PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PUCUK

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ubi Kayu
1. Sistematika Tanaman
Dalam sistematika tanaman, ubi kayu termasuk kelas Dicotyledoneae.
Ubi kayu masuk dalam famili Euphorbiaceae yang mempunyai 7.200
spesies, beberapa diantaranya mempunyai nilai komersial, seperti karet
(Hevea brasiliensis), jarak (Ricinus comunis dan Jatropha curcas),
umbi-umbian (Manihot sp), dan tanaman hias (Euohorbia sp). Klasifikasi
tanaman ubi kayu sebagai berikut :
Kingdom
: Plantae
Divisio
: Angiospermae
Class
: Dicotyledonae
Ordo
: Euphorbiales
Familia
: Euphorbiaceae
Genus
: Manihot
Spesies
: Manihot utilisima
( Suprapti, 2005 )
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
8
Gambar 1. Tanaman Ubi Kayu (Manihot utilisima)
2. Morfologi Tanaman Ubi Kayu
a. Akar
Ubi kayu mempunyai sistem perakaran tunggang, sehingga
penyebaran pertumbuhan akarnya dapat mencapai diameter > 30 cm,
menyesuaikan dengan diameter tajuk daunnya. Akar ubi kayu selain
berfungsi sebagai penyerapan mineral dan unsur hara, juga berfungsi
sebagai penyimpan cadangan makanan berupa glukosa (pati). Pada akar
lateral muda mula-mula mengembung dan terus terisi oleh glukosa yang
dihasilkan dari proses fotosintesa daun, kemudian bertambah besar
menjadi umbi, yang disebut ketela.
b. Batang
Ubi kayu memiliki batang yang berkambium dan pertumbuhannya
bercabang. Terdapat mata tunas dibagian atas disetiap berkas pembuluh
daun. Kadang-kadang terlihat lentisel yang cukup lebar pada permukaan
batang ubi kayu. Batang ubi kayu memiliki jaringan gabus yang
berdiameter cukup lebar, dan sangat mudah dilihat apabila batang
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
9
tersebut dikupas. Jaringan gabus ini berfungsi untuk mengangkut mineral
dan unsur hara dari akar. Diameter yang besar menyebabkan proses
pengangkutan berjalan sangat cepat, oleh karenanya ubi kayu sering
disebut sebagai tanaman yang rakus akan unsur hara.
c. Daun
Daun ubi kayu berwarna hijau tua dengan sistem pertulangan menjari.
Daun mayoritas berjumlah ganjil, dengan memiliki tangkai daun yang
panjang. Daun berbentuk menjari akan menambah luasan paparan sinar
matahari, sehingga proses fotosintesis berjalan maksimal.
d. Bunga
Bunga ubi kayu akan muncul pada pohon yang berusia cukup tua,
sehingga bunga ubi kayu jarang dijumpai. Biji yang dihasilkan dari
penyerbukan bunga termasuk dalam golongan dikotil (berkeping dua).
B. Kandungan Gizi Yang Terdapat Dalam Ubi Kayu
Ubi kayu merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun miskin
akan protein. Selain itu ubi kayu mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah.
Selain sebagai bahan makanan pokok, ubi kayu juga dipakai dalam pembuatan
makanan tradisional.
Unsur gizi yang terdapat pada 100 g ubi kayu segar dapat dilihat dalam tabel
berikut :
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
10
Tabel 2. Kandungan Gizi Ubi Kayu
No.
Unsur Gizi
Satuan
Kandungan Gizi tiap 100 g ubi kayu
1.
Kalori
Kal
146,00
2.
Protein
Gram
1.4
3.
Lemak
Gram
0.28
4.
Karbohidrat
Gram
38
5.
Kalsium
Milligram
16
6.
Fosfor
Milligram
27
7.
Zat Besi
Milligram
0.27
8.
Vitamin A
SI
13
9.
Vitamin B1
Milligram
0.06
10.
