(risk culture) pada organisasi konglomerasi keuangan

advertisement
Integrated Risk Management For
Managing Bank As a Holding Company
Windiartono Tabingin
Qatar National Bank (QNB) Indonesia
21 Januari 2015
18 July 2017
Pengertian:
Konglomerasi Keuangan
Lembaga Jasa Keuangan (LJK)
Entitas Utama
• LJK yang berada dalam satu grup atau kelompok karena keterkaitan kepemilikan
dan/atau pengendalian
• Lembaga yang melaksanakan kegiatan di sektor perbankan, Pasar modal, Perasuransian,
Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang mengenai OJK
• LJK Induk dari konglomerasi keuangan atau LJK yang ditunjuk oleh Pemegang Saham
Pengendali Konglomerasi Keuangan yang bertugas mengintegrasikan penerapan MR di
konglomerasi Keuangan
Perusahaan Anak
Badan hukum atau perusahaan yg dimiliki dan /atau dikendalikan oleh LJK
secara langsung maupun tdk langsung baik di dlm maupun di LN yg
melakukan kegiatan usaha di sektor jasa keuangan
Perusahaan Terelasi (Sister Company)
Beberapa LJK yg terpisah secara kelembagaan dan / atau secara hukum
namun dimiliki dan/atau dikendalikan oleh pemegang saham pengendali yg
sama
2
Konglomerasi Keuangan
Bank
Perusahaan
Pembiayaan
LJK Wajib mengidentifikasi Keterkaitan
Kepemilikan dan/atau pengendalian dengan
LJK lain dalam menentukan Konglomerasi
Keuangan
Konglomerasi
Keuangan
Perusahaan
Asuransi
dan
Reasuransi
Perusahaan
Efek
OJK berwenang melakukan penyesuaian
terhadap LJK yg termasuk dlm konglomerasi
Keuangan
3
Mengapa Manajemen Risiko Terintegrasi
Manajemen Risiko
Terintegrasi
Konglomerasi
• Transaksi lebih
kompleks
• Transaksi anggota
konglomerasi bisa
mempengaruhi
kelangsungan
hidup LJK
Konglomerasi
• Eksposur Risiko
Meningkat
• Mengatur dan
Memantau
Transaksi Antar
angota Group
• Pengelolaan
Risiko Secara
Group
• Penetapan Risk
Appetite dan Risk
Tolerance sesuai
Kompleksitas dan
Karakteristik
Konglomerasi
Integrated Governance and Risk Management – IBI-LSPP Seminar
Outcome
• Lebih
Bersinergi
• Kapasitas bisnis
dan
Permodalan
Meningkat
• Shareholder
Value
Meningkat
4
Implementasi Manajemen Risiko Terintegrasi
Entitas Utama:
Wajib Membentuk KMRT dan SKMRT
4 Pilar Manajemen Risiko Terintegrasi
• Pengawasan Direksi Dan Dekom Entitas Utama
• Kecukupan Kebijakan, Prosedur & Penetapan Limit
• Kecukupan Process MR dan SIM Risiko terintegrasi
• Sistem Pengendalian Intern yg menyeluruh thd Penerapan MR Terintegrasi
Cakupan Manajemen Risiko Terintegrasi
8 Risiko + 1 + 1
(8 Risiko+ Risiko transaksi intra group + Risiko Asuransi)
5
Penetapan Entitas Utama
Konglomerasi: LJK Induk dan LJK Anak
Konglomerasi: LJK Induk dan LJK Anak +
Perusahaan Terelasi
Entitas Utama Adalah LJK Induk
Entitas Utama: Ditetapkan oleh PSP
berdasarkan Total Assets terbesar dan atau
Penerapan Manajemen Risiko Terbaik
Note: OJK berwenang menunjuk LJK lain sebagai Entitas Utama
6
Entitas Utama
Entitas utama wajib menunjuk Direkttur
yg membawahi Fungsi MR sebagai Dir
yang Membawahi fungsi MRT
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Dirops
Dirut
Dir……
Dir yg Membawahi
Fungsi MR
Terintegrasi
Konglomerasi
Rekomendasi
KMRT (Non
Struktural)
Lap Profil Risiko Terintegrasi
SKMRT
Lap Profil Risiko Terintegrasi
Koordinasi
SKMR LJK Anggota Konglomerasi
SKMR LJK Anggota Konglomerasi
SKMR LJK Anggota Konglomerasi
7
KMRT
Anggota terdiri dari:
– Direktur Entitas Utama yg membawahi
Fungsi MR sebagai Ketua merangkap
Anggota
– Direktur yang mewakili dan ditunjuk dari
LJK Dlm konglomerasi Keuangan
(Jumlah dan Komposisi Direktur yg menjadi
anggota KMRT disesuaikan dengan
kebutuhan konglomerasi keuangan serta
efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas
dari KMRT antara lain dengan
memperhatikan keterwakilan masing2
subsektor keuangan)
– Pejabat eksekutif (disesuaikan dengan
kebutuhan)
Note:
Sifat keanggotaan KMRT bisa tetap atau
tidak tetap disesuaikan dengan kebutuhan
Konglomerasi Keuangan
Kewenangan dan Tanggung Jawab:
- Memberikan Rekomendasi kepada
Direksi Entitas Utama yang
sekurang-kurangnya meliputi:
-Penyusunan Kebijakan MRT
-Perbaikan atau penyempurnaan
penerapan MRT berdasarkan hasil
evaluasi pelaksanaan
8
SKMRT
•
Organisasi disesuaikan dengan karakteristik
dan kompleksitas usaha serta risiko yang
melekat dalam konglomerasi keuangan
•
Dalam hal Entitas Utama telah memiliki
SKMR, Pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab SKMRT Dapat merupakan salah satu
