sistem tata surya

advertisement
SISTEM TATA
SURYA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Definisi Tata Surya
Sejarah Tata Surya
Teori Terbentuknya Tata
Surya
Hipotesis nebula
Hipotesis planetisimal
Hipotesis
pasang
surut
bintang
Hipotesis Kondensasi
Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis Awan Debu
Hipotesis Big Bang
Hipotesis Keadaan Tetap
Anggapan
Tentang
Tata
Surya
Anggapan Heliosentris
Anggapan
Antroposentris
atau Egosentris
Anggapan Geosentris
Anggapan Galaktosentris
Susunan Tata Surya
Matahari
Merkurius
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
Venus
Bumi
Mars
Ceres
Asterorid
Jupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Pluto
Eris
Komet
Meteor
Bumi
Teori Pembentukan Bumi
Teori Apungan Benua (Alfred
Lothar Wegener)
Teori Lempeng Tektonik
Piringan Pasir di Bintang
Muda, Awal Pembentukan
Bumi?
Rotasi dan Revolusi Bumi:
Rotasi Bumi
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
Dampak Rotasi Bumi
Revolusi Bumi
Dampak Revolusi Bumi
Gravitasi Bumi & Waktu Bumi
Atmosfer
Troposfer (0–15 km)
Stratosfer (15–50 km)
Mesosfer (50–85 km)
Termosfer (85–500 km)
Eksosfer (lebih dari 500 km)
Bulan
Galaksi
Referensi
Lisensi
Tentang Penulis
Daftar Isi
Definisi Tata Surya


Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya
gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil, 173
satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper
dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet
kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa disebut dengan bulan.
Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar
dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
Sejarah Tata Surya

Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi
(Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah
dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa
dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia
ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia
untuk memahami benda-benda langit terbebas dari
selubung mitologi.

Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu
menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang
tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Karena teleskop Galileo bisa
mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk
penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebagai akibat
perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Penalaran Venus mengitari
Matahari makin memperkuat teori heliosentris, yaitu bahwa matahari adalah
pusat alam semesta, bukan Bumi, yang sebelumnya digagas oleh Nicolaus
Copernicus (1473-1543). Susunan heliosentris adalah Matahari dikelilingi
oleh Merkurius hingga Saturnus. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh
ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan,
satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter.

Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan
gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes
Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (16421727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang
memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Pada
1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus. Perhitungan cermat orbit
Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang mengganggu. Neptunus ditemukan
pada Agustus 1846. Penemuan Neptunus ternyata tidak cukup menjelaskan gangguan
orbit Uranus. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lainnya
yang letaknya melampaui Neptunus (disebut objek trans-Neptunus), yang juga
mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 objek serupa yang
dikenal sebagai Objek Sabuk Kuiper (Sabuk Kuiper adalah bagian dari objek-objek
trans-Neptunus).


Belasan benda langit termasuk dalam Objek Sabuk Kuiper di
antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km
pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus,
Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei
2004). Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Objek
Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005
meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto.
Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada
Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain
lebih besar dari Pluto, objek ini juga memiliki satelit.
Teori Terbentuknya Tata Surya
Ada dua teori yang mengemukakan ternetuknya tata surya, yaitu:
 Golongan Pertama, berpendapat bahwa tata surya berasal dari kabut asap (Nebula). Golongan ini didukung oleh teori
kabut (Immanuel Kant dan Peire Simon de Laplace), dan teori planetesimal (Chamberlin dan Moulton).
Golongan Kedua, berpendapatan bahwa tata surya berasal dari materi matahari. Golongan ini didukung oleh teori pasang
surut (Buffon), dan teori awan debu (Carl Von Weizsaeckker)..
Hipotesis nebula

Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenberg(16881772)tahun 1734dan disempurnakan oleh Immanuel Kant(1724-1804) pada tahun
1775 Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara
independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis
Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih berupa
kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es,dan gas yang disebut nebula, dan
unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya
menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut
memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus
menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke
sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan
penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace
berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan
konsekuensi dari pembentukan mereka.
Hipotesis planetisimal

Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C.
Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal
mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain
yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan
matahari. Kedekatan tersebut menyebabkan terjadinya tonjolan pada
permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi
berulang kali dari matahari. Efek gravitasi bintang mengakibatkan
terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara
sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit,
mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang
mereka sebut planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet.
Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet
dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan asteroid.
Hipotesis pasang surut bintang

Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh
James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena
mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir
bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari
matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama
mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.Namun astronom
Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang
sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom
Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis
tersebut.
Hipotesis Kondensasi

Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh
astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper
(1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis
kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk
dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk
cakram raksasa.
Hipotesis Bintang Kembar

Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh
Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis
mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa
dua bintang yang hampir sama ukurannya dan
berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan
serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh
gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai
mengelilinginya.
Hipotesis Awan Debu
 Dikemukakan
oleh Carl Von Weizsaeckker pada tahun
1940, kemudian disempurnakan oleh Gerrard P.Kuioer
pada tahun 1950.


Matahari dan planet berasal dari kabut gas yg tersebar tipis-tipis
diangkasa dalam jumlah yg banyak.
Karena adanya gaya antarmolekul dalam kabut gas, kabut gas
berubah menjadi gumpalan padat. Keadaan tersebut disebabkan
oleh gerak gas yg berputar tidak beraturan didalam kumpulan
kabut yg secara perlahan gerak tersebut berubah menjadi gerakan
memipihkan dan memadatkan kabut. Salah satu gumpalan
mengalami pemadatan sitengah (Matahari), sedangkan gumpalan
kecil hilang dilingkungan sekitar.
Hipotesis Big Bang


Menurut teori ini, jagat raya terbentuk dari ledakan dahsyat yang terjadi kira-kira
13.700 juta tahun yang lalu. Akibat ledakan tersebut materi-materi dengan jumlah
sangat banyak terlontar ke segala penjuru alam semesta. Materi-materi tersebut
akhirnya membentuk bintang, planet, debu kosmis, asteroid, meteor, energi, dan
partikel-partikel lain.
Teori ”Big Bang” ini didukung oleh seorang astronom dari Amerika Serikat, yaitu
Edwin Hubble.
Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa
jagat raya ini tidak bersifat statis. Semakin jauh jarak galaksi dari Bumi, semakin
cepat proses pengembangannya. Penemuan tersebut dikuatkan lagi oleh ahli
astrofisika dari Amerika Serikat, Arno Pnezias dan Robert Wilson pada tahun 1965
telah mengukur tahap radiasi yang ada di angkasa raya
Hipotesis Keadaan Tetap

Teori ”keadaan tetap” atau teori ciptaan sinambung menyatakan
bahwa jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan
yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan.
Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang
sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam
satu volume ruang angkasa. Teori ini diajukan oleh ahli astronomi
Fred Hoyle dan beberapa ahli astrofisika Inggris.
Dalam teori ”keadaan tetap”, kita harus menerima bahwa zat baru
selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi,
sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi
yang menjauh. Orang sepakat bahwa zat yang merupakan asal
mula bintang dan galaksi tersebut adalah hidrogen.
Anggapan Tentang Tata Surya
Berikut ini adalah penjelasan anggapan-anggapan manusia tentang jagat raya dan alam semesta sejak
dahulu hingga sekarang seperti Heliosentris, Antroposentris, Geosentris, Galaktosentris.
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Anggapan Heliosentris


