Paparan DIY Sektor Kelautan - acch-kpk

advertisement
CAPAIAN IMPLEMENTASI
EMPAT FOKUS AREA RENCANA AKSI
GERAKAN NASIONAL PENYELELAMATAN
SUMBERDAYA ALAM INDONESIA
SEKTOR KELAUTAN DI DIY
OLEH :
HAMENGKU BAWONO X
GUBERNUR DIY
Disampaikan pada :
Rapat Monev Gerakan Nasional Penyelamatan Sumberdaya
Alam Indonesia sektor Kelautan, Semarang, 19 Mei 2015
LUAS WILAYAH PERAIRAN
: 20.971 KM²
LUAS WILAYAH LAUT TERITORIAL : 1235.71 KM²
LUAS WILAYAH LAUT ZEE
: 19.740 KM²
PANJANG GARIS PANTAI
: 104.5 KM
• Panjang Garis Pantai + 113 Km dengan 3
Kabupaten Pesisir, 13 Kecamatan pesisir dan
87 Desa pesisir, serta 28 pulau-pulau kecil
• Terdiri 4 Kabupaten 1 kota, 78 Kecamatan
luas wilayah 3.185 km2
• Jumlah Penduduk 3.457.491 Orang (2013)
WILAYAH PESISIR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
No
Keterangan
1
Panjang pantai (Km)
2
Luas wilayah daratan
(Ha)
3
Kulon Progo
Bantul
Gunung Kidul
DIY
25
17
71
113
5.702
4.242
32.277
42.225
Luas perairan (Ha)
55.560
37.780
257.790
251.130
4
Jumlah kecamatan
pesisir
4
3
6
13
5
Jumlah desa pesisir
41
11
35
87
6
Jumlah penduduk
wilayah pesisir (orang)
130.483
114,027
230.388
474.898
7
Jumlah Pulau
-
-
28
28
RENCANA AKSI
I.
II.
PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH LAUT
 REKOMENDASI DAN TARGET

KONDISI SAAT INI

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN
PENATAAN IZIN


REKOMENDASI DAN TARGET
KONDISI SAAT INI

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN
III. PELAKSANAAN KEWAJIBAN PARA PIHAK

