Membangun Jaringan Komputer Korporat - Jumat, 22 - AI3-ITB

advertisement
Membangun Jaringan Komputer Korporat - Jumat, 22 November 2002
Iptek
Rubrik
Berita Utama
Jumat, 22 November 2002
Search :
Metropolitan
Naper
Membangun Jaringan Komputer Korporat
Nusantara
Dikbud
* Affan Basalamah
Ekonomi
Iptek
Nasional
Internasional
Olahraga
Kurs Mata Uang
Opini
Jawa Timur
Jawa Tengah
Berita Yang lalu
English
Info Otonomi
DI era kompetisi global seperti sekarang ini, jaringan komputer adalah tulang punggung
sistem informasi korporat, yang bisa menjadi salah satu ukuran kompetitif atau tidaknya
sebuah perusahaan. Begitu vitalnya jaringan komputer ini, sehingga kegagalannya akan
berakibat hilangnya produktivitas serta kerugian finansial. Oleh karena itu, perusahaan
yang ingin tetap kompetitif menginginkan sebuah infrastruktur jaringan komputer yang
dapat diandalkan, serta mampu bekerja optimal dengan tingkat kegagalan serendah
mungkin.Perusahaan yang ingin membangun infrastruktur jaringan komputer, biasanya
meminta bantuan kepada perusahaan penyedia solusi jaringan komputer. Perusahaan
penyedia solusi ini merekomendasikan beberapa produk pembentuk infrastruktur dari
berbagai vendor, mulai dari hardware (perangkat keras) seperti komputer, media
penyimpanan data, peralatan jaringan; serta software (perangkat lunak) seperti sistem
operasi dan aplikasi-aplikasi pendukung.
Tentang Kompas
Kontak Redaksi
Setelah melalui langkah-langkah analisis dan perencanaan, penyedia solusi akan
melakukan proses instalasi dan percobaan, yang diakhiri dengan pemberian dukungan
teknis dengan jangka waktu tertentu. Jika korporat ingin mendapatkan dukungan teknis
setelah jangka waktu tadi berakhir, maka korporat harus memperbarui kontrak dengan
penyedia solusi.
Solusi seperti ini kelihatannya cukup baik, dengan beberapa kekurangan. Kekurangan
pertama adalah, biaya yang harus dikeluarkan korporat untuk biaya lisensi penggunaan
sistem operasi dan aplikasi komersial. Makin banyak komputer yang menggunakan
sistem operasi atau aplikasi komersial, makin banyak pula lisensi yang harus dibeli.
Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan ini justru seringkali tidak sesuai dengan
kebijakan korporat yang pada saat resesi seperti saat ini.
Kekurangan kedua adalah ketergantungan yang tinggi terhadap satu vendor. Komputer
built-up buatan vendor besar misalnya, seringkali membutuhkan suku cadang yang tidak
selalu tersedia di pasar komputer Indonesia, dan harus diimpor khusus dari luar negeri.
Ini menyulitkan apabila hardware tersebut mengalami kerusakan dan membutuhkan
waktu perbaikan yang cukup lama. Untuk mengatasi hal ini, korporat disarankan
melakukan kontrak dukungan teknis dengan vendor untuk dengan segera mengganti
peralatan jika mengalami kegagalan.
Ketergantungan terhadap vendor juga terjadi pada software sistem operasi dan aplikasi
komersial. Vendor software komersial seringkali kurang cepat merespons perkembangan
terkini dan permintaan pengguna. Sebagai contoh, jika sebuah software komersial
memiliki "bug" atau kesalahan, vendor software biasanya tidak cukup cepat merespons
hal ini.
Dalam banyak kasus, pengguna harus menunggu terlalu lama untuk mendapatkan
"update" software tersebut. Selain itu, korporat seringkali tidak memiliki alternatif apabila
vendor software gagal memberikan layanan kepada korporat dengan berbagai sebab,
misalkan vendor menaikkan harga lisensi, kualitas aplikasi menurun, atau vendor gagal
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0211/22/iptek/memb43.htm (1 of 4) [22/11/2002 14:39:02]
Berita Lainnya :
•
Dari Kecepatan,
Kesunyian, sampai ke
Kreativitas
•
Membangun Jaringan
Komputer Korporat
•
Mengapa Kemarau
Begitu Panjang?
Membangun Jaringan Komputer Korporat - Jumat, 22 November 2002
bersaing di pasaran sehingga bangkrut.
Pada intinya, banyak perusahaan terjebak oleh mitos bahwa sebuah jaringan komputer
korporat haruslah didukung oleh para vendor hardware dan software ternama, yang
berakibat pada tingginya biaya operasional serta ketergantungan yang tinggi kepada
vendor. Sayangnya, resesi global yang terjadi menempatkan perusahaan pada posisi
yang sulit, diantaranya harus mengeluarkan investasi yang besar untuk pengadaan dan
perawatan jaringan komputer, ataukah menempatkan isu jaringan komputer kedalam
prioritas yang lebih rendah dengan risiko tidak kompetitif.
