JURNAL ELHEKAM.indd - E-Campus IAIN Batusangkar

advertisement
PERGURUAN TINGGI ISLAM DAN TRANSFORMASI LEMBAGA:
STUDI TERHADAP PROSES PERUBAHAN FUNGSI DAN PERAN IAIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA MENJADI UNIVERSITAS ISLAM
Ramadhanita Mustika Sari
Program Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang
Email: [email protected]
Abstract: The transformation has been carried out by IAIN Syarif Hidayatullah State Islamic
University Jakarta be led to changes in this educational institution. It was seen on the graduates
produced. Whereas in the past, Islamic Religious Institutions spawned a cadre (personnel scholars)
who are experts in the field of Islamic Theology, Syariah, Tarbiyah, Da’wah and Adab. However, after
becoming the Islamic University, the scholar who produced not only Muslim scholars, but also can be
moslem doctor, moslem economists, moslem psychologists. Changes of IAIN Syarif Hidayatullah inti
State Islamic University Jakarta become an impact on changes in the function and role of this College.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta contribute to sustainable development (sustainable development),
and the development of society as a whole. In that context, the mission and function more specifically,
namely: First, the curriculum applied at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta aims to educate students to
meet the needs of all sectors of human activity, by offering relevant qualifications, including education
and professional training which combines science and high-level expertise through courses continue
to be designed, evaluated regularly, and continue to be developed to address the various needs of the
people present and the future. Second, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta strives to promote, create and
disseminate knowledge through research; and develop research in the field of science and technology,
social sciences, humanities and creative arts. Third, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta also has a vision
to help understand, interpret, preserve, strengthen, develop, and disseminate historical cultures of
national, regional and international levels in pluralism and cultural diversity in the community.
Keywords: Islamic University, Institutional Transformation, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
PENDAHULUAN
Perubahan sosial selalu terjadi dalam
setiap hal dalam kehidupan manusia,
termasuk perubahan yang terjadi di dalam
lembaga pendidikan Islam. Lembaga
pendidikan Islam dalam penelitian ini lebih
difokuskan pada Perguruan Tinggi Agama
Islam Negeri atau lebih dikenal dengan
PTAIN.
Sejarah perkembangan pendidikan
Islam di Indonesia, khususnya Perguruan
Tinggi Agama Islam telah membuktikan
bahwa perubahan sosial tidak dapat
dielakkan, demi kemajuan dan tetap
eksisnya suatu lembaga. Hal ini dilakukan
dalam rangka memenuhi harapan, dan
kebutuhan masyarakat dalam mendorong,
serta mengembalikan perubahan sosial
dalam proses pembangunan nasional.
PTAIN diharapkan dapat melahirkan kader-
kurikulum, personil, materil, pembiayaan,
kader (tenaga sarjana) yang ahli di bidang
penelitian dan kemahasiswaan. Upaya
Ushuluddin, Syariah, Tarbiyah, Dakwah
perbaikan lainnya yang dilakukan pada
dan Adab. Kader-kader inilah yang akan
masa Mukti Ali antara lain dilaksanakan
mewujudkan fungsi dan peranan agama
rasionalisasi IAIN dengan cara phasing out
dalam mengendalikan, mendorong, dan
sistem bagi fakultas-fakultas cabang yang
mengarahkan perubahan sosial dalam proses
tidak memenuhi persyaratan akademik,
pembangunan nasional melalui berbagai
berangsur-angsur dihapuskan kemudian
kesempatan pengabdian masyarakat yang
disalurkan ke fakultas induk di ibu kota
dilakukan secara organisatoris maupun
provinsi (Daulay, 2004).
individualis (Hak, 2007).
Sejarah perubahan fungsi dan peran
Penelitian ini mengkaji transformasi
PTAIN di Indonesia, akan dijelaskan lebih
IAIN menjadi UIN, dengan studi kasus
lanjut dalam makalah ini, yang dibagi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal
menjadi lima sub makalah, yakni: sejarah
ini dikarenakan, ia adalah Perguruan
lahirnya Perguruan Tinggi Agama Islam
Tinggi Islam yang pertama kali berubah
Negeri (PTAIN), fungsi dan peranan IAIN
statusnya dari Institusi Agama Islam
sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Agama
menjadi Universitas Islam. Kebijakan
Islam, sejarah perubahan IAIN Syarif
yang ditempuh IAIN dalam melakukan
Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas
pengabdian masyarakat dengan
Islam Negeri, fungsi dan peranan UIN
memperhatikan kebutuhan masyarakat,
Syarif Hidayatullah Jakarta dalam proses
serta fungsi dan peranan agama dalam
perubahan sosial dan proses pembangunan
mendorong dan mengendalikan perubahan
nasional, serta analisis terhadap perubahan
sosial. Oleh karena fungsi dan peran
fungsi dan peran dari Institut menjadi
IAIN inilah maka terus diadakan upaya
Universitas.
perbaikan, serta peningkatan mutu IAIN,
salah satunya perubahan IAIN menjadi
Universitas Islam Negeri (Cholid, 2013).
Selain itu juga, berbagai perbaikan
di tubuh IAIN dituangkan dalam GarisGaris Besar pembinaan IAIN yang
meliputi tujuh bidang yaitu organisasi,
2
SEJARAH LAHIRNYA PERGURUAN TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI ȍPTAINȎ
Sejarah lahirnya Perguruan Tinggi
Agama Islam bermula setelah Indonesia
merdeka dan dibentuknya Departemen
Agama. Departemen ini secara institusional
Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016
diamanahi tanggung jawab terhadap
agama pada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
pembinaan dan pengembangan pendidikan
(SLTA) atau menjadi petugas di bidang
agama. Tahun 1950 Departemen Agama
pendidikan di lingkungan Departemen
mendirikan Sekolah Guru Agama Islam
Agama. Pada bulan Mei tahun 1960
(SGAI). Sebagai tindak lanjut dari keluarnya
Departemen Agama menggabungkan
SKB Menteri Agama serta Menteri
PTAIN dan ADIA menjadi IAIN al-Jami’ah
Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini
al-Islamiyah al-Hukumiyyah. (Kholik dan
juga dilakukan sebagai upaya penyediaan
Radiana, Diakses dari http://mpiuika.
dan pengadaan tenaga guru agama yang
wordpress.com/2009/12/13/makalah-
ditugaskan di sekolah-sekolah umum
diskusi-analisis-kebijakan-pendidikan-
negeri. Untuk memenuhi kebutuhan guru
islam-kelompok-5. Tanggal 1 Oktober 2013)
agama Islam inilah, maka lulusan SGAI
Ide pendirian Perguruan Tinggi Islam
dipersiapkan untuk menjadi guru agama
telah muncul sebelum Indonesia merdeka.
di Sekolah Dasar. Untuk guru agama di
Namun diantara sekian banyak ide untuk
Sekolah Menengah, didirikan Sekolah
mendirikan Perguruan Tinggi Islam pada
Guru dan Hakim Agama Islam (SGHA).
masa penjajahan hampir dikatakan gagal.
