DIALOG NASIONAL: e-Voting Menuju Pemilu Elektronik di Indonesia

advertisement
Reformasi Birokrasi Dalam Rangka Pemenuhan Hak Warga
Negara atas Pelayanan Publik yang Baik
Drs. Agun Gunandjar Sudarsa, Bc.IP., M.Si
Ketua Komisi II DPR RI
 Reformasi birokrasi pada hakikatnya
merupakan upaya untuk melakukan
pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan
pemerintahan terutama menyangkut
aspek-aspek kelembagaan (organisasi),
Ketatalaksanaan dan sumber daya
manusia aparatur.


Berbagai permasalahan/hambatan yang
mengakibatkan sistem penyelenggaraan
pemerintahan tidak berjalan atau
diperkirakan tidak akan berjalan dengan
baik maka harus ditata ulang atau
diperharui, sehingga diperlukan
Reformasi Birokrasi
Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam
rangka mewujudkan tata kelola pemerin
tahan yang baik (Good Governance).

Good Governance adalah suatu
mekanisme kerja, dimana aktivitas
pemerintahan berorientasi pada
terwujudnya keadilan social dimana
pemerintah diharapkan mampu secara
maksimal melaksanakan 3 fungsi
dasarnya yakni:
1. Service
2. Development
3. Empowerment.

1.
2.
3.
Adapun konsekuensi dari pelaksanaan
good governance, setidaknya terlihat
dari 3 hal berikut :
Pemerintah mengambil posisi sebagai
fasilitator dan advocator kepentingan
public
Adanya perlindungan yang nyata
terhadap “ruang dan wacana” public.
Mengakui dan menghormati
kemajemukan politik dalam rangka
mendorong partisipasi dan
mewujudkan desentralisasi.
 Reformasi
birokrasi adalah
langkah strategis untuk
membangun aparatur negara
agar lebih berdaya guna dan
berhasil guna dalam
mengemban tugas umum
pemerintahan dan
pembangu-nan nasional.
1. Membangun/membentuk profil dan
perilalaku aparatur negara dengan:
a. Integritas Tinggi
b. Produktivitas Tinggi dan
bertanggungjawab.
c. Kemampuan Memberikan
Pelayanan yang Prima.
2. Membentuk Birokrasi :
a. Birokrasi yang Bersih dari KKN
b. Birokrasi yang Effisien,
Efektif dan Produktif
c. Birokrasi yang Transparan
d. Birokrasi yang Melayani
Masyarakat
e. Birokrasi yang Akuntabel
1.
2.
Penyelenggaraan pemerintahan yang
berbasis menciptakan kinerja birokrasi
yang professional dan akuntabel.
Birokrasi dalam melakukan berbagai
kegiatan perbaikan pelayanan
diharapkan lebih berorientasi pada
kepuasan pelanggan, yakni masyarakat
pengguna jasa.
3. Mendorong meningkatkan ekonomi manajerial
terutama sekali mengurangi campur tangan
control yang dilakukan oleh pemerintah
pusat;
5. Transparansi dan Akuntabilitas public
sehingga tercipta pengelolaan manajerial
yang bersih dan bebas dari korupsi;
Hak Warga Negara dalam
Memperoleh Pelayanan Publik
Negara demokrasi yang sukses adalah
negara yang cerdas meletakkan pondasi
pelayanan publik dengan nilai-nilai
demokrasi yang memuas-kan
kebutuhan semua golongan dari warga
negara. Dengan demikian
maka:

1.
2.
3.
4.


Pelayanan publik dalam negara demokrasi berarti:
menghormati hak-hak individu dan golongan,
menghormati hukum dan peraturan untuk keadilan,
menghormati keragaman dan perbedaan,
menghormati hak mendapatkan layanan berkualitas secara
adil di semua sektor dan aspek kehidupan untuk semua
warga negara tanpa diskriminasi.
Tidak boleh ada aturan, kebijakan, dan peraturan; baik
yang formal maupun yang informal untuk menciptakan
kerugian buat satu pihak dan keuntungan buat pihak lain.
Semua pelayanan publik dalam negara demokrasi haruslah
memiliki nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan dalam
kesetaraan.
Kondisi Faktual dan Ideal Reformasi
Birokrasi dan Pelayanan Publik
di Indonesia
Kesan atas buruknya pelayanan instansi pemerintah merupa
kan tantangan berat yang harus dihadapai dalam proses
reformasi birokrasi di berbagai lembaga.
Layanan yang diberikan terkesan:
1. Terlalu birokratis,
2. Tidak transparan,
3. Terlalu panjang dan dirasakan seringkali berbelit-belit.
4. Dalam beberapa proses pengambilan keputusan layanan
terkadang juga sangat birokratis terutama karena
mekanisme yang terlalu hirarkhis dengan peran sentral
pada pimpinan tertinggi di kantor tertentu.
Peran Pengawasan DPR RI
dalam Pelayanan Publik
Fungsi DPR RI:
 Fungsi Legislasi Dilaksanakan Sebagai Perwujudan
Dpr Selaku Pemegang Kekuasaan Membentuk
Undang-undang


Fungsi Anggaran Dilaksanakan Untuk Membahas Dan
Memberikan Persetujuan Atau Tidak Memberikan
Persetujuan Terhadap Rancangan Undang-undang
Tentang Apbn Yang Diajukan Oleh Presiden
Fungsi Pengawasan Dilaksanakan Melalui
Pengawasan Atas Pelaksanaan Undang-undang Dan
APBN
PENGAWASAN DPR
Berdasarkan UUD 1945 Pasal 20A ayat 2:
 Interpelasi  Hak DPR untuk Meminta Keterangan
Kepada Pemerintah Mengenai Kebijakan Pemerintah Yang
Penting Dan Strategis Serta Berdampak Luas Pada
Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan Bernegara


Angket  Penyelidikan Terhadap Pelaksanaan Suatu
Undang-undang Dan/Atau Kebijakan Pemerintah Yang
Berkaitan Dengan Hal Penting, Strategis, Dan Berdampak
Luas Pada Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, Dan
Bernegara Yang Diduga Bertentangan Dengan Peraturan
Perundang-undangan
Menyatakan Pendapat  Kebijakan Pemerintah Atau
Mengenai Kejadian Luar Biasa Tindak Lanjut Pelaksanaan
Hak Interpleasi Dan Angket, Dugaan Presiden Melanggar
Hukum
Kesimpulan
Sebagaimana dimanatkan dalam UUD 1945 bahwa
didirikannya tujuan NKRI adalah memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdasakan
kehidupan bangsa, iatu artinya Negara/Pemerintah
berkewajiban memenuhi setiap kewajiban negara
melalui suatu sistim pemerintahan/menajemen
pemerintahan yang mendukung terwujudnya
pelayanan publik yang baik dalam rangka memenuhi
kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negara atas
barang publik, jasa publik, dan pelayanan
administratif.
Drs. Agun Gunandjar
Sudarsa, Bc.IP., M.Si
Ketua Komisi II DPR RI
Fraksi Partai Golkar
Download