Universitas Gadjah Mada POKOK BAHASAN IV TEORI

advertisement
POKOK BAHASAN IV
TEORI-TEORI KOMUNIKASI
DESKRIPSI SINGKAT
Materi kuliah ini memberikan tambahan pengetahuan kepada mahasiswa
tentang berbagai teori komunikasi, beberapa perbedaan pada masing-masing teori,
serta kelebihan dan kekurangan berbagai teori yang tersaji. Uraian diawali dengan
pemahaman dasar tentang apa itu teori, jenis-jenis teori, serta konsep-konsep yang
disajikan dalam berbagai teori yang dikemukakan berbagai ahli.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami berbagai
macam teori komunikasi, mengetahui perbedaan mendasar masingmasing teori, serta
melakukan telaah kelebihan dan kekurangan masing-masing teori.
RELEVANSI BAB INI DENGAN KEGIATAN MAHASISWA
Pokok bahasan yang disajikan dalam bab ini membekali mahasiswa mengenai
berbagai macam teori komunikasi yang sangat diperlukan untuk mendeskripsikan
fenomena berdasar teori dan konsep tertentu, menawarkan presisi tentang fenomena,
dan menyarankan penjelasan terhadap suatu kejadian.
MATERI
TEORI
Menurut Turner 1998 teori adalah cerita tentang bagaimana dan mengapa
sesuatu itu terjadi. Para ahli biasanya memulai dengan asumsi menyeluruh, termasuk
seluruh bidang sosial yang dibentuk oleh aktivitas manusia, menyatakan
Universitas Gadjah Mada
landasan kepastian dan proses serta sifat dasar yang menerangkan naik pasang
surutnya peristiwa dalam di dalam proses yang lebih khusus. Sementara itu menurut
Bowers dan Courtright (1984) teori adalah seperangkat pernyataan yang menyatakan
hubungan antar variabel. Di lain pihak menurut Bailey (1982) adalah penjelasan dan
prediksi fenomena sosial yang berhubungan dengan subjek ketertarika kepada
beberapa fenomena yang lain.
Ilmu komunikasi adalah ilmu Human Communication. Teori-teori komunikasi
harus dapat menjelaskan berbagai fenomena sosial dengan kata lain komunikasi
massa harus mampu menjelaskan fenomena yang berkait erat dengan aktivitas
manusia.
JENIS-JENIS TEORI KOMUNIKASI MASSA
Beberapa jenis dari teori komunikasi massa menurut Dennis McQuail (1987) :
1. Teori ilmu pengetahuan sosial (Social Scientific Theory)
Teoriberdasarkan pemyataan-pernyataan yang berkaitan dengan sifat
dasar, cara kerja, dan pengaruh komunikasi massa, yang bersumber dari
obseryasi sistematis yang sedapat mungkin diupayakan bersifat objektif. Teori
ini bersumber pada kenyataan tentang media dan pada penerapannya sering
bergantung pada pada ilmu sosial lainnya. Contoh hubungan antara televisi
dan perilaku manusia.
2. Teori Normatif (Normative Theory)
Teori ini berkenaan dengan masalah bagaiamana seharusnya media berperan
ketika serangkaian nilai sosial ingin diterapkan dan dicapai sesuai dengan sifat
dasar nilai-nilai sosial tersebut. Jenis teori ini begitu penting karena berperan
dalam membentuk institusi media.
3. Teori Praktis (Operational Theory)
Teori ini bersifat praktis karena membantu menemukan masalah.
4. Teori akal sehat (Commonsense Theory)
Teori ini merupakan pengetahuan (gagasan) yang dimiliki oleh setiap orang
dengan begitu saja atau melalui pengalaman langsung dengan masyarakat.
Masing-masing orang mempunyai teori sendiri berdasarkan
Universitas Gadjah Mada
pengetahuan yang dimilikinya begitu saja tanpa ada usaha atau lewat
pengalamannya sehari-hari.
Stanley J Baran dan Dennis K. Davis (2003) menambahkan jenis teori dalam
perkembangan ilmu sosial yaitu teori kritis ( Critical Theory). Sebagian besar dan teori
kritis membahas tentang conflict of interest (konflik kepentingan) di dalam masyrakat
dan dominasi yang terns menerus dilakukan oleh sebuah kelompok atas yang lainnya.
