Manfaat Citra Korporat - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
PROFESSIONAL
IMAGE
Corporate Image (Citra
Korporat)
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komuikasi
Public Relations
Tatap Muka
05
Kode MK
Disusun Oleh
42017
Syerli Haryati, S.S., M.Ikom.
Abstract
Kompetensi
Menjelaskan pengertian citra korporat
dan pentingnya membentuk citra
korporat. Apa saja unsure-unsur yang
membentuk citra korporat dan
kegiatan-kegiatan apa saja yang dapat
membentuk citra korporat
Mahasiswa diharapkan dapat
memahami dan mengerti tentang apa
itu citra korporat dan mengapa
membentuk citra sangat penting bagi
perusahaan. Apa saja unsure-unsur
yang dapat membentuk citra korporat
dan kegiatan-kegiatan yang dapat
membentuk citra korporat.
Citra dan faktor pembentuk citra
Pada pertemuan pertama telah dipaparkan bagaimana PR membangun sikap
profesionalnya dimulai dari membangun citra diri (self image) sebelum membangun citra
perusahaan yang diwakilinya. Citra atau image adalah kesan yang diperoleh seseorang
berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Citra
terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang.
Citra positif adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan,
kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi (Bill Canton)
Jadi, citra itu sengaja dibentuk, diciptakan agar dipersepsi oleh publik terhadap seseorang,
organisasi sama dengan yang diinginkan oleh indivdiu atau organisasi tersebut. Citra itu
dibentuk pertama kali dengan cara menampilkan diri individu atau organisasi sebagai
sebuah identitas sebagaimana dirinya ingin dipersepsi atau dipandang oleh individu atau
organisasi lainnya. Presentasi diri berupa nama perusahaan, merek, logo, seragam, gedung
kantor, desain interior dan eksterior kantor sebagai asset fisik bukanlah sesuatu presentasi
diri tanpa maksud apa pun.
Citra sebagai persepsi yang ada di benak publik sangat dipengaruhi dengan
seberapa banyak publik mengetahui dan memiliki pengalaman berinteraksi dengan obyek
persepsi itu sendiri. Semakin banyak pengetahuan, pemahaman dan pengalaman publik
berinteraksi dengan perusahaan maka semakin baik orang lain mempersepsikannya.
Semakin sedikit pengetahuan, pemahaman dan pengalaman publik berinteraksi dengan
perusahaan maka persepsi yang muncul pun tidak mendekati kenyataan yang
sesungguhnya. Ketika, publik baru mempersepsikan perusahaan dari identitas yang
ditampilkan, publik hanya meniliai pada permukaannya saja. Namun, ketika publik banyak
berinteraksi misalkan menjadi konsumen (customer/klien/nasabah), persepsinya akan
dipengaruhi oleh standar pelayanan, gaya kerja, gaya kepemimpinan, budaya perusahaan
yang merupakan tampilan non-fisik. Itulah sebabnya, tugas seorang Public Relations untuk
memberikan sebanyak mungkin informasi perusahaan tentang prestasi/kinerjanya, kegiatankegiatan positif perusahaan, komitmen perusahaan terhadap tanggung jawab sosial,
memberikan pelayanan yang terbaik kepada publik agar persepsi publik sama positifnya
dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
Upaya membangun citra ini sering disebut sebagai pencitraan. Akhir-akhir ini istilah
pencitraan maknanya terdengar negative. Ini disebabkan individu, organisasi atau
perusahaan menampilkan citra dirinya lebih indah dari aslinya. Meski citra memang sengaja
dibentuk, bukan berarti citra dapat dipoles lebih indah dari aslinya.
‘14
2
Professional Image
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Individu,
organisasi/perusahaan yang melakukan pencitraan seharusnya sikap dan perilakunya
mencerminkan citra yang ingin dibentuknya itu secara konsisten, seperti apa yang
ditampilkannya, bukan suatu kepura-puraan atau ingin terlihat baik dimata orang lain. Pada
dasarnya ,citra ingin membangun opini yang positif, menyenangkan agar memperoleh
dukungan, kerjasaman, hubungan yang harmonis dan berhasil mempengaruhi sikap dan
perilaku khalayak yang negative menjadi positif bahkan mendukung.
Dengan demikian, perusahaan yang ingin membentuk citra perusahaannya,
hendaknya menampilkan diri baik secara fisik maupun non-fisik yang sesuai kenyataan,
tidak dilebih-lebihkan, presentasi diri perusahaan merupakan cerminan diri dari kepribadian
perusahaan yang ideal dan seperit yang diharapkan/diinginkannya.
Aspek penting dalam membentuk citra adalah:
1. Persepsi dibentuk dari kognisi
2.Sikap sebagai evaluasi dari persepsi yang diterimanya dari pemahaman terhadap
pengetahuan dan pengalamannya tentang individu, organisasi/perusahaan.
3. Motivasi. Adanya sikap, menjadi daya pendorong seseorang/organisasi dalam melakukan
tindakan atas motif tertentu.
4. perilaku, sebagai implementasi dari sikap
Pengertian Citra Korporat
Jefkins mendefinisikan Citra perusahaan sebagai citra dari suatu perusahaan secara
keseluruhan meliputi sejarah atau riwayat perusahaan, pimpinannnya, produk, pelayanan
kinerja, prestasi, kegiatan-kegiatan, hubungan industry yang baik, ketertarikan investor
menanamkan modal, kemampuannya membuka lapangan kerja dalam jumlah besar,
komitmen pada inovasi, tanggung jawab sosial dsb.