Sedangkan untuk memenuhi tenaga
Karena Perguruan Tinggi Islam tidak
guru di SGHA dan tenaga dosen agama
bertahan lama kecuali Sekolah Tinggi Islam
Islam di Perguruan Tinggi Umum, maka
yang dibentuk oleh Masyumi. Baru setelah
Departemen Agama mendirikan PTAIN.
Indonesia merdeka lahir Perguruan Tinggi
(Yunus eds., 1996: 10-11)
Islam Negeri (PTAIN) yang kemudian
Departemen Agama pertama kali
mendirikan Perguruan Tinggi Agama
berkembang menjadi Institut Agama Islam
Negeri (IAIN). (Hasbullah, 1995: 199)
Islam Negeri (PTAIN) pada tahun 1951
Keinginan umat Islam untuk mendirikan
yang bertempat di Yogyakarta. Hal ini
Pendidikan Tinggi Islam telah dirintis sejak
berdasarkan Peraturan Pemerintah RI
zaman Kolonial Belanda. M. Nasir, menulis
No. 34 Tahun 1950. Kemudian Juni 1957
dalam capita selecta bahwa keinginan untuk
di Jakarta dibuka Akademi Dinas Ilmu
mendirikan Pendidikan Tinggi Islam itu
Agama (ADIA), berdasarkan Penetapan
sudah lama muncul di hati umat Islam. Ia
Menteri Agama No. 1 tahun 1957. Dengan
menyebutkan bahwa Satiman Wirjosandjojo
visi untuk mendidik dan mempersiapkan
telah menulis artikel dalam Pedoman
pegawai negeri, untuk menjadi guru
Masyarakat (PM) membentangkan cita-
Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ...
3
citanya untuk mendirikan satu Sekolah Tinggi
mendukung untuk dibentuknya Perguruan
Islam yang terpusat di tiga tempat, yakni di
Tinggi Islam. Setelah selesai kongres
Jakarta, Solo dan Surabaya. Di Jakarta akan
didirikanlah PTI di Solo yang dimulai
dibangun sekolah tinggi sebagai bagian
dari tingkat menengah dengan nama IMS
dari Sekolah Menengah Muhammadiyah
(Islamische Midilbare School). Akan tetapi,
(AMS) yang bersifat Westerch (kebaratan).
lembaga pendidikan ini ditutup pada tahun
Di Solo akan didirikan sekolah tinggi untuk
1941, karena pecahnya perang dunia kedua.
mendidik Muballighin. Di Surabaya akan
(Hasbullah, 1995: 198)
diadakan sekolah tinggi yang akan menerima
Usaha untuk mendirikan terus
orang-orang pesantren. Walaupun yang
bergelora di kalangan umat Islam. Masyumi
diungkapkan itu masih dalam bentuk ide,
(Majelis Syura Muslimin Indonesia) yang
belum menjadi kenyataan, namun semangat
merupakan gabungan dari organisasi-
untuk mendirikan Perguruan Tinggi Islam
organisasi Islam, menjadi pelopor untuk
merupakan ide yang brilian. (Yunus, 1996: 23)
mendirikan Perguruan Tinggi Islam. Pada
Usaha Satiman Wirjosandjojo untuk
bulan April 1945 diadakanlah rapat yang
mendirikan pesantren luhur pada tahun
dihadiri oleh tokoh organisasi Islam yang
1938 sebagai pusat pendidikan Islam selalu
menjadi anggota Masyumi. Rapat ini
mengalami kegagalan karena intervensi
dihadiri oleh sejumlah tokoh Islam dan
penjajah Belanda. Pada tahun 1940
tokoh Nasional seperti Mohammad Hatta,
Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) di
Muhammad Natsir, K.H. Wahid Hasyim,
Padang mendirikan Sekolah Islam Tinggi
dan KH. Mas Mansyur. Tokoh-tokoh
(SIT) di Sumatra Barat. Sekolah ini hanya
yang menghadiri sidang ini dinilai cukup
bertahan hingga tahun 1942, karena adanya
refresentatif, oleh karena itu keputusan
pendudukan Jepang di Indonesia. Semangat
yang diambil bisa mewakili aspirasi seluruh
untuk mendirikan Pendidikan Tinggi Islam
umat Islam Indonesia. (Yunus, 1996: 40)
juga tercantum dalam Kongres II MIAI
Sidang tersebut memutuskan
(Majelis A’la Indonesia) yang diadakan di
membentuk panitia perencana Sekolah
Solo pada tanggal 2 -7 Mei 1939. Dihadiri
Tinggi Islam (STI) yang diketuai oleh
oleh 25 organisasi Islam yang menjadi
Mohammad Hatta dan sekretarisnya M.
anggota MIAI. Dalam laporan kongres
Natsir. Akhirnya atas bantuan pemerintah
itu salah satu agenda pembahasannya
Jepang, Sekolah Tinggi Islam (STI) dibuka
adalah Perguruan Tinggi Islam, kongres
secara resmi di Jakarta pada tanggal
4
Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016
8 Juli 1945 dibawah pimpinan Abdul
direalisasikan oleh pemerintah pada
Kahar Muzakkar. Peresmiannya dilakukan
tahun 1950 melalui Peraturan Pemerintah
di kantor imigrasi pusat Gondangdia.
