Hubungan Antara Komunikasi Dalam Keluarga Dengan Empati

advertisement
Hubungan Antara Komunikasi Dalam Keluarga Dengan Empati Siswa
SMP Negeri 3 Lingsar
Ahlussunnah, Made Pilliani, & I Made Sonny Gunawan
Program Studi Bimbingan dan Konseling, FIP IKIP Mataram
E-mail:[email protected]
Abstrack: Families communication is the communication that happen in the families
among parents, parents and children, and children and children. Effective communication
is needed to build in families to keep consistency information, firmness, and believe
among the people. The statement problems of the research that is there any the correlation
between internal families communication with students empathic at SMPN 3 Lingsar
Lombok Barat in academic year 2014/2015 and the research aimed at finding out the
correlation between internal families communication with student empathic at SMPN 3
Lingsar Lombok Barat with total number of the population 131 students and the sample
of the research 33 students. The sample was taken 25% by using proportional random
sampling technique. The data gathering used angket and documentation, interview,
documentation and the data analyzed is used correlation product moment formulation.
Based on the data analysis is gotten that r-test score 0,726 and r-table 0, with signification
level 5% and degree of freedom N=33. It means that r-test was higher than r-table (0,726
> 0,344). So that way, alternative hypothesis (Ha) was accepted and null hypothesis (Ho)
rejected. Therefore, it taken conclusion that there was significant correlation between
internal families communication with students empathic at SMPN 3 Lingsar Lombok
Barat in academic year 2014/2015.
Key Words: Internal families Communication and Empatic
Abstrak:Komunikasi dalam keluarga merupakan suatu bentuk komunikasi yang terjadi
antar orang tua, antara orang tua dengan anak, dan antara anak dengan anak. Komunikasi
yang efektif perlu dibangun dan dikembangkan dalam keluarga karena faktor konsistensi
informasi, ketegasan, dan rasa saling percaya satu sama lain akan menumbuhkan sikap
sosial yang baik pada siswa. Komunikasi yang terjadi secara verbal mapun nonverbal
dalam keluarga melibatkan semua unsur komunikasi baik pesan, kesan, maupun umpan
balik. Dari keluarga siswa mulai berkembangnya perilaku atau sikapnya terhadap orang
lain termasuk sikap empati. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah Ada
Hubungan Antara Komunikasi Dalam Keluarga Dengan Empati Siswa SMP Negeri 3
Lingsar Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015?. Adapun tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah ingin mengetahui hubungan antara komunikasi
dalam keluarga dengan empati siswa SMP Negeri 3 Lingsar Kabupaten Lombok Barat
Tahun Pelajaran 2014/2015.Teknik penetapan sampel menggunakan 25 % 131 orang
sehingga jumlah sampel penelitian 33 orang dan teknik pengambilan sampel
menggunakan Proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
angket sebagai metode pokok, dokumentasi dan metode observasi sebagai metode
pelengkap, analisis data menggunakan analisis statistic dengan rumus korelasiproduct
moment dan setelah dianalisis didapatkan hasil dari penelitian ini yaitu nilai r hitung
dalam penelitian ini adalah 0,726, sedangkan nilai r dalam tabel dengan taraf signifikan
5% dengan N=33 diperoleh 0,344 atau (0,726>0,344), kenyataan ini menunjukkan bahwa
1
nilai rxy yang diperoleh dalam penelitian ini adalah lebih besar dari pada nilai rxy tabel.
Maka dapat dikemukakan bahwa hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima berbunyi: Ada hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan empati
siswa SMP Negeri 3 Lingsar Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015,
artinya hasil penelitian ini “Singnifikan”.
Kata Kunci: Komunikasi Dalam Keluarga, Empati
Pendahulaun
Peranan komunikasi keluarga sangat penting terhadap perkembangan sosial anak, tidak
hanya terbatas pada situasi sosial ekonominya atau keutuhan struktur dan interaksinya
saja di samping itu juga, keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam upaya
mengembangkan pribadi anak. Perawatan orang tua yang penuh kasih sayang dan
pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang
diberikan merupakan faktor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi
dan anggota masyarakat yang sehat (Yusuf, 2007:37). Sedangkan menurut Gunarsa
(2002:205) ”Komunikasi dalam keluarga terbentuk bila hubungan timbal balik selalu
terjalin antara ayah, ibu dan anak”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
intensitas komunikasi keluarga adalah tingkat kedalaman dalam penyampaian pesan dari
orang tua kepada anak, atau dari anak kepada orang tua yang di ikuti oleh kejujuran,
kepercayaan, keterbukaan, penerimaan, dukungan, sehingga menimbulkan respon dalam
bentuk perilaku sikap empati.
