Sugianto : Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan - E

advertisement
ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH GO PUBLIC PADA
PT. GARUDA INDONESIA TBK TAHUN 2007-2014
Vivi Yanty Sugianto1
Abstract : Go Public is stock offering to society for the first time. Go Public is one of way
that is used by a company to get surplus capital that use for company expansion. The
advantages of Go Public are a company would get surplus capital that more easily and the
company will be known by public automatically. While, the disadvantage of Go Public is
company have to publish periodically company financial report to public. The purpose of the
study is to analyze the financial performance of PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk before
and after Go Public during the period of 2007 – 2014. The analysis of the financial
performance was conducted using the financial ratio. The ratio was calculated from the
financial reports that have been published by the company in four years before and after the
go public. The financial ratio that is used as variable in this research are Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Asset Ratio (DAR), Total Asset Turnover (TATO),
Fixed Asset Turnover (FATO), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) and Net
Profit Margin (NPM). The result of this research with wilcoxon signed ranks test shows there
is no significant different of the financial performance between before and after period of go
public.
Keywords : go public, financial performance, financial ratio.
PENDAHULUAN
Perkembangan pasar modal di Indonesia telah meningkat pesat ditinjau dari
peningkatan jumlah perusahaan yang go public. Keputusan untuk melakukan IPO merupakan
suatu keputusan yang kompleks karena akan memunculkan adanya kerugian dan biaya baru
(Gumanti, 2002). Perusahaan yang akan melakukan proses go public harus memenuhi
kewajiban akan keterbukaan informasi baik untuk masa sebelum maupun sesudah proses go
public. Sebelum suatu perusahaan menjadi perusahaan publik, pada umumnya investor hanya
memiliki informasi yang terbatas berkaitan dengan perusahaan emiten (perusahaan yang akan
melakukan proses go public).
Prospektus merupakan salah satu ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas
Pasar Modal (BAPEPAM) yang harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan yang akan
melakukan IPO. Prospektus berisi sejumlah informasi akuntansi dan informasi non akuntansi
dari perusahaan yang akan melakukan proses IPO. Informasi akuntansi adalah laporan
keuangan yang terdiri atas neraca, perhitungan laba rugi, laporan arus kas, dan penjelasan
laporan keuangan. Sedangkan informasi non akuntansi berisi informasi selain laporan
keuangan seperti underwritter (penjamin emisi), auditor independent, konsultan hukum, nilai
penawaran saham, persentase saham yang ditawarkan, umur perusahaan dan informasi
lainnya (Nasirwan, 2002).
1
Alumnus Program Studi Magister Manajemen Universitas Tarumanagara ([email protected])
81
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 52/No.11/November -2016 : 81-91
Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan. Berdasarkan laporan tersebut dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang
merupakan alat penting dari analisis keuangan. Bagi perusahaan yang telah go public, kinerja
perusahaan dapat pula diukur melalui perubahan harga dan return sahamnya di bursa efek.
Kondisi perekonomian di Indonesia pada umumnya maupun yang secara khusus terkait
dengan kondisi bidang usaha/industri tertentu dari perusahaan yang go public, diduga juga
dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
PT. Garuda Indonesia Tbk merupakan perusahaan BUMN yang telah go public pada
tanggal 11 Februari 2011. Perusahaan yang telah go public akan memiliki dana yang lebih
besar yang didapat dari penjualan sahamnya kepada masyarakat. Dengan adanya perubahan
menjadi perusahaan publik diharapkan kinerja perusahaan tersebut akan mengalami
peningkatan. Dengan demikian perusahaan akan menerima keuntungan yang lebih besar.
Oleh karena itu penilaian kinerja keuangan perusahaan yang telah go public ini menjadi fokus
perhatian baik dari manajemen perusahaan, pemerintah maupun investor yang telah
menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