Nomor 37 tahun 1950 dengan menegerikan
Kurikulum yang dipakai mencontoh
Fakultas Agama UII menjadi Perguruan
Fakultas Ushuluddin al-Azhar Kairo
Tinggi Islam Negeri (PTAIN) dengan
Mesir. Setelah Indonesia merdeka yang
tiga jurusan yakni, Tarbiyah, Qadha, dan
berbarengan dengan itu tokoh-tokoh
Dakwah. Tidak lama berselang, pemerintah
STI terlibat langsung dalam kancah
juga mendirikan Akademi Dinas Ilmu
perjuangan kemerdekaan RI. Namun
Agama (ADIA) di Jakarta tepatnya tanggal
ketika muncul agresi Belanda untuk
1 Juni 1957 sebagai lembaga yang mendidik
menjadikan Indonesia kembali sebagai
dan menyiapkan pegawai negeri dengan
negara, maka Sekolah Islam Tinggi (STI) di
kemampuan akademik dan seni akademik
Jakarta terpaksa ditutup. Ketika itu ibukota
tingkat diploma sebagai guru Agama di
negara pindah dari Jakarta ke Yogyakarta,
SLTP. (Yunus, 1996: 30)
dengan pindahnya ibukota Negara RI,
Kemudian tanggal 24 Agustus 1960
maka Sekolah Islam Tinggi (STI) pun ikut
Presiden mengeluarkan Peraturan
pindah. (Asrohah, 2000: 29)
Pemerintah Nomor 11 tahun 1960 yang
Pada tanggal 10 April 1946 STI
menggabungkan PTAIN dan ADIA
dibuka kembali di Yogyakarta dengan
dengan nama baru yaitu IAIN al-Jami’ah
dihadiri oleh Presiden Sukarno dan Wakil
al-Islamiyah al-Hukumiyah. Hal ini
Presiden Muhammad Hatta. Untuk lebih
berdasarkan pertimbangan yang bersifat
meningkatkan efektifitas dan jangkaun
akademis, diantaranya karena jumlah
STI maka muncullah ide untuk mengubah
mahasiswa PTAIN semakin banyak,
STI menjadi Universitas. Selanjutnya,
yang tidak hanya berasal dari Indonesia
tanggal 22 Maret 1948 STI berubah menjadi
tetapi juga Malaysia. Sedangkan PTAIN
Universitas Islam Indonesia (UII) dengan
Yogyakarta diubah menjadi Fakultas
mengembangkan empat fakultas yaitu
Ushuluddin, Fakultas Syariah, Fakultas
Fakultas Agama, Fakultas Hukum, Fakultas
Tarbiyah dan ADIA di Jakarta menjadi
Ekonomi, dan Fakultas Pendidikan. (Yunus,
Fakultas Tarbiyah dan Adab. Sejak saat
1996: 56)
itulah secara berturut dibeberapa wilayah
Secara formal pendirian lembaga
Provinsi di Indonesia berdiri IAIN sebagai
Pendidikan Tinggi Islam baru dapat
sarana bagi masyarakat muslim untuk
Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ...
5
mendapatkan Pendidikan Tinggi dalam
bidang Islam. (Yunus, 1996: 10)
FUNGSI DAN PERANAN IAIN SEBAGAI
LEMBAGA PENDIDIKAN TINGGI AGAMA
ISLAM
Untuk mengakomodasi perkembangan
IAIN di daerah-daerah, maka dikeluarkan
Peraturan Presiden Nomor 963 sebagai
pengganti Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun
1960 yang memungkinkan terbentuknya
IAIN di daerah-daerah di luar Yogyakarta
dan Jakarta. Menurut peraturan yang baru
itu sekurang-kurangnya tiga jenis fakultas
dapat digabungkan menjadi IAIN. Maka
bermunculanlah beberapa IAIN di luar Jakarta
dan Yogyakarta. (Departemen Agama RI, 1986:
49) Sampai dengan tahun 1970 tercatat ada 14
buah IAIN di seluruh Indonesia. (Departemen
Agama RI, 1986: 49-71)
Penjelasan mengenai sejarah IAIN
yang dipaparkan secara singkat tersebut
tampak bahwa IAIN merupakan lembaga
pendidikan agama yang diarahkan untuk
mencetak intelektual muslim. Di satu sisi,
kuatnya studi Islam di IAIN menjadi ciri khas
tersendiri lembaga pendidikan ini. Namun
di sisi lain hal itu telah memunculkan
persepsi dikalangan masyarakat muslim
bahwa IAIN lebih merupakan lembaga
agama bahkan lembaga dakwah daripada
lembaga akademik. Untuk itulah perlu
ada penjelasan lebih lanjut mengenai
fungsi dan peranan IAIN sebagai lembaga
Pendidikan Tinggi Islam. Sub bab berikut
ini membahas hal tersebut.
6
Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
diharapkan dapat mencetak kader-kader
(tenaga sarjana) yang ahli dibidang
Ushuluddin, Syariah, Tarbiyah, Dakwah
dan Adab. Kader-kader inilah yang akan
mewujudkan fungsi dan peranan agama
dalam mengendalikan, mendorong, dan
mengarahkan perubahan sosial dalam
proses pembangunan nasional melalui
berbagai kesempatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan secara
organisatoris maupun individualis.
(Stanton, 1998: 63-64)
Kebijakan yang ditempuh IAIN dalam
melakukan pengabdian masyarakat dengan
memperhatikan kebutuhan masyarakat,
serta fungsi dan peranan agama dalam
mendorong dan mengendalikan perubahan
sosial, diaplikasikan dengan berbagai
kegiatan. Fungsi dan peran yang dilakukan
oleh IAIN sebagai lembaga Pendidikan
Tinggi Islam, yaitu: Pertama, IAIN setiap
tahun mencetak sarjana-sarjana yang
berkualifikasi kader ulama intelektual di
bidang Agama Islam. Alumni ini yang
kemudian akan mengintegrasikan dirinya
dalam semua lapangan di pemerintahan
dan masyarakat, sesuai dengan profesinya
masing-masing dalam mewujudkan fungsi,
Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016
dan peran agama dalam mendorong
jalan dalam menyempurnakan konsep
serta mengendalikan perubahan sosial.
pembangunan nasional yang akan datang.