Vitamin B6
Milligram
0.09
11.
Vitamin C
Milligram
20.6
12.
Vitamin E
Milligram
0.19
13.
Air
Gram
60
14.
Serat
Gram
1.8
15.
Gula
Gram
1.7
Sumber : Departemen Pertanian Amerika Serikat 2014
Selain kandungan gizi di atas, ubi kayu juga mengandung racun yang dapat
membahayakan kesehatan tubuh. Racun ubi kayu tersebut yaitu asam biru atau
asam sianida. Baik daun maupun umbinya keduanya mengandung suatu glikosida
cianogenik, artinya suatu ikatan organik yang dapat menghasilkan racun biru atau
HCN yang bersifat sangat toksik (Sosrosoedirdjo, 1992).
C. Pemasaran
Pemasaran adalah kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau
menyampaikan barang/jasa dari produsen ke konsumen. Pemasaran adalah proses
sosial dan manajerial dalam hal ini individu atau kelompok untuk mendapatkan
kebutuhan/keinginannya dengan menciptakan, menawarkan atau menukarkan
produk yang bernilai satu sama lain (Hanafie, 2010).
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
11
Menurut Sudiyono (2004) ada beberapa definisi pemasaran yang di
kemukakan oleh beberapa ahli yaitu :
a. Pemasaran merupakan pengambilan keputusan dan pelaksanaan, termasuk
perencanaan dan penempatan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen
yang berupa barang.
b. Pemasaran adalah segala usaha bisnis sehingga dapat memenuhi kebutuhan
barang dan jasa yang diinginkan oleh semua konsumen.
c. Pemasaran sebagai proses antisipasi pemenuhan kebutuhan barang dan jasa
secara ekonomis yang berdasarkan struktur permintaan melalui pembuatan
konsepsi, promosi pertukaran dan distribusi secara fisik barang atau jasa.
d. Pemasaran adalah proses perencanaan dan penetapan konsepsi,penetapan
harga, promosi dan distribusi barang dan jasa dengan menciptakan pertukaran
untuk memenuhi kebutuhan individu dan organisasi.
e. Pemasaran merupakan ilmu yang menelaah terhadap aliran produk secara
fisik dan ekonomis dari produsen melalui lembaga pemasaran kepada
konsumen.
f. Pemasaran adalah aktifitas-aktifitas dimana badan usaha melakukan promosi
untuk menyampaikan barang dan jasa antara perusahaan dengan masyarakat.
g. Pemasaran merupakan bagian manajemen yang diterapakan secara strategis
dalam perencanaan, pengaturan dan pengawasan dengan motifasi untuk
mencapai keuntungan dengan jalan memenuhi kebutuhan konsumen secara
baik dengan melakukan integrasi usaha ke belakang maupun integrasi ke
depan. Integrasi ke belakang biasanya bertujuan untuk menjamin ketersediaan
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
12
bahan baku, sedangkan integrasi ke depan lebih menekankan pada aspek
pemasaran, integrasi usaha ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan
pengolahan,pendirian lembaga keuangan penjualan dalam suatu sistem
pemasaran.
Dari definisi yang beragam, maka pemasaran pertanian dapat diartikan
sebagai suatu proses aliran komoditi disertai pemindahan kepemilikan, guna
waktu dan guna tempat yang di lakukan oleh lembaga pemasaran. Pemasaran
banyak melibatkan kegiatan yang berbeda, sehingga nilai produk akan bertambah
setelah terjadi pergerakan yang melalui sistem. Agar proses pemasaran dapat
berjalan dengan baik harus melalui langkah yang benar.
