BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan yang terjadi di berbagai bidang baik di bidang industri, jasa
maupun dalam perdagangan berdampak besar terhadap perekonomian suatu bangsa.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang perekonomiannya mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Menurut Menteri Keuangan Agus Martowardojo
mengatakan bahwa Bank dunia memperkirakan perekonomian Indonesia di tahun
2013 bisa tumbuh 6,2 % dan investasi mencapai 24% pertumbuhan ekonomi (dikutip
dari www.antaranews.com). Perkembangan ekonomi Indonesia ini memberikan
dampak yang cukup besar terhadap bisnis ritel di Indonesia. Hal ini ditandai dengan
pertumbuhan industri ritel tahun 2012 yaitu sekitar 13% dibandingkan dengan tahun
2011 yang pertumbuhannya hanya sekitar 11% (dikutip dari http://swa.co.id)
dibuktikan dengan semakin banyaknya bisnis ritel – ritel modern seperti pusat
perbelanjaan (mall) yang bermunculan terutama di kota – kota besar di Indonesia.
Pertumbuhan kelas menengah di Indonesia juga turut memengaruhi
berkembangnya industri ritel di Indonesia. Jumlah kelas menengah di Indonesia
menurut hasi penelitian Bank Dunia menyebutkan, kelas menengah Indonesia saat ini
56,5 persen dari 237 juta penduduk, pada 2003 berjumlah 81 juta jiwa, kini menjadi
134 juta jiwa atau tumbuh 65 persen selama sembilan tahun (dikutip dari
www.nasional.kompas.com). Melihat perkembangan ini semakin banyak investor
1
yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia terutama di bidang ritel karena dengan
meningkatnya kelas menengah berarti terjadi peningkatan daya beli dan perubahan
perilaku konsumen seperti kegiatan berbelanja yang tadinya berbelanja di pasar
tradisional berpindah ke pasar modern atau ke pusat perbelanjaan.
Globalisasi yang terjadi sekarang ini menurut Ma’ruf (2005:24) menyebutkan
bahwa globalisasi juga merupakan salah satu faktor utama terciptanya permintaan
atau meningkatkan permintaan barang dan jasa ritel. Globalisasi mendorong
perusahaan ritel untuk membuat bisnisnya lebih modern dengan mengikuti apa yang
menjadi tren saat ini yaitu konsep one stop entertainment, dengan menyediakan
tempat perbelanjaan yang produk-produknya lengkap, berkualitas, harganya bersaing.
Perilaku konsumen adalah dinamis, hal ini sesuai dengan definisi perilaku
konsumen yang didefinisikan oleh American Marketing Association yakni perilaku
konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan
lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka
(Setiadi, 2005:3). Hal ini berarti bahwa perilaku seseorang atau kelompok dalam
masyarakat berubah dan bergerak sepanjang waktu. Perubahan perilaku dari
konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor
baik faktor eksternal maupun faktor internal. Menurut Kotler dan Keller (2012: 174)
menyatakan bahwa perilaku konsumen dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
1). Faktor Budaya
Faktor budaya merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Faktor budaya terdiri dari sub budaya dan kelas sosial
2
2). Faktor sosial
Faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status
memengaruhi perilaku konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa.
3). Faktor Pribadi
Keputusan pembelian turut dipengaruhi oleh karakter pribadi dari orang tersebut.
Faktor pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan dan
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, gaya hidup dan nilai.
Perubahan pola perilaku konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa,
membuat para pelaku bisnis dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan –
perubahan perilaku dari konsumen dan mengakomodir berbagai keinginan dan
kebutuhan konsumen dengan cara – cara yang berbeda dari sebelumnya. Hal ini
sesuai dengan konsep pemasaran dari Kotler dan Keller (2012: 40) menegaskan
bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi
lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan
mengkonsumsi nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih. Seorang pemasar
dituntut untuk lebih jeli melihat kondisi pasar dan memahami perubahan perilaku
konsumen yang dapat dijadikan informasi untuk mengembangkan barang dan jasa
sesuai dengan kebutuhan konsumen, merancang bauran pemasaran, serta menetapkan
segmentasi dan sebagai referensi dalam menyusun strategi pemasaran karena strategi
pemasaran yang baik haruslah memahami perilaku konsumen, hal ini dilakukan agar
perusahaan dapat bertahan, meningkatkan nilai perusahaan dan memenangkan pasar.
3
Era globalisasi dan modernisasi mendorong terjadinya berbagai perubahan di
antaranya perubahan mengenai fungsi dan manfaat suatu pusat perbelanjaan. Salah
satu bentuk pusat perbelanjaan adalah mall. Banerjee (2012) berpendapat bahwa mall
saat ini merupakan tempat tujuan untuk berbelanja, berekreasi dan sebagai tempat
yang paling cocok untuk bersosialisasi. Dengan fungsi mall yang bertambah
membuat mall menjadi tempat favorit masyarakat untuk menghabiskan waktu luang
sehingga mall selalu ramai di kunjungi baik saat hari kerja maupun libur.
