Modul 5 semakt - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL
SEMINAR AKUNTANSI
MODUL 5
DOSEN :
DRS. SUHARMADI, AK. MM. MSI
PROGRAM KELAS KARYAWAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2012
‘12
1
Seminar Akuntansi
Suharmadi, Drs.AK,MSi
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
2.
Maksud Dan Tujuan
Salah satu indikasi pelaksanaan pengusahaan hutan yang baik oleh
perusahaan antara lain dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan.
Maksud dan tujuan Akuntansi Kehutanan adalah terwujudnya
pembakuan
perlakuan
perusahaan
akuntansi
pengusahaan
dan
hutan,
penyajian
seperti
laporan
pemegang
keuangan
HPH/HPHTI,
berdasarkan asas keterbukaan, sehingga dapat dipergunakan oleh berbagai
pihak ekstern seperti instansi yang berwenang dan masyarakat.
Dengan memperhatikan karakteristik dan perkembangan usaha
pengusahaan hutan dalam kerangka peraturan pemerintah dan peraturan
perundangan yang berlaku, serta agar pihak yang berkepentingan dapat
mengikuti
perkembangan
pengusahaan
hutan,
diperlukan
informasi
keuangan pengusahaan hutan yang dapat memberikan gambaran mengenai
keadaan pengusahaan hutan. Untuk itu, diperlukan suatu standar akuntansi
yang mengatur perlakuan akuntansi dan pelaporan keuangan untuk transaksi
yang spesifik dalam usaha pengusahaan hutan.
Standar akuntansi keuangan yang selama ini diatur masih bersifat
umum, dan belum mengatur praktek-praktek akuntansi bagi industri tertentu
termasuk usaha pengusahaan hutan. Oleh karena itu, dalam praktek terdapat
berbagai variasi dalam perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan,
sehingga
laporan
keuangan
kurang
memiliki
daya
banding
antara
dalam
semua
perusahaan pengusahaan hutan. Untuk menciptakan keseragaman dan
harmonisasi dalam perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan
perusahaan pengusahaan hutan perlu disusun Akuntansi Kehutanan.
Dengan
berlakunya
Akuntansi
Kehutanan
perusahaan yang berkaitan dengan pengusahaan hutan, maka diharapkan:
a. Terdapat keseragaman dalam praktek-praktek akuntansi dan pelaporan
keuangan oleh perusahaan pengusahaan hutan di Indonesia, sehingga
mendorong terciptanya komparabilitas laporan keuangan.
‘12
3
Seminar Akuntansi
Suharmadi, Drs.AK,MSi
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
perusahaan pengusahaan hutan wajib mengungkapkan hal-hal berikut dalam
catatan atas laporan keuangan:
a. Realisasi kegiatan dan biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan
penanaman kembali hutan alam seperti Tebang Pilih Tanam Indonesia
(TPTI), pembinaan dan perlindungan hutan, penanaman tanah kosong
dan usaha-usaha untuk kelestarian alam lainnya.
b. Pelaksanaan kegiatan pengusahaan hutan.
c. Rincian luas areal sisa hutan yang belum dikelola selama sisa masa
manfaat HPH.
d. Sisa umur HPH.
e. Klasifikasi aktiva tetap dan peruntukannya.
f.
Khusus untuk HTI, diungkapkan realisasi luas tanaman pada periode
berjalan dan akumulasinya.
g. Susunan pemegang saham perusahaan, serta penjelasan mengenai
perubahan pemegang saham selama periode berjalan .
h. Rincian pendapatan operasional dirinci menurut jenis kegiatan .
i.
Pemenuhan kewajiban terhadap negara, seperti DR, IHH, BPPHH, IHPH
dan luran Wajib lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
j.
Sehubungan
dengan
perubahan
saldo
kewajiban
perusahaan
pengusahaan hutan yang timbul akibat kegiatan pengusahaan hutan,
seperti
penanaman
kembali,
TPTI,
penanaman
penanaman kiri kanan jalan utama, bina desa hutan, landscaping dan
upaya konservasi lainnya, perlu diungkapkan hal-hal berikut:
i.
Saldo awal
ii. Penyisihan periode berjalan
‘12
5
Seminar Akuntansi
Suharmadi, Drs.AK,MSi
Pusat Bahan Ajar dan E-learning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
tanah
kosong,
Download