Ada tiga fungsi pemasaran menurut Downey dan Erikson (1987) yaitu :
a. Fungsi pertukaran (exchange function) yaitu produk harus di jual dan dibeli
sekurang-kurangnya sekali selama proses pemasaran.
b. Fungsi fisik tentu harus di laksanakan seperti, pengangkutan, penggudangan,
dan emprosesan produk.
c. Berbagai fungsi penyediaan sarana harus ada dan dilakukan dalam proses
pemasaran sekurang-kurangnya ada informasi pasar yang tersedia, harus
menerima resiko kerugian yang mungkin terjadi, produk sesekali harus
disterilisasi atau dikelompokan menurut mutunya untuk mempermudah
penjualan produk tertentu dan memiliki, menyediakan pembiayaan selama
proses pemasaran berlangsung.
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
13
D. Biaya Pemasaran
1. Pengertian Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran adalah semua biaya yang sejak saat produk elesai
diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut
berubah kembali dalam bentuk uang tunai (Mulyadi, 1991). Biaya pemasaran
juga dapat diartikan semua biaya yang telah terjadi dalam rangka
memasarkan produk atau barang dagangan, di mana biaya tersebut timbul
dari saat produk atau barang dagangan siap dijual sampai dengan diterimanya
hasil penjualan menjadi kas (Supriyono, 1992).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya pemasaran
adalah biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk atau barang dagangan
sampai ke tangan konsumen.
2. Penggolongan Biaya Pemasaran
Secara garis besar biaya pemasaran dapat dibagi menjadi dua golongan:
a. Biaya untuk mendapatkan pesanan (order – getting cost),yaitu biaya yang
dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contoh biaya yang
termasuk dalam golongan ini adalah biaya gaji wiraniaga (sales person),
komisi penjulan, advertensi dan promosi.
b. Biaya untuk memenuhi pesanan (order – filling costs), yaitu semua biaya
yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar supaya produk sampai ke
tangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan piutang dari
pembeli. Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah biaya
pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya angkutan, dan
biaya penagihan (Mulyadi, 1991).
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
14
3. Karakteristik Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran memiliki karakteristik yang berbeda dengan biaya
produksi. Karakteristik biaya pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Banyak ragam kegiatan pemasaran ditempuh oleh perusahaan dalam
memasarkan produknya, sehingga perusahaan yang sejenis produknya,
belum tentu menempuh cara pemasaran yang sama. Hal ini sangat
berlainan dengan kegiatan produksi. Dalam memproduksi produk, pada
umumnya digunakan bahan baku, mesin, dan cara produksi yang sama
dari waktu ke waktu.
b. Kegiatan pemasaran seringkali mengalami perubahan sesuai dengan
tuntutan perubahan kondisi pasar. Di samping terdapat berbagai macam
metode pemasaran, seringkali terjadi perubahan metode pemasaran untuk
menyesuaikan dengan perubahan kondisi pasar. Karena perubahan
kebutuhan konsumen yang menghendaki pelayanan cepat, maka suatu
perusahaan mungkin akan mengganti saluran distribusinya yang selama
ini digunakan. Begitu juga kegiatan perusahaan pesaing akan mempunyai
pengaruh terhadap metode pemasaran yang digunakan oleh suatu
perusahaan, sehingga metode pemasaran produk sangat fleksibel. Hal ini
menimbulkan masalah penggolongan dan interpretasi biaya pemasaran.
c. Kegiatan pemasaran berhadapan dengan konsumen yang merupakan
variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Manajemen dapat
mengendalikan biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, jam kerja dan
jumlah mesin yang digunakan, tetapi tidak seorangpun dapat mengatakan
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
15
apa yang dilakukan oleh konsumen. Dalam kegiatan produksi, efisiensi
diukur dengan melihat jumlah biaya yang dapat dihemat untuk setiap
satuan produk yang diproduksi. Sebaliknya dalam kegiatan pemasaran,
kenaikan volume penjualan merupakan ukuran efisiensi meskipun tidak
setiap kenaikan volume penjualan diikuti dengan kenaikan laba.
d. Dalam biaya pemasaran terdapat biaya tidak langsung dan biaya bersama
(joint cost) yang lebih sulit pemecahannya bila dibandingkan dengan yang
terdapat dalam biaya produksi. Jika suatu perusahaan menjual berbagai
macam produk dengan cara pemasaran yang berbeda-beda diberbagai
daerah pemasaran, maka akan menimbulkan masalah biaya bersama yang
kompleks ( Mulyadi, 1991).
