10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Massa Komunikasi

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Komunikasi Massa
Komunikasi massa dari istilah bahasa inggris, mass communication,
kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya
komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang “massmediated”.7
Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa,
baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola
oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada
sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat. Pesan-pesannya bersifat
umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas khususnya media
elektronik.
2.1.1. Fungsi Komunikasi Massa
Menurut Harold D.Laswell menyatakan bahwa komunikasi massa
mempunyai fungsi :8
a. Surveillence of environment
Fungsinya adalah sebagai pengamat lingkungan.
b. Correlation of the parts of society in responding to the
environment
Fungsinya menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat
agar sesuai dengan lingkungan.
7
8
Wiryanto, Teori Komunikasi, PT. Gramedia, Jakarta, 2002. Hal.20
Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, 1990
10
11
c. Transmission of the social heritage from one generation to the
next
Fungsinya penerusan atau pewarisan sosial dari satu generasi
ke generasi berikutnya.
Menurut pendapat Joseph R.Dominick dalam bukunya “The Dynamics Of
Massa Communication”, fungsi komunikasi massa dapat dibagi menjadi lima
yaitu9 :
1. Pengawas (surveillance)
Fungsi ini dapat menjadi dua jenis, yaitu :
a. Pengawas peringatan (warning or beware surveillance)
Pengawas jenis ini terjadi jika media menyampaikan informasi
kepada kita mengenai bencana alam, krisis ekonomi, ancaman
terhadap negara.
b. Pengawas Instrumental (instrumental surveillance)
Jenis kedua ini berkaitan dengan penyebaran informasi yang
berguna bagi kehidupan sehari-hari, contohnya: berita tentang
film-film di bioskop, harga kebutuhan pokok dan sebagainya.
9
Elvarno Ardianto dan Lukiati K. Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar. PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2004. Hal. 14 – 17
12
2. Interpretasi (interpretation)
Fungsi ini erat sekali kaitannya dengan fungsi pengawasan.
Media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data tetapi juga
informasi besrta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu.
Contohnya: tajuk rencana surat kabar, komentar radio atau
televisi juga berupa karikatur yang berupa sindiran.
3. Hubungan (linkage)
Media masssa mampu menghubungkan unsure-unsur yang
terdapat di dalam masyrakat, yang tidak bisa dilakukan secara
langsung oleh saluran perorangan.
4.
Sosialisasi
Sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai (transmission of
value) yang mengacu kepada cara-cara dimana seseorang
mengadopsi perilaku dan nilai-nilai suatu kelompok. Media
massa menyajikan penggambaran masyarakat, dan dengan
membaca,
mendengar
dan
menonton
maka
seseorang
mempelajari bagaimana khalayak berperilaku dan nilai-nilai
apa yang penting.
5. Hiburan
Tempat jelas pada televise, film dan rekaman suara. Media
massa lainnya seperti surat kabar dan majalah punya rubric
hiburan seperti: cerita pendek, cerita panjang dan cerita
13
bergambar.
Fungsi
komunikasi
massa
tersebut
dapat
disederhanakan menjadi empat fungsi, yaitu :
a. Menyampaikan informasi (to inform)
b. Mendidik (to educate)
c. Menghibur (to entertain)
d. Mempengaruhi (to influence)
2.1.2 Ciri-Ciri Komunikasi Massa
Komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus yang disebarkan oleh
sifat komponennya adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi berlangsung satu arah
Ini berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada
komunikator. Dengan kata lain wartawan sebagai komunikator tidak
mengetahui tanggapan para pembacanya.
2. Komunikasi melembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga,
yakni suatu instansi atau organisasi oleh karena itu komunikatornya
melembaga.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena
ditunjukkan kepada umum dan mengenai kepentingan. Jadi tidak
ditunjukkan kepada perorangan atau sekelompok orang tertentu.
Media massa tidak akan menyiarkan suatu pesan.
14
4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Karakteristik
lain
dari
massa
adalah
kemampuannya
untuk
menimbulkan pada khalayak dalam menerima pesan-pesan yang
disebarluaskan. Radio dan televisi adalah media massa yang memiliki
karakteristik keserempakan karena merupakan media elektronik.
