BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bisnis

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bisnis perumahsakitan di Indonesia akhir-akhir ini sedang mengalami
perkembangan pesat. Fenomena ini berpengaruh terhadap tingkat persaingan
antar rumah sakit yang semakin ketat pula. Untuk itu, layaknya sebuah
perusahaan profit lainnya rumah sakit mulai melakukan kegiatan promosi
sebagai ajang memenangkan persaingan tersebut. dengan adanya persaingan
antar instansi pelayanan kesehatan maka secara tidak langsung akan
memberikan perubahan pada fungsi rumah sakit.
Menurut Trisnantoro, Laksono (2005) dalam situs www.pdpersi.co.id,
secara de facto, rumah sakit di Indonesia adalah sebagai dampak dari
berbagai perubahan lingkungan lokal dan global, sudah bergeser dari
lembaga sosial menjadi lembaga usaha. Itu berarti dari not for profit
menjadi for profit.
Hal itu berarti bahwa saat sekarang ini rumah skait tidak hanya
berorientasi ke arah sosial saja, tetapi juga berorientasi pada sisi ekonomis
pula. Begitu juga dengan rumah sakit yayasan yang pada awal berdirinya
memang dikhususkan untuk menolong orang sakit yang kurang mampu atau
ekonomi menengah kebawah, saat ini mulai terlihat fungsi ekonomisnya.
Akan tetapi hal tersebut bukanlah menjadi suatu larangan selama fungsi
sosialnya tetap berjalan dengan baik, maka mengambil suatu keuntungan
atau profit dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada konsumen tetap
diperbolehkan. Hal tersebut dikarenakan ketidakmampuan anggaran
manajemen rumah sakit untuk membiayai kebutuhan kebutuhan kesehatan
yang begitu besar jumlahnya dan tekanan pasar, termasuk perdagangan jasajasa kesehatan dan rumah sakit.
Dengan sendirinya seiring perkembangan global, rumah sakit sebagai
lembaga yang dikelola secara bisnis tentu harus adapat menerapkan strategi-
2
strategi manajemen modern, termasuk strategi pemasaran untuk menghadapi
persaingan.
Kabupaten Kebumen adalah sebuah daerah di Jawa Tengah dengan
luas wilayah mencapai sekitar 1.200 km2 yang mempunyai 26 Kecamatan.
Dari beberapa kecamatan tersebut dalam kurun waktu sekitar sepuluh tahun
atau di era 2000an telah berdiri beberapa rumah sakit baru dan klinik
kesehatan yang secara tidak langsung menjadikan persaingan dunia
perumahsakitan menjadi semakin ketat. Kondisi seperti ini memaksa rumah
sakit yang sudah lama berdiri berlomba dalam memenangkan persaingan
jumlah kunjungan pasien dengan rumah sakit yang baru berdiri. Mereka
memperebutkan jumlah pasien di Kabupaten Kebumen yang berpenduduk
sekitar 1.240.000 jiwa.
Tidak bisa dipungkiri bahwa secara tidak langsung mereka berlomba
untuk meningkatkan jumlah kunjungan pasien dengan berbagai cara dan
upaya yang salah satu diantaranya adalah dengan melakukan kegiatan
promosi. Banyaknya kegiatan promosi yang ditawarkan oleh masing-masing
rumah sakit, menjadikan masyarakat lebih bijak dan pintar dalam memilih
serta memilah kegiatan marketing/promosi mana yang terbaik buat mereka.
Maka dari itu diperlukan penyusunan langkah strategi marketing yang baik
dari bagian pemasaran rumah sakit agar tepat sasaran hingga tercapainya
satu titik kesuksesan tujuan yang ingin diraih oleh RS.
