plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR HASIL
FERMENTASI DAUN GAMAL, SABUT KELAPA, BATANG PISANG,
BEKATUL DAN EM 4 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
TERUNG (Solanum melongena)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
THOMAS DANANG PRIAMBONO
111434034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR HASIL
FERMENTASI DAUN GAMAL, SABUT KELAPA, BATANG PISANG,
BEKATUL DAN EM 4 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
TERUNG (Solanum melongena)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
THOMAS DANANG PRIAMBONO
111434034
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PERSEMBAHAN
DUC IN ALTUM
“Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk
menangkap” (Luk. 5:4)
Karyaku yang sederhana ini kupersembahkan kepada:
Orang Tuaku Tercinta
Kakakku Tersayang
Keluarga dan Saudara
Sahabat
Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR HASIL
FERMENTASI DAUN GAMAL, SABUT KELAPA, BATANG PISANG,
BEKATUL DAN EM 4 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
TERUNG (Solanum melongena)
Thomas Danang Priambono
111434034
Universitas Sanata Dharma
Salah satu kendala yang dihadapi petani tanaman terung ungu adalah masalah
tingginya harga pupuk anorganik. Solusi penanggulangan menggunakan pupuk
organik cair yang cukup efektif dan dampak yang ditimbulkan tidak berbahaya
bagi lingkungan dan organisme yang lain. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh secara nyata yang dihasilkan dari pupuk organik cair hasil
fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 terhadap
pertumbuhan tanaman terung ungu yakni tinggi batang tanaman, jumlah daun dan
diameter batang tanaman. Jenis penelitian ini adalah penelitian ekperimental.
Percobaan dilakukan pada 50 sampel tanaman terung ungu yang terdiri dari 4
perlakuan dan 1 kontrol. Aplikasi pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal,
sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 dilakukan seminggu dua kali
selama dua bulan dengan menghitung tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter
batang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pertumbuhan
tanaman. Aplikasi pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa,
batang pisang, bekatul dan EM 4 memberikan pengaruh secara nyata terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang.
Kata kunci: Pupuk Organik Cair, Tanaman Terung Ungu.
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR HASIL
FERMENTASI DAUN GAMAL, SABUT KELAPA, BATANG PISANG,
BEKATUL DAN EM 4 TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN
TERUNG (Solanum melongena)
Thomas Danang Priambono
111434034
Universitas Sanata Dharma
One of the difficulties faced by the farmers eggplant purple is a problem the high
price of inorganic fertilizer. Reduction solution use fertilizer liquid organic
effective and impacts generated harmless for the environment and organisms
another. The research was conducted to obtain influence significantly resulting
from fertilizer liquid organic of fermentation leaves gamal, palm oil, a banana
stem, bran and EM 4 on the growth of plants eggplant purple the tall stalks plants,
number of leaves and diameter of plant stalks. The research is experimental
research .Experiments performed on 50 sample eggplant purple plant consist of 4
treatment and control 1. Fertilizer liquid organic application of fermentation
gamal leaves, palm oil, a banana stem, bran and EM 4 was conducted twice a
week for two months by counting tall plant, number of leaves and trunk diameter.
The result showed that increased plant growth. Application fertilizer liquid
organic result of fermentation gamal leaves, palm oil, a banana stem, bran and EM
4 impact significantly to growth tall plant, number of leaves and diameter of the
stem.
Keywords : liquid organic fertilizer, eggplants.
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Hasil Fermentasi daun
gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 Terhadap Pertumbuhan
Tanaman Terung (Solanum melongena).
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, dorongan,
semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melindungi dan membimbing penulis
dalam menyelesaikan penyusunan skripsi.
2. Bapak Rohandi Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. A. Tri Priantoro, M. For. Sc. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
4. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Dosen Pembimbing yang
dengan sabar dan tulus membimbing penulis selama proses penyusunan
skripsi.
5. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan
mengajari penulis selama perkuliahan di Pendidikan Biologi.
6. Segenap Staf Karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah
membantu dan melayani segala keperluan akademik penulis.
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7. Bapak dan Ibu, saudara-saudaraku, dan segenap keluarga yang selalu
memberikan dorongan semangat kepada penulis untuk mendukung penulis
dalam menjalankan tugas studi.
8. Teman-teman “Virion” Pendidikan Biologi angkatan 2011 yang selalu
bersama-sama berjuang, memberikan semangat, dukungan, waktu, perhatian
selama melaksanakan studi di Pendidikan Biologi dari awal masuk
perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
9. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan yang telah memberikan doa
bantuan dan dukungan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis, bagi dunia pendidikan dan bagi pembaca
umumnya.
Penulis
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Batasan Masalah........................................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
E. Manfaat penelitian ........................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5
A. Dasar Teori ................................................................................................... 5
1.
Pengertian pupuk .................................................................................. 5
2.
Macam-Macam Pupuk .......................................................................... 8
3.
Kandungan Pupuk dan Manfaatnya .................................................... 12
4.
Pengertian Pupuk Kompos Cair .......................................................... 17
5.
Klasifikasi Pupuk Kompos Cair ......................................................... 18
6.
Effective Mikroorganisme (EM) ........................................................ 20
7.
Biogas ................................................................................................. 21
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8.
Manfaat Pupuk Kompos Cair ............................................................. 23
9.
Unsur-unsur yang terdapat dalam daun gamal, sabut kelapa, batang . 27
pisang, bekatul dan EM 4: ............................................................................. 27
10.
Deskripsi Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.) .............. 30
11.
Unsur yang terdapat dalam tanah........................................................ 32
Hubungan tanah dan tanaman ........................................................................ 33
B. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 35
C. Hipotesis..................................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 38
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 38
B. Alat dan Bahan ........................................................................................... 39
C. Cara Kerja .................................................................................................. 40
D. Metode Analisis data .................................................................................. 42
E. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 45
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 45
A. Data dan Analisis Data ............................................................................... 45
1.
Pertumbuhan tinggi tanaman terung (Solanum melongena) ............... 45
2.
Pertumbuhan Rata-rata Jumlah Daun Terung (Solanum melongena) 47
3.
Pertumbuhan diameter batang terung (Solanum melongena) ............. 49
B. PEMBAHASAN ........................................................................................ 51
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN
............................................................................................................................... 61
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 66
A. Kesimpulan ................................................................................................ 66
B. Saran ........................................................................................................... 66
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sumber Bahan Organik ......................................................................... 10
Tabel 2.2. Kandungan hara pupuk kimia .............................................................. 10
Tabel 2.3. Kandungan hara makro kotoran padat dan cair ................................... 19
Tabel 2.4. Komponen Biogas ................................................................................ 22
Tabel 2.5. Keunggulan Jenis Pupuk ...................................................................... 26
Tabel 3.1. Tinggi tanaman terung ......................................................................... 42
Tabel 3.2. Jumlah daun ......................................................................................... 42
Tabel 3.3. Diameter batang ................................................................................... 43
Tabel 4.1. Pertumbuhan Rata-rata Tinggi Batang Dalam Perlakuan Beda ........... 45
Tabel 4.2. Analisis Uji Anova untuk Tinggi tanaman .......................................... 46
Tabel 4.3. Analisis Uji Duncan ............................................................................. 47
Tabel 4.4. Pertumbuhan Jumlah Daun Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume
Pupuk Organik Cair .............................................................................................. 47
Tabel 4.5. Analisis Uji Anova untuk Jumlah Daun .............................................. 48
Tabel 4.6. Uji Duncan ........................................................................................... 49
Tabel 4.7. Pertumbuhan Diameter Batang Dalam Perlakuan Beda Pemberian
Volume pupuk Organik Cair ................................................................................. 49
Tabel 4.7. Analisis Uji Anova untuk diameter batang .......................................... 50
Tabel 4.8. Uji Duncan ........................................................................................... 51
Tabel 5.1. Proses penelitian Sebagai Materi Pembelajaran Biologi SMA kelas XII
Kurikulum 2013. ................................................................................................... 63
Tabel 5.2. Hasil penelitian Sebagai Materi Pembelajaran Biologi SMA kelas XII
kurikulum 2013 ..................................................................................................... 64
A. Tabel Pertumbuhan Rata-rata Tinggi Batang Dalam Perlakuan Beda ............. 79
B. Pertumbuhan Jumlah Daun Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume Pupuk
Organik Cair .......................................................................................................... 79
C. Tabel Pertumbuhan Diameter Batang Dalam Perlakuan Beda Pemberian
Volume pupuk Organik Cair ................................................................................. 80
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. (a) Tanaman gamal dan (b) Daun gamal ............................................. 28
Gambar 4.1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Terung Ungu pada hari ke 10 setelah
pemindahan bibit ................................................................................................... 54
Gambar 4.2. Pertumbuhan Jumlah Daun pada hari ke 20 setelah pemindahan bibit
............................................................................................................................... 55
Gambar 4.3. Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman pada hari ke 10 setelah
pemindahan dari bibit. ........................................................................................... 57
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Data Hasil Pengukuran Tanaman Terung ......................................... 70
Lampiran II. Hasil Pertumbuhan Rata-rata Tanaman Terung (Solanum melongena)
............................................................................................................................... 79
Lampiran IV. Uji Anova ....................................................................................... 81
Lampiran V. Rancangan Hasil Penelitian untuk Pendidikan ................................ 84
Lampiran VI. Gambar Hasil Penelitian tanaman Terung (Solanum melongena) 123
xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tanaman terung (Solanum melongena) termasuk suku Solanaceae, dan
merupakan tanaman setahun yang berbentuk perdu. Buahnya beraneka ragam,
buahnya tunggal, walaupun bunganya terdapat dalam satu tandan, tetapi yang
dapat menjadi buah hanya satu saja. Hampir setiap orang menyukai terung, namun
ada sementara orang yang tidak suka. Pernyataan bahwa makan buah terung
menyebabkan badan lemas tidaklah beralasan ilmiah, yang benar bila dimasak
menjadi lemas. Buah terung banyak mengandung vitamin A, B, dan C. Terung
dapat ditanam mulai dataran rendah sampai dataran tinggi (Husin Kaderi, 2006).
Beberapa jenis terung yang dikenal antara lain terung kopek, buahnya
bulat panjang dengan ujungnya tumpul warna buahnya ada yang ungu dan ada
pula yang hijau keputih-putihan; terung craigi, buahnya bulat panjang dengan
ujungnya runcing ada yang lurus dan ada pula yang bengkok warnanya ungu;
terung bogor atau terong kelapa, buahnya bulat besar berwarna putih atau hijau
keputih-putihan dan rasanya renyah agak getir hanya untuk lalab mentah; dan
terung glatik atau terung lalab buahnya seperti terung bogor tetapi kecil-kecil
warnanya ungu atau putih keungu-unguan rasanya langau tetapi tidak getir banyak
dimakan mentah sebagai lalab terutama di Jawa Barat. Setelah tua buah keempat
terung itu warna kulitnya menjadi kuning.
Manfaat pupuk dalam budidaya tanaman pertanian sangat penting untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan dari suatu tanaman tersebut.
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
Beberapa petani mengeluhkan tingginya harga pupuk untuk mencukupi