Empati sangat diperlukan dalam membangun hubungan baik dalam
masyarakat,teman sebaya siswa, dan terlebih lagi dalam keluarga. Sikap empati dapat
mengajarkan bagaimana cara memahami lingkungan, teman sebaya dan dapat membantu
ketika sebaya siswa sedang menghadapi masalah. Tanpa empati siswa tidak bisa
menyelami pikiran dan perasaan orang lain. Menurut (Depdikbud, 1995), empati berarti
keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam
keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain atau kelompok lain. Lebih
gampangnya empati berarti mampu menempatkan diri seolah-olah menjadi seperti orang
lain.
Berangkat dari pemikiran di atas, maka penulis tertarik untuk mengungkap
keterkaitan antara pola komunikasi dalam keluarga dengan sikap empati siswa SMP
Negeri 3 Lingsar Tahun Pelajaran 2014/2015. Adapun tujuan penelitian ini adalah Ingin
mengetahui Hubungan Antara Komunikasi dalam keluarga terhadap sikap empati siswa
SMP Negeri 3 LingsarKabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015.
Adapun hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat baik secara teoritis
maupun praktis, dengan uraian sebagai berikut: 1). Hasil penelitian ini menyajikan data
tentang aspek komunikasi dalam keluarga dan sikap empati siswa.Oleh karena itu, data
tersebut diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan dalam pengembangan wacana atau
tulisan mengenai masalah siswa dari segi komunikasi keluarga beserta kaitannya dengan
sikap empati siswa. 2). Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan
bagi guru BK atau konselor sekolah dalam mengenali masalah siswa dari segi
komunikasi keluarga dan sikap empati siswa.
2
Kajian Literatur
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin
communis yang berarti “sama”, communico, communicatio, atau communicare yang
berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) adalah istilah
yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata
Latin lainnya yang mirip. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan
dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah
laku mereka (Rogers, 2000:19).Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan
yang dapat berupa pesan informasi, ide, emosi, keterampilan dan sebagainya melalui
simbol atau lambang yang dapat menimbulkan efek berupa tingkah laku yang dilakukan
dengan media-media tertentu. Orang tua adalah pendidik dalam keluarga, orang tua merupakan
pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, oleh karena itu bentuk pertama dari
pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga (Djamarah, 2004:85).
Empati adalah arti kata dari einfuhlung (bahasa Jerman).Secara harfiah artinya
merasakan ke dalam.Empati berasal dari kata Yunani yaitu pthos, yang berarti perasaan
yang mendalam dan kuat yang mendekati penderitaan, (May dalam Saam,
2013:39).Menurut Prayitno (2009: 24) dalam buku Bimbingan dan Konseling empati
merupakan suatu proses dimana seseorang berfikir mengenai kondisi orang lain yang
seakan-akan dia berada pada posisi orang lain tersebut dan karakter edektif yang
mempengaruhi pengalaman terhadap emosi orang lain.
Rogers dalam sebuah sumber menyatakan bahwa empati memiliki dua
konsep.Pertama, empati adalah melihat kerangka berpikir orang lain secara akurat.
Kedua, dalam memahami orang lain tersebut individu seolah-olah masuk masuk dalam
diri orang lain sehingga bisa merasakan dan mengalami sebagaimana yang dirasakan dan
dialami oleh orang lain itu, tetapi tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri (Taufik,
2012: 40).
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris,
berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang
lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Maka tidak perlu
ditimbulkan secara sengaja. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas VIII SMP Negeri 3
Lingsar yang berjumlah 33 siswa.
Dalam penelitian ini untuk menganalisis data yang diperoleh digunakan statistik
Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut (Suharsimi, 2006:70).
∑
√(∑
Keterangan:
3
)(∑
)
∑
= koefisien korelasi antara variabel x dan y, dua variabel yang
dikorelasikan.