Penulis mengangkat topik permasalahan mengenai kinerja keuangan PT. Garuda
Indonesia TBk sebagai topik penelitian untuk mendapatkan pemahaman apakah terdapat
peningkatan kinerja keuangan yang signifikan sebelum dan sesudah go public. Analisis
kinerja keuangan sebelum dan sesudah go public dengan menggunakan metode analisis rasio
keuangan.
TELAAH KEPUSTAKAAN
Gumanti (2002) menjelaskan bahwa keputusan sebuah perusahaan untuk menjadi
perusahaan publik (go public) merupakan suatu keputusan yang penuh dengan pertimbangan
dan perhitungan karena dngan menjadi perusahaan publik, maka perusahaan tersebut akan
dihadapkan pada beberapa konsekuensi langsung baik yang bersifat menguntungkan maupun
yang merugikan. Di pasar modal Indonesia, istilah Penawaran Umum Perdana (Initial Public
Offering) saham atau disebut juga go public dapat didefinisikan sebagai kegiatan untuk
pertama kalinya suatu saham perusahaan ditawarkan atau dijual kepada publik.
Menurut UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, persyaratan go public antara
lain; perusahaan harus berbentuk badan hukum PT, modal sekurang-kurangnya Rp.
3.000.000.000 (tiga miliar rupiah), dimiliki sekurang-kurangnya 300 pemegang saham,
laporan keuangan yang diaudit Akuntan Publik, mendapat izin Menteri Keuangan, legal audit
dan legal opinion oleh Konsultan Hukum penjamin emisi efek, pembuatan prospektus dan
pendaftaran di Bursa Efek.
Kinerja Keuangan
Jumingan (2006) mendefinisikan bahwa kinerja keuangan adalah gambaran kondisi
keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek penghimpunan
82
Sugianto : Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan ...
dana maupun penyaluran dana, yang biasanya diukur dengan indikator kecukupan modal,
likuiditas, dan profitabilitas.
Menurut Mulyadi (2001), tujuan perusahaan melakukan penilaian kinerja yaitu:
 Menetapkan kontribusi masing-masing divisi atau perusahaan secara keseluruhan atau
atas kontribusi masing-masing sub divisi dari suatu divisi atau perusahaan.
 Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kerja masing-masing manajer divisi
(evaluasi manajer).
 Memotivasi para manajer divisi supaya konsisten mengoperasikan divisinya sehingga
sesuai dengan tujuan pokok perusahaan (evaluasi operasi).
Laporan Keuangan
Menurut PSAK no.1 revisi 2009, laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur
dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang lengkap antara lain terdiri dari ; laporan neraca,
laporan laba rugi, perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Munawir (1995) mengungkapkan beberapa contoh keterbatasan dari laporan keuangan antara
lain :
 Suatu laporan keuangan dibuat atas dasar pencatatan transaksi keuangan yang berasal
dari masa-masa yang lalu, yang mana kemampuan atau daya beli nilai uang tersebut
akan semakin merosot jika dibanding terhadap masa atau tahun yang lampau.
 Suatu laporan keuangan yang disusun secara periodik pada intinya adalah bukan
merupakan laporan yang final yang berarti semua jumlah atau hal yang ditunjukkan
dari suatu laporan keuangan tidak dapat memperlihatkan nilai likuiditas atau nilai
realisasi.
 Suatu laporan keuangan disusun atas dasar konsep going concern dengan asumsi
perusahaan akan berjalan terus, oleh karena itu aktiva tetap dinilai atas dasar nilai
historisnya. Jadi, angka-angka yang tersusun di laporan keuangan perusahaan adalah
nilai buku yang mungkin tidak sama dengan harga pasar sekarang.
 Suatu laporan keuangan tidaklah mampu mencerminkan hal-hal yang bisa
mempengaruhi posisi atas kondisi keuangan perusahaan, sebab hal-hal itu tidak bisa
dinyatakan didalam bentuk satuan uang. Contoh hal-hal itu seperti : reputasi dan
integritas para manajer perusahaan.
Rasio Keuangan
Rasio keuangan merupakan penulisan ulang data akuntansi ke dalam bentuk
perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan.
Adapun jenis rasio keuangan terdiri dari:
 Likuiditas (liquidity)
Rasio ini digunakan untuk mengevaluasi kemampuan memenuhi kewajiban jangka
pendek rasio ini terdiri dari; rasio lancar (current ratio), rasio cepat (acid test ratio),
periode penagihan (collection ratio), jumlah hari untuk menjual persediaan (days to
sell inventory).
 Struktur modal dan solvabilitas (capital structure and solvency)
83
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 52/No.11/November -2016 : 81-91



