KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL LUAR

advertisement
KEPUTUSANMUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA
PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016
NOMOR:IX/MUNASLUB/GOLKAR/2016
tentang
REKOMDENDASIMUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA
PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016
DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA
MUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA
PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016
Menimbang
: a. bahwa daiam rangka mewujudkan transformasi Partai
GOLKAR menjadi partai yang modern, demokratis, solid
dan kuat menghadapi agenda politik nasional kedepan
diperlukan pembenahan menyeluruh terhadap sendisendi kehidupan kepartaian baik dari aspek struktural
maupunkulturaldaiambentukRekomendasi;
b. bahwa sebagai wujud tanggungjawab Partai GOLKAR
untuk mendukung dan menyukseskan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan perlu dilakukan
penataansistempolitiknasional;
c. bahwa untuk untuk maksud sebagaiamna butir a dan b,
perludirumuskanpokok-pokokrekomendasiMusyawarah
NasionalLuarBiasaPartaiGOLKAR
d. bahwauntukmaksudsebagaimanatersebutdiatas,perlu
ditetapkandenganKeputusanMusyawarahNasionalLuar
BiasaPartaiGolonganKaryaTahun2016.
Mengingat
: 1.KeputusanMusyawarahNasionalIXPartaiGolonganKarya
Tahun 2014 Nomor: XIII/MUNAS-IX/GOLKAR/2014
tanggal 3 Desember 2014, tentang Perubahan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Golongan
Karya;
2. Keputusan Musyawarah Nasional IX Partai Golongan
Karya
Tahun
2014
Nomor:
XVIII/MUNASIX/GOLKAR/2014 tanggal 3 Desember 2014, tentang
Pengesahan Komposisi dan Personalia Dewan Pimpinan
PusatPartaiGOLKARmasabakti2014-2019;
3. Keputusan DPP Partai Golongan Karya Nomor : KEP-
102/DPP/GOLKAR/IV/2016 tanggal 27 April 2016,
tentang Penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar
BiasaPartaiGolonganKaryaTahun2016.
4. Keputusan Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai
Golongan Karya Nomor: II/MUNASLUB/GOLKAR/2016
tanggal 15 Mei 2016 tentang Peraturan Tata Tertib
Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golongan Karya
Tahun2016.
Memperhatikan : Saran dan pendapat yang dikemukakan dalam Rapat
Paripurna VI Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai
GolonganKaryaTahun2016tanggal16Mei2016.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
: KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
PARTAI GOLONGAN KARYA TAHUN 2016 TENTANG
REKOMENDASI MUSYAWARAH NASIONAL LUAR BIASA
PARTAIGOLKARTAHUN2016
Pasal1
Pokok-pokok Rekomemdasi Musyawarah Nasional Partai GOLKAR tahun 2016
sebagaimana tertuang dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkandariKeputusanini.
Pasal2
Menugaskan kepada DPP Partai GOLKAR terpilih untuk menindaklajuti dan
melaksanakanpokok-pokokRekomendasiMunaslubPartaiGOLKARtahun2016.
Pasal3
Keputusaniniberlakusejaktanggalditetapkan.
Ditetapkandi :NusaDua,Bali
Padatanggal :16Mei2016
PIMPINANMUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA
PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016
POKOK-POKOKREKOMENDASIMUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA
PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016
1. REHABILITASIDANPEMULIHANHAKKADER
Konflik internal yang mendera Partai GOLKAR banyak menimbulkan ekses
negatif. Salah satunya adalah pemecatan dari keanggotaan partai bagi
individu yang dinilai melakukan pelanggaran berat. Adakalanya pemberian
sanksi kepada anggota diperlukan dengan tujuan penertiban dan
menegakkan norma AD/ART. Namun, dalam semangat rekonsiliasi, dan
demi terciptanya soliditas internal, kesalahan yang dilakukan oleh individu
kader partai bukannya tidak termaafkan. Apalagi tersedia mekanisme
organisasi dimana pihak yang merasa tidak puas atau tidak bersalah bisa
mengajukan pembelaan di forum tertinggi partai yakni Musyawarah
Nasional(MUNASLUB).
Sebagaiforumtertinggipartai,MUNASLUBmemberiruangbagirehabilitasi
serta mengembalikan hak-hak politik kader yang sebelumnya hilang oleh
sebab sanksi pemecatan. Dalam forum MUNASLUB, kader yang
mendapatkan sanksi pemecatan berhak mengajukan pembelaan dan
meminta pemulihan hak-haknya. Sebagai instansi pengambilan kebijakan
tertinggi, MUNASLUB dapat mengembalikan reputasi, nama baik serta hakhakpolitikkader.
MUNASLUB diharapkan menjadi ajang rekonsiliasi antar elemen partai
setelah tercerai berai akibat konflik. Rekonsiliasi tidak hanya penyatuan
strukturalduapihakyangberkonflik,melainkanlebihdariituharusmampu
merangkul kembali figur atau tokoh partai yang mendapatkan sanksi
pemecatan.Harapannyaadalahketikatokoh-tokohdirehabilitasinamabaik
dan hak-hak politiknya, maka akan mengembalikan soliditas dan kekuatan
partai.
Kebutuhan mendesak Partai GOLKAR adalah konsolidasi internal dalam
rangka penguatan struktural dan pengembangan kultur organisasi yang
sehatdankondusif.Olehsebabitu,semuapotensiyangdimilikipartaiharus
segera dikonsolidasi guna menghadapi agenda politik nasional. Tujuan
konsolidasi tentu adalah terwujudnya soliditas partai. Tanpa itu, partai ini
akankesulitanmenghadapiberagamdinamikapolitikdimasyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka MUNASLUB Partai GOLKAR
memutuskan untuk memulihkan hak anggota yang terkena sanksi
pemecatandanmerekomendasikankepadaDPPPartaiGOLKARuntuk
menindaklanjuti pemulihan hak-hak kader sesuai ketentuan
organisasiyangberlaku.
2. POSISIPARTAIGOLKARTERHADAPPEMERINTAH
Partai GOLKAR telah mendeklarasikan sebagai partai pendukung
pemerintah. Dukungan tersebut harus dimaknai sebagai langkah politik
kebangsaan. Tujuannya adalah turut serta dan menjadi bagian dari usaha
pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan
makmur. Sebagai kekuatan politik yang besar, Partai GOLKAR adalah
penentudaritiapkebijakanyangdiambilolehnegara.
Tidak mudah bagi pemerintah dalam mensukseskan programnya jika
dukungan politik tidak mencukupi. Bergabungnya Partai GOLKAR di dalam
pemerintahmenjaminadanyastabilitaspolitiknasional.Halitusebagaipra
syarat bagi suksesnya program-program pembangunan yang dirancang
pemerintah. Perekonomian nasional akan bergerak positif jika politik
nasional stabil. Investor juga tidak akan ragu menanamkan modalnya di
Indonesia.
Disinilah poin penting yang hendak disampaikan oleh Partai GOLKAR
kepada masyarakat luas, bahwa Partai GOLKAR tetap konsisten menjadi
bagian dari pembangunan demi mewujudkan kemajuan bangsa dimanapun
posisinya. Sejak kelahirannya, Partai GOLKAR adalah Partai pemerintah.
Ideologikaryakekaryaanhanyabisaberjalanefektifjikapartaiinimenjadi
bagian dalam pemerintahan. Politik yang dianut Partai GOLKAR adalah
politik yang menjunjung tinggi nilai-nilai kenegaraan, yang selalu menjadi
zeitgeistdalamsejarahkepartaiankita.PartaiGOLKARbercita-cita,bersama
pemerintah,agarnegarakitasemakinmakmur,sejahteradanmenjadileader
baikdikawasanregionalmaupundalampercaturanpolitikglobal.
Selain itu, dukungan Partai GOLKAR terhadap pemerintah merupakan
langkah rasional. Ada proyeksi-proyeksi politik yang dirancang dengan
tujuan akhir untuk mengembalikan kejayaan dan kemenangan Partai
GOLKAR pada pemilu tahun 2019. Tentu ada political benefit dengan
bergabungnya Partai GOLKAR dalam Pemerintahan Jokowi-JK. Cara terbaik
untuk semakin mendekatkan Partai GOLKAR dengan masyarakat adalah
dengan menjadikan Partai GOLKAR sebagai bagian penting dalam usaha
bersama mensejahterakan rakyat. Isu-isu yang menjadi perhatian publik
harusmenjadiperhatianpartaidandiresponsecaracepatmelaluikebijakankebijakan yang solutif. Bergabung dengan pemerintah memberi peluang
memperjuangkanprogram-programpembangunanyangprorakyat.
