Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http

advertisement
1
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Karst adalah suatu bentang alam yang secara khusus berkembang terutama pada
batuan karbonat sebagai akibat proses pelarutan. Kawasan karst merupakan ekosistem
yang unik ditinjau dari aspek fisik, biotik dan sosial masyarakat. Kawasan karst
memiliki manfaat bagi pengembangan pengetahuan sebagai obyek studi dan
penelitian, merupakan obyek lingkungan yang sangat memerlukan perlindungan,
mempunyai nilai ekonomis terhadap kehidupan dan merupakan kawasan yang sensitif
terhadap keberadaan air dan sosial masyarakat (24).
Sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral nomor
1456.K/20/MEM/2000 tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Karst bahwa dalam
rangka pemenfaatan dan perlindungan kawasan karst maka semua usaha atau kegiatan
di kawasan karst agar mempertimbangkan daya dukung fungsi lingkungan yang
merupakan hubungan timbal balik secara dinamis antara manusia dengan alam sekitar.
Meningkatkan berbagai kegiatan yang memanfaatkan potensi karst secara tidak
terkendali dapat mengancam keberlanjutan karst sebagai ekosistem kawasan (30).
Permasalahan yang banyak terjadi di kawasan karst adalah terkait dengan potensi batu
gamping yang berpotensi memiliki nilai ekonomis tinggi disamping nilai ilmiah dan
nilai budaya kawasan karst, dimana terdapat konflik kepentingan antara perum
perhutani, lembaga peneliti lingkungan hidup, kelompok penelusuran gua, dan
pemerhati lingkungan karst di satu pihak dengan pihak yang berseberangan yaitu
investor industri pengolahan bahan galian C (13).
Pajak selain selain berfungsi budgeter yang berarti menggali potensi dalam
mamasukkan pendapatan negara juga berfungsi regulern yang berarti mengatur
perekonomian negara secara makro maupun kondisi politik, sosial, dan budaya. Untuk
mencapai tujuan dari fungsi tersebut maka pajak dipakai sebagai alat kebijakan..
Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sektor Perkebunan, Perhutanan dan
Pertambangan (P3) merupakan penerimaan terbesar dari penerimaan PBB secara
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
2
keselurahan. PBB pertambangan galian C sebagai bagian dari sektor pertambangan
yang memberikan andil penerimaan PBB pertambangan walaupun relatif kecil
dibandingkan dengan jenis pertambangan yang lain. Namun demikian untuk daerahdaerah tertentu penerimaan PBB sektor P3 dari pertambangan galian C menjadi
potensi yang diharapkan untuk menopang penerimaan daerah.
Selama ini pajak yang dikenakan terhadap usaha eksploitasi galian C di kawasan karst
dihitung dari penilaian yang hanya mempertimbangkan aspek ekonomi sehubungan
fungsi budgeter dan kurang memperhatikan aspek yang lainnya. Untuk itu diperlukan
adanya usaha mengamankan wilayah karst disamping mengambil manfaat dari
penambangan yang dilakukan. PBB sebagai salah satu instrumen fiskal dapat
digunakan sebagai alat kebijakan dalam rangka pengendalian kawasan karst.
Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB yang selama ini
diterapkan di kawasan karst menggunakan data pasar dengan penyesuaian ekonomi
saja sesuai peruntukannya. Sehingga untuk kawasan karst dipandang penting
memperhatikan faktor-faktor lingkungan dalam melakukan penilaian tanah untuk
menentukan besarnya NJOP.
I.2 Perumusan Masalah
I.2.1 Identifkasi Masalah
Kawasan karst disamping memiliki nilai ekonomis juga memiliki nilai ilmiah dan nilai
budaya yang perlu pengendalian dalam pemenfaatannya. PBB sebagai salah satu
instrumen fiskal seharusnya dapat digunakan sebagai alat kebijakan dalam rangka
pengendalian kawasan karst melalui cara pengenaan PBB sektor pertambangan
dengan mempertimbangkan faktor lingkungan.
Dalam penelitian ini permasalahan yang berhasil diidentifikasi adalah:
1. Bagaimana menggunakan pajak sebagai instrumen pengendali lingkungan di
kawasan karst?
2. Bagaimana melakukan penilaian tanah kawasan karst untuk pengenaan PBB
pertambangan yang mendukung pengendalian lingkungan?
3. Bagaimana menentukan variabel yang dipakai sebagai kriteria, bagaimana
pengukuran kriteria dan bobot kriteria yang digunakan?
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
3
4. Bagaimana bobot kriteria formula nilai tanah kawasan karst berdasarkan kriteria
ekonomi, sosial dan lingkungan untuk mendukung pengendalian lingkungan?
5. Bagaimana mengukur hasil penerapan model nilai tanah di kawasan karst sebagai
instrumen yang mendukung pengendalian lingkungan?
I.2.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Nilai tanah yang dimaksud dalam penelitian ini berupa klasifikasi nilai tanah
secara urut dari yang terendah hingga tertinggi menggunakan NJOP di wilayah
penelitian.
2. Wilayah penelitian adalah kawasan karst di Kabupaten Gunungkidul Daerah
Istimewa Yogyakarta yang terbagi dalam 10 wilayah kecamatan dengan 67
kelurahan/desa.
3. Penilaian tanah dilakukan terhadap bidang tanah yang teridentifikasi dieksploitasi
untuk penambangan bahan galian C.
4. Instrumen pajak yang digunakan adalah pengenaan PBB sektor pertambangan.
5. Kriteria/variabel yang digunakan untuk penentuan nilai tanah adalah jarak ke
CBD, jarak ke jalan utama, kepadatan penduduk, jarak ke mata air, jarak ke goa
dan kesesuaian lahan.