Rasio ini digunakan untuk menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang,
rasio ini terdiri dari; total utang terhadap ekuitas (total debt equity), utang jangka
panjang terhadap ekuitas (long term debt to equity), kelipatan bunga dihasilkan (times
interest earned).
Tingkat pengembalian atas investasi (return on investment-roi)
Rasio ini untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyedia pendanaan ekuitas
dan utang. Rasio ini terdiri dari; tingkat pengembalian atas aktiva (return on assetroa), tingkat pengembalian atas ekuitas biasa (return on common equity).
Kinerja operasi (operating performance)
Rasio ini untuk mengevaluasi megin laba dari aktivitas operasi, rasio ini terdiri dari;
margin laba kotor (gross profit margin), margin laba operasi (operating profit
margin), margin laba sebelum pajak (pretax profit margin), margin laba bersih (net
profit margin).
Pemanfaatan aktiva (asset utilization)
Rasio ini digunakan untuk menilai efektivitas dan intensitas aktiva dalam
menghasilkan penjualan, rasio ini terdiri dari; perputaran kas (cash turnover),
perputaran piutang usaha (account receivable turnover), perputaran aktiva tetap (fixed
asset turnover), perputaran total aktiva (total asset turnover).
Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengacu kepada hasil dari beberapa penelitian sebelumnya yang
digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan. Penelitian pertama yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Payamta dan Machfoez (1999) mengevaluasi kinerja perusahaan
perbankan sebelum dan sesudah menjadi perusahaan publik. Penelitian yang menggunakan
uji peringkat tanda Wilcoxon dan uji Manova, memberikan hasil bahwa kinerja rasio-rasio
perbankan tersebut tidak mengalami perbedaan yang signifikan untuk tahun-tahun sebelum
dan sesudah go public.
Viesta (2000) melakukan penelitian mengenai perbedaan kinerja keuangan
perusahaan-perusahaan manufaktur sebelum dan sesudah go public diukur dengan
menggunakan rasio keuangan yaitu likuiditas, solvabilitas, profitabilitas dan internal.
Menggunakan 41 sampel perusahaan manufaktur dan uji Wilcoxon Signed Ranks serta uji t
menunjukkan tidak adanya perbedaan kinerja keuangan yang signifikan sesudah go public.
Kerangka Teori dan Hipotesis
Berdasarkan teori dan konsep yang ada maka dapat dibangun hipotesis-hipotesis
sebagai berikut:
H1: Kinerja keuangan current ratio berbeda antara sebelum dan sesudah go public.
H2: Kinerja keuangan debt to equity ratio berbeda antara sebelum dan sesudah go public.
H3: Kinerja keuangan debt to asset ratio berbeda santara sebelum dan sesudah go public.
H4: Kinerja keuangan total asset turnover berbeda antara sebelum dan sesudah go public.
H5: Kinerja keuangan fixed asset turnover berbeda antara sebelum dan sesudah go public.
H6: Kinerja keuangan return on asset berbeda antara sebelum dan sesudah go public.
84
Sugianto : Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan ...
H7: Kinerja keuangan return on equity berbeda antara sebelum dan sesudah go public.
H8: Kinerja keuangan net profit margin berbeda sebelum dan sesudah go public.
H9: Kinerja keuangan perusahaan secara bersama-sama berbeda antara sebelum dan sesudah
go public.
Dalam penelitian ini kerangka konsep yang dapat dibuat adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Sebelum Go Public
Sesudah Go Public
Kinerja Perusahaan
Kinerja Perusahaan