Pandangan heliosentris (helios = matahari) dianggap sebagai
pandangan yang revolusioner yang menempatkan matahari
sebagai pusat alam semesta.
Seorang mahasiswa kedokteran, ilmu pasti dan Astronomi, Nicholas
Copernicus (1473–1543) pada tahun 1507 menulis buku ”De
Revolutionibus Orbium Caelestium” (tentang revolusi peredaran
benda-benda langit).
Ia mengemukakan bahwa matahari merupakan pusat jagat raya
yang dikelilingi planet-planet, bahwa bulan mengelilingi Bumi dan
bersama-sama mengitari matahari, dan bahwa Bumi berputar ke
timur yang menyebabkan siang dan malam.
Anggapan Antroposentris atau Egosentris

Anggapan ini dimulai pada tingkat awal manusia
atau pada masa manusia primitif yang
menganggap bahwa manusia sebagai pusat alam
semesta. Pada waktu menyadari ada Bumi dan
langit, manusia menganggap matahari, bulan,
bintang, dan Bumi serupa dengan hewan,
tumbuhan, dan dengan dirinya sendiri.
Anggapan Geosentris

Anggapan ini menempatkan Bumi sebagai pusat dari alam
semesta.
Geosentris (geo = Bumi; centrum = titik pusat). Anggapan
ini dimulai sekitar abad VI Sebelum Masehi (SM), saat
pandangan egosentris mulai ditinggalkan. Salah seorang
yang mengemukakan anggapan geosentris adalah Claudius
Ptolomeus. Ia melakukan observasi di Alexandria, kota
pusat budaya Mesir pada masa lalu. Ia menganggap
bahwa pusat jagat raya adalah Bumi, sehingga Bumi ini
dikelilingi oleh matahari dan bintang-bintang.
Anggapan Galaktosentris

Galaktosentris (Galaxy = kumpulan jutaan bintang)
merupakan anggapan yang menempatkan galaksi
sebagai pusat Tata Surya. Galaktosentris dimulai
tahun 1920 yang ditandai dengan pembangunan
teleskop raksasa di Amerika Serikat, sehingga
dapat memberikan informasi yang lebih banyak
mengenai galaksi.
Susunan Tata Surya
Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid. Benda
langit yang berupa planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi. Sebagian besar garis
edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar
planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi,
sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut kala rotasi.
Matahari

Matahari merupakan pusat tata surya yang
berupa bola gas yang bercahaya. Matahari
merupakan salah satu bintang yang
menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu
permukaan matahari 6.000 derajat celsius
yang dipancarkan ke luar angkasa hingga
sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu
inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.
Merkurius

Merkurius merupakan planet terkecil dan terdekat
dengan matahari. Merkurius tidak mempunyai
satelit atau bulan, dan tidak mempunyai hawa.
Garis tengahnya 4500 km, lebih besar daripada
garis tengah bulan yang hanya 3160 km.
Diperkirakan tidak ada kehidupan sama sekali di
Merkurius. Merkurius mengadakan rotasi dalam
waktu 58,6 hari. Ini berarti panjang siang harinya
28 hari lebih, demikian juga malam harinya.
Merkurius mengelilingi matahari dalam waktu 88
hari.
Venus

Planet ini lebih kecil dari bumi. Venus
menempati urutan kedua terdekat
dengan matahari. Planet ini terkenal
dengan bintang kejora yang bersinar
terang pada waktu sore atau pagi hari.
Rotasi Venus ± 247 hari, dan
berevolusi (mengelilingi matahari)
selama 225 hari, artinya 1 tahun Venus
adalah 225 hari.
Bumi

Bumi menempati urutan ketiga
terdekat dengan matahari. Ukuran
besarnya hampir sama dengan Venus
dan bergaris tengah 12.640 km.
Jarak antara bumi dengan matahari
adalah 149 juga km. Bumi
mengadakan rotasi 24 jam, berarti
hari bumi = 24 jam.
Bulan
Detail
Mars


Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga
tanahnya mengandung banyak besi oksigen, hingga
kalau oksigen masih ada jumlahnya sangat sedikit. Pada
permukaan planet ini didapatkan warna-warna hijau,
biru dan sawo matang yang selalu berubah sepanjang
masa tahun. Mars mempunyai dua satelit atau bulan yaitu
phobus dan daimus.
Jarak planet mars dengan matahari ialah 226,48 juga
km. Garis tengahnya adalah 6272 km dan revolusinya
1,9 tahun. Rotasinya 24 jam 37 menit. Berdasarkan data
yang dikirim oleh satelit Mariner IV di Mars tidak ada
oksigen, hampir tidak ada air, sedangkan kutub es yang
diperkirakan mengandung banyak air itu tak lebih
merupakan lapisan salju yang sangat tipis.
Ceres
Asterorid

Asteroid adalah benda langit yang mirip
dengan planet-planet, yang terletak di
antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid
disebut juga planetoid atau planet kerdil.
Asteroid yang terbesar dan yang pertama
adalah Ceres yang ditemukan
oleh Giussepe Piazzi (astronom Italia).
Icarus adalah salah satu asteroid yang
pernah mendekati bumi dengan orbit yang
berbentuk lonjong.
Jupiter

Yupiter merupakan planet terbesar.
Berdasarkan analisis spektroskopis planet ini
mengandung gas metana dan amoniak
banyak, serta mengandung gas hidrogen.
Yupiter mempunyai kurang lebih 14 satelit
atau bulan. Planet Yupiter bergaris tengah
138.560 km, rotasinya cepat yaitu 10 jam.
Oleh karena gaya gravitasinya yang sangat
kuat, Yupiter mempunyai 12 satelit (bulan) dan
3 darinya beredar berlawanan arah dengan 9
lainnya.
Saturnus

Saturnus mempunyai massa jenis yang sangat
lebih kecil dari pada air yaitu 0,75 g/cm3,
sehingga akan terapung di air. Ternyata
planet ini berupa gas yang terdiri dari metana
dan amoniak dengan suhu rata-rata 103 0C.
Saturnus mempunyai 10 satelit dan
diantaranya yang terbesar disebut Titan, yang
lain disebut Phoebe yang bergerak
berlawanan arah dengan 9 satelit lainnya.
Uranus

Uranus memiliki 5 satelit. Berbeda dengan
planet yang lain, Uranus arah gerak rotasinya
dari timur ke barat. Jarak ke matahari adalah
2860 juta km dan mengelilingi matahari
dalam waktu 84 tahun. Rotasinya 10 jam 47
detik. Besar Uranus kurang dari setengah
Saturnus, bergaris tengah 50.560 km.
Berdasarkan pengamatan pesawat VOYAGER
pada bulan Januari 1986 Uranus memiliki 14
buah satelit.
Neptunus

Neptunus mempunyai dua satelit,
satu diantaranya disebut Triton.
Satelit Triton beredar berlawanan
arah dengan gerak rotasi
Neptunus. Jarak ke matahari 4.479
juta km, mengelilingi matahari
dalam 165 tahun sekali seputar.
Pluto
Eris
Komet
Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya
berambut panjang. Komet menurut istilah bahasa adalah benda
langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat
lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya
lebih lonjong daripada orbit planet. Komet menyemburkan gas
bercahaya yang dapat terlihat dari bumi. Bagian-bagian komet,
yaitu:
1)inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tapi padat tersusun dari
debu dan gas.
2)koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
3)ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu
mencapai satu satuan astronomi(1SA=jarak antara bumi dan
matahari).
Arah ekor komet menjauhi matahari. Kebanyakan komet tidak
dapat di lihat dengan mata telanjang,tapi harus dengan
menggunakan Teleskop. Komet yang terkenal adalah komet
Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul
setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut Bintang berekor.
Meteor

Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang
sangat banyak dan melayang-layang di
angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak
mengandung unsur besi dan nikel yang masuk
ke Atmosfer karena pengaruh gravitasi bumi.
Batuan-batuan atau benda langit yang
bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis
terbakar sebelum sampai di permukaan bumi
disebut meteor. Sedangkan batuan yang tidak
habis terbakar dan sampai ke bumi disebut
Meteorid.
ILUSTRASI METEORID YANG MEMUSNAHKAN DINOSAURUS
AkhirI
Galaksi
Bumi
Informasi lengkap mengenai bumi
Teori Pembentukan Bumi
Pelopor Teori Pembentukan Bumi
Sir Francis Bacon
Merupakan orang yg memperhatikan keanehan benua Afrika dan Amerika
Selatan. Kedua benua ini seakan dibelah dan jika keduanya digabungkan
akan menyatu.