kebutuhan akan pertanian mereka dan hal ini akan berakibat pada menurunya hasil
panen dan kualitas produk yang dihasilkan oleh tanaman. Kondisi seperti ini perlu
segera dicarikan jalan keluar dengan cara menemukan teknik pemupukan yang
efisien atau menyediakan pupuk alternatif yang efektif dan murah. Bertolak dari
itu maka penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh penggunaan bahan
organik dalam pengguna pupuk organik cair yang berbeda pemberian volume
pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung
ungu (Solanum melongena) dan diharapkan pemberian pupuk organik cair ini
mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung ungu
(Solanum melongena).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa,
batang pisang, bekatul dan EM 4 berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
terung (Solanum melongena)?
2. Apakah pemberian volume pupuk organik cair yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml, dan
400 ml mempengaruhi pertumbuhan tinggi batang, jumlah daun dan diameter
batang pada tanaman terung ungu?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
C. Batasan Masalah
Agar penelitian terarah dan untuk menghindari meluasnya permasalahan, maka
perlu adanya pembatasan masalah, sebagai berikut:
1. Subjek penelitian
Pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang
pisang, bekatul dan EM 4.
2. Objek penelitian
Tanaman terung ungu (Solanum melongena)
3. Parameter
Pertumbuhan pada tanaman terung yaitu: tinggi tanaman (cm) diukur dari batang
yang muncul diatas permukaan tanah sampai titik tumbuh, diameter batang (cm)
diukur 5 cm diatas permukaan tanah.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal,
sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman terung (Solanum melongena).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
E. Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
Untuk mengembangkan pengetahuan di bidang pertanian terutama tentang
pengaruh pupuk organik cair yang diberikan pada suatu tanaman.
2. Bagi pertanian
Sebagai masukan informasi bagi petani dalam membuat pupuk organik cair dan
dapat diaplikasikan pada bidang pertanian terutama pada budidaya tanaman.
3. Bagi Sistem Pembelajaran
Sebagai masukan informasi mengenai khasiat tanaman-tanaman yang tumbuh di
wilayah Indonesia dan juga sebagai metode dalam mengenalkan alam sekitar pada
proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
1. Pengertian pupuk
Pupuk, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita, apalagi bagi para petani.
Pupuk merupakan material yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan hara
yang diperlukan tanaman agar mampu berproduksi dengan baik, dengan cara
ditambahkan pada media tanam atau tanaman. Pupuk mengandung satu atau lebih
unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut berupa mineral atau organik, dihasilkan
oleh kegiatan alam atau diolah oleh manusia di pabrik. Unsur hara yang
diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di alam masih melimpah),
N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm), Fe, Mn, Zn,
CI, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm).
Tujuan pemberian pupuk diantaranya adalah untuk memperbaiki sifat fisis,
sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Selain itu, pupuk juga banyak diberikan agar
tanaman (tumbuhan yang diusahakan manusia) dapat tumbuh, berkembang dan
menghasilkan sesuai yang diharapkan. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan
kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu zat makanan.
Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan.
Manusia selalu menutut lebuh terhadap kemampuan tanaman. Rekayasa genetika
dan lingkungan dilakukan agar tanaman memberikan kinerja
5
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
yang lebih baik. Dengan bantuan hasil tanaman tersebut, unsur yang semula
berada dalam tanah masuk ke dalam tubuh manusia.
Tumbuhan pada dasarnya tidak memerlukan pupuk. Karena tumbuhan
mampu mengambil unsur hara yang tersedia di ingkungan hidupnya. Pada lahan
yang tidak terusik manusia, kesuburan tanah selalu meningkat, karena terdapat
berbagai materi dan energi di tempat tersebut. Mineral dari jeluk (kedalaman)
tanah yang lebih dalam diangkut ke daun dan digugurkan ke permukaan tanah.
Gas-gas di udara terutama CO2 dijerat dan digunakan sebagai penyusun tubuh
tumbuhan. Tumbuhan selalu hidup bersama dengan lelembut (mikrobia). Serasa
tumbuhan menjadi makanan dan sumber energi bagi lelembut tersebut untuk terus
bekerja. Hasil perombakan digunakan kembali oleh tumbuhan. Interaksi mineral
dan bahan organik yang terus menerus itu, akan diikuti ketersediaan hara dan
lengas yang semakin besar, sehingga memberikan lingkungan yang terbaik bagi
tumbuhan.
Semakin berkurangnya campur tangan manusia terhadap suatu lahan, maka
lahan tersebut akan bertambah subur. Sebaliknya, semakin banyak campur tangan
manusia, maka akan dibutuhkan semakin banyak pula masukan yang harus
diberikan agar lahan tetap dalam kondisi subur. Semakin intensif lahan dikelola,
semakin banyak pula pupuk yang diperlukan (Sutedjo, 2010).
Selain mengandung hara tanaman, bahan pupuk pada umumnya
mengandung bahan-bahan lain, diantaranya yaitu:
a. Zat pembawa atau karier (carrier). Daubel superfosfat (DS): zat pembawanya
adalah CaSO4 dan hara namanya fosfor.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
b. Senyawa-senyawa lain berupa kotoran (impurities) atau campuran bahan lain
dalam jumlah relatif sedikit. Misalnya ZA (zwavelzuure amoniak) sering
mengandung kotoran sekitar 3 % berupa khlor, asam bebas (H2SO4) dan
sebagainya.
c. Bahan mantel (coated) ialah bahan yang melapisi pupuk dengan maksud agar
mempunyai nilai lebih baik misalnya kelarutannya berkurang, nilai
higroskopisnya menjadi lebih rendah dan mungkin agar lebih menarik. Bahan
yang digunakan untuk selaput berupa aspal, lilin, malam, wax, dan sebaginya.
Pupuk yang bermantel harganya lebih mahal dibandingkan tanpa mantel.
d. Filler (pengisi). Pupuk majemuk atau pupuk campur yang kadarnya tinggi
sering diberi filler agar ratio fertilizer dapat sesuai dengan yang diinginkan,
juga dengan maksud agar mudah disebar lebih merata.
Dalam praktik perlu diketahui istilah-istilah khusus yang sering digunakan
dalam pupuk antara lain ialah:
a) Mutu pupuk atau grade fertilizer artinya angka yang menunjukkan adar hara
tanaman utama (N, P, dan K) yang dikandung oleh pupuk yang dinyatakan
dalam prosen N total, P2O5 dan K2O. Misalnya pupuk Rustika yellow 15-1012 berarti kadar N 15 %, P2O5 10 % dan K2O 12 %.
b) Perbandingan pupuk atau ratio fertilizer ialah perbandingan unsur N, P dan K
yang dinyatakan dalam total, P2O5 dan K2O merupakan penyederhanaan dari
grade fertilizer. Misalnya grade fertilizer 16-12-20 berarti ratio fertilizernya
4:3:5.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
c) Mixed fertilizer atau pupuk campur ialah pupuk yang berasal dari berbagai
pupuk yang kemudian dicampur oleh pemakaiannya. Misalnya pupuk Urea,
TSP, dan KCI dicampur menjadi satu dengan perbandingan tertentu sesuai
dengan mutu yang diinginkan. Hal ini berbeda dengan pupuk majemuk yaitu
pupuk yang mempunyai dua atau lebih hara tanaman dibuat langsung dari
pabriknya (Sutedjo, 2010).
2. Macam-Macam Pupuk
Dalam praktik sehari-hari, pupuk biasa dikelompok-kelompokkan untuk
kemudahan
pembahasan.
Pembagian
itu
berdasarkan
sumber
bahan
pembuatannya, bentuk fisiknya, atau berdasarkan kandungannya.
a. Pupuk berdasarkan sumber bahan
Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok besar pupuk:
1) Pupuk organik atau pupuk alami
Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme
atau organ hewan dan tumbuhan. Pupuk organik sukar ditentukan isinya,
tergantung dari sumbernya. Keunggulannya adalah dapat memperbaiki kondisi
fisik tanah karena membantu pengikatan air secara efektif.
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti
pupuk kandang, sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat
berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik,
kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik
dari pada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk
hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan
bahan pertanian dan limbah kota (sampah).
Sejarah penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian dari pada sejarah
pertanian. Penggunaan pupuk diperkirakan sudah dimulai sejak permulaan
manusia bercocok tanam, yaitu sekitar 5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif
dari penggunaan pupuk dalam memperbaiki kesuburan tanah dimulai dari
kebudayaan tua manusia di daerah sungai Nil, Euphrat, Indus, Cina, dan
Amerika Latin. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran
sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara
melalui banjir yang terjadi setiap tahun (Sutedjo, 2010).
Di Indonesia, pupuk organik sudah lama dikenal para petani. Penduduk
Indonesia sudah mengenal pupuk organik sebelum diterapkannya revolusi
hijau di Indonesia. Setelah revolusi hijau, kebanyakan petani lebih suka
menggunakan pupuk buatan karena praktis menggunakannya, jumlahnya lebih
sedikit dari pupuk organik, harganya pun relatif murah, dan mudah diperoleh.
Kebanyakan petani sudah sangat tergantung pada pupuk buatan, sehingga
dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian.
Tumbuhnya kesadaran para petani akan berdampak negatif penggunaan pupuk
buatan dan sarana pertanian modern lainya terhadap lingkungan telah
membuat mereka beralih dari pertanian konvensional ke pertanian organik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Pertanian
Industri
10
Tabel 2.1 Sumber Bahan Organik
Limbah
dan Jerami dan sekam padi,
residu
gulma,daun, batang dan tongkol
jagung, semua bagian vegetatif
tanaman, batang pisang, sabut
kelapa
Limbah
dan Kotoran padat, limbah ternak
Residu ternak
cair, limbah pakan ternak,
tepung tulang, cairan proses
biogas
Pupuk Hijau
Gliriside, terrano, mukuna, turi,
lamtoro, centrosema, albisia
Tanaman Air
Azola, ganggang biru, rumput
laut, enceng gondok, gulma air
lainya
Penambat
Mikroorganisme,
mikoriza,
nitrogen
rhizobium, biogas
Limbah padat
Serbuk gergaji kayu, blotong,
kertas, ampas tebu, kelapa
sawit, pengalengan makanan,
pemotongan hewan
Limbah cair
Alkohol, kertas, bumbu masak
(MSG), kelapa sawit (POME)
Sampah
Tinja, kencing, dapur, kota dan
pemukiman
Limbah
rumah
tangga
2) Pupuk kimia atau pupuk buatan
Pupuk kimia adalah pupuk yang dibuat secara kimia atau juga sering disebut
dengan pupuk buatan. Pupuk kimia dapat dibedakan menjadi pupuk kimia
tunggal dan pupuk kimia majemuk. Pupuk kimia tunggal hanya memiliki satu
macam hara, sedangkan pupuk kimia majemuk memiliki kandungan hara
lengkap. Berikut ini adalah kandungan hara dari pupuk kimia unsur tunggal:
Tabel 2.2. Kandungan hara pupuk kimia
Jenis pupuk
Unsur hara
ZA
N
TSP
P
DSP
P
SP-26
P
KCI atau MOP
K
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
Sedangkan pupuk majemuk biasanya dibuat dengan mencampurkan pupuk-pupuk
tunggal. Komposisi haranya bermacam-macam, tergantung produsen dan
komoditasnya.
Pupuk kimia dibuat melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan
mineral. Pupuk kimia biasanya lebih “murni” daripada pupuk organik, dengan
kandungan bahan yang dapat dikalkulasi (Sutedjo, 2010).
b. Pupuk berdasarkan bentuk fisik
Secara fisik, pupuk dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1) Pupuk padat
Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran, atau
kristal. Pupuk padatan biasanya diaplikasikan ke tanah/media tanam.
2) Pupuk cair
Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk cair
diberikan secara disemprot ke tubuh tumbuhan.
c. Pupuk berdasarkan kandungannya
Terdapat dua kelompok pupuk berdasarkan kandungan: pupuk tunggal dan pupuk
majemuk. Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk
majemuk paling tidak mengandung dua unsur yang diperlukan seperti pada
pengelompokan jenis dari pupuk kimia. Terdapat pula pengelompokan yang
disebut pupuk mikro, karena mengandung hara mikro (micronutrients). Beberapa
merek pupuk majemuk modern sekarang juga diberi campuran zat pengatur
tumbuh atau zat lainnya untuk meningkatkan efektifitas penyerapan hara yang
diberikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
3. Kandungan Pupuk dan Manfaatnya
Seperti yang sudah diketahui bersama, bahwa pupuk baik pupuk organik maupun
pupuk kimia memiliki banyak sekali manfaat bagi tumbuhan dan tanaman. Untuk
lebih jelasnya, lihat pada manfaat-manfaat pupuk berikut ini :
1)
Pupuk Urea [(CO (NH2)2 ]
Urea merupakan pupuk buatan hasil persenyaawaan NH4 (ammonia) dengan
CO2. Bahan dasarnya biasanya berupa gas alam dan merupakan ikatan hasil
tambang minyak bumi,. Kandungan N total berkisar antara 45-46 %. Dalam
proses pembuatan urea sering terbentuk senyawa biuret yang merupakan
racun bagi tanaman kalau terdapat jumlah yang banyak. Agar tidak
menggangu kadar biuret dalam urea harus kurang 1,5-2,0 %. Kandungan N
yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan pada pertumbuhan awal tanaman.
2)
Pupuk SP 36 (Superphospat 36)
SP 36 merupakan pupuk fosfat yang berasal dari batuan fosfat yang di
tambang. Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 SP 36 adalah 46 %
yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan
ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun
kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil,
lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah.
3)
Pupuk NPK (Nitrogen Phospate Kalium)
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur hara utama
lebih dari dua jenis. Dengan kandungan unsur nitrogen 15 % dalam bentuk
NH3, fosfor 15 % dalam bentuk P2O5, dan kalium 15 % dalam bentuk K2O.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13
Sifat nitrogen (pembawa nitrogen) terutama dalam bentuk amoniak akan
menambah keasaman tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman.
4)
Pupuk KCI (Kalium Klorida)
Pembuatan pupuk KCI melalui proses ekstraksi bahan baku (deposit K) yang
kemudian diteruskan dengan pemisahan bahan melalui penyulingan untuk
menghasilkan pupuk KCI. Kalium klorida (KCI) merupakan salah satu jenis
pupuk kalium yang juga termasuk pupuk tunggal. Kalium satu-satunya kation
monovalent yang esensial bagi tanaman (Sutedjo, 2010).
Peran utama kalium ialah sebagi activator berbagai enzim. Kandungan utama
dari endapan tambang kalsium adalah KCI dan sedikit K2SO4. Hal ini
disebabkan karena umumnya tercampur dengan bahan lain seperti kotoran,
pupuk ini
harus dimurnikan terlebih dahulu.
Hasil
pemurniannya
mengandung K2O sampai 60 %. Manfaat dari pupuk Kalium (KCI) ini
adalah:
a. Berfungsi mengurangi efek negatif dari pupuk N,
b. Memperkuat batang tanaman,