Menurut Firdaus (2009), ada 5 konsep yang mendasari cara perusahaan
memperlakukan kegiatan pemasaran :
1. Konsep berwawasan produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk
yang mudah didapat dan murah harganya, sehingga fokus utamanya adalah
efisiensi produksi dan memperluas cakupan distribusi.
2. Konsep berwawasan produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk
yang menawarkan mutu, kinerja terbaik dan hal – hal inovatif lainnya
sehingga fokus utamanya adalah membuat produk yang lebih baik dan
berusaha terus menerus untuk menyempurnakannya.
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
16
3. Konsep berwawasan penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen jika dibiarkan saja maka
konsumen tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup.
Oleh karena itu perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi
yang agresif.
4. Konsep berwawasan pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan
organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
serta memberikan kepuasan yang di inginkan secara efektif dan efisien dari
pesaingnnya.
Menurut Said dan Intan (2001), sistem pemasaran adalah suatu
kesatuan
urutan
lembaga–lembaga
pemasaran
yang
melakukan
fungsi–fungsi pemasaran untuk memperlancar aliran produk pertanian dari
produsen awal ketangan konsumen akhir dan sebaliknya memperlancar
aliran uang dalam sistem komoditas.
E. Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran adalah suatu totalitas dari kekuatan-kekuatan serta
keadaan-keadaan
yang mempengaruhi pemasaran dari produk tertentu
(Kotler,2009). Lingkungan pemasaran meliputi:
1. Lingkungan Mikro
Yaitu berbagai kekuatan yang dekat dengan perusahaan yang mempengaruhi
kemampuannya untuk melayani pelanggan, terdiri dari :
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
17
a.
Perusahaan
Dalam merumuskan rencana pemasaran harus memperhitungkan
kelompok-kelompok lainnya dalam perusahaan misalnya; Manajemen
Puncak, Keuangan, Reset and Development, Pembelian, Produksi dan
Akuntansi. Bagian-bagian ini membentuk suatu lingkungan mikro suatu
perusahaan untuk perencana pemasaran.
b.
Pemasok
Adalah
perusahaan
bisnis
dan
perorangan
yang menyediakan
sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pesaingnya untuk
memproduksi barang dan jasa tertentu.
c.
Perantara
Perantara Pemasaran adalah mereka yang membantu perusahaan dalam
mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang kepada pembeli
akhir.
d.
Pelanggan
Yaitu sejumlah individu, kelompok, organisasi yang mengkonsumsi
suatu produk.
Perusahaan dapat beroperasi pada lima jenis pasar;
- pasar konsumen,
- pasar industri,
- pasar reseller,
- pasar pemerintah,
- pasar internasional.
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
18
e.
Pesaing
Yaitu individu, kelompok, organisasi yang sama-sama melakukan
pemasaran kepada konsumen.
f.
Masyarakat (publik)
Yaitu suatu kelompok yang memiliki minat nyata atau potensial yang
berpengaruh
terhadap
kemampuan
organisasi
untuk
mencapai
sasarannya.
2.
Lingkungan Makro
Yaitu kekuatan masyarakat yang lebih luas yang mempengaruhi seluruh
lingkungan mikro pemasaran perusahaan yang mempunyai pengaruh tidak
langsung terhadap pemasaran. Lingkungan makro terdiri dari :
a.
Demografi
Adalah bidang studi tentang populasi manusia menurut besar, kepadatan,
lokasi, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan statistik lainnya.
b. Geografi
Yaitu lingkungan yang dibedakan berdasarkan letak wilayah.
c.
