BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Menurut Dyck dan Neubert, dalam buku Principles of Management (2011:79) management adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan
mengendalikan sumber daya manusia dan organisasi lainnya untuk tujuan secara
efektif organisasi.
Menurut
Robbins.
dan
Coulter,
(2012:37)
manajemen
adalah
mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan karya orang lain sehingga kegiatan
mereka selesai secara efisien dan efektif.
Menurut Schermerhorn (2015:17-21) manajemen adalah perencanaan,
pengorganisasian, memimpin, dan mengendalikan penggunaan sumber daya untuk
mencapai tujuan kinerja.
2.1.2 Fungsi Manajemen
Ada beberapa fungsi manajemen yang harus diperhatikan oleh perusahaan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tujuan diharapkan dapat tercapai,
menurut Robbins dan Coulter , (202:37) didasarkan dari pendekatan fungsi
manajemen dalam kinerja seorang manajer. Terdapat empat fungsi
manajemen yaitu :
A. Planning
Menetapkan tujuan, menetapkan strategi, dan mengembangkan
rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.
B. Organizing
Menentukan apa yang perlu dilakukan, bagaimana hal itu akan
dilakukan, dan siapa yang melakukannya.
C. Leading
Memotivasi, memimpin, dan tindakan lain yang terlibat dalam
berurusan dengan orang1234567890-orang.
21
22
D. Controlling
Memantau kegiatan untuk memastikan bahwa mereka yang
dicapai seperti yang direncanakan.
2.2
Manajemen Operasional
2.2.1 Operasi
Menurut Heizer
& Reinder (2009:36) operasi atau produksi adalah proses
dalam pembuatan barang atau jasa.
2.2.2 Pengertian Manajemen Operasional
Menurut Heizer dan Barry (2010:4) manajemen operasi adalah kegiatan yang
berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui adanya pengubahan input
menjadi output.
Menurut Stevenson (2010:4) manajemen operasi adalah pengelolaan sistem
atau proses yang menciptakan barang dan/atau memberikan pelayanan.
2.2.3 Keputusan Manajemen Operasional
Menurut Heizer dan Render (2010:9) terdapat sepuluh bidang yang dapat
mempengaruhi sebuah pengambilan keputusan yang dapat dicapai secara efektif oleh
manajer operasi, yaitu :
1. Desain produk dan jasa : Barang atau jasa apakah yang seharusnya kita
tawarkan? Bagaimana kita mendesain produk tersebut?
2. Manajemen mutu : Siapakah yang bertanggung jawab akan kualitas?
Bagaimana kita mendefinisikan kualitas?
3. Desain proses dan kapasitas : Proses apakah yang di butuhkan oleh
produk ini, dan berapa kapasitas yang tersedia? Peralatan dan teknologi
apakah yang diperlukan dalam proses ini?
4. Lokasi : Di mana sebaiknya kita menempatkan fasilitas? Berdasarkan
kriteria apakah seharusnya kita mengambil keputusan lokasi?
5. Desain tata letak : Bagaimana kita menyusun fasilitas? Seberapabesar
fasilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi rencana kita?
6. Sumber daya manusia dan sistem kerja : Bagaimana kita menyediakan
lingkungan kerja yang layak? Sejauh mana kita dapat berharap akan
produktivitas karyawan kita?
23
7. Manajemen rantai-pasokan : Haruskah kita membuat atau membeli saja
komponen ini? Siapakah pemasok kita, dan siapakah yang dapat
menyatukan dalam program e-commerce kita?
8. Persediaan, perencanaan kebutuhan bahan, dan JIT(just-in-time) :
Seberapa banyak persediaan setiap barang yang harus kita miliki? Kapan
seharusnya kita memesan kembali?
9. Penjadwalan jangka pendek dan menengah : Apakah kita lebih baik tetap
mempertahankan karyawan di saat bisnis menurun? Pekerjaan apakah
yang dapat kita lakukan setelah ini?
10. Perawatan : Siapakah yang bertanggung jawab akan perawatan?
Kapankah kita melaksanakan perawatan?
2.3
Kualitas
Menurut Heizer dan Render (2010:253) kualitas adalah keseluruhan fitur dan
karakteristik produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan yang terlihat atau
yang samar.
Menurut Stevenson (2010:405) kualitas adalah kemampuan produk atau jasa
untuk secara konsisten memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
Dari beberapa definisi kualitas diatas, dapat disimpulkan bahwa kualiatas
adalah kesempurnaan yang terdapat pada sebuah produk yang sesuai dengan
spesifikasi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen agar tercipta
kepuasan pada konsumen tersebut.