Teori ini ingin membongkar sesuatu yang dianggap tidak adil karena tiadanya
kesamaan dan semakin munculnya ketertindasan. Penganjur teori ini merasa punya
tanggung jawab tidak sekedar mengkritik, tetapi juga bekerja sebagai agen aktif
perubahan dan kalau perlu dilakukan secara radikal.
Sebuah teori komunikasi massa paling tidak berisi seperangkat pernyataan
yang didefinisikan dalam kata kunci, menspesifikasikan hubungan antar konsep iti,
mendeskripsikan fenomena yang menggunakan konsep itu, menawarkan presisi
tentang fenomena, dan menyarankan penjelasan terhadap suatu kejadian.
BEBERAPA TEORI KOMUNIKASI MASSA
1. Hypodermic Needle Theory
Disebut juga teori jarum hipodermik (hypodermic needle theory) atau teori
peluru. Peluru diibaratkan sebagai sebuah pesan yang ditembakkan dan
langsung mengenai sasaran. Audience, anggota dari masyarakat dianggap
punya ciri khusus yng seragam dan dimotivasi oleh faktor biologis dan
lingkungan dan mereka mempunyai sedikit kontrol. Tidak ada campur tanggan
diantara pesan dan penerima artinya pesan yang sangat jelas dan sederhana
akan jelas dan sederhana pula direspon.
2. Cultivation Theory
Dikenalkan oleh profesor George Gerbner. Gerbner berpendapat bahwa media
massa menanamkan sikap dan nilai tertentu. Media pun kemudian memelihara
dan menyebarkan sikap dan nilai itu antar anggota masyarakat kemudian
mengikatnya bersama-sama pula. Gerbner menekankan pada
Universitas Gadjah Mada
televisi sebagai media dan fungsi simbolik dalam konteks budaya. Hal ini
kemudian mendatangkan kritik bahwa Gerbner terlalu menyederhanakan
masalah. Perilaku manusia sangat bisa dipengaruhi media lain selain teleyisi,
juga oleh pengalaman langsung dan pengaruh orang-orang yang sating
berhubungan. Para penganut teori kultivasi cenderung memandang sebelah
maw adanya dinamika sosial di dalam memanfaatkan siaran televisi.Faktor
interaksi seperti tahap pembangunan, pengalaman menonton, pengetahuan,
etnis, jenis kelamin, suasana menonton, sikap dan kondisi sosial ekonomi yang
berpengaruh pada interpretasi.
3. Cultural Imperialism Theory
Dikemukakan oleh Herb Schillier (1973). Tcori imperalisme budaya menyatakan
bahwa negara barat mendonimasi media di seluruh dunia. Alasannya media
barat mempunyai efek yang kuat untuk mempengaruhi dunia ketiga. Dominasi ini
disebabkan karena dunia barat mempunyai kekuatan pada uang dan teknologi.
4. Media Equation Theory
Dikemukaan oleh Byron Reeves dan Clifford Nass. Media Equation Theory' atau
teori persamaan media ingin menjawab persoalan mengapa orang-orang secara
tidak sadar dan bahkan secara otomatis merespon apa yang dikomunikasikan
media seolah-olah media itu manusia. Dengan demikian menurut asumsi teori ini
media diibaratkan manusia. Teori ini memperhatikan bahwa media juga bisa
diajak berbicara seperti halnya dalam komunikasi interpersonal. Media bahkan
dianggap seperti kehidupan nyata (media ang real life are the same).
5. Spiral of Silence Theory
Pertama kali dikenalkan oleh Elizabeth Noelle-Neumann. Teori ini ingin
menjawab pertanyaan mengapa orang-orang dari kelompok minoritas sering
merasa perlu untuk menyembunyikan pendapat dan pandangannya ketika
berada dalam kelompok mayoritas bahkan kadang mengubah pendiriannya.
