pendapat akhir fraksi bintang pelopor demokrasi terhadap

advertisement
PENDAPAT AKHIR
FRAKSI BINTANG PELOPOR DEMOKRASI
TERHADAP
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG
PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK INDIA
TENTANG
KEGIATAN KERJASAMA DI BIDANG PERTAHANAN (AGREEMENT
BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC INDIA ON
COOPERATIVE ACTIVITIES IN THE FIELD OF DEFENCE); DAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
TENTANG PENGESAHAN CONVENTION ON THE PROHIBITION OF
THE USE, STOCKPILING, PRODUCTION AND TRANSFER OF ANTIPERSONEL MINES AND THEIR DESTRUCTION
(KONVENSI TENTANG PELARANGAN PENGGUNAAN, PENIMBUNAN,
PRODUKSI DAN TRANSFER RANJAU DARAT ANTI PERSONEL DAN
PEMUSNAHANNYA)
Disampaikan Oleh :
Drs. Ali Mochtar Ngabalin, M.Si. – Anggota No. A-12
Bismillahorrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah, puji syukur sepatutnya kita haturkan ke hadirat Allah
SWT atas seluruh rahmat dan barakah-Nya yang dikaruniakan kepada
Rakyat Indonesia dan kita selama ini, serta mohon ampunan-Nya atas
segala kekhilafan, kesalahan kita dalam menjalankan amanah rakyat
Indonesia. Semoga Allah SWT senantiasa memberi ridha, perlindungan
dan bimbingan-Nya kepada kita dalam melaksanakan tugas-tugas
konstitusional untuk mewujudkan cita Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang demokratis, berkeadilan dan berdasarkan hukum.
Yang terhormat Saudara Pimpinan Rapat dan rekan Anggota
Dewan,
Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM beserta
stafnya,
Yang terhormat Saudara Menteri Luar Negeri beserta stafnya,
Yang terhormat Saudara Menteri Pertahanan beserta staf,
Para hadirin sekalian yang kami hormati.
Pada dasarnya upaya untuk menyusun dan membahas Rancangan
Undang-Undang (RUU) tentang PENGESAHAN PERSETUJUAN
ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH
REPUBLIK INDIA TENTANG KEGIATAN KERJASAMA DI BIDANG
PERTAHANAN (AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE
REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE
REPUBLIC OF INDIA ON COORPORATIVE ACTIVITIES IN THE FIELD
OF DEFENCES); DAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG
PENGESAHAN CONVENTION ON THE PROHIBITION OF THE USE
STOCKPILING, PRODUCTION, ON TRANSFER OF ANTI-PERSONNEL
MINES AND ON THEIR DESTRUCTION (KONVENSI TENTANG
PELARANGAN PENGGUNAAN, PENIMBUNAN, PRODUKSI DAN
TRANSFER
RANJAU
DARAT
ANTI
PERSONEL
DAN
PEMUSNAHANNYA), yang diusulkan oleh Pemerintah ini dilatarbelakangi
oleh Undang-Undang terkait antara lain : Undang-Undang Nomor 37
Tahun 199 tentang Hubungan Luar Negeri; Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional; dan Undang-Undang Nomor
3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Ketiga undang-undang tersebut
masing-masing memberikan arti tersendiri bagi posisi kepentingan
Indonesia di dalam pergaulan internasional.
Secara substansial Undang-Undang tersebut memberikan inspirasi
dan bahkan amanat kepada kita untuk selalu proaktif da;am
memperjuangkan segala kepentingan bangsa dan negara ini dalam
perubahan global yang selalu dinamis.
Tantangan Indonesia di masa mendatang dalam bidang pertahanan
dirasakan semakin berat, hal itu ditandai dengan perkembangan teknologi
persenjataan negara-negara maju yang tidak sepenuhnya dapat dikejar
dalam waktu yang singkat. Bahkan dalam waktu yang lamapun, bila
bangsa dan negara kita tidak mempersiapkan diri untuk mengejar
ketertinggalan, utamanya teknoligi bidang pertahanan, maka kita akan
selalu berada di belakang negara-negara maju.
Perdebatan soal tenaga nuklir sebagai salah satu instrumen
pertahanan sebuah negara sampai saat ini masih menjadi perdebatan
internasional. Hal ini mengisyaratkan kepada kita bangsa Indonesia agar
dalam membangun strategi pertahanan dalam konteks diplomasi maupun
dalam penataan hukum internasional harus memperhatikan segala
kepentingan negara-negara maju. Bukan mustahil keunggulan pertahanan
sebuah negara akan ditentukan, bukan saja oleh teknologi sendiri, tapi
oleh kekuatan diplomasi yang memadai untuk bisa mengatasi kemajuan
bangsa-bangsa lain. Dalam konteks inilah keduaRUU ini mestinya dapat
kita letakkan, dalam arti bagaimana kepentingan-kepentingan Indonesia
dalam pergaulan internasional tidak tertinggal. Sedapat mungkin kita dapat
menghindar dari kepentingan-kepentingan negara lain yang selalu bermain
dibalik hukum internasional.