c. Serta meningkatkan pembentukan hijau dan karbohidrat pada buah dan
d. Ketahanan tenaman terhadap penyakit.
Kekurangan hara kalium menyebabkan tanaman kerdil, lemah, tidak tegak,
proses pengangkutan hara pernafasan dan fotosintesis terganggu yang pada
akhirnya mengurangi produksi. Kelebihan dapat menyebabkan daun cepat
menua sebagai akibat kadar Magnesium daun dapat menurun. Kadangkadang tingkat terendah sehingga aktivitas fotosintesis terganggu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5)
14
Pupuk kompos
Kandungan pupuk kompos adalah bahan organik yang mencapai 18 %
bahkan ada yang mencapai 59 %. Unsur lain yang dikandung oleh kompos
adalah nitrogen, fosfor, kalsium, kalium dan magnesium. Manfaat bokhasi
pada lahan pertanian yaitu: mampu menggantikan dan mengefektifkan
penggunaan pupuk kimia (anorganik) sehingga biaya pembelian pupuk dapat
ditekan,
a. Bebas dari biji tanaman liar (gulma),
b. Tidak berbau dan mudah digunakan
c. Memperbaiki derajat keasaman tanah,
d. Sangat berguna untuk menyuburkan tanaman (Sutedjo, 2010).
Jenis pupuk diatas mengandung unsur makro yang sangat dibutuhkan
tanaman. Unsur makro tersebut antara lain:
a. Nitrogen
Unsur nitrogen atau N merupakan unsur hara yang sangat berperan dalam
pertumbuhan tanaman. Transformasi nitrogen sangatlah kompleks. Lebih
dari 98 % unsur N di dalam tanah tidak tersedia untuk tanaman akibat
terakumulasi di dalam bahan organik atau terjerat dalam mineral.
Pemenuhan kebutuhan unsur N melalui pupuk kandang sangat diperlukan
karena unsur ini merupakan unsur yang paling banyak hilang setelah
pemanenan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Secara umum fungsi unsur nitrogen sebagai berikut:
a) Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.
b) Membuat daun lebih tampak hijau karena nitrogen
meningkatkan butir-butir hijau daun.
c) Memperbanyak anakan.
d) Meningkatkan mutu dan jumlah hasil.
Akibat yang bias terjadi jika kekurangan unsur nitrogen antara lain:
a) Tanaman merana, pertumbuhannya kerdil.
b) Daun kecil dan berwarna pucat
c) Daun bagian bawah mudah kering/mati
d) Hasilnya rendah
b. Pospat
Fungsi unsur Pospat adalah sebagai berikut :
a) Memperpanjang akar sehingga batang kuat.
b) Mempercepat pemasakan buah.
c) Memperbaiki mutu dan jumlah hasil.
Akibat yang bias terjadi jika kekurangan unsur pospat antara lain:
a) Tanaman kerdil.
b) Daun bagian tepi dan ujung berwarna keunguan.
c) Buah lambat masak dan biji kurang berisi.
d) Buah salah bentuk dan kualitas turun.
15
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16
c. Kalium
Fungsi kalium:
a) Memperbaiki pertumbuhan tanaman.
b) Meningkatkan ketahanan serangan hama.
c) Memperbaiki mutu hasil.
Kekurangan kalium berakibat:
a) Pinggir daun bintik-bintik putih kemerahan
b) Daun mengkerut/melengkung dan berwarna kekuningan, merah.
c) Pertumbuhan tanaman kerdil, mudah patah.
d) Buah kecil sering ada bercak luka dan kualitas menurun.
d. Calsium (Ca)
Fungsi kalsium adalah berguna bagi komponen dinding sel, sedangkan jika
kekurangan kalsium akan berakibat tanaman bagian bawah berwarna
pucat, daun muda kekuningan, tampak layu dan akar salah bentuk.
e. Magnesium (Mg)
Magnesium berfungsi sebagai penyusun klorofil. Kekurangan magnesium
akan mengakibatkan daun hijau pucat tulang daun berwarna kinung, daun
jenis rerumputan bergaris-garis.
f. Sulfur/belerang
Sulfur/belerang bermanfaat untuk penyusunan protein. Kekurangan sulfur
akan mengakibatkan tanaman tinggi semampai sama seperti kekurangan
nitrogen, akan tetapi buah matang lambat. Selain unsur hara makro, pupuk
juga memiliki kandungan unsur hara mikro. Unsur hara mikro merupakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
unsur-unsur kimia alam yang berperan dalam proses pertumbuhan
tanaman. Unsur ini memang hanya diperlukan tanaman dalam jumlah yang
sedikit.
4.
Pengertian Pupuk Kompos Cair
Pupuk kompos cair adalah ekstrak dari hasil pembusukan bahan-bahan organik.
Bahan-bahan organik ini bisa berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan
manusia yang mengandung unsur haranya lebih dari satu unsur. Dengan
mengekstrak sampah organik tersebut kita bisa mengambil seluruh nutriens yang
terkandung pada sampah organik tersebut. Selain nutriens kita juga sekaligus
menyerap mikroorganisme, bakteri, fungi, protozoa, dan nematode.
Pupuk kompos cair mengandung unsur kalium yang berperan penting dalam
setiap metabolisme tanaman, yaitu dalam sintesis asam amino dan protein dari
ion-ion ammonium serta berperan dalam memelihara tekanan turgor dengan baik
sehingga memungkinkan lancarnya proses-proses metabolisme dan menjamin
kesinambungan pemanjangan sel.
Pupuk kompos cair selain mengandung nitrogen yang menyusun dari semua
protein, asam nukleat dan klorofil juga mengandung unsur hara mikro antara lain
unsur Mz, Zn, Fe, S, B, Cad an Mg. Unsur hara mikro tersebut berperan sebagai
katalisator dalam proses sintesis protein dan pembentukan klorofil. Kompos cair
ini kaya akan nutriens organik dan anorganik yang dibutuhkan oleh tanaman dan
dapat diaplikasikan dengan cara penyemprotan dan juga dapat digunakan sebagai
pengendali hama pada daun (Bio-kontrol), mudah sekali diserap oleh tanaman
sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman (Sutedjo, 2010).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
Pupuk cair limbah organik pada dasarnya limbah dari bahan organik dapat
dimanfaatkan menjadi pupuk, limbah cair banyak mengandung unsur hara
(N.P.K). Penggunaan pupuk cair dapat membantu memperbaiki struktur dan
kualitas tanah. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat secara cepat
mengatasi defisiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu
menyediakan hara secara cepat dibandingkan dengan pupuk cair anorganik, pupuk
organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan
sesering mungkin. Selain itu pupuk ini juga memiliki bahan pengikat sehingga
larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah dapat langsung digunakan oleh
tanaman. Pupuk organik cair apabila dicampur dengan pupuk organik padat, dapat
mengaktifkan unsur hara dalam pupuk organik padat.
5.
Klasifikasi Pupuk Kompos Cair
a.
Pupuk kandang cair
Pupuk kandang cair merupakan pupuk kandang berbentuk cair berasal dari
kotoran hewan yang masih segar yang bercampur dengan urin hewan atau kotoran
hewan yang dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu. Umumnya urin
hewan cukup banyak dan yang telah dimanfaatkan oleh petani adalah urin sapi,
kerbau, kuda, babi, dan kambing. Pupuk kandang cair dibuat dari kotoran ternak
yang masih segar, bisa dari kotoran kambing, domba, sapi, dan ayam. Petani
organik di Kenya membuat pupuk kandang cair dari 30-50 kg kotoran hewan yang
masih segar dimasukkan dalam karung goni yang terbuat dari serat kasar jerami
diikat kuat, ujung karung diikatkan pada sebuah tongkat sepanjang 1 m untuk
menggantung karung pada drum, kemudian karung tersebut direndam dalam drum
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
kerukuran 200 L yang berisi air. Secara berkala 3 hari sekali kotoran dalam
karung diaduk dengan mengangkat dan menurunkan tongkat beserta karung.
Untuk melarutkan pupuk kandang dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Pupuk
kandang yang melarut siap digunakan bila air sudah berwarna coklat gelap dan
tidak berbau. Cara penggunaan pupuk kandang cair dengan disiramkann ke tanah
bagian perakaran tanaman dengan takaran satu bagian pupuk kandang cair
dicampur dengan satu atau dua bagian air. Ampas dari pupuk kandang cair
dimanfaatkan sebagai mulsa (Sutedjo, 2010).
Tabel 2.3. Kandungan hara makro kotoran padat dan cair
Jenis
Jenis
Kandungan Hara Makro ( % )
ternak
kotoran
Nitrogen Fosfor Kalium Kalsium
Kuda
Padat
0.56
0.13
0.23
0.12
Cair
1.24
0.004
1.26
0.32
Kerbau
Padat
0.26
0.08
0.14
0.33
Cair
0.62
1.34
Domba
Padat
0.65
0.22
0.14
0.33
Cair
1.43
0.01
0.55
0.11
Sapi
Padat
0.33
0.11
0.13
0.26
Cair
0.52
0.01
0.56
0.007
Babi
Padat
0.57
0.17
0.38
0.06
Cair
0.31
0.05
0.81
-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
20
Pupuk cair limbah organik
Sama seperti dengan limbah padat organik, limbah cair juga mengandung unsur
hara, khususnya NPK dan bahan organik lainnya., sehingga limbah cair dari bahan
organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk. Penggunaan dari pupuk ini pun juga
dapat membantu memperbaiki struktur tanah.
Dari sebuah penelitian di Cina menunjukkan menggunakan limbah organik cair
dalam pertanian dapat meningkatkan produksi pertanian tersebut melebihi dari
penggunaan bahan organik lainnya, sehingga penggunaan pupuk buatan yang
mengandung bahan-bahan kimia muali tergeser.
Sebelum melakukan penanaman, petani di Cina mencampurkan limbah organik
cair dengan tanah di area persawahan dengan dosis 23 ton/hektar setiap 3 hari.,
sedangkan pupuk kimia digunakan sebagai pupuk lanjutan dengan pengaplikasian
dicampur dengan pupuk organik dengan perbandingan 1 : 1. Perbandingan ini
mampu memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan hasil.
6.
Effective Mikroorganisme (EM)
Pupuk EM adalah pupuk organik yang dibuat melalui proses fermentasi
menggunakan bakteri (microorganisme). Sampah organik dengan proses EM
dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah. EM
sendiri adalah kultur camuran dari mikroorganisme yang menguntungkan bagi
pertumbuhan
tanaman.
Sebagian
besar
mengandung
mikroorganisme
Lactobacillus sp. bakteri penghasil asam laktat, serta dalam jumlah sedikit bakteri
fotosintetik Streptomyces sp. dalam ragi. EM mampu meningkatkan dekomposisi
limbah dan sampah organik sehingga sangat bagus digunakan untuk mempercepat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21
pengomposan sampah organik atau kotoran hewan, meningkatkan ketersediaan
nitrisi tanaman serta menekan aktivitas serangga hama dan mikroorganisme
patogen.
EM diaplikasikan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman dan populasi
mikroorganisme di dalam tanah dan tanaman, yang selanjutnya dapat
meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, kuantitas dan kualitas produksi tanaman
secara berkelanjutan. EM tidak mengandung mikroorganisme yang secara genetik
telah dimodifikasi tetapi terbuat dari kultur campuran berbagai spesies yang
terdapat dalam lingkungan alami.
7.
Biogas
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik atau fermentasi
dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran manusia dan hewan,
limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradabel atau setiap limbah
organik yang biodegradabel dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam
biogas adalah metana dan karbon dioksida. Biogas dapat juga digunakan sebagi
bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik. Biogas yang
dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat popular digunakan untuk mengolah
limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan sambil menghancurkan
bakteri patogen dan sekaligus mengurangi volume limbah buangan. Metana dalam
biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih dari pada batu bara, dan
menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbondioksida yang lebih
sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah
karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
pemanasan global bila dibandingkan dengan karbondioksida. Karbon dalam
biogas merupakan karon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman,
sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di
atmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran fosil.
Tabel 2.4. Komponen Biogas
Komponen
%
Metana (CH4)
55-75
Karbondioksida (CO2)
25-45
Nitrogen (N2)
0-0.3
Hidrogen (H2)
1-5
Hidrogen sulfide (H2S)
0-3
Oksigen (O2)
0.1-0.5
Biogas memiliki kandungan energi yang cukup besar. Nilai kalori dari 1 m3
biogas sekitar 6.000 waat jam yang setara dengan setengah liter minyak diesel.
Oleh karena itu biogas sangat cocok digunakan sebagai bahan bakar alternatif
yang ramah lingkungan pengganti minyak tanah., LPG, butane, batu bara, maupun
bahan-bahan lain yang berasal dari fosil.
Limbah biogas, yaitu kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan
pupuk organik yang sangat kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh
tanamann. Bahkan, unsur-unsur tertentu seperti protein, selulose, lignin, dan lainlain tidak dapat digantikan oleh pupuk kimia. Pupuk organik dari biogas telah
dicobakan pada tanaman jagung, bawang merah, dan padi (Sutedjo, 2010).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8.
23
Manfaat Pupuk Kompos Cair
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari pupuk kompos cair, antara lain:
a. Menyehatkan lingkungan
Sebagai materi akhir atau sisa suatu proses, sampah biasanya diatasi dengan
mengangkutnya dari tempat sampah pemukiman dan membuangnya ke tempat
pembuangan sampah akhir atau membakarnya. Padahal jika dilihat dari jumlah
penduduk yang terus meningkat, perubahan tingkat pola konsumsi, pola
penyediaan kebutuhan hidup, serta iklim dan musim, cara seperti ini kurang
mampu untuk mengatasi masalah sampah, dikarenakan sampah yang dihasilkan
setiap harinya terus mengalami peningkatan. Hal tersebut beresiko menimbulkan
berbagai masalah. Salah satu cara penanganan sampah yang efektif dan efisien
adalah dengan mendaur ulang. Sampah organik dengan sampah non organik
dipisahkan. Sampah non organik dapat didaur ulang menjadi biji plastik,
sedangkan sampah organik dapat diolah menjadi kompos. Daur ulang sampah
organik menjadi produk pupuk tidak hanya dapat menyuburkan tanaman, tetapi
juga turut menyehatkan lingkungan. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga
tidak meninggalkan residu pada tanaman, sehingga tanaman menjadi aman untuk
dikonsumsi.
b. Revitalisasi Produktivitas tanah
Pada dasarnya, penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus hingga tahap
tertentu ternyata dapat berakibat buruk bagi kondisi hara tanah. Pupuk anorganik
akan terakumulasi di dalam tanah dan menyebabkan kekurangan hara. Tanah yang
sering diberi pupuk anorganik lama kelamaan akan menjadi keras sehingga
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
menyebabkan tanah tersebut sulit untuk diolah dan menggangu pertumbuhan
tanaman. Untuk mengatasinya dapat digunakan pupuk organik yang bertujuan
untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan permeabilitas tanah, dan
mengurangi ketergantungan lahan pada pupuk anorganik. Selain itu, pupuk
organik juga berperan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme tanah. Efek
positif yang ditimbulkan yaitu dapat meningkatkan jumlah dan aktivitas
mikroorganisme tanah sehingga tanah menjadi gembur dan mudah menyerap air
(Sutedjo, 2010).
Berikut ini beberapa fungsi dari pupuk organik bagi tanah:
a)
Secara fisik