6. Komponen PBB yang dijadikan alat untuk mendukung pengendalian lingkungan
dalam penelitian ini adalah NJOP.
7. Nilai tanah atas penggunaan lahan untuk penambangan berupa areal belum
produksi, tidak produktif, dan emplasemen.
8. Pemodelan menggunakan analisis multivariat dan sistem pendukung keputusan
spasial.
I.2.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas maka pertanyaan penelitian yang
harus dijawab dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana menggunakan kriteria lingkungan untuk model nilai tanah kawasan
karst untuk pengenaan PBB sektor pertambangan?
2. Bagaimana hasil penerapan model berupa formula nilai tanah terhadap ketetapan
PBB sektor pertambangan?
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
4
I.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian
I.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan model nilai tanah di kawasan karst
untuk pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan sektor pertambangan dengan metode
penilaian tanah yang memperhatikan kriteria lingkungan.
I.3.2 Sasaran Penelitian
Sasaran yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Dihasilkannya model nilai tanah kawasan karst;
2. Menghasilkan zona klasifikasi nilai tanah kawasan karst yang lebih mementingkan
lingkungan di wilayah studi kasus;
3. Menghasilkan potensi penerimaan pajak dari hasil penerapan model nilai tanah
kawasan karst di wilayah studi kasus.
I.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
I.4.1 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah :
1. Metode penilaian tanah dengan memperhatikan faktor lingkungan di kawasan
karst dapat digunakan untuk menghitung dasar pengenaan PBB sektor
pertambangan untuk menunjang PBB sebagai regulern.
2. Dengan model yang dihasilkan dimungkinkan untuk meningkatkan penerimaan
PBB sektor pertambangan.
3. Kajian kebijakan perpajakan sebagai fungsi regulator terhadap kelestarian
lingkungan kawasan karst.
I.4.2 Manfaat Akademis
Pengembangan metode penilaian tanah dengan memperhatikan kriteria lingkungan.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
5
I.5 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah model perhitungan nilai tanah di kawasan karst
dapat dirancang dengan rumus penilaian tanah yang memperhatikan faktor lingkungan
untuk menghitung dasar pengenaan PBB sektor pertambangan.
Sub hipotesis/sub pertanyaan yang dikemukakan adalah :
1. Bagaimana merumuskan model perhitungan nilai tanah di kawasan karst?
2. Bagaimana mengukur penerapan hasil model nilai tanah kawasan karst untuk
pengenaan PBB pertambangan?
I.6 Metode penelitian
Cara pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan testing out mengunakan
analisis spasial dan statistik multivariat. Secara garis besar rancangan penelitian
berupa persiapan, pengumpulan data, analisis spasial, analisis multivariat, pemodelan
nilai tanah, analisis hasil pemodelan dan pengambilan kesimpulan.
Pada persiapan dilakukan studi literatur, penentuan kriteria dan pemilihan lokasi yang
digunakan dalam penelitian. Studi literatur dilakukan terhadap penelitian terdahulu
dan kajian pustaka yang mendukung penelitian. Penentuan kriteria dengan mencari
dan menentukan kriteria-kriteria berdasarkan studi literatur yang dapat dijadikan
model nilai tanah kawasan karst. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan
mencari lokasi yang sesuai berdasarkan karakteristik kawasan karst.
Pada pengumpulan data berupa data spasial dan data atribut yang diperoleh dari data
sekunder maupun survei lapangan berdasarkan kriteria yang digunakan dalam model,
pengukuran dan penilaian kriteria dengan pengukuran jarak langsung untuk kriteria
jarak, nilai kepadatan untuk kriteria kepadatan penduduk dan kesesuaian lahan dengan
bobot berdasarkan hasil kuesioner, penentuan bobot kriteria melalui hasil koesioner
yang diperoleh dari responden. Analisis statistik multivariat dengan regresi berganda
dan analisis overlay dengan software CAD berupa operasi tumpang susun peta-peta
tematik, pemilihan dan koreksi model nilai tanah dengan membandingkan klasifikasi
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
6
nilai tanah eksisting berupa klasifikasi NJOP eksisting dengan klasifikasi nilai tanah
dari hasil operasi tumpang susun peta-peta tematik.
Analisis hasil pemodelan dilakukan implementasi model nilai tanah terhadap wilayah
penelitian berupa analisis penerapan model terhadap pokok ketetapan PBB atas obyek
pertambangan dan pengambilan kesimpulan mengenai model nilai tanah di kawasan
karst dalam rangka upaya perpajakan sebagai fungsi regulern untuk melindungi
kawasan karst.
I.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :
Bab I
:
Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
sasaran penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metodologi
penelitian serta sistematika penulisan.
Bab II
:
Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu mengenai dan landasan
teori mengenai nilai dan penilaian tanah, sistem pendukung
keputusan spasial multikriteria dan kawasan karst.
Bab III
:
Pelaksanaan Penelitian
Bab ini berisi pelaksanaan penelitian membahas tentang kerangka
pikir, tahapan penelitian dan alat penelitian
Bab IV
:
Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi data dan pembahasan hasil penelitian meliputi data
hasil pengukuran dan penilaian kriteria, penentuan kelas nilai
tanah berdasarkan aspek ekonomi, sosial dan lingkungan
menggunakan metode pengambilan keputusan multikriteria,
analisis hasil klasifikasi dan analisis hasil pemodelan.
Bab V
:
Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian
yang telah dilakukan.
Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: http://www.software602.com/
Download