Current Ratio

Current Ratio

Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio

Debt to Asset Ratio

Debt to Asset Ratio

Total Asset Turnover

Total Asset Turnover

Fixed Asset Turnover

Fixed Asset Turnover

Return on Asset

Return on Asset

Return on Equity

Return on Equity

Net Profit Margin

Net Profit Margin
Uji Beda

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena menggunakan angka, setiap
model keputusan memiliki variabel-variabel yang disebut variabel keputusan. Jenis penelitian
ini adalah penelitian studi kasus yaitu penelitian mengenai status subyek penelitian yang
berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas. Subjek
penelitian pada studi kasus ini ialah PT. Garuda Indonesia Tbk. Data yang digunakan adalah
data sekunder. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi,
yaitu dengan cara mencatat atau mendokumentasikan data yang telah ada.
85
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 52/No.11/November -2016 : 81-91
Variabel-variabel yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari 8 variabel
independen yaitu current ratio (X1), debt to equity ratio (X2), debt to asset ratio (X3), total
asset turnover (X4), fixed asset turnover (X5), return on asset (X6), return on equity
memb(X7) dan net profit margin (X8), serta 1 variabel dependen yaitu kinerja perusahaan (Y).
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
dan varian indikator kinerja keuangan perusahaan dai rasio keuangan sebelum dan sesudah go
public. Uji non-parametrik yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Ranks Test dan Manova.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisa Statistik Deskriptif
Berikut akan ditampilkan deskriptif variabel yang ditinjau dari nilai rata-rata, standar
deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum untuk periode sebelum dan sesudah go public.
Tabel 1 menunjukkan statistik deskriptif data pada periode dua tahun dan empat tahun
sebelum go public dan Tabel 2 menunjukkan statistik deskriptif data pada periode dua tahun
dan empat tahun sesudah go public sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif Sebelum Go Public PT. Garuda Indonesia Tbk
Periode
Dua tahun sebelum
( 2009-2010)
Empat tahun sebelum
(2007-2010)
Variabel
CR (x)
DER (x)
DAR (x)
TATO (x)
FATO (x)
ROA (%)
ROE (%)
NPM (x)
N
2
2
2
2
2
2
2
2
Minimum
0,6636
2,9390
0,7461
1,2066
2,8017
3,79
14,93
0,0265
Maximum
0,7253
3,5956
0,7824
1,4294
3,4790
6,91
31,76
0,0573
Mean
0,6945
3,2673
0,7643
1,3180
3,1404
5,3500
23,3450
0,0419
Std.
Deviation
0,04363
0,46429
0,02567
0,15754
0,47892
2,20617
11,90061
0,02178
CR (x)
DER (x)
DAR (x)
TATO (x)
FATO (x)
ROA (%)
ROE (%)
NPM (x)
4
4
4
4
4
4
4
4
0,6530
-5,5408
0,7461
1,2066
2,8017
0,70
-3,18
0,0050
0,8710
9,8079
1,2202
1,4294
4,8573
6,91
69,51
0,0573
0,7282
2,7004
0,9141
1,3220
3,5227
4,4575
28,2550
0,0349
0,10038
6,30588
0,21549
0,10406
0,93589
2,85598
30,98373
0,02396
Sumber : Indonesian Capital Market Directory yang diolah
86
Sugianto : Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan ...
Tabel 2. Hasil Statistik Deskriptif Sesudah Go Public PT. Garuda Indonesia Tbk
Variabel
CR (x)
DER (x)
DAR (x)
TATO (x)
FATO (x)
ROA (%)
ROE (%)
NPM (x)
N
2
2
2
2
2
2
2
2
Minimum
0,8440
1,2584
0,5572
1,3791
4,3510
4,40
9,94
0,0298
Maximum
1,1563
1,3863
0,5809
1,5083
5,3839
4,49
10,71
0,0319
Mean
1,0002
1,3224
0,5691
1,4437
4,8675
4,4450
10,3250
0,0309
Std.
Deviation
0,22083
0,09044
0,01676
0,09136
0,73037
0,06364
0,54447
0,00148
CR (x)
DER (x)
Empat tahun sesudah DAR (x)
(2011-2014)
TATO (x)
FATO (x)
ROA (%)
ROE (%)
NPM (x)
4
4
4
4
4
4
4
4
0,6647
1,2584
0,5572
1,2562
4,2004
-12,00
-40,58
-0,0946
1,1563
2,3825
0,7044
1,5083
5,3839
4,49
10,71
0,0319
0,8756
1,6714
0,6166
1,3530
4,5493
-0,6650
-4,6800
-0,0073
0,20472
0,50256
0,06471
0,11735
0,55986
7,78789
24,31802
0,05959
Periode
Dua tahun sesudah
( 2011-2012)
Sumber : Indonesian Capital Market Directory yang diolah
Nilai minimum adalah nilai terkecil yang muncul dalam variabel sedangkan nilai
maximum adalah nilai terbesar yang muncul dalam suatu variabel. Nilai minimum untuk
variabel CR, DER, DAR, TATO, FATO, ROA, ROE dan NPM untuk periode empat tahun
sebelum dan empat tahun sesudah secara berturut-turut adalah 0,6530; -5,5408; 0,7461;
1,2066; 2,8017; 0,70; 3,18; 0,0050 dan 0,6647; 1,2584; 0,5572; 1,2562; 4,2004; -12,00; 40,58, -0,0946. Sedangkan nilai maksimumnya secara berturut-turut adalah 0,8710; 9,8079;
1,2202; 1,4294; 4,8573; 6,91; 69,51; 0,0573 dan 1,1563; 2,3825; 0,7044; 1,5083; 5,3839;
4,49; 10,71; 0,0319.
Nilai mean merupakan nilai tengah. Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai
mean untuk variabel CR, DER, DAR, TATO. FATO, ROA, ROE dan NPM untuk periode
empat tahun sebelum dan empat tahun sesudah secara berturut-turut adalah 0,7282; 2,7004;