Citra korporasi merupakan suatu kekuatan yang bisa di kelola dan upaya pencitraan
haruslah dilakukan dengan focus dan konsisten.
Handi Irawan, selaku CEO Frontier Consulting Group sekaligus penggagas
penyelenggaraan Corporate Image Award, menyatakan ada lima strategi dan paradigma
yang harus dilakukan oleh manajemen puncak dalam mengembangkan citra korporasi
perusahaannya:
‘14
3
Professional Image
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Manajemen puncak harus menyadari bahwa urusan citra perusahaan adalah urusan dari
manajemen puncak, terutama CEO. Pekerjaan membangun citra dan reputasi perusahaan
bukanlah pekerjaan mudah dan bukan hanya proyek semata yang dikerjakan dalam waktu
tertentu melainkan harus konsiten dan focus pada tujuan yang ingin dicapai perusahaan.
Dalam mengembangkan strategi pencitraan, public relations dapat menjalankan fungsi
strategisnya membantu para CEO untuk membuat program komunikasi yang perlu
dilakukan.
2. Perusahaan melalui top manajemen harus memformulasikan strategi citra korporasi yang
jelas. Pertanyaan utama yang harus tuntas dan jelas adalah menentukan bagaimanakah
hubungan antara corporate brand dan product brand dapat berjalan sinergis?
3. Mengelola citra perusahaan adalah sebuah strategi dan aktivitas yang melibatkan
berbagai stakeholder yaitu pelanggan, publik, karyawan, investotr, jrunalis, pelaku bisnis
yang terkait dan berbagai institusi lainnya. Bagi perusahaan go public, berkomunikasi
dengan para investor adalah hal yang sangat penting.
4. Mengelola citra perusahaan adalah melibatkan interaksi berbagai dimensi dan media.
Bukan hanya menggunakan iklan tetapi juga dapat menggunakan kontrak personal, media
massa, media sosial, call center dan pertemuan dengan komuniktas yang dilakukan
perusahaan. Ketika menggunakan berbagai media, maka perusahaan harus dapat
mengetahui interaksi manakah yang efisien dan efektif untuk dilakukan.
5. Perusahaan perlu melakukan pengukuran citra perusahaan secara periodic. Pengukuran
ini dapat dilakukan sekali setahun atau dua tahun.
Pengukuran citra korporasi dapat
menggunakan empat dimensi yaitu quality, performance, responsibility dan attractiveness.
Hasil dari corporate index dapat dgiunakan oleh perusahaan untuk mengetahui apa yang
menjadi kekuatan dan kelelmahan dari perusahaan.
Dengan demikian, perusahaan dapat membentuk citra positifnya melalui:
1. Periklanan
2. Identitas Korporat (Fisik dan non-fisik)
3. Standar pelayanan yang tinggi sehingga mampu memuaskan pelanggannya.
4. Mutu Produk atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan pelanggannya.
5. Sikap dan perilaku keseluruhan anggota perusahaan (pimpinan dan karyawan) yang
positif.
6. Budaya Perusahaan dan budaya kerja
‘14
4
Professional Image
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7. SDM yang unggul
8. Pengalaman publik berinteraksi dengan perusahaan
9. Ketersediaan produk dan kemudahan pelanggan untuk memperoleh produk/jasanya.
10. Kerjasama dan hubungan baik dengan pengambilan kebijakan (pemerintah), para
pemuka pendapat (opinion leader), komunitas, Kelompok penekan (LSM)
11. Inovasi
12. Prestasi dan kinerja keuangan yang sehat
13. Publikasi
14. Word of Mouth (WoM)
Manfaat Citra Korporat
Manfaat yang diperoleh dari terbentuknya citra korporat adalah:
1. Mampu mendorong penjualan produk/jasa
2. Mempengaruhi para investor dan lembaga-lembaga keuangan
3. Meningkatkan dukungan dan kerjasama dari pihak lain
4. Membangun reputasi perusahaan
5. Membangun identitas dan kebanggaan karyawan sehingga mampu meningkatkan
produktivitas kerja
6. memajukan hubungan baik dengan suatu komunitas, dengan pemerintah, dengan tokoh
masyarakat dan dengan para opinion leaders.
7. Menempatkan perusahaan di posisi terdepan dalam persaingan
8. Mendapat dukungan dan kerjasama Media massa dalam membangun opini publik
Jenis-jenis Kegiatan Image
1. Periklanan
2. Publikasi (penerbitan media komunikasi) dan publisitas (berita di media massa))
3. Special event
4. Sponsorship
5. Ekshibisi, pameran
6. Kegiatan Amal (Charity)
7. Kegiatan Community Relations & Corporate Social Responsibility
8. Kegiatan Media Relations seperti: media gathering, media partner
‘14
5
Professional Image
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
Daftar Pustaka
Firsan Nova, Crisis Public Relations, Jakarta: Rajawali Press, 2011
John Doorley & Helio Fred Gracia, Reputation Management: The Key to Successful Public
Relations and Corporate Communication, New York: Taylor & Francis Group, 2007.
Paul A. Argenti, Komunikasi Korporat, terjemahan, Jakarta: Salemba Humanika, 2010.
Soleh Soemirat dkk, Dasar-dasar Public Relatons, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005
Yosal Iriantara, Media Relations: Pendekatan dan Praktik, Jakarta: Simbiosa Rekatama
Media, 2008.
‘14
6
Professional Image
Syerli Haryati, S.S. M.IKom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download