maka hal yang di
bawakan akan semakin sesifik dan semakin dekat dengan pemirsanya. Jika sebuah
tayangan air magazine dengan tayangan khusus TV lokal, maka konten dan isinya
akan jauh lebih mendalam dan seolah-olah lebih dekat kepada penonton masyarakat
kota tersebut. Konten harus bisa memuaskan target segmentasi dari program acara
tersebut.
Selain itu, konten juga harus memiliki kesamaan dengan episode-episode
sebelumnya dan episode yang akan mendatang, seperti waktu, durasi, gaya,
pembukaan dan penutup.
G. Konstruksi Program
Bentuk pembawaan program harus konstan dan sama. Proporsi dari satu
segmen dan segmen yang lain juga harus seimbang. Durasi dan konten segmen akan
menjadi pattern di setiap episodenya. Variasi yang diberikan harus dengan ‘rasa’ yang
tetap sama, agar tidak mengubah trademark atau kekhasan dari program majalah
udara tersebut.
H. Ragam Program
Walau dengan konstruksi dan garis besar yang tetap sama, namun setiap
program harus berbeda dan penuh dengan kejutan. Setiap episode demi episode harus
tetap di bawakan dengan menarik, segar dan tidak monoton membuat penonton tidak
merasa bosan di setiap episodenya. Setiap tayangan harus tetap diberikan ‘bumbubumbu’ berbeda untuk memberikan kesan spesial kepada penontonnya.
Kejutan tidak harus dalam bentuk yang menonjol dan sangat berbeda, karena
hal tersebut bisa merusak garis besar dan identitas dari program tersebut. Namun
dapat membuat penonton sadar akan perubahan pada program itu. Seperti contoh
memberikan edisi spesial di hari raya atau memberikan tamu spesial pada program
tertentu (McLeish, R.)
2.2.7 Prinsip Majalah Televisi
Majalah televisi atau majalah udara memiliki tiga prinsip penting yang mendasari
majalah udara itu sendiri (Naratama 2004:171):
1. Pilihan informasi
Setiap program majalah udara harus memilih informasi apa yang akan diberikan
kepada penonton. Sama halnya dengan majalah cetak, setiap majalah udara harus
menentukan konten dari majalah udaranya. Didalam majalah udara tidak ada.
2. Tujuan program
Dari target program tersebut, maka akan ada banyak ragam dan banyak jenis
majalah udara, bisa majalah udara edukasi, majalah udara hiburan atau juga news
magazine atau yang kerab kali disebut berita bulletin.
3. Target audiens
Ada dua jenis audiens atau penonton. Majalah udara dengan target publik atau
majalah udara dengan target spesial seperti anak-anak, remaja, petani dan
sebagainya.
2.2.8 Peran Produser
Status sosial dan peran sosial merupakan dua hal yang sangat penting dalam proses
sosialisasi, status sosial merupakan kedudukan atau posisi seseorang dalam suatu kelompok
sosial, kedudukan sosial dapat diartikan sebagai tempat seseorang secara umum dalam
masyarakat juga hubungannya dengan masyarakat dengan orang lain maupun lingkungan
pergaulannya serta kewajiban-kewajibannya peran (role) merupakan aspek dinamis
kedudukan (status) apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya, maka dia menjalankan peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan
adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Peranan ini mungkin menyangkut tiga hal yaitu:
peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam
kehidupan masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang
membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat. Peranan adalah suatu konsep tentang
apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi. Peranan juga
dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
Sehingga tanpa peran tersebut seseorang tidak mempunyai karakter maupun ciri khas di
dalam suatu masyarakat, perusahaan maupun organisasi tertentu (Morissan, 2004: 157).
Peran produser adalah bertanggung jawab mengubah ide atau gagasan kreatif ke
dalam konsep yang praktis dan dapat dijual, produser harus dapat memadtikan adanya
dukungan keuangan bagi terlaksananya produksi program tv, selain itu mampu mengelola
keseluruhan proses produksi termasuk melaksanakan schedule. Terkadang produser ikut
terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan setiap harinya.
2.3
Teori atau Konsep yang menjadi kaitan antara Tugas Karya Akhir dengan
Penontonnya.
2.3.1 Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah peran yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang (Rakhmat, 2003: 188). Komunikasi yang tidak dilakukan dengan media
massa tidak dapat disebut komunikasi massa. Komunikasi harus menggunakan media yang
dapat menyalurkan kepada khalayak banyak atau massa barulah dapat disebut komunikasi
massa. Media komunikasi massa yang termasuk dalam media massa terbagi menjadi dua,
yaitu media elektronik (televisi, radio, dan internet) dan media cetak (majalah, surat kabar,
brosur).
Media massa juga dapat memberikan dampak kepada khalayak dengan efek pesannya
(Effendy, 2003:7):
a.
Efek Kognitif adalah bagaimana media massa membantu masyarakat dalam
mempelajari informasi yang bermanfaat. Dalam tayangan program Fusilli, akan
ditayangkan informasi-informasi menarik untuk menarik perhatian penonton, dan
juga memberikan informasi yang bermanfaat.
b. Efek Afektif adalah efek emosi yang akan diberikan oleh media massa kepada
khalayak. Fusilli akan memberikan efek emosi bahagia dan senang kepada
masyarakat. Dan juga memberikan kesan berlibur untuk mendorong penonton
menghabiskan waktu lebih banyak dengan keluarga.
c.
Efek Behavioral adalah perilaku dan tindakan yang akan dilakukan oleh penonton
setelah mendapatkan pesan media massa tersebut. Prgram Fusilli akan
memberikan pesan untuk mendorong keluarga untuk berlibur dan pergi ke tempat
yang dianjurkan di dalam program tersebut. Seperti tempat makan atau tempat
rekreasi.
Tetapi tidak hanya mempengaruhi masyarakat, media massa juga memberikan efek
dari kehadirannya itu sendiri. Menurut Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran
media massa, yaitu (Rahmat, 2003:220-222):
a. Efek Ekonomi
Media massa dapat menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dengan cepat.
Maka dari itu banyak perusahaan mengiklankan produknya pada media massa
untuk memasarkan produknya.
b. Efek Sosial
Pop culture dan tradisi barat yang seolah-olah sudah menjadi bagian dari
masyarakat Indonesia, adalah contoh langsung dari efek sosial yang diberikan
oleh media massa.
c. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari
Media massa menjadi rutinitas masyarakat. Dengan adanya tayangan berita di
pagi dan malam hari, membuat masyarakat akan menyalakan televisi di pagi hari,
untuk melihat berita, dan saat pulang kantor akan langsung menyalakan televisi
sekali lagi untuk melihat berita yang ada hari ini.
d. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman
Media juga dapat menghibur atau mengentertain penontonnya. Dengan tayangan
menarik dan menghibur, khalayak akan di buat lupa akan masalahnya dan
menikmati program televisi yang ada.
e. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu
Perasaan atau emosi yang diberikan oleh media massa juga bisa mempengaruhi
penontonnya. Seperti dalam film komedi, penonton akan di berikan emosi
sukacita dan senang, dan ikut tertawa dalam tayangan tersebut.
Download