TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NGN

advertisement
TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI
NGN PERFORMANCE
“IP MULTIMEDIA SUBSYSTEM”
DISUSUN OLEH :
Roberto Pinem
14101075
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
DI. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2017
IMS (IP Multimedia Subsystem)
I.Latar Belakang
IP Multimedia Subsystem (IMS) awalnya didefinisikan oleh The 3rd Generation
Partnership Project (3GPP) dan 3GPP2. Fokusnya adalah untuk menyediakan
arsitektur jaringan mobile baru yang memungkinkan konvergensi data, suara, dan
teknologi jaringan mobile melalui infrastruktur berbasis Internet Protocol (IP).
Dalam perkembangan komunikasi multimedia saat ini, IMS merupakan sebuah
solusi karena dapat menyediakan berbagai layanan diantaranya Push to Talk Over
Celullar (POC), real time video sharing, voice messaging, video conference dan
lain-lain. Selain itu, dengan kemampuannya sebagai sebuah soft-switch, IMS
mampu mengkonvergensikan berbagai platform teknologi kedalam satu jaringan
tunggal yang menjadi karakteristik generasi jaringan masa depan (Next
Generation Network – NGN). Sementara itu, WiFi access point adalah teknologi
jaringan yang banyak digunakan untuk mempermudah pengguna dalam
mengakses jaringan. Access point biasanya digunakan di lingkungan perumahan,
perkantoran, dan lingkungan indoor lainnya. Access point dapat diintegrasikan
dengan layanan IMS dalam penyediaan layanan pengguna end-to-end dan layanan
dari server aplikasi Session Initiation Protocol (SIP) merupakan protokol
pensinyalan yang digunakan dalam jaringan IMS dimana Call Session Control
Function (CSCF) merupakan server inti pensinyalan SIP dalam arsitektur IMS.
SIP memiliki fungsi registrasi, pembangunan sesi, dan mengatur partisipan
termasuk menmbangun, memodifikasi, dan mengakhiri suatu sesi layanan dengan
satu atau lebih pegguna. Tugas Akhir ini menginvestigasi dan menganalisis proses
komunikasi antara terminal pengguna dan AS, dan membandingkan proses
komunikasi dan kualitas layanan yang di hasilkan melalui WiFi access point dan
kabel LAN. Untuk dapat mengevaluasi pertukaran informasi yang dihasilkan dari
terminal pengguna hingga AS dibuat rancangan simulasi antara terminal
pengguna, IMS core network, dan AS dalam bentuk sebuah testbed jaringan.
II. Perumusan Masalah
1. Apa itu NGN ?
2. Apa itu IMS ?
3. Bagaimana analisis performansi dari IMS
III. Tinjauan teori
A. Penjelasan NGN
NGN adalah Next Generation Network adalah teknologi telekomunikasi yang
berbasis internet dan berbeda dengan teknologi 3G dan turunannya. Di pengertian
lain, NGN adalah sebuah jaringan packet-switched yang menyediakan berbagai
layanan telekomunikasi, menggunakan teknologi transportasi bagi beberapa
bandwidth dan kelas layanan. Sedangkan Agus, W.S. dkk (2010) menyebutkan
bahwa Next Generation Network (NGN) adalah sebuah terobosan di bidang
telekomunikasi dengan pemikiran untuk bermigrasi dari teknologi jaringan
konvensional yang berbasiskan jaringan circuit switched seperti PSTN menuju
jaringan berbasiskan sistem packet switched seperti pada jaringan Internet
Protocol (IP). Next Generation Network (NGN) yaitu suatu teknologi baru yang
dirancang untuk memenuhi kebutuhan infrastuktur infokom pada abad sekarang
ini. Jaringan ini tidak lagi diharapkan bersifat TDM (Time Division Multiplexing),
dan jaringan ini dibuat dalam bentuk paket-paket yang efisien, namun dengan
Security System yang terjaga. Next Generation Network disusun dalam blok-blok
kerja yang terbuka, dan bersifat open system. Setiap blok memiliki pengembangan
yang terbuka lebar, namun harus selalu dapat dikomunikasikan dengan
pengembangan blok-blok lainnya. Persinyalan didalam jaringan multimedia ini
dapat menggunakan suite H.323 ( rekomendasi untuk komunikasi multimedia
berbasis paket, yang diterbitkan sebelum dikenal teknologi Internet Protokol (IP).
Transportasi data harus dioptimasi sesuai dengan jenis trafik yang akan
dilewatkan. Untuk Network yang spesifik mengangkut jenis trefik tertentu,
teknologi lain dapat disiapkan. Konsep Next Generation Network yang lengkap
meliputi juga teknologi yang tidak mungkin dapat diaabaikan, seperti Teknologi
Wireless, baik itu yang digunakan oleh perangkat diam, perangkat yang bergerak
lambat, maupun perangkap bergerak cepat, dengan berbagai rate data yang
dibutuhkan.
B. Penjelasan IMS
IMS (IP Multimedia Subsystem) merupakan konsep atau bagian jaringan NGN
(Next Generation Network) yang dikhususkan untuk mobile web dalam
memberikan layanan telekomunikasi berbasis IP. Fungsi IMS adalah sebagai
platform standar bagi layanan multimedia melalui IP/SIP (Session Initiation
Protocol) yang memungkinkan operator untuk menggunakan satu platform untuk
beberapa layanan multimedia. IMS dibuat untuk mengisi gap antara teknologi
telekomunikasi tradisional dengan teknologi internet.
Dengan menggunakan IMS ini dapat mengefisienkan proses komunikasi yang
dibangun dengan membangkitkan multi layanan dengan satu session saja. Melalui
platform IMS dapat mengoperasikan layanan mobile network dari beberapa
jaringan seperti fixed network. Sebenarnya prinsip dasar dari jaringan IMS adalah
mengintegrasikan dan mengkonvergensikan antara teknologi wireless dan
wireline dengan berbagai layanan yang dapat ditangani oleh IMS, diantaranya
layanan multimedia seperti layanan suara (voice mail), video telefon, dan lainlain.
Gambar 1. Aplication Server
Konsep IMS
Saat awal adanya softswitch lebih banyak diarahkan sebagai solusi layanan suara,
maka session yang ditimbulkan untuk layanan data menjadi tidak efektif untuk
ditransport pada satu server tunggal (softswitch). Hal tersebut disebabkan database
dan atribut pelanggan yang terlibat layanan data tidak sepenuhnya menggunakan
atribut layanan suara, dan sebaliknya. Dengan konsep IMS, maka ketidakefisienan
dapat diatasi dengan melibatkan IP Subsystem (server) yang akan menangani
layanan berdasarkan atribut pelanggan, dimana setiap layanan akan dikenali
dengan session yang dibangunnya. Dengan IMS pula dimungkinkan untuk
membangun multi layanan dengan satu session, yang mana hal tersebut akan lebih
mengefisienkan proses komunikasi yang dibangun. Dalam hal ini SIP (Session
Initiation Protocol) akan berperan.
Gambar 2. Multimedia Session dalam Konsep IMS
Lembaga Third Generation Partnership Project (3GPP) yang bergerak dalam
bidang mobile web juga memperkenalkan teknologi ini, khususnya dalam
pengembangan konsep jaringan Universal Mobile Telecommunications System
(UMTS). Lembaga 3GPP2 telah mendefinisikan suatu referensi arsitektur,
functional splits, spesifikasi protocol dan lainnya. Selain mendukung fitur utama,
dibuka pula kemungkinan pengembangan aplikasi oleh pihak ketiga melalui
Session Initiation Protocol (SIP), integrated access dan charging.
Konsep IMS untuk memenuhi kebutuhan jaringan dan pengguna dengan
spesfikasi sebagai berikut:

Mengantar layanan komunikasi multimedia dengan karakteristik real time
dan person-to-person dengan basis IP (seperti voice or videotelephony),
demikian juga halnya dengan komunikasi person-to-machine (seperti
layanan gaming).

Mengintegrasikan layanan komunikasi multimedia real-time dengan nonreal-time (seperti video live streaming dan chatting).

Melayani dan berinteraksi dengan layanan dan aplikasi yang beragam
(seperti mengkombinasikan presence dan instant messaging).

Kemudahan dalam melakukan setup multi layanan dalam satu session
tunggal (softswitch) atau multi session secara bersamaan.
Ada tiga layer IMS, yaitu Application Server/Service layer, Session Control
Layer, dan Transport and Endpoint Layer. Adapun keterangan layer sebagai
berikut :
1. Transport and Endpoint Layer
Berfungsi untuk media transport bagi semua pesan (message) di jaringan, seperti
call signaling. Layer ini juga berfungsi untuk mengawali dan mengakhiri
pensinyalan SIP untuk membangun session dan menyediakan layanan bearer
seperti mengkonversi suara (voice) dari analog atau digital menjadi paket IP
dengan menggunakan RTP (Realtime Transport Protocol). Media server
menyediakan beberapa layanan media, termasuk conferencing, speech recognition
(pengenalan suara) dan speech synthesis.
2. Session Control Layer
Layer ini termasuk juga Media Gateway Control Function (MGCF). MGCF
mengatur distribusi dari session melalui multiple media gateways. MGCF
bekerjasama antara SIP signalling dengan signalling yang digunakan oleh media
gateway. Dalam session control layer Call Session Control Function (CSCF) yang
menyediakan registrasi dari endpoint dan proses routing dari pensinyalan SIP
menuju application server tujuan.
3. Transport Layer
Transport layer berfungsi sebagai media transport untuk semua pesan di jaringan,
misal : call signalling, call & media setup atau informasi suara (voice) atau data
itu sendiri. Dalam layer ini operator akan memaksimalkan jaringan packet core
existing untuk berhubungan dengan control layer.
Gambar 3. Layer Fungsi NGN dan IMS
Di bawah ini adalah beberapa keuntungan IMS:
1. Operator Benefits ;