Partai GOLKAR akan memberikan dukungan penuh terhadap programprogram yang memang sesuai dengan harapan rakyat. Partai GOLKAR juga
menjamin pergantian kekuasaan akan bersandar pada konstitusi dimana
perguliran kekuasaan berlangsung lima tahunan. Partai GOLKAR akan
menggunakan seluruh sumberdaya politik yang dimilikinya untuk
mendukung sekaligus mengawal seluruh proses penyelenggaraan
pemerintahandanpembangunandibawahkepemimpinanJokowi-JKhingga
berakhirnyamasajabatanKabinetKerjapadatahun2019.
Posisi partai GOLKAR sebagai pendukung pemerintahan tidak berarti
kehilangan daya kritis terhadap pemerintah. Partai GOLKAR akan
mengingatkansebagaisahabatdekatjikaadaprogram-programpemerintah
yang tidak sesuai dengan visi negara dan bertentangan dengan kehendak
masyarakat.
Meskipun Partai GOLKAR mendukung pemerintah, ikatan persahabatan
dengan partai lain di luar partai pendukung pemerintah harus tetap
ditumbuhkembangkan. Pilihan politik Partai GOLKAR untuk mendukung
pemerintah harus disertai penghormatan terhadap partai lain yang
mengambil jalan di luar pemerintahan, agar prinsip “check and balances”
dapat terwujud demi menjamin efektifitas penyelenggaraan pemerintahan
danpembangunan.Halinidiperlukanagarkinerjapemerintahantetapfokus
padakebijakanyangtepatsasarandanmemenuhiharapanpublik.
Berdasarkan pemikiran di atas, MUNASLUB merekomendasikan
kepada DPP Partai GOLKAR untuk mengambil langkah-langkah
strategis dan penting sebagai Partai Pendukung Pemerintah dengan
tetapmenjalinkomunikasiyangbaikkepadapartailainyangberadadi
luarpemerintahan.
3. PERLUSEGERAMELAKUKANKOMUNIKASIPOLITIKYANGEFEKTIFDAN
PRODUKTIFDENGANPRESIDENRlJOKOWIDODO.
Sejalan dengan rekomendasi poin 2 (dua) di atas, Musyawarah Nasional
Luar Biasa Partai GOLKAR telah menetapkan reposisi Partai GOLKAR dari
kekuatan penyeimbang menjadi partai Pendukung Pemerintahan Joko
Widodo-Jusuf Kalla, sebagaimana tertuang dalam Keputusan MUNASLUB
Nomor:X/MUNASLUB/GOLKAR/2016,tentangReposisiPartaiGOLKAR
terhadapPemerintahanJokoWidodo-JusufKalla.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan di atas, serta mengingat waktu yang
semakin singkat (tinggal 2 tahun efektif menyongsong Pileg dan Pilpres
2019), Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai GOLKAR Tahun 2016,
menginstruksikan kepada Ketua Umum DPP Partai GOLKAR Terpilih
untuksegeramelakukankomunikasipolitikyangefektifdanproduktif
denganPresidenJokoWidododalamrangkamengantisipasisekaligus
mempersiapkan penyelenggaraan Pileg dan Pilpres yang dilakukan
secarabersamaanpadatahun2019yangakandatang.
4. PARTAI SEBAGAI LOKUS KEBIJAKAN-KEBIJAKAN LEGISLASI, POLITIK
ANGGARANDANPENGAWASAN
ParlemenadalahetalasePartaiPolitik.Salahsatukesempatanpublikuntuk
menilai performance Partai Politik adalah melalui kinerja Partai di
Parlemen.Olehkarenaitu,Partaiharusberusahabukansajamengkonversi
aspirasi rakyat menjadi kebijakan publik, tetapi harus mencari tahu dan
menyelamidengansegalakesungguhanuntukkemudiandisalurkankepada
fraksidiparlemen.HalitulahyangmenjadilandasanfilosofisbahwaFraksi
adalahkepanjangantanganPartai.
Oleh karena itu DPP Partai Partai GOLKAR ke depan perlu merancang
program legislasi, politik anggaran dan pengawasan. Program tersebut
pentingdilakukangunamemberikanpanduanbagifraksiuntukmemberikan
konsepsi alternatif bagi pemerintah. Sebagai partai besar dan memiiiki
pengalaman panjang dalam menjalankan roda pemerintahan, perspektif
Partai GOLKAR dalam memandang beragam persoalan kebangsaan akan
menjadi rujukan banyak pihak. Jika hal itu dituangkan dalam bentuk
kebijakanlegislasiberupapenyusunanrancanganundang-undangprioritas,
tentu akan memperkaya dan memperdalam bahasan Program Legislasi
Nasional(Prolegnas)yangdisusunDPRbersamapemerintah.
Selain itu, APBN yang disusun oleh pemerintah bersama DPR juga penting
untuk dikawal. Partai GOLKAR memiiiki pengalaman dalam hal tersebut.
Politik anggaran harus dilihat sebagai sarana guna mendorong percepatan
pembangunan nasional. Sejauh mana postur politik anggaran pemerintah
memberidampakbagikesejahteraanrakyat.Prioritasprogramnasionalapa
saja yang bisa menyentuh sekaligus memperkuat fondasi perekonomian
nasional dalam rangka mempertinggi daya saing Indonesia dalam kancah
perekonomian global yang semakin kompetitif. Poin-poin tersebut bisa
dirumuskan dalam politik anggaran yang menjawab kebutuhan dasar
masyarakat. Bagaimana politik anggaran mampu menjadi pendorong yang
dirancangolehDPPPG.
PartaiGOLKARjugatakbolehmengesampingkanfungsipengawasan.Untuk
menjamin pemerintah menjalankan fungsinya dengan baik, fungsi-fungsi
pengawasan terhadap kebijakan nasional harus ditegakkan. Dalam hal ini,
peran Partai GOLKAR sebagai mitra kritis pemerintah turut serta dalam
mengawal pelaksanaan program-program nasional. Sehingga kebijakan
pemerintahbisaterdeliverdenganbaikdantepatsasaran.
Sistem dan struktur yang kita miliki memungkinkan Partai menjadi fokus
bagilahirnyakebijakan-kebijakanpublikyangmemihakkepadarakyat.DPP
Partai GOLKAR dalam merumuskan legislasi, politik anggaran dan
pengawasan dapat menggunakan instrument Partai sampai ke daerah. Isuisu apa saja yang menjadi perhatian masyarakat bawah. Partai GOLKAR di
semua tingkatan harus dijadikan pusat aspirasi (center of aspiration)
masyarakat yang selanjutnya diproses menjadi kebijakan publik di
Parlemen.Jikainidilakukan,akanmenjadikerjasistemikdenganmelibatkan
strukturalpartaidisemuatingkatanuntukbergerakbersama.
Selama ini, program legislasi, politik anggaran dan pengawasan terkesan
diserahkan sepenuhnya kepada Fraksi Partai GOLKAR di DPR Rl. Terdapat
kesan DPP Partai GOLKAR mengikuti irama parlemen, bukan sebaliknya
partai harus memberikan guidance terhadap isu-isu krusial tertentu yang
kemudian diterjemahkan oleh Fraksi Partai GOLKAR di DPR Rl. Bahkan
seharusnya DPP PG perlu menyajikan secara utuh kebijakan dan pokokpokok pikiran yang diwujudkan dalam program legislasi, politik anggaran
danpengawasantersebutsebagaisuararesmiPartaiGOLKAR.
Berdasarkan
hal
tersebut
MUNASLUB
Partai
GOLKAR
merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk merumuskan
politik legislasi, politik anggaran dan politik pengawasan dengan
berpedoman pada Visi Negara Kesejahteraan 2045, sekaligus
menjadikan Partai GOLKAR sebagai sentral dan lokus dalam
merumuskankebijakan-kebijakanpublik.
5. PENATAANSISTEMPOLITIK
a. SistemPemilu
Penerapan sistem pemilu proporsional dengan calon daftar terbuka,
dimanaanggotaterpilihadalahcalonyangrnemperolehsuaraterbanyak,
adalah kritik terhadap sistem sebelumnya yaitu proporsional tertutup.
Proporsional tertutup dianggap kurang mencerminkan semangat
demokrasi, calon yang terpilih lebih mementingkan kepentingan partai
dan mengabaikan kepentingan rakyat. Fungsi representasi, sangat sulit
diharapkandengansistemproporsionaltertutup.