Alternatif solusi
Untunglah pada saat ini korporat memiliki alternatif solusi jaringan komputer yang lain
yaitu solusi Open Source. Dengan solusi ini, perusahaan dapat lepas dari kondisi buah
simalakama, yaitu tetap dapat menyediakan infrastruktur jaringan komputer yang dapat
diandalkan dengan biaya yang jauh lebih murah, dan dapat dilakukan oleh staf
dukungan teknologi informasi korporat itu sendiri.
Apa yang membedakan solusi Open Source dan solusi komersial? Perbedaan aplikasi
Open Source dengan produk komersial adalah tersedianya kode penyusun (source
code) dan lisensi yang mengatur distribusi aplikasi. Kebanyakan aplikasi komersial tidak
menyediakan kode penyusun dalam distribusi aplikasinya.
Lisensi aplikasi komersial diberikan hanya untuk sejumlah komputer yang ditentukan,
dan pengguna membayar untuk mendapatkan lisensi ini. Seperti dijelaskan di atas,
apabila jumlah komputer pengguna aplikasi ini bertambah, maka korporat harus membeli
lisensi lagi agar dapat menggunakannya di komputer mereka.
Solusi Open Source mengatasi permasalahan ini. Lisensi aplikasi Open Source
memungkinkan korporat untuk terus menambah komputer yang menggunakan aplikasi
tersebut, tanpa harus mengeluarkan biaya lisensi tambahan. Bertambahnya komputer
yang menggunakan aplikasi Open Source tidak mengakibatkan bertambahnya biaya
lisensi.
Solusi Open Source juga memberikan keuntungan lain. Ketersediaan source code
memungkinkan aplikasi Open Source diperbaiki bersama-sama oleh komunitas
programmer di seluruh dunia dengan bantuan Internet jika terjadi masalah. Berbagai
kemampuan baru pun dapat segera ditambahkan.
Hal ini berakibat semakin rendahnya ketergantungan korporat terhadap vendor tunggal,
karena banyaknya sumber pengetahuan yang dapat diakses oleh korporat. Staf
Information Technology (IT) korporat dapat segera mempelajari sistem Open Source
tanpa bergantung pada vendor. Dengan menyiapkan staf IT korporat untuk menguasai
sendiri teknologi Open Source, ketergantungan korporat terhadap vendor hardware dan
software akan semakin berkurang, sehingga menghemat biaya operasional dan
perawatan jaringan komputer.
Aplikasi Open Source memiliki kemampuan dan performa yang setara dengan aplikasi
komersial. Dalam beberapa kasus, aplikasi Open Source mengalahkan aplikasi
komersial yang dijalankan pada komputer yang sama. Aplikasi Open Source juga dapat
mendayagunakan komputer yang terbilang tua, seperti Intel 486, untuk menjalankan
aplikasi tertentu yang membutuhkan mesin yang lebih besar apabila menggunakan
aplikasi komersial.
Aplikasi Open Source juga sering digunakan untuk menggabungkan berbagai layanan
yang dulunya harus dijalankan di beberapa komputer apabila menggunakan aplikasi
komersial ke satu komputer saja. Dengan demikian, berkuranglah alasan untuk
menggunakan server-server khusus dari vendor, sehingga mengurangi biaya pengadaan
dan perawatan server.
Kemampuan aplikasi Open Source ini dibuktikan dengan debutnya menjadi sistem
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0211/22/iptek/memb43.htm (2 of 4) [22/11/2002 14:39:02]
•
Menghasilkan Warna
yang Menarik dan
Menantang
Membangun Jaringan Komputer Korporat - Jumat, 22 November 2002
operasi dan aplikasi yang menjalankan layanan Internet yang terkenal. Sebut saja
Yahoo! (www.yahoo.com) yang menggunakan sistem operasi Open Source, yaitu
FreeBSD (http://www.freebsd.org) pada servernya, atau search engine terkenal Google
(www.google.com) yang menyimpan indeks informasi pencariannya dengan
menggunakan lebih dari 10.000 server yang menggunakan sistem operasi Linux.
Survei dari lembaga independen bernama Netcraft menunjukkan bahwa lebih dari 60
persen situs web di seluruh dunia menggunakan aplikasi Open Source bernama Apache
Web Server (www.apache.org/httpd/). Aplikasi DNS (Domain Name Services) bernama
BIND menjadi aplikasi terpopuler di Internet yang dipakai untuk menjalankan layanan
penerjemah nama komputer menjadi IP address Internet. Kesemua aplikasi yang penulis
sebutkan adalah aplikasi Open Source yang sudah terbukti kehandalannya.