Tidak hanya televisi dan radio, media cetek misalnya majalah di
negara-negara maju dianggap media massa karena karakteristik
keserempakannya tersebut. Media massa lainnya yang tampak jelas
keserempakannya adalah film, dibuat dalam ratusan copy diputar di
gedung-gedung bioskop dimana secara serempak ditonton oleh ribuan
orang.
5. Komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota
masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai
sasaran yang dituju komuniktor bersifat heterogen.
2.2. Media Massa
Media Massa diklasifikasikan dalam media cetak dan elektronik, sebagai
berikut :10
1. Surat Kabar
Surat kabar merupakan media massa yang paling tua
dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Dalam
10
Elvianaro Ardianto, Komunikasi Massa, Simbiosa Rekatama Media, Bandung, 2004. Hal. 97 147
15
menyampaikan informasi surat kabar memuat hal-hal yang
aktual dan terdiri dari berbagai jenis berita.
2. Majalah
Dalam penyajian informasi atau berita majalah membahasnya
lebih mendalam dan memiliki nilai aktualitas lebih lama,
visual dalam majalah lebih menarik.
3. Radio
Radio merupakan media audio atau suara, pesan yang
disampaikan selintas, Maka radio siaran dapat mengajak
komunikannya bersifat imajinatif. Selain informasi radio juga
menyajikan lagu-lagu terbaru dan terdahulu.
4. Televisi
Televisi merupakan audio visual yang mempunyai dampak
yang sangat kuat bagi pemirsa. Televisi merupakan media
informasi yang lengkap bagi pemirsa.
5. Film
Film adalah media yang dinamis dan karya seni yang di
produksi secara kreatif dan untuk memenuhi imajinasi orangorang yang bertujuan memperoleh estetika yang sempurna.
6. Komputer dan Internet
Komputer merupakan perangkat dan atau alat yang dapat
memudahkan
pekerjaan
disambungkan
dengan
individu,
kabel
telepon
komputer
sehingga
dapat
dapat
16
mengakses internet. Internet adalah perkakas sempurna untuk
menyiagakan dan mengumpulkan sejumlah orang secara
elektronik dan merupakan sarana untuk mendapat informasi
dari berbagai sumber didunia.
2.3. Televisi
2.3.1. Ciri-Ciri Televisi
Televisi merupakan sarana komunikasi massa di mana terjadi komunikasi
antara komunikator dan komunikan. Sebagai komunikasi massa, televisi memiliki
ciri-ciri yaitu:11
1. Informasi disampaikan kepada komunikan melalui proses
pemancaran/transisi.
2. Isi pesan audio visual. Artinya dapat didengar dan dilihat
secara besamaan pada waktu ada siaran.
3. Sifatnya periodik. Tidak dapat diulang.
4. Sifatnya transitory (hanya meluruskan). Pesan-pesan yang
diterima hanya bias dilihat dan didengar secara sekilas.
5. serentak dan global.
6. Meniadakan jarak dan waku.
7. Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang sedang terjadi,
secara langsung/orisinil.
8. Bahasa yang digunakan formal dan non-formal (bahasa tutur).
9. Kalimat singkat, padat, jelas dan sederhana.
11
JB. Wahyudi, Komunikasi Jurnalistik, dalam Wawan Kuswandi : Komunikasi Massa SEbuah
Analisis Media Televisi, PT. Rineka Cipta, 1996. Hal. 22
17
10. Tujuan akhir dari penyampaian pesan untuk menghibur,
mendidik, kontrol sosial, menghubungkan, atau sebagai bahan
informasi.
2.3.2. Kelebihan dan kekurangan Televisi
Sama halnya dengan media lainnya televisi juga memiliki kelebihan dan
kekurangannya sendiri. Keunggulan televisi bisa dilihat dari sisi pragmatis dan
teknologis.12
Keunggulan televisi dari sisi pragmatis yaitu :
1. Menyangkut isi bentuk, media televisi meskipun di rekayasa
mampu membedakan fakta dan fiksi, realitas dan tidak terbatas.
2. Memiliki khalayak yang tetap memerlukan keterlibatan tanpa
perhatian sepenuhnya.
3. Memiliki tokoh berwatak (riil maupun rekayasa), sementara media
lainnya (film) hanya memiliki bintang yang direkayasa.
Keunggulan televisi dari teknologis adalah kemampuan televisi dalam
menjangkau wilayah yang sangat luas dalam waktu bersamaan, sehingga televisi
dapat menghantarkan secara langsung suatu peristiwa disuatu tempat yang lain.
