Modul Kewarganegaraan [TM10]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
GEOPOLITIK
Mengetahui pengertian
wawasan nusantara serta
lingkupnya
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
10
Fakultas
Kode MK
Disusun Oleh
RINA KURNIAWATI, SHI, MH
Abstract
Kompetensi
Mengetahui ruang lingkup geopolitik
Mahasiswa mampu memahami
wawasan nusantara
PENGERTIAN GEOSTRATEGI
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan
pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan
politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi
mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan
Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia
dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan
kekuasaan atau pemerintahan.
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat
masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks
teritorial di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi,
lingkup wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan,
juga provinsi atau lokal.
Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan
ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik
mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi,
luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur
pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara
geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.
Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang
mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara
adalah kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negaranegara yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap
penyelenggaraan suatu negara.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan, bahwa terdapat dua golongan negara, yaitu
golongan negara “determinis” dan golongan negara “posibilitis”. Determinis berarti
2016
2
Geostrategi
Rina Kurniawati, SHI, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac..id
semua hal yang bersifat politis secara mutlak tergantung dari keadaan Bumi/posisi
geografisnya. Negara determinis adalah negara yang berada di antara dua negara
raksasa/adikuasa, sehingga, secara langsung maupun tidak langsung, terpengaruh oleh
kebijakan politik luar negeri dua negara raksasa itu.
Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-satunya faktor yang
mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada diantaranya. Faktor lain seperti faktor
ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga merupakan faktor yang mempengaruhi.
Hanya saja, karena besarnya kekuasaan dua negara besar tersebut, maka keberadaannya
menjadi faktor yang begitu dominan dalam mempengaruhi keadaan negara yang
bersangkutan.
Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini
merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan dampak
yang terlalu besar dari keberadaan negara raksasa, karena letak geografisnya tidaklah
berdekatan dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan dalam
mempengaruhi keadaan negara ini adalah faktor-faktor seperti ideologi, politik, sosial,
budaya dan militer, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Tentunya, keberadaan
negara-negara lain di sekitar kawasan tersebut juga turut menjadi faktor yang
berpengaruh, hanya saja tidak terlalu dominan.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya
terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat
bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada posisi yang
sejajar di antara negara-negara raksasa.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu negara sangat
mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara yang bersangkutan,
seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan perdagangan
dll. Maka dari itu, muncullah organisasi-organisasi internasional yang berdasarkan pada
keberadaannya dalam suatu kawasan, seperti ASEAN, Masyarakat Ekonomi Eropa, The
Shanghai Six dll. Komunitas-komunitas internasional ini berperan dalam hal kerjasama
kawasan, penyelesaian masalah bersama, usaha penciptaan perdamaian dunia, dll.
2016
3
Geostrategi
Rina Kurniawati, SHI, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac..id
Hal ini berkaitan langsung dengan peranan-peranan geopolitik. Adapun perananperanan tersebut adalah:
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia;
2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi
alam;
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan;
5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan
teori negara sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya;
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu negara.
1.2.
Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
Kedudukan dan Fungsi Wawasan Nusantara
Kedudukan Wawasan Nusantara
a.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran
yang diyakini kebenaran oleh seluruh rakyat
agar tidak terjadi penyesatan dan
penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
Dengan
demikian,
Wawasan
Nusantara
menjadi
landasan
visional
dalam
menyelenggarakan kehidupan nasional.
b. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari spesifikasinya sebagai
berikut :
1). Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara; berkedudukan sebagai
landasan idiil.
2). Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasan konstitusi negara;
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3). Wawasan Nusantara sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai landasan
konsepsional
2016
4
Geostrategi
Rina Kurniawati, SHI, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac..id
4). Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional; berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
5). GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar
nasional; berkedudukan sebagai landasan operasional.
Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta ramburambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, serta perbuatan
bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
Cara pandang suatu bangsa memandang tanah air dan beserta lingkungannya
menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu selanjutnya menjadi pandangan
atau visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa memiliki wawasan
nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki wawasan nasional yang
berbunyi” Britain rules the waves”. Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas
pulaunya, tetapi juga lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional
yaitu wawasan nusantara.
Apakah wawasan Nusantara itu? Secara konsepsional wawasan nusantara (Wasantara)
merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia. Perumusan wawasan nasional
bangsa Indonesia yang selanjtnya disebut Wawasan Nusantara itu merupakan salah satu
konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik Indonesia.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia yang terdiri
dari daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang
satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia
dibangunatas pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan
kepada konstelasi lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan
Nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik bangsa
Indonesia.
2016
5
Geostrategi
Rina Kurniawati, SHI, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac..id
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari
kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti
pula cara pandang, cara melihat.
Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan
kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya
kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dan
dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata
“Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam. Atau cara pandang dan sikap bangsa Indonesia menganai diri dan
lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayahh dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah keadaan atau
rumusan umum mngenai keadaan yang dinginkan. Wawasan nasional merupakan visi
bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia
sesuaidengan konsep wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan
wilayah yang satu dan utuh pula.
Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusantara
Latar belakang yang mempengaruhi tumbuhnya konsespi wawasan nusanatara adalah
sebagai berikut :
Aspek Historis
Dari segi sejarah, bahwa bangsa Indonesia menginginkan menjadi bangsa yang bersatu
dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal yaitu :
2016
6
Geostrategi
Rina Kurniawati, SHI, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac..id
1. Kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan terpecah,
kehidupan sebagai bangsa yang terjajah adalah penederitaaan, kesengsaraan,
kemiskinan dan kebodohan. Penjajah juga menciptakan perpecahan dalam diri
bangsa Indonesia. Politik Devide et impera. Dengan adanya politik ini orangorang Indonesia justru melawan bangsanya sendiri. Dalam setiap perjuangan
melawan penjajah selalu ada pahlawan, tetapi juga ada pengkhianat bangsa.
2. Kita pernah memiliki wilayah yang terpisah-pisah, secara historis wilayah
Indonesia adalah wialayah bekas jajahan Belanda . Wilayah Hindia Belanda ini
masih terpisah0pisah berdasarkan ketentuan Ordonansi 1939 dimana laut
territorial Hindia Belanda adalah sejauh 3 (tiga) mil. Dengan adanya ordonansi
tersebut , laut atau perairan yang ada diluar 3 mil tersebut merupakan lautan
bebas dan berlaku sebagai perairan internasional. Sebagai bangsa yang terpecahpecah dan terjajah, hal ini jelas merupakan kerugian besar bagi bangsa
Indonesia.Keadaan tersebut tidak mendudkung kita dalam mewujudkan bangsa
yang merdeka, bersatu dan berdaulat.Untuk bisa keluar dari keadaan tersebut
kita membutuhkan semangat kebangsaan yang melahirkan visi bangsa yang
bersatu. Upaya untuk mewujudkan wilayah Indonesia sebagai wilayah yang
utuh tidak lagi terpisah baru terjadi 12 tahun kemudian setelah Indonesia
merdeka yaitu ketika Perdana Menteri Djuanda mengeluarkan pernyataan yang
selanjutnya disebut sebagai Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957. Isi
pokok dari deklarasi tersebut menyatakan bahwa laut territorial Indonesia tidak
lagi sejauh 3 mili melainkan selebar 12 mil dan secara resmi menggantikam
Ordonansi 1939. Dekrasi Djuanda juga dikukuhkan dalam UU No.4/Prp Tahun
1960 tenatang perairan Indonesia yang berisi :
1. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman
Indonesia
2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut
3. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi
dalam dari garis dasar.