2.3.1 Dimensi Kualitas
Dimensi kualitas adalah kinerja, estetika, fitur-fitur khusus, kesesuaian,
kehandalan, daya tahan, persepsi kualitas, dan serviceability. Salah satu cara untuk
berpikir tentang kualitas adalah sejauh mana kinerja dari suatu produk atau jasa
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. perbedaan antara kedua, yaitu kinerja
harapan, sangat menarik. jika dua langkah-langkah ini adalah sama, perbedaannya
adalah nol, dan harapan telah dipenuhi. jika perbedaan negatif, diperluasnya harapan
pelanggan. Harapan pelanggan dapat dipecah menjadi beberapa kategori, atau
dimensi, bahwa pelanggan gunakan untuk menilai kualitas produk atau layanan.
memahami ini membantu organisasi dalam upaya mereka untuk memenuhi atau
24
melampaui expectaions pelanggan. dimensi yang digunakan untuk barang yang agak
berbeda dari yang digunakan untuk layanan. (Stevenson , 2010:412)
Menurut Stevenson, (2010:413), dimensi kualitas di kembangkan ke dalam
delapan dimensi yang dapat di gunakan sebagai perencaan stategis terutama bagi
perusahaan manufaktur yang menghasilkan suatu barang. Delapan dimensi kualitas
tersebut adalah sebagai berikut :
a) Performance
Karakteristik utama dari produk atau jasa. Contohnya adalah
semuanya bekerja : cocok dan selesai, penanganan, percepetan.
b) Aesthetics
penampilan, rasa, bau, rasa. Contohnya adalah exterior dan
interior desain.
c) Special Features
Penambah
karakteristik.
Contohnya
adalah
kenyamanan:
penempatan alat pengukur.
d) Confromance
Bagaimana
cara
suatau
produk
atau
servise
yang
baik
berkoresponden untuk desain yang lebih spesifik. Contohnya
adalah spesifikasi dari perusahaan.
e) Reliability
Konsisten terhadap performa. Contohnya terus melakukan
perbaikan agar produk atau jasa terus konsisten terdapap
kualitasnya.
f) Durability
Masa manfaat dari produk atau jasa. Contohnya ketahanan
terhadap karat misalnya.
g) Perceived quality
evaluasi tidak langsung dari kualitas.
h) Serviceability
penanganan keluhan atau perbaikan. Contohnya lebih mudah
untuk melakukan perbaikan.
25
2.3.2 Biaya kualitas
Biaya kuliatas adalah biaya karena mengerjakan sesuatu dengan salah, yaitu
harga yang timbul karena ketidakmampuan memenuhi standar (Heizer dan Render,
2010:255). Empat kategori tama biaya dikaitkan dengan kualitas, yang disebut
sebagai biaya kualitas (cost of quality-COQ), yaitu:
a. Biaya pencegahan : biaya yang terkait dengan pengurangan
komponen atau jasa yang rusak (contoh : pelatihan, program
peningkatan kualitas)
b. Biaya penaksiran : biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi
produk, proses, komponen, dan jasa (contoh : biaya percobaan,
lab, dan penguji)
c. Kegagalan internal : biaya yang diakibatkan oleh proses produksi
komponen atau jasa yang rusak sebelum diantarkan ke pelanggan
(contoh : rework, scrap dan waktu menunggu disebabkan mesin
rusak)
d. Biaya eksternal : biaya yang terjadi setelah pengiriman barang
atau jasa yang cacat (contoh : rework, barang dikembalikan,
kewajiban, kehilangan goodwill, biaya pada masyarakat)
Pengamat menajemen kualitas, termasuk Philip Crosby dan Genichi Taguchi
percaya bahwa secara seimbang, biaya produk berkualitas hanyalah sebagai dari
keuntungan. Mereka berpendapat bahwa yang kalah adalah organisasi yang gagal
bekerja secara agresif di bidang kualitas. Heizer dan Render, (2010:255)
2.4
Standart Kualitas Internasional
Heizer dan Render, (2010:255-256) mengatakan bahwa kualitas secara global
sangat penting, sehingga dunia bersatu dalam satu standar kualitas, yakni ISO 9000.
ISO 9000 merupakan satu-satunya standar kualitas yang diakui secara internasional.
Pada tahun 1987,91 negara anggota (termasuk Amerika Serikat) menerbitkan
beberapa standar jaminan kualitas, yang dikenal sebagai ISO 9000. Amerika Serikat,
melalui American National Standard Institute (ANSI) telah mengadopsi ISO 9000
sebagai ANSI/ASQ Q9000. Focus dari standar adalah menetapkan beberapa prosedur
manajemen kualias, melalui kepemimpinan, dokumentasi terinci, perintah kerja, dan
26
penyimpanan cacatan. Prosedur ini, tidak menyatakan apa pun mengenai kualitas
actual produk mereka seluruhnya adalah standar yang harus diakui.
Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, organisasi harus melalui proses selama 9
hingga 18 bulan yang mencakup pendokumentasian prosedur kualitas, penilaian
lapangan, dan serangkaian audit yang terus berjalan pada produk dan jasa. Untuk
menjalankan bisnis secara global terutama di Eropa terdaftar dalam direktori ISO
sangatlah penting. Pada tahun 2003, lebih dari 400.000 serifikat diberikan pada
perusahaan di 158 negara. Sekitar 40.000 perusahaan Amerika Serikat memiliki
sertifikat ISO 9000.