Membangun sendiri
Aplikasi Open Source memang menjanjikan performa dan kehandalan dengan investasi
yang jauh lebih sedikit, namun tanpa perencanaan yang matang, transisi tidak akan
berjalan dengan mulus dan akan mengakibatkan "downtime" yang justru menurunkan
produktivitas. Karenanya, perencanaan yang matang sangatlah penting dalam
mengimplementasikan jaringan komputer korporat ini.
Dalam melakukan perencanaan implementasi jaringan komputer korporat, ada beberapa
faktor yang harus diperhitungkan, yaitu keadaan infrastruktur jaringan komputer korporat
yang telah ada beserta aplikasinya,serta kesiapan staf IT untuk mengoperasikan dan
merawat aplikasi Open Source tersebut.
Dalam pengamatan penulis, ada beberapa aplikasi yang dapat segera digantikan
dengan aplikasi Open Source, yaitu aplikasi layanan server Internet, seperti E-mail, Filesharing, Web, FTP, DNS, dan Firewall, maupun aplikasi server basis data SQL. Namun
demikian, ada beberapa aplikasi komersial yang masih belum tergantikan dengan
aplikasi Open Source, seperti aplikasi sistem operasi desktop, aplikasi perkantoran yang
digunakan oleh banyak user di korporat, serta aplikasi spesifik yang belum ada
padanannya di aplikasi Open Source.
Dengan demikian, staf IT harus melakukan pengamatan lebih mendalam tentang
mekanisme dan prosedur integrasi, sehingga aplikasi komersial yang belum dapat
tergantikan oleh aplikasi Open Source dapat bekerja dengan mulus dengan aplikasi
Open Source yang akan dipergunakan oleh korporat.
Korporat perlu menyiapkan staf IT yang dimiliki untuk menguasai ilmu aplikasi Open
Source. Berbekal penguasaan komputer dasar yang dimiliki staf IT, korporat dapat
mengakses informasi mengenai aplikasi Open Source yang tersedia di Internet dalam
bentuk dokumen manual, tutorial, serta arsip kelompok diskusi aplikasi Open Source.
Semuanya didapatkan secara gratis. Staf IT dapat mempelajari sendiri sistem yang akan
dikelola untuk kemudian memberikan layanan kepada user korporat tersebut.
Setelah melakukan perencanaan, maka yang perlu dilakukan adalah simulasi jaringan
komputer korporat oleh staf IT di luar lingkungan jaringan komputer korporat, misalkan,
dalam sebuah jaringan komputer kecil di ruang riset staf IT. Simulasi harus dilaksanakan
selama beberapa waktu, dan hasilnya harus cukup meyakinkan untuk menyatakan
bahwa aplikasi Open Source akan dapat menangani beban yang sudah ditangani oleh
sistem aplikasi yang sudah ada.
Setelah simulasi, maka aplikasi Open Source dapat dimasukkan ke dalam jaringan
komputer korporat dengan status sebagai layanan cadangan. Trafik dari beberapa user
dapat dimasukkan ke dalam aplikasi Open Source ini untuk melihat apakah dapat
bekerja dengan baik. Seandainya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, lalu lintas user
tersebut dapat dikembalikan ke layanan yang telah ada. Jika hasilnya cukup
meyakinkan, maka sebagian besar lalu lintas dapat dialihkan kepada aplikasi Open
Source, dan aplikasi yang telah ada berfungsi sebagai layanan cadangan yang dapat
diaktifkan apabila aplikasi Open Source tidak berfungsi.
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0211/22/iptek/memb43.htm (3 of 4) [22/11/2002 14:39:02]
Membangun Jaringan Komputer Korporat - Jumat, 22 November 2002
Sebagai contoh, sebuah korporat ingin menggantikan file server yang ia miliki dengan
aplikasi Open Source. Pengguna di korporat tersebut menggunakan sistem operasi
Windows. Staf IT harus mencari alternatif Open Source pengganti file server, dan
menemukan aplikasi file server bernama Samba yang berjalan di sistem operasi Linux.
Staf IT harus mensimulasikan bagaimana Samba akan berjalan memberikan layanan file
server kepada user Windows dengan mudah dalam sebuah jaringan komputer internal
dengan beban yang sama seperti yang dilakukan oleh file server yang sudah ada.
Setelah semua karakteristik aplikasi "Samba" diketahui dan didapatkan konfigurasi yang
optimal, maka staf IT dapat mencoba menjalankan Samba sebagai file server cadangan
pada jaringan komputer korporat dengan beberapa user sebagai klien. Apabila klien
tidak merasakan penurunan performa, maka isi file server yang telah ada dapat
direplikasi menuju Samba. Dan Samba dapat berfungsi menggantikan file server lama
dengan cara memberikan nama file server yang lama kepada Samba melalui DNS
server.
Affan Basalamah, Peneliti di Computer Network Research Group (CNRG) - ITB dan
network engineer pada proyek Asian Internet Interconnection Initiative (AIII)
Design By KCM
Copyright © 2002 Harian KOMPAS
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0211/22/iptek/memb43.htm (4 of 4) [22/11/2002 14:39:02]
Download