Televisi juga mampu menciptakan suasana yang bersamaan di berbagai wilayah
jangkauannya, mendorong pemirsa untuk mendapatkan informasi dan berinteraksi
secara langsung.
12
A. Alatas Fahmi, Bersama Televisi Merenda Wajah Bangsa, YPKMD, Jakarta, 1997. Hal. 30 32
18
Dibalik kelebihan, televisi juga memiliki kelemahan, kelemahan ini
berkaitan langsung dengan kelebihannya, berikut kelemahan televisi :
1. Kecenderungan televisi untuk menempatkan khalayak sebagai
objek yang pasif, sebagai penerima pesan.
2. Mendorong proses alih nilai dan pengetahuan yang cepat. Hal ini
terjadi tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat perkembangan
budaya dan peradaban yang ada diwilayah jangkauannya.
3. Sifatnya sangat terbuka dan menjadikan sulit dikontrol dampak
negatifnya.
4. Pergerakan teknologi penyiaran televisi yang begitu cepat
mendahului
perkembangan
masyarakat
dan
budaya
khalayak
pemirsanya. Hal ini pada gilirannya melahirkan pro kontra tentang
implikasi dari televisi.
5. Kecenderungan para pengolah televisi yang memanfaatkan
kelebihan-kelebihan televisi dan lebih berorientasi pada pertimbangan
komersial atau bisnis, sehingga menyampaikan faktor pendidikan.
2.4. Program Televisi
Program atau tayangan televisi adalah suatu mata acara yang
dipertunjukkan oleh stasiun televisi yang terdiri dari berbagai format acara siaran.
Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang
jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam. Pada dasarnya apa saja
bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televisi selama program itu menarik
dan disukai oleh audien, dan selama tidak bertentangan dengan kesusilaan, hukum
19
dan peraturan yang berlaku. Pengelola stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki
kreativitas seluas mungkin untuk menghasilkan berbagai program yang menarik.13
Berbagai jenis program itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian
besar berdasarkan jenisnya yaitu :
1. Program informasi (berita)
Program informasi dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu : berita keras
(hard news) yang merupakan laporan berita terkini yang harus
segera disiarkan dan berita lunak (soft news) yang merupakan
kombinasi dari fakta, gosip dan opini.
2. Program hiburan (entertainment)
Program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar yaitu : musik,
drama permainan (game show) dan pertujukkan.
Menurut Vane Gross (1994) menentukan jenis program berarti
menentukan atau memilih daya tarik (appeal) dari suatu program. Adapun yang
dimaksud dengan daya tarik disini adalah bagaimana suatu program mampu
menarik audiennya.14
Selain pembagian jenis program berdasarkan skema diatas, terdapat pula
pembagian program berdasarkan apakah suatu program itu bersifat faktual atau
fiktif. Program faktual antara lain program berita, dokumenter atau reality show.
Sementara program yang bersifat fiktif antara lain program drama atau komedi.
13
Morissan, M.A, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi. Ramdina Prakarsa,
Jakarta, 2005. Hal. 100 14
Edwin T Vane. Lynne S Gross ; Programming For TV, Radio and Cable, Focal Press, Boston,
London, 1994. Hal. 100
20
2.5. Reality Show
Sesuai dengan namanya maka program ini mencoba menyajikan suatu
situasi konflik, persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya.
Jadi menyajikan situasi sebagaimana apa adanya.
Dengan kata lain program ini mencoba menyajikan suatu keadaan yang
nyata (ril) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa. Namun pada
dasarnya reality show tetap permainan (game). Popularitas program reality show
sangat menonjol belakangan ini, bahkan beberapa program yang sebenarnya tidak
realistis pun ikut-ikutan menggunakan nama atau jargon reality show untuk
mendongkrak daya jualnya. Tingkat realitas yang disajikan dalam reality show ini
bermacam-macam mulai dari yang betul-betul realistis misalnya hidden camera
hingga yang terlalu banyak rekayasa namun tetap menggunakan nama reality
show.
Terdapat beberapa bentuk reality show yaitu :15
1. Hidden Camera atau kamera tersembunyi. Ini merupakan program
yang paling realistis yang menunjukkan situasi yang dihadapi
seseorang secara apa adanya. Kamera ditempatkan secara tersembunyi
yang mengamati gerak-gerik atau tingkah laku subjek yang berada di
tengah situasi yang sudah dipersiapkan.
