v ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.S DENGAN

advertisement
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.S DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI BPM TAHUN 2015
Denti Nur Kusumawardhani
Program Diploma III Akademi Kebidanan Bandung
Yayasan Ciara Putri
[email protected]
ABSTRAK
Latar Belakang: Kehamilan adalah peristiwa atau proses alamiah yang dialami oleh seorang ibu.
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari sperma dan ovum, dilanjutkan
dengan nidasi atau implantasi. Selama masa kehamilan sebanyak 90% wanita mengalami
beberapa bentuk mual dan muntah yang dapat berkisar dari gejala mual ringan yang khas sampai
sedang yang dapat sembuh dengan sendirinya dengan atau tanpa disertai muntah, sampai kondisi
berat, yaitu hiperemesis gravidarum. Diduga 50% sampai 80% ibu hamil mengalami mual dan
muntah, 5% dari ibu hamil tersebut membutuhkan penanganan untuk mengganti cairan elektrolit
dan koreksi keseimbangan elektrolit. Ibu hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan
diminum hingga berat badannya turun, turgor kulit berkurang dan timbul asetonuri, keadaan ini
disebut hiperemesis gravidarum.
Tujuan: Memberikan asuhan kebidanan pada Ny.S dengan hiperemesis gravidarum tingkat I di
BPM.
Metode Penelitian: Jenis studi kasus yang digunakan menggunakan metode diskriptif, lokasi studi
kasus di BPM bidan I Kota Cimahi, subjek studi kasus yaitu Ny. S dengan Hiperemesis
Gravidarum. Waktu studi kasus yang dilakuan 2 kali asuhan yaitu pada tanggal 11 April dan 16
April, teknik pengumpulan data menggunakan data primer yang meliputi wawancara,observasi
dan pemeriksaan fisik sedangkan data sekunder meliputi studi kepustakan dan studi dokumentasi.
Hasil: Penatalaksanaan hyperemesis gravidarum dilaksanakan dengan pendekatan manajemen
kebidanan 7 langkah varney dan mendokumentasikannya dalam bentuk SOAP. Hasil dari asuhan
menunjukan bahwa pasien setelah dilakukan rujukan dapat ditangani dengan baik.
Kesimpulan: Setelah dilakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan pada ibu dengan hyperemesis
gravidarum, secara umum semua tindakan yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Ibu
mendapat penanganan yang lebih baik setelah dilakukan rujukan.
Kata kunci: Asuhan kebidanan, hyperemesis gravidarum.
normal berlangsung dalam waktu 40 minggu
atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
kalender Internasional (Prawirohardjo, 2008).
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah peristiwa atau proses
alamiah yang dialami oleh seorang ibu.
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi
atau penyatuan dari sperma dan ovum,
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester yaitu
trimester pertama berlangsung 12 minggu,
trimester kedua berlangsung pada minggu ke13 hingga minggu ke-27 dan trimester ketiga
berlangsung pada minggu ke-28 hingga
minggu ke-40. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
Dalam
proses
kehamilan
terjadi
perubahan system dalam tubuh ibu yang
semuanya membutuhkan suatu adaptasi, baik
fisik maupun psikologis. Perubahan fisik dan
perubahan psikis pada ibu hamil meliputi
perubahan system reproduksi, payudara,
system metabolism, system kardiovaskular,
system gastrointestinal, system urinaria,
system endokrin, dan system pernafasan.
perubahan ini akan menimbulkan berbagai
v
keluhan yang dialami ibu hamil diantaranya
adalah nyeri panggul, mual&muntah, keringat
berlebih, kejang tungkai, konstipasi, sering
berkemih dan sesak nafas. (Kusmiyati dkk,
2009).
Sekitar 50-90% perempuan hamil
mengalami keluhan mual dan muntah.
Keluhan ini biasanya disertai dengan
hipersalivasi, sakit kepala, perut kembung,
dan rasa lemah pada badan. Keluhan ini
secara umum dikenal sebagai morning
sickness. Istilah ini sebenarnya kurang tepat
karena 80% perempuan hamil mengalami
mual dan muntah sepanjang hari. (Dipiro,
2008).