= product dari-hasil x kali y
= kuadrat dari x
= kuadrat dari y
= jumlah perkalian x dengan y
Hasil Penelitian
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah :
a. Penentuan Subyek Penelitian
Langkah awal yang dilakukan adalah menentukan populasi penelitian.Dalam hal ini
yang menjadi populasi subyek adalah kelas VIII dengan jumlah populasi 131 orang.
b. Jadwal Pelaksanaan Ujian
Bertitik tolak dari tujuan penelitian yaitu: Hubungan antara komunikasi dalam
keluarga dengan empati siswa. Maka untuk mendapatkan data yang dimaksud,
peneliti melakukan penyebaran angket yang dilakukan kepada semua siswa yang
menjadi sampel penelitian, dan diberikan angket dengan jenis pertanyaan yang sama
mulai tanggal 11 s/d 13Agustus 2014.
c. Pelaksaan Pengumpulan Data
Adapun kegitan-kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan pengumpulan data ini
adalah sebagai berikut: 1) pengumpulan data dengan metode observasi, 2)
pengumpulan data dengan metode dokumentasi, dan 3) pengumpulan data dengan
metode angket.
1) Pengumpulan data dengan metode Observasi
Metode observasi merupakan metode pendukung yang digunakan peneliti untuk
mempermudah dalam pengambilan data.Observasi dilakukan pada tanggal 8
Agustus 2014 SMP Negeri 3 Lingsar Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran
2014/2015.
Data yang dikumpulkan peneliti dalam observasi ini adalah mengamati secara
langsung kegiatan siswa di sekolah baik di dalam maupun di luar kelas serta
kondusifitas lingkungan sekolah dan ruang kelas di SMP Negeri 3 Lingsar
Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015.
2) Pengumpulan data dengan metode dokumentasi
Pengumpulan data dengan metode dokumentasi dilakukan dari tanggal 8
Agustus 2014. Data yang dikumpulkan melalui dokumentasi ini adalah foto
kegiatan siswa dalam mengisi angket serta data tentang nama dan jumlahsiswa
kelas VIII SMP Negeri 3 Lingsar Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran
2014/2015 yang dijadikan objek penelitian.
3) Pengumpulan data dengan metode angket
Data yang dikumpulkan melalui metode angket dalam penelitian ini adalah data
tentang komunikasi dalam keluarga dan empati.Penyebaran dan pengumpulan
angket dilakukan pada tanggal 11 s/d 13 Agustus 2014.
4
Tabel 4.1. Data tentang jumlah rekapitulasi hasil skor angket tentang Hubungan antara
Komunikasi dalam Keluarga Dengan Empati Siswa SMP Negeri 3 Lingsar
Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015.
No
Urut
Nama-nama
Subyek
(1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
(2)
AFA
AH
FS
KU
HH
JK
KF
LWM
PRF
RM
SN
TWT
ATH
AS
DA
BSA
HS
KA
NA
AB
AM
MM
RA
ISMJ
IR
LA
AG
AH
LMAA
MF
EDP
VER
ZFH
Jumlah Skor Masing- Masing Angket
Komunikasi dalam
Empati
keluarga
(3)
(4)
47
49
35
53
55
60
42
53
59
60
46
48
45
46
56
58
51
55
53
60
50
60
54
56
50
55
48
60
46
50
44
60
45
48
33
45
46
49
51
56
60
64
50
55
28
45
46
56
48
50
46
51
54
56
51
55
52
55
44
56
54
58
49
61
60
65
Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian hipotesis ini sesuai
dengan yang telah dicantumkan pada Bab sebelumnya adalah sebagai berikut: 1)
5
merumuskan hipotesis nihil (Ho), 2) membuat tabel kerja, 3) memasukkan data kedalam
rumus, 4) menguji data r product moment, 5) menarik kesimpulan.
1. Merumuskan hipotesis nihil (Ho)
Sehubungan dengan analisis data yang menggunakan analisis statistik, maka hipotesis
alternatif (Ha) yang diajukan yang berbunyi: Ada hubungan antara komunikasi dalam
keluarga dengan empati siswa SMP Negeri 3 Lingsar Kabupaten Lombok Barat Tahun
Pelajaran 2014/2015
. Sehingga hipotesis nihil (Ho) dalam penelitian ini dapat
dirumuskan bahwa Tidak ada Hubungan Antara Komunikasi dalam Keluarga dengan
Empati siswa SMP Negeri 3 Lingsar Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran
2014/2015.
2. Membuat tabel kerja
Tabel kerja untuk pengolahan data yang telah dikumpulkan dengan metode angket,
observasi dan dokumentasi guna menguji hipotesis tentang Hubungan Antara
Komunikasi dalam Keluarga dengan Empati siswa SMP Negeri 3 Lingsar Kabupaten
Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015.
Tabel 4.2. Tabel Kerja pengujian hipotesis tentang ”Hubungan Antara Komunikasi
dalam Keluarga dengan Empati siswa SMP Negeri 3 Lingsar Kabupaten
Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015”.
