Boks 1 SUMBER ENERGI TERBARUKAN UNTUK LISTRIK MALUKU

advertisement
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2011
Boks 1 SUMBER ENERGI TERBARUKAN
UNTUK LISTRIK MALUKU
PERAN LISTRIK DALAM PEREKONOMIAN
Listrik memiliki peran yang sangat vital dalam perekonomian. Listrik memiliki
berbagai keunggulan dibandingkan dengan bentuk energi lain. Pertama, listrik yang
sejatinya merupakan energi derivatif dapat dengan mudah dihasilkan dari berbagai sumber
energi utama yang tersedia di alam seperti minyak bumi, gas bumi, batubara, pergerakan
air, pergerakan angin, uap, surya (matahari), dan panas bumi. Kedua, berkaitan dengan
kemajuan teknologi saat ini di mana sebagian besar peralatan dan mesin berbasiskan
elektronika, maka listrik merupakan pilihan utama untuk mengoperasikan peralatan dan
mesin tersebut. Ketiga, listrik dapat disimpan dan dibagi-bagi dari ukuran terbesar sampai
dengan ukuran terkecil dengan akurat sesuai kebutuhan peralatan dan mesin.
Berdasarkan peran dan berbagai keunggulan tersebut maka listrik sangat dibutuhkan
untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi. Dalam skala nasional, instansi yang
bertugas menyediakan listrik adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN). Memang terdapat
juga perusahaan swasta yang turut menyediakan listrik namun kapasitasnya belum sebesar
PLN. Hal ini disebabkan untuk menjadi sebuah perusahaan pemasok listrik diperlukan
investasi yang sangat besar sehingga produksi listrik dapat mencapai skala ekonomis yang
efisien.
KONDISI KELISTRIKAN DI MALUKU
Sekedar untuk memberi gambaran awal mengenai kondisi kelistrikan di Maluku yang
dipasok oleh PLN Maluku dan Maluku Utara, ada baiknya dilihat Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) khususnya Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih (LGA). Pada sektor ini, sub
sektor listrik mendominasi 91% pangsa, sedangkan sub sektor air bersih dan gas
pangsanya masih sangat rendah.
Setelah sempat terkapar dengan pertumbuhan yang sangat rendah bahkan negatif
pada tahun 2009, sektor LGA dengan sub sektor listrik sebagai motornya tumbuh
mengagumkan mencapai dua digit pada tahun 2010. Kerusakan pembangkit listrik di Ambon
yang terjadi pada tahun 2009 berhasil ditangani dengan baik pada awal tahun 2010. Mesinmesin pembangkit didatangkan untuk menyuplai listrik sesuai dengan kebutuhan
masyarakat sekaligus dalam rangka menyongsong datangnya Sail Banda 2010. Momentum
1
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2011
tersebut berlanjut pada tahun 2011 di mana sektor LGA masih tumbuh dengan cukup baik
pada level c-to-c (cumulative to cumulative) sampai dengan triwulan III-2011.
Dari sisi pengguna, secara garis besar pasokan listrik ditujukan untuk keperluan
rumah tangga, industri, bisnis, kegiatan sosial, gedung kantor pemerintahan, dan
penerangan jalan. Persentase terbesar pengguna listrik di Maluk adalah rumah tangga
diikuti oleh pelaku bisnis. Sedangkan pelaku industri merupakan pengguna listrik paling kecil
dengan porsi kurang dari dua persen saja.
Rasio elektrifikasi rumah tangga yaitu persentase rumah tangga yang sudah menjadi
pelanggan PLN pada tahun 2010 mencapai 57% dengan jumlah pelanggan mencapai
186.052 dari 327.223 yang terdata. Pada tahun 2011, rasio elektrifikasi ditargetkan
mencapai 60% dengan jumlah pelanggan rumah tangga sebanyak 196.526.