Dewasa ini, istilah Corporate Social Responsibility (CSR) yang
dilaksanakan oleh divisi marketing dalam sebuah manajemen perusahaan
sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, terutama bagi perusahaanperusahaan besar. Secara harfiah CSR diartikan sebagai sebuah tanggung
jawab sosial suatu perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh nyata bentuk
kegiatan CSR yang diadakan oleh rumah sakit, diantaranya adalah
pengobatan gratis secara massal untuk masyarakat kurang mampu, sunatan
massal, penyuluhan kesehatan masyarakat dan lain sebagainya. Meskipun
kegiatan sosial tersebut melibatkan pihak lain, tetap saja kegiatan tersebut
merupakan sebuah bagian dari kegiatan CSR yang mana hakekat kegiatan
3
CSR
adalah
merupakan
bentuk
kontribusi
perusahaan
untuk
keberlangsungan kehidupan masyarakat disekitarnya, baik itu secara sosial,
ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Disamping itu, Kegiatan CSR ini
selain berdampak positif pada peningkatan citra sebuah perusahaan juga
seharusnya dapat berbanding lurus dengan peningkatan profit yang didapat.
Ilustrasi di atas sebaiknya juga dapat diterapkan dalam sebuah rumah
sakit baik sebagai lembaga profit maupun non profit. Rumah sakit sebagai
tempat penyembuhan pasien selayaknya dapat memberikan informasi yang
bermanfaat dan bisa mengedukasi masyarakat terutama terhadap hal yang
berkenaan dengan suatu penyakit yang diderita oleh pasien. Komunikasi
yang lancar antara pasien dan seluruh pihak rumah sakit yang terlibat dalam
kesembuhan pasien selayaknya harus tetap terjalin dan terjaga dengan baik.
Kegiatan sosial semacam ini tetap perlu diadakan baik itu dilakukan
oleh sebuah lembaga profit maupun non-profit sebagai bagian dari
pendidikan suatu lembaga
dan bentuk perhatian terhadap masyarakat
sekitar. Bentuk kegiatan sosial yang dilakukan oleh sebuah lembaga sosial
terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar bisa disebut sebagai social
marketing.
Bentuk sosial marketing di sebuah rumah sakit yang berbentuk
yayasan lebih mengarah pada usaha untuk membantu masyarakat sekitar
yang kurang berdaya dengan kesehatannya. Diantranya, rumah sakit
memberikan beberapa bantuan kesehatan yang mampu meningkatkan
kualitas kesehatan di masyarakat. Dengan paradigma baru ini, kaidah-kaidah
bisnis juga berlaku bagi industri rumah sakit tanpa harus meninggalkan jati
dirinya sebagai institusi sosial yang sarat dengan nilai-nilai norma, moral,
dan etika.
Program marketing yang dilaksanakan oleh sebuah rumah sakit
tampaknya tidak hanya berakhir pada kepuasan konsumen belaka tetapi juga
bermuara pada kepuasan ditingkat manajerial rumah sakit itu sendiri.
Program-program asuransi kesehatan milik pemerintah seperti BPJS dan
asuransi swasta lainnya, selain memudahkan pasien dalam mengakses
4
fasilitas kesehatan juga dapat membantu pihak rumah sakit dalam menjaring
pasien. Selain itu adanya kegiatan sosial dari perusahaan yang menawarkan
kerjasama dengan pihak rumah sakit juga dapat dijadikan promosi efektif
yang menjaring minat pasien dalam peningkatan kunjungan pasien ke rumah
sakit.
Rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong adalah sebuah rumah
sakit yang terletak di Kabupaten Kebumen bagian barat, menempati posisi
di jalur utama lalu lintas Jawa Tengah bagian selatan. Daerah ini mayoritas
penduduknya adalah buruh tani dan pedagang. Jika dilihat dari segi
letaknya, maka rumah sakit ini dirasa mempunyai posisi yang sangat
strategis dalam hal penerimaan pasien, apalagi rumah sakit ini juga di
kelilingi oleh beberapa unit pelayanan kesehatan negeri dan swasta seperti
RSU Palang Biru, RSI Purbowangi, Klinik Restu Bunda, Klinik Harapan
Bunda, Puskesmas serta Klinik kesehatan lainnya, sehingga akan
memudahkan mereka untuk menerima rujukan pasien dari beberapa unit
pelayanan kesehatan tersebut.