REKOMENDASI DAN TARGET

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN
IV. PEMBERIAN DAN PERLINDUNGAN HAK-HAK MASYARAKAT

REKOMENDASI DAN TARGET

PERMASALAHAN DAN UPAYA PENYELESAIAN
ISU KHUSUS LAINNYA
Penyusunan
Tata Ruang
Wilayah Laut
Penataan
Izin
Pelaksanaaan
Kewajiban Para
Pihak
Pemberian dan
Perlindungan
Hak‐hak
Masyarakat
Penyediaan informasi
yang dibutuhkan
untuk penyusunan
Tata Ruang Laut
Tersedia dokumen teknis Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil (RZWP3K) pada
3 Kabupaten (GK, BT, KP) sampai dengan tahun 2016, Sebagai Dokumen Teknis untuk di jadikan Materi Penyusunan revisi PERDA RZWP3K Provinsi dan bahan lampiran PERDA
Penyusunan Rencana
Tata Ruang Laut
Tersedia Ranperda, Naskah Akademik, dan Dokumen Penyusunan rencana
penggunaan ruang
laut untuk berbagai
kepentingan sektor
Masuk Prolegda DPRD DIY untuk Pengesahan RANPERDA RZWP3K pada tahun 2017, sehingga menjadi dasar Pengalokasian ruang WP3K untuk berbagai sektor.
Teknis RZWP3K DIY pada APBD tahun anggaran 2016
Lanjutan.....
Pengintegrasian
Perencanaan
Pengelolaan WP3K
(RSWPK/RZWP3K/
RPWP3K/RAPWP3K),
dengan Rencana
Tata Ruang Wilayah
(RTRW) DIY & Rencana
Pembangunan Jangka
Menengah DIY
(RPJMD 2018‐2023)
Pada akhir tahun 2017 telah selesai
Perda RZWP3K DIY, Pergub untuk
Rencana Aksi dan Rencana Tindaknya
sebagai dasar / acuan dalam
perencanaan pengelolaan Wilayah
Pesisir Dan Pulau‐Pulau Kecil
termasuk perencanaan Anggaran,
serta sasaran target dalam RPJMD DIY
2018‐2023
No
DOKUMEN PERENCANAAN TATA RUANG WILAYAH
PESISIR DAN LAUT DI DIY tahun 2014
Keterangan
Kulon Progo
Bantul
Gunung
Kidul
DIY
1
Rencana strategis
Perbup
Draf Perbup
-
Pergub
38/2011
2
Rencana Zonasi
Wilyah Pesisir &
Pulau-pulau Kecil
Perda 1/2013
Draft Perda
-
Perda 16/2011
3
Rencana Tata
Ruang
Wilayah/RTRW
Perda 1/2012 Perda 4/2011 Perda 6/2011
Perda 2/2010
TERSEDIA
DALAM PROSES
PERDA No. 16 Tahun 2011 tentang RZWP3K untuk dapat direview sesuai UU 23 th 2014
Dokumen Teknis RZWP3K
untuk 3 Kab. GunungKidul, Bantul dan Kulon Proggo yang ada dalam rencana perda Zonasi Kabupaten
Penyusunan Dokumen Teknis RZWP3K untuk 3 Kabupaten serta
Pengusulan anggaran APBD DIY 2016 untuk bahan‐bahan revisi Perda DIY
No.16 th 2011 tentang RZWP3K
BAHAN‐BAHAN BERUPA DATA DAN INFORMASI PENDUKUNG RENCANA REVISI PERDA ZONASI DIY untuk USULAN RAPBD DIY 2016/2017
DATA DASAR 1. Terestrial (tanah, topografi
dan kemiringan lereng)
2. Batimetri
DATA TEMATIK
1) Geologi dan Geomorfologi Laut (substrat
dasar laut dan deposit pasir laut) 2) Oseanografi
3) Ekosistem Pesisir
4) Sumberdaya Ikan (Jenis dan kelimpahan Ikan) 5) Penggunaan Lahan dan Status Lahan 6) Pemanfaatan Wilayah Laut Eksisting
7) Sumberdaya Air 8) Infrastruktur
9) Demografi dan Sosial
10) Ekonomi Wilayah 11) Risiko Bencana dan Pencemaran
Permasalahan
Upaya Penyelesaian
Instansi Terkait
Dokumen Teknis RZWP3K
DIY belum dilakukan review sesuai dengan UU 23/2014 dan UU 1/2014
Penyelesaian Penyusunan BKPRD DIY dan Dokumen Teknis RZWP3K BKPRD Kabupaten
belum bisa dilakukan, pro‐
sesnya menunggu review
Perda 2/2010 RTRW DIY yng saat ini sedang dibahas di
Prolegda DPRD DIY th 2015
Belum seluruh instansi
terkait memahami
pentingnya RZWP3K
sebagai dokumen acuan
Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau‐pulau
Kecil sebagai Instrumen
Perizinan (Izin Lokasi dan
Izin Pemanfaatan)
Mengoptimalkan
Sosialisasi UU No. 27
Tahun 2007 tentang
Pengelolaan WP3K Jo UU
No. 1 Tahun 2014 dan
Perda DIY RZWP3K No 16
Tahun 2011
KKP RI, Dislautkan,
Bappeda, BLH, Dishub
Dinas Pariwisata,
Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan Pemerintah
Kabupaten
Permasalahan
Masih ditemukan adanya Upaya Penyelesaian
Mempercepat review
UU No. 27
ketidaksinkronan antara Tahun 2007 tentang
pasal‐pasal dalam UU 23 th
Pengelolaan WP3K Jo UU
2014 dengan UU no 27
No. 1 Tahun 2014
tahun 2007 Jo UU 1 tahun 2014
Instansi Terkait