Menggemburkan tanah

Memperbaiki aerasi dan drainase

Meningkatkan pengikatan antar partikel

Meningkatkan kapasitas mengikat

Mencegah erosi dan longsor

Merevitalisasi daya olah tanah
b)
Secara kimia

Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK)

Meningkatkan ketersediaan unsur hara

Meningkatkan proses pelapukan bahan mineral
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
c) Secara biologi
Menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme tanah seperti fungi,
bakteri,
serta
mikroorganisme
menguntungkan
lainnya,
sehingga
perkembangan tanaman lebih cepat (Sutedjo, 2010).
c. Menekan biaya
Penggunaan pupuk anorganik pada umumnya lebih disukai oleh petani
dibandingkan dengan penggunaan pupuk organik. Hal ini disebabkan penggunaan
pupuk anorganik lebih praktis dan mudah untuk diterapkan serta hasilnya lebih
cepat
terlihat.
Hal
ini
menyebabkan
banyak
petani
yang mengalami
ketergantungan pada pupuk anorganik. Kondisi ini akan sangat terasa ketika
terjadi kelangkaan pupuk anorganik. Harga dari pupuk anorganik tersebut akan
melambung tinggi, sehingga akan memberatkan petani. Dikarenakan belum
membudayanya penggunaan pupuk organik pada lahan tanaman para petani,
sosialisasi sangat diperlukan sekali. Sosialisasi yang berkesinambungan anak
memberikan dampak secara langsung kepada petani untuk melakukan perubahan
penggunaan pupuk. Ketika para petani sudah menggunakan pupuk organik, yang
mana harga dari pupuk organik lebih murah daripada pupuk anorganik tentu saja
akan mengurangi biaya operasional lahan dan dapat meningkatkan hasil panen,
dan tentu saja dapat meningkatkan kesejahteraan para petani (Sutedjo, 2010).
d. Meningkatkan Kualitas Produk
Tanaman yang dipupuk dengan menggunakan pupuk organik biasanya akan lebih
berkual;itas. Tanaman sayuran yang dipupuk dengan pupuk organik akan lebih
segar dan enak, serta memiliki daya tahan yang lama. Misalnya, wortel organik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
dapat disimpan sekitar 3-4 minggu, kubis organik dapat disimpan sampai 1
minggu, sedangkan jika kubis anorganik hanya dapat bertahan kurang dari 1
minggu, kubis organik juga memiliki bobot lebih berat dibandingkan dengan
kubis anorganik, yakni sekitar 2 kg/buah. Sementara itu, selada organik dapat
tahan disimpan selama 7 hari, sedangkan anorganik hanya tahan disimpan 2 hari.
Tanaman buah pun kualitasnya menjadi lebih baik dengan pupuk organik.
Tanaman salak yang dipupuk menggunakan pupuk organik dapat menghasilkan
buah yang rasanya lebih manis. Selain itu, daya fruitset atau persentase bunga
yang menjadi buah jauh lebih banyak. Begitu pula makanan yang diolah dari
bahan organik, akan memiliki daya tahan penyimpanan yang lebih baik dari pada
non organik. Nasi yang diolah dari beras organik dapat tahan selama 24 jam tanpa
dimasukkan ke dalam alat pemanas, sedangkan nasi anorganik hanya akan
bertahan selama 12 jam (Sutedjo, 2010).
Secara umum keunggulan pupuk organik dengan anorganik adalah sebagai
berikut:
Jenis pupuk
Organik
Tabel 2.5. Keunggulan Jenis Pupuk
Keunggulannya
Mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi
jumlahnya sedikit.
Dapat memperbaiki struktur tanah, sehingga menjadi
gembur.
Memiliki daya simpan air tinggi.
Beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik
lebih tahan penyakit.
Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang
menguntungkan
Memiliki residual efek yang positif, sehingga
pertumbuhan dan produktivitas tanaman yang ditanam
pada musim berikutnya tetap baik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Anorganik
9.
27
Hanya mengandung satu atau beberapa unsur, tetapi
dalam jumlah banyak
Tidak dapat memperbaiki struktur tanah, bahkan dapat
membuat tanah menjadi keras jika digunakan dalam
jangka waktu lama
Dapat membuat tanaman menjadi rentan terhadap
serangan penyakit
Pupuk anorganik mudah menguap dan tercuci, sehingga
pengaplikasian yang tidak tepat akan sia-sia karena
adanya unsur yang hilang akibat menguap.
Unsur-unsur yang terdapat dalam daun gamal, sabut kelapa, batang
pisang, bekatul dan EM 4:
a. Daun Gamal
Tanaman gamal (Gliricidia maculata) adalah naman jenis perdu dari kerabat
polong-polongan (suku Fabaceae atau Leguminosae). Penyebaran alami tidak
jelas karena telah dibudidayakan sejak lama, tetapi bukti kuat menunjukkan
bahwa penyebarannya terbatas pada hutan musim kering gugur daun di dataran
rendah pesisir Pasifik dan beberapa lembah pedalaman di Amerika Tengah dan
Meksiko. Tanaman ini sekarang sudah menyebar diseluruh daerah tropika
termasuk Indonesia (Nasir, 2013).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
(a)
28
(b)
Gambar 1. (a) Tanaman gamal dan (b) Daun gamal
Dalam taksonomi, tumbuhan ini diklasifikasikan sebagai berikut:
Kerajaan
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae
Subfamili
: Faboideae
Genus
: Gliricidia
Species
: Gliricidia maculata atau Gliricidia sepium
Kandungan hara yang terdapat pada daun gamal yaitu nitogen yang akan
membantu dalam membangun kesuburan tanah, terutama apabila dilaksanakan
dalam waktu yang nisbi panjang (Rahman Sutanto, 2002).
b. Sabut kelapa
Di dalam sabut kelapa terdapat beberapa komponen dasar yakni:
1) Selulosa
Selulosa ialah senyawa organik yang berfungsi sebagai komponen struktur
tumbuhan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
2) Hemiselulosa
Hemiselulosa tersusun atas glukosa rantai pendek dan bercabang dan lebih mudah
larut dalam air.
3) Lignin
Pada batang tanaman lignin berfungsi sebagai bahan pengikat komponen
penyusun lainnya, sehingga suatu tanaman dapat berdiri tegak (Abdullah Saleh,
2009).
c.
Batang pisang
Batang pisang mengandung zat-zat mineral, kadar airnya cukup tinggi sedangkan
kadar karbohidratnya sedikit.
Susunan kimiawi dari batang pisang sebagai berikut:
Air
: 92,5 %
Protein
: 0,35 %
Karbohidrat
: 4,4 %
Zat Fosfor
: 135 mgr per 100 gr batang
Zat Kalium
: 213 mgr per 100 gr batang
Zat Kalsium
: 122 mgr per 100 gr batang (Suprihatin, 2011).
d. Bekatul
Bekatul banyak mengandung karbohidrat yang mencapai 51-55 gr/100 gr bekatul.
Bekatul juga mengandung protein, lemak, asam lemak esensial, serat, vitamin E
kompleks, serta vitamin b kompleks. Selain itu bekatul juga mengandung mineralmineral yang bermanfaat seperti kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Mangan (Mn),
Zat Besi (Fe), Kalium (K), Seng (Zn) da lain sebagainya. Bekatul juga merupakan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
sumber makanan yang baik bagi bakteri. Dengan kandungan karbohidrat yang
tinggi serta protein nabati, bekatul adalah sumber makanan yang lengkap bagi
bakteri pengurai dan sebagai bahan tambahan untuk menghasilkan pupuk organik
cair yang berkualitas (Suprihatin, 2011).
10. Deskripsi Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena L.)
Terung termasuk salah satu sayuran buah yang banyak digemari oleh berbagai
kalangan karena mengandung kalsium, protein, lemak, karbohidrat, vitamin A,
vitamin B, vitamin C, fosfor dan zat besi (Soetasad, 2000). Buah terung
dikonsumsi oleh masyarakat dalam bentuk berbagai sayur atau lalapan, juga
mengandung gizi yang cukup tinggi dan komposisinya lengkap.
Terung merupakan tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari Asia,
terutama India dan Birma. Terung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian
hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Dari kawasan tersebut, terung
kemudian disebarkan ke Cina pada abad ke-5, selanjutnya disebarluaskan ke
Karibia, Afrika Tengah, Afrika Timur, Afrika Barat, Amerika Selatan, dan daerah
tropis lainnya. Terung disebarkan pula ke Negara-negara subtropis, seperti
Spanyol, dan Negara lain di kawasan Eropa, karena daerah penyebarannya sangat
luas, sebutan untuk terung sangat beraneka ragam yaitu eegplant, gardenegg,
aubergine, melongene, eierplant, atau eirefruch (Astawan, 2009).
Tinggi pohon terung 40-150 cm, memiliki daun dengan ukuran panjang 10-20 cm
dan lebar 5-10 cm, bunga berwarna putih hingga ungu dengan lima mahkota
bunga. Berbagai varietas terung tersebar luas di dunia, perbedaannya terletak pada
bentuk, ukuran, dan warnanya (USDA, 2010). Tergantung varietas terungnya,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31
terung memiliki sedikit perbedaan konsistensi dan rasa. Secara umum terung
memiliki rasa pahit dan konsistensi yang menyerupai spons. Varietas awal terung
memiliki rasa pahit, tetapi terung yang telah mengalami proses penyilangan
memiliki perbaikan rasa. Terung merupakan jenis tanaman yang memiliki
kedekatan dengan tanaman kentang, tomat, dan paprika (Foodreference, 2010).
Klasifikasi ilmiah tanaman terung ungu:
Gambar 2.1. Tanaman Terung Ungu (Solanum melongena)
Kerajaan
: Plantae
Kelas
: Magnoliopsida
Subkelas
: Asteridae
Ordo
: Solanales
Famili
: Solanaceae
Genus
: Solanum
Species
: S. Melongena
Nama binominal : Solanum melongena L
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
11. Unsur yang terdapat dalam tanah
Kesuburan tanah adalah: kemampuan tanah untuk dapat menyediakan unsur hara
dalam jumlah yang cukup dan berimbang untuk pertumbuhan. Kesuburan tanah
dapat ditentukan oleh:
 Ketersediaan unsur hara yang cukup dan berimbang.