Mual dan muntah timbul karena terjadi
perubahan berbagai hormone dalam tubuh
pada awal kehamilan. Presentase hormone
HCG akan meningkat sesuai dengan
pertumbuhan placenta. Diperkirakan hormone
inilah yang mengakibatkan muntah melalui
rangsangan terhadap otot polos lambung.
Sehingga, semakin tinggi hormone HCG
(Human Chorionic Gonadotropin) semakin
cepat pula ia dalam merangsang muntah.
(Ningsih, 2012)
Sebagian kecil ibu hamil yaitu sekitar
0,3-2% akan mengalami kondisi yang lebih
serius yang disebut dengan hyperemesis
gravidarum. Kondisi ini membutuhkan
rujukan yang cepat ke dokter. Hyperemesis
gravidarum berkaitan dengan dehidrasi,
ketidakseimbangan elektrolit, dan penurunan
berat badan hingga 10% berat badan sebelum
hamil. (Myles, 2011)
Diduga 50% sampai 80% ibu hamil
mengalami mual dan muntah, 5% dari ibu
hamil tersebut membutuhkan penanganan
untuk mengganti cairan elektrolit dan koreksi
keseimbangan
elektrolit.
Ibu
hamil
memuntahkan segala apa yang dimakan dan
diminum hingga berat badannya turun, turgor
kulit berkurang dan timbul asetonuri, keadaan
ini disebut hiperemesis gravidarum. (Walsh,
2007)
Dampak
yang
terjadipada
Hiperemesis Gravidarum yaitu menimbulkan
konsumsi O2 menurun, gangguan fungsi sel
liver dan terjadi ikterus dan menyebabkan
gangguan fungsi umum liver. Mual muntah
yang berkelanjutan dapat menimbulkan
gangguan fungsi alat-alat vital dan
menimbulkan kematian. (Manuaba, 2010)
Berdasarkan uraian di atas, penulis
tertarik untuk memberikan asuhan kebidanan
dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ibu
Hamil Trimester I dengan Hiperemesis
Gravidarum”
menggunakan
manajemen
asuhan kebidanan menurut Varney.
METODE PENELITIAN
Jenis studi kasus yang digunakan
menggunakan metode diskriptif, lokasi studi
kasus di BPM bidan I Kota Cimahi, subjek
studi kasus yaitu Ny. S dengan Hiperemesis
Gravidarum. Waktu studi kasus yang dilakuan
2 kali asuhan yaitu pada tanggal 11 April dan
16 April, teknik pengumpulan data
menggunakan data primer yang meliputi
wawancara,observasi dan pemeriksaan fisik
sedangkan data sekunder meliputi studi
kepustakan dan studi dokumentasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penulis akan menguraikan mengenai
asuhan kebidanan pada Ny.S dengan
Hiperemesis
Gravidarum
menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan menurut
Helen Varney yang terdiri dari 7 langkah,
mulai dari pengumpulan data dasar sampai
evaluasi dengan membandingkan ada tidaknya
kesenjangan antara teori dan praktik yang
penulis alami di lapangan:
a. Dapat melakukan pengumpulan data
dasar terhadap Ny.S dengan Hiperemesis
Gravidarum
Pengumpulan data dasar dilakukan untuk
mengumpulkan data tentang pasien, pada
kasus ini penulis melakukan pengkajian pada
Ny. S melalui data subjektif dan objektif.
Penulis melakukan pendekatan dengan
pengamatan langsung, wawancara kepada
pasien dan keluarga, pemeriksaan fisik
meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi serta pemeriksaan penunjang dengan
pemeriksaan PP test dan hemoglobin dalam
darah.
Pada kasus Hiperemesis Gravidarum
seharusnya dilakukan pemeriksaan penunjang
v
pada aseton urine untuk mengetahui kadar
keton dalam urine. Hiperemesis gravidarum
ini
dapat
mengakibatkan
cadangan
karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk
keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang
tak sempurna, terjadilah ketosis dengan
tertimbunnya asam aseton-asetik, asam
hidroksi butirik dan aseton dalam darah yang
pada pemeriksaan urin ditemukan adanya
keton positif.