Namun seiring berjalannya waktu, penerapan sistem proporsional
dengan calon daftar terbuka, dengan suara terbanyak, melahirkan
dampakyangbegituterasa,antaralain,merebaknyapragmatismepolitik
danperilakutransaksional,rusaknyakelembagaanpartaidanrendahnya
kinerja parlemen. Keterpilihan anggota DPR tidak linier dengan kualitas
yang dimiliki. Dalam prakteknya, calon yang mempunyai tingkat
popularitas tinggi, tidak dapat menjamin peningkatkan fungsi
representasi dan kinerja dewan khususnya dalam menjalankan fungsi
legislasi,anggarandanpengawasan.
Olehkarenaituharusdilakukankajianulangterhadapsistempemilusaat
ini.Sistempemiluyangbaikseharusnyadapatmemperkuatkelembagaan
partai politik dan meningkatkan kinerja parlemen sekaligus dapat
meningkatkan fungsi representasi dengan baik. Alasan ini penting
mengingat, partai politik adalah satu institusi berdasarkan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang mempunyai
hak monopoli dalam mengajukan pejabat publik. Dengan kata lain
perubahan sistem pemilu, haruslah yang dapat mendorong penguatan
kelembagaan partai sehingga partai politik dapat melakukan fungsinya
sebagaimana diamanatkan dalam konstitusi. Salah satu perspektif dalam
pembahasan mengenai partai politik, pembangunan politik (demokrasi)
ialahpelembagaanpolitik.Demokrasimembutuhkanpartai-partaipolitik
yangkuat,fungsional,danterkelolasecaramodernkelembagaannya.
Partai Politik harus diberikan kesempatan untuk melakukan seleksi dan
promosi kader-kader terbaik untuk menjadi anggota parlemen.
Berdasarkan pengalaman, sistem pemilu proporsional terbuka tidak
mampu melahirkan anggota DPR terbaik. Oleh karena itu sistem
proporsional tertutup layak untuk diterapkan kembali dalam pemilu
tahun2019.
Namundemikianpenggunaansistemproporsionaltertutupharusdisertai
dengan dua hal. Pertama, penggunaan sistem ini harus diimbangi oleh
transparansi Partai Politik dalam memilih calon yang diproyeksikan
menjadi anggota parlemen. Jangan sampai terjadi oligarki Partai dimana
sekelompok orang menyeleksi berdasarkan perkawanan dan semangat
suka tidak suka. Jika ini terjadi maka keinginan untuk melahirkan
parlemen berkualitas akan menemui jalan buntu. Kedua, pengunaan
sistem pemilu proporsional tertutup harus diimbangi usaha untuk
meningkatkan fungsi representasi. Meskipun, rakyat memilih Partai,
tetapi harus dicari cara agar mereka yang duduk sebagai wakil rakyat
harusdapatberkomunkasisecaraefektifdengankonstituen
b. SistemKepartaian
MasalahPertamayangdihadapidalampenataansistemkepartaianadalah
penataan kelembagaan dan pendanaan Partai Politik. Penataan
kelembagaan memiliki keterkaiatan yang sangat erat dengan bagaimana
suatupartaipolitikdibiayai.
Partai politik adalah instrumen yang sangat penting dan menjadi salah
satu pilar demokrasi. Sebagaimana telah diatur dalam konstitusi, partai
politikadalahlembagayangmempunyaikewenanganmengajukancaloncalon pejabat publik. Bahkan dalam hal presiden-wakil presiden dan
anggota DPR, partai politik memiliki hak monopoli untuk mengajukan
calon. Dengan kedudukan yang penting dan strategis ini, maka kinerja
partai politik dalam melahirkan kader yang berkualitas, sangat
tergantung dari sejauh mana fungsi-fungsi kaderisasi, regenerasi dan
pendidikanpolitikdapatberjalandenganbaik.
Untukdapatmenjalankanfungsinyadenganbaikdibutuhkanpendanaan
yang sangat besar baik untuk pembiayaan yang sifatnya rutin maupun
pembiayaan yang berkaitan dengan program kerja. Idealnya seluruh
pembiayaan partai politik dapat disangga oleh kader, anggota dan
simpatisan partai. Tetapi pada kenyataannya, partisipasi masyarakat
dalam membiayai partai politik tidak pernah terwujud. Bahkan yang
terjadi adalah masyarakat yang pragmatis justru berharap partai politik
atau kader partai politik memberikan uang atau benda kepada
masyarakat.
Dengan pembiayaan yang sangat besar partai politik sering terjebak
dalam dua kemungkinan : Pertama, partai politik terjebak dalam
pembiayaan yang mengandalkan personal orang kaya yang menyangga
pembiayaan partai. Akibatnya keputusan partai menjadi bisa personal
akibat ketergantungan pembiayaan. Kedua, partai politik terjebak
menggunakan kader-kader yang duduk dalam jabatan publik baik di
eksekutifmaupunlegislatifuntukmencaridanadengancara-caraillegal,
sebab korupsi pejabat-pejabat publik yang berasal dari parpol
sebagiannyabermotifmencaridanauntukpartai.
Olehkarenaitu,sudahselayaknyadipikirkandenganseriuspartaipoltik
dibiayai oleh Negara atau kepada partai politik diberi kesempatan oleh
undang-undang untuk mendirikan usaha, seperti Badan Usaha Milik
Partai (MUMP). Hal ini berkaitan dengan kegiatan partai yang hampir
keseluruhannyamerupakankegiatanyangberhubungandenganaktivitas
publik baik berkaitan dengan fungsi rektrumen, fungsi agregasi
kepentingan, pendidikan politik, komunikasi politik maupun fungsi yang
lain. Dengan demikian dari sisi kepentingan pembiayaan partai politik
selaluberkaitandengankepentinganpublikdankegiatankenegaraan.
Namun demikian pendanaan partai politik harus dikontrol dengan ketat
dan melibatkan standar akuntansi publik. Dana yang diperoleh partai
politik dari Negara harus diperuntukkan bagi kegiatan-kegiatan yang
berhubungan dengan penguatan fungsi partai politik agar partai politik
benar-benar menjadi pilar demokrasi dan menjadi sumber
kepemimpinan yang handal. Dengan kontrol yang sangat kuat, partai
politik akan didorong untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara
transparan dan akuntabel. Dengan demikian demokrasi internal partai
akan lebih mudah terwujud dan partai akan menjadi benar-benar milik
publik.
Masalah kedua adalah menyangkut jumlah dan besaran (sizing) partai
politik. Salah satu masalah yang dihadapi oleh bangsa ini adalah adanya
ketidaksinkronan antara sistem pemerintahan dan sistem kepartaian.
Sistem pemerintahan presidensil memprasyarati sistem kepartaian yang
lebihsederhana,yaknisistemdwipartaiatausistemmultipartaiterbatas.
Sebaliknya,kenyataanpolitiksepanjangerareformasi,sistempresidensil
justru dipaksakan berkembang dalam sistem multi partai tidak terbatas,
dimana pasca Pileg dan Pilpres, selalu muncul partai-partai baru yang
siap mengikuti pemilu berikutnya. Di Indonesia dengan tetap
memperhatikan kemajemukan masyarakat, semestinya jumlah partai
politikyangikutpemilubisadiperketatmengarahkesistemmultipartai
sederhana.
Lebih penting dari itu adalah jumlah Partai Politik yang dapat
mengirimkanwakilkeparlemenseharusnyabisadibatasi.Salahsatuyang
menjadi persoalan mendasar di parlemen hari ini adalah jumlah partai
yang terlalu banyak sehingga proses pengambilan keputusan menjadi
semakin sulit dan memakan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu,
peningkatan parlementary treshold (ambang batas parlemen) menjadi
sangatpenting.
Partai GOLKAR sejak satu dekade yang lalu menyerukan agar ambang
batas parlemen minimal 5 persen. Dengan ambang batas parlemen 5%
jumlah partai politik yang dapat mengirimkan wakilnya ke parlemen
menjadi lebih sedikit. Demikian juga halnya dengan jumlah fraksi di
parlemen. Sudah seharusnya untuk mendorong efektifitas pengambilan
keputusan di parlemen, jumlah fraksi yang ada di parlemen bisa
dikurangi. Idealnya jumlah fraksi di parlemen berjumlah 4-6 fraksi saja
sehingga proses politik di parlemen bisa berlangsung lebih efektif. Oleh
karenaitujumlahanggotadimasing-masingfraksiharusbisaditetapkan
sekurang-kurangnya dua kali alat kelengkapan DPR agar terdapat
distrubisi yang merata antar anggota terhadap tugas-tugas parlemen
disamping juga berimplikasi pada pengambilan keputusan yang lebih
mudah.