(Departemen Agama RI, 1986: 220-222)
Oleh karena fungsi dan peran IAIN
Kedua, IAIN mempunyai peran di
inilah maka terus diadakan upaya perbaikan
masyarakat melalui kegiatan-kegiatan
dan peningkatan mutu IAIN pada masa
penelitian, meneliti perkembangan dan
Mukti Ali menjadi Menteri Agama. Sebagai
perubahan masyarakat. Perubahan-
tokoh yang lama mengajar di IAIN, Mukti
perubahan yang timbul dimasyarakat
Ali sangat mengetahui berbagai kelemahan
sebagai akibat dari perubahan sosial
yang dimiliki oleh IAIN. Menurutnya
dan pembangunan nasional, terutama
ada tiga kelemahan pokok IAIN yaitu:
yang mengguncangkan nilai-nilai yang
kekurangan dalam sistem dan metode,
telah dianut dan baku dalam masyarakat
kekurangan dalam mental ilmu, serta
yang bersumberkan ajaran agama, akan
kekurangan dalam penguasaan bahasa
dibahas, dan dicarikan solusinya di IAIN.
asing yakni bahasa Arab dan bahasa
Ketiga, IAIN melalui kegiatan pengabdian
Inggris. (Departemen Agama RI, 1986:
masyarakat yang dilakukan oleh
216-217) Atas dasar berbagai kelemahan
mahasiswanya setiap tahun, melaksanakan
tersebut, diadakan berbagai perbaikan
kegiatan pendidikan dan penyuluhan
yang dituangkan dalam Garis-Garis Besar
masyarakat. Kegiatan pengabdian
Pembinaan IAIN yang meliputi tujuh
masyarakat ini dinamakan dengan Kuliah
bidang yaitu: organisasi, kurikulum,
Kerja Nyata (KKN). Bertujuan untuk
personil, materil, pembiayaan, penelitian
mengenalkan kenyataan hidup secara
dan kemahasiswaan. ((Departemen Agama
nyata dalam masyarakat desa, dan untuk
RI, 1986: 237)
menggerakkan dinamika masyarakat di
Peningkatan kualitas dosen juga
dalam kegiatan pembangunan nasional,
dilaksanakan dengan cara melakukan
serta perubahan sosial yang terjadi melalui
pendidikan tambahan. Dimulai sejak
bahasa agama, dengan memberikan
tahun 1974/1975 di Jakarta dilaksanakan
bimbingan, pendidikan, dan penyuluhan
Pelatihan Penelitian Agama (PLPA) selama
kepada anggota masyarakat desa. Hasil
lima bulan. Di Yogyakarta dibuka pula
pengalaman dari pelaksanaan ini dijadikan
Studi Purna Sarjana (SPS) selama sembilan
bahan studi (input) untuk mengembangkan
bulan. Program SPS ini berlangsung
ilmu pengetahuan agama, dan mencari
hingga sembilan angkatan. Program
Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ...
7
Pascasarjana di IAIN dimulai dari IAIN
kurikulumnya mengacu pada struktur
Syarif Hidayatulllah Jakarta pada tahun
yang diberlakukan berupa Mata Kuliah
1982 dan IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata
satu tahun setelahnya. Karena semakin
Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK),
gencarnya tuntutan agar dosen-dosen
Mata Kuliah Keahlian Bekerja (MKB), Mata
IAIN ditingkatkan kualifikasinya dan juga
Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) dan Mata
semakin gencarnya tuntutan kemajuan
Kuliah Berkehidupan Masyarakat (MBB).
ilmu pengetahuan, maka IAIN di Indonesia
Berbagai perubahan ke arah perbaikan di
di izinkan membuka program Strata Dua
tubuh IAIN semakin membuktikan bahwa
(S.2) dan Program Doktor (S.3). Lembaga
peran lembaga Pendidikan Tinggi Islam ini
Pendidikan Tinggi Islam IAIN sampai saat
sudah sangat besar dalam mewujudkan
ini telah banyak mengeluarkan Magister
tujuan pendidikan nasional sebagaimana
dan Doktor dalam bidang Pemikiran
termaktub dalam Undang-Undang Sistem
Islam, Pendidikan Islam, Hukum Islam
Pendidikan Nasional. (Nasution, 1990: 15)
serta disiplin ilmu lainnya. (Hidayat dan
Menyikapi era global dengan tuntutan
Prasetyo, 2000: 50)
yang semakin berkembang, serta cita-
Perbaikan kurikulum juga terus
cita untuk mengintegrasikan ilmu yang
dilakukan, terakhir penyempurnaan
tergolong perennial knowledge dengan ilmu
kurikulum nasional pada tahun 1995
yang tergolong acquired knowledge, maka
yang kemudian ditindaklanjuti dengan
IAIN dalam perkembangan berikutnya
Keputusan Menteri Agama Nomor 383
sebagian telah berubah menjadi Universitas
Tahun 1997. Kurikulum inti (kurikulum
Islam Negeri (UIN). Sejak tahun 2002
nasional) berlaku untuk setiap IAIN dan
hingga 2012 telah ada enam IAIN yang
kurikulum lokal diberlakukan khusus
berubah menjadi UIN, yaitu UIN Syarif
untuk IAIN setempat disesuaikan dengan
Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga
kebutuhan lokal. Kurikulum inti dibagi
Yogyakarta, UIN Malang, UIN Sultan Syarif
kepada tiga kategori yaitu: Mata Kuliah
Kasim Pekanbaru, UIN Sunan Gunung Jati
Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar
Bandung dan UIN Alauddin Makassar.
Keahlian (MKDK), dan Mata Kuliah
Dengan adanya UIN maka pengembangan
Keahlian (MKK). Setelah diberlakukan
ilmu pun menjadi bervariasi pula. Melihat
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
tuntutan perkembangan zaman, maka
di IAIN sejak tahun 2000-an, maka
pengembangan keilmuwan tidak lagi
8
Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016
hanya terbatas pada ilmu agama saja, akan
bertransformasi menjadi Universitas Islam
tetapi semakin kuat munculnya tuntutan
Negeri. (Diakses dari http://www.uinjkt.
kebutuhan pengembangan yang bervariasi.
ac.id Tanggal 20 Agustus 2013)
Berdasarkan hal tersebutlah, maka kehadiran
Transformasi IAIN Syarif Hidayatullah
Universitas Islam Negeri adalah sesuatu
Jakarta menjadi Universitas Islam
yang sangat dibutuhkan saat sekarang ini.