Ekonomi
Yaitu faktor-faktor yang mepengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan
konsumen. Daya beli total tergantung pada pendapatan, harga, tabungan,
dan kredit pada waktu yang bersangkutan
d. Lingkungan Teknologi
Yaitu terdiri dari kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi teknologi baru,
yang menciptakan produk baru dan peluang-peluang pasar yang baru.
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
19
e.
Politik
Lingkungan ini terdiri dari undang-undang, instansi pemerintah, dan
kelompok penekan yg mempengaruhi dan membatasi organisasi dan
pribadi dalam masyarakat.
f.
Lingkungan Budaya
Lingkungan budaya (cultural) terdiri dari lembaga-lembaga dan
kekuatan lain yg mempengaruhi nilai dasar, persepsi, preferensi, dan
perilaku masyarakat.
F. Saluran pemasaran
Saluran pemasaran merupakan kelompok lembaga yang ada diantara
berbagai lembaga yang mengadakan kerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan dari saluran pemasaran adalah untuk mencaapai pasar-pasar tertentu.
Saluran pemasaran dapat berbentuk sederhana dan dapat pula rumit. Hal demikian
tergantung dari macam komoditi, lembaga tataniaga dan sistem tataniaga
(Swastha, 1991). Panjang pendeknya saluran pemsaran tergantung dari jumlah
lembaga perantara yang di gunakan. Tiap lembaga perantara yang melakukan
kegiatan jual beli merupakan tingkatan dalam rantai penyaluran barang dari
produsen kepada konsumen (Rahayu dan Prasetya, 1996). Rohadi, et al (1993)
mengatakan di dalam pemasaran terdapat beberapa jenis pedagang perantara
diantaranya :
a.
Pedagang Pengepul
Merupakan pedagang yang mengumpulkan barang-barang hasil pertanian
dari produsen dan kemudian memasarkannya kembali dalam partai besar
kepada pedagang lain.
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
20
b. Pedagang Besar
Merupakan pedagang yang membeli hasil pertanian dari pedagang pengepul
dan atau dari produsen, serta menjual kembali kepada pengecer dan
pedagang lain atau kepada pembeli untuk industri, lembaga dan pemakai
komersial yang tidak menjual dalam volume yang sama pada konsumen
akhir.
c.
Pedagang Pengecer
Merupakan pedagang yang menjual barang hasil pertanian dari produsen ke
konsumen dengn tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dalam partai kecil.
Adapun menurut Mubyarto (1989), sistem tataniaga/pemasaran dikatakan
efisien apabila :
a. Mampu menyampaikan hasil dari produsen ke konsumen dengan biaya
semurah – murahnya.
b. Mampu mengadakan pembagian yang adil yang dibayar konsumen terakhir
kepada yang ikut serta didalam kegiatan produksi.
Sedangkan saluran pemasaran oleh Downey dan Erickson (1987), diartikan
sebagai jejak penyaluran barang dari produsen akhir. Rahardi (1999), menyatakan
penyaluran hasil produksi sayuran hampir serupa dengna penyaluran hasil
pertanian yang lain, secara fisik penyaluran itu dibagi dalam tiga cara :
1. Penyaluran Langsung
Bentuk saluran pemasaran ini merupakan yang paling pendek dan
sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
21
produk langsung kepada konsumen. Penyaluran langsung dapat dilihat pada
Gambar 2.
Produsen
Konsumen
Gambar 2. Penyaluran Langsung
2. Penyaluran Semi Langsung
Dalam saluran ini produsen menyalurkan hasil produksinya kepada
pedagang pengecer. Disini sudah terlihat peranan pengusaha perantara
(pedagang pengecer). Dalam saluran ini produsen hanya melayani penjualan
dalam jumlah besar kepada pedagang pengecer. Pembelian oleh konsumen di
layani pengecer saja. Sistem penyaluran semi langsung dapat dilihat pada
Gambar 3.
Produsen
Pengecer
Konsumen
Gambar 3. Penyaluran Semi Langsung.