2. Alfred Lothar Wegener
Adalah orang yg mengungkapkan teori tentang pergerakan benua
(Continental Drift). Alfred Lothar Wegener menyatakan semua benua itu
berasal dari satu massa daratan raksasa yg bernama Pangaea. Akibat
berbagai kekuatan dari dalam bumi telah memecahkannya menjadi
pecahan-pecahan yg mirip mainan puzzle yg memncar ke kedudukannya
seperti sekarang, dan bentuk puzzle benua it uterus bergerak.

Rene Descartes (Teori Kontraksi)
Menurut teori kontraksi, bumi kita susut dan mengerut karena pendinginan, sehingga
terjadilah lembah-lembah.

Edward Suess
Menurut Suess, adanya persamaan formasi geologi yg terdapat di Amerika Selatan,
India, Australia, dan Antartika, disebabkam oleh bersatunya dartan. Daratandaratan yg menyatu itu disebut Gondwana. Benua tersebut sekarang tinggal sisasisa karena bagian lain sudah tertelan laut.

James Dava
Menurut James Dava bahwa pemandangan alam dibentuk oleh proses pelapukan dan
erosi.

Teori Pembentukan Bumi
Teori Pembentukan Bumi
Teori Apungan Benua (Alfred Lothar Wegener)





Pada awalnya hanya satu benua yg disebut Pangea dan satu samudera yg disebut
PAnthalasea, kemudian Panthalasea terpisah menjadi dua, yaitu Samudera Pasifik dan Laut
Tethys. Lau Tethys kemudian menjadi laut Mediterania dan membentuk teluk besar yg
memisahkan Afrika dan Eurasia.
Pada zaman Trias Akhir, Lurasia memisahkan diri dari Gondwana. Gondwana memecah
bentuk, India kea rah timur laut, Afrika dan Amerika Selatan ke arah barat.
Pada periode yura, mulai terbentuk, Samudera Atlantik Utara dan India, Samudera Atlantik
Selatan berupa celah, dan Pembentukan Plato dekan.
Pada periode kapur akhir, Samudera Atlantik Selatan meluas, terdapat celah yg memisahkan
Madagaskar dan Afrika, Australia masih bergandengan dgn Antartika.
Pada periode kenozoik, India telah menempel di Asia, Australia telah terpisah dari Antartika
oleh celah Atlantik Utara yg akhirnya masuk ke dalam Samudera Arktik, Laurasia terpecah
menjadi Amerika Utara dan Eurasia.
Teori Lempeng Tektonik


Dikemukakan oleh Mc. Kenzie dan Robert Parker. Menurut
teori ini, akibat adanya aliran panas yg mengalir di
astenosfer menyebabkan kerak bumi pecah menjadi bagian
lebih kecil sehingga terjadinya peristiwa geologi.
Pergerakan lempeng tektonik dibedakan menjadi tiga,
yaitu:



Saling mendekat (terbentuknya palung laut).
Saling menjauh (terjadinya pelebaran dasar samudera).
Saling melewati
Piringan Pasir di Bintang Muda, Awal Pembentukan Bumi?