 Kondisi tata air tanah yang optimal.
 Kondisi tata udara tanah yang optimal.
 Kondisi mikrobia tanah yang baik.
Hubungan kesuburan tanah dengan sifat kimia, fisika dan biologi tanah adalah
sebagai berikut :
Kesuburan tanah
Sifat kimia tanah
Sifat fisika tanah
Sifat biologi tanah
Kesuburan tanah terus mengalami kemerosotan atau degradasi, hal ini dapat
disebabkan oleh panen setiap musim dan jerami dibawa keluar, adanya peristiwa
erosi top soil, adanya bencana alam (banjir, tanah longsor), pencemaran
lingkungan oleh limbah industri, sistem perladangan berpindah dan iklim kering
yang berkepanjangan. Untuk menanggulangi hal tersebut perlu dilakukan
pengelolaan kesuburan tanah secara tepat dan benar, termasuk didalamnya
tindakan pemupukan berimbang spesifik lokasi (Angga, 2011).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
Penemuan Justus von Leibig (1803-1873): (Dalam www.fp.unud.ac.id/ind/wpcontent/upload/2012/04/Bahan_kuliah_kesuburan_tanah_dan_pemupukan-1.pdf).
 Hampir seluruh C dalam tanaman bersumber dari CO2 udara.
 Hydrogen dan oksigen berasal dari air.
 Logam-logam alkali diperlukan oleh tanaman.
 Fosfat dibutukan tanaman untuk pembentukan biji.
 Tanaman menyerap semua yang diperlukannya tanpa membedakannya dari
dalam tanah.
Hukum Minimum J.v.Leibig “The Law of The Minumum” berbunyi pertumbuhan
tanaman dibatasi oleh unsur hara tanaman yang jumlahnya sangat rendah,
sedangkan faktor-faktor lainnya berada dalam keadaan cukup
(Dalam
www.fp.unud.ac.id/ind/wpcontent/upload/2012/04/Bahan_kuliah_kesuburan_tanah_dan_pemupukan-1.pdf)..
Hubungan tanah dan tanaman
Dasar-dasar pengharaan tanamann: Pertumbuhan dan Perkembangan tanaman
dipengaruhi 3 faktor utama: Faktor tanah, faktor iklim, faktor tanaman. Faktorfaktor tersebut ada yang dapat di kontrol dan sedikit dapat di kontrol. Kemampuan
tanah menyediakan unsur hara essensial bagi tanaman terbatas tergantung sifat
dan ciri tanah. Ada kriteria unsur hara essensial bagi tanaman:
a.
Defisiensi unsur hara tersebut menyebabkan tanaman tubuh tidak normal,
mati lebih awal.
b.
Fungsi unsur hara tersebut spesifik, tidak dapat diganti unsur lain.
c.
Mempunyai peranan langsung dalam proses metabolisme tanaman.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
Ditemukan 16 unsur hara essensial (9 unsur hara makro dan 7 unsur hara mikro).
Unsur hara makro terdiri dari C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S, sedangkan untuk unsur
hara mikro terdiri atas Cu, Fe, Zn, Mn, Mo, B, Cl. Faktor-faktor yang
mempengaruhi konsentrasi larutan tanah : pH tanah dan potensial redoks (Eh).
Unsur hara dalam larutan tanah bersumber dari mineral primer, pupuk, bahan
organik, atmosfer, dll. Ada 2 faktor penting yang mempengaruhi konsentrasi
unsur hara dalam tanah yaitu pH tanah mempengaruhi kelarutan unsur-unsur
yang mempunyai keseimbangan dengan fase padat, contohnya: kelarutan Al, Ca,
P, Fe, dll dan potensial redoks (Eh) berhubungan dengan faktor aerasi tanah dan
jumlah respirasi mikrobia tanah serta jumlah oksigen yang berdifusi ke dalam
tanah, contohya: denitrifikasi ion Nitrat (NO3), reduksi Cu2+, reduksi Fe+3 menjadi
Fe+2, dll (Angga, 2011). Siklus hara dalam sistem pertanian yakni unsur-unsur
hara yang terdapat dalam udara akan diserap oleh tanaman dan tanah selanjutnya
tanaman akan melakukan penyerapan unsur hara yang berada dalam tanah untuk
melakukan metabolism. Tanaman yang sudah mati atau gugur akan menjadi
endapan dan diserap oleh tanah, karena terjadinya penguapan, pencucian, erosi
dan fiksasi tanah kehilangan unsur haranya, sehingga dibutuhakn pemupukan
untuk membantu memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi dalam tanah.
Pemupukan ini dapat berupa pupuk buatan dan pupuk organik yaitu pupuk
kandang, kompos, pupuk hijau. Setelah tanah tercukupi oleh unsur yang
dibutuhkan maka tanaman dapat melakukan metabolisme dan dapat menghasilkan
produk yang dapat di panen (Anonim, 2012).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
SIKLUS HARA DALAM SISTEM PERTANIAN
Atmosfer
Tanaman
Panen
Residu
Tanah
Pupuk
Pupuk buatan
Pupuk organik
Kehilangan
Penguapan
Pencucian
Erosi
Fiksasi
B. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya banyak petani telah mengerti dalam budidaya terung, tetapi kendala
yang dihadapi oleh petani saat ini adalah harga pupuk yang semakin melambung
dan hampir tidak terjangkau oleh petani, hal ini menyebabkan sebagian besar
tidak mampu memberikan pupuk sesuai takaran yang dianjurkan. Kondisi yang
seperti ini perlu segera dicarikan jalan keluar dengan cara menemukan teknik
pemupukan yang efisien atau menyediakan pupuk alternatif yang efektif dan
murah serta ramah lingkungan. Banyaknya bahan-bahan yang dapat dimanfaatkan
dalam pemupukan misalnya sisa sayuran yang sudah tidak terpakai, daun yang
sudah mulai kering, limbah sabut kelapa, batang pisang, dan masih banyak lagi
bahan yang dapat dimanfaatkan dalam pemupukan serta dapat memenuhi unsur
hara dalam tanah. Pembuatan pupuk organik cair yang berasal dari fermentasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
daun gamal, batang pisang, bekatul dan EM4 ini diharapkan akan mampu
mempercepat pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung ungu, sehingga
pupuk hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM
4 dapat diterapkan petani dalam memenuhi unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman terung ungu, karena banyak unsur yang terdapat dalam bahan-bahan
yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair tersebut yang sangat
dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman terung ungu. Unsur-unsur tersebut yaitu
daun gamal memiliki kandungan nitrogen didalamnya yang membuat daun
tanaman terung ungu tidak cepat menguning, sabut kelapa memiliki kandungan
Kalium (K), fosfor (P), Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg), serta Natrium dan
beberapa mineral lainnya. Unsur yang paling dominan pada sabut kelapa yaitu
kalium (K) yang berfungsi sebagai zat pengatur tumbuh pada tanaman serta dapat
meningkatkan fotosintesis pada tanaman, batang pisang memiliki unsur nitrogen
yang dapat menggantikan pupuk urea dalam pemanfaatannya sebagai pupuk,
bekatul memiliki unsur protein, lemak, asam lemak esensial, serat, vitamin E
kompleks serta vitamin B kompleks. Selain itu bekatul juga mengandung mineralmineral yang bermanfaat seperti kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Mangan (Mn),
Zat Besi (Fe), kalium (K), Seng (Zn) dan lain sebagainya, bekatul dalam proses
pembuatan pupuk organik cair memiliki fungsi sebagai sumber makanan yang
baik bagi bakteri. Dengan kandungan karbohidrat yang tinggi serta protein nabati,
bekatul adalah sumber makanan yang lengkap bagi bakteri pengurai. EM 4 yang
digunakan pada fermentasi pupuk organik cair ini berfungsi sebagai bakteri
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
pengurai dan juga dapat mempercepat pembuatan pupuk organik cair, menambah
mikroorganisme tanah dan menambah kesuburan tanah.
C. Hipotesis
1. Diduga pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa,
batang pisang, bekatul dan EM 4 berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman
terung ungu (Solanum melongena) yakni pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah
daun dan diameter batang tanaman terung ungu (Solanum melongena).
2. Pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang
pisang, bekatul dan EM 4 dalam volume yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml dan 400
ml dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tinggi batang
tanaman terung ungu, jumlah daun dan diameter batang tanaman.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang dilakukan dengan
menguji jenis pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa,
batang pisang, bekatul dan EM 4 dengan tanaman terung. Penelitian ini sendiri
bersifat kuantitatif diskriptif. Pengaruh pemberian pupuk organik cair ini akan
dilihat berdasarkan tinggi batang tanaman, jumlah daun, dan diameter batang
tanaman.
Penelitian ini didesain menjadi satu faktor yakni pemberian volume pupuk
organik cair pada tanaman. Macam volume terdiri dari tiga taraf yakni volume
pertama (A) 100 ml, volume kedua (B) 200 ml, volume ketiga (C) dan volume
keempat (D). Selain itu penelitian ini juga didesain menggunakan kontrol negatif
tanpa diberi perlakuan (E).
Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat, variabel bebas, dan variabel
kontrol. Variabel terikat terdiri atas tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter
batang tanaman. Variabel bebas terdiri atas pemberian pupuk organik cair hasil
fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 dengan
beda volume. Sedangkan variabel kontrol terdiri atas pH tanah, air, suhu, cahaya,
pupuk kandang.
38
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
B. Alat dan Bahan
1. Alat :
a. Poli bag sebanyak 50 buah ukuran 40 cm x 50 cm
b. Penggaris/meteran
c. Gelas ukur
d. Ember
2. Bahan :
a. Biji terung ungu (Solanum melongena)
b. Pupuk organik cair (hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang,
bekatul dan EM 4).
c. Proses pembuatan pupuk organik cair:

Daun gamal sebanyak 5 kg diremas-remas sampai hancur.

Sabut kelapa sebanyak 5 kg dipoton kecil-kecil/dicacah.

Batang pisang sebanyak 5 kg di potong kecil-kecil.

Bekatul 5 kg dan EM 4 sebanyak 1 liter.

Bahan-bahan yang sudah dihancurkan, kemudian dicampur dengan air sebanyak
10 liter.

Kemudian bahan-bahan tersebut diaduk dan ditutup rapat.

Setiap satu minggu sekali diaduk kembali agar bahan-bahan tersebut dapat terurai
dengan baik.

Setelah tiga minggu pupuk organik cair siap untuk digunakan dalam pemupukan
tanaman.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
C. Cara Kerja
1. Tahap persiapan
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Setelah alat dan bahan siap, semaikan biji terung ± 7 – 12 hari
c. Sebelum dipindakan terlebih dahulu disiapkan polibag yang sudah terisi dengan
tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1
d. Setelah polibag terisi diamkan terlebih dalulu kira-kira 2-3 hari agar tanah dan
pupuk dapat tercampur dengan baik.
e. Setelah itu baru hasil semaian sudah dapat di pindah ke polibag yang sudah terisi
dengan tanah.
2. Tahap pelaksanaan
a. Bibit terung yang sudah di pindahkan ke dalam polibag siap diberi perlakuan.
b. Perlakuan pertama
: sebagai kontrol
c. Perlakuan kedua
: pemberian pupuk organik cair dengan volume 100
ml
d. Perlakuan ketiga
: pemberian pupuk organik cair dengan volume 200
ml
e. Perlakuan keempat
: pemberian pupuk organik cair dengan volume 300
ml
f. Perlakuan kelima
: pemberian pupuk organik cair dengan volume 400
ml.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
3. Tahap perawatan
a. Tanaman terung disiram setiap sore hari
b. Dilakukan juga penyemprotan hama menggunakan pestisida organik untuk
mengurangi hama yang menyerang tanaman.
c. Menyiangi rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman agar penyerapan makanan
oleh tanaman dapat maksimal.
d. Pemupukan dilakukan seminggu 2 kali dengan konsentrasi 10 ml dan diencerkan
pada 1 liter air, dan untuk pemberian pupuk sesuai perlakuan yang sudah
ditentukan.
4. Tahap pengambilan data
a. Data diambil setiap tiga (3) hari sekali yaitu mengukur tinggi batang tanaman,
menghitung jumlah daun setiap polibag, dan mengukur diameter batang setiap
tanaman yaitu sebelum pemupukan diberikan pada tanaman.
b. Pengambilan data dilakukan setiap sore hari.
c. Data yang sudah diperoleh kemudian dimasukkan dalam tabel pengamatan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
D. Metode Analisis data
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian
menggunakan uji Anova pola faktorial terdiri dari 1 faktor dengan 5 kombinasi
perlakuan dan masing-masing perlakuan menggunakan 10 kali ulangan. Adapun
faktor perlakuan sebagai berikut pada tabel 3.1:
Tabel 3.1. Tinggi tanaman terung
Perl
aku
an
Ulangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A0
A1
A2
A3
A4
Keterangan:
Perlakuan : Pemberian volume pupuk organik cair
A0
: Kontrol ( tanpa pemberian pupuk organik cair )
A1
: Volume pupuk organik cair 100 ml
A2
: Volume pupuk organik cair 200 ml
A3
: Volume pupuk organik cair 300 ml
A4
: Volume pupuk organik cair 400 ml
Tabel 3.2. Jumlah daun
Perl
aku
an
A0
A1
A2
A3
A4
Ulangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
Keterangan:
Perlakuan : Pemberian volume pupuk organik cair
A0
: Kontrol ( tanpa pemberian pupuk organik cair )
A1
: Volume pupuk organik cair 100 ml
A2
: Volume pupuk organik cair 200 ml
A3
: Volume pupuk organik cair 300 ml
A4
: Volume pupuk organik cair 400 ml
Tabel 3.3. Diameter batang
Perl
aku
an
Ulangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A0
A1
A2
A3
A4
Keterangan:
Perlakuan : Pemberian volume pupuk organik cair
A0
: Kontrol ( tanpa pemberian pupuk organik cair )
A1
: Volume pupuk organik cair 100 ml
A2
: Volume pupuk organik cair 200 ml
A3
: Volume pupuk organik cair 300 ml
A4
: Volume pupuk organik cair 400 ml
Data mengenai pertumbuhan tanaman terung yang telah diperoleh selama masa
pengamatan dilanjutkan dengan pengujian statistik menggunakan uji Anova one
factor between subject design. Digunakan level signifikan α = 0,05 dan Microsoft
Excel 2010. Bila probabilitas p lebih kecil dari α, maka significant. Perhitungan
Anova one between subject design menggunakan program SPSS dan untuk
perhitungan dengan Microsoft Excel jika nilai Fobs > Fcrit maka hasilnya
signifikan. Pengujian stastik ini bertujuan untuk mengetahui perlakuan yang
sungguh memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan tinggi
batang, diameter batang dan jumlah daun pada tanaman terung ungu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
E. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dimulai dari awal persiapan sampai pengambilan data yaitu
pada bulan Juni 2015 sampai dengan bulan Agustus 2015. Penelitian ini
dilaksanakan di lokasi Dusun Demen, Wijimulyo, Nanggulan, Kulon Progo.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Analisis Data
Data hasil pengukuran pertumbuhan tanaman terung (Solanum melongena)
dengan perlakuan pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal,
sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 adalah sebagai berikut:
1. Pertumbuhan tinggi tanaman terung (Solanum melongena)
Tabel 4.1. Pertumbuhan Rata-rata Tinggi Batang Dalam Perlakuan Beda
Pemberian Volume Pupuk Organik Cair
No
Perlakuan
A
B
C
D
E
1
39
29.5
15.5
25.5
28.9
2
39.5
24
46
37.5
32.8
3
51.5
22
34.5
40.5
32
4
47
34.5
49.1
34.5
28.5
5
29.5
27.5
28
21
28.8
6
44.5
28.6
28.2
30.2
20
7
48.5
34.9
25.3
34.4
31.5
8
44
36.8
28.2
30
34.6
9
51.5
37.2
40.9
36.5
31
10
53
27.5
42.6
26.5
51.6
Rata-rata
44.8
30.25
33.83
31.66
31.97
Keterangan:
A : Perlakuan 100 ml
B : Perlakuan 200 ml
C : Perlakuan 300 ml
D : Perlakuan 400 ml
E : Tanpa Perlakuan (Kontrol)
45
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel
46
4.1 di atas menunjukan bahwa pertumbuhan rata-rata tinggi batang
tanaman terung ungu dalam perlakuan beda volume yang diberikan pada tanaman
yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml dan 400 ml. Perlakuan A menunjukkan
pertambahan tinggi batang tanaman yang menonjol yakni dilihat dari rata-rata
pertumbuhan tinggi tanaman 44.8 cm rata-rata tinggi ini lebih tinggi dibandingkan
dengan perlakuan B, C, D dan E yang menunjukkan nilai rata-rata dari 30-33 cm,
hal ini dapat disebabkan karena unsur yang tedapat dalam pupuk organik cair
meningkatkan hara dalam tanah dan membantu tanaman dalam melakukan
metabolisme dan proses fotosintesis.
Tabel 4.2. Analisis Uji Anova untuk Tinggi tanaman
Source of
Variation
Between
Groups
Within
Groups
SS
1390.67
9
2646.53
1
Total
4037.21
df
MS
F
P-value
F crit
4 347.6697 5.911564 0.000654 2.578739
45
58.8118
49
Tabel 4.2 analisis uji anova menunjukkan bahwa nilai Fobs > F crit 5.92 > 2.57,
sehingga dapat dikatakan bahwa hasil yang diperoleh menunjukkan perdedaan
yang nyata atau signifikan. Hal ini berarti pemberian pupuk organik cair dengan
perbedaan volume yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml dan 400 ml mempengaruhi
pertumbuhan tinggi tanaman terung ungu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
Tabel 4.3. Analisis Uji Duncan
Perlakuan N
Subset for alpha= 0.05
1
B
10
30.2500
D
10
31.6600
E
10
31.9700
C
10
33.8300
A
10
Sig.
2
44.8000
.350
1.000
Hasil uji Duncan memperkuat hasil yang signifikan pada uji anova yakni terlihat
pada tabael 4.3 perlakuan A berbeda dengan perlakuan B, C, D dan E.
2. Pertumbuhan Rata-rata Jumlah Daun Terung (Solanum melongena)
Tabel 4.4. Pertumbuhan Jumlah Daun Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume
Pupuk Organik Cair
No
Perlakuan
A
B
C
D
E
1
50
33
10
19
19
2
44
15
46
38
24
3
71
16
21
55
22
4
62
22
44
31
23
5
18
17
18
15
20
6
88
27
25
19
17
7
59
21
23
33
26
8
54
18
20
22
39
9
55
23
28
32
21
10
85
21
32
27
43
Rata-rata
58.6
21.3
26.7
29.1
25.4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
Keterangan:
A
: Perlakuan 100 ml
B
: Perlakuan 200 ml
C
: Perlakuan 300 ml
D
: Perlakuan 400 ml
E
: Tanpa Perlakuan (Kontrol)
Tabel 4.4 diatas menunjukkan pertumbuhan rata-rata jumlah daun dengan
perlakuan beda pemberian volume pupuk organik cair. Perlakuan A menunjukkan
pertumbuhan rata-rata jumlah daun yang menonjol yakni 58.6 helai dibandingkan
dengan perlakuan B, C, D dan E yang memiliki rata-rata 21-29 helai daun. Pada
setiap perlakuan jumlah daun yang dihitung hasilnya menunjukkan peningkatan
dan penurunan, hal ini dapat disebabkan oleh nitrogen dalam tanah setelah
pemupukan dapat mempercepat pertumbuhan daun pada tanaman terung, jika
tanaman tersebut kekurangan unsur nitrogen akan mengakibatkan gugurnya daun,
sehingga hasil perhitungan daun menjadi tidak stabil.
Tabel 4.5. Analisis Uji Anova untuk Jumlah Daun
Source of
Variation
Between
Groups
Within
Groups
Total
SS
9018.68
7025.9
16044.58
df
MS
4
F
2254.67 14.44088
P-value
F crit
1.16399
2.578739
45 156.1311
49
Hasil Uji Anova pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai Fobs > Fcrit 14.44 >
2.57 maka dapat dikatakan hasil yang diperoleh dari pemberian pupuk organik
cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
menunjukkan perbedaan yang nyata atau signifikan. Hal ini bisa terjadi karena
unsur nitrogen pada pupuk organik cair mempercepat tumbuhnya tunas daun.
Tabel 4.6. Uji Duncan
a
Duncan
Subset for alpha =
0.05
perlakuan
N
1
B
E
C
D
A
Sig.
10
10
10
10
10
21.3000
25.4000
26.7000
29.1000
.211
2
58.6000
1.000
Hasil uji analisis Duncan menunjukkan perbedaan dari perlakuan yang diberikan
pada tanaman terung ungu. Perlakuan A berbeda dengan perlakuan B, C, D dan E.
3. Pertumbuhan diameter batang terung (Solanum melongena)
Tabel 4.7. Pertumbuhan Diameter Batang Dalam Perlakuan Beda Pemberian
Volume pupuk Organik Cair
No
Perlakuan
A
B
C
D
E
1
2.92
1.8
1.3
1.7
1.7
2
2.92
1.8
2.2
1.8
1.7
3
2.92
2
2
2.4
1.9
4
2.92
1.8
2.2
1.8
1.6
5
2.1
1.6
1.5
1.6
1.8
6
2.3
2.1
1.7
1.7
1.6
7
2.1
1.8
1.6
1.9
1.9
8
2.92
1.8
1.6
1.6
2
9
2.92
1.8
2.1
1.9
1.7
10
2.4
1.9
2.2
1.8
2.3
Rata-rata 2.642
1.84
1.84
1.82
1.82
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
Keterangan:
A
: Perlakuan 100 ml
B
: Perlakuan 200 ml
C
: Perlakuan 300 ml
D
: Perlakuan 400 ml
E
: Tanpa Perlakuan (Kontrol)
Tabel 4.7 diatas menunjukkan perbedaan dari perlakuan yang diberikan pada
tanaman terung. Perlakuan A menunjukkan rata-rata pertumbuhan diameter
batang yakni 2.65 cm, perlakuan B memiliki rata-rata 1.84 cm, perlakuan C
memiliki rata-rata 1.84, perlakuan D memiliki rata-rata 1.82 dan perlakuan E
memiliki rata-rata 1.82.
Tabel 4.7. Analisis Uji Anova untuk diameter batang
Between
Groups
Within
Groups
Total
Sum of
Squares
Mean
Square
df
5.278752
4
3.30676
45 0.073484
8.585512
49
F crit
F
P-value
1.319688 17.95896 7.0482
2.578739
Hasil uji anova pada tabel 4.7 menunjukkan hasil yakni F obs > F crit 17.95 >
2.57, maka dapat dikatakan bahwa hasil tersebut signifikan. Jadi, pemberian
pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang,
bekatul dan EM 4 berpengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan diameter
batang tanaman terung ungu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
Tabel 4.8. Uji Duncan
a
Duncan
Subset for alpha =
0.05
perlakuan
N
1
D
E
B
C
A
Sig.
10
10
10
10
10
1.8200
1.8200
1.8400
1.8400
.883
2
2.6420
1.000
Tabel 4.8 analisis uji Duncan menunjukkan perbedaan pertumbuhan diameter
batang tanaman terung ungu yakni pada perlakuan A berbeda dengan perlakuan B,
C, D dan E.
B. PEMBAHASAN
Pertumbuhan tanaman terung (Solanum melongena) dengan perlakuan
pemberian pupuk organik cair haasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang
pisang, bekatul dan EM 4 dengan beda volume yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml, 400
ml dan kontrol secara keseluruhan mengalami peningkatan dalam pertumbuhan.
Pertumbuhan tanaman terung dapat diamati melalui tinggi batang rata-rata
tanaman pada tabel 4.1, pada tabel 4.4 pertumbuhan rata-rata jumlah daun, dan
pada tabel 4.7 pertumbuhan rata-rata diameter batang tanaman. Ketiga tabel dari
tiga parameter yang diukur menunjukkan adanya pertumbuhan tanaman terung
yang berbeda.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pertumbuhan tanaman terung (Solanum
melongena) dari tiga parameter yang diukur sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Terung (Solanum melongena)
Hasil analisis data tinggi rata-rata tanaman menunjukkan bahwa nilai
signifikan. Hal ini berarti bahwa pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi
daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 berpengaruh terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman. Perlakuan A menunjukkan pertumbuhan tinggi
tanaman yang cupuk menonjol dibandingkan dengan perlakuan B, C, D dan E, hal
ini dapat disebabkan oleh volume yang diberikan pada perlakuan A cukup untuk
meningkatkan pertambahan tinggi batang tanaman.
Perlakuan A menunjukkan hasil yang menonjol dibandingkan dengan
perlakuan yang lain, hal ini dapat disebabkan oleh kadar pemberian pupuk organik
cair tidak menimbulkan kelebihan hara yang dibutuhkan oleh tanaman terung
ungu. Menurut Lingga (2004) penggunaan zat pengatur tumbuh dapat
mempengaruhi pembentukan jaringan berbagai organ maupun sistem organ
tanaman diantaranya merangsang perkembangan akar, tunas, meningkatkan proses
fisiologi tanaman dan meningkatkan proses penyerapan hara dan mencegah
terjadinya gugur bunga. Perlakuan B, C, D juga menunjukkan peningkatan pada
pertumbuhan tinggi tanaman, namun peningkatan pertumbuhan tinggi tanaman
tidak terlihat menonjol dibandingkan dengan perlakuan A, hal ini dapat
dipengaruhi oleh kelebihan unsur hara yang diberikan pada tanaman. Menurut
pendapat Lingga (2004) kadar unsur hara dalam tanah berlebih dapat menurunkan
kualitas hasil panen dan dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Pengaruh
dari cahaya matahari juga dapat mempengaruhi proses fotosintesis karena cahaya
yang cukup akan melancarkan aktivitas fotosintesis pada tanaman terung ungu,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
hal ini diperkuat dengan tata letak tanaman perlakuan A cukup menerima cahaya
matahari dibandingkan dengan perlakuan B, C dan D. Perlakuan E juga
menunjukkan pertambahan tinggi tanaman, hal ini dapat disebabkan oleh
pencampuran tanah dan pupuk kandang karena dalam pupuk kandang terdapat
unsur hara yang dibutuhkan dalam melakukan metabolisme tanaman terung,
sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang tanpa diberi pupuk tambahan.
Selain itu penggunaan zat pengatur tumbuh dapat memperbaiki sistem
perakaran, meningkatkan proses penyerapan hara dari dalam tanah, meningkatkan
jumlah
klorofil
dan
meningkatkan
proses
fotosintesis,
memperbanyak
pembentukan cabang, menambah jumlah kuncup dan bunga serta mencegah
gugurnya bunga dan buah, selanjutnya dapat meningkatkan hasil panen (Gerbang
Pertanian, 2011).
Anonim- a (2007) dan Anonim- b mengatakan bahwa pemberian pupuk
organik cair yang mengandung unsur N, P, K, Mg, dan Ca akan menyebabkan
terpacunya sintesis dan pembelahan dinding sel secara antiklinal sehingga akan
mempercepat pertambahan tinggi tanaman.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
Gambar 4.1. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Terung Ungu pada hari ke 10 setelah
pemindahan bibit
2. Pertumbuhan Jumlah daun Tanaman Terung (Solanum melongena)
Respon pertumbuhan pada jumlah daun terlihat berbeda dari setiap
perlakuan pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut
kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4, hal ini terbukti pada hasil analisis uji
anova terhadap pertumbuhan jumlah daun tanaman terung ungu yang
menunjukkan hasil yang signifikan antara perlakuan A, B, C, D dan E. Perlakuan
A terlihat berbeda dengan perlakuan B, C, D dan E, hal ini dapat dilihat pada hasil
Uji Duncan. Perbedaan yang terjadi pada pertumbuhan jumlah daun dapat
disebabkan oleh unsur nitrogen yang terdapat pada daun gamal yang dapat
mempercepat pertumbuhan tunas daun. EM 4 juga dapat mempengaruhi
pertambahan jumlah daun yang terdapat pada tanaman terung ungu, karena
manfaat dari terung ungu dapat digunakan sebagai pupuk daun (Gerbang
Pertanian, 2011).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
Gambar 4.2. Pertumbuhan Jumlah Daun pada hari ke 20 setelah pemindahan bibit
Dari gamabar 4.2 dapat dilihat pertumbuhan tunas yang baru pada
tanaman, hal ini dapat dipengaruhi oleh unsur nitrogen yang terdapat pada daun
gamal yang dapat mempercepat pertumbuhan tunas yang baru pada daun tanaman.
Senyawa-senyawa hasil fotosintesis disimpan dalam bentuk senyawa organik
yang kemudian dibebaskan dalam bentuk ATP untuk pertumbuhan tanaman.
Asam humat dan asam fulvat berperan dalam meningkatkan kualitas tanah seperti
membantu menstabilkan pH, mengatur pergerakan dan penyaluran unsur hara
dalam
tanah,
juga
akan
menciptakan
lingkungan
yang
sesuai
bagi
perkembangbiakan mikroorganisme yang berguna bagi tanaman pada tanah. Asam
humat mempunyai kemampuaan untuk berinteraksi dengan ion logam, oksida,
hidroksida, mineral dan
bahan organik yang beracun. Peranan penting asam
humat bagi tanaman adalah membantu pergerakan hara menuju ke akar tanaman
terutama unsur hara mikro (Surono, 2013). Dari berbagai peran yang ditunjukkan
oleh asam humat dan asam fulvat terhadap perubahan sifat kimia dan biokimia,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
khususnya pada pelepasan P (Fosfor) dalam tanah, pupuk kandang sapi, jerami
padi dan pangkasan daun gamal (Gliricidia sepium) dapat digunakan sebagai
bahan organik yang mampu menghasilkan asam humat dan asam fulvat dalam
jumlah yang cukup untuk membongkar P yang terjerap dalam tanah. Pupuk
kandang sapi mengandung 10,98% asam humat dan 2,68% asam fulvat
(Setyawan, 2004). Jerami padi mengandung mengandung kadar C (kalsuim) asam
humat sebesar 15,94% dan kadar C asam fulvat 7,71% (Minardi, 2005).
Pangkasan daun Gliricidia sepium mengandung 22,19% - 25,5% asam humat dan
8,12% - 10,56% asam fulvat.
3. Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman Terung (Solanum melongena)
Respon terhadap pertumbuhan batang tanaman terung ungu dapat dilihat
pada data rata-rata pengamatan yang menunjukkan pertambahan besar diameter
batang tanaman. Uji anova menunjukkan hasil yang signifikan pada setiap
perlakuan untuk pemberian volume pupuk organik cair hasil fermentasi daun
gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4. Hal ini dapat disebabkan
oleh kandungan nitrogen pada daun gamal yang berperan dalam memcau
pembelahan jaringan meristem dan merangsang pertumbuhan batang. Perbedaan
yang nyata dapat dilihat pada uji analisis Duncan yang menunjukkan perlakuan A
berbeda dengan perlakuan B, C, D dan E (Gerbang Pertanian, 2011).
Unsur hara fosfor dan kalium pada pupuk organik cair hasil fermentasi
daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 berperan dalam
memacu pembelahan jaringan meristem dan merangsang pertumbuhan pada
batang. Pada perlakuan E juga menunjukkan peningkatan pertumbuhan diameter
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
batangnya, hal ini dapat disebabkan oleh perbandingan pupuk kandang dan tanah
yakni 2:1 yang sudah mencukupi untuk meningkatkan pertumbuhan diameter
batang tanaman terung ungu.
Gambar 4.3. Pertumbuhan Diameter Batang Tanaman pada hari ke 10 setelah
pemindahan dari bibit.
4. Pengamatan faktor lingkungan
Hasil pengamatan faktor lingkungan yaitu suhu dan ph tanah selama
penelitan menunjukkan suhu berkisar antara 25˚ - 30˚ C dan ph tanah berkisar
antara 6,4 – 6,8. Faktor lingkungan sebagai pendukung dalam penelitian ini
meliputi suhu (berkisar 25˚- 30˚ C) dan ph (6,4 – 6,8), kisaran suhu tersebut sesuai
dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman terung (Budiman, 2008).
Derajat keasaman yang diukur pada saat penelitian 6,4 – 6,8 sehingga sudah
sesuai untuk pertumbuhan tanaman terung. Berdasarkan hasil pengamatan selama
dua (2) bulan dapat dilihat bahwa suhu udara lingkungan pemeliharaan pada
penelitian berkisar antara 25˚ – 30˚ C. Menurut Budiman (2008), bahwa suhu
udara 20˚ - 30˚ C merupakan suhu yang cocok untuk tanaman terung. Jadi suhu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
udara pada saat melakukan penelitian masih berada pada kisaran suhu yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman terung.
Berdasarkan hasil pengukuran pH media tanam tanaman terung pada saat
melakukan penelitian untuk perlakuan volume 100 ml pH 6,4, 200 ml pH 6,4, 300
ml pH 6,7, 400 ml 6,8, dan kontrol pH 6,8. Menurut Budiman (2008), tanah
memiliki pH antara 6,8-7,3 adalah kondisi kimia tanah yang cocok untuk tanaman
terung. Pada penelitian ini menunjukkan adanya pH media tanam yang baik untuk
pertumbuhan tanaman terung, karena pH media tanamnya sudah sesuai untuk
pertumbuhan tanaman terung yaitu 6,4 –6,8.
Dari hasil penelitian faktor perbandingan antara pupuk kandang dan tanah
yaakni 2:1 yang dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terung ungu terlihat
sama, hal ini dapat dipengaruhi unsur hara pada pupuk kandang sudah mencukupi
untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman terung ungu, sehingga tanaman tidak
akan mengalami kekahatan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Jika
tanaman mengalami kekahatan (kekurangan unsur kalium) maka tanaman tersebut
tidak akan tumbuh maksimal atau dapat dikatakan pertumbuhannya kerdil.
Kalium sangat dibutuhkan pada proses pertumbuhan tanaman, karena fungsi dari
kalium adalah untuk pertumbuhan tanaman, sehingga dapat mengaktifkan
beberapa enzim dan memegang peranan penting dalam keseimbangan air (Angga,
2011).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
5. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada penelitian masih ada keterbatasan
dalam penelitian yang dialami oleh peneliti yakni:
a) Kurangnya pengenceran dalam pemberian pupuk pada tanaman
Mengenai pengenceran pupuk yang dibuat harus sesuai dengan unsur-unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut, sehingga unsur hara dapat tercukupi
dengan maksimal. Peneliti belum maksimal dalam membuat pengenceran yang
dibutuhkan oleh tanaman, dalam penelitian ini pengenceran yang dibuat yakni 10
ml pupuk dicampur dengan air 1 liter.
b) Keterbatasan alat ukur
Dalam penelitian ini alat ukur harus berfungsi dengan maksimal karena kesalahan
dalam pengukuran akan berakibat pada kesalahan dalam pengambilan data.
Peneliti belum menggunakan alat ukur yang lengkap yakni alat ukur yang
digunakan dalam mengukur diameter batang menggunakan tali dan dibentangkan
pada penggaris sehingga data yang dihasilkan kurang maksimal, hal ini
dikarenakan diameter batang tanaman terung ungu tidak berkayu karena tanaman
terung ungu termasuk dalam tanaman perdu, sehingga jika menggunakan jangka
sorong dapat mengakibatkan patahnya batang tanaman. Dengan menggunakan tali
yang dililitkan ke batang dan dibentangkan pada penggaris dapat menghemat
waktu, namun hasil yang diperoleh kurang valid, jadi seharusnya untuk alat yang
digunakan dalam pengukuran menggunakan jangka sorong, sehingga data atau
hasil yang diperoleh menunjukkan data atau hasil yang valid.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
c) Variasi volume pemberian pupuk organik cair
Dalam penelitian ini volume pupuk organik cair yang diberikan pada tanaman
sudah bervariasi akan tetapi masih tingginya volume yang diberikan pada tanaman
menyebabkan semua perlakuan rata-rata memiliki perbedaan yang tidak
mencolok.
d) Pengambilan data
Pengambilan data harus konsisten atau teratur sehingga data yang diperoleh tidak
terjadi loncatan yang terlalu panjang selisihnya. Dalam penelitian ini cara
pengambilan data masih belum sesuai dengan selang hari yang sudah ditentukan
sehingga data yang diperoleh terlihat adanya peningkatan dan penurunan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran Sekolah Menengah
Atas (SMA) kelas XII semester ganjil yakni bab Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan dengan sub bab metode ilmiah.
1. Kompetensi Inti
:
KI.1 :
Menghayati dan Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI.3 :
Memahami,
menerapkan,
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
61
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KI.4 :
62
Mengolah, menalar, mengkaji dan menciptakan dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
2. Kompetensi Dasar
KD 1.2 :
Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
KD 2.1 :
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli
lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam
melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.
KD 3.1 :
Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eskternal dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berdasarkan hasil
percobaan.
KD 4.1 :
Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan
melaporkan secara tertulis dengan menggunakan tatacara penulisan ilmiah