ISO memperbarui standarnya pada bulan desember 2000 menjadi lebih pada
sistem manajemen kualitas, yang lebih terinci yang disebut ISO 9001 : 2000.
Kepemimpinan oleh manajemen puncak, persyaratan dan kepuasan pelanggan
memainkan peran lebih besar, sementara prosedur terdokumentasi mendaparkan
lebih sedikit penekanan di bawah ISO 9001 : 2000.
ISO 14000, proses internasionalisasi kualitas yang terus-menerus merupakan
bukti pengembangan ISO 14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen
lingkungan yang berisi lima elemen pokok: (1) manajemen lingkungan, (2)
pengauditan, (3) ecaliasi kinerja, (4) pelabelan, dan (5) penilaian siklus hidup.
Standar bari ini memiliki beberapa kelebihan:
•
Gambaran public yang positif dan ekspos yang berkurang terhadap
kewajiban
•
Pendekatan sistematis yang baik untuk pencegahan polusi melalui
minimisasi dampak ekologis dari produk dan aktivitas
•
Pemenuhan persyaratan peraturan dan peluang unutk mendapatkan
keunggulan bersaing
•
2.5
Pengurangan kebutuhan audit berganda.
Produk Cacat
2.5.1 Pengertian Produk Cacat
Menurut Kholmi & Yuningsih (2009:136) di dalam jurnal Herawati dan
Lesraei (2012:571), Produk cacat adalah barang yang dihasilkan tidak dapat
memenuhi standar yang telah ditetapkan tetapi masih bias diperbaiki.
27
Menurut Bustami & Nurlela (2007:136) di dalam jurnal Herawati dan Lesraei
(2012:571), Produk cacat adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi,
dimana produk yang dihasilkan tersebut tidak sesuai dengan standar mutu yang
ditetapkan, tetapi masih bias diperbaiki dengan mengeluarkan biaya tertentu.
2.6
Seven Tools
Tujuh alat pengendali kualitas adalah sebuah metode yang digunakan untuk
mendeskripsikan masalah-masalah yang terdapat pada suatu sistem kerja dan
kemudian mencari penyebab dari terjadinya masalah tersebut (Heizer dan Render,
2006).
2.6.1 Flowchart
Flowchart adalah tampilan grafis dari langkah-langkah proses dalam urutan
yang tepat. Sebuah flowchart menunjukkan semua langkah proses bawah analisis
oleh tim peningkatan kualitas, mengidentifikasi poin proses kritis untuk kontrol,
menyarankan area untuk perbaikan lebih lanjut, dan membantu menjelaskan dan
memecahkan masalah.(Chauhan, Shah, Bhatagalikar , 2013:2109).
2.6.2 Check Sheets
Check sheets adalah sebuah struktur, bentuk disiapkan untuk mengumpulkan
dan menganalisis data alat generik yang dapat disesuaikan untuk berbagai macam
keperluan. (Chauhan, Shah, Bhatagalikar, 2013:2109).
2.6.3 Histogram
Histogram adalah Grafik yang paling umum digunakan untuk menunjukkan
distribusi frekuensi, atau seberapa sering setiap nilai yang berbeda dalam satu set
data terjadi. (Chauhan, Shah, Bhatagalikar, 2013:2109).
2.6.4 Scatter Diagram
Scatter Diagram adalah grafik pasangan data numerik, satu variabel pada
setiap sumbu untuk mencari hubungan antara variabel proses.(Chauhan, Shah,
Bhatagalikar, 2013:2109).
2.6.5 Control chart
Control chart merupakan grafik digunakan untuk mempelajari bagaimana
proses berubah dari waktu ke waktu. (Chauhan, Shah, Bhatagalikar, 2013:2109).
28
2.6.6 Cause and effect diagram
Cause and effect diagram mengidentifikasi banyak kemungkinan penyebab
efek atau masalah dan macam ide-ide ke dalam kategori yang berguna. (Chauhan,
Shah, Bhatagalikar, 2013:2109).
2.6.7 Diagram Pareto
Diagram pareto menunjukkan pada grafik batang yang faktor yang lebih
signifikan. (Chauhan, Shah, Bhatagalikar, 2013:2109).
29
2.7
Kerangka Model
Perusahaan mengalami
kecacatan yang terus
meningkat
Menyebabkan
peningkatan biaya untuk
meningkakan kualitas
produk
(Produk cacat
aluminium)
Mempengaruhi performa
bisnis
(Aluminium)
Analisis peningkatan
kualitas produksi
(Seven Tools)
Seven tools :
A.
B.
C.
D.
Flowchart
Histogram
Check sheet
Histogram
•
•
D. Scatter diagram
E. Control chart
F. diagram Pareto
G. Cause and effect diagram
Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya
kecacatan produk
Untuk mengetahui langkah-langkah apa saja yang digunakan untuk
mengurangi kecacatan produk aluminium
Sumber : Diolah Penulis (2016)
Gambar 2. 1 Kerangka Model
30
Download