0,9141; 1,3220; 3,5227; 4,4575; 28,2550; 0,0349 dan 0,8756; 1,6714; 0,6166; 1,3530;
4,5493; -0,6650; -4,6800; -0,0073. Standar deviasi untuk variabel CR, DER, DAR, TATO,
FATO, ROA, ROE dan NPM untuk periode empat tahun sebelum dan empat tahun sesudah
secara berturut-turut adalah 0,1003; 6,3058; 0,2154; 0,1040; 0,9358; 2,8559; 30,9837; 0,0239
dan 0,2047; 0,5025; 0,0647; 0,1173; 0,5598; 7,7878; 24,3180; 0,0595.
87
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 52/No.11/November -2016 : 81-91
Uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan Manova
Hasil perbandingan kinerja 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah go public dan 4
tahun sebelum dengan 4 tahun sesudah go public tersaji pada Tabel 3 dan Tabel 4 sebagai
berikut :
Tabel 3. Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan Manova 2 Tahun Sebelum dan 2
Tahun Sesudah Go Public
Hipotesis
H1
H2
H3
H4
H5
H6
H7
H8
H9
Sumber : Data diolah
Variabel
CR
DER
DAR
TATO
FATO
ROA
ROE
NPM
CR, DER,DAR,
TATO, FATO,
ROA,ROE,NPM
Asymp.
Sig
0,180
0,180
0,180
0,180
0,180
0,655
0,180
0,655
α
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
0,05
Kesimpulan
Tidak berbeda
Tidak berbeda
Tidak berbeda
Tidak berbeda
Tidak berbeda
Tidak berbeda
Tidak berbeda
Tidak berbeda
0,225
0,05
Tidak berbeda
Tabel 4. Hasil Uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan Manova 4 Tahun Sebelum dan 4
Tahun Sesudah Go Public
Asymp.
Hipotesis
Variabel
Sig
α
Kesimpulan
H1
CR
0,273
0,05
Tidak berbeda
H2
DER
0,465
0,05
Tidak berbeda
H3
DAR
0,068
0,05
Tidak berbeda
H4
TATO
0,465
0,05
Tidak berbeda
H5
FATO
0,144
0,05
Tidak berbeda
H6
ROA
0,273
0,05
Tidak berbeda
H7
ROE
0,144
0,05
Tidak berbeda
H8
NPM
0,273
0,05
Tidak berbeda
CR,DER,DAR
TATO,FATO,ROA,
H9
ROE, NPM
0,035
0,05
Berbeda
Sumber : Data diolah
88
Sugianto : Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan ...
Pada uji Wilcoxon Signed Ranks Test, jika nilai signifikansi lebih tinggi dari 0,05
maka tidak terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Pada
Tabel 3 dan Tabel 4 terlihat bahwa nilai signifikansi variabel CR, DER, DAR, TATO, FATO,
ROA, ROE, NPM adalah 0,068 sampai dengan 0,655 dan angka tersebut lebih tinggi dari
0,05. Artinya, variabel CR, DER, DAR, TATO, FATO, ROA, ROE, dan NPM tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Perusahaan PT. Garuda Indonesia Tbk.
Dengan demikian hipotesis pertama sampai dengan hipotesis delapan (H 1-H8) dalam
penelitian ini ditolak.
Untuk mengetahui signifikansi perubahan kinerja perusahaan secara bersama-sama
dari semua rasio keuangan antara sebelum dan sesudah go public digunakan uji Manova.
Dengan menggunakan tingkat sig α=5%, jika prob < taraf signifikansi yang ditetapkan
(α=5%) maka secara simultan variabel independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen. Hasil uji Manova menunjukkan nilai signifikansi 0,225 pada Tabel 3
untuk hipotesis sembilan (H9) periode dua tahun sebelum dan dua tahun sesudah jadi
dinyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan pada seluruh rasio keuangan yang diuji. Pada
Tabel 4, hasil uji Manova menunjukkan nilai signifikansi 0,035. Karena nilai signifikansi
lebih kecil dari 0,05 jadi dinyatakan adanya perbedaan yang signifikan pada seluruh rasio
keuangan yang diuji untuk empat tahun sebelum dan empat tahun sesudah go public.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari analisa dan pembahasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
 Pada variabel CR, DER, DAR, TATO, FATO, ROA, ROE dan NPM yang diuji
dengan metode Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan tidak adanya perbedaan
yang signifikan antara sebelum dan sesudah go public. Dengan periode penelitian
yang membandingkan antara 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah go public dan
juga 4 tahun sebelum dengan 4 tahun sesudah go public.
 Pada pengujian secara bersama-sama yang diuji dengan metode Manova
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara 2 tahun sebelum dan 2 tahun
sesudah go public, namun untuk periode 4 tahun sebelum dan 4 tahun sesudah go
public terdapat perbedaan yang signifikan setelah diuji secara serentak, yang artinya
H9 diterima. Perbedaan ini disebabkan karena rentang waktu yang di uji lebih panjang
dan adanya perbedaan yang cukup besar khususnya pada laba bersih perusahaan pada
periode 4 tahun sebelum dan 4 tahun sesudah go public.
Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil analisis data, maka dapat diajukan beberapa saran
sebagai berikut:
 Untuk penelitian selanjutnya, data yang digunakan tidak hanya terbatas pada
perusahaan sejenis (transportasi), tetapi dapat digunakan kelompok perusahaan
lainnya sehingga hasil penelitian dapat mencerminkan informasi yang utuh secara
89
JURNAL BISNIS DAN MANAJEMEN/Volume 52/No.11/November -2016 : 81-91


