Title Goes Here - Binus Repository

advertisement
Matakuliah : O0032 – Pengantar Ilmu Politik
Tahun
: 2008
Pertemuan 9
PERILAKU DAN PARTISIPASI POLITIK
Materi:
• Model Perilaku Politik
• Partisipasi Politik
• Model Partisipasi Politik
• Tipologi Partisipasi Politik
• Perilaku Memilih
BINUS UNIVERSITY
2
Tujuan:
Mahasiswa dapat menjelaskan hakikat dan tipologi
partisipasi politik
BINUS UNIVERSITY
3
I. Model Perilaku Politik
Dalam melakukan kajian terhadap perilaku politik dapat dipilih
tiga pendekatan yakni individu aktor politik, agregasi politik, dan
tipologi kepribadian politik.
1. Individu Aktor Politik; Seperti aktor politik (pemimpin), aktivis
politik, dan individu warga negara biasa.
2. Agregasi Politik; Individu aktor politik secara kolektif, seperti
kelompok kepentingan, birokrasi, partai politik, lembagalembaga pemerintah, dan bangsa.
3. Tipologi Keperibadian Politik; Tipe-tipe kepribadian politik
seperti pemimpin otoriter, machiavelist, dan demokrat.
BINUS UNIVERSITY
4
Empat (4) faktor yang mempengaruhi perilaku politik seorang aktor
politik.
1. Lingkungan sosial politik tak langsung, seperti sistem politik, sistem
ekonomi, sistem budaya dan media massa.
2. Lingkungan sosial politik langsung yang mempengaruhi dan
membentuk kepribadian aktor, seperti keluarga, agama, sekolah,
dan kelompok pergaulan. Dalam lingkungan sosial seperti itu,
seorang individu aktor politik mendapatkan sosialisasi dan
internalisasi nilai.
3. Struktur kepribadian yang tercermin dalam sikap individu. Untuk
memahami struktur kepribadian terdapat tiga basis fungsional sikap
yakni kepentingan, penyesuaian diri, eksternalisasi, dan pertahanan
diri.
BINUS UNIVERSITY
5
4. Faktor lingkungan sosial politik langsung berupa
situasi, yaitu keadaan mempengaruhi aktor secara
langsung ketika hendak melakukan suatu kegiatan,
seperti cuaca, keadaan keluarga, keadaan ruang,
kehadiran orang lain, suasana kelompok, dan
ancaman dalam segala bentuknya.
BINUS UNIVERSITY
6
II. Partisipasi Politik
Partisipasi politik merupakan salah satu aspek penting
demokrasi. Asumsi yang mendasari demokrasi adalah orang
yang paling tahu tentang apa yang baik bagi dirinya sendiri
adalah orang itu sendiri. Oleh karena keputusan politik yang
dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah menyangkut dan
mempengaruhi kehidupan warga masyarakat maka warga
masyarakat berhak ikut serta menentukan isi keputusan
politik. Jadi yang dimaksudkan dengan partisipasi politik ialah
keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala
keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.
BINUS UNIVERSITY
7
1.
2.
3.
4.
5.
Proses Partisipasi Politik dapat dibagi dalam dua kategori yakni 1) Mempengaruhi
isi kebijakan umum; dan 2) Ikut menentukan pembuat dan pelaksanaan keputusan
politik.
Beberapa kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai bentuk partisipasi politik;
Partisipasi politik yang dimaksud adalah kegiatan lahiriah individu yang dapat
diamati.
Kegiatan itu diarahkan untuk mempengaruhi pemerintah selalu pembuat dan
pelaksana keputusan politik.
Kegiatan yang berhasil dan gagal mempengaruhi pemerintah termasuk dalam
konsep partisipasi politik.
Kegiatan untuk mempengaruhi pemerintah dapat dilakukan secara langsung dan
tidak langsung.
