APLIKASI KLINIK KESEHATAN ONLINE BERBASIS WEB

advertisement
APLIKASI KLINIK KESEHATAN ONLINE
BERBASIS WEB
Vitri Tundjungsari
Fakultas Teknologi Informasi Universitas YARSI
Jl. Letjend. Suprapto, CempakaPutih, Jakarta Pusat
Telp : (021) 4269301
[email protected]
Abstraksi
Dalam melaksanakan proses bisnisnya, suatu klinik kesehatan konvensional memberikan jasanya dengan selalu
mengharuskan pasiennya untuk bertemu muka dan diperiksa langsung oleh dokter. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang
mengimplementasikan pelayanan kesehatan berbasis Web yang bersifat interaktif, informatif, dan online, sebagai alternatif
pelayanan kesehatan. Metodologi yang digunakan adalah Evolutionary Prototyping Model. Model ini melibatkan pembuatan
prototipe yang berubah secara bertahap dari bentuk yang bersifat umum menjadi bentuk yang makin terperinci sehingga
menyerupai sistem akhir. Hasil akhir dari penelitian adalah Sistem Informasi yang dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas
pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan teknologi informasi. Dengan implementasi klinik online ini diharapkan
mampu memberikan solusi terhadap pelayanan kesehatan yang terbatas pada lingkup geografis dan waktu serta diharapkan
mampu memperkenalkan layanan dan fasilitas fisiknya kepada lingkup masyarakat yang lebih luas melalui media Internet.
Kata kunci: Online, Klinik, Kesehatan, Web
1. Pendahuluan
Penggunaan teknologi komputer untuk penerapan
sistem informasi amat diperlukan. Sistem informasi dapat
dikatakan efektif dan efisien apabila dapat memenuhi
kriteria yang dihasilkan, seperti: keakuratan informasi
yang dihasilkan, ketepatan waktu di dalam pemberian
informasi serta pemanfaatan informasi yang diberikan
kepada pemakainya.
Dengan diciptakannya jaringan Internet, komunikasi
menjadi tidak terbatas dan tanpa hambatan, baik hambatan
geografis maupun hambatan waktu. Kemudahan yang
dihasilkan oleh jaringan Internet telah memungkinkan
dibuatnya sistem informasi kesehatan berbasis Web yang
berguna untuk mempermudah masyarakat atau pasien
didalam berkonsultasi sehingga pasien tersebut dapat
mengetahui kondisi kesehatannya tanpa perlu datang ke
tempat praktek dokter atau klinik untuk kasus tertentu,
seperti: darurat, konsultasi pasca terapi, domisili pasien
yang jauh dari lokasi praktek dokter, dan lain-lain.
Aplikasi klinik kesehatan berbasis Web ini diharapkan
mampu memberikan solusi terhadap pelayanan kesehatan
yang terbatas pada lingkup geografis dan waktu serta
diharapkan mampu memperkenalkan layanan dan fasilitas
fisiknya kepada lingkup masyarakat yang lebih luas
melalui media Internet.
2. Sistem Informasi Klinis dan Rekam Medis
Sistem informasi klinis merupakan sistem informasi
yang meliputi proses penyimpanan dan pengambilan
informasi didalam membantu kegiatan pelayanan langsung
pada pasien [1], seperti: diagnosis penyakit, monitoring
pengembangan pasien dan penyesuaian terapi. Tujuan dari
sistem informasi klinis itu sendiri adalah untuk
memperoleh hasil yang akurat, mempercepat pelayanan
dan menghemat tenaga.
Manfaat sistem informasi klinis adalah untuk
permintaan tujuan dan target, memperhatikan kebutuhan
pelayanan, alokasi sumber daya, pengendalian mutu
pelayanan, dan evaluasi program. Dari kelima hal yang
telah disebutkan akan saling berhubungan dan informasi
akan menjadi peran penting dalam siklus pengambilan
keputusan, seperti ditampilkan pada gambar 1.