Keton urin dilihat untuk mengetahui
apakah terjadi metabolisme yang tidak
sempurna pada penderita ini dan sebagai
pemeriksaan penunjang untuk mengetahui
apakah klien mengalami dehidrasi atau tidak,
namun pada kasus ini penulis tidak melakukan
pemeriksaan urine.
b. Dapat
menganalisa
dan
menginterpretasikan
data
untuk
menentukan diognosa masalah aktual
pada asuhan kebidanan Ny.S dengan
Hiperemesis Gravidarum.
Pada langkah ini dilakukan identifikasi
terhadap diagnosis, masalah dan kebutuhan
pasien berdasarkan interpretasi yang benar
atas data-data yang telah dikumpulkan. Data
dasar
yang
telah
dikumpulkan
diinterpretasikan sehingga dapat merumuskan
diagnosis dan masalah yang spesifik.
Pada kasus ini didapatkan tanda awal
kehamilan yaitu ibu mengatakan mengalami
amenorea (tidak haid), gejala ini sangat
penting karena umumnya wanita hamil tidak
dapat haid lagi. Pemeriksaan hormonal
didapat dari keluhan ibu yaitu mual dan
muntah. Menurut teori perasaan mual adalah
akibat dari meningkatnya kadar hormone
esterogen
saat
terjadinya
kehamilan
(Prawirohardjo,
2010).
Pemeriksaan
penunjang dilakukan untuk melengkapi
pemeriksaan kemungkinan ibu hamil yaitu
dengan pemeriksaan kadar HCG pada urine
dan hasilnya positif.
Pada kasus Ny. S terdapat tanda gejala
hyperemesis yang didapatkan melalui keluhan
utama. Keluhan utama ditanyakan untuk
mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas
kesehatan. Pada kasus ini ibu mengeluh
pusing, lemas, nyeri ulu hati, mual muntah
lebih dari 5x dalam sehari dan ibu mengalami
penurunan nafsu makan.
Pemeriksaan tanda-tanda vital ibu
menunjukan tekanan darah yang kurang, nadi
cepat dan suhu tubuh yang rendah. Pada
pemeriksaan fisik terlihat mata cekung,
conjungtiva pucat, mulut dan bibir kering
karena dehidrasi ringan yang dialami ibu
akibat kurangnya asupan cairan.
Hyperemesis gravidarum tingkat I
ditandai dengan muntah terus-menerus yang
mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu
merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat
badan tidak ada, berat badan menurun dan
nyeri epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100
per menit, tekanan darah sistolik menurun,
turgor kulit mengurang, lidah mengering dan
mata cekung (Rukiyah, dkk,2010)
Berdasarkan data diatas dirumuskan
diagnosa sebagai berikut: Ny. S usia 24 tahun
kemungkinan hamil 10 minggu dengan
hyperemesis gravidarum tingkat I. Diagnosa
tersebut didasarkan atas data objektif dan data
subjektif yang didapat dari hasil pengkajian
dan analisis secara teoritis, dalam hal ini tidak
ada kesenjangan antara teori dan data yang
ditemukan.
c. Dapat mengantisipasi kemungkinan
timbulnya diagnosa atau masalah
potensial pada asuhan kebidanan Ny.S
dengan Hiperemesis Gravidarum.
Pada kasus Ny.S diagnose potensial yang
dipaparkan adalah dehidrasi berat, malnutrisi,
hyperemesis ke tingkat yang lebih berat, dan
abortus. Dalam hal ini tidak tetrdapat
kesenjangan antara teori dengan data yang
ditemukan.
d. Dapat melakukan tindakan segera dan
kolaborasi pada asuhan kebidanan Ny.S
dengan Hiperemesis Gravidarum.
Tindakan segera pada kasus ini yaitu
perbaikan keadaan umum dan rujukan.