Negeri dilakukan sebagai upaya untuk
(Hidayat dan Prasetyo, 2000: 34-35)
mengintegrasikan ilmu umum dan ilmu
Berikut ini akan dijelaskan mengenai
agama. Lembaga ini mulai mengembangkan
bagaimana perubahan yang dilakukan
diri dengan konsep IAIN dengan mandat
IAIN dalam upaya pengembangan
yang lebih luas (IAIN with wider mandate)
Perguruan Tinggi Agama Islam menjadi
menuju terbentuknya Universitas Islam
sebuah Universitas Islam.
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Langkah
konversi ini mulai diintensifkan pada masa
SEJARAH PERUBAHAN IAIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA MENJADI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
Dalam makalah ini mengambil kasus
di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk
melihat bagaimana sejarah perubahan
IAIN menjadi Universitas Islam Negeri,
dikarenakan beberapa alasan, antara
lain: IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
merupakan salah satu IAIN tertua di
Indonesia yang bertempat di ibu kota
negara, sehingga menempati posisi yang
unik dan strategis, yakni tidak hanya
menjadi “Jendela Islam di Indonesia”,
tetapi juga sebagai simbol bagi kemajuan
pembangunan nasional, khususnya di
bidang pembangunan sosial-keagamaan.
Selain itu juga, IAIN Syarif Hidayatullah
Jakarta adalah IAIN pertama yang
kepemimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra,
M.A. dengan dibukanya jurusan Psikologi
dan Pendidikan Matematika pada Fakultas
Tarbiyah, serta Jurusan Ekonomi dan
Perbankan Islam pada Fakultas Syari’ah
pada tahun akademik 1998/1999. Untuk
lebih memantapkan langkah konversi
ini, pada tahun 2000 dibuka Program
Studi Agribisnis dan Teknik Informatika
bekerjasama dengan Institut Pertanian
Bogor (IPB), serta Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT), juga Program
Studi Manajemen dan Akuntansi. Pada
tahun 2001 diresmikan Fakultas Psikologi
dan Dirasat Islamiyah bekerjasama dengan
Al-Azhar, Mesir. Selain itu dilakukan
pula upaya kerjasama dengan Islamic
Development Bank (IDB) sebagai
penyandang dana pembangunan kampus
Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ...
9
yang modern, McGill University melalui
itu, rancangan Keputusan Presiden tentang
Canadian International Development
Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN Syarif
Agencis (CIDA), Leiden University (INIS),
Hidayatullah Jakarta juga telah mendapat
Universitas Al-Azhar (Kairo), King Saud
rekomendasi, dan pertimbangan Menteri
University (Riyadh), Universitas Indonesia,
Pendayagunaan Aparatur Negara RI dan
Institut Pertanian Bogor (IPB), Ohio
Dirjen Anggaran Departemen Keuangan
University, Lembaga Indonesia Amerika
RI Nomor 02/M-PAN/1/2002 tanggal 9
(LIA), Badan Pengkajian dan Penerapan
Januari 2002 dan Nomor S-490/MK-2/2002
Teknologi (BPPT), Bank Negara Indonesia,
tanggal 14 Februari 2002. Rekomendasi ini
Bank Muamalat Indonesia, dan universitas-
merupakan dasar bagi keluarnya Surat
universitas serta lembaga-lembaga lainnya.
Keputusan Presiden RI Nomor 031 tanggal
(Diakses dari www.uinjkt.ac.id Tanggal 20
20 Mei Tahun 2002 tentang Perubahan
Agustus 2013)
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi
Langkah perubahan bentuk IAIN
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. (Diakses
menjadi UIN mendapat rekomendasi
dari www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus
pemerintah dengan ditandatanganinya
2013)
Surat Keputusan Bersama (SKB) antara
Dengan keluarnya Keputusan Presiden
Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor
Republik Indonesia Nomor 031 tanggal
4/U/KB/2001 dan Menteri Agama RI
20 Mei 2002, IAIN Syarif Hidayatullah
Nomor 500/2001 tanggal 21 Nopember
Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif
2001. Selanjutnya melalui surat Nomor
Hidayatullah Jakarta. Peresmiannya
088796/MPN/2001 tanggal 22 Nopember
dilakukan oleh Wakil Presiden Republik
2001, Direktur Jenderal Pendidikan
Indonesia pada 8 Juni 2002 bersamaan
Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan
memberikan rekomendasi dibukanya 12
Lustrum ke-9, serta pemancangan tiang
program studi yang meliputi program
pertama pembangunan Kampus UIN
studi ilmu sosial dan eksakta, yaitu Teknik
Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana
Informatika, Sistem Informasi, Akuntansi,
Islamic Development Bank (IDB). Satu
Manajemen, Sosial Ekonomi Pertanian/
langkah lagi UIN Syarif Hidayatullah
Agribisnis, Psikologi, Bahasa dan Sastra
Jakarta menambah fakultas, yaitu Fakultas
Inggris, Ilmu Perpustakaan, Matematika,
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (Program
Kimia, Fisika, dan Biologi. Seiring dengan
Studi Kesehatan Masyarakat) sesuai
10
Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016
surat keputusan Menteri Pendidikan
Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr.
Nasional Nomor 1338/ D/T/2004 Tahun
Komaruddin Hidayat, dalam pidato
2004 tanggal 12 April 2004 tentang izin
Wisuda Sarjana ke-67 tahun akademik
Penyelenggaraan Program Studi Kesehatan
2006-2007. Knowledge mengandung arti
Masyarakat (S-1) pada Universitas Islam
bahwa UIN Syarif Hidayatullah memiliki
Negeri, dan Keputusan Direktur Jenderal
komitmen menciptakan sumber daya insani
Kelembagaan Agama Islam tentang izin
yang cerdas, kreatif, dan inovatif. UIN
penyelenggaraan Program Studi Kesehatan
Syarif Hidayatullah Jakarta berkeinginan
Masyarakat Program Sarjana (S-1) pada
memainkan peranan optimal dalam kegiatan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
learning, discoveries, dan angagement hasil-
Hidayatullah Jakarta Nomor Dj.II/37/2004
hasil riset kepada masyarakat. Komitmen
tanggal 19 Mei 2004. (Diakses dari www.