2016
7
Geostrategi
Rina Kurniawati, SHI, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac..id
Keluarnya Deklarasi Djuanda melahirkan konsepsi wawasan Nusantara dimana laut
tidak lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai penghubung.UU mengenai perairan Indonesia
diperbaharui dengan UU No.6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
Deklarasi Djuanda juga diperjuangkan dalam forum internasional. Melalui perjuangan
panjanag akhirnya Konferensi PBB tanggal 30 April menerima “ The United Nation
Convention On The Law Of the Sea”(UNCLOS) . Berdasarkan Konvensi Hukum Laut
1982 tersebut Indonesia diakui sebagai negara dengan asas Negara Kepulauan
(Archipelago State).
Aspek Geografis dan Sosial Budaya
Dari segi geografis dan Sosial Budaya, Indonesia meruapakan negara bangsa dengan
wialayah dan posisi yang unik serta bangsa yang heterogen. Keunikan wilayah dan dan
heterogenitas menjadikan bangsa Indonesia perlu memilikui visi menjadi bangsa yang
satu dan utuh .
Keunikan wilayah dan heterogenitas itu anatara lain sebagai berikut :
1. Indonesia bercirikam negara kepulauan atau maritim
2. Indonesia terletak anata dua benua dan dua sameudera(posisi silang)
3. Indonesia terletak pada garis khatulistiwa
4. Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim
5. Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu sirkumpasifik dan
Mediterania
6. Wilayah subur dan dapat dihuni
7. Kaya akan flora dan fauna dan sumberdaya alam
8. Memiliki etnik yang banyak sehingga memiliki kebudayaan yang beragam
9. Memiliki jumlah penduduk dalam jumlah yang besar, sebanyak 218.868 juta
jiwa
2016
8
Geostrategi
Rina Kurniawati, SHI, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac..id
Aspek Geopolitis dan Kepentingan Nasional
Prinsip geopolitik bahwa bangsa Indonesia memanndang wikayahnya sebagai ruang
hidupnya namun bangsa Indonesia tidak ada semangat untuk memperluas wilayah
sebagai ruang hidup (lebensraum). Salah satu kepentingan nasional Indonesia adalah
bangaimanan menjadikan bangsa dan wilayah negara Indonesia senantiasa satu dan
utuh. Kepentingan nasional itu merupakan turunan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan
nasional maupun visi nasional
Nusantara (archipelagic) dipahami sebagai konsep kewilayahan nasional dengan
penekanan bahwa wilayah negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang dihubungkan
oleh laut. Laut yang menghubungkan dan mempersatukan pulau-pulau yang tersebar di
seantero khatulistiwa. Sedangkan Wawasan Nusantara adalah konsep politik bangsa
Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah, meliputi tanah
(darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan udara di atasnya secara
tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara utuh menyeluruh
mencakup segenap bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek politik, ekonomi,
sosial budaya, dan hankam. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi politik dan
kenegaraan yang merupakan manifestasi pemikiran politik bangsa Indonesia telah
ditegaskan dalam GBHN dengan Tap. MPR No.IV tahun 1973. Penetapan ini
merupakan tahapan akhir perkembangan konsepsi negara kepulauan yang telah
diperjuangkan sejak Dekrarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957.
Hakekat dan tujuan wawasan nusantara adalah kesatuan dan persatuan dalam
kebinekaan yang mengandung arti :
1. Penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan kondisi posisi, dan
potensi georafi, serta kebinekaan budaya
2. Pedoman pola tindak dan pola pikir kebijakasanaan nasional
3. Hakikat wawasan nusantara : persatuan dan nkesatuan dalam kebinekaan.
2016
9
Geostrategi
Rina Kurniawati, SHI, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac..id
Untuk mencapai tujuan tersebut, dirumuskan fungsi-fungsi wawasan nusantara sebagai
berikut :
1. Menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran, paham
dan semangat
kebangsaan Indonesia.
2. Menanamkan dan memupukan kecintaan pada tanah air indonesia sehingga rela
berkorban untuk membelanya.
3. Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, dan
tanggung jawab warga negara yang bangga pada negara Indonesia.
4. Mengembangkan kehidupan bersama yang multikultural dan plural berdasarkan
nilai-nilai persatuan dan kesatuan.