Keingintahuan manusia akan asal usulnya maupun keberadaan kehidupan
lain di luar Bumi memang tak pernah lekang dimakan waktu.
Pencarian tidak hanya dilakukan untuk mengetahui adakah planet mirip
Bumi di suatu sudut semesta, namun pencarian juga dilakukan untuk
mengetahui bagaimana planet mirip Bumi ini bisa terbentuk.
Sebuah penemuan kembali dilaporkan oleh para peneliti di Rice University
terkait pembentukan planet serupa Bumi ini. Setitik cahaya baru yakni
ditemukannya bukti pertama keberadaan partikel pasir yang mengorbit
Tata Surya yang baru lahir pada jarak yang sama dengan jarak Bumi dari
Matahari. Tapi memang penemuan ini belum bisa menjawab secara detail
kapan dan bagaimana planet terbentuk. Itu semua masih menjadi
pertanyaan.
Piringan Pasir di Bintang Muda, Awal Pembentukan Bumi?



Keberadaan butiran pasir ini tak pelak menjadi sebuah cahaya cerlang bagi para peneliti
karena diyakini piringan awan debu disekeliling bintang yang lahir akan berkondensasi
membentuk butiran pasir mikroskopik yang kemudian akan berinteraksi dan membentuk
kerikil, bongkahan karang dan pada akhirnya sebuah planet.
Dalam studi sebelumnya, para astronom menggunakan sinyal inframerah untuk
mengidentifikasi partikel debu mikroskopik disekeliling bintang jauh. Sayangnya metode ini
tidak terlalu akurat untuk menginformasikan ukuran partikel tersebut dan jarak dari partikel
tersebut dari bintang induknya. Apakah mereka berada dekat bintang, seperti Bumi ke
Matahari ataukah mereka berada lebih jauh seperti jarak Jupiter atau Saturnus ke Matahari.
Dalam studi terbaru ini, Christopher Johns-Krull dari Rice University, beserta koleganya dari
Amerika Jerman dan Uzbekistan menggunakan cahaya yang dipantulkan dari pasir itu sendiri
untuk bisa mengkonfirmasikan keberadaan orbit mereka di sekeliling sepasang bintang
bernama KH-15D di konstelasi Monoceros. Bintang tersebut berada pada jarak 2400 tahun
cahaya dari Bumi di Cone Nebula, dengan usia 3 juta tahun dibanding Matahari yang sudah
4,5 milyar tahun. Dengan demikian, memang saat ini planet-planet disekitar bintang tersebut
baru memulai perjalanan menuju pembentukannya.
Piringan Pasir di Bintang Muda, Awal Pembentukan Bumi?




Menurut Johns-Krull yang menarik dari sistem ini adalah ia tampak cerlang namun juga redup pada waktu
yang berbeda. Dan hal ini merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi.
KH-15D jika dilihat dari Bumi akan tampak berada di tepi. Dari perpektif ini, piringan akan memblok
pandangan ke salah satu bintang. Namun kembarannya memiliki orbit yang sangat eksentrik sehingga ia
akan terbit diatas piringan dengan interval yang tetap. Gerhana yang terjadi itulah yang memungkinkan
studi terhadap bintang tersebut dilakukan. Pada saat bintang tersebut bisa dilihat, ia akan sangat terang
sehingga pasir yang diamati tidak akan dapat terlihat. Pengamatan pada bintang KH-15D ini dilakukan
dengan menggunakan teknik fotometri maupun spektografik untuk menganalisis data yang dikumpulkan
sepanjang 12 tahun pengamatan dari berbagai observatorium. Diantaranya data tersebut dikumpulkan
oleh Observatorium Mc Donald di Texas, Observatorium Keck di Hawaii dan VLT di Mount Paranal, Chile.
Menurut William Herbts, astronom dari Wesleyan University di Middletown, Conn, cahaya yang
dipantulkan memberi keuntungan bagi mereka untuk melakukan pengamatan terhadap komposisi kimia
partikel-partikel pasir tersebut.
Pada akhirnya, tak bisa dipungkiri penemuan ini memang menjadi titik awal yang membuka banyak pintu
menuju berbagai penelitian lain pada piringan bintang tersebut, sekaligus pintu yang terbuka dalam
pencarian pembentukan planet-planet serupa Bumi.
Rotasi dan Revolusi Bumi
Rotasi Bumi
Gerak bumi berputar pada porosnya disebut rotasi
bumi. Arah rotasi bumi sama dengan arah
revolusinya, yakni dari barat ke timur. Inilah
sebabnya mengapa matahari terbit lebih dulu di
Irian Barat dari pada di Jawa. Satu kali rotasi bumi
menjalani 3600 yang ditempuh selama 24 jam.
Dampak Rotasi Bumi