Time-to-Market.

Lower Costs

Best of Breed.

Value Chain Control

Integrated, Interoperable Services.
2. End-user benefits ;
End-Users akan ditawarkan suatu variasi yang banyak dari jasa baru dengan
seorang pemakai kaya pengalaman. Sebagian dari keuntungan-keuntungan jasa ini
adalah:

Integrated rich media: End-Users akan mempunyai kemampuan untuk
menggunakan lebih dari satu jenis media: contoh: teks, audio atau video di
(dalam) panggilan tunggal.

Single public identity: Pemakai harus mengunakan hanya satu identitas
eksternal untuk semua jasa yang ditawarkan oleh operator. Infrastruktur
IMS bisa menyembunyikan pemakaian internal dari identitas aplikasi
pribadi tertentu

Roaming: Arsitektur IMS mengalamatkan isu roaming, dengan begitu
memungkinkan endusers untuk berpindah MNO dan bisa menggunakan
semua jasa IMS, seolah-olah berada di jaringan lokalnya.

IP services: End-Users akan mempunyai kesempatan untuk memilih satu
dari sekian banyak jasa yang mereka akan bisa nikmati pada lingkungan
wireless dan wireline.

Inter-Working Mobile-Fixed: End-Users bisa dengan jelas berkomunikasi
dengan end-users lain jika mereka ada di jaringan telekomunikasi IMS atau
CS dan menggunakan layanan komunikasi tradisional CS dan IMS.
IV. Kajian dan Analisa
Pada jaringan IMS terdapat beberapa komponen yang perlu kita ketahui
diantaranya akan dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 4. Komponen IMS
1. Home Subsciber Server (HHS) : Komponen yang berfungsi sebagai media
penyimpanan dan pengatur informasi dari subscriber
2. Proxy-Call Session Control Function (P-CSCF) sering digunakan pada
awal pensinyalan sebagai Policy Control Function (PCF).
3. Serving-Call Session Control Function (S-CSCF), berfungsi untuk
melakukan pengontrolan terhadap sesi layanan pada subscriber.
4. Interrogating-Call Session Control Function (I-CSCF), digunakan untuk
menjaga sifat kerahasiaan jaringan dan mencegah jaringan lain (asing)
untuk mendapatkan informasi mengenai infrastruktur jaringan.
5.
Application Server(AS)
6. Media Resources. Pengiriman content multimedia melalui sebuah sesi
dilakukan oleh Media Resource Function (MRF) baik MRFC ataupun
MRFP.
7. Gateway Control Function bisa disebut juga Media Gateway (MGW)
merupakan komponen yang berfungsi sebagai penghubung antara jaringan
IP dan jaringan SS7 sehingga dapat melakukan interworking dengan PSTN.
Media Gateway terdiri dari :

Breakout Gateway Control Function (BGCF) berfungsi untuk menentukan
jaringan yang akan dipakai untuk berkomunikasi dengan PSTN dalam
kondisi tertentu.

