asuhan keperawatan pada tn.a dengan gangguan sistem endokrin

advertisement
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.A DENGAN
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETUS MELITUS
DENGAN ULKUS PEDIS SINISTRA DI RUANG FLAMBOYAN
RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Guna Melengkapai Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Untuk Menyelesaikan Progam Pendidikan Diploma III Keperawatan
Disusun oleh:
KUNCORO MURTI SUWARDI
J20011013
PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
HALAMANPENGESAHAN
Dipertahankan di depan Dosen Penguji Karya Tulislmiah Mahasiswa Program
Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta dan diterima untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan
untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Keperawatan.
Hari
Tanggal
:
Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah
NamaTerang
TandaTangan
Kes
Penguji
I
:
Penguji
II
: Okti Sri P, S.Kep., M.Kep., Ms.,
Falrun Nur Rosid,S. Kep., M.
(....:
M.Kes (.....
DisahkanOleh
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETUS MELITUS
DENGAN ULKUS PEDIS SINISTRA DI RSUD PANDAN
ARANG BOYOLALI
(Kuncoro Murti Suwardi, 2014,72 halaman)
ABSTRAK
Latar belakang : Diabetes melitus (DM) adalah keadaan dimana kadar gula
dalam darah tinggi melebihi kadar gula normal. Penyakit ini biasanya disertai
berbagai kelainan metabolisme akibat gangguan hormonal dalam tubuh. Kadar
gula yang tinggi ini disebut sebagai kondisi hiperglikemia.
Tujuan : untuk mengetahuai asuhan keperawatan pada pasien dengan Diabetes
Melitus dengan Ulkus pedis meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan
evaluasi keperawatan
Hasil : setelah dilakukan asuhan keperawatan asuhan keperawatan selama 3x24
jam didapat Diagnosa Keperawatan nyeri dengan hasil nyeri berkurang dari skala
6 menjadi 4, Gangguan Mobilitas fisik dengan hasil dapat merawat diri sendiri,
dan Ansietas dengan hasil pengetahuan tentang DM juga meningkat,
Kesimpulan : kerjasama antar tim kesehatan dan keluatga/’pasien sangat d
perlukan untik keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien, komunikasi
terapiutik dapat mendorong pasien lebih kooperatif, tehnik relaksasi distraksi,
dapat mengurangi nyeri dan merupakan tindakan yang sering dilakukan untuk
mengurangi nyeri
Kata kunci : ulkus pedis sinistra, diabetus melitus, ganguan aktifitas, nyeri,
kurang pengetahuan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan umum
Diabetes melitus (DM) adalah
Penulis dapat mempelajari
keadaan dimana kadar gula dalam
asuhan keperawatan pada
darah tinggi melebihi kadar gula
pasien
diabetes
melites
Uklus
pendis
normal. Penyakit ini biasanya
dengang
disertai
berbagai
kelainan
sinestra
metabolisme
akibat
gangguan
2. Tujuan khusus
hormonal dalam tubuh. Kadar gula
Pada tujuan khusus ini
yang tinggi ini disebut sebagai
penulis mampu :
kondisi hiperglikemia. Diabetes
a. Melakukan pengkajian
melitus yang juga populer dengan
secara langsung pada
nama kencing manis itu adalah
pasien diabetes melites
suatu kondisi yang diderita oleh
dengang Uklus pendis
seseorang
karena
kekurangan
sinestra
hormon
insulin.
(Handriani
b. Merumuskan masalah
Kristanti,2009)
dan membuat diagnose
keperawatan
pada
klien diabetes melites
dengang Uklus pedis
sinestra
c. Membuat
perencanaan
keperawatan
pada
klien
diabetes melites dengang
Uklus pedis sinestra
diabetes
Tn.A , 61 tahun,agama Islam,
pojok
nogosari
Boyolali,dengan diagnosa medis
tindakan keperawatan
pada
data identitas pasien nama
alamat
d. Melaksanakan
pada
TINJAUAN KASUS
klien
melites
dengang Uklus pedis
sinestra
Ulkus Diabetes pendis sinistra
,biodata
Ny.S
penanggung
jawab
,alamat
Teras
Boyolali,hubungan
dengan
pasien adalah suami.