5. Mengembangkan keberadaan masyarakat madani sebagai pengembangan
kekuasaan pemerintah.
2.3.
Indonesia Sebagai Negara Kepulauan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa Indonesia merupakan suatu negeri yang
amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang bila dilihat dari segi geografis, memiliki
kesamaan dengan Indonesia. Negara-negara kepulauan di dunia, seperti Jepang dan
Filipina, masih kalah bila dibandingkan dengan negara kepulauan Indonesia. Indonesia
adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua Asia, membentang
sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan seperdelapan panjang keliling Bumi,
serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.
Jika dilihat sekilas, hal tersebut merupakan suatu kebanggaan dan kekayaan, yang tidak
ada tandingannya lagi di dunia ini. Tapi bila dipikirkan lebih jauh, hal ini merupakan
suatu kerugian tersendiri bagi bangsa dan negara Indonesia. Indonesia terlihat seperti
pecahan-pecahan yang berserakan. Dan sebagai 13.000 pecahan yang tersebar
sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang amat sulit
untuk dapat dipersatukan.
2016
10
Geostrategi
Rina Kurniawati, SHI, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac..id
Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia, diperlukan sebuah konsep Geopolitik
yang benar-benar cocok digunakan oleh negara. Sebelum menuju pembahasan tentang
konsep geopolitik Indonesia, kita akan membahas terlebih dahulu tentang kondisi serta
keadaan Indonesia ditinjau dari segi geografisnya.
Ada beberapa jenis kondisi geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis, serta kondisi
Indonesia ditinjau dari lokasinya.
1. Kondisi Fisis Indonesia:
1. Letak geografis;
2. Posisi Silang;
3. Iklim;
4. Sumber-Sumber Daya Alam;
5. Faktor-Faktor Sosial Politik
2. Lokasi Fisikal Indonesia; Keberadaan pada lokasi ini adalah faktor geopolitik
utama yang mempengaruhi perpolitikan di Indonesia. Berdasarkan kondisi
fisikal, negara Indonesia berada pada dua benua yang dihuni oleh berbagai
bangsa yang memiliki karakteristik masing-masing, yaitu benua Asia dan
Australia. Selain itu, Indonesia pun berada di antara dua samudera yang menjadi
jalur perhubungan berbagai bangsa, yaitu Samudera Pasifik dan Hindia.
Lokasi fisikal Indonesia, menyebabkan negara ini menjadi suatu daerah Bufferzone, atau
daerah penyangga. Hal ini bisa dilihat pada aspek-aspek di bawah ini:
1. Politik; Indonesia berada di antara dua sistem politik yang berbeda, yaitu
demokrasi Australia dan demokrasi Asia Selatan;
2. Ekonomi; Indonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan
sistem ekonomi sentral Asia;
3. Ideologi; Indonesia berada di antara ideologi kapitalisme di Selatan dan komunis
di sebelah utara;
4. Sistem Pertahanan; Indonesia berada di ntara sistem pertahanan maritim di
selatan, dan sistem pertahanan kontinental di utara.
2016
11
Geostrategi
Rina Kurniawati, SHI, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac..id
Selain menjadi daerah Bufferzone, Indonesia pun memperoleh beberapa keuntungan
disebabkan kondisinya yang silang tersebut. Antara lain:
1. Berpotensi menjadi jalur perdagangan Internasional;
2. Dapat
lebih memainkan peranan politisnya
dalam percaturan politik
Internasional;
3. Lebih aman dan terlindung dari serangan-serangan negara kontinental.
Daftar Pustaka
Aminnatul Widyana. 2008. Geostrategi Indonesia, (Online),
widyana.blogspot.com/),
(http://aminnatul-
Scribd. 2011. Geopolitik Indonesia, (Online),
(http://www.scribd.com/search?query=Geo+Politik),
Pendidikan Kewarganegaraan 2007: Srijanti dkk
2016
12
Geostrategi
Rina Kurniawati, SHI, MH
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac..id
Download