Kajian ini menitikberatkan pada peran opini dalam interaksi sosial. Opini publik
sebagai sebuah isu kontroversial akan berkembang
Universitas Gadjah Mada
pesat manakala dikemukaan lewat media massa. Ini berarti opini publik orangorang juga dibentuk, disusun, dikurangi oleh peran media massa. Opini yang
berkembang pada kelompok mayoritas, dan kecenderungan seseorang untuk
diam (sebagai basis dasar teori ini) karena is berasal dari kelompok minoritas
juga bisa dipengaruhi oleh media massa.
6. Technological Determinism Theory
Dikemukaan oleh Mashal McLuhan tahun 1962. Ide dasar teori ini adalah bahwa
perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan
membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu,
bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat. Ada beberapa tahapan
yang dikemukakan yaitu, pertama penemuan dalam teknologi komunikasi
menyebabkan perubahan. Kedua perubahan di dalam jenis-jenis komunikasi
akhirnya membentuk kehidupan manusia. Ketiga, manusia membentuk peralatan
komunikasi dan akhirnya peralatan komunikasi yang digunakan tersebut
membentuk dan mempengaruhi manusia.
7. Diffusion of Innovation Theory
Dikemukakan oleh Paul Lazarfeld, Bernard Berelson, dan H. Gaudet pada tahun
1944. dalam teori ini dikatakan bahwa komunikator yang mendapat pesan dari
media massa sangat kuat untuk mempengaruhi orang-orang. Dengan demikian
ketika ada inovasi (penemuan), lalu disebarkan (difusi) melalui media massa
akan kuat mempengaruhi massa untuk mengikutinya (adopsi).
8. Uses and Gratification theory
Pertama kali dikemukaan oleh Herbert Blumer dan elihu Katz tahun 1974. Teori
ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih
dan menggunakan madia tersebut. Dengan kata lain pengguna media adalah
pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari
sumber media yang paling baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya, artinya
teori Uses of Gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan
alternatif untuk
Universitas Gadjah Mada
memuaskan kebutuhannya. Teori ini berkebalikan dengan teori peluru yang
memandang media sangat aktif dan powerfull sementara audience berada di
pihak yang pasif.
9. Agenda Setting Theory
Teori ini diungkapkan oleh Maxwell McCobms dan Donald L. Shaw pada tahun
1973. Teori ini mengatakan bahwa media, khususnya media berita tidak selalu
berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benar-benar
berhasil memberitahu kita berpikir tentang apa. Manurut asumsi teori ini media
punya kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat
pada gagasan atau peristiwa tertentu. Media mengatakan pada kita apa yang
penting dan apa yang tidak penting. Media pun mengatur apa yang harus kita
lihat atau tokoh siapa yang harus kita dukung.
10. Media Critical Theory
Beberapa teori studi budaya (cultural studies) dan ekonomi politik juga dikaitkan
dengan teori kritis. Teori-teori itu secara terbuka menekankan perlunya evaluasi
dan kritik terhadap status quo. Teori kritis membangun pertanyaan dan
menyediakan alternatif jalan untuk menginterpretasi. Bisa dikatakan bahwa teori
media kritis ini sebisa mungkin mendorong perubahan secara terus menerus.
Teori media kritis adalah alternatif baru dalam usaha memahami seluk-beluk
media dan bagaimana media itu harus selalu bersikap untuk tidak mengukuhkan
ststus quo.
LATIHAN SOAL
1. Ilmu komunikasi adalah ilmu Human Communication, apakah maksudnya?
2. Jelaskan syarat-syarat sebuah teori komunikasi
3. Hypodermic Needle Theory menyajikan konsep yang bertentangan dengan
Uses and Gratifications. Theory, jelaskan perbedaan tersebut
4. Jelaskan kritik yang ditujukan untuk Cultivation Theory.
5. Gambarkan kesesuaian Media Critical Theory dengan keadaan masyarakat
Indonesia pada saat ini
Universitas Gadjah Mada
REFERENSI
McQuail, Denis, 1987, "Mass Communication Theory", Agus Dharma dan
Aminudin Rain, penerj., Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Nurudin, 2003, Komunikasi Massa, Penerbit Cespur, Malang.
Universitas Gadjah Mada
Download