Sistem informasi klinis mempunyai beberapa jenis,
antara lain: Komputer pembantu diagnosis (meliputi
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008)
Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
21-23 Mei 2008, Jakarta
pengumpulan data baik dari anemnesis, pemeriksaan fisik,
laboratorium yang diperlukan serta penilaian dari
pengumpulan data sehingga dapat dibandingkan dengan
yang normal dan ciri khusus suatu penyakit didalam
membantu dan menentukan diagnosis); Komputer
pembantu pengobatan dan tindak lanjut (membantu
patokan terapi dan jadwal yang harus dipenuhi untuk
terapi jangka panjang dan sensitif); dan Sistem
pemantauan pasien, seperti: ICU, ICCU, kamar operasi.
Permintaan
tujuan dan
Evaluasi
program
Informasi
Pelaksanaan
kebutuhan
Pengendalian
mutu pelayanan
Alokasi
sumber daya
Gambar 1 Peran informasi Dalam Pengambilan Keputusan
Sistem informasi rekam medis merupakan Sistem
yang berhubungan dengan pengolahan data pada status
pasien didalam pengelolaan dan pencarian kembali status.
Isi dari rekam medis antara lain:
1. Data identitas pasien.
2. Resume hasil anamnesa.
3. Resume hasil pemeriksaan fisik.
4. Resume terapi.
5. Alergi obat.
Ada 5 (lima) tujuan yang mendasar didalam
memasuki paradigma baru sistem rekam medik masa
depan diantaranya [2]:
1. Rekam medik masa depan harus menunjang
pelayanan pasien dan memperbaiki kualitas
pelayanan pasien.
2. Sistem rekam medik harus menambah
produktifitas profesional pelayanan kesehatan dan
mengurangi biaya administratif dan biaya pekerja
(labor cost) yang dikaitkan dengan pemberian
pelayanan kesehatan dan pembiayaan.
3. Rekam medik mendatang harus menunjang riset
teknis dan pelayanan kesehatan.
4. Mampu
mengakomodasi
pengembangan
teknologi pelayanan kesehatan, manajemen dan
keuangan.
5.
Kerahasiaan pasien perlu diperhatikan dan dijaga
dalam mencapai kelima tujuan diatas.
Data-data Klinis seorang pasien dapat disimpan dalam
berbagai media. Sistem Data Klinis [2] meliputi:
1. Rekam medis pada masing-masing pasien yang
berisikan tentang perjalanan kondisi kesehatan
seorang pasien. Pada umumnya struktur rekam
medis individual ini terdiri dari daftar masalah
sekarang dan masa lalu serta satuan-satuan
catatan SOAP (Subjective, Objective, Assessment,
dan plan) untuk masalah-masalah yang masih
aktif.
2. Registrasi penyakit adalah sistem informasi yang
berbasis pada suatu komunitas yang mencangkup
semua kejadian penyakit tertentu. (misalnya
segala jenis kanker) diantara penduduk yang
hidup di wilayah yang bersangkutan.
3. Sistem kepustakaan medis dan pendukung
pengambilan keputusan klinis untuk menunjang
keberhasilan pelayanan klinis kepada pasien.
Suatu sistem digunakan untuk mengarahkan
klinisi pada masalah spesifik, merekomendasikan
keputusan klinis berbasis pada probabilitas
kejadian tertentu.
4. Paspor kesehatan (patient-carried records)
merupakan
rangkuman
medis
yang
memungkinkan pelayanan kesehatan darurat di
tempat yang jauh dari rumahnya. Rekam medis
berbentuk kertas , microfiche atau smartcard
format.