fungsi dari SKMR yg ada
•
Bertanggung jawab langsung kepada
direktur dari Entitas Utama yang
membawahi fungsi MRT
•
Berkoordinasi dengan satuan kerja yang
melaksanakan fungsi MR dimasing-masing
LJK konglomerasi keuangan
Kewenangan dan Tanggung Jawab:
- Menyampaikan masukan kpd Direksi Entitas
Utama Dalam menyusun kebijakan MRT
- Memantau pelaksanaan kebijakan MRT
- Memantau Profil Risiko Konglomerasi
Keuangan
- Melaksanakan kaji ulang secara berkala thd
penerapan MRT
- Mengkaji usulan lini bisnis baru yg bersifat
strategis dan berpengaruh signifikan thd
eksposur rrsiko Konglomerasi Keuangan
- Memberikan informasi kpd KMRT thd hal2
yg perlu ditindaklanjuti terkait hsl evaluasi
penerapan MRT
- Memberikan masukan kpd KMRT dlm
rangka penyusunan dan penyempurnaan
kebijakan MRT
- Menyusun dan menyampaikan lap. Profil
Risiko kpd Dir Entitas Utama yg
membawahi MRT dg tindasan kpd KMRT
9
Pilar I. Pengawasan Direksi dan Dekom Entitas Utama
Dekom dan Direksi
Entitas Utama
Memastikan MRT telah diterapkan
sesuai dengan Kompleksitas dan
Karakteristik Usaha Konglomerasi
Keuangan
Berwenang dan
Bertanggung jawab
Memastikan Penerapan MR di
masing2 LJK dlm Konglomerasi
Keuangan
10
Pilar I. Pengawasan Direksi dan Dekom Entitas Utama
Menyusun dan melaksanakan kebijakan MRT
Memastikan efektivitas pengelolaan SDM: kompetensi, kualitas,
kecukupan SDM pada Entitas Utama utk melaksanakan MRT
Mengembangkan Budaya Risiko sebagai bagian dari penerapan MRT
pada Konglomerasi keuangan
Memastikan penerapan MRT telah dilakukan secara Independen
Mengevaluasi hasil kaji ulang SKMRT secara berkala thd proses MRT
11
Pilar I. Pengawasan Direksi dan Dekom Entitas Utama
Mengarahkan, menyetujui dan mengevaluasi
kebijakan MRT
Mengevaluasi Pelaksanaan Kebijakan MRT
oleh Direksi Entitas Utama
12
Pilar 2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit MRT
Dalam menyusun kebijakan, prosedur dan penetapan limit MRT, Entitas Utama wajib memperhatikan
tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance).
Kebijakan MRT
Minimal memuat:
•Penetapan risiko yg terkait dg kegiatan bisnis
konglomerasi keuangan
•Perumusan Strategi MRT
•Penetapan metode pengukuran dan SIMRT
•Penetapan strategi dan kerangka risiko sesuai
dg Risk Appetite n Tolerance
•Penetapan metode penilaian peringkat risiko
•Penyusunan rencana darurat (contingency plan)
dlm kondisi terburuk (WCS)
•Penetapan sistem pengendalian intern dalam
penerapan MRT
Prosedur dan Penetapan Limit MRT
Prosedur MRT:
Wajib
dituang
kan
dalam
•Akuntabilitas dan jenjang delegasi wwng
yg jelas dalam penerapan MRT
•Pelaksanaan kaji ulang prosedur secara
berkala (minimal 1 thn sekali)
•Dokumentasi prosedur secara memadai
Penetapan Limit: MRT:
•Limit secara keseluruhan
•Limit per jenis risiko
•Limit setiap LJK dalam Konglomerasi
keuangan yang memiliki eksposur risiko
Konglomerasi keuangan wajib memiliki
mekanisme
persetujuan
bila
terjadi
pelampauan limit
13
Pilar 3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian
Risiko secara Terintegrasi dan SIMRT
Entitas Utama Wajib Melakukan Proses Manajemen Risiko:
Identifikasi
Risiko
Pengukuran
Risiko
Pemantauan
Risiko
Pengendalian
Risiko
Terhadap seluruh faktor risiko termasuk yang berasal dari
perusahaan non keuangan yg mempengaruhi konglomerasi
keuangan
14
Pilar 3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian
Risiko secara Terintegrasi dan SIMRT
1. SIMRT Yang
Memadai
Proses Manajemen
Risiko Wajib
Didukung oleh:
Konglomerasi
Keuangan
2. Lap. Kinerja
Keuangan dan
eksposur dari:
Masing2 LJK
15
Pilar 3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian
Risiko secara Terintegrasi dan SIMRT
SIMRT minimal Menghasilkan laporan atau informasi:
Kepatuhan pelaksanaan MRT
dibandingkan Kebijakan dan
Prosedur yg disusun
Eksposur
Risiko
Kepatuhan
terhadap Penetapan
Limit
Dilaporkan Rutin
Direktur Entitas
Utama yg
membawahi MRT
CC
KMRT
16
Pilar 4. Sistem Pengendalian Intern Yang Menyeluruh terhadap Penerapan MRT
Entitas utama wajib memiliki sistem pengendalian intern dalam penerapan
MRT Agar mampu memastikan:
• dipatuhinya kebijakan atau ketentuan intern serta peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
• tersedianya informasi keuangan dan manajemen yang lengkap, akurat,
tepat guna dan tepat waktu.
• Efektivitas budaya risiko (risk culture) pada organisasi konglomerasi
keuangan secara menyeluruh.
17
18
Download