tersebut merupakan bentuk tanggung
uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus 2013)
jawab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Selanjutnya akan dibahas mengenai
dalam membangun sumber insani bangsa
bagaimana fungsi dan peranan UIN
yang mayoritas adalah muslim. UIN Syarif
Syarif Hidayatullah Jakarta dalam proses
Hidayatullah Jakarta ingin menjadi sumber
perubahan sosial dan pembangunan
perumusan nilai keislaman yang sejalan
nasional. Diharapkan sub bab berikut
dengan kemoderenan dan keindonesiaan.
ini memberikan gambaran mengenai
Oleh karena itu, UIN Syarif Hidayatullah
konsep yang dikembangkan UIN Syarif
Jakarta menawarkan studi-studi keislaman,
Hidayatullah Jakarta dalam upaya
studi-studi sosial, politik, ekonomi, sains
pengembangan pendidikan Islam dan
dan teknologi modern dalam perspektif
implementasinya terhadap tujuan
integrasi ilmu. (Diakses dari www.uinjkt.
didirikannya PTAIN.
ac.id Tanggal 20 Agustus 2013)
Piety mengandung pengertian bahwa
FUNGSI DAN PERANAN UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA DALAM PROSES
P E RU BA H A N S O S I A L DA N P RO S E S
PEMBANGUNAN NASIONAL
Fungsi dan peranan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta tercermin dari motto
“Knowledge, Piety, Integrity”. Motto ini
pertama kali disampaikan Rektor UIN
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki
komitmen mengembangkan inner quality
dalam bentuk kesalehan di kalangan
civitas akademika. Kesalehan yang bersifat
individual (yang tercermin dalam terma
habl min Allah) dan kesalehan sosial (yang
tercermin dalam terma habl min al-nas)
Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ...
11
merupakan basis bagi civitas akademika
sebagai universitas riset (research university)
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
dan universitas kelas dunia (world class
membangun relasi sosial yang lebih
university). Universitas riset dapat diartikan
luas. Sedangkan integrity mengandung
sebagai universitas yang menjadikan
pengertian bahwa civitas akademika UIN
tradisi riset sebagai basis normatif
Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan
aktivitas universitas. Secara operasional,
pribadi yang menjadikan nilai-nilai
universitas riset adalah universitas yang
etis sebagai basis dalam pengambilan
mengimplementasikan sistem pendidikan
keputusan dan perilaku sehari-hari.
berbasis riset dengan menerapkan
Integrity juga mengandung pengertian
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
bahwa civitas akademika UIN Syarif
dan SKS secara utuh; keseluruhan aktivitas
Hidayatullah Jakarta memiliki kepercayaan
penelitian menerapkan standar ilmiah;
diri, sekaligus menghargai kelompok-
penyelenggaraan manajemen universitas
kelompok lain. Sehingga dalam moto
mengacu pada penerapan Total Quality
“Knowledge, Piety, Integrity” terkandung
Management (TQM); dan mengupayakan
sebuah spirit untuk mewujudkan kampus
produk-produk unggulan Perguruan
madani, sebuah kampus yang berkeadaban,
Tinggi yang diapresiasi publik. (Diakses
dan menghasilan alumni yang memiliki
dari www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus
kedalaman dan keluasaan ilmu, ketulusan
2013)
hati, dan kepribadian kokoh. (Diakses dari
Sedangkan universitas kelas dunia,
www.uinjkt.ac.id Tanggal 20 Agustus 2013)
dapat diartikan bahwa pengembangan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
UIN Syarif Hidayatullah diarahkan untuk
telah menjadi jendela keunggulan
membangun jaringan kerjasama dengan
akademis Islam Indonesia (window of
universitas-universitas terkemuka di dunia.
academic exellence of Islam in Indonesia) dan
Jaringan kerjasama itu dirancang dalam
barometer perkembangan pembelajaran,
berbagai tingkatan, baik pembelajaran
penelitian, dan kerja-kerja sosial yang
dalam bentuk pertukaran mahasiswa
diselenggarakan kaum Muslim Indonesia
(exchange students), penelitian, dan
dalam berbagai bidang ilmu. Dalam
program-program pengabdian masyarakat
kerangka memperkuat peranannya
(sosial services). Pada saat bersamaan
tersebut UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pembangunan jaringan itu diharapkan
berkomitmen untuk mengembangkan diri
dapat memberikan manfaat berupa
12
Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016
pengakuan dunia internasional terhadap
diartikan sebagai suatu proses bagaimana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai
gagasan diciptakan atau dikembangkan.
salah satu universitas berkualitas dunia.
Difusi adalah proses dimana gagasan baru
Hal ini terbukti dengan adanya kerjasama
tersebut disebarluaskan dalam sistem sosial
pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah
tersebut. Sedangkan consequences atau
Jakarta dengan Universitas Urbaniana,
akibat, yakni hasil diterimanya/adopsi
Vatikan dan muslim Italia. (Berita Sekolah,
gagasan baru dalam sistem sosial atau
Edisi Minggu, 01 September 2013, Tahun
sebaliknya ditolaknya gagasan baru itu.
II, No.17)
(Wahyu, 2005: 2-3)
Uraian di atas cukup menjelaskan
Inovasi dapat didefinisikan sebagai
bagaimana fungsi dan peranan UIN
proses sosial dan kebudayaan yang
Syarif Hidayatullah Jakarta dalam proses
meliputi suatu penemuan baru, jalannya
perubahan sosial dan pembangunan
unsur kebudayaan baru yang tersebar ke
nasional, yang telah dibuktikan dengan
masyarakat, dan cara unsur kebudayaan
beragama program yang dijalankan.
baru tadi diterima, dipelajari dan
akhirnya dipraktekkan dalam kehidupan
ANALISIS TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI
DAN PERAN DARI INSTITUT MENJADI
UNIVERSITAS
Sebelum dibahas mengenai bagaimana
analisis terhadap perubahan fungsi dan
peran dari IAIN menjadi UIN, akan
dijelaskan terlebih dahulu teori tentang
perubahan sosial. Perubahan sosial dapat
diartikan sebagai posisi atau situasi
masyarakat yang secara keseluruhan
mengidentifikasikan adanya perbedaan
di dalam proses yang berlangsung dalam
masyarakat. (Quresyi, 1988: 58) Proses
perubahan sosial dapat dibagi menjadi tiga
langkah, yakni inovasi (penemuan baru),
difusi, dan consequences (akibat). Inovasi
masyarakat. Inovasi terbagi atas discovery
dan invention. Yang dimaksud discovery
adalah penemuan unsur kebudayaan
yang baru, baik berupa alat maupun
gagasan yang diciptakan oleh individu
maupun kelompok. Discovery menjadi
invention ketika masyarakat sudah
menerima dan menerapkan penemuan
baru itu. Hal ini disebabkan karena dalam
kehidupan manusia terdapat sistem nilai.
