pengendalian penyakit kronis dan degeneratif direktorat pptm

advertisement
PENGENDALIAN PENYAKIT KRONIS DAN DEGENERATIF
DIREKTORAT PPTM
1.
2.
3.
Kematian akibat PTM terus meningkat selama 3 dekade terakhir. Pada tahun 1990 jumlah kematian di
dunia akibat PTM kurang dari 8 juta jiwa, di tahun 2010 mencapai 36,1 juta jiwa atau 63% dari total
kematian. Kelompok PTM yang menjadi penyebab utama kematian di dunia adalah penyakit jantung
iskemik, hipertensi, stroke, diabetes mellitus, penyakit paru kronik, dan kanker.
PTM juga menjadi penyebab utama kematian di Asia Tenggara. Setiap tahun diperkirakan 7,9 juta jiwa
hilang akibat PTM, atau setara dengan 55% dari seluruh kematian di Asia Tenggara. PTM merenggut
nyawa penduduk di pada usia yang relatif lebih muda dibandingkan dengan usia rerata di dunia. Pada
tahun 2008 PTM menyebabkan 34% penduduk di Asia Tenggara tidak dapat mencapai usia 60 tahun.
Kelompok PTM yang menjadi penyebab utama kematian di Asia Tenggara adalah penyakit jantung,
stroke, diikuti oleh penyakit saluran pernapasan kronik, kanker, dan diabetes.
Konsumsi produk tembakau terbukti sebagai faktor risiko utama penyakit jantung koroner, stroke, hipertensi,
penyakit paru obstruktif kronik, penyakit pembuluh darah perifer, kanker, gangguan sistem reproduksi
(infertilitas, lahir prematur) dan kematian bayi. Penyakit-penyakit tersebut merupakan 60% penyebab
kematian di dunia maupun di Indonesia. (RISKESDAS 2007, WHO 2008).
Merokok Merusak
Setiap Organ Tubuh
KANKER
Merokok Pasif Juga
Merusak Organ Tubuh
PENYAKIT KRONIS
50% anak di dunia
terpapar asap rokok
setiap harinya
4.
Indonesia adalah negara ke-3 tertinggi di dunia dalam jumlah perokok sesudah Cina dan India (WHO,
2008).
5.
Prevalensi perokok di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) menunjukkan prevalensi perokok pada tahun 2007, 2010 dan 2013 berturut-turut sebesar
34,2%, 34,7%, dan 36,3%, seperti yang telihat pada grafik di bawah ini.
6.
Proporsi Perokok Pemula pada usia 10-14 tahun menunjukkan peningkatan tajam, pada tahun 1995
sebesar 8,9% dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 17,5%. Peningkatan ini kurang lebih sebesar 80%.,
(Sumber: SUSENAS 1995, SKRT 2001, SUSENAS 2004, RISKESDAS 2007*, 2010 dan 2013)
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)
PPOK adalah penyakit kronik saluran napas yang ditandai dengan
hambatan aliran udara (khususnya udara ekspirasi) yang tidak
sepenuhnya reversibel dan bersifat kronik progresif (semakin lama
semakin memburuk).
PPOK mempunyai manifestasi sistemik berkaitan dengan respons
peradangan / inflamasi terhadap partikel / gas berbahaya. PPOK
sesungguhnya dapat dicegah dan diobati terutama dengan berhenti
merokok dan menghindari asap rokok
 Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan, pada tahun 1990 PPOK menempati urutan ke-6
sebagai penyebab utama kematian di dunia, dan pada tahun 2020 diproyeksikan menjadi penyebab
kematian ke-3 setelah penyakit kardiovaskuler (Murray C.J & Lopez, Lancet 1997).
 Data Riskesdas 2013: Prevalensi PPOK umur > 30 tahun berdasarkan wawancara sebesar 3,8%
FAKTOR RISIKO PPOK
Faktor risiko utama PPOK adalah merokok dan polusi udara (asap rokok orang lain, asap dapur rumah, asap hasil
industri, asap kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan.
WASPADA PPOK JIKA






Terdapatnya pajanan faktor risiko, seperti merokok, polusi udara (di dalam ruangan, luar ruangan, dan
tempat kerja)
Usia pertengahan ≥ 40 tahun (karena membutuhkan waktu lama dalam pajanan faktor risiko tersebut)
Gejala bersifat kronik progresif (semakin lama semakin memburuk)
Sesak napas
Batuk kronik
berdahak kronik
DETEKSI DINI PPOK
1. Riwayat :
terpajan gas buang kendaraan bermotor, bahan kimia, dan debu partikel di lingkungan kerja, infeksi
pernapasan sejak usia dini
2. Gejala :
sesak napas, batuk kronik, berdahak kronik, lekas lelah, keterbatasan aktifitas
3. Perokok atau bekas perokok dengan usia ≥ 40 tahun
PERTANYAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apakah anda merokok? berapa lama? berapa jumlahnya per hari?
Apakah anda terpajan asap rokok atau polusi udara? (Bila tidak merokok)
Apakah anda batuk terus-menerus atau ≥ 3 minggu ?
Apakah anda berdahak terus-menerus atau ≥ 3 minggu ?
Apakah anda sesak napas dengan aktivitas yang ringan ?
Apakah anda sering mendapat infeksi pernapasan yang lama sembuhnya dibandingkan orang lain
pada umumnya ?
BILA SATU ATAU LEBIH JAWABAN YA,
maka lakukan pemeriksaan berikutnya yaitu pemeriksaan fungsi paru dengan alat :
 Peak Flow Meter
 dan atau Spirometer
ROAD MAP PENGENDALIAN TEMBAKAU 2009 -2024
Regulasi dan
Aspek Legal
Pengendalian PTM
Pada tahun 2013
sebanyak
31 diantara 34
Propinsi dan 113
Kabupaten/Kota yang
telah memiliki
Surat
Edaran/Instruksi/
SK/Perbupati/Perwali
/Perda tentang
kebijakan KTR
Download