Berbagai perubahan tersebut tidak lain merupakan tindak lanjut dari
agenda reformasi dalam bidang politik yang bertujuan membangun
sistem politik yang demokratis dan mampu mendorong terciptanya
stabilitaspolitik,yangpadaakhirnyadapatmengarahpadakemajuandan
kesejahteraan rakyat. DPP Partai GOLKAR harus melakukan inisiasi
terhadap penataan sistem kepartaian baik menyangkut penguatan
kelembagaan maupun menyangkut penyederhanaan partai politik yang
ikutpemiludanpenyederhanaanpartaipolitikdiparlemen.
Berdasarkan pemikiran di atas, MUNASLUB merekomendasikan
kepada DPP Partai GOLKAR untuk memperjuangkan penataan
sistem pemilu proporsional tertutup, penguatan kelembagaan
partai, pendanaan partai politik oleh negara dan penyederhanaan
sistemkepartaian.
6. AMANDEMENUUDNRITAHUN1945
a. Menyesuaikan Batang Tubuh Sesuai dengan Semangat Pembukaan
UUDNRItahun1945
Amandemen UUD NRI tahun 1945 pasca reformasi telah membawa
perubahan tata kehidupan bangsa dan negara. Praktek-praktek baru
kenegaraanberkembangseiringmunculnyalembaga-lembagabaruuntuk
mendukung praktek penyelenggaraan negara. Demikian juga pranata-
pranatahukumbarudibuatsebagaipenjabaranUUDpascaamandemen.
NamuntanpadisadariamandemenUUDpascareformasitelahmembawa
komplikasiseriusyangjikaditelitilebihjauhmenyimpangdarisemangat
pembukaan UUD NR11945 terutama alinea ke empat yang memuat
tentangdasarnegara.SeharusnyabatangtubuhUUDtidakbolehterlepas
darisemangatdasarnegara.
Sementara itu, ketentuan-ketentuan perundangan di bawah UUD
mengacukepadaUUDdalamhalininorma-normayangtermaktubdalam
batang tubuh. Akibatnya UU dan peraturan yang mengacu UUD semakin
lama semakin menjauh dari semangat dasar negara yang tercantum
dalam pembukaan. Menyadari banyak ketentuan dalam batang tubuh
yang ditengarai tidak berkesesuaian dengan semangat dasar negara,
sudah seharusnya ketentuan-ketentuan dalam batang tubuh tersebut
dikajiulanguntukmendapatkanpenyesuaian.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka MUNASLUB Partai GOLKAR
merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk mengkaji
ulangbatangtubuhUUDdanmenyusunkonseppenyesuaianbatang
tubuh agar sesuai dengan semangat dasar negara yang tercantum
dalampembukaanUUDNRItahun1945.
b. MenataUlangKedudukandanFungsiMPRSebagaiLembagaNegara
denganKewenanganTertinggi
Sebelum perubahan UUD 1945, kedudukan MPR merupakan lembaga
tertinggi negara dan melaksanakan sepenuhnya kedaulatan rakyat.
PerwakilandalamMPRterdiridaritigapilarperwakilanyaituperwakilan
politik (political representation), yaitu para anggota DPR yang dipilih
dalam pemilihan umum, perwakilan fungsional (functional
representation), yang terdiri dari para utusan golongan dan perwakilan
kedaerahan (regional representation) yaitu para utusan daerah. Karena
itu, MPR diartikulasikan sebagai representasi dan penjelmaan seluruh
rakyat Indonesia. MPR dalam posisi demikian ditempatkan sebagai
sumberkekuasaannegara.
Pasca amandemen MPR hanya memiliki tiga fungsi yang pokok yaitu;
fungsi legislasi yaitu melakukan perubahan dan atau menetapkan
undang-undang dasar, fungsi administratif, yaitu melantik Presiden dan
WakilPresidensertamemilih/mengangkatPresidenatauWakilPresiden
dalam hal-hal tertentu, serta fungsi judikatif yaitu memutuskan untuk
memberhentikan atau tidak memberhentikan Presiden atau Wakil
Presiden dalam masa jabatannya yang diusulkan oleh DPR. Dengan
demikiandibandingdengansebelumperubahanUUD1945,kewenangan
dariMPRmenjadisangatterbatasdanlimitatif.
Setelah 14 tahun berlakunya amandemen UUD NRI Tahun 1945, ada
keinginankuatuntukmelakukankajianulangtentangposisiMPRbahkan
ada keinginan mengembalikan kewenangan MPR seperti sebelum
amandemen UUD 1945. Ide besar munculnya keinginan tersebut adalah
Pertama, tata kelola perencanaan pembangunan yang dianggap tidak
salingterkait,baikantaravisimisipresidendengandaerahmaupunantar
daerahdalamNegaraKesatuanRepublikIndonesia.Karenaitu,perluada
satu pola perencanaan pembangunan yang bersifat menyeluruh dan
menjadi pedoman oleh lembaga-lembaga negara dan daerah, semacam
GBHN.Kedua,kinerjalembaga-lembaganegaradihadapanrakyatselama
ini tak ada yang menilai. Semua berjalan sendiri-sendiri dan parahnya
saling berebut pencitraan yang baik di mata publik. Dalam kerangka
pemikiran ini seluruh lembaga-lembaga Negara yang lain harus melapor
kepada MPR, karena MPR adalah sumber kekuasaan Negara, yang
mendistribusikan kekuasaannya pada lembaga-lembaga Negara itu.
Ketiga, MPR sebagai lembaga negara dengan kewenangan tertinggi
berwenang dalam merepresentasikan sistem perwakilan. Secara
kelembagaan MPR seharusnya berwenang untuk memandu kesesuaian
antarajalannyapenyelenggaranegaradantujuannegarayangdidasarkan
padaPancasila,UUD1945,NKRI,sertaBhinnekaTunggalIka.Pemikiran
ini memposisikan MPR dengan kewenangan tertinggi dalam struktur
ketatanegaraan Indonesia, yaitu sebagai pelaksana sepenuhnya
kedaulatanrakyat.
Posisi MPR dengan kewenangan tertinggi akan menenmpatkan MPR
sebagai lembaga tempat melaporkan kinerja semua lembaga negara
sebagai wujud petanggungjawaban kepada rakyat. Selama ini, hanya
Presiden saja yang melakukan tradisi laporan tahunan itu yakni setiap
tanggal 16 Agustus. Apabila rekomendasi ini dijalankan, maka setiap
tahun MPR akan mendengarkan laporan dari Mahkamah Agung, Badan
Pemeriksa Keuangan, Mahkamah Konstitusi, Dewan Perwakilan Rakyat,
danDewanPerwakilanDaerah.
Terkait dengan wacana amandeman kelima untuk meningkatkan
kewenanganMPRmenjadilembaganegaradengankewenangantertinggi,
Partai GOLKAR harus mengkaji secara komprehensif dari berbagai
perspektif. Pilihan yang rasional dan strategis jika ingin memperkuat
kewenangan MPR, melalui amandemen adalah dengan alasan agar
tercipta sistem pemerintahan negara yang efektif, efisien dalam rangka
mencapai tujuan negara sebagaimana termaktub dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea
empat.
Berdasarkan pemikiran di atas maka MUNASLUB Partai GOLKAR
merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk memperjuangkan
penyesuaianbatangtubuhUUDdenganPembukaanUUDNRItahun1945
dan menempatkan MPR sebagai lembaga dengan kewenangan tertinggi
dalam amandemen kelima UUD NRI tahun 1945, termasuk penambahan
kesenangan MPR untuk merumuskan haluan negara dan sistem
perencanaanpembangunannasionalmodelGBHN.
7. MENGEMBALIKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN MODEL GBHN,
MEMPERJUANGKANVISINEGARAKESEJAHTERAAN2045
Ketiadaanhaluannegaradalamsistemperencanaanpembangunannasional
memiliki implikasi hukum dan politik bagi Presiden dalam melaksanakan
pembangunan nasional. Sebagai gantinya sekarang hanyalah program
kampanyepresidenterpilih,yangdibuatnyasendiriyangdijadikanpanduan
bagi pembangunan nasional. Seiring berjalannya waktu, ternyata pilihan
ketatanegaraan ini pun membawa dampak berupa tidak terarahnya
pembangunan nasional dalam jangka panjang. Kelemahan berikutnya,
pembangunan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak
memilikiketerkaitankarenamasing-masingberjalansendiri-sendiri.Saatini
banyak sekali aturan pemerintah daerah yang tidak sesuai dengan
pemerintahpusat,karenaperbedaanlatarbelakangpolitiknya,kebijakannya
juga bisa berbeda. Tanpa haluan negara, pemerintah daerah yang dipimpin
kepala daerah yang berbeda partai politik dengan presiden bisa saja tidak
mendukungkebijakanpemerintahpusat.