Nilai-nilai tersebut saling mengisi dan
melengkapi, sehingga tidak menimbulkan
ekstremisme kehidupan, akibat lebih
menonjolkan nilai yang satu atas nilai
lainnya. (Koentjaraningrat, 1964: 136)
Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ...
13
Apabila perubahan sosial terjadi
pada kesiapan budaya secara individual,
dengan sangat cepat, efek-efek negatifnya
masyarakat dapat melibatkan dirinya
juga akan sangat besar. Efek negatif dari
tanpa harus kehilangan jati diri sebagai
perubahan antara lain individu-individu
pribadi yang mempunyai eksistensi.
menjadi merasa terasing, kesepian dan putus
Sebaliknya, tanpa adanya kesiapan
asa, apa lagi kalau perubahan itu terjadi
budaya, kemungkinan kedua akan terjadi;
secara mendadak. Maka, perubahan itu
kemudian salah satu akibat sosial yang
dapat mengacaukan dan menggoyangkan
akan terjadi adalah keterasingan. (Budiman
perasaan individu. Jika efek itu menyebabkan
eds., 2006: v)
terjadinya kesenjangan kultural, mungkin
Bila perubahan sosial yang terjadi
sekali akan terjadi di organisasi umum di
di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam masyarakat secara keseluruhan, sebab
dianalisis dengan menggunakan teori
perubahan sosial itu sering dibarengi oleh
proses perubahan sosial yang telah
bermacam-macam problem sosial. (Wahyu,
dijelaskan sebelumnya. Maka perubahan
2005: 12)
fungsi dan peran dari IAIN menjadi
Ada dua kemungkinan yang akan
UIN merupakan suatu inovasi berupa
terjadi dalam sebuah perubahan. Pertama,
penemuan unsur kebudayaan yang baru,
masyarakat menemukan sistem nilai
yakni terintegrasinya ilmu agama dan
dan falsafah hidup yang baru. Kedua,
ilmu umum. Sehingga melahirkan alumni-
masyarakat akan tenggelam dalam
alumni yang mempunyai basic agama yang
persoalan-persoalan yang dihadapinya
paham ilmu umum, seperti dokter muslim
dan tidak dapat mengambil sikap atau
ataupun psikolog muslim. Hal ini kemudian
keputusan terhadap realitas yang baru.
menjadi invention ketika masyarakat
Kemungkinan pertama akan terjadi bagi
luas telah menerima dan menerapkan
masyarakat yang mempunyai persiapan
penemuan baru itu, dengan bukti setelah
budaya dalam menghadapi perubahan
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi
yang dapat dilakukan dengan berbagai
menjadi Universitas Islam Negeri, maka
cara, seperti melalui pewarisan atau
setahun kemudian IAIN Sunan Kalijaga
sosialisasi nilai budaya yang dilakukan
Yogyakarta resmi menjadi UIN, dan IAIN
secara sistematis, pendidikan formal,
yang berada di daerah lainnya juga secara
pengembangan diri. Dengan adanya
bertahap mulai bertransformasi menjadi
persiapan budaya yang lebih bertumpu
Universitas Islam Negeri.
14
Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016
Sedangkan dampak atau hasil dari
relevan, termasuk pendidikan dan pelatihan
perubahan IAIN Syarif Hidayatullah
profesional yang mengkombinasikan ilmu
Jakarta resmi menjadi Universitas Islam
pengetahuan dan keahlian tingkat tinggi
Negeri, yakni masyarakat menemukan
melalui mata kuliah-mata kuliah yang terus
sistem nilai dan falsafah hidup yang
dirancang, dievaluasi secara terus menerus,
baru. Atau lebih tepatnya bukan hanya
dan terus dikembangkan untuk menjawab
masyarakat, tetapi juga semua elemen yang
berbagai kebutuhan masyarakat dewasa ini
ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan masa datang.
menemukan falsafah baru, bahwa tidak
Kedua, Perguruan Tinggi Islam
ada dikotominya ilmu agama dan ilmu
diharapkan dapat memajukan,
umum. Sehingga masyarakat tidak lagi
menciptakan serta menyebarkan
beranggapan bahwa kuliah di Perguruan
ilmu pengetahuan melalui riset; dan
Tinggi Agama, maka akan menjadi seorang
memberikan keahlian (expertise) yang
dai atau pendakwah, tetapi juga bisa
relevan untuk membantu masyarakat
menjadi seorang dokter muslim ataupun
umum dalam pengembangan budaya,
psikolog muslim.
sosial dan ekonomi; mengembangkan
Menurut Azra dalam tulisannya yang
penelitian dalam bidang sains dan
berjudul “IAIN di Tengah Paradigma Baru
teknologi, ilmu-ilmu sosial, humaniora dan
Perguruan Tinggi” bahwa perubahan
seni kreatif. Ketiga, Perguruan Tinggi Islam
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi
juga diharapkan dapat membantu untuk
Universitas Islam Negeri memberikan
memahami, menafsirkan, memelihara,
kontribusi kepada pembangunan yang
memperkuat, mengembangkan, dan
berkelanjutan (sustainable development),
menyebarkan budaya-budaya historis
dan pengembangan masyarakat secara
nasional, regional dan internasional
keseluruhan (Diakses dari http://www.
dalam pluralisme dan keragaman budaya
ditpertais.net/artikel/azyu01.asp Tanggal
di lingkungan masyarakat. Selain itu
14 Desember 2013). Dalam konteks itu, misi
Perguruan Tinggi Islam diharapkan
dan fungsi Perguruan Tinggi Islam secara
perannya untuk membantu melindungi
lebih spesifik, yakni: Pertama, mendidik
dan memperkuat nilai-nilai sosial, dengan
mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan
menanamkan kepada generasi muda nilai-
seluruh sektor aktivitas manusia, dengan
nilai yang membentuk dasar kewargaan
menawarkan kualifikasi-kualifikasi yang
yang demokratis (democratic citizenship).
Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ...
15
PENUTUP
Berita Sekolah. Edisi Minggu, 01 September
2013, Tahun II, No.17.
Dari uraian dalam penelitian ini
maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Cholid, Rasmianto. “Pembaharuan
PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam
Pendidikan Tinggi Islam: Studi tentang
Negeri) memiliki peran yang strategis
Perubahan Konsep, Institusi dan
dalam upaya pengembangan Pendidikan
Budaya Pendidikan di Universitas
Islam di Indonesia. Selain itu, kebijakan
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
yang ditempuh IAIN dalam melakukan
Jakarta dan Universitas Islam Negeri
pengabdian masyarakat dengan
(UIN) Malang”. Diakses dari http://
memperhatikan kebutuhan masyarakat,
library.sunan-ampel.ac.id/media.
serta fungsi dan peranan agama dalam
php?module=detailberita&id=144,
mendorong dan mengendalikan perubahan
Tanggal 7 September 2013.
sosial. Oleh karena fungsi dan peran
Daulay, Haidar Putra. Pendidikan Islam
IAIN inilah maka terus diadakan upaya
dalam Sistem Pendidikan Nasional di
perbaikan dan peningkatan mutu IAIN,
Indonesia. Jakarta: Kencana, 2004.
salah satunya perubahan IAIN menjadi
Universitas Islam Negeri, yang dipelopori
Departemen Agama RI, “Peraturan Pemerintah
RI No. 55 Tahun 2007”, dalam Kumpulan
oleh IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
UU dan PP RI tentang Pendidikan, Jakarta:
Direktorat Jendral Pendidikan Islam
KEPUSTAKAAN ACUAN
Departemen Agama RI, 2007.
Asrohah, Hanun. Sejarah Pendidikan Islam.
Jakarta: Logos, 2000.
Departemen Agama RI, Sejarah Institusi
Agama Islam Negeri (IAIN) Tahun 1976
Azra, Azyumardhi. Pendidikan Islam Tradisi
sampai dengan 1980 (Jakarta: Proyek
dan Modernisasi Menuju Millennium
Pembinaan Prasaranan dan Sarana
Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2002.
Azra, Azyumardi. “IAIN di Tengah
Paradigma Baru Perguruan Tinggi.
IAIN di Jakarta, 1986).
Fadjar, A. Malik. Reorientasi Pendidikan
Islam. Jakarta: Fajar Dunia, 1992.
Diakses dari http://www.ditpertais.
net/artikel/azyu01.asp Tanggal 14
Hak, Nurul. “Sistem Pendidikan Islam di
Desember 2013.
Indonesia Awal Abad Ke 20: Kajian
Historis terhadap Perkembangan Sistem
16
Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016
Pendidikan”. dalam Abdul Rahman
Era Orde Lama”. Diakses dari http://
Assegaf, eds. Pendidikan Islam di Indonesia.
mpiuika.wordpress.com/2009/12/13/
Yogyakarta: Suka Press, 2007.
makalah-diskusi-analisis-kebijakan-
Hasan, Muhammad Tholha. Dinamika
Pemikiran tentang Pendidikan Islam.
Jakarta: Lantabora Press, 2006.
Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di
pendidikan-islam-kelompok-5. Tanggal
1 Oktober 2013.
Koentjaraningrat. Pengantar Antropologi.
Jakarta: Unversitas Djakarta, 1964.
Indonesia, Lintasan Sejarah Pertumbuhan
Mulkhan, Abdul Munir. Pemikiran Kyai
dan Perkembangan. Jakarta: RajaGrafindo
Haji Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah:
Persada, 1995.
dalam Perspektif Perubahan Sosial. Jakarta:
Havely, Etzioni. Social Change: Sources,
Patterns and Consequences. New York:
Basic Book, 1979.
Hidayat, Komaruddin dan Hendro Prasetyo.
Bumi Aksara, 1990.
Nizar, Samsul eds. Sejarah Pendidikan Islam:
Menelusuri Jejak Sejarah Era Rasulullah
sampai Indonesia. Jakarta: Kencana, 2007.
Problem dan Prospek IAIN. Jakarta:
Quresyi, Tufail Ahmad. “Metodologi-
Direktorat Perguruan Tinggi Agama
Metodologi dalam Perubahan Sosial
Islam Departemen Agama RI, 2000.
dan Hukum Islam”. dalam A. Nashir
Horikoshi, Hiroko. Kyai dan Perubahan
Sosial, terj. Umar Basalim dan Andi
Muarly Sunrawa. Jakarta: P3M, 1987.
http://www.uinjkt.ac.id Tanggal 20
Agustus 2013.
IAIN Jakarta. Proposal Pembentukan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah. Jakarta: IAIN Syarif
Hidayatullah, 1998.
Indris, Ja’far S. Islam dan Perubahan Sosial. terj.
Rahmani Astuti. Bandung: Mizan, 1993.
Kholik, Fauzi Rijal dan Apip Radiana.
“Analisis Kebijakan Pendidikan Islam
Budiman eds. Perspektif Muslim Tentang
Perubahan Sosial. Bandung: Penerbit
Pustaka, 1988.
S. Nasution. Pengembangan Kurikulum.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1990.
Sairin, Sjafri. Perubahan Sosial Masyarakat
Indonesia: Perspektif Antropologis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
Soehendro, Bambang. Kerangka
Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka
Panjang 1996-2005. Jakarta: Dikti, 1996.
Stanton, Charles Michael. Pendidikan Tinggi
Islam. Jakarta: Logos, 1998.
Perguruan Tinggi Islam dan Transformasi Lembaga: Studi terhadap Proses Perubahan ...
17
Sztompka, Piotr. The Sociology of Social
Yunus, Yulizal eds. IAIN Imam Bonjol 30
Change, alih bahasa Alimandan. Jakarta:
Prenada Media, 2005.
Wahyu. Perubahan Sosial dan Pembangunan.
Jakarta: Hecca Publishing, 2005.
18
Jurnal el-Hekam, Vol. I, No. 1, Januari-Juli 2016
Tahun. Padang: IAIN-IB Press, 1996.
Download