Tiga Besar Porsi Anggaran Kemenperin 2018: Pengembangan

advertisement
Contents
Suhuindonesia.com – Pagu anggaran Kementerian Perindustrian tahun 2018 sebesar Rp2,8 triliun
akan disalurkan dalam program prioritas dengan porsi terbesar untuk program pengembangan
sumber daya manusia (SDM) industridan dukungan manajemen yang mencapai Rp1,068 triliun.
Kemudian, program pengembangan teknologidan kebijakan industri sebesar Rp717,50 miliar serta
penumbuhan dan pengembangan industri kecil danmenengah (IKM) sebesar Rp369,90 miliar.
“Agenda utama yang akan kami lakukan dalam implementasi program pengembangan
SDM industri dan dukungan manajemen Kemenperin yaitu peningkatan kualitas SDM industri dan
peningkatankualitas pendidikan vokasiindustri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada
Rapat Kerjadengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin malam (11/9).
Menperin menyebutkan, untuk memacu kualitas SDM industri pada tahun depan, diperlukan antara
lain kegiatanpelatihan berbasis kompetensi berupa pelaksanaan program Diklat sistem 3in1
(pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja) yang ditargetkan untuk 32 ribu peserta.
Selanjutnya, pelatihan inkubator bisnis garmen sebanyak 30 orang di BDI Jakarta dan program
animasi sebanyak 45 orang di BDI Denpasar.
“Untuk peningkatan kualitaspendidikan vokasiindustri, kegiatan yang perlu dijalankan, di
antaranya penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi di 10 Politeknik Industri dan dua Akademi
Komunitas Industri untuk 10.724 mahasiswa, penyelenggaraan pendidikan D-1 dan D-2 kerja sama
dengan industri untuk 490 orang, serta penyelenggaraan pendidikan menengah
vokasi industri berbasis kompetensi di sembilan SMK industri dengan target melibatkan 6.624
Siswa,” paparnya.
Sementara itu, alokasi anggaran untuk program pengembangan teknologi
dan kebijakan industri, akan digelontorkan pada beberapa kegiatan seperti perumusan Rancangan
Standar Nasional Indonesia, pengembangan dan penerapan teknologi industi untuk peningkatkan
daya saing, serta pelaksanaan litbang di
11 Balai Besar, 11 Baristand Industridan Balai Sertifikasi Industri.
Menperin juga menyampaikan, kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung program
revitalisasi dan penumbuhan IKM, antara lain adalah pengembangan produk untuk 600 IKM melalui
fasilitasi peningkatan kualitas dan desain produk, bahan baku serta sarana produksi.
Kemudian, peningkatan kemampuan untuk 55 sentra IKM melalui pelatihan manajemen dan teknis
produksi, penguatan kelembagaan dan mesin/peralatan, serta pengembangan e-smart.
“Kami pun bakal memfasilitasi pembangunan wirausaha industri sebanyak 1.805 pelaku usaha,
fasilitasi informasi pasar, promosi dan pameran untuk 280 IKM, serta penumbuhan, pengembangan
dan penyebaran IKM di 34 provinsi melalui dekonsentrasi,” tutur Airlangga.
Selain tiga porsi anggaran terbesar yang dialokasikan tersebut, Kemenperin akan juga
merealisasikan dananya untukprogram penumbuhan dan pengembangan sektor
industri berbasis agro, industri kimia, tekstil, dan aneka, sertaindustri logam, mesin, alat
transportasi, dan elektronika.
Selanjutnya, program pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur, program percepatan
penyebaran dan pemerataan pembangunan industri, serta program peningkatan ketahanan dan
pengembangan akses industriinternasional.
Pada kesempatan tersebut, Menperin mengemukakan tentang usulan tambahan alokasi anggaran
untuk 25 kegiatan prioritas tahun 2018 sebesar Rp1,692 triliun. Dana tersebut, diantaranya akan
digunakan sebagai dukungan pada program pengembangan SDM industri dan manajemen sebesar
Rp928,35 miliar, pengembangan teknologi dan kebijakan industri sebesar Rp375,8 miliar,
serta penumbuhan dan pengembangan IKM sebesar Rp300 miliar.
Ketua Komisi VI DPR RI Teguh Juwarno selaku pempimpin rapat menyampaikan kesimpulan, Komisi
VI DPR RI menerimapagu anggaran Kemenperin dalam RUU APBN tahun 2018 sebesar Rp2,8
triliun. Selanjutnya, Komisi VI DPR RI jugamenerima usulan penambahan
anggaran Kemenperin untuk 25 kegiatan sebesar Rp1,692 triliun sehingga total
anggaran Kemenperin tahun 2018 menjadi Rp4,5 triliun. Keputusan Komisi VI DPR RI ini akan
disampaikan kepada Badan Anggaran DPR RI untuk disinkronisasi.
Download