Pemrosesan data dengan database mempunyai
beberapa
keunggulan
diantaranya:
pencegahan
redundancy, konsistensi data, integrasi data, pembakuan,
kemudahan aplikasi sistem, akses dan kemudahan,
independensi data, pengamanan data. Penanggung jawab
database (administrator database) mempunyai tugas
untuk mengelola pendefinisian data mencangkup nama,
panjang field, dan kriteria validasi, kepemilikan, akses dan
kewenangan modifikasi database. Selain itu juga
administrator database bertanggung jawab atas validasi
masukan, backup, keamanan dan privasi, pengendalian
pemakai secara bersama, dan pembentukkan kamus data.
3. Perumusan Kebutuhan Sistem
Sistem yang dapat dibuat dalam aplikasi ini bersifat
membantu pengobatan dan tindak lanjut, sehingga tidak
terlalu membutuhkan pemeriksaan fisik. Konsultasi
kesehatan yang cocok dilayani secara online ini misalnya:
membantu patokan terapi dan jadwal yang harus dipenuhi
untuk terapi jangka panjang dan sensitif, penentuan terapi
berdasarkan kasus darurat, seperti karena pasien
berdomisili jauh dari praktek dokter.
Sistem juga dirancang agar tidak dapat menegakkan
diagnosis secara otomatis dikarenakan peran dokter mutlak
diperlukan dalam menentukan diagnosis dan pemberian
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008)
Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
21-23 Mei 2008, Jakarta
terapi yang tepat bagi pasien sebagai pengguna sistem.
Keputusan penegakan diagnosis dan terapi dokter tetap
diperlukan dengan bantuan pengumpulan data dari hasil
anamnesis, laboratorium yang diperlukan serta penilaian
dari pengumpulan data sehingga dapat dibandingkan
dengan yang normal dan ciri khusus suatu penyakit.
Sistem juga dapat menyimpan hasil rekam medis
seorang pasien yang telah melakukan pemeriksaan fisik
secara konvensional saja (datang ke klinik kesehatan dan
diperiksa oleh dokter). Hal ini dikarenakan karakteristik
rekam medis yang harus menyimpan resume hasil
pemeriksaan fisik, selain data identitas pasien, resume
hasil anamnesis, resume terapi, dan alergi obat. Kegunaan
dari penyimpanan rekam medis dalam bentuk basis data
untuk membantu dokter dalam memberikan keputusan
klinis secara darurat dan konsultasi pasca penyembuhan
dengan melihat perjalanan kondisi kesehatan pasien,
terutama bagi pasien yang tidak dapat bertemu langsung
dengan dokter baik karena hambatan geografis maupun
waktu. Diharapkan pula penyimpanan rekam medis
dengan basis data dapat lebih menunjang pelayanan pasien
dan memperbaiki kualitas pelayanan pasien, dengan
mampu mengakomodasi pengembangan teknologi
pelayanan kesehatan, manajemen dan keuangan.
Kemudahan dalam pengelolaan dan pencarian data rekam
medis juga diharapkan dapat lebih terjamin dengan basis
data.
Sistem juga harus mampu memberikan informasi
lebih, tidak saja dari penjelasan/ konsultasi dengan dokter
tetapi juga dari berita kesehatan berbasis Web yang
bersifat informatif dan interaktif. Berita kesehatan ini
dapat diakses dan diupload tidak hanya oleh administrator,
tetapi dokter dan pasien juga dapat berbagi informasi yang
mereka ketahui. Selain itu antar pasien juga dapat
membuka dan melakukan forum diskusi terkait dengan
suatu topik tertentu (misal: penyakit X). Forum diskusi ini
berguna tidak hanya agar antar pasien dapat berbagi
informasi dan berdiskusi tapi juga agar terjalin dorongan
secara moral antar pasien, sehingga diharapkan memberi
dampak psikologis yang lebih baik dibanding bertanya
kepada bukan sesama penderita. Sistem juga memberikan
fasilitas reservasi pelayanan kesehatan konvensional
sehingga dapat menggantikan peran telepon. Fasilitas ini
juga membantu pasien sehingga tidak harus datang ke
praktek dokter hanya untuk melakukan pendaftaran atau
menunggu pelayanan selama berjam-jam.