Perkembangan pusat perbelanjaan di Manado berkembang dengan sangat
pesat. Tercatat saat ini ada 8 pusat perbelanjaan yang cukup besar di Manado. Dari
delapan pusat perbelanjaan ada 2 mall yang selalu ramai dikunjungi Manado Town
Square dan Mega Mall, kedua mall selalu ramai setiap hari, sejak dibuka sampai
ditutup mall ini terlihat padat pengunjung. Mulai dari anak – anak, remaja, pemuda,
sampai orang tua gemar menghabiskan waktu di Mall. Jika dibandingkan dengan
beberapa mall yang ada di daerah Jawa seperti yang ada di Yogyakarta dimana
puncak keramaian di mall terjadi pada setiap akhir pekan dan hari libur, sementara
mall – mall yang ada di Manado puncak keramaian biasanya terjadi setiap hari
bahkan keramaian sudah terlihat dari siang hari.
Pada umumnya konsumen memutuskan untuk mengunjungi mall karena
karakteristik dari mall seperti konsep one stop entertainment yang ditawarkan oleh
mall – mall sekarang ini. Pernyataan ini diperkuat oleh hasil penelitian
Kamarulzaman dan Lih (2010) mengindikasikan bahwa karakteristik mall seperti
letak mall yang mudah dijangkau, akses menuju ke mall yang mudah, suasana mall,
4
kelengkapan serta ketersediaan barang dan konsep one stop entertainment yang
ditawarkan merupakan salah satu faktor pendorong orang – orang datang ke mall,
tetapi hal ini hanya dilihat dari nilai yang diterima oleh konsumen, dan hanya bersifat
subjektif, sementara faktor yang juga sangat berpengaruh yaitu perilaku konsumen
seperti gaya hidup, kelas sosial, keluarga dan kelompok referensi tidak diteliti oleh
Kamarulzaman dan Lih (2010). Dari beberapa penelitian seperti penelitian dari
Banerjee (2012) menemukan bahwa gaya hidup menjadi salah satu faktor yang
menjadi daya tarik orang india untuk memutuskan berkunjung ke mall. Salattu (2012)
menemukan bahwa gaya hidup, kelas sosial dan keluarga berpengaruh pada
keputusan masyarakat makasar untuk berbelanja di pasar modern. Chriesmaya (2012)
juga menemukan bahwa variabel dari gaya hidup yaitu aktivitas dan minat adalah
variabel yang berpengaruh positif pada keputusan konsumen dalam memilih
minimarket Alfamart di Malang.
Masyarakat Manado adalah masyarakat yang tergolong dalam masyarakat
yang senang bersosialisasi dengan cara berkumpul bersama dengan keluarga ataupun
kerabat. Gaya hidup masyarakat Manado dapat dikatakan mewah karena gemar
berpesta dan berbelanja untuk merefleksikan kelas sosial mereka. Pengaruh keluarga
masih sangat berpengaruh bagi masyarakat Manado. Kehidupan sosial yang tinggi
membuat masyarakat Manado tergolong masyarakat yang cepat beradaptasi dan cepat
terpengaruh oleh berbagai hal termasuk dapat dipengaruhi oleh kelompok –
kelompok yang terbentuk. Segala bentuk aktivitas mulai dari berkumpul sampai
berbelanja paling banyak di lakukan di pusat – pusat perbelanjaan di Manado. Dapat
5
disimpulkan bahwa masyarakat Manado adalah masyarakat yang aktivitasnya
terbentuk dari suatu budaya yang sudah melekat, menunjukkan kelas sosial dari cara
mereka memakai dan menghabiskan suatu barang, mudah terpengaruh oleh pengaruh
baik dari sesama masyarakat maupun dipengaruhi oleh masyarakat dari luar, dan
ingin menujukkan eksistensi mereka lewat gaya hidup yang mewah. Hasil pencatatan
BPS yang dipublikasikan oleh Tribun Manado menunjukkan bahwa rata – rata
ekonomi di Manado di dominasi oleh masyarakat yang pendapatannya Rp 2.000.000
ke atas (sumber : http://Manado.tribunnews.com), hal ini menunjukkan bahwa
umumnya Masyarakat Manado adalah masyarakat dengan karakter kelas menengah
yang tingkat konsumsinya meningkat pesat dan bergaya hidup yang cukup tinggi.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengadakan penelitian sejauh mana
pengaruh perilaku konsumen berpengaruh pada keputusan untuk berkunjung ke mall
dengan judul : Analisis Pengaruh Kelompok Referensi, Gaya Hidup dan Kelas Sosial
pada Keputusan Konsumen Untuk Berkunjung Ke Mall Di Kota Manado
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, diketahui bahwa saat ini mall merupakan
pusat dari kegiatan berbelanja, bersosialisasi dan untuk hiburan. Masyarakat Manado
menjadikan mall sebagai gaya hidup yang baru dan sebagai tempat untuk
bersosialisasi baik oleh anak – anak, remaja, pemuda dan orang tua, sehingga mall –
mall di kota Manado selalu ramai dikunjungi setiap hari karena dengan mengunjungi
mall – mall tersebut masyarakat dapat bersosialisasi, menunjukkan eksistensi dan
6
pengaruhnya pada orang lain. Fenomena yang terjadi dipengaruhi oleh faktor –
faktor baik faktor eksternal maupun faktor internal dari konsumen seperti faktor
budaya, faktor sosial dan faktor pribadi. Faktor budaya yakni kelas sosial, faktor
sosial yakni kelompok referensi dan faktor pribadi yakni gaya hidup.