e. Mengevaluasi
keperawatanpa
dapa
Riwayat kesehatan.
klien diabetes melites
pasien datang kerumah sakit
dengang Uklus pedis s
dengan keluhan luka dikaki
sinestra
kiri, terasa nyeri, susah tidur,
cemas
dan
penyakitnya
sembuh.
kawatir
bila
tidak
bisa
Setelah
dikaji
perawat, diketahui TD: 140/
110 mmHg, N: 80 x/menit,
RR: 30 x/menit, S: 36,40C.
Serta pengkajian
nyeri
nyeri,
bertambah
P:
saat
beraktifitas,
Q:
seperti
Sinistra. Riwayat kesehatan dahulu
tertusuk-tusuk, R: ekstremitas
pasien mengatakan sudah memiliki
bawah, S: 6, T: 10 menit.
penyaki DM sejak 10 tahun yang lalu.
keluhan utama klien adalah nyeri
pada luka ulkus DM berada pada
ekstremitas bawah, nyeru seperti di
tusuk tusuk dengan skala nyeri 6, dan
terasa tambah sakit ketika d gerakkan.
Riwayat
Riwayat kesehatan keluarga klien
mengatakan
memiliki luka diabetuk, lalu Klien
hanya melakukan obat jalan dan
perawatan luka secara mandiri pada
luka Uklus, setelsh 3 bulan luka
terkena infeksi dan semakin parah,
kemudian keluarga Klien mengantar
klien ke RS Banyu Dono pada tanggal
Arang pada tanggal 1 maret 2014, dan
datang di IGD dan kemudian pindah
ke
ruangan
flamboyan
dengan
diagnosa medis Ulkus DM Pendis
nya
klien
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada pengkajian fisik secara
teori sistem aktivitas dan istirahat
ditemukan letargi atau koma namun
pada saat pengkajian secara tinjauan
kasus tidak ditemukan pada Tn. A
status
kesadaran
dikarenakan
compus
tingkat
mentis
keparahan
penyakit pada klien belum terlalu
parah.
24 february 2014,dan dari RS Banyu
Dono merujuk klien ke RS Pandan
ayah
memiliki penyakit yang sama dengan
kesehatan sekarang
pasien mengatakan telah 3 bulan
bahwa
Pada pengkajian fisik secara
teori
sistem
takikardia
sirkulasi
namun
ditemukan
pada
saat
pengkajian secara tinjauan kasus tidak
ditemukan pada Tn. A karena kondisi
Tn. A lemah dan aktivitas klien hanya
ditempat
jantung
tidur
sehingga
tidak
aktivitas
neurosensori
ditemukan
berat
gangguan penglihatan namun pada
Pada pengkajian fisik secara teori
saat pengkajian secara tinjauan kasus
sistem sirkulasi ditemukan hipertensi
ditemukan pada Tn. A, dikarenakan
namun pada saat pengkajian secara
belum terjadi gangguan pada retina
tinjauan kasus tidak ditemukan pada
yang membuat klien dapat mengalami
Tn. A dikarenakan klien sering
gangguan penglihatan.Mikrovaskuler
mengkonsumsi air putih dan adanya
ditandai oleh penebalan membran
terapi cairan sehingga cairan dalam
basalis mengelilingi sel – sel endotel
darah
kapiler dalam pembuluh darah kecil
klien
terlalu
sistem
tidak
mengakibatkan
terjadinya hipertensi.
