BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini perkembangan dunia bisnis dan ekonomi sudah berkembang
semakin pesat. Tantangan yang dihadapi oleh para pelaku bisnis pun semakin
beragam, mulai dari munculnya perusahaan-perusahaan pesaing, perusahaanperusahaan asing serta semakin maraknya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) serta berbagai kecurangan yang dapat membahayakan harta perusahaan.
Berdasarkan kondisi tersebut perlu kiranya perusahaan meningkatkan kesadaran
untuk menerapkan Good Corporate overnance (GCG).
Good Corporate Governance merupakan sistem mengenai bagaimana
suatu organisasi dikelola dan dikendalikan. Sistem governance antara lain
mengatur mekanisme pengambilan keputusan pada tingkat atas organisasi.
Sedangkan Corporate governance mengatur hubungan antar Dewan Komisaris,
Direksi, dan manajemen perusahaan agar terjadi keseimbangan dalam pengelolaan
organisasi. Dengan demikian, GCG adalah sistem dan struktur yang baik untuk
mengelola perusahaan dengan tujuan menaikkan nilai pemegang saham serta
mengakomodasikan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
(stakeholders) seperti kreditor, pemasok, asosiasi bisnis, konsumen, karyawan,
pemerintah, serta masyarakat umum. Manfaat bagi perusahaan yang menerapkan
Good Corporate Governance, yaitu menjadikan tim manajemen perusahaan
semakin solid dan transparan (mendapat dukungan internal maupun eksternal),
mendapatkan kepercayaan masyarakat dan konsumen (kepuasan pelanggan dan
pangsa pasar), menjadi kan kinerja perusahaan yang baik (penghasilan dan laba
bersih), sehingga kesejahteraan stakeholders dan shareholders (deviden dan harga
saham) tercapai. Perusahaan-perusahaan yang mendapat kepercayaan karena
penerapan Good Corporate Governance mampu meningkatkan kredibilitas,
kinerja bisnis dan menciptakan iklim kerja yang menarik bagi karyawan.
Penerapan GCG yang dilakukan oleh perusahaan yang secara konsisten dari tahun
ke tahun memberikan hasil yang memuaskan.
Salah satu perusahaan yang telah menerapkan Good Corporate
Governance adalah PT. Pindad (Persero) yang merupakan salah satu perusahaan
Badan Umum Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang produksi, jasa,
dan perdagangan. Hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan salah satu
Satuan Pengawasan Intern PT. Pindad (Persero) mengemukakan bahwa penerapan
Good Corporate Governance tidaklah mudah karena dalam pelaksanaannya
terdapat beberapa kendala, yaitu kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang
Good Corporate Governance oleh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi,
dan manajemen perusahaan, belum adanya struktur organisasi GCG, dan
kurangnya komitmen dalam menerapkan GCG oleh Pemegang saham, Dewan
Komisaris, Direksi, dan manajemen perusahaan sehingga sering terjadi perbedaan
pendapat dalam pengambilan keputusan.
Timbulnya masalah dalam penerapan Good Corporate Governane pada
PT. Pindad (Persero) dikarenakan belum ada satuan pengawasan khusus yang
berperan untuk mengelola dan mengatur semua hal yang berhubungan dengan
GCG mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan penilaian dan
membutuhkan waktu bagi Pemegang saham, Dewan komisaris, Direksi, dan
manajemen perusahaan. Oleh karena itu dalam mewujudkan GCG tersebut
dibutuhkan peran pihak-pihak tertentu, terutama peran auditor internal. Karena
dalam hal ini auditor internal berperan dalam mengawasi dan mengevaluasi
kegiatan operasional perusahaan dengan memastikan bahwa perusahaan telah
melakukan praktik-praktik dalam penerapan prinsip-prinsip GCG di dalam
perusahaan yang meliputi: akuntabilitas (accountability), pertanggung jawaban
(responsibility),
keterbukaan
(transparency),
kewajaran
(fairness)
serta
kemandirian (independency).
Peran auditor internal yang independen sangat penting dalam penerapan
GCG di perusahaan, anggota auditor internal tidak mempunyai saham baik
langsung maupun tidak langsung pada perusahaan tersebut, tidak mempunyai
hubungan afiliasi dengan direksi, komisaris dan pemegang saham utama
perusahaan tersebut, dan tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun
tidak langsung dengan perusahaan tersebut. GCG juga menuntut sejauh mana
auditor internal dapat berperan dengan baik untuk mewujudkannya pada sektor
publik maupun pada sector swasta(S. Wardoyo Trimanto & Lena, 2010).
