BAB I - UMY Repository

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sesuatu yang esensial bagi kehidupan
manusia. Melalui pendidikan, manusia dapat melakukan aktivitas belajar
guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam
sebagai agama yang universal menempatkan pendidikan pada posisi yang
cukup tinggi, hal ini dibuktikan dengan adanya dalil-dalil dari al-Qur’an
maupun as-Sunnah yang memerintahkan kepada manusia untuk menjadi
orang-orang yang berilmu. Keduanya (al-Qur’an dan as-Sunnah)
menyerukan hal demikian, mengingat ilmu mempunyai pengaruh yang
besar terhadap kehidupan manusia sebagai bekal urusan dunia maupun
penuntun untuk kehidupan akhirat (Mufidah, 2013: 171).
Berbicara masalah pendidikan, tentu tidak lepas dari peranan
aktivitas belajar. Hal ini mengingat belajar merupakan akitivitas utama
dalam pendidikan. Belajar dimaknai sebagai proses perubahan perilaku
dalam diri seseorang melalui proses interaksi dengan lingkungannya,
perubahan hasil belajar bersifat positif dan terarah (Hanafy, 2014: 66).
Kegiatan pembelajaran merupakan tema sentral yang menjadi inti
pelaksanaan pendidikan, karena kegiatan ini merupakan aktifitas riil yang
di dalamnya terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik (Solichin,
2006:138). Oleh karena itu, keberhasilan pendidikan akan sangat
2
bergantung kepada kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik.
Merealisasikan keberhasilan dalam belajar tidaklah mudah, hal ini
disebabkan beberapa faktor yang menjadi penghambat keberlangsungan
proses pembelajaran. Di antara Salah satu faktor yang menjadi
permasalahan dalam pembelajaran adalah motivasi belajar. Menurut Mc.
Donald sebagaimana dikutip Kompri (2016:2) motivasi merupakan
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya
“feeling” (perasaan) dan reaksi untuk meraih tujuan. Oleh karena itu,
motivasi belajar sangat dibutuhkan oleh para peserta didik guna
memberikan energi yang positif untuk mencapai keberhasilan dalam proses
pembelajaran.
Menurut Uno (2007: 33) motivasi dalam belajar bisa dipengaruhi
melalui dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik
merupakan pengaruh yang timbul karena adanya suatu dorongan yang lahir
dari invividu itu sendiri. Sebaliknya, faktor ekstrinsik merupakan perilaku
individu yang muncul disebabkan suatu dorongan di luar kehendak
individu. Oleh karena itu, peran untuk membangkitkan motivasi belajar
tidak hanya berpusat pada siswa saja, akan tetapi peranan orang tua, guru,
teman pergaulan maupun lingkungan juga turut andil dalam menumbuhkan
motivasi belajar pada seorang siswa. Dengan demikian, apabila faktor
intrinsik maupun ekstrinsik ini bisa berjalan beriringan dengan baik, maka
prestasi belajar pun akan lebih mudah diraih.
3
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Aktivitas belajar setiap siswa akan lebih hidup jika diperkuat dengan
motivasi belajar yang tinggi. Sebaliknya, siswa yang menjalani aktivitas
belajar tanpa diiringi dengan motivasi, maka hal itu bisa mengakibatkan
proses belajarnya menjadi tidak efektif (Kompri, 2016:231).
Sebagai contoh, seorang siswa yang termotivasi untuk mengetahui
sesuatu, maka siswa tersebut akan berusaha belajar dengan sunguh-sungguh
dengan harapan memperoleh hasil yang terbaik. Sebaliknya, siswa yang
tidak memiliki motivasi belajar, pada umumnya siswa tersebut akan malas
untuk belajar, sehingga hasil yang didapatkan pun tidak maksimal. Atas
dasar inilah motivasi belajar memegang peranan yang sangat penting dalam
mewujudkan tujuan pembelajaran.
Diskursus mengenai motivasi, al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai
pedoman hidup umat Islam telah banyak memberikan ungkapan yang
menunjukkan dorongan atau motivasi sebagai upaya untuk meningkatkan
keimanan kepada Allah swt. Artinya, pesan motivasi yang disalurkan
melalui suatu ayat dalam al-Qur’an maupun as-Sunnah ini mampu menjadi
solusi untuk mengtasai masalah keimanan dalam diri manusia.
Adapun salah satu contoh ayat dalam al-Qur’an yang menjelaskan
tentang motivasi belajar adalah sebagai berikut ini :
4
ِ‫ه‬
ِ ‫ي رفَ ِع ه ه‬
ِ
‫اَّللُ ِِبَا تَ ْع َملُو َن‬
‫ين أُوتُوا الْعِْل َم َد َر َجات ۚ َو ه‬
َْ
َ ‫ين َآمنُوا من ُك ْم َوالذ‬
َ ‫اَّللُ الذ‬
﴾١١﴿ ‫خبِير‬
َ
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian
dan orang-orang yang berilmu, Allah maha teliti terhadap apa yang kamu
kerjakan” (QS. al-Mujadalah : 11).