pada retina mata, retina merupakan
bagian
Pada
secara
teori
pengkajian
sistem
mata
yang
menerima
fisik
bayangan dan mengirimkan informasi
Neurosensori
ke otak. ( Pery & potter, 2005 )
ditemukan nyeri kepala namun pada
`
saat pengkajian secara tinjauan kasus
teori keamanan ditemukan ulkus kulit
ditemukan pada pasien dikarenakan
namun pada saat pengkajian scara
adanya
tinjauan kasus terdapat ulkus pendis
serebral
peningkatan
sehingga
vaskularisasi
nyeri,
sinistra Tn. A dikarnakan terjadi
gangguan penglihatan, dan kelemahan
infeksi. Adanya neuropati diabetikum
(Keperawatan
Medikal
Bedah
akan menyebabkan seorang pendetita
Brunner
suddarth,
2002)
diabetes
&
terjadi
Pada pengkajian fisik secara
Pada pengkajian fisik secara teori
merasakan
mellitus
adanya
kurang/
tidak
trauma
baik
mekanis, lesi atau uiserasi yang
berkontribusi atau penyebab adanya
kemudian
masalah, kemampuan klien mencegah
mikrooganisme
menyebabkan infeksi atau gangren
yang akan menyebabkan penurunan
atau menghilangkan masalah.
SIMPULAN DAN SARAN
sensasi ( rasa raba, panas, dingin
,nyeri ) .(
Guyton & Hall, 2000 )
A.
SIMPULAN
Berdasarkan tujuan yang ingin
Tidak menutup kemungkinan semua
dicapai tentang asuhan keperawatan
tanda dan gejala yang terdapat dalam
pada Tn. A dengan ulkus DM Pedis
teori akan ditemukan juga pada Tn. A
Sinistra, maka penulis memberikan
karena pada setiap penderita Diabetes
kesimpulan
Mellitus
meningkatkan
dapat
mengalami
komplikasi.
Diagnosa
dan
saran
mutu
untuk
asuhan
keperawatan sebagai berikut:
keperawatan
adalah
A. Simpulan
keputusan klinis mengenai seseorang,
1. Setelah melakukan asuhan
keluarga atau masyarakat sebagai
keperawatan pada Tn.A
akibat
selama
dari
kesehatan/proses
potensial
masalah-masalah
kehidupan
atau
yang
tiga
melakukan
hari
dan
pengkajian
aktual
dengan dua metode yaitu
Tujuannya adalah mengidentifikasi
pola gordon dan head to
adanya masalah aktual berdasarkan
toe
respon klien terhadap masalah atau
subjektif dan data objektif
penyakit,
sebagai
faktor-faktor
yang
didapatkan
data
berikstremitas
bawah kut : data subjeltif
kebutuhan dibantu oleh
pasien mengatakan nyeri
keluarga.
perut kanan bawah,nyeri
seperti
diremas-remas
2.
Diagnosa yang muncul
dari hasil
skala nyeri 6, pada saat
analisa
bergerak,nafsu
diagnosa
makan
pengkajian,
data
,empat
antara
lain:
meningkat,pasien
Nyeri akut berhubungan
mengatakan lemas,pasien
dengan isemik jaringan,
mengatakan
Hambatan mobilitas fisik
dibantu
aktivitas
keluarga.
Sedangkan
data
objektifnya
keadaan
berhubungan
nyeri
pada
Ansientas
dengan
luka
DM,
berhubungan
umum lemas, kesadaran
dengan
composmentis,
klien dengan penyakitnya
terdapat
ketidak
tauan
luka DM pada etertutup
kasa,
pasien
tampak
3. ntervensi
yang
muncul
meringis kesakitan, TD :
tidak
140/110mmHg,
dijadikan intervensi oleh
nadi :80x/menit, mukosa
penulis pada pengelolaan
mulut
tampak
pasien karena situasi dan
pucat,paisen
tampak
kondisi
lemas, tampak aktivitas
sepenuhnya
pasien
kebijakan
rumah sakit.
dari
serta
instansi
4. Tidak
semua
Nyeri akut berhubungan
mampu
dengan isemik jaringan,
dilakukan penulis karena
Hambatan mobilitas fisik
keterbatasan waktu yang
berhubungan
dimiliki
nyeri
implementasi
oleh
penulis
pada
untuk melakukan tindakan
Ansientas
keperawatan
dengan
sesuai
dengan
luka
DM,
berhubungan
ketidak
tauan
dengan
intervensi yang
klien dengan penyakitnya.