Pergantian siang dan malam

Adanya gerak semu harian dari matahari





Penyimpangan arah angin, arus laut
Penggelembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub
bumi
Timbulnya gaya sentrifugal
Adanya dua kali air pasang naik dan pasang surut dalam sehari
semalam
Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda derajat
busurnya
Revolusi Bumi

Selama mengedari matahari ternyata sumbu bumi
miring dengan arah yang sama terhadap bidang
ekliptika. Kemiringan sumbu bumi ini besarnya 23
½0 terhadap bidang ekliptika tersebut.
Dampak Revolusi Bumi

Perubahan lamanya siang dan malam

Pergantian empat musim
Terlihatnya rasi (konstelasi) bintang yang
beredar dari bulan ke bulan
 Lintasan bumi dalam revolusinya terhadap
matahari disebut orbit.

Gravitasi Bumi & Waktu Bumi


Bumi kita ini mempunyai gaya gerak atau gaya berat. Gaya
tarik bumi ini dinamakan gaya gravitasi terrestrial bumi. Benda
di bumi ini memiliki bobot karena pengaruh gaya gravitasi
tersebut. Gaya gravitasi terrestrial inilah yang menahan semua
materi yang ada di bumi serta atmosfernya hingga tidak hilang
melayang ke alam semesta.
Kita telah mengenal waktu satu hari satu malam yang lamanya
24 jam. Waktu 24 jam ini adalah sehari semalam solar
(matahari) berdasarkan gerak semu matahari dalam membuat
satu revolusi lengkap.
Atmosfer
Troposfer (0–15 km)

Troposfer berada pada lapisan atmosfer paling bawah. Manusia
dan makhluk hidup lain hidup di lapisan ini. Lapisan ini menjadi
tempat akumulasi gas-gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida.
Uap air dan karbon dioksida yang banyak terdapat pada lapisan
ini berfungsi menjaga
keseimbangan panas permukaan Bumi, terutama yang ditimbulkan
oleh radiasi sinar inframerah dari Matahari. Pada lapisan ini terjadi
penurunan suhu seiring dengan peningkatan ketinggian karena
sangat sedikit penyerapan radiasi gelombang pendek dari
Matahari.
Stratosfer (15–50 km)

Stratosfer mempunyai dua lapisan molekul-molekul gas tipis
yang tidak terdapat troposfer. Lapisan bawah mengandung
bahan sulfat yang memengaruhi terjadinya hujan. Di
stratosfer bagian atas terdapat lapisan ozon terbesar.
Stratosfer adalah lapisan inversi, yaitu semakin tinggi dari
permukaan Bumi, suhu udara akan meningkat. Kenaikan
suhu ini disebabkan oleh lapisan ozon yang menyerap
radiasi ultraviolet dari Matahari. Bagian stratosfer paling
atas disebut stratopause, yaitu lapisan yang membatasi
stratosfer dan mesosfer.
Mesosfer (50–85 km)

Suhu udara di lapisan mesosfer sangat dingin mencapai –
100°C. Suhu yang sangat dingin ini menyebabkan meteormeteor dari luar angkasa yang sangat panas pecah dan
berubah menjadi batuan-batuan kecil yang tidak
membahayakan kehidupan di Bumi. Di mesosfer terdapat
lapisan ion atau udara bermuatan listrik yang disebut
lapisan D. Lapisan D terbentuk karena sinar ultraviolet pada
molekul-molekul udara bertemu dengan elektron bermuatan
listrik negatif. Awan sinar malam yang berasal dari uap air
atau debu meteorit muncul pada lapisan ini.
Termosfer (85–500 km)