No
Subjek
X
Y
X
y
x2
y2
Xy
(1)
1
(2)
(3)
47
(4)
49
(5)
- 1,424
(6)
-5,787
(7)
2,027
(8)
33,489
(9)
8,240
35
53
-13,424
-1,787
180,203
3,193
23,988
55
60
6,576
5,213
43,243
27.175
34,280
42
53
-6,424
1,787
41,267
3,193
11,479
59
60
10,576
5,213
111,851
27,175
55,132
46
48
-2,424
-6,787
5,875
46,063
16,451
45
46
-3,424
-8,787
11.723
77,211
30,086
56
58
7,576
3,213
57,395
10,323
24,341
51
55
2,576
0.213
6,635
0,045
0,548
53
60
4,576
5,213
20,939
27,175
23,854
50
60
1,576
5,213
2,483
27,175
8,215
54
56
5,576
1,213
31,091
1,471
6,763
50
55
1,576
0,213
2,483
0,045
0,335
48
60
-0,424
5,213
0,179
27,175
2,210
46
50
-2,424
-4,787
5,875
22,915
11,603
44
60
-4,424
5,213
19,571
27,175
23,062
45
48
-3,424
-6,787
11,723
46,063
23,238
33
45
-15,424
-9,787
237,899
95,785
150,954
46
49
-2,424
-5,787
5,875
33,489
14,017
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
AFA
AH
FS
KU
HH
JK
KF
LWM
PRF
RM
SN
TWT
ATH
AS
DA
BSA
HS
KA
NA
6
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
AB
AM
MM
RA
ISMJ
IR
LA
AG
AH
LMAA
MF
EDP
VER
ZFH
Σ
Mx 
51
56
2,576
0,213
6,635
0,045
0,548
60
64
11,576
9,213
134,003
84,879
106,649
50
28
55
45
1,576
-20,424
0,213
-9,787
2,483
417,139
0,045
95,785
0,335
198,108
46
56
-2,424
1,213
5,875
1,471
2,940
48
50
-0,424
-4,787
0,179
22,915
2,029
46
51
-2,424
-3.787
5,875
14,341
9,179
54
56
5.576
1,213
31,091
1,471
6,763
51
55
2,576
0,213
6,635
0,045
0,548
52
55
3,576
0,213
12,787
163,507
0,761
44
56
-4,424
1,213
19,571
1,471
5,366
54
58
5,576
3,213
31,091
10,323
17,915
49
61
0,576
6,213
0,331
38,601
3,578
60
65
11,576
10,213
134,003
104,305
118,225
1598
1808
-5,290
10,895
1.593,635
1.048,166
938,665
 X  1598  48,424
N
33
 Y  1808  54,787
My 
N
33
3. Memasukkan data ke dalam rumus
Berdasarkan tabel kerja tersebut maka diketahui:
ΣX
= 1598
ΣY
= 1808
2
Σx
= 1.593,635
Σy2
= 1.048,166
Σxy
= 938,665
Langkah selanjutnya adalah memasukkan data yang telah diperoleh
tersebut kedalam rumus Korelasi Product Moment penerapan rumus secara
singkat sebagai berikut:
 xy
938.665
rxy 
rxy 
2
2
1.593,635 1.048,166
x  y

rxy 

938.665
1.670.349

rxy 
938.665
1292,437
7
rxy  0.726
Menguji nilai r
Dari hasil pengujian nilai r di atas, dimana rhit sebesar 0,726 lebih besar dari pada rtab
sebesar 0,344 dengan taraf signifikan 5% maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis
nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian, kesimpulan
analisis dalam penelitian ini adalah: “Ada Hubungan Antara Komunikasi Dalam
Keluarga dengan Empati Siswa SMP Negeri 3 Lingsar Kab. Lombok Barat Tahun
Pelajaran 2014/2015” (signifikan).
Pembahasan
Komunikasi keluarga adalah suatu kegiatan yang pasti terjadi dalam kehidupan keluarga,
komunikasi antara orang tua dengan anak perlu dibangun secara harmonis dalam rangka
membangun hubungan yang baik dalam keluarga(Djamarah, 2004:38). Allport (dalam
Taufik, 2012:39) mendefinisikan bahwa empati sebagai perubahan imajinasi seseorang ke
dalam pikiran, perasaan, dan perilaku orang lain.
Komunikasi dalam keluarga merupakan suatu bentuk komunikasi yang terjadi
antar orang tua, antara orang tua dengan anak, dan antara anak dengan anak. Komunikasi
yang efektif perlu dibangun dan dikembangkan dalam keluarga karena foktor konsistensi
informasi, ketegasan, dan rasa saling percaya satu sama lain akan menumbuhkan sikap
sosial yang baik pada siswa.