keseluruhan. Diharapkan tidak hanya meneliti kinerja operasi perusahaan tetapi juga
menilai kinerja saham perusahaan setelah go public.
Untuk perusahaan, perlu melakukan pengkajian ulang mengenai tujuan perusahaan,
kondisi perusahaan dan juga kondisi ekonomi nasional sebelum melakukan aksi go
public, karena berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, bahwa go public
tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Untuk investor, sebaiknya lebih berhati-hati dalam menyikapi kegiatan go public yang
dilakukan suatu perusahaan, karena tidak selalu go public membawa dampak yang
baik bagi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham and Houston. (1999). Fundamental of Financial Management. Thomson. US of
America.
Gumanti, Tatang A. (2002). Underpricing dan Biaya-biaya di Sekitar Initial Public Offering.
Wahana, 5(2), 135-137.
Jumingan. (2006). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara.
Mirza, Teuku. (1996). Return on Investment : Makna Dalam Proses Pengambilan Keputusan.
Usahawan. XXV (5) : 35-37.
Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen. Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat.
Munawir, S. (1995). Analisa Laporan Keuangan. Edisi 4. Yogyakarta : Penerbit Liberty.
Nasirwan. (2002). Reputasi Penjamin Emisi, Return Awal, Return 15 hari Sesudah IPO, dan
Kinerja Perusahaan Satu Tahun Sesudah IPO di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia, 4(2), 111-130.
Sloan, Richard G. (2001). Financial Accounting and Corporate Governance: A Discussion.
Journal of Accounting & Economics, 32 (2001):335-347.
Sutrisno. (2007). Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonosia.
Tandelilin, Eduardus. (2005). Analisis Investasi & Manajemen Portfolio. Edisi II.
Yogyakarta: BPFE.
Undang-undang Tentang Pasar Modal, No. 8 (1995).
90
Sugianto : Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan ...
Viesta. (2000). Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Go Public di Bursa Efek
Jakarta, Studi Kasus pada sektor chemical. Tesis S2. Magister Manajemen UNDIP.
Wijaya, Indra. (1999). Financial Performances and Characteristics: Comparisons of US
Multinational and Domestic Firms. Gadjah mada International Journal of Business,
Vol 1 No 1.
91
Download