KENDALA YANG DIHADAPI
Kendala yang dihadapi oleh PLN saat ini cukup beragam salah satunya adalah umur
ekonomis mesin-mesin pembangkit yang sangat tua dan memerlukan penggantian. Mesinmesin tua tersebut sebagian besar menggunakan bahan Bakar Minyak (BBM). Saat ini BBM
menjadi isu nasional karena permintaan terus meningkat jauh melebihi produksi
(penawaran). Selain itu masalah subsidi BBM yang sering salah sasaran membuat beban
APBN semakin berat. Ditambah lagi cepat atau lambat persediaan bahan bakar fosil seperti
BBM akan menipis kemudian habis. Oleh sebab itu ke depan PLN akan mengembangkan
pembangkit listrik dengan sumber energi alternatif yang terbarukan menggunakan tenaga
air, angin, panas bumi, uap, dan surya (matahari) sehingga penyediaan listrik tidak
bergantung pada BBM.
Maluku yang terdiri atas ratusan bahkan ribuan pulau menyimpan potensi sekaligus
tantangan tersendiri. Potensi tersebut ada pada banyaknya sumber energi terbarukan
seperti air, angin, uap, surya, dan panas bumi. Sedangkan tantangan membentang dalam
bentuk lautan luas yang memisahkan sembilan kabupaten dan dua kota sehingga membuat
mahalnya biaya transportasi untuk mengangkut BBM ke berbagai pembangkit listrik yang
tersebar di pulau-pulau. Ditambah lagi jika musim hujan tiba dan kondisi laut tidak
bersahabat, maka hambatan dan biaya transportasi menjadi lebih mahal lagi. Berpijak dari
situ, ide untuk membangun pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi terbarukan
di tiap-tiap kabupaten/kota ataupun pulau-pulau utama merupakan jalan keluar yang cukup
logis.
2
Kajian Ekonomi Regional Provinsi Maluku Triwulan III-2011
PEMBANGKIT LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER ENERGI TERBARUKAN
Beberapa pembangkit listrik dengan energi terbarukan yang sedang dibangun di
Maluku antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH), dan Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PTLS).
PLTU berlokasi di Waai (Maluku
Barat),
Langgur
(Maluku
Tenggara),
Tengah), Namlea (Buru), Piru (Seram Bagian
Kota
Tual,
dan
Masohi
(Maluku
Tengah).
Pembangunan PLTU Waai sudah dilaksanakan dan direncanakan selesai pada Mei dan Juli
2012. Dengan kapasitas 2x15 MW maka listrik dari PLTU ini akan disalurkan melalui Gardu
Induk (GI) Passo dan GI Sirimau yang kemudian diteruskan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen Maluku Tengah dan Pulau Ambon Selain itu, juga disiapkan pembangunan
(PLTP) di Suli (Maluku Tengah) yang progresnya sudah sampai pada proses pengeboran ke
sumber panas bumi. Sedangkan di daerah-daerah yang memiliki potensi air terjun akan
dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) antara lain di Isal (Maluku Tengah)
dan Waitina (Buru). Sementara itu PLTS akan dibangun di dua puluh tiga lokasi yang
tersebar di seluruh Maluku. Pada akhir triwulan III-2011 ini, proyek di sembilan lokasi akan
segera dimulai di Tahapulu, Nusa Ela, Kesui, Ondor, Pulau Manawoka, Pulau Tioor, Pulau
Ambalau, Pulau Pasir Putih, dan Pulau Panjang.
HARAPAN KE DEPAN
Dalam jangka pendek, penyediaan pasokan listrik dengan sumber energi terbarukan
yang memadai akan memacu berkembangnya usaha mikro dan kecil di masyarakat seperti
usaha makanan rumah tangga, usaha jasa percetakan, usaha kerajinan kerang, usaha
warung internet, dan usaha-usaha lainnya. Sedangkan dalam jangka menengah dan
panjang, ketika Maluku sudah siap dengan infrastruktur kelistrikan yang lebih lengkap dan
modern berbasis sumber energi terbarukan, diharapkan banyak investor yang datang dalam
berbagai industri yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar seperti industri
pengolahan ikan dan industri pariwisata.
3
Download