DPR RI, KKP RI, Bappenas , Bappeda DIY dan DKP DIY
KONDISI SAAT INI PETA POLA RUANG
SESUAI PERDA DIY 16/2011 (RZWP3K)
PULAU-PULAU KECIL DI KAB.GUNUNGKIDUL DIY
WONOSARI
GUNUNGKIDUL
KEMADANG
NGESTIREJO
Baron
BANJAREJO
Kukup
Drini
SIDOHARJO
Krakal
TEPUS
BALONG
Sundak
PURWODADI
Siung
P.Ngrawe
JEPITU
WONOGIRI
TILENG
Wediombo
P.Watupayung
PUCUNG
Sadeng
P.Drini
P.Gununggandul
P.Jumpino
P……….?
P.Glatik
P.Watukubengan
P.Kalong
P.Watulawang
P.Timang
P.Ngondo
P.Watupayung
P.Watupanjang
P.Watulambor
P.Watunganten
P.Watutopi
P.Jungwok
P.karangmomang
P.Watulumbung
P.Watusemar
P.Watumanukan
P.Watubebek P.Watutogog
SONGBANYU
P.Godeg
P.Baron
(Watucetingan)
P.Layar
P.Krokoh
P.Payung
Pilar bts DIY-JTG
KETERANGAN :
TEX BIRU ada di Acuan Peta digital Rupabumi
TEX MERAH tidak ada di Acuan Peta Rupabumi
TEX PINK Pulau temuan baru
Review terhadap
sistem ketatalaksanaan
perizinan di DIY
Maluku
Review dilakukan terhadap sistem tata laksana perizinan
di DIY melaui PERGUB sambil menunggu PERDA Perizinan
dan Restribusi yang baru mengacu pada UU 23/2014
& UU No. 31 / 2004 tentang Perikanan Jo.UU No. 45/2009
Perbaikan terhadap
sistem ketatalaksanaan
perizinan usaha Perikanan Tangkap & Budidaya
Tersedianya sistem ketatalaksanaan perizinan
usaha perikanan berupa SOP Pelayanan dan
SOP Pengaduan yang baik akhir Tahun 2016
Implementasi sistem
ketatalaksanaan
perizinan yang telah
diperbaharui
Integrasi sistem
ketatalaksanaan
perizinan yang telah
diperbaharui dengan
sistem manajemen
Perijinan satu pintu
Pelaksanaan SOP (Standart Operating Procedure)
perizinan yang efektif dan efisien Tahun 2016
Tersedianya proses Pelayanan Prima Melalui
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Gerai Pelayanan
Perizinan Terpadu (Gerai P2T) BKPMD Tahun 2016 KONDISI SAAT INI PERIZINAN KAPAL IKAN TAHUN 2014
(SIUP & SIPI)
NO
UKURAN KAPAL
KEPEMILIKAN
STATUS IZIN
PERORANGAN
KUB
KABUPATEN
PROVINSI
PUSAT
1.
0 – 5 GT
446
-
446
‐
‐
2.
> 5 – 10 GT
21
16
37
‐
‐
3.
> 10 GT – 30 GT
7
19
-
26
4.
> 30 GT
-
13
-
JUMLAH
474
48
483
13
26
13
Permasalahan
Implementasi UU 23
tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
dimana kewenangan
perizinan
Kabupaten/Kota telah
dialihkan menjadi
kewenangan Provinsi
sehingga menyulitkan
pengurusan perizinan
pelaku usaha karena
masalah rentang
Kendali dan SDM di
SKPD Provinsi
Upaya Penyelesaian
Perlu diterbitkan
PERGUB sambil
menunggu PERDA
Perizinan & Restribusi
yang baru untuk
mengakomodir
implementasi
pelimpahan
Kewenangan ke Provinsi
Instansi Terkait
DISLAUTKAN, BKD,
Dinas Pendapatan & Aset,
BKPMD, Biro Organisasi,
Biro Tapem dan
DPRD DIY & Kabupaten
Perlu inventarisasi P3D (Pembiayaan Prasarana
Personil dan Dokumen)
dan Penyerahannya dari kabupaten ke Provinsi
Identifikasi setiap
jenis kewajiban
para pihak
Teridentifikasinya semua jenis kewajiban Pelaku
Usaha Perikanan (PT, KUB, Koperasi, Asosiasi,
Forum, Perorangan di bidang Usaha Perikanan
tangkap, budidaya dan pengolahan) pada akhir Tahun 2015, (Biaya Perizinan, Biaya Mitigasi, kewajiban menjaga Lingkungan, dll)
Identifikasi tingkat
pelaksanaan
kewajiban para pihak
Tercapainya jumlah para pihak yang telah
melaksanakan kewajiban yang
sudah harus terlaksana pada Tahun 2016
Mendorong
pelaksanaan
kewajiban para pihak
yang belum dipenuhi
Termotivasinya kesadaran Pelaku Usaha
Perikanan yang belum memenuhi kewajibannya
sesuai ketentuan melalui sosialisasi atas
ketentuan yang berlaku
Lanjutan.....
Memantau
pelaksanaan
kewajiban Pelaku
Usaha Perikanan
Melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan
kewajiban Pelaku
Usaha Perikanan
Mengambil langkah‐
langkah sebagai
tindak lanjut atas
evaluasi pelaksanaan
kewajiban Pelaku
Usaha Perikanan
Terlaksananya pemantauan kewajiban
Pelaku Usaha Perikanan pada tahun berjalan
melalui laporan Monev
Terlaksananya evaluasi kewajiban
Pelaku Usaha Perikanan diakhir tahun
berjalan
Dipenuhinya semua kewajiban para