3. Penyaluran Tidak Langsung
Saluran distribusi ini banyak di gunakan dan di namakan saluran
distribusi tradisional. Disini produsen hanya melayani penjualan dalam
jumlah besar kepada pedagang pengepul, tidak ke pedagang pengecer.
Pembelian oleh pengecer di layani oleh pedagang besar. Dan pembelian oleh
konsumen di layani oleh pengecer saja. Sistem penyaluran tidak langsung
dapat dilihat pada Gambar 4, 5 dan 6.
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
22
Produsen
Pengepul
Pedagang Besar
Pengecer
Konsumen
Gambar 4. Penyaluran Tidak Langsung (a)
Produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan
kegiatan perdagangan yang besardalam saluran distribusi yang ada sasaran
penjualannya ditunjukan kepada pedagang pengecerbesar. Sistem penyaluran
tidak langsung dapat dilihat pada Gambar 5.
Produsen
Agen
Pedagang Pengecer
Konsumen
Gambar 5. Penyaluran Tidak Langsung (b)
Dalam saluran ini produsen menggunakan agen sebagai perantara
untuk menyalurkan barangnya ke pedagang besar yang kemudian menjualnya
ke toko kecil. Sistem penyaluran tidak langsung dapat dilihat pada Gambar 6.
Produsen
Agen
Pedagang Besar
Pedagang Pengecer
Konsumen
Gambar 6. Penyaluran Tidak Langsung (c)
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
23
Sudiyono (2004), menyatakan bahwa lembaga pemasaran adalah
badan usaha atau individu yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan
jasa dan komoditi dari produsen ke konsumen akhir serta mempunyai
hubungan badan usaha atau individu lainnya. Beberapa lembaga-lembaga
pemasaran yang terlibat dalam proses pemasaran adalah tengkulak, pedagang
besar, agen penjualan dan pengecer.
G. Margin Pemasaran
Menurut Sudiyono (2001) margin pemasaran dapat ditinjau dari dua sisi,
yaitu dari sudut pandang harga dan biaya, tetapi pada analisis pemasaran yang
sering digunakan adalah konsep margin pemasaran yang dipandang dari sisi
harga. Dengan menganggap bahwa selama proses pemasaran terdapat beberapa
lembaga pemasaran yang terlibat dalam aktivitas pemasaran, maka dapat
dianalisis distribusi margin tataniaga diantara lembaga-lembaga pemasaran
tersebut.
Margin pemasaran adalah selisih harga dari tingkat rantai pemasaran atau
selisih harga yang dibayarkan dari tingkat konsumen dengan harga yang diterima
produsen. Dengan kata lain, margin pemasaran merupakan perbedaan harga dari
tingkat konsumen dengan harga di tingkat produsen (Rahim dan Diah, 2007).
Dari pernyataan yang dikemukakan di atas dapat digambarkan seperti di
bawah ini:
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
24
Sr
P
Pr
a
Sf
Nilai
Marjin Pemasaran
Dr
Pf
b
Df
0
Q (r,f)
Q
Gambar 7. Komponen Marjin Tataniaga (Rahim, A dan Diah R.D.H 2007)
Keterangan:
Pf
: harga ditingkat produsen
Pr
: harga ditingkat konsumen
Sf
: kurva penawaran produsen
Sr
: kurva penawaran konsumen
Df
: kurva penawaran produsen
Dr
: kurva penawaran konsumen
Qr,f
: jumlah keseimbangan ditingkat produsen dan konsumen
PfPrBA : nilai margin tataniaga
Secara umum marjin pemasaran memiliki sifat sebagai berikut :
a.
Marjin pemasaran berbeda-beda antara satu komoditi hasil pertanian dengan
komoditi lainnya. Hal ini disebakan karena perbedaan jasa yang diberikan
kepada berbagai komoditi mulai dari pintu gerbang petani atau produsen
sampai tinkat pengecer untuk konsumen akhir.
b. Margin pemasaran produk hasil pertanian cenderung akan naik dalam jangka
panjang dengan menurunnya bagian harga yang di terima petani.
c.