PKU Muhammadiyah Gombong memiliki posisi kuat dalam
persaingan perumahsakitan di wilayah kedu bagian selatan hingga wilayah
banyumas bagian timur. Keberhasilan PKU Muhammadiyah Gombong ini
selain di dukung dengan fasilitas kesehatan yang layak dan pelayanan yang
memuaskan juga berusaha untuk memberikan pengetahuan seputar dunia
kesehatan bagi masyarakat sekitar. Hal ini dilaksanakan sebagai bagian dari
kegiatan public relaions rumah sakit yang bertujuan untuk memberikan
pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kepedulian sekitar.
Rumah sakit yang mempunyai visi menjadi pilihan utama rujukan
pelayanan kesehatan yang islami dan profesional dan ikut berperan serta
dalam mewujudkan Kebumen Sehat, juga bertujuan agar terlaksananya
nilai-nilai
Islami
dalam
menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan,
tercapainya kepuasan pelanggan, dapat menjadi rumah sakit rujukan di
Kabupaten Kebumen dan sekitarnya serta bisa mengemban fungsi dakwah
sebagai amal usaha Muhammadiyah bidang Kesehatan. Motto dari rumah
5
sakit itu sendiri adalah bekerja sebagai ibadah, ihsan dalam memberikan
pelayanan.
Sedangkan misi yang diemban oleh rumah sakit ini adalah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang islami dan Profesional,
meningkatkan seluruh suber daya rumah sakit, dan menerima rujukan
medis.
Beberapa bentuk kegiatan marketing yang dilakukan oleh PKU
Muhammadiyah Gombong adalah mengadakan bakti sosial terhadap korban
bencana alam, khitanan masal dan pengobatan gratis kepada masyarakat
yang kurang mampu serta kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Sasaran yang
ingin dituju dalam kegiatan sosial ini adalah agar masyarakat dapat
memberikan dukungan dan respon positif terhadap keberadaan PKU
Muhammadiyah Gombong yang berimbas pada peningkatan jumlah
kunjungan pasien di rumah sakit.
Sesuai dengan data manajemen PKU Muhammadiyah gombong tahun
2009, rumah sakit ini telah banyak melakukan kegiatan sosial yang
bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam mengatasi
masalah kesehatnnya. Beberapa diantaranya adalah :
1. Khitanan Massal 1.000 anak Shaleh
2. Pengobatan Massal 10.000 pasien kaum Dhu’afa
3. Operasi Katarak dan bibir sumbing gratis
4. Bina abang becak dan asongan
5. Tim Kesehatan Peduli Bencana
6. Pelatihan Rukti Jenazah
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan ini selain melibatkan masyarakat sekitar juga melibatkan
pihak-pihak lain yang mau diajak bekerjasama untuk menolong masyarakat.
Semua kegiatan-kegiatan di atas haruslah kegiatan yang dapat
mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Dilain pihak, rumah sakit juga
harus tetap menjalin keberlangsungan hubungan baik dan sinergis antara
6
rumah sakit – pemerintah – masyarakat. Akan tetapi, berbagai bentuk
kegiatan sosial marketing ini ternyata belum dilakukan evaluasi oleh pihak
manajemen sehingga selain bentuk
kemanfaatan yang diperoleh
masyarakat, belum tertuang jelas dari segi manajemen sebagai sebuah
strategi bisnis.
Dengan demikian, kegiatan promosi sosial ini selain
bermanfaat bagi masyarakat sekitar seyogyanya juga
bermanfaat bagi
manajemen Rumah Sakit untuk menunjang program marketing dalam
rangka meningkatkan citra positif rumah sakit di masyarakat yang berimbas
pada peningkatan jumlah kunjungan pasien. Disamping itu pola kehidupan
antara rumah sakit dan masyarakat agar keberlangsungan hidup mereka
dapat terus saling melengkapi dan membutuhkan.
Rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong yang merupakan rumah
sakit milik yayasan Muhammadiyah tentunya memiliki donatur tetap dalam
membantu perkembangan pelayanan dan manajemen rumah sakit. Oleh
karena itu para donatur tetap yang dimiliki oleh rumah sakit ini secara tidak
langsung turut serta membantu program marketing yang dijalankan dan
menaikkan pamor dari rumah skait itu sendiri.
