Set 17 Pedosfer 2.indd

advertisement
X
geografi
PEDOSFER II
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami
jenis tanah dan sifat fisik tanah di Indonesia.
F.
JENIS TANAH DI INDONESIA
Berdasarkan bahan induknya, jenis tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi 14 jenis.
1.
Tanah Vulkanis (Andosol)
Berasal dari pelapukan batuan vulkanik. Sangat subur. Terdapat di semua pulau yang
memiliki gunung api.
2.
Tanah Aluvial
Berasal dari endapan lumpur sungai. Subur. Terdapat di sepanjang aliran sungai
Sumatra bagian timur, Jawa bagian utara, Kalimantan bagian barat dan selatan, serta
Papua bagian selatan.
Super "Solusi Quipper"
Cara SUPER mengingat persebaran tanah aluvial.
IAN KASELA RAJA TISU
IriAN, KAlimantan bagian SELAtan, JAwa bagian utaRA, SUmatra bagian
TImur (Kalimantan bagian bawah, termasuk bagian baratnya).
1
Kela
s
K T SP & K-13
3.
Tanah Humus
Berasal dari tanaman yang telah membusuk. Sangat subur. Terdapat di seluruh
kawasan hutan Indonesia.
4.
Tanah Organosol (Gambut)
Berasal dari pembusukan tanaman hutan rawa dan rumput rawa. Berwarna gelap,
cokelat hingga hitam, bersifat asam, kandungan unsur hara rendah. Terdapat di
pantai timur Sumatra, pantai utara Jawa, pantai barat dan selatan Kalimantan, serta
pantai selatan Papua.
Berdasarkan topografinya, tanah gambut dibedakan sebagai berikut.
•
Gambut Ombrogen
Berasal dari sisa tanaman hutan rawa dan rumput rawa yang membusuk dalam
genangan air. Gambut ini selalu tergenang air, bersifat asam, dan terdapat di
pantai-pantai berawa.
•
Gambut Topogen
Berasal dari sisa-sisa tanaman rawa di daerah dataran rendah. Bersifat agak
asam dan mengandung unsur hara lebih tinggi.
•
Gambut Pegunungan
Berasal dari sisa-sisa tanaman rawa di daerah pegunungan atau dataran tinggi.
Bersifat agak asam dan mengandung unsur hara lebih tinggi dari gambut
topogen.
5.
Tanah Grumosol
Berasal dari batuan lempung dan batuan kapur. Lempengnya tebal sehingga sulit
ditembus air, peka terhadap erosi, saat kering pecah-pecah dan saat basah lekat.
6.
Tanah Podsol
Berasal dari batuan yang mengandung kuarsa tinggi. Berwarna merah hingga
kuning, berupa lempung pasir yang lekat. Terdapat di daerah iklim basah, seperti
Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
7.
Tanah Latosol
Berasal dari batuan lempung. Berwarna cokelat, merah, dan kuning. Terdapat di
daerah iklim basah.
8.
Tanah Litosol
Berasal dari batu pasir. Berupa tanah pasir yang mengandung batu dan kerikil.
Terdapat di daerah perbukitan, pegunungan, lereng miring atau lereng curam.
2
9.
Tanah Pasir
Berasal dari batu pasir yang telah lapuk. Terdapat di sepanjang pantai.
10. Tanah Regosol
Berasal dari pasir vulkan atau pasir pantai. Terdapat di daerah lereng gunung api atau
daerah pantai.
11. Tanah Kapur
Berasal dari batuan kapur. Terdapat di daerah pegunungan kapur, seperti
Pengunungan Sewu, Pegunungan Kendeng, dan dataran tinggi kapur yang menjadi
tempat budidaya hutan jati.
12. Tanah Terra Rossa (Mediteran)
Berasal dari endapan liat merah di dasar dolina sisa batuan kapur yang tidak larut
oleh air hujan.
13. Tanah Margalit
Berasal dari batuan yang banyak mengandung kapur dengan curah hujan rendah
sehingga berwarna kehitam-hitaman. Terdapat di Nusa Tenggara, Madiun, dan
Kediri.
14. Tanah Laterit
Berasal dari batuan yang banyak mengandung zat besi dan aluminium. Disebut
tanah merah, terdapat di Jakarta, Banten, Pacitan, dan Kalimantan Barat.
G. SIFAT FISIK TANAH
Sifat fisik tanah meliputi tekstur tanah, struktur tanah, warna tanah, solum tanah
(ketebalan tanah), permeabilitas tanah, kemiringan lereng, tingkat erosi, dan drainase
(sistem penyaluran air).
a.
Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan fraksi lempung (liat), pasir, dan debu. Tekstur tanah
terdiri atas beberapa kelas berikut. 3
Berdasarkan ukurannya, partikel tanah dikelompokkan menjadi tiga fraksi sebagai
berikut.
1.
Fraksi pasir, ciri-cirinya:
·
bertekstur kasar, lebih resistan (tahan) terhadap erosi dibandingkan fraksi
debu;
·
daya serap (rembesan) air tinggi;
·
daya menyimpan (menahan) air rendah;
·
mudah mengering;
·
sirkulasi udara baik; dan
·
tanah mudah diolah (pengolahan tanah ringan)
2.
fraksi liat, ciri-cirinya:
3.
·
bertekstur halus dan paling tahan erosi;
·
daya serap air rendah
·
daya menyimpan air tinggi;
·
sirkulasi udara buruk; dan
·
tanah sulit diolah (pengolahan tanah berat)
fraksi debu, ciri-cirinya:
·
bertekstur sangat halus dan paling mudah tererosi; dan
·
apabila bercampur dengan fraksi pasir dan liat akan membentuk tanah.
4
Adapun tekstur tanah yang ideal untuk tanah pertanian adalah tekstur geluh. Artinya
tanah yang merupakan percampuran dari pasir, liat, dan debu. Tekstur tanah sangat
berpengaruh pada daya serap air, kekuatan menyimpan air, sirkulasi udara di dalam
tanah, dan kemudahan pengolahan tanah.
b. Struktur Tanah
Struktur tanah adalah susunan butir-butir tanah berdasarkan bentuk dan derajatnya
yang terdiri atas bentuk bulat, gumpalan, berpori-pori, lempeng, pipih, dan prisma.
Adapun derajat (kemantapan tanah) terdiri dari tanah pejal dan lepas-lepas. Struktur
tanah sangat berpengaruh terhadap sirkulasi udara dalam tanah, pengaliran air dalam
tanah, tingkat perkolasi tanah, dan tingkat erosi tanah.
c. Warna Tanah
Warna tanah yang meliputi ciri-ciri sebagai berikut.
1.
Tanah yang berwarna gelap akan menyerap panas lebih banyak sehingga
evaporasinya tinggi dan tanah pun cepat mengering.
2.
Semakin banyak mengandung bahan organik, warna tanah akan semakin gelap dan
semakin subur.
3.
Tanah yang berwarna cerah disebabkan adanya kandungan kuarsa sehingga tanah
jenis ini menjadi kurang subur.
4.
Tanah berwarna putih umumnya mengandung kapur, kaolin, gipsum, bauksit, dan
silikat.
5.
Tanah yang berwarna merah cenderung mengandung mineral besi.
6.
Tanah yang berwarna kuning biasanya mengandung mineral limonit (besi coklat).
7.
Tanah berwarna coklat umumnya bahan organik yang bersifat asam.
8.
Tanah yang berwarna hitam pada umumnya mengandung bahan organik yang
sudah terurai secara sempurna.
5
Download