Arah pembangunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
JangkaPanjangNasional2005-2025dianggapbelumcukupkarenadayaikat
danposisipolitikyangmelahirkannya.Akibatnyapenyusunanperencanaan
pembangunandipusatdandaerahseringtidakmerujukpadaketentuanini.
Arah pembangunan nasional yang hanya mengacu pada visi dan misi
Presiden yang kemudian dijadikan sebagai Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM), juga dianggap kurang mewakili kepentingan seluruh
bangsa dan tidak melibatkan berbagai komponen bangsa. Aspirasi rakyat
yang tidak memilih presiden terpilih, dinilai kurang terwakili dalam
penyusunan program pembangunan nasional. Selain itu visi presiden yang
dituangkandalamRPJMtersebutbukansebuahproyeksijangkapanjangdan
kurangmemperhatikanaspekkesinambungan.
Berbagai implikasi tersebut, menggugah kita untuk menghidupkan kembali
sistem perencanan pembangunan nasional model GBHN yang pernah ada
pada masa pemerintahan sebelumnya. Meskipun kondisi sosial-politik saat
ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan masa Orde Baru, namun hal ini
bukanlah menjadi halangan untuk melahirkan sistem perencanan
pembangunannasionalyangdisepakatiolehseluruhkelompokmasyarakat.
SistemperencanaanpembangunannasionalmodelGBHNdiperlukanselain
untuk menciptakan kesinambungan pembangunan nasional meskipun
terjadi pergantian presiden, juga untuk menjamin penyusunan program
pembangunannasionaltelahmelibatkansemualapisanmasyarakatyangtak
terwakilidalamvisimisipresidenterpilih.
Dengansistempolitikyangsudahberubah,tidakmudahuntukmeyakinkan
semua pihak untuk menjadikan perencanaan model GBHN sebagai acuan
pembangunan. Tetapi kebutuhan akan perencanaan pembangunan yang
integratif dan konfrehensif mendasari sikap partai GOLKAR untuk tetap
meyakinkan semua pihak. Partai GOLKAR sendiri telah mampu melahirkan
perencanaanjangkapanjangyangintegratifdankonprehensifsebagaimana
tertuang dalam Visi Negara Kesejahteraan 2045. Dengan dukungan semua
pihakmakasistemperencanaanpembangunanmodelGBHNtidakmustahil
bisaterwujud.
Bertitik tolak atas pemikiran di atas, Partai GOLKAR berpendapat sistem
perencanaan pembangunan nasional model GBHN, sangat penting dan
diperlukan untuk memandu jalannya pembangunan. Oleh karena itu,
MUNASLUB Partai GOLKAR merekomendasikan kepada DPP Partai
GOLKAR untuk memperjuangkan satu model perencanaan
pembangunan model GBHN dan memperjuangkan Visi Negara
Kesejahteraan Indonesia 2045 untuk dapat dijadikan rujukan
pembangunanbagiseluruhbangsaIndonesia.
8. PEMANFAATANTEKNOLOGIINFORMASIDANKOMUNIKASI
Partai politik dalam perkembangannya adalah setara dengan organisasi
modern yang harus memiliki keunggulan bersaing dalam lingkungan yang
semakin kompleks dan kompetitif dalam berbagai aspek. Partai politik
modern harus memiliki karakter dinamis, keunggulan kompetitif, SDM
berkualitas, sistem managemen kepartaian modern dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana dalam membangun
manegemenkepartaian.
Partai politik adalah sebuah organisasi sosial-politik yang perlu
mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai tujuannya.
Pengelolaan partai politik secara modern, transparan, prsofesional dan
tersistemakanmenentukankeberlangsungansertaefektivitaspartaidalam
penentuan program serta kerja kepartaian yang terukur. Sejauh mana
organisasipartaipolitikmampumengorganisasisetiapunitdansumberdaya
politik akan sangat menentukan sukses tidaknya aspirasi dan perjuangan
politik.
Dalamerateknologiinformasisekaranginimakasisteminformasiyangbaik
menjadi sangat dibutuhkan oleh partai politik. Kebutuhan sistem informasi
yang handal dan realible untuk menghasilkan sumber daya informasi yang
akurat,relevan,tepatwaktudanuptodateuntukmenciptakangoodpolitical
party governance menjadi kebutuhan mendesak. Kebutuhan teknologi
Informasi dalam partai politik dilaksanakan dalam rangka modernisasi
partai politik yaitu untuk memberikan dukungan menejemen pengelolaan
organisasi partai berupa penyediaan basis data (data base) keanggotaan,
koordinasi pusat daerah, pembinaan kader, pengelolaan sumber daya baik
sumber daya keuangan, aset, SDM dan tersedianya sistem informasi bagi
pembuatankeputusan.
Untuk kebutuhan internal partai maka teknologi informasi juga akan
menjadi sarana yang efektif dan efisien didalam upaya komunikasi dan
penyebaran informasi dari Dewan Pimpinan Pusat ke struktur
kepengurususan daerah atau sebaliknya. Menjadi media interaksi antara
pengurus, kader dan anggota serta menjadi sarana kampanye yang murah
danmampumenjangkaukeseluruhwilayahkonstituen.Dalamoperasional
partai akan lebih mudah dan terstruktur terlebih lagi apabila dibarengi
dengan sistem informasi yang tinggi dan akurat maka akan menghasilkan
suatupartaiyangterbukayangdapatmenjadidayatariktersendiribagipara
simpatirakyat.
Partai GOLKAR harus segera tanggap dan antisipatif terhadap perubahan
perilaku warga masyarakat dengan kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi ini. Konstituen akan cenderung memilih parpol modern, yang
kreatif,inovatif,berbasisTeknologiInformasidanKomunikasi.Penanganan
keanggotaan, Kaderisasi, promosi, mutasi secara berjenjang, pencalonan
untuklegislatifdaneksekutif,tidaklagibisadengancara-carakonvensional.
Tetapiharusdengancara-carayangtransparan,partisipatifdanterukur.
Dan dalam era digital sekarang ini media sosial memegang peran penting
sebagai jembatan partai politik kepada masyarakat. Perilaku komunikasi
pemilih di media sosial berbeda dengan komunikasi politik konvensial.
Gagasan dan visi misi partai juga dinilai bisa direspon publik dengan cepat
denganadanyamediasosial.
Maka dalam konteks positioning politik publik adalah subjek yang penting
sehingga strategi positioning politik juga harus disesuaikan dengan setiap
perkembangan yang ada ’ditengah masyarakat. Politik berjalan seiring
dengan perubahan sosial, politikus dan partai politik sangat perlu
mencermati dampak dan pengaruh globaiisasi terhadap kehidupan
berpolitikyaitumeningkatnyakesadaranmasyarakatakanspiritdemokrasi.
Strategi positionong politik Partai GOLKAR tentunya harus melihat
bagaimana perkembangan zaman dan teknologi yang berkembang saat ini.
Teknologi saat ini memainkan peranan yang sangat penting dalam
membentukinteraksidankehidupansosialmasakinibahkanikutmengubah
tatanan dan interaksi sosial dalam masyarakat. Kemajuan teknologi
informasi bahkan telah menciptakan sistem politik baru yaitu digital-
democracy, sehingga positioning politik sebuah partai politik harus
memperhatikan implementasi dengan memperhatikan ketersediaan
teknologi yang terdapat dalam masyarakat sehingga langkah dan strategi
politikmenjadilebihefektifdanefisien.
Sehingga dibutuhkan infrastruktur partai yang modern dengan melakukan
berbagai langkah yang dapat dilakukan baik manajemen internal maupun
eksternalnya.Langkahtersebut:
a. Internal yaitu, dengan melakukan modernisasi organisasi
kesekretariatanpartaidisegalalevelbaikDewanPimpinanPusatsampai
levelterbawahyaitusekretariatDPDKabupatenyangberbasisteknologi
informasi.
b. Eksternal yaitu Pemanfaatan media sosial. Maraknya media sosial
memberikan kemudahan berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa
mengenal batasan jarak dan waktu sehingga memberikan pengaruh
diberbagai aspek. Pengaruh media sosial sangat terasa signifikan di
bidangpolitikIndonesia.Mediasosialdijadikanpusatinteraksiindividu
di dunia maya yang memberikan dampak besar bagi suasana politik.