1.3
Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan ulasan latar belakang maka permasalahan dalam penelitian ini
adalah :
1). Apakah faktor kelompok referensi, dan gaya hidup berpengaruh secara positif
pada keputusan konsumen untuk berkunjung ke mall di kota Manado ?
2). Faktor apakah yang paling memengaruhi keputusan konsumen untuk berkunjung
ke mall di kota Manado ?
3). Apakah faktor kelompok referensi dan gaya hidup pada keputusan konsumen
disetiap kelas sosial untuk berkunjung ke mall di kota Manado ?
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1). Untuk mengetahui apakah faktor kelompok referensi, dan gaya hidup
berpengaruh secara positif pada keputusan konsumen untuk berkunjung ke mall
di kota Manado.
2). Untuk mengetahui faktor apakah yang paling memengaruhi keputusan konsumen
untuk berkunjung ke mall di kota Manado.
7
3). Untuk mengetahui apakah faktor kelompok referensi, dan gaya hidup
berpengaruh secara positif pada keputusan konsumen disetiap kelas sosial untuk
berkunjung ke mall di kota Manado.
1.5
Manfaat Penelitian
1).
Manfaat Praktis
a). Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan –
perusahaan yang saat ini akan membangun pusat perbelanjaan di kota
Manado, untuk mengidentifikasi faktor yang memengaruhi perilaku
konsumen dalam pengambilan keputusan untuk mengunjungi mall,
sehingga perusahaan dapat membangun dan mengembangkan mall yang
tidak hanya sebagai tempat untuk berbelanja tetapi sebagai tempat untuk
bersosialisasi, dan tempat dimana konsumen melakukan aktivitas yang
diminatinya, serta menujukkan eksistensi.
b). Penelitian ini juga bermanfaat bagi perusahaan dalam merumuskan strategi
pemasaran, menyusun komunikasi pemasaran yang tepat, sebagai bahan
masukan untuk membantu dalam memposisikan mall di benak konsumen
dan sebagai bahan masukan untuk melakukan segmentasi.
2).
Manfaat Teoritis
Sebagai bahan
literatur bagi pengembangan penelitian selanjutnya untuk
meneliti faktor – faktor seperti faktor referensi kelompok, faktor gaya hidup dan kelas
sosial dalam pengambilan keputusan konsumen.
8
1.6
Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, ada beberapa batasan penelitian yang dibuat agar
penelitian lebih terfokus, dan tidak menyimpang dari masalah yang hendak diteliti :
1). Peneltian ini berfokus pada faktor gaya hidup, kelompok referensi serta kelas
sosial dan keputusan konsumen untuk berkunjung ke Mall
2). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
3). Penelitian ini dilakukan pada pengunjung Manado Town Square dan Mega Mall
1.7
Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh gambaran yang cukup jelas mengenai penelitian ini, maka
penulisan thesis ini dibagi menjadi lima (5) bab, dengan sistematikan penulisan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang penelitian, rumusan masalah, pertanyaan
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan lingkup penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Bab ini berisi teori – teori yang diperlukan dalam menjelaskan variabel yang
diteliti. Teori – teori yang dimaksud adalah pengertian perilaku konumen, faktor –
faktor yang memengaruhi perilaku konsumen, teori keputusan konsumen, ulasan
penelitian terdahulu, hipotesis penelitian dan kerangka konseptual penelitian.
9
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, definisi operasional variabel penelitian,
metode pengambilan sampel, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan
metode analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini berisi uraian dari hasil analisis data beserta dengan pembahasan
tentang masalah yang ada pada penelitian analisis pengaruh faktor kelas sosial,
kelompok referensi, dan gaya hidup pada keputusan konsumen untuk berkunjung ke
mall di Kota Manado.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan yang berupa pernyataan singkat berdasarkan hasil
analisis dan pembahasan penelitian dan saran pemikiran untuk perusahaan pemasar
dan peneliti selanjutnya.
10
Download