15
Morissan, M.A. Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio & Televisi. Ramdina Prakarsa,
Jakarta, 2005. Hal. 106
21
2. Competition Show. Program ini melibatkan beberapa orang yang
saling bersaing dalam kompetisi yang berlangsung selama beberapa
hari atau minggu untuk memenangkan perlombaan, permainan (game)
atau pertanyaan.
3. Relationship Show. Seorang kontestan harus memilih satu orang
dari sejumlah orang yang berminat untuk menjadi pasangannya.
4. Fly on the wall. Program yang memperlihatkan kehidupan seharihari dari seseorang (biasanya orang terkenal) mulai dari kegiatan
pribadi hingga aktivitas profesionalnya.
5. Program Mistik. Program yang terkait dengan hal-hal supranatural
menyajikan tayangan yang terkait dengan dunia gaib, paranormal,
klenik, praktek spiritual magis, mistik, kontak dengan roh dan lainlain.
Reality show bukanlah program baru dalam pertelevisian, akan tetapi
konsepnya telah bergeser dari konsep dasar program tersebut. Pada awalnya
reality show mempunyai konsep yang sederhana, yaitu memotret kehidupan orang
awam, kemudian disiarkan dan ditonton oleh orang banyak. Reality show juga
mempunyai dampak positif dan negatif seperti16:
a. Dampak Positif Reality Show, yaitu :
1. Seperti tujuan semua reality show yaitu untuk hiburan, maka
tayangan reality show dapat memeberikan aspek hiburan untuk
melepaskan diri dari permasalahan yang berkembang.
16
www.poskota.co.id : Pengaruh Program Reality Show. 09 – Maret – 2010
22
2. Reality show dapat menumbuhkan rasa sosial dikalangan pemirsa
terhadap orang lain yang menserita yang ditampilkan dalam
tayangan tersebut.
b. Dampak Negatif Reality Show, yaitu :
1. Tayangan reality show yanga dilakukan televisi meniru atau hanya
membeli lisensi dari luar negeri. Sebuah stasiun televisi apabila
membuat sebuah acara reality show, walaupun menyebutnya murni
ide mereka, tetapi kenyataannya dilakukan setelah melihat
tayangan sejenis yang berhasil, jadi bukan ide murni.
2.6. Teori Komunikasi
2.6.1. Teori S – O – R
Teori S – O – R sebagai singkatan dari Stimulus – Organism – Response
ini berasal dari psikologi. Menurut stimulus respon ini, efek yang ditimbulkan
adalah
reaksi
khusus,
sehingga
seseorang
dapat
mengharapkan
dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur
di dalam model ini adalah17 :
a. Pesan (Simulus, S)
b. Komunikan (Organism, O)
c. Efek (Respon, R)
17
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi, Bandung, PT Citra Aditya Bakri
2003. Hal. 21
23
Prof. Dr. Mar’af dalam bukunya “sikap manusia”, perubahan serta
pengukurannya, mengutip pendapat Hovland, jenis dan Kelly yang menyatakan
bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variable yang penting yaitu :
Organisme :
◊ Perhatian
Stimulus
◊ Pengertian
◊ Penerimaan
Response
(perubahan sikap)
2.7. Persepsi
Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penfsiran adalah inti
persepsi, yang identik dengan penyandian balik (decoding). Persepsi mencakup
pengindraan (sensasi) melalui alat-alat/panca indra (mata, hidung, kulit, lidah, dan
telinga), atensi dan interpretasi. Sensasi merujuk pada pesan yang disampaikan ke
otak melalui panca indra manusia. Panca indra adalah reseptor yang berfungsi
sebagai penghubung antara otak manusia dengan lingkungan sekitar.
Ada dua jenis persepsi, yaitu persepsi lingkungan fisik dan persepsi
lingkungan sosial atau persepsi terhadap manusia. Persepsi pada lingkungan fisik
berbeda dengan persepsi sosial. Persepsi terhadap objek atau lingkungan fisik
24
melalui lambang-lambang fisik, sedangkan persepsi terhadap orang melalui
lambang-lambang verbal dan non verbal.18
Setiap orang memilki gambaran yang berbeda mengenai realitas di
sekelilingnya. Karena setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda terhadap
lingkungan sosialnya. Kegiatan atau upaya komunikasi dilakukan pihak sumber
tentunya juga diharapkan menimbulkan suatu akibat atau hasil pada diri penerima
yang sesuai suatu tayangan dipengaruhi oleh berbagai macam indikator.