Denganberbagaifituryangberagammediasosialdapatdijadikansarana
pertukaraninformasidansalingmempengaruhidiantarapenggunanya.
Berdasarkan pemikiran di atas MUNASLUB Partai GOLKAR
merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk melakukan
modernisasi organisasi dan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk menjalankan roda organisasi, membangun opini
danmeningkatkancitrapartaidimatapublic
9. SEKOLAHPARTAI
Reformasi telah membuka ruang bagi berkembangnya demokrasi yang
menjadikan partai politik memegang posisi penting termasuk didalamnya
adalah menentukan sirkulasi kepemimpinan, baik ditingkat nasional
maupun daerah. Keterlibatan GOLKAR dalam kancah dinamika politik
nasionalsemestinyabukanpadasaatpencalonanlegisltaiftetapijugakader
yang ada di eksekutif, termasuk yang menjadi kepada daerah. Selain
daripada itu, Partai harus menyiapkan kader untuk mengisi posisi-posisi
penting di berbagai jabatan publik baik di eksekutif, komisi-komisi negara
ataupun badan-badan yang dibentuk dalam rangka menjawab kebutuhan
dantantanganzaman.
DiasporakaderGOLKARdalamberkaryaperludifasilitasisehinggasegenap
kadermampumemberikankontribusimaksimalkepadabangsadannegara,
memiliki kapasitas pemikiran, terampil, inovatif, komunkatif, dan memiliki
kemampuan teknis dengan tetap dapat memberikan kontribusi bagi
kebesarandankejayaanPartaiGOLKARdimanapunmerekamendedikasikan
diridanberkarya.HalinisejalandenganDoktrinKaryaKekaryaandanVisi
NegaraKesejahteraan2045.
Mempersiapkan kader yang unggul merupakan salah satu tugas partai
politik. Partai politik tidak hanya penting menjalankan fungsi rekruetmen
tetapi juga harus memastikan rekruetmen kepemimpinan yang dilakukan
menghasilkankepemimpinanyangberkualitassehinggamenjadisolusibagi
persoalan masyarakat. Oleh karena itu penting bagi Partai GOLKAR
membuat sekolah partai yang membekali kader yang terjun ke dalam
jabatanpublikdenganwawasan,mental,kecakapanteknisdankemampuan
komunikasiyanghandal.Secarainternalsekolahkaderjugaberfungsiuntuk
membangun loyalitas dan militansi kader. Selama ini GOLKAR telah
menghasilkan kader yang baik untuk jabatan publik tetapi sebagiannya
justrutidakmemilikiketerikatankepadaPartaiketikasudahmenjabat.Oleh
karena itu, selain harus mempersiapka sumber daya manusia yang handal,
GOLKAR perlu memastikan komitmen para kader yang dibentuk dan
dihasilkantetaployalpadavisi,misidandoktrinpartai.
Merumuskan suatu mekanisme yang menjamin agar kader dapat
berkontribusi maksimal bagi bangsa dan terus mendukung kebesaran dan
kejayaan GOLKAR dalam berkarya ditengah-tengah masyarakat menjadi
kebutuhanmendesak.PD2LTdalamtataranimplementasiharusjugadiikuti
dengan internalisasi doktrin karya kekaryaan sebagai ideologi dan
kesadaranseluruhkader.
Peningkatankualitaskaderdaninternalisasidoktrinkaryakekaryaanperlu
pendekatan akademis sekaligus empiris. Pendekatan akademis
membutuhkan kaidah-kaidah keilmuan, sedangkan pendekatan empiris
dimaksudkan untuk memberikan dukungan, dorongan dan motivasi
terhadapkemampuanpraktiskaderdalamkeseharianaktivitasnya.
Berdasarkan hal di atas, MUNASLUB merekomendasikan kepada DPP
Partai GOLKAR untuk membuat Sekolah Partai, menyusun silabus,
mempersiapkan tenaga pengajar, pola rekruitmen terhadap kader
guna dididik, dilatih, dipersiapkan sebagai kader yang terampil,
cekatan, handal, militan, loyal, disiplin, dan inovatif dalam
memberikankontribusimaksimalbagibangsadenganberpegangpada
visi,misidanDoktrinKaryaKekaryaandanVisiNegaraKesejahteraan
2045.
10. PENATAANPERIODISASIKEPENGURUSANSEMUATINGKATAN
Konsolidasiorganisasimelaluisirkulasikepemimpinanperiodikmerupakan
kebutuhan partai untuk merawat kinerja struktur organisasi agar tetap
berjalan dengan baik. Dengan sirkulasi secara ajeg penyegaran dan
masuknyasumberdayabarubisadilakukan.
Konsolidasi organisasi akan berjalan dengan baik jika dilakukan secara
serempak dalam waktu yang berdekatan. Hal tersebut berkaitan dengan
upaya untuk membangun kesamaan gerak dalam rangka merespon
dinamika eksternal yang berubah. Namun demikian pada kenyataannya
karena berbagai persoalan terkadang hal tersebut tidak dapat dilakukan.
Akibatnyaperiodisasikepengurusanantardaerahmenjadiberbeda-beda.
Sengkarut yang menimpa Partai GOLKAR menambah banyak persoalan
konsolidasi. Bukan saja karena pekerjaan itu seharusnya sudah selesai
beberapa waktu yang lalu tapi tertunda karena berbagai dinamika yang
melanda.
Konsolidasi yang belum tuntas dengan waktu yang berbeda-beda akan
menyulitkanusahauntukmenyusunprogramyangmembutuhkankesamaan
momentum. Partai dihadapkan pada beberapa perubahan sistem politik
seperti pemilukada serentak, yang secara bertahap telah diterapkan yang
membutuhkanrespondalamwaktuyangberdekatan.
Konsolidasi organisasi secara struktural sejak tahun 2014 praktis berjalan
secara parsial. Ada DPD yang telah melaksanakan Musyawarah Daerah
(MUSDA) walaupun tidak sedikit yang belum melakukan suksesi. Untuk itu
perlu ditata sedemikian rupa sehingga konsolidasi kelembagaan dan tata
kelola organisasi menjadi semakin solid, menyeluruh, dan terencana.
Periodisasi yang serempak pada kennyataannya dapat berimplikasi pada
persiapanmenyongsongmomentumpolitiksepertipemiludanpemilukada
menjadikurangfokus.
Berdasarkan hal tersebut di atas, MUNASLUB merekomendasikan
kepada DPP Partai GOLKAR untuk mengatur dan menata priodesasi
kepengurusandisemuatingkatandenganperiodisasiyangseragamdi
seluruhIndonesia.
11. REVITALISASI KEPEMIMPINAN PARTAI TINGKAT KECAMATAN DAN
DESA
KebesaranPartaiGOLKARsangatditentukandengangeraklangkahstruktur
partaidikecamatandandesa.Berfungsinyastrukturpadatingkataniniakan
memastikan kemampuan partai dalam memperbaiki performance partai di
akarrumput.
Pasca reformasi struktur partai di tingkat kecamatan dan desa kurang
mendapatkan perhatian yang memadai. Jajaran partai terutama di tingkat
desa dan kelurahan semakin rapuh. Banyak pimpinan desa dan pimpinan
kelurahanyangsemakinmenuatetapitidakdilakukanpenyegaran.Bahkan
banyak pimpinan desa/pimpinan kelurahan yang kosong akibat ketuanya
meninggaldunia.
Oleh karena itu sangat penting dilakukan revitalisasi partai di tingkat
kecamatan dan desa. Pimpinan di tingkat tersebut harus diisi oleh mereka
yang memiliki semangat membesarkan partai dan memiliki energy yang
besar untuk menggerakkan partai. Periodisasi kepengurusan di tingkat
tersebut harus disegarkan secara periodik. Pemimpin partai yang sudah
terlalu tua harus diganti oleh mereka yang lebih energik dan memiliki
pengaruh di masyarakat. Mereka yang sudah sangat senior harus diwadahi
dalam wadah forum pinisepuh agar tetap mampu memerikan kontribusi
bagipartai.
Pergantian kepemimpinan di tingkat desa/kelurahan harus melibatkan
kader-kader di tingkatan tersebut dalam bentuk musyawarah
desa/kelurahandantidaksekedarditunjukdariatas.Halituakanmemaksa
partai di tingkat bawah untuk mengenali, mengidentifikasi, mendata kader
partaiGOLKARdidesa/kelurahantersebut.