Batasan lain yang diambil oleh sistem adalah tidak
mencakup proses pembayaran dan security situs web
secara mendalam. Namun demikian username dan
password sudah digunakan untuk menjaga kerahasiaan
data medis dan identitas pasien dan dokter sebagai
pengguna sistem.
Secara ringkas, sistem dirumuskan agar dapat
memenuhi kebutuhan berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Menampilkan profil, fasilitas, dan layanan klinik
kesehatan baik secara konvensional ataupun yang
berbasis Web (online).
Proses konsultasi dokter dengan pasien yang bersifat
interaktif dan informatif.
Pencarian berita kesehatan dan penyebaran berita
(memasukkan berita baru) pada situs klinik online
yang dapat dilakukan oleh pengguna sistem.
Forum diskusi yang digunakan sebagai media forum
interaktif antar pasien dan dokter, dan antar sesama
pasien sebagai pengguna sistem.
Proses pemesanan (reservasi) yang bersifat interaktif
dan dapat dilakukan kapanpun.
Penyimpanan rekam medis bagi pasien yang telah
melakukan pemeriksaan fisik.
4.Analisis Fitur Aplikasi
Kategori pengguna aplikasi sistem Klinik online ini terbagi
menjadi empat kategori, yaitu:
1. Admin
1.1 Admin login kesistem, mempunyai hak akses untuk
manajemen sistem web dan database yaitu menambahkan,
meng-edit, melihat dan menghapus data.
2. Pasien
2.1 Login ke sistem, jika login diterima pada proses
pendaftaran anggota baru maka akan secara otomatis
menjadi anggota (member) dari klinik online, sistem ini
menangani proses registrasi (pendaftaran) untuk pasien,
dokter dan admin.
2.2 Login ke sistem, pasien yang telah menjadi anggota
dapat menanyakan konsultasi kesehatan dengan mengisi
form konsultasi sesuai dengan dokter yang diinginkan .
2.3 Login ke sistem, pasien dapat mengganti password,
lihat dan edit profil pribadi.
2.4 Login ke sistem, pasien dapat melihat kotak surat
(pesan) dari dokter yang berupa pemberitahuan reservasi
ruang operasi, serta dapat ikut didalam forum diskusi.
2.5 Tanpa login atau atau login, pasien dapat melakukan
proses reservasi yaitu pemesanan dokter, selain itu juga
pasien dapat melihat list jadwal dokter.
2.6 Tanpa login atau login, pasien dapat mengikuti
member club antar pasien dengan syarat harus menjadi
member terlebih dahulu
2.7 Tanpa Login atau login, pasien dapat melihat berita
seputar kesehatan.
2.8 Tanpa Login atau login, pasien dapat melihat profil
klinik dan profil dokter serta dapat melihat peta situs dari
sistem klinik online yang dibuat.
2.9 Tanpa Login, adanya fasilitas lupa password bagi
pasien yang lupa akan passwordnya.
3. Dokter
3.1 Dokter login kesistem untuk dapat menjawab
pertanyaan pada point 2.2 diatas.
3.2 Dokter login, dapat melihat dan menambahkan berita
seputar kesehatan.
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008)
Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
21-23 Mei 2008, Jakarta
3.3 Dokter login, dapat mengganti password, lihat dan
edit profil pribadi.
3.4 Dokter login, dapat melihat data pasien / user yang
berkonsultasi dengan dokter yang bersangkutan.
3.5 Dokter login, dapat ikut serta didalam forum diskusi.
3.6 Dokter login, dapat mencatat dan melihat medical
record seluruh pasien yang telah menjadi member. Untuk
pasien login tetapi tidak pernah datang secara fisik medical
recordnya akan tetap ada namun kosong sedangkan pasien
datang secara fisik dan tidak pernah login akan didaftarkan
oleh admin dan medical recordnya akan terisi.