Untuk itu perkenankanlah kami menyampaikan pendapat fraksi kami
sebagai berikut. Bahwa sebagai konsekuensi dari prinsip politik bebas
aktif di bidang hubungan luar negeri yang merupakan perwujudan salah
satu tujuan Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu
“turut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
dan perdamaian dunia yang adil dan berdab, maka kerjasama di bidang
pertahanan, baik yang bersifat internasional, multilateral maupun bilateral
merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dihindari.
Kerjasama di bidang pertahanan tersebut tentunya harus
dilaksanakan berdasarkan prinsip saling menguntungkan, prinsip
persamaan, serta penghormatan penuh atas kedaulatan dari negara
masing-masing. Oleh sebab itu, Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi DPRRI menyambut baik upaya-upaya Pemerintah Republik Indonesia dalam
rangka meningkatkan hubungan persahabayan dan kerjasama dengan
Pemerintah India telah membuat dan menandatangani persetujuan
tentang Kegiatan Kerjasama di bidang Pertahanan (Agreement between
the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the
Republic of India on Coorporative Activities in the Field of Defence) pada
tanggal 11 Januari 2001.
Kerjasama dibidang Pertahanan dan Pemerintah Indonesia dan
Pemerintah Republik India menjadi sangat penting mengingat hubungan
kedua negara di bidang kebudayaan, sosial ekonomi dan politik telah
berlangsung sangat lama, bahkan sebelum masing-masing negara memProklamasikan Kemerdekaannya.
Saudara Ketua,
Saudara-Saudara Wakil-wakil Ketua,
Saudara-Saudara Anggota DPR-RI yang terhormat,
Serta para wartawan yang kami hormati.
Sebagai bangsa yang mendambakan terwujudnya dunia yang aman
dan damai, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia, bangsa
Indonesia ingin membangun rasa percaya di seluruh negara. Oleh karena
itu bangsa ini menjalin kerjasama bilateral dan multilateral dalam
pelucutan senjata khususnya ranjau darat anti personel, pelarangan,
penyebaran, dan pengawasan senjata serta implementasi konvensi terkait,
untuk mewujudkan ketertiban dunia yang
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
berdasarkan kemerdekaan,
Perlu diketahui bahwa penggunaan ranjau datan anti personel juga
berdampak pada usaha pembangun ekonomi negara yang diakibatkan
oleh pengguna, penimbun, produksi transfer ranjau darat anti personel.
Dalam rangka menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, memelihara
perdamaian dan keamanan internasional. Dan untuk mengakhiri
penderitaan dan jatuhnya korban akibat penggunaan ranjau darat anti
personel terutama masyarakat sipil, serta untuk memperkokoh sistem
hukum nasional.
Penggunaan dapat merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan
dan pelangaran HAM. Untuk itu harus didukung upaya penghentiannya
dengan undang-undang. Dampaknya juga merusak lingkungan, sumber
daya alam hayati yang dilindungi dan dilestarikan di seluruh dunia.
Yang terhormat Saudara Pimpinan sidang dan rekan-rekan
Anggota Dewan,
Yang terhormat Saudara Menteri Hukum dan HAM beserta staf,
Yang terhormat Saudara Menteri Luar Negeri beserta staf,
Yang terhormat Menteri Pertahanan beserta staf,
Para hadirin yang kami hormati.
Perkenankan kami menghaturkan terima kasih kepada Anggota
Dewan-mitra kerja dan pihak-pihak yang sudah menyumbangkan tenaga
maupun pikirannya yang terbaik bagi rakyat Indonesia selama penyusunan
dan pembahasan 2 (dua) RUU inim dan sudilah kiranya menerima maaf
kami bila dalam pembahasan yang kita lakukan secara kritis obyektif,
penuh kesabaran dan arif atas RUU ini terdapat kata-kata dan sikap kritis
yang kurang berkenaan di hati, semua itu tiada lain dimaksudkan untuk
kemaslahatan bangsa.
Merujuk pendapat fraksi kami tersebut, dan setelah memperlajari
naskah akhir hasil pembahasan 2 (dua) RUU ini, maka dengan berserah
diri- memohon ampunan dan ridho Allah SWT, serta diawali dengan
Bismillahirrahmanirrahim Fraksi kami menyetujui Rancangan UndangUndang tentang PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH
REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK INDIA TENTANG
KEGIATAN KERJASAMA DIBIDANG PERTAHANAN (AGREEMENT
BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDIA ON
COORPORATIVE ACTIVITIES IN THE FIELD OF DEFENCE) DAN
RANCANGAN
UNDANG-UNDANG
TENTANG
PENGESAHAN
CONVENTION ON THE PROHIBITION OF THE USE STOCKPILING,
PRODUCTION, AN TRANSFER OF ANTI-PERSONNEL MINES AND ON
THEIR DESTRUCTION (KONVENSI TENTANG PELARANGAN
PENGGUNAAN, PENIMBUNAN, PRODUKSI DAN TRANSFER RANJAU
DARAT ANTI PERSONEL DAN PEMUSNAHANNYA) untuk disahkan
menjadi undang-undang.
Billahitaufiq Walhidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 7 Desember 2006
PIMPINAN
FRAKSI BINTANG PELOPOR DEMOKRASI DPR-RI
Ketua,
JAMALUDDIN KARIM, SH
Sekretaris,
RAPIUDDIN HAMARUNG
Download