Berdasarkan
hal
tersebut
di
atas,
maka
MUNASLUB
merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk melakukan
revitalisasi kepemimpinan partai di Kecamatan dan Desa untuk
menjaminkinerjapartaidiakarrumput.
12. REFORMASIAGRARIA
Tanah merupakan modal dasar pembangunan menuju masyarakat adil dan
makmur. Oleh karena itu, pemanfaatannya haruslah didasarkan pada
prinsip-prinsipyangtumbuhdanberkembangdalammasyarakatIndonesia.
Dalamhalini,harusdihindariadanyaupayamenjadikantanahsebagaiobjek
spekulasi dan hal lain yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang
terkandungdalamPasal33ayat3UUD1945.
BagirakyatIndonesia,tanahmemilikikompleksitasmakna.Tanahmemiliki
hubungan yang abadi dengan manusia. Tanah adalah sumber kehidupan,
kesejahteraan,dankekuasaan.Selainitu,eksistensitanahdalamkehidupan
manusia paling tidak mempunyai arti dan sekaligus memiliki fungsi ganda,
yaitusebagaiasetsosialdanasetekonomi/modal.Sebagaiasetsosial,tanah
merupakan sarana pengikat kesatuan sosial di kalangan masyarakat.
Sedangkanasetmodal,tanahmerupakanfaktormodaldalampembangunan.
Faktanya tanah memiliki makna multidimensi dan sarat dengan persoalan
keadilan.Namundemikian,permasalahantentangpertanahanseakantidak
pernah surut. Pengaturan tentang struktur pertanahan/keagrarian telah
disadari sejak lama. Perombakan dan pembaharuan struktur
pertanahan/keagrarian dilakukan untuk memenuhi asas keadilan dan
meningkatkankesejahteraanrakyat.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-
pokokAgraria(UUPA)adalahUUPokokyangmengaturtentangpertanahan
diIndonesia.UUinititikpusatnyaadalahmemenuhikebutuhanbagirakyat
luas, terutama golongan petani, yang merupakan bagian terbesar rakyat
Indonesia. Pada awal diterapkannya UU ini, mulai dilaksanakan ketentuan-
ketentuan landreform mengenai pembatasan penguasaan tanah pertanian,
larangan pemilikan tanah secara guntai (absentee), redistribusi tanah yang
terkena ketentuan landreform dan absentee, pengaturan bagi-hasil dan
gadaitanahpertanian.
Namun, sejauh ini tugas pemerintah untuk membuat kebijakan, mengatur,
mengurus, mengelola, dan mengawasi urusan pertanahan belum
sepenuhnya dapat dilaksanakan. Menurut data BPN yang pernah
disampaikandalamRDPdenganKomisiIIDPRRl(tahun2010),hampir80%
tanahdiIndonesiadikuasaiolehtaklebihdari2%pendudukIndonesia.
Terlebih lagi, Pemerintah kebijakan di bidang pertanahan seringkali
mengutamakan persediaan tanah bagi fungsi ekonomi. Tak jarang hal itu
memerlukantanahrakyat,termasukyangsemuladiperuntukkanbagiusaha
pertanian. Kemudian timbuliah konflik agraria antara pihak-pihak yang
saling klaim atas kepemilikan tanah. Sebut saja kasus sengketa Mesuji dan
kasus pertambangan di Bima, kasus tanah Pupuk Kaltim, kasus tanah di
Riau,Papuadll.
Oleh sebab itu, perlu didorong adanya reformasi bidang pertanahan
(reforma agraria). Reforma Agraria merupakan iplementasi dari mandat
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (TAP MPR
Rl), Nomor IX/MPR/2001 Tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan
Sumberdaya Alam. Juga Keputusan MPR Rl Nomor 5/MPR/2003 tentang
Penugasan kepada MPR-Rl untuk Menyampaikan Saran atas Laporan
Pelaksanaan Keputusan MPR-Rl oleh Presiden, DPR, BPK dan MA pada
SidangTahunanMPR-RITahun2003.
SalahsatubutirsarandimaksudkepadaPresidenRepublikIndonesia,terkait
dengan perlunya Penataan Struktur Penguasaan, Pemilikan, Pemanfaatan
danPenggunaanTanah.
ReformasiAgrariaatausecaralegalformaldisebutjugadenganPembaruan
Agraria adalah proses restrukturisasi (penataan ulang susunan)
kepemilikan, penguasaan, dan penggunaan sumber-sumber agrarian
(khususnya tanah). Dalam pasal 2 TAP MPR Rl Nomor IX/MPR/2001
dijelaskan bahwa "Pembaruan agraria mencakup suatu proses yang
berkesinambungan berkenaan dengan penataan kembali penguasaan,
pemilikan,penggunaandanpemanfaatansumberdayaagraria,dilaksanakan
dalamrangkatercapainyakepastiandanperlindunganhukumsertakeadilan
dankemakmuranbagiseluruhrakyatIndonesia".
Paling tidak, dalam tataran operasional, Reformasi Agraria di Indonesia
dilaksanakanmelalui2(dua)langkahyaitu:
1. Penataan kembali sistem politik dan hukum pertanahan berdasarkan
Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Pokok
Agraria(UUPA).
2. Proses Penyelenggaraan Land Reform Plus, yaitu penataan aset tanah
bagi masyarakat dan Penataan akses masyarakat terhadap sumbersumber ekonomi dan politik yang memungkinkan masyarakat untuk
memanfaatkan tanahnya secara baik. Di dalam penyelenggaraan Land
Reform Plus diselenggarakan dua hal penting yaitu Aset Reform dan
AksesReform.
Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka MUNASLUB Partai
GOLKAR merekomendasikan kepada DPP Partai GOLKAR untuk
memperjuangkan Reformasi Agraria yang diperuntukkan bagi
peningkatankesejahteraanseluruhmasyarakatIndonesia.
13. MEMPERJUANGKAN JENDERAL BESAR PURNAWIRAWAN SOEHARTO
(ALM.)SEBAGAIPAHLAWANNASIONAL.
Sekalipun masih mendapat penolakan dari beberapa kalangan, Partai
GOLKAR berkeyakinan penuh bahwa mantan Presiden Rl ke 2, Jenderal
Besar Purnawirawan Soeharto, sangat layak mendapat gelar Pahlawan
Nasional.Keyakinaninididasarkanpadarealitasobjektifkarya-karyanyata
yangtelahterukirindahdalamsejarahperjalananbangsaIndonesia1966-
1998, bahkan jauh sebelumnya, jejak kepahlawanan Soeharto tercatat jelas
dalamsejarahperjuanganTNIsebelum1966.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa selama 32 tahun memimpin Indonesia
sebagaiPresiden,AlmarhumJenderalBesarSoeharto,telahmengukirkarya
nyatadalammembangunbangsadisegenaparasdanaspek,antaralain:
a. Perubahan Orientasi Oplitik. Orde Baru di bawah kepemimpinan
Soeharto, berhasil merubah orientasi politik nasional dari perjuangan
yang berbasis idiologi menjadi perjuangan yang berorientasi
pembangunan. Pembelahan sosial dan cara pandang masyarakat yang
semula berdasarkan afiliasi politik-idiologis, dirubah menjadi
pengelompokan dan cara pandang masyarakat secara fungsional yang
mengutamakankarya-karyanyatayangdiorientasikansepenuhnyabagi
persatuannasional,kemajuanbangsadankesejahteraanrakyat.Tagline
yang terkenal di era Orde Baru : “Politik No... Pembangunan Yes”
menggambarkan dengan sangat jelas perubahan orientasi politik
masyarakatdibawahkepemimpinanSoeharto.
b. Pemurnian Idiologi Pancasila dan Pemantapan Konstitusi Negara. Satu-
satunya Presiden Rl yang di masa kepemimpinannya secara konsisten
dan terencana memperjuangkan pemurnian Pancasila baik sebagai
idiologinasional,dasarnegaramaupunpandanganhidupbangsaadalah
Soeharto. Pemurnian Idiologi Pancasila dari ancaman idiologi
komunisme dan idiologi besar dunia lainnya, baik pada tataran formal
yuridis maupun pada tataran praksis dilakukan Soeharto melalui
programPedomanPenghayatandanPengamalanPancasila(P4),dengan
BP7sebagaiinstrumenpelaksananya.Selainmenjadipelajaranwajibdi
sekolah-sekolah,P4jugamenjadiprasyaratseleksimahasiswa,PNS,TNI,
POLRI, pegawai BUMN maupun dalam rekrutmen pejabat publik di
semua tingkatan. Selain itu, penerapan Azas Tunggal dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bagi semua organisasi
kemasyarakatan dan partai politik merupakan upaya lain Soeharto
dalam rangka memantapkan kehidupan idiologi nasional. Walaupun
terkesan formal-doktrinal, program P4 dan Azas Tunggal terbukti
c.
d.
e.
mampumempraksiskannilai-nilaiPancasiladanUUD1945,baikdalam
praktekpenyelenggaraannegaramaupundalamkehidupankeseharian.