Kondisi ibu yang lemah menunjukan ibu
membutuhkan
tindakan
segera
untuk
pemasangan infus dan rujukan ke fasilitas
kesehatan yang memadai untuk penanganan
selanjutnya pada hyperemesis gravidarum.
e. Dapat menyusun rencana tindakan
asuhan yang menyeluruh pada Ny.S
dengan Hiperemesis Gravidarum.
v
Langkah ini merupakan kelanjutan
manajemen terhadap masalah atau diagnosa
yang telah diidentifikasi atau diantisipasi,
pada langkah ini informasi/data dasar yang
tidak lengkap dapat dilengkapi. Kerangka
pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut
seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya. Apakah dibutuhkan penyuluhan,
konseling. Merujuk klien bila ada masalahmasalah yang berkaitan dengan sosialekonomi, kultural atau masalah psikologis.
Untuk mencapai tujuan tersebut sesuai
dengan tinjauan pustaka rencana tindakan
yang dilakukan pada kasus Ny.S adalah
pemasangan infus RL untuk perbaikan
keadaan umum ibu, informed contsent untuk
dilakukan rujukan, dan pelaksanaan rujukan
dengan BAKSOKUDO.
f. Dapat melaksanakan implementasi secara
langsung dari rencana tindakan asuhan
kebidanan yang telah disusun pada Ny.S
dengan Hiperemesis Gravidarum.
Pada langkah keenam ini, rencana asuhan
menyeluruh seperti yang telah diuraikan pada
langkah ke-V dilaksanakan secara efisien dan
amanPerencanaan ini bila dilakukan seluruh
oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan
dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim
kesehatan lainnya.
Pada kasus kebidanan Ny.S penulis
melaksanakan
sesuai
rencana
yaitu
penatalaksanaan pemberian cairan untuk
perbaikan
keadaan
umum
dan
penatalaksanaan
rujukan.
Pada
penatalakasanaan pasien dan keluarga
bersedia
dan
berperan
kooperatif.
Penatalaksanaan sudah sesuai dengan
penatalaksanaan
bidan
pada
pasien
hyperemesis tingkat I yaitu melakukan
penatalaksanaan awal dan rujukan.
Terapi Psikologis dilakukan sebelum di
rujuk dan setelah pasien pulang dari rumah
sakit dengan meyakinkan pasien bahwa
penyakitnya
dapat
disembuhkan,
menghilangkan rasa takut karena kehamilan,
istirahat sementara dari aktivitas hariannya,
serta membantu pasien untuk mengatasi
masalah dan konflik yang mungkin sedang
dihadapi oleh pasien.
Pada pasien ini dilakukan monitoring
keadaan umum, keluhan, tanda vital, dan
berat badan. Keluhan penderita perlu
diperhatikan untuk mencari apakah masih
terdapat keluhan mual maupun muntah pada
penderita. Tanda vital penderita dilihat apakah
terjadi penurunan tekanan darah, peningkatan
denyut nadi atau peningkatan suhu tubuh yang
merupakan tanda-tanda dehidrasi. Pasien
dirawat selama 3 hari di Rumah Sakit, pada
hari ke-4 dilakukan kunjungan ulang untuk
memantau perkembangan pasien.
g. Dapat mengevaluasi tentang efektifitas
tindakan yang telah dilakukan pada Ny.S
dengan Hiperemesis Gravidarum.
Evaluasi dilakukan pada setiap tindakan
dan selama pelaksanaan asuhan yang
diberikan, secara umum semua tindakan yang
dilakukan dapat berhasil dengan baik. Pada
kasus ini, evaluasi yang didapat yaitu:
1. Ibu dan keluarga mengetahui hasil
pemeriksaan
2. Kondisi ibu yang lemah sudah tertangani
dengan pemberian cairan infus RL
3. Rujukan
berjalan
lancar
dengan
persetujuan keluarga dan pasien dapat
ditangani dengan baik.