disusun
dan
Karena
kebijakan
keterbtasan
dari instansi dari rumah
kondisi waktu sehingga
sakit. Namun hasil yang
tindakan
diperoleh oleh perawat
keperaawatan
dalam
seharusnya
melakukan
asuhan
yang
sesuai
perawatan sudah cukup
intervensi
sebagian
memuaskan
teratasi
sehingga
karena
kondisi pasien yang selalu
membaik
dengan
dibandingkan
hari
pertama
pengkajian.
implementasi
B. Saran
Setelah
penulis
melakukan
5. Mengacu pada intervensi
dan
intervensi dilanjutkan.
keperawatan
asuhan
kepada
Tn.A
dari
dengan Ulkus DM di RSUD
hasil evaluasi 3 diagnosa
Pandan Arang Boyolali, maka
teratasi sebagian yaitu:
saran yang dapat diberikan
untuk
dijadikannya
Diharapkan
dapat
pengalaman ke arah yang
memberikan
penulis tunjukan kepada:
kepada pasien semaksimal
1. Pasien dan keluarga
mungkin
pelayanan
dan
Diharapkan keluarga dapat
meningkatkan
mengetahui cara menjaga
pelayanan rumah sakit.
luka operasi supaya tidak
terjadi
tetap
mutu
4. Instansi pendidikan
infeksi
dengan
Memberikan
menjaga
prinsip
dalam pemakaian sarana
septik dan antiseptik.
2. Perawat
kemudahan
prasarana yang merupakan
fasilitas bagi mahasiswa
perawat maupun tim
untuk
medis lainya harus
ilmu
terampil
keterampilannya
dalam
mengembangkan
pengetahuan
dalam
melakukan
praktek
perawatan luka DM.
pembuatan laporan.
Dengan
tetap
dan
klinik
dan
5. Penulis
menjaga septic dan
Diharapkan
penulis
antiseptic
selanjutnya
dapat
sebelum
dan sesudah kontak
menggunakan
/
dengan pasien.
memanfaatkan
waktu
3. Rumah sakit
seefektif
mungkin,
sehingga
dapat
memberikan askep pada
pasien secara optimal
Kowalski, Robert E. 2010. Terapi
Hipertensi. Bandung: Qanita.
DAFTAR PUSTAKA
Padila. 2013. Asuhan Keperawatan
Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Ardiansyah, M. 2012. Medikal Bedah.
Yogyakarta: DIVA Press.
Riyadi, S. 2011. Keperawatan
Medikal Bedah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Bilotta, Kimberly. A. J (ed). 2011.
Kapita selekta penyakit :
dengan implikasi keperawatan.
Jakarta : EGC.
Brashers, L. Valentina. 2008. Aplikasi
Klinis Patofisiologi. Jakarta:
EGC.
Brunner and Suddarth. 2006. Buku
Ajar : Keperawatan Medikal
Bedah Vol. 2. Jakarta: EGC.
Carpenito, Lynda J. 2007. Buku Saku
Diagnosa
Keperawatan.
Jakarta: EGC
Corwin,
Elizabeth
J.
2009.
Patofisiologi. Jakarta: EGC
Dongoes, E. Marilynn. 2008. Nursing
diagnosis manual. Planing.
Individualizing,
and
documenting Client Care. Davis
Company: Philadelpia.
Gunawan, L. 2013. Hipertensi :
Tekanan
Darah
Tinggi.
Yogyakarta: Penerbit Karnisius.
Herdman, T. Heather (ed). 2012.
Diagnosis
keperawatan
:
definisi dan klasifikasi 20122014. Jakarta: EGC.
Kowalak, Wels, Mayer, 2011. Buku
Ajar Patofisiologi. Jakarta:
EGC
Wilkinson, M. Judith and Ahern, R.
Nancy. 2004. Buku Saku
Diagnosis
Keperawatan:
Diagnosis NANDA, Intervensi
NIC, Kriteria Hasil NOC.
Jakarta: EGC.
Download