Berdasarkan pemaparan di atas, Penulis merasa tertarik untuk
mengevaluasi lebih lanjut perumusan strategi marketing di bagian
pemasaran rumah sakit PKU Muhammadiyah Gombong mengenai
pengembangan program kegiatan bauran pemasaran sebagai indikator
kesuksesan kegiatan marketing rumah sakit.
Adapun program marketing ini dirasa cukup penting dalam upaya
peningkatan kualitas komunikasi antara rumah sakit dengan lingkungan
sekitar yang berimbas pada peningkatan citra di masyarakat. Disamping
melaksanakan kegiatan sosial untuk peningkatan citra, kegiatan marketing
tersebut juga dapat menjadi program marketing yang efektif dalam
meningkatkan jumlah kunjungan pasien di rumah sakit dan memenangkan
persaingan.
7
B.
Permasalahan
Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin mengetahui :
“Bagaimanakah evaluasi strategi marketing
di rumah sakit
PKU
Muhammadiyah Gombong?”
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk :
1. Menilai strategi marketing PKU Muhammadiyah Gombong yang telah
dijalankan.
2. Mengevaluasi kegiatan marketing rumah sakit sehingga dapat
memunculkan penilaian pasien terhadap kegiatan tersebut sehingga
melakukan perencanaan strategi pemasaran yang lebih baik lagi untuk
kemajuan rumah sakit.
3. Menjelaskan hubungan kegiatan marketing rumah sakit sebagai bagian
dari strategi efektifitas promosi dalam menghadapi persaingan yang
semakin ketat.
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat diadakannya penelitian ini adalah untuk :
1.
Bagi RS PKU Muhammadiyah Gombong
a. Memberi masukan kepada manajerial untuk mengetahui apakah
program marketing yang dijalankan sudah efektif dan tepat
sasaran.
b. Sebagai dasar evaluasi untuk mengetahui peningkatan kinerja
pihak manajemen khususnya bidang marketing rumah sakit
sebagai bagian dari kegiatan promosi marketing yang bertujuan
akhir pada peningkatan laba/profit rumah sakit.
8
2.
Bagi Peneliti
a. Menambah
pengetahuan
dan
pengalaman
tentang
strategi
pemasaran di RS PKU Muhammadiyah Gombong
b. Menambah wawasan tentang efektivitas program marketing yang
dilakukan oleh RS PKU Muhammadiyah Gombong.
3.
Bagi Program Studi MMR UGM
Untuk menambah kepustakaan tentang strategi penerapan manajemen
marketing rumah sakit di RS PKU Muhammadiyah Gombong.
4.
Bagi Masyarakat
Sebagai sumber informasi tentang berbagai macam hal yang
ditawarkan oleh rumah sakit mulai dari pelayanan kesehatan hingga
fasilitas pendukung yang ada di rumah sakit. Disamping itu juga dapat
turut serta membantu mengurangi beban hidup bagi masyarakat kurang
mampu.
E.
Keaslian Penelitian
1. Lukita Sari, Ana Dewi, 2008, Analisis Respon Pasien Terhadap
Aktivitas Pemasaran Rumah sakit Daerah Panembahan Senopati
Bantul. Jenis penelitian ini adalah eksploratif analitik. Penelitian ini
mengkaji tentang respon pasien terhadap kegiatan promosi yang
menggunakan strategi pemasaran jasa di Rumah Sakit Panembahan
Senopati Bantul.
2. Surjadjajda, Claudia, 1998, Persepsi Masyarakat Terhadap Citra
Rumah Sakit Yang Bermutu Sebagai Dasar Penerapan Pemasaran:
Kajian Pada Pasien & Pasien Potensial di Bagian Kebidanan dan
Kandungan RSUD Jayapura. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara
mendalam dan diskusi kelompok terpadu (FGD). Penelitian ini
mengkaitkan antara persepsi masyarakat dengan citra rumah sakit dan
penerapan pemasaran di bagian kebidanan dan kandungan. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menemukan hal-hal yang dianggap pasien
9
sebagai pelayanan berkualitas serta mengidentifikasi atribut-atribut
dari suatu pelayanan yang bermutu.
Download