Kegiatan dapat dilakukan melalui prosedur yang konvensional dan yang tidak
konvensional (kekerasan)
BINUS UNIVERSITY
8
Sedangkan Hak ekonomi, sosial, dan budaya;
Mencakup hak atas makanan dan standar hidup yang layak
untuk kesehatan dan kesejahteraan seseorang serta
keluarga. Hak ini juga meliputi hak untuk bekerja,
beristirahat, dan bersantai serta keamanan sosial; demikian
pula hak atas pendidikan dan partisipasi dalam kehidupan
budaya masyarakat. Sebagian hak bisa dianggap bersifat
budaya: hak untuk berbicara dalam bahasa sendiri,
menjalankan agama, dan mempraktikan budaya sendiri.
BINUS UNIVERSITY
9
III. Model Partisipasi Politik
Partisipasi politik seseorang sangat tergantung pada dua hal yakni
kesadaran politik dan kepercayaan kepada pemerintah (sistem
politik).
Yang dimaksud dengan kesadaran politik adalah kesadaran akan hak
dan kewajiban sebagai warga negara. Hal ini menyangkut pengetahuan
seseorang tentang lingkungan masyarakat dan politik, dan
menyangkut minat dan perhatian seseorang terhadap lingkungan
masyarakat dan politik tempat ia hidup.
Sedangkan yang dimaksud sikap dan kepercayaan kepada pemerintah
adalah penilaian seseorang terhadap pemerintah: apakah ia menilai
pemerintah dapat dipercaya dan dapat dipengaruhi atau tidak?
BINUS UNIVERSITY
10
Berdasarkan tinggi rendahnya kedua faktor tersebut di atas Paige
(Surbekti, 1992:144) membagi partisipasi menjadi empat (4) tipe yakni;
1. Apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan kepercayaan
kepada pemerintah tinggi maka partisipasi politik cenderung aktif.
2. Sebaliknya kesadaran dan kepercayaan yang rendah partisipasi
politik cenderung pasif-tertekan;
3. Tipe ketiga ini berupa militansi radikal yakni partisipasi tinggi
namun kepercayaan kepada pemerintah rendah;
4. Apa bila kesadaran politik rendah tetapi kepercayaan kepada
pemerintah tinggi maka partisipasi ini disebut partisipasi pasif.
Faktor-faktor lain yang menentukan adalah status sosial, ekonomi,
afiliasi politik orang tua, dan pengalaman berorganisasi.
BINUS UNIVERSITY
11
IV.Tipologi Partisipasi Politik
Milbrath dan Goel (Surbekti, 1992:143) membedakan partisipasi
politik menjadi beberapa kategori; Apatis, Spektator,
Gladiator, dan Pengeritik. Sementara Olsen (ibid.) memandang
partisipasi politik dengan pendekatan stratifikasi sosial yakni
partisipasi politik terdiri dari enam (6) lapisan yakni; 1)
Pemimpin politik; 2) Aktivis politik; 3) Komunikator; 4) Warga
negara; 5) marginal; dan 6) Orang yang terisolasikan.
Partisipasi politik juga dapat dikategorikan berdasarkan jumlah
pelaku yakni individu dan kolektif.
BINUS UNIVERSITY
12
V. Perilaku Memilih
Ada lima pendekatan untuk menganalisa perilaku memilih yakni;
struktural, sosiologis, ekologis, psikologi sosial, dan pilihan rasional.
Pendekatan struktur melihat kegiatan memilih sebagi produk dari
konteks struktur yang lebih luas seperti struktur sosial, sistem
partai, sistem pemilihan umum, permasalahan, dan program yang
ditonjolkan oleh partai.
Pendekatan sosiologis; pemilihan seseorang dipengaruhi oleh
demografi, sosial ekonomi, pekerjaan, tempat tinggal, pendidikan,
kelas, dan agama.
Pendekatan ekologis; desa, kota, kelurahan dan lain sebagainya. Dan
pilihan rasional lebih menekankan perhitungan personal mengenai
untung rugi.
BINUS UNIVERSITY
13
Download