Penerapan Trilogi Pembangunan Nasional. Hanya di era Soeharto,
pembangunan nasional dilakukan secara terarah, terpadu dan
berkesinambunganmelaluipenerapanTrilogiPembangunan:stabilitas-
pertumbuhan dan pemerataan. Pembangunan politik diarahkan untuk
menciptakan stabilitas nasional baik di bidang politik, ekonomi, sosial
maupunpertahanankeamanan.Stabilitasnasionaljustrudikembangkan
sebagai prasyarat dasar berlangsungnya pembangunan nasional di
segalaarasdanaspek.
Bermodalkan stabilitas, Soeharto berhasil mendorong peningkatan
pertumbuhan ekonomi nasional, hingga mencapai 8%. Melalui
pertumbuhanyangtinggi,Soehartoberhasilmengakselerasipemerataan
pembangunan, baik antar wilayah maupun antar sector. Tingginya
pertumbuhan ekonomi juga dimanfaatkan untuk menciptakan
kesempatan kerja, menekan angka kemiskinan dan pengangguran
sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. Melalui program
Instruksi Presiden (INPRES) dan Bantuan Presiden (BANPRES) di
berbagai sektor, Pemerintahan Soeharto berhasil memeratakan dan
meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap infrastruktur dasar,
baik di bidang pendidikan, kesehatan, transportasi maupun
pemberdayaan ekonomi. Di zaman Soeharto, ketersediaan barang-
barang kebutuhan pokok dijamin dengan harga yang stabil dan
terjangkau.
PembangunanNasionalSecaraTerencanadanBerkesinambungan.Tidak
dapat disangkal, bahwa hanya di masa kepemimpinan Soehartolah
prosesperencanaandanpelaksanaanpembangunannasionaldisegenap
aras dan aspek, berlangsung secara terencana, sistematis dan
berkesinambungan, mulai dari tingkat nasional hingga ke struktur
pemerintahan terendah. Kedudukan MPR sebagai penjelmaan
kedaulatanrakyat,yangberkewenanganmenetapkanGaris-GarisBesar
HaluanNegara(GBHN),menyebabkanorientasipembangunannasional
berbasis GBHN menjadi semakin efektif mendorong percepatan
pembangunan di semua gatra, aspek maupun sektor, dengan prioritas,
targetdanindikatorkeberhasilanyangjelas,terukurdanmudahdicapai.
Di jaman Soeharto disusun Pola dasar Pembangunan Nasional, yang
dikenal dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) yang
dijadikan acuan dalam penyusunan Pola Dasar Pembangunan Daerah,
baikdaerahprovinsimaupunkabupaten/kota.
Pengendalian Jumlah Penduduk. Presiden Soeharto berhasil
megendalikan angka pertumbuhan penduduk Indonesia, dan mampu
bertahan dalam jangka waktu yang cukup panjang. Melalui BKKBN,
pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto, berhasil
menekanlajupertumbuhanpenduduksekaligusmeningkatkankualitas
kehidupan keluarga melalui program Keluarga Berencana, Keluarga
Sehat dan Keluarga Sejahtera. Dalam rangka mengatasi pemusatan
penduduk di wilayah Jawa, dikembangkan program transmigrasi ke
berbagaidaerahdiIndonesia,terutamaSumatera,Kalimantan,Sulawesi
danPapua.Keberhasilanpengendalianpertumbuhanpendudukdimasa
Soeharto, mendapat pengakuan dunia internasional yang dibuktikan
dengansejumlahpenghargaandariPBBdanBankDunia.
f. StabilitasKawasan.TerciptanyastabilitaskawasanAsiaTenggaradalam
jangka waktu lebih dari tiga dasawarsa, adalah salah satu warisan
keberhasila Soeharto. Pada zamannya, Soeharto merupakan Presiden
Indonesiayangdihormatidandiseganiparapemimpinnegara-negaradi
Asia,AsiaTenggara,AsiaPasifikbahkanhinggaketingkatinternasional.
Keberhasilan Soeharto menciptakan stabilitas kawasan baik dari segi
ekonomi, politik maupun sosial budaya serta keberhasilan dalam
memajukan perekonomian nasional, menjadikan Indonesia dihormati
bangsa-bangsa lain, bahkan sempat mendapat julukan sebagai “Macan
Asia” Pada zaman Soeharto jugalah kedaulatan NKRI benar-benar
ditegakkan.Tidakadasejengkaltanahpun,apalagipulau,dalamwilayah
kedaulatan NKRI yang lepas ke tangan negara lain. Bahkan di era
Soeharto, Timor-Timur, yang adalah wilayah koloni Portugal, justru
menjadiProvinsike27RepublikIndonesia.
Berdasarkan sejumlah kecil catatan keberhasilan kepemimpinan
Soeharto sebagai Presiden Rl ke 2, sebagaimana dikemukakan di atas,
Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai GOLKAR 2016,
menginstruksikankepadaDPPPartaiGOLKARuntukmengambilsemua
langkah yang diperlukan guna memperjuangkan Jenderal Besar
Purnawirawan Soeharto (Aim) sebagai PAHLAWAN NASIONAL
INDONESIA.
14. MENENTANG KEMBALINYA IDIOLOGI DAN AJARAN KOMUNISME,
MARXISMEDANLENINISME.
Salah satu alasan yang menjadi motivasi dasar pendirian Sekber
GOLKAR adalah memperjuangkan tegaknya Pancasila dan UUD 1945.
BahkandalamHymne,MarsmaupunIkrarPancaBhakti,PartaiGOLKAR
menempatkan diri sebagai pembela setia dan pengamal Pancasila.
Bahkan ajaran dasar Partai GOLKAR, yang dikenal dengan Doktrin
Karya-Kekaryaan, Karya Siaga Gatra Praja adalah terjemahan lanjutan
darinilai-nilaiPancasiladanUUD1945.Karenaitu,sikapPartaiGOLKAR
untuk terus konsisten membela dan mengamalkan Pancasila dan UUD
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, bukan
sekedar suatu kewajiban politik, bukan pula sekedar tuntutan historis,
melainkanmerupakansuatupanggilanidiologis-doktrinal.
Di sisi lain, sejarah Indonesia mencatat dengan cermat tentang
pengalaman pahit gerakan Komunisme/Marxisme-Leninisme yang
nyata-nyata berusaha merubuhkan Kekuasaan Pemerintah yang sah
melaluijalankekerasan.
Dari perspektif idiologi, ajaran-ajaran Komunisme/MarxismeLeninisme, dalam segala bentuk dan manifestasinya, bertentangan
secarasubstantifdengannilai-nilaiPancasila,baiksebagaiDasarNegara
maupunpandanganhidupbangsaIndonesia.
Oleh karena itu, Musyawarah Nasional Partai GOLKAR 2016
menginstruksikankepadaDPPPartaiGOLKARuntukmelakukansegala
upayadanlangkahpolitikdalamrangka:
a. Menolak idiologi dan ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme di
Indonesia dalam segala bentuk dan manifestasinya, karena
bertentangandenganPancasiladanUUD1945.
b. Menolak segala upaya dari kekuatan-kekuatan politik manapun
untuk mencabut Ketetapan MPRS No XXV/MPRS/1966, tentang
Pembubaran Partai Komunis Indonesia, Pernyataan sebagai
Organisasi Terlarang di seluruh Wilayah Negara Republik Indonesia
bagiPartaiKomunisIndonesia,danLarangansetiapKegiatanuntuk
menyebarkan atau mengembangkan faham atau ajaran
Komunisme/Marxisme-Leninisme.
c. Mengambil semua langkah yang diperlukan dalam rangka
mempraksiskan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bemegara, dimulai dari
dalamdiriPartaiGOLKAR.
Ditetapkandi :NusaDua,Bali
Padatanggal :16Mei2016
PIMPINANMUSYAWARAHNASIONALLUARBIASA
PARTAIGOLONGANKARYATAHUN2016
Download