Pada lapisan termosfer terjadi ionisasi gas-gas oleh
radiasi matahari sehingga lapisan ini dikenal juga
dengan ionosfer. Berkat adanya gasgas yang
mengalami ionisasi ini, sinyal-sinyal radio komunikasi
dari permukaan Bumi dapat dipantulkan kembali ke
Bumi, sehingga aktivitas komunikasi dapat terjadi. Pada
lapisan ini terdapat pula sinar kutub (aurora) yang
muncul di kala fajar atau petang.
Eksosfer (lebih dari 500 km)

Kandungan gas utama pada lapisan eksosfer adalah
hidrogen. Kerapatan udaranya semakin tipis sampai
hampir habis di ambang luar angkasa. Cahaya redup
yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada
lapisan eksosfer. Cahaya ini sebenarnya merupakan
pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteorit
yang jumlahnya banyak dan melayang di angkasa.
Satelit-satelit buatan biasanya berada di lapisan ini.
Rasi bintang utara
Kembali ke Bumi
Rasi bintang selatan
Bulan
Kembali ke Bumi
Galaksi
Galaksi adalah suatu sistem bintang atau tatanan bintangbintang. Galaksi tersusun secara menggerombol dan tiap-tiap
anggota galaksi memiliki gaya tarik-menarik (gravitasi).
Matahari bersama-sama planet yang mengitarinya terletak
pada sebuah galaksi yang diberi nama galaksi Bimasakti.
Galaksi Bimasakti termasuk galaksi spiral dan berbentuk seperti
cakram, garis tengahnya kira-kira 100.000 tahun cahaya. Istilah
“tahun cahaya” menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya
dalam waktu satu tahun.
Dengan kecepatan 300.000 km/detik, dalam waktu satu tahun
cahaya akan ditempuh jarak sekitar 9,5 triliun kilometer.
Jadi, satu tahun cahaya adalah 9,5 triliun km. Ini berarti garis
tengah galaksi kita sekitar 100.000 × 9,5 triliun km atau 950
biliun km (950 diikuti dengan 15 buah nol di belakangnya). Untuk
memudahkan perhitungan, maka digunakan satuan jarak yaitu
tahun cahaya. Dengan satuan ini, tebal bagian pusat galaksi kita
sekitar 10.000 tahun cahaya.
Akhiri
Referensi





Buku IPA kelas 6 SD
Buku Geografi SMA
Makalah tentang Tata Surya (Google)
Aplikasi Jelajah Antariksa
Google Search: tata surya filetype:doc
Lisensi
Izin diberikan secara gratis kepada siapa saja yang menggunakan PPT
ini, copy, menyebarkan, menyertakan dalam download di web site,CD
atau media lainnya asalkan memenuhi kiteria berikut ini :
1. Boleh merubah keaslian ppt ini, tetapi laman Tentang Penulis &
Lisensi ini jangan dirubah.
2. Hak cipta ( copyright ) tetap ada pada penulis.
3. Boleh menambah atau mengurangi keterangan dalam distribusi.
4. Bukan untuk tujuan komersial.
5. Apabila ada materi yang tidak sesuai, harap maklum.

Nama
: Fajar Fitrianto

NIM
: J1B015006

Prodi
: S1-Sastra Indonesia 2015

Fakultas : Ilmu Budaya Unsoed

Alamat

Kontak
: Jln. Baturraden Timur – Limpakuwus Barat, Desa Limpakuwus RT. 04 RW. 01, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas
: 082327908993, [email protected], https://www.youtube.com/channel/UCSJhzCh6ioPFtz-hV83iZeQ,
fb.me/fajar.unsoed
Download