Marjin pemasaran relatif stabil dalam jangka pendek terutama dalam
hubungannya dengan berfluktuatif harga-harga produk hasil pertanian.
Besar kecilnya margin akan berpengaruh terhadap harga ditingkat petani
bagian harga yang diterima petani. Jika total marginnya tinggi maka akan
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
25
menyebabkan harga yang di terima petani menjadi rendah. Besarnya bagian yang
diterima petani dapat di ketahui dengan membandingkan antara harga jual
ditingkat petani dan harga jual ke konsumen akhir atau sering disebut “farmer
share” (Sudiyono, 2004).
Apabila dalam pemasaran suatu produk pertanian terdapat lembaga
pemasaran yang melakukan fungsi-fungsi pemasaran maka margin pemasaran
secara matematis dapat ditulis (Sudiyono, 2004) sebagai berikut:
MP = Pr - P atau MP =
Bi + Ki
Keterangan:
MP
= Margin Pemasaran
Pr
= Harga ditingkat pengeceran
Pf
= Harga ditingka tpetani
∑Bi
= Jumlah biaya yang dikeluarkan lembaga-lembaga pemasaran (B1, B2,
B3, B4....Bn).
∑Ki
= Jumlah keuntungan yang diperoleh lembaga-lembaga Pemasaran (K1,
K2, K3,......Kn)
Besarnya bagian biaya (Sbi) dan bagian keuntungan (Ski) masing-masing
lembaga pemasaran yang digunakan sebagai berikut :
Keterangan:
Sbi = Share (bagian) biaya lembaga pemasaranke-i
Ski = Share keuntungan lembaga pemasaran ke-i
Bi = Biaya lembaga pemasaran ke-i
Ki = Keuntungan lembaga pemasaran ke-i
Besarnya share (bagian) harga yang diterima petani sebagai produsen dari
keseluruhan harga yang dibayarkan konsumen dapat dihitung menggunakan
rumus sebagai berikut :
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
26
Keterangan:
Sp = Share harga yang diterima petani
Pr = Harga ditingkat pengeceran
Pf = Harga ditingkat petani
Komponen dari margin pemasaran terdiri dari :
1. Biaya pemasaran
Secara umum biaya merupakan pengorbanan yang dikeluarkan oleh
produsen dalam mengelola usahataninya untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Biaya pun merupakan pengorbanan yang diukur untuk suatu
satuan alat tukar berupa uang yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
dalam usahataninya (Rahim dan Diah, 2007). Biaya pemasaran adalah biaya
yang dikeluarkan untuk keperluan pemasaran, biaya pemasaran meliputi
biaya angkutan, biaya pengeringan, biaya retribusi dan lain-lain. Besarnya
biaya pemasaran ini berbeda satu sama lain disebabkan karena macam
komoditi, lokasi pemasaran dan macam lembaga pemasaran dan efektivitas
pemasaran yang dilakukan (Soekartawi, 1993).
Biaya pemasaran mencangkup sejumlah pengeluaran perusahaan
untuk keperluan pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan penjualan
hasil produksinya dan jumlah pengeluaran oleh lembaga pemasaran (badan
perantara) dan laba yang diterima oleh badan yang bersangkutan. Biaya
pemasaran juga dapat diartikan semua biaya yang telah terjadi dalam rangka
memasarkan produk atau barang dagangan, dimana biaya tersebut timbul dari
saat produk atau barang dagangan siap dijual sampai dengan di terimanya
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
27
hasil penjualan menjadi kas (Supriyono, 1992). Dari pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan
untul menjual produk atau barang dagangan sampai ke tangan konsumen.