Komunikasi yang terjadi secara verbal mapun nonverbal dalam keluarga
melibatkan semua unsur komunikasi baik pesan, kesan, maupun umpan balik. Dari
keluarga siswa mulai berkembangnya perilaku atau sikapnya terhadap orang lain
termasuk sikap empati. Dari paparan di atas maka sudah jelas bahwa hubungan antara
komunikasi dalam keluarga dengan empati siswa memiliki hubungan yang sangat erat, di
mana ketika terjadi komunikasi antara anak dengan orang tua maka secara tidak langsung
rasa empati itu akan muncul dengan sendirinya.
Berdasarkan pada hasil analisis di atas, dimana nilai r product moment hasil
penelitian setelah diperoleh nilai rhit dengan N = 33 dalam penelitian ini adalah sebesar
0,726 sedangkan rtab dengan taraf signifikan 5% pada N = 33 harga rtab = 0,344. Hal ini
menunjukkan bahwa nilai rhit>rtab yaitu 0,726 > 0,344 yang menyatakan bahwa hipotesis
nihil (Ho) yang diajukan diolak dan sebaliknya hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan
diterima yang artinya bahwa hasil penelitian ini adalah “signifikan”, dengan kata lain
bahwaada Hubungan Antara Komunikasi Dalam Keluarga Dengan Empati Pada
SiswaSMP Negeri3 Lingsar Kab. Lombok Barat Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan
tingkat hubungan “kuat” pada nilai interval koefisien 0,60 – 0,799.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai rhit dengan N = 33 dalam penelitian ini
adalah sebesar 0,726 sedangkan rtab dengan taraf signifikansi 5% pada N = 33
menunjukkan harga rtab = 0,344. Ini menunjukan bahwa nilai rhit>rtab yaitu 0,726 > 0,344.
Hipotesis alternatif (Ha) “diterima” sedangkan hipotesis nihil (Ho) “ditolak”, maka dapat
disimpulakan bahwa ada hubungan antara komunikasi dalam keluarga dengan empati
siswa SMP Negeri 3 Lingsar Kabupaten Lombok Barat Tahun pelajaran 2014/2015
dengan tingkat hubungan “kuat”, yakni 0,726 yang diacukan pada nilai interval koefisien
korelasi 0,60 – 0,799 yang dikategorikan dalam interprestasi koefisien korelasi kuat.
Saran
8
1.
2.
3.
4.
Kepala sekolah hendaknya menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang nyaman
serta mendukung bagi terbentuknya komunikasi siswa dan empatibaik antara sesama
siswa, guru, warga sekolah, dan tentunya dalam lingkungan keluarga para siswasiswanya.
Kepada guru bimbingan konseling hendaknya memaksimalkan pemberian layanan
bimbingan dan konseling khususnya layanan bimbingan konseling individu maupun
bimbingan kelompok kepada siswa sehingga siswa dapat meningkatkan komunikasi
dalam keluarga dan empati, baik di lingkungan sekolah, lingkungan keluarga,
maupun di lingkungan masyarakat pada umumnya.
Bagi para siswa dan siswi hendaknya dapat menyadari akankemampuan
berkomunikasi dan empati pada dirinya yang sedang dalam masa remaja dan dapat
memanfaatkan dan meningkatkan kemampuan tersebut dengan bantuan dari layanan
bimbingan konseling yang ada di sekolah secara maksimal untuk mengukur sejauh
mana kemampuan para siswa dalam meningkatkan komunikasi dalam keluarga
dengan empati yang dimiliki.
Bagi para peneliti lain agar mengadakan penelitian lanjutan dengan cakupan
penelitian yang lebih luas karena kemungkinan ada faktor-faktor lain juga yang
belum terungkap dalam penelitian ini.
Daftar Pustaka
Arikunto,S.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Depdikbud, 1995.Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, S. B. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua Dan anak Dalam Keluarga. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Gunarsa, S.D.2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Jakarta : Gunung Mulia.
Prayitno, A. 2009, Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
Rogers, dkk. 2000.Communication of Innovations.New York: The Frre Press.
Saam, Z. 2013. Psikologi Konseling. Jakarta: Rajawali Pers.
Taufik.2012. Empati Pendekatan Psikologi Sosisal.Jakarta: Rajawali Pers.
Yusuf, S.2007. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya.
9
Download