Oleh sebab itu persepsi yang timbul dari sebuah tayangan terlebih dahulu
akan melalui berbagai macam indikator. Sedangkan persepsi tersendiri
didefinisikan sebagai proses internal yang kita lakukan untuk memilih,
mengevaluasi dan mengasumsikan rangsangan dari lingkungan eksternal.
Menurut Jalaluddin Rakhmat, persepsi ditentukan oleh beberapa faktor
yang berasal dari stimulus, yaitu :19
1. Perhatian (attention)
Proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah.
Menurut Aaker dan Mayer, menyaring atensi atau perhatian
dijalankan pada beragam tingkat usaha dan kesadaran. “pada tingkat
yang ekstrim adalah proses pencarian aktif dimana penerima mencari
informasi. Pada tingkat lain, dapat di istilahkan sebagi pencarian
pasif seseorang mencari informasi hanya dari sumber-sumber yang
biasa menerpanya selama ini. Pada tingkat akhir, disebut perhatian
18
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya, 2004.
Hal.216
19
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung : Remaja Rosdakarya 2004. Hal.25
25
pasif, Pada tingkat ini penerima mempunyai sedikit kebutuhan
informasi dan tidak berusaha untuk mencarinya.
2. Penafsiran (interpretation)
Penafsiran merupakan proses dimana penerima memberi arti
terhadap pesan yang
diterimanya, mengorganisasikan stimuli
dengan melihat konteksnya, dan mengisinya dengan interpretasi
yang konsisten dengan rangkaian stimuli yang dipersepsi.
Seorang individu dalam menafsirkan sesuatu tidak sama dengan
individu lainnya, dikarenakan setiap individu mengorganisasi
rangsangan yang diterimanya sesuai dengan kenyataan yang ada
pada dirinya, dan bermacam-macam penafsiran akan muncul pada
setiap individunya walaupun stimulinya sama.
3. Pengetahuan (kognitif)
Kognitif terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui,
dipahami, atau dipersepsikan khalayak. Kognitif terjadi pada diri
komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Yang termasuk
kegiatan
psikis
pengetahuan
adalah
gejala-gejala
seperti
:
pengamatan, tanggapan, ingatan, asosiasi, fantasi, berfikir, dan
intelegensi.20
Sebelum seseorang terkena pesan-pesan dari suatu media maka ia
harus menjadi bagian dari khalayak sasaran tayangan tersebut. Tahap
ini dinamakan media eksposure (pengenaan media). Setelah
20
Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Pedoman Ilmu Jaya, 2001. Hal.40
26
seseorang terekspose terhadap suatu media, tahap paling awal dalam
penerimaan pesan adalah sensasi. Sensasi merupakan suatu proses
menangkap stimuli oleh alat indra sehingga manusia dapat
memperoleh pengetahuan dan kemampuan untuk berinteraksi
dengan dunianya.
2.8. Khalayak
Istilah khalayak bagi media berlaku universal dan secara sederhana dapat
diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, pemirsa
berbagai media. Kumpulan ini disebut khalayak dalam bentuk yang paling
dikenali dan versi yang diterapkan dalam hampir seluruh penelitian media itu
sendiri. Bagi khalayak yang diperhatikan hanyalah siaran. Khalayak tidak mau
tahu liku-liku penyelenggaraan siaran. Bagi khalayak, hanya ada satu sikap yaitu
“siaran harus baik” dan mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka
tentang informasi dan hiburan. Khalayak sebagai konsumen bersifat heterogen,
sehingga sangat sulit memenuhi selera khalayak melalui siaran. Bagi khalayak
siaran yang baik adalah wajar namun apabila siaran tidak baik bahkan salah maka
khalayak akan langsung menuding kesalahan siaran itu.
Keinginan dan kebutuhan khalayak harus menjadi salah satu acuan dalam
merencanakan siaran, namun pengelola siaran pun harus bijaksana. Jangan selalu
mengacu kepada selera khalayak, mengingat sifat khalayak yang heterogen,
homogen dan cluster. Di satu pihak khalayak menghendaki siaran yang
berkualitas, menarik, dan menghibur.
Download