Disukursus mengenai motivasi belajar, peneliti tertarik untuk
menelaah sebuah kitab yang menerangkan hadis-hadis Nabi tentang
motivasi belajar. Adapun kitab yang akan ditelaah adalah kitab Shahῑh atTarghῑb wa at-Tarhῑb yang ditulis oleh ulama besar dalam bidang hadis
yaitu Nashirudin al-Albani. Peneliti memilih kitab ini karena memang
secara khusus pada salah satu bab dalam kitab ini yaitu “bab al-‘Ilmi”
menerangkan hadis-hadis Nabi yang berkaitan dengan motivasi belajar.
Adapun salah satu contoh hadis tentang motivasi belajar dalam kitab
tersebut adalah sebagai berikut :
ِ َ‫طَل‬
)‫يضةر َعلَى ُك ِل ُم ْسلِم" (رواه مسلم‬
َ ‫ب الْع ْل ِم فَ ِر‬
ُ
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim” (al-Quzaini, tt: 81).
Berdasarkan
redaksional
hadis
tersebut,
lafal
“farῑḍhah”
mengisyaratkan wajibnya seseorang untuk menuntut ilmu. Kata “farῑḍhah”
pada hadis tersebut juga menunjukkan aspek motivasi belajar yang langsung
disampaikan oleh Rasulullah saw untuk umatnya.
Menimbang permasalahan motivasi belajar yang sebelumnya telah
dipaparakan, sekiranya penelitian ini penting dilakukan guna mengetahui
pesan-pesan motivasi belajar yang terkandung dalam hadis-hadis Nabi.
Selain itu, Penelahaan terhadap kitab ini diharapkan mampu menjadi salah
5
satu opsi untuk mengatasi permasalahan motivasi belajar yang dialami
peserta didik sekaligus sebagai stimulus bagi para peserta didik agar lebih
bersemangat dalam belajar atau menuntut ilmu.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan pada latar belakang di atas, maka penelitian
ini akan difokuskan pada dua rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimana pemahaman terhadap hadis-hadis motivasi belajar dalam
kitab Shahῑh at-Targhῑb Wa at-Tarhῑb pada bab al-‘Ilmi ?
2. Bagaimana strategi motivasi belajar yang terdapat dalam hadis-hadis
motivasi belajar dalam kitab Shahῑh at-Targhῑb Wa at-Tarhῑb pada bab
al-‘Ilmi?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami pendeskripsian hadis-hadis tentang motivasi belajar
dalam kitab shahῑh at-Targhῑb Wa at-Tarhῑb pada bab al-‘Ilmi.
2. Untuk menjelaskan strategi motivasi belajar dalam hadis-hadis motivasi
belajar dalam kitab Shahῑh at-Targhῑb Wa at-Tarhῑb pada bab al-‘Ilmi.
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara praktis, penelitian ini diharapakan bisa memberikan perspektif
baru mengenai motivasi belajar yang bersumber dari hadis-hadis Nabi,
sebagaimana yang tertera dalam kitab shahῑh at-Targhῑb Wa at-Tarhῑb.
2. Secara teoritik, penelitian ini diharapkan bisa memberikan wacana
pemikiran dan keilmuan dalam bidang Pendidikan Agama Islam,
sekaligus sebagai kontribusi ilmiah yang dapat dijadikan sebagai bahan
6
referensi dalam upaya pengembangan ilmu dalam Pendidikan Agama
Islam.
E. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah langkah dalam pembahasan yang terhimpun
dalam penelitian ini, maka akan disajikan sistematika pembahasan sebagai
berikut ini:
Bab pertama, berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, tinjauan
pustaka dan sistematika pembahasan.
Bab kedua, berisi tinjauan pustaka dan kerangka teoritik yang
relevan dengan tema penelitian. Tinjauan pustaka dipaparkan untuk
mengetahui tema-tema penelitian yang relevan dengan tema yang akan
diteliti.
Bab ketiga, metode penelitian yang meliputi jenis penelitian, sumber
data, teknik pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data.
Bab keempat, berisi hasil pembahasan atau analisis yang meliputi
Biografi Nashiruddin al-Abāni, pemahaman hadis-hadis motivasi belajar
dalam kitab shahῑh at-Targhῑb Wa at-Tarhῑb, dan strategi-strategi motivasi
belajar dalam kitab Shahῑh at-Targhῑb Wa at-Tarhῑb pada bab al-‘Ilmi.
Bab kelima, berisi penutup yang mencakup kesimpulan dan kritik
dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari suatu permasalahan yang
telah dipaparkan pada rumusan masalah sebelumnya. Adapan kritik dan
7
saran bertujuan untuk membangun penelitian ini agar bisa menjadi lebih
baik lagi kedepannya.
Download