Secara garis besar biaya pemasaran dapat dibagi menjadi dua golongan :
a. Biaya untuk mendapatkan pesanan (order - getting cost), yaitu biaya
yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan. Contoh :
biaya yang termasukdalam golongan ini adalah biaya gaji wiraniaga
(sales person), komisi penjualan, advertensi dan promosi.
b. Biaya untuk memenuhi pemesanan (order – filling cost), yaitu semua
yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar supaya produk sampai ke
tangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan piutang dari
pembeli. Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah biaya
pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya angkutan, dan
biaya penagihan (Mulyadi, 1991)
Sedangkan menurrut jenis biaya, biaya pemasaran digolongan ke dalam :
a. Biaya pemasaran langsung
Adalah biaya pemasaran yang terjadinya atau manfaatnya dapat
diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu. Misalnya
kepada fungsi pemasaran atau pusat pusat laba tertentu didalam usaha
pemasaran.
b. Biaya pemasaran tidak langsung
Adalah biaya pemasaran yang terjadinya atau manfatnya tidak dapat
diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu. Misalnya
kepada fungsi pemasaran atau pusat-pusat laba tertentu didalam usaha
tataniaga.
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
28
Hubungan dengan variabilitas biaya terhadap volume atau kegiatan,
dalam penggolongan ini biaya dikelompokan sebagai berikut:
a. Biaya pemasaran tetap
Biaya pemasaran yang jumlah totalnya tidak berubah (konstan) dengan
adanya perubahan kegiatan atau volume pemasaran sampai dengan
tingkatan kapasitas tertentu. Elemen biaya tetap misalnya: gaji manajer
dan staf, biaya penyusutan dan sebagainya.
b. Biaya pemasaran variabel
Biaya pemasaran yang jumlah totalnya berubah secara proporsional
dengan perubahan kegiatan atau volume pemasaran. Semakin besar
volume atau kegiatan pemasaran semakin besar juga biaya pemasaran
variabel, demikian pula sebaliknya apabila volume rendah.
Penggolongan biaya pemasaran dihubungkan dengan dapat
terkendalikan atau tidaknya suatu biaya. Dalam hal ini biaya dikelompokan:
a. Biaya pemasaran terkendalikan
Biaya pemasaran yang secara langsung dapat dikendalikan atau dapat
dipengaruhi oleh seseorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu
tertentu, berdasar wewenang yang dia miliki.
b. Biaya pemasaran tidak terkendalikan
Biaya pemasaran yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pemimpin
tertentu berdasar wewenang yang dia miliki, atau tidak dapat dipengaruhi
oleh seorang pimpinan dalam jangka waktu tertentu (Supriyono, 1993).
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
29
2. Keuntungan Lembaga Pemasaran
Keuntungn pemasaran adalah penjumlahan dari semua keuntungan
yang diperoleh dalam tiap lembaga pemasran. Jarak yang mengantarkan
produksi pertanian dari produsen ke konsumen menyebabkan terjadinya
perbedaan besarnya keuntungan pemasaran (Soekartawi, 1993). Perbedaan
harga dimasing-masing lembaga pemasaran sangat berfariasi tergantung besar
kecilnya keuntungan yang diambil oleh masing-masing lembaga perantara
pemasaran
(Soekartawi,
1991).
Keuntungn
pemasaran
merupakan
penjumlahan keuntungan yang diperoleh pada setiap lembaga perantara
pemasaran, sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kp = Kp1 + Kp2 + Kp3 +.......+ Kpn
Keterangan
Kp
: keuntungn pemasaran
Kp1, Kp2, ....,Kpn : keuntungan tataniaga ditiap lembaga pemasaran
Keuntungan perdagangan merupakan imbalan atas jasa yang
dilakukan selama melakukan proses pemasaran. Keuntungn pedagang
berbeda-beda antara pedagang satu dengan yang lain. Hal ini diduga karena
jasa yang dilakukan oleh para pedagang tersebut berbeda-beda (Yusuf, et
al,1999).
Analisis Pemasaran Ubi…, Imam Mahmudi, Fakultas Pertanian UMP, 2016
Download