Sawyer (2003) menyebutkandefinisidari audit internal yaitu:
“Internal auditing is an independent appraisal function established within
an organization to examine and evaluate its activities as a service to
organization.”
Auditor Internal yang independen dapat berfungsi untuk mengawasi
jalannya perusahaan dengan memastikan bahwa perusahaan tersebut telah
melakukan praktik-praktik dalam penerapan prinsip-prinsip GCG di dalam
perusahaan yang meliputi: akuntabilitas (accountability), pertanggung-jawaban
(responsibility),
keterbukaan
(transparency),
kewajaran
(fairness)
serta
kemandirian (independency), merupakan upaya agar tercipatanya keseimbangan
antar kepentingan dari para stakeholder, karyawan perusahaan, suppliers,
pemerintah, konsumen yang merupakan indikator tercapainya keseimbangan
kepentingan, sehingga benturan kepentingan yang terjadi dapat diarahkan dan
dikontrol serta tidak menimbulkan kerugian pada masing-masing pihak(Sari
Pramono Maylia dan Raharja, 2012) .
Prinsip-prinsip GCG ini dapat diterapkan dengan baik apabila perusahaan
juga memiliki pengendalian internal yang baik. GCG merupakan alat
pengendalian internal yang berperan penting untuk mengurangi masalah yang
timbul dalam perusahaan, karena GCG bermanfaat untuk perbaikan komunikasi,
meminimalkan benturan, fokus pada strategi utama, serta peningkatan kepuasan
pelanggan dan perolehan kepercayaan investor (stakeholders). Pengendalian
intern memiliki peran yang penting terhadap penerapan GCG, sehingga harus
difungsikan sebagai penilaian yang independen dalam membantu manajemen
melaksanakan tanggungjawabnya(S. Wardoyo Trimanto & Lena, 2010).
Penelitian ini yang membahas Good Corporate Governance telah lebih
dahulu dilakukan oleh mahasiswa Universitas Widyatama, Aisha Susanty pada
tahun 2009 dengan judul “Peranan Audit Internal dalam Mewujudkan Efektifitas
Good Corporate Governance”. Dalam penelitian ini Aisha Susanty meneliti
bagaimana pelaksanaan audit internal, apakah penerapan prinsip Good Corporate
Governance efektif dan apakah audit internal berperan dalam mewujudkan
efektifitas Good Corporate Governance perusahaan. Sedangkan penelitian yang
dilakukan penulis dengan judul “Peran Audit Internal dalam Mewujudkan Good
Corporate Governance”, meneliti apakah audit internal berperan dalam
mewujudkan Good Corporate Governance perusahaan. Penulis terdahulu
melakukan penelitian di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten,
sedangkan penulis di PT. Pindad (Persero) Bandung.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “PERAN AUDIT INTERNAL DALAM UPAYA
MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) (Studi Kasus
pada PT.Pindad (Persero) Bandung)”.
1.2
Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan
untuk membuktikan secara terperinci masalah pokok dalam penelitian ini yaitu
:apakah peranan audit internal berpengaruh dalam upaya mewujudkan Good
Corporate Governance (GCG).
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi
yang diperlukan mengenai audit internal, sehingga dapat diketahui seberapa besar
peranan audit internal dalam menunjang pelaksanaan Good Corporate
Governance. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
peranan audit internal dalam upaya mewujudkan Good Corporate Governance
(GCG) pada PT. Pindad (Persero), Bandung.
1.4
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak
antara lain sebagai berikut:
1. Penulis
Penelitian ini berguna untuk memberikan gambaran dan wawasan
mengenai peranan audit internal dalam menunjang pelaksanaan Good
Corporate Governance.
2. Perusahaan
Diharapkan dapat memberikan masukan-masukan dalam perbaikan
khususnya mengenai audit internal dan pelaksanaan Good Corporate
Governance.
3. Pihak lain
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
1.5
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada PT. Pindad (Persero)
kota Bandung yang beralamat di Jl. Gatot Subroto No. 517. Waktu penelitian ini
berlangsung dari bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Mei 2013.
Download