4. Saat dilakukan kunjungan ulang keadaan
umum pasien baik, keluhan mualmuntah
berkurang dan asupan nutrisi membaik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
hasil asuhan kebidanan pada Ny.S dengan
Hiperemesis Gravidarum adalah sebagai
berikut:
Pengumpulan data dasar tentang ibu
dikumpulkan meliputi data subjektif dan
objektif yang dikumpulkan berdasarkan
pengkajian dan pemeriksaan pasien secara
lengkap.
Interpretasi data dasar setelah dilakukan
pengumpulan data dasar pada ibu bersalin
didapatkan diagnosis Ny.S Amenorea 10
minggu
kemungkinan
hamil
dengan
Hiperemesis Gravidarum tingkat I.
Identifikasi diagnosis atau masalah
potensial pada kasus Ny.S diagnose potensial
yang dipaparkan adalah dehidrasi berat,
malnutrisi, hyperemesis ke tingkat yang lebih
v
berat, dan abortus. Dalam hal ini tidak
tetrdapat kesenjangan antara teori dengan data
yang ditemukan.
Melakukan
tindakan
segera
dan
kolaborasi indakan pada kasus ini yaitu
perbaikan keadaan umum dan rujukan.
Rencana tindakan yang diberikan sesuai
dengan kebutuhan pasien, hal ini sesuai
dengan teori yang ada.
Sesuai tinjauan pustaka penatalaksanaan
yang dilakukan pada kasus Ny.S adalah
pemasangan infus RL untuk perbaikan
keadaan umum ibu, informed contsen untuk
dilakukan rujukan, dan pelaksanaan rujukan
dengan BAKSOKUDO.
Setelah
dilakukan
penatalaksanaan
asuhan kebidanan pada ibu dengan
hyperemesis gravidarum, secara umum semua
tindakan yang dilakukan dapat berhasil
dengan baik. Ibu mendapat penanganan yang
lebih baik setelah dilakukan rujukan.
Bagi
pelayanan
kesehatan/BPM
diharapkan dapat menjalankan praktik dan
asuhan kebidanan sesuai dengan prosedur
pelayanan yang telah ditetapkan, serta
pelayanan yang diberikan kepada pasien telah
optimal.
Bagi institusi pendidikan diharapkan
dapat memfasilitasi dalam materi maupun
peningkatan pengalaman mahasiswa terutama
dalam memberikan asuhan kebidanan pada
ibu bersalin, ibu nifas, dan bayi baru lahir
sehingga dapat benar-benar diterima secara
mendalam oleh mahasiswa kebidanan.
Manuaba 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit
Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta:
EGC
Mochtar, Rustam. 2012. Sinopsis
Obstetri Fisiologi dan Patologi. Jakarta :
EGC.
Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu
Kebidanan Edisi keempat. Jakarta. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Rukiyah, ai yeyeh dkk.2009. Asuhan
Kebidanan I (Kehamilan). Jakartp0a: Trans
Info Media
Saifuddin, AB. 2010. Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sastrawinata,
Sulaiman.
Obstetri
Fisiologi. Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Bandung
Sulistyawati. 2012. Asuhan Kebidanan
pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba
Medika
Varney H., et al. 2008. Buku Ajar Konsep
Kebidanan (Edisi Bahasa Indonesia). Ed.
Esty Wahyuningsih, et al. Edisi 4. Jakarta:
EGC.
Walsh, Linda. 2008. Buku Ajar
Kebidanan Komunitas. Cetakan 1. Jakarta:
EGC
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, F.Gary. 2012. Obstetri
Williams Edisi 23 Volume 2. Jakarta : EGC
Fraser M. Diane. 2011. Myles Buku Ajar
Bidan. Jakarta: EGC
Ikatan Bidan Indonesia. 2006. Standar
Pelayanan Kebidanan. Cetakan Ke VI.
Jakarta: Pengurus Pusat Ikatan Bidan
Indonesia.
Irianti dkk. 2014. Asuhan Kehamilan
Berbasis Bukti. Cetakan ke 1. Jakarta: CV
Sagung Seto
Lockhart,
Anita.
2014.
Asuhan
Kebidanan Patologi.Tangerang: Binarupa
Aksara
v
Download