Pelaku Usaha Perikanan pada setiap
tahun berjalan
Permasalahan
Upaya Penyelesaian
Instansi Terkait
Masih rendahnya
pemahaman pelaku usaha
perikanan tentang
tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap
lingkungan dan
masyarakat sekitar lokasi
usaha.
Perlu dilakukannya
Sosialisasi tentang
pentingnya tanggung
jawab sosial pelaku usaha
terkait pelestarian
lingkungan salah satunya
sesuai PERMEN KP
No.20/MEN/2008 tentang
Pemanfaatan Pulau‐Pulau
Kecil dan Perairan di
Sekitarnya
DISLAUTKAN, BKPP,
DISHUBKOMINFO,
BAPPEDA DIY
Pemerintah
Kabupaten.
Belum tegasnya
penegakan sanksi atas
ketidaktaatan pelaksanaan
kewajiban pelaku usaha
perikanan
Perlu penegakan hukum
atas pelanggaran atau
ketidaktaatan pelaku
usaha perikanan sesuai
ketentuan yang berlaku
DKP DIY, BIRO HUKUM dan
Pemerintah Kabupaten/Kota,
Polair, DISHUB, TNI AL, PPNS
Identifikasi hak‐hak
masyarakat yang
ada di Laut
Merumuskan
langkah‐langkah
untuk melindungi
dan memenuhi hak‐
hak masyarakat
kelautan sesuai Dengan aturan perundang‐
undangan yang berlaku
Teridentifikasinya hak‐hak masyarakat yang
ada di laut yang dijamin oleh Undang‐Undang
atau Peraturan Daerah Setempat pada
akhir Tahun 2015 ‐ 2016 (Hak atas akses sempadan pantai, hak nelayan/pembudidaya
ikan kecil, hak masyarakat adat)
Tersedianya regulasi untuk melindungi dan
memenuhi hak‐hak masyarakat sesuai
dengan peraturan perundang‐ undangan, serta penyediaan tehnologi untuk kemanan melaut bagi nelayan serta informasi
zona potensi penangkapan ikan
Lanjutan.....
Melakukan
sosialiasi/edukasi/
kampanye terhadap
langkah‐langkah
untuk memenuhi
hak‐hak masyarakat
Pemenuhan
hak‐hak masyarakat
Melakukan
monitoring dan
evaluasi terhadap
pemenuhan hak‐hak
masyarakat
Tercapainya informasi tentang
hak‐hak masyarakat melalui media penyuluhan, media cetak dan elektronik
Terlaksananya hak‐hak masyarakat dalam
bentuk anggaran program dan kegiatan Terjaminnya hak‐hak masyarakat melalui
laporan dan pengaduan dari masyarakat
PROGRAM PERLINDUNGAN
HAK‐HAK MASYARAKAT SEKTOR KELAUTAN DIY
NO KEGIATAN
S/D TH. 2015 (APBD & APBN)
TH. 2016 (APBD & APBN)
1.
PENGADAAN ASURANSI NELAYAN
900 NELAYAN
600 NELAYAN
2.
KARTU NELAYAN
2100 KARTU
400 KARTU
3.
SeHAT NELAYAN
905 SERTIFIKAT
100 SETIFIKAT
4.
BANSOS
98 PAKET
12 PAKET
5.
PEMBINAAN/PENDAMPINGAN
48 KALI 48 KALI
Permasalahan
Upaya Penyelesaian
Instansi Terkait
Masih rendahnya
pemahaman masyarakat
tentang hak‐hak yang
wajib dilindungi
Perlu dilakukannya
Sosialisasi tentang
pentingnya perlindungan
Hak‐hak masyarakat di
laut salah satunya UU No.
27 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan WP3K Jo UU
No. 1 Tahun 2014 Pasal 61
Dislautkan, BKPP,
Dis Hubkminfo, BLH, dan
Pemerintah
Kabupaten/Kota.
Belum maksimalnya
implementasi regulasi
terkait perlindungan hak‐
hak masyarakat di laut
Perlu memaksimalkan
implementasi regulasi dengan koordinasi Sekda
Pemda DIY dng tim lintas
sektor
DISLAUTKAN, Instansi
Pengawasan, Satker
PSDKP, Pemerintah
Kabupaten/Kota
1.
2.
3.
4.
Mendukung Kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik
Indonesia untuk penanganan dan pengendalian Illegal, Unreported,
Unregulated (IUU) Fishing;
Adanya degradasi lingkungan dan sumberdaya Ikan serta konflik
pemanfaatan ruang WP3K akibat belum dilaksanakan pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau‐Pulau Kecil berbasis RZWP3K;
Keterbatasan Sarana, Prasarana dan Aparat Pengawas Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan (Kapal Pengawas Perikanan, PPNS,
Alat Komunikasi);
Percepatan implementasi Undang‐Undang Nomor : 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dalam bentuk Peraturan Pemerintah dan Percepatan Review UU No 27 tahun 2007 Juncto UU No 1 tahun 2014
IKAN KAKAP
IKAN PATIN MOHON
MAAF LAHIR BATHIN
“IKAN GURIH
KARENA
BUMBUNYA……
Terimakasih atas
perhatiannya”
“KAPAL KERUK
TALINE KENCENG....
MONGGO
MANTHUK, KANTHI
SENENG.”
Download