Media Gateway Control Function (MGCF)berfungsi sebagai pensinyalan
selama berlangsungnya interworking.
Gambar 5. Breakout Gateway Control Function
Gambar 6. Media Gateway Control Function
1. Push to Talk over Cellular (PoC)
Jasa komunikasi di jaringan selular menjadi terkenal sebagai jasa komunikasi
radio dua arah yang tersedia melalui telepon selular, dengan begitu meningkatkan
jasa selular dan peluang bisnis baru membawa kepada daerah komunikasi suara
yang real-time. Solusi PoS didasarkan pada teknologi half-duplex. Membangun
layanan diatas jaringan GPRS dan EDGE yang ada sehingga memungkinkan
layanan rollout yang cepat, mengurangi investasi yang diperlukan dan
menyediakan suatu alur pertumbuhan ke arah lain radio mengakses teknologi
seperti WCDMA.
2. Time Video Sharing
Jasa video sharing yang real-time adalah suatu komunikasi peer-to-peer, jasa
multimedia streaming yang dapat ditawarkan sepenuhanya sebagai sebuah packetswitched atau sebagai kombinasi kemampuan dari circuit switch dan IMS packet
switch domain.
3. applications
Interactive Gaming
Pada April 2004, para pemakai device diseluruh dunia dapat mendownload game
Java yang diperkirakan telah mencapai 14 juta user mendownload perbulannya.
Shared folders & Content sharing memungkinkan para pemakai untuk berbagi file
antar terminal.
4. Messaging services
Instant Messaging adalah suatu layanan komunikasi yang mengijinkan endusers untuk
mengirimkan
dan
menerima
pesan
dengan
segera. Instant
Messaging dikenal dengan baik sekarang ini di masyarakat internet.
Pesan dapat berisi tipe media apapun seperti teks, gambar, audio atau klip video,
data aplikasi atau suatu kombinasi dari semuanya. Pesan dikirim melalui jaringan
data paket kepada IP Multimedia Subsystem ( IMS), yang menempatkan
terminating IP klien dan mengarahkan pesan kepada penerima.
5. Messaging
Voice Messaging adalah suatu format instant messaging tertentu yang isi
pesannya berupa suatu file audio. Dengan menggunakan suatu aplikasi di
terminal, para pemakai dapat merekam pesan dengan segera atau menggunakan
file audio yang sudah ada yang disimpan pada folder terminal.
6. enabled Voice and Video Telephony
IMS memungkinkan panggilan suara dan video dibawa ke suatu jaringan inti
paket (VoIP).
7. conferencing
Layanan Video-Conferencing IP Multimedia Subsystem (IMS) meluas dari
panggilan video point-to-point ke layanan multi-point.
beberapa penjelasan diatas dari segi layanan dan pendefinisian dari konsep IMS
itu sendiri , kita dapat mendapat sedikit gambaran mengenai kelebihan –
kelebihan pada teknologi IMS tersebut .Di bawah ini adalah beberapa keuntungan
yang bisa didapatkan apabila menerapkan IMS.

Mengurangi waktu yang kurang efektif
karena penyedia layanan tidak
harus terjun langsung ke pasar.

yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan tentunya lebih sedikit.

menentukan bagaimana memberi tarif kepadapengguna berdasarkan jenis
layanan, yaitu merekadapat memilih untukbiaya dengan jumlah byte yang
ditransfer, dengan durasisesi (berbasis waktu), atau melakukanjenis tarif
lainnya.

Dan mengambil keuntungan dari mekanisme QoS (Quality of Service)
untuk meningkatkan dan menjaminkualitas transmisi.
V. Kesimpulan
Hal – hal yang dapat disimpulkan berdasarkan isi paper diatas adalah bahwa
teknologi NGN merupakan trend teknologi yang pada penggunaanya sangat
membantu proses baik untuk ranah kerja maupun hiburan sekalipun karena
memiliki kemampuan pengiriman berbasis IP yang dapat melakukan transmisi
data lebih fleksible dan pastinya dengan waktu yang lebih cepat juga.
Dari paper diatas kita juga telah mengetahui beberapa layanan yang diberikan baik
dari segi text , audio maupun video . Dengan beberapa layanan tersebut teknologi
IMS ini menjadi teknologi yang cocok sebagai solusi untuk memberikan service
layanan multimedia yang cepat dan pastinya dengan kualitas yang bagus pula.
Lalu pada IMS setelah kita mengethui beberapa hal yang dapat dilakukan ketika
menggunakan teknologi IMS (IP Multimedia Subsystem) ini adapun manfaat yang
kita peroleh berdasarkan beberapa keterangan pada isi paper ini diantaranya ,
Keuntungan dari segi operator :

Mengurangi waktu yang kurang efektif
karena penyedia layanan tidak
harus terjun langsung ke pasar.

Biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan tentunya lebih sedikit.

Memungkinkan operatoruntuk menentukan bagaimana memberi tarif
kepada pengguna berdasarkan jenis layanan, yaitu mereka dapat memilih
untuk biaya dengan jumlah byte yang ditransfer, dengan durasisesi (berbasis
waktu), atau melakukan jenis tarif lainnya.

IMS menentukan pemberdayaan Kualitas Layanan dalam jaringan IP dan
mengambil keuntungan dari mekanisme QoS (Quality of Service) untuk
meningkatkan dan menjamin kualitas transmisi
Download