3.7 Dokter login, dapat mencatat pemesanan baik
reservasi dokter maupun untuk ruang operasi.
3.8 Dokter login dan tanpa login, dapat melihat profil
klinik dan peta situs dari sistem klinik online yang dibuat.
3.9 Tanpa Login, adanya fasilitas lupa password bagi
dokter yang lupa akan passwordnya.
4. Visitor
4.1 Visitor, dapat melihat dan mencari berita seputar
kesehatan dan data member 10 terbaru serta data member
lainnya.
4.2 Visitor, dapat melihat profil klinik, profil dokter dan
peta situs.
4.3 Visitor, dapat melakukan proses reservasi yaitu
pemesanan dokter serta dapat melihat list jadwal dokter.
5.Desain Database dan Interface
Sistem dirancang berdasarkan aliran data dan
kebutuhan penyimpanan data (database). Adapun
perancangan antar muka didasarkan kepada kebutuhan
fitur dan pengguna, juga informasi yang diharapkan. Pada
desain antar muka (interface), dilakukan pembuatan
storyboard yang juga melibatkan prototyping untuk
membantu pembangunan sistem/ aplikasi.
6. Prototipe Aplikasi Klinik Online
Dalam tahap akhir desain, pengembang melibatkan
pembuatan prototipe berdasarkan storyboard dan fitur
yang telah dirancang. Prototipe berguna untuk
memberikan model kerja dari suatu aplikasi sehingga
dapat memberikan gambaran fitur dari sistem akhir [4].
Dalam makalah ini, contoh prototipe untuk beberapa
proses bisnis ditampilkan pada halaman akhir makalah ini,
antara lain untuk fitur: tampilan layar prototipe pada
halaman utama, halaman berita & artikel terbaru, halaman
forum diskusi, halaman pengisian form pembuatan forum,
topik serta teks diskusi, dan halaman konsultasi.
Gambar 2 Tampilan Layar Jawaban Konsultasi Dokter
Gambar 3 Tampilan Layar Informasi Jadwal Dokter Praktek dan
Reservasi Klinik
7. Kesimpulan
Aplikasi Klinik Kesehatan berbasis Web yang akan
dikembangkan lebih lanjut ini diharapkan mampu menjadi
solusi alternatif metode pengobatan yang ada. Aplikasi ini
diharap dapat mengatasi keterbatasan cara konvensional
dalam
memberikan
layanan
kesehatan,
dengan
memberikan kemudahan kepada pasien didalam
mengakses informasi kesehatan yang berupa konsultasi
dokter dan berita seputar kesehatan melalui Internet.
Aplikasi juga menyediakan sistem dokumentasi (arsip)
data informasi berupa data rekam medis pasien yang
terorganisir dengan baik terutama didalam proses
pencarian, penyimpanan, dan pengaturan dokumen yang
diperlukan. Dalam pengembangan selanjutnya, teknologi
wireless dapat dimanfaatkan sehingga meningkatkan
aksesibilitas aplikasi.
Daftar Pustaka
[1]
[2]
Sabarguna, Boy S. Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit. Konsorsium Rumah Sakit Islam
Jateng – DIY. Yogyakarta. 2004.
Kristanto, Andri. Perancangan Sistem Informasi
dan Aplikasinya. Gaya Media. Yogyakarta. 2003.
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008)
Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
21-23 Mei 2008, Jakarta
[3]
[4]
[5]
Pressman, Roger S. Rekayasa Perangkat Lunak:
Pendekatan Praktisi 1st ed. Andi Yogyakarta.
Yogyakarta. 2002.
Connoly, Thomas et.al. Database Systems: A
Practical Approach to Design, Implementation,
and Management 2nd ed. Addison Wesley. UK.
1999.
Pohan, Iskandar, Husni. Pengantar Perancangan
Sistem. Erlangga. Jakarta. 1997.
e-Indonesia Initiative 2008 (eII2008)
Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia
21-23 Mei 2008, Jakarta
Download