yang benar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
3. Analisis Proses dan Produk Penelitian
a.
Proses Penelitian
Karakter yang dapat diperoleh siswa dari proses penelitian ini berdasarkan tahap
tahap metode ilmiah pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Proses penelitian Sebagai Materi Pembelajaran Biologi SMA kelas XII
Kurikulum 2013.
K.D 2.1
Metode Ilmiah
Karakter yang
diperoleh siswa
Berperilaku
ilmiah: Perumusan masalah
Rasa
ingin
tahu
teliti,
tekun,
jujur
dalam
menemukan
terhadap data dan fakta,
suatu permasalahan
disiplin,
tanggung
di kehidupan seharijawab,
dan
peduli
hari,
obyektif,
dalam observasi dan
terbuka.
eksperimen, berani dan Perumusan
tujuan Tekun
dan
teliti
santun
dalam penelitian
dalam merumuskan
mengajukan pertanyaan
tujuan penelitian
dan
berargumentasi, Perumusan hipotesis
Berpikir
logis,
peduli
lingkungan,
tanggung jawab, teliti
gotong
royong, Penyusunan prosedur Teliti, displin, tekun
bekerjasama,
cinta penelitian
dalam
menyusun
damai,
berpendapat
sebuah
prosedur
secara ilmiah dan kritis,
penelitian
responsif dan proaktif
dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan
pengamatan
dan
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
maupun
di
luar
kelas/laboratorium.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Pelaksanaan
penelitian
Analisis data
Pembahasan
hasil penelitian
Penarikan
kesimpulan
64
Bertanggung
jawab,
teliti,
kerjasama antar
kelompok, jujur,
kreatif, mandiri
dalam
pelaksanaan
penelitian
Berpikir
logis,
jujur,
terampil
dalam mengolah
data
Teliti,
jujur,
berpikir
logis,tanggung
jawab
dalam
menyelesaikan
suatu
permasalahan
Jujur
terbuka
dalam
menyimpulkan
hasil penelitian
b. Hasil penelitian
Hasil penelitian ini dapat berupa fakta, konsep, dan prinsip yang dapat dilihat
pada tabel 5.2. berikut ini:
Tabel 5.2. Hasil penelitian Sebagai Materi Pembelajaran Biologi SMA kelas XII
kurikulum 2013
K.D 4.1
Fakta
Konsep
Prinsip
Merencanakan dan Hasil
Metode yang Adanya unsur
melaksanakan
pemberian
digunakan
hara di dalam
percobaan tentang pupuk organik dalam
pupuk
yang
faktor luar yang cair POC hasil penelitian
dapat
mempengaruhi
fermentasi
pengaruh
mempengaruhi
proses
daun gamal, pemberian
pertumbuhan
pertumbuhan dan sabut kelapa, pupuk
tanaman
perkembangan
batang pisang, organik cair antara
lain
tanaman,
dan bekatul
dan hasil
yaitu nitrogen
melaporkan secara EM
4 fermentasi
(N), fosfat (P),
tertulis
dengan mempengaruhi daun gamal, dan
kalium
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
menggunakan
parameter
tatacara penulisan pertumbuhan
ilmiah yang benar. tanaman
terung yaitu
tinggi
tanaman,
jumlah daun,
dan diameter
batang
tanaman.
Pemberian
dosis
konsentrasi
tiap perlakuan
memberikan
hasil
65
sabut kelapa, (K).
batang
pisang,
bekatul dan
EM 4 ini
adalah
metode
eksperimen.
Analisis data
yang
digunakan
pada
penelitian ini
yang
menunjukkan
perbedaan
dari
setiap
perlakuan.
4. Penerapan pada Pembelajaran
Dari hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian pupuk organik cair hasil
fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 diterapkan
pada materi pembelajaran Biologi
SMA kelas XII yakni Pertumbuhan dan
Perkembangan Tumbuhan, karena sesuai dengan K.D 4.1 Merencanakan dan
Melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan
menggunakan tata cara penulisan ilmiah yang benar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengamatan, dan pengolahan data yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa,
batang pisang, dan EM 4 berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman terung
ungu (Solanum melongena).
2. Pemberian pupuk organik cair hasil fermentasi daun gamal, sabut kelapa,
batang pisang, bekatul dan EM 4 dalam volume yakni 100 ml, 200 ml, 300 ml
dan 400 ml menunjukkan pengaruh beda secara nyata terhadap pertumbuhan
tanaman terung ungu.
B. Saran
a. Dapat membuat perbandingan pengenceran untuk pemberian pupuk pada
tanaman, sehingga data yang diperoleh dapat terlihat perbedaan yang nyata
dari setiap perlakuan.
b. Perbandingan media tanam yaitu tanah dan pupuk kandang (1:1) harus
disesuaikan dengan perlakuan yang akan diberikan pada tanaman, sehingga
perlakuan yang akan diteliti dapat menunjukkan hasil yang berbeda.
66
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Saleh, Meilina M.D Pakpahan, Nowra Angelina. 2009. Pengaruh
Konsentrasi Pelarut, Temperatur Dan Waktu Pemasakan pada Pembuatan
Pulp dari Sabut Kelapa Muda. Jurnal Teknik Kimia, No.3. Vol 16. Agustus
2009.
Angga.
2011.
Unsur-unsur
hara
tanah.
Dalam
Staff.ipb.ac.id/files/2011/04/09.-Unsur-unsur hara Tanah.pdf.
Anonim. 2012. Bahan Kuliah Kesuburan Tanah dan Pemupukan. Dalam
www.fp.unud.ac.id/ind/wpcontent/uploads/2012/04/Bahan_kuliah_kesuburan_tanah_dan_Pemupuka
n-1.pdf. Diakses pada 1 Agustus 2015.
Anonim-a. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L.). Dalam
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XV, No. 2, Oktober 2007.
Anonim-b. 2007. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair terhadap
Pertumbuhan dan Produksi Kentang (Solanum tuberosum L. Dalam
Buletin Anatomi dan Fisiologi Vol. XV, No. 2, Oktober 2007.
Nasir.
2013.
Tanaman
Gamal
(Gliricidia
maculata).
Dalam
digilib.unila.ac.id/896/8/Bab % 2011.pdf.
Astawan, M. 2009. Departemen Teknologi Pangan Dan Gizi IPB. Dalam
http://www.masenchipz.com/bahaya-laten-sosis. 01 Agustus 2015.
Budiman, Eriyandi. 2008. Budidaya Terung. Bandung: CV. Wahana Iptek.
Foodreference.
2010.
Eggplant.
Dalam
http:www.foodreference.com/htlm/arteggplant2.htlm. Diakses tanggal 1
Agustus 2015.
Gerbang
Pertanian.
2011.
Dalam
http://www.gerbangpertanian.com/2011/04/perbedaan-em4-mol-danpgpr.html. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2015.
Husin Kaderi. 2006. Pengaruh Penambahan Urea dan Bahan Organik untuk
Meningkatkan Pertumbuhan Terong (Solanum melongena L) di Tanah
Sulfat Masam. Temu Teknis Tenaga Fungional Pertanian 2006. Balai
Penelitian Pertanian. Kalimantan Selatan.
Lingga. 2004. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta.
Minardi. 2005. Pengaruh Kualitas Bahan Organik Pupuk P terhadap
Ketersediaan dan Serapan P Jagung Manis (Zea mays saccharata Strurt)
pada Andisol Tawangmangu. Fakultas Pertanian Sebelas Maret.
Surakarta.pdf
Rahman Sutanto. 2002. Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta.
Setyawan,G. 2004. Pengaruh Macam Bahan Organik terhadap Ketersediaan
P pada tanah Alfisol. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.pdf
Soetasad, A. Adi. 2000. Budidaya Terung Lokal dan Terung Jepang. Penebar
Swadaya. Jakarta
67
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Soekarno, B.P.W, Surono, Hendra. 2013. Optimalisasi Peran Kompos Bioaktif
dengan Penambahan Asam Humat dan asam Fulvat untuk meningkatkan
Ketahanan Tanaman Mentimun terhadap serangan Pythium sp. Jurnal
Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik Vol.15, No 1, 35:43ISSN 1411-0903. Maret
2013.
Suprihatin. 2011. Proses Pembuatan Pupuk Cair dari Batang Pohon Pisang.
Jurnal Teknik Kimia Vol.5, No.2. April 2011.
Sutedjo,M.M. 2010. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta, Rineka Cipta.
USDA.
2010.
Eggplant
(Solanum
melongena
L.).
Dalam
http://plants.usda.gov/plantguide/doc/pg_some. Diakses pada tanggal 1
Agustus 2015.
68
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN
69
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran I. Data Hasil Pengukuran Tanaman Terung
28 Juni
1 Juli
5 Juli
8 Juli
12 Juli
15 Juli
18 Juli
23 Juli
26 Juli
29 Juli
2 Agustus
5 Agustus
8 Agustus
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2.5
2
3
2.5
3.2
2.4
3.1
2.7
3.2
2.5
5.2
3
2.9
4.5
4
4.5
3
4.4
2.2
2.4
3
2
2.2
2.8
2.7
2
3.5
2.8
5.6
3
2.4
4.4
4.5
4.5
3.1
3.6
2.8
2.6
2.4
2.4
2.7
3.4
2.6
2.9
4.5
3.2
6.9
4.4
4.3
5.7
4.8
5.5
4.7
5.6
3.3
4
2.1
4
4.1
4.1
4.8
4.5
5.7
4.5
7.5
6.2
5.5
6.6
5.7
6.9
5.7
7.8
4.5
5
2.5
8
6.6
5.3
6
5
7
5.9
9.2
7.5
6.5
7.9
7.5
7.3
6.7
8.5
5.2
6.2
3.2
8.4
7.3
7
6.8
6.5
7.8
6.9
10
9.3
7.5
8.8
8.4
9
8.4
9.3
7
7.5
4.1
9.8
9.1
8
8.8
8.8
9
7.1
11.1
9.9
8.3
9.6
9.5
9.5
9.4
11.1
8.1
8.2
5
11
10.5
9.3
10.5
10
10.5
8.5
12.5
11.5
11
11.5
10.8
11.5
11.8
13.5
10
9.5
6.5
13
12.5
10.8
11.5
12.5
12
10.8
14.5
14.5
13.4
13.3
13
13.2
14
15.5
11.5
10.5
8
16
15
13
14.5
15.5
13.8
13
16.5
17
15.1
15.2
15.5
15.7
17.7
19
14.5
13
10.5
19.5
18.5
16
19.5
19.5
14
13
17.5
17
15.5
17
16.5
16.5
18.1
20.2
15.7
13.1
11.3
20
19
16
20.5
21
16.2
15
20.2
20.5
16.1
20
20.5
18.6
22.3
24
17.2
15.7
13
22.4
21.7
19.2
23
23
21.2
20
30
23
19.5
23
30
24.5
31.5
35
21
18.6
15
26.4
25
23
27.5
28
24
22
32.5
31
22.2
32.5
34
28.5
35
37.4
22.5
19.5
16.5
28
26
24
27
28.5
34
34.5
46
43
29
45
45.5
41.5
47.5
50.5
29
25
22.5
36
32
31
36.5
36.5
12 Agustus
24 Juni
200 ml
21 Juni
100 ml
16 Juni
perlakuan
A. Pertumbuhan Tinggi Tanaman Terung dengan beda perlakuan (dalam cm)
41.5
42
54
49.5
32
47
51
46.5
54
55.5
32
26
25
37
30.5
31
38
39.5
70
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
300 ml
400 ml
2.3
4
4
2.5
3
1.9
3.5
2.3
2.2
2.8
3.6
3.4
2.5
4
3.5
2
3.5
2.8
4.1
3
2
2
2
3.6
3.8
3.5
3
2.5
2
2
2
2.8
3.4
3
3
4.5
3.5
2
3.4
3
3.5
3.3
2.3
2
2.2
4
3.5
3.1
3.5
2.8
2.8
2.8
2.4
3.6
3.6
3.2
3.5
4.5
4.5
2.8
3.9
3.3
4.1
3.9
3.2
2.8
2.7
5
5.7
4.6
5
4.5
4.1
4.2
3.5
5
5.3
4.3
4.3
5.7
4.9
3.6
4.5
5.3
5.1
5.1
4
3.7
4
7
7.4
6.5
6.6
6
4.6
5.9
5.6
6.5
7.1
6
6.8
8.1
6.5
4.8
5.5
6.5
5.6
6.5
5.5
5
4.8
7.5
8.2
7.3
7.7
6.7
5.7
6.8
6.5
7.5
8.5
7.4
7
9.3
7.5
6.8
6.7
7.2
6.5
7.3
6.3
6.2
7
9
9.6
7.3
9.4
7
6.5
8
7.7
9
10
9
8
9.8
8.5
7.6
8.1
8.8
7.6
8.5
7.6
7
9
10
10.3
7.8
11
8
8.1
9.3
8.5
9.9
11.9
10
8.5
11
9.4
9.1
8.4
9.6
8.5
9.9
9.4
8
10.5
11.5
11.6
10.8
13
10.4
10.4
10.5
10
12
13
12
9.8
12.9
10.5
10.8
9.5
11
11
12
11.1
9.2
13
14
12.5
12.5
15.5
13
11.8
12
12.7
13.5
15.5
14.5
10.5
14.5
11.5
12.5
11.2
12.7
12.5
13.5
13.5
11
18
17
14.2
16.5
18
16.4
14.5
14
14.1
15.5
19.5
17.5
12.8
16.5
14.2
15.5
12.5
14.5
15
16.5
16.5
13
18
17
14.4
18.5
19.2
18.8
14.7
15
14
16
21.5
19.2
13
17
13.5
16
12.5
16.5
15
17.5
17.5
13.2
21.2
19.5
15
23.7
21.5
23
17
15
16
18
25
22
12
19.3
15.7
18.5
14.2
18.5
18
19
20.7
15
28
23.5
16.5
32.5
25
31
21.4
20
19
21.5
32
29
17.5
23.5
23
23.5
17.3
23
23.5
23
26.5
18
29
22.5
16.9
37.5
27.2
34.5
23
20
20.5
23
33
32
18.5
26.5
24.5
25
17.5
23.5
24.5
24.5
28
20
38
31
19
47.5
34.5
47
29
25.5
26
28
43
40
24
37
38.5
32
21
30
34.5
31
37
25.5
39.5
31.5
19.5
48.5
37.5
51
31.5
30.5
27.5
31
44.5
46
28
41.5
44
36.5
24.5
33
38.5
33
38.5
28.5
71
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kontro
l
2.6
2.2
3
3
2.2
3
1.5
3.4
3
2.4
2.9
2
2.5
2.6
2
2
1.9
1.9
2
2.3
2.7
2.7
3
3.8
2.5
3.5
2
2.6
2.5
3.1
4.6
3.8
4.2
4.4
4
4
3
3.5
3.9
3.7
5.7
7
7.7
6
5
5.3
5
4.5
5.5
6.3
6.5
7.7
8.3
7
6.5
6
6
5.5
6.3
7.4
7.3
9.2
8.6
8.3
8.4
6.5
7.3
7
7.5
10
8.2
10
9.9
9.2
9.5
7.6
8.9
8
8.9
11.8
10
11
11.3
10.7
11
9
10.5
10.5
10.5
14.5
11
13
14
12.5
13
10.5
12.3
12
13
18.5
14.5
17
16.5
14.5
16
12.5
15
14
16
26
14.2
16.3
16.3
15.5
17.5
13
16.5
14.7
17
27.3
17.5
19.2
19.6
17
205
15
17.5
17
19
34
20.6
24
25
30.5
26
17
21
21.5
23
42.5
22
25
25.5
21
23.5
18
23
24.5
24
43
28
33
33
27
29
21.5
30.5
33.5
31
54
31.5
35
35
31.5
31
23
33
38
34
54
72
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
8
8
7
6
10
7
8
6
9
9
7
6
5
8
6
7
8
6
7
6
7
7
8
6
8
8
8
8
10
10
7
7
6
7
7
8
9
6
7
7
10
8
9
7
10
9
8
9
10
8
7
8
7
9
9
8
8
7
8
6
10
8
8
7
10
10
8
10
10
7
8
9
7
10
10
8
6
7
7
8
11
10
10
9
10
12
10
10
11
7
8
8
8
10
11
8
7
8
9
9
11
10
10
9
11
12
11
11
13
9
8
8
11
13
11
9
8
10
10
11
13
20
25
11
28
24
16
31
34
10
9
9
13
12
17
13
11
13
12
26
23
34
38
10
43
34
30
40
48
23
10
10
17
16
17
15
15
21
16
39
30
49
47
16
54
46
37
51
58
22
12
18
18
20
19
17
15
21
18
12 Agustus
8 Agustus
5 Agustus
2 Agustus
29 Juli
26 Juli
23 Juli
7
9
8
7
8
8
6
7
7
9
8
8
4
9
7
9
9
8
7
8
18 Juli
7
9
9
7
8
8
6
7
7
9
8
8
5
9
8
8
8
7
7
9
15 Juli
6
9
8
6
6
7
7
7
7
8
6
7
4
8
8
7
7
7
6
7
12 Juli
5 Juli
6
6
6
5
5
6
6
6
6
6
5
6
4
6
6
6
6
6
6
6
8 Juli
1 Juli
21 Juni
5
4
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
4
6
6
5
5
5
5
5
28 Juni
200 ml
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
24 Juni
100 ml
16 Juni
perlakuan
B. Pertumbuhan Jumlah daun Tanaman Terung dengan beda perlakuan
48
41
50
62
32
74
58
55
64
71
32
18
25
24
22
23
21
17
38
23
55
48
76
66
22
92
63
58
59
89
37
19
20
26
21
31
25
22
27
25
73
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
300 ml
400 ml
4
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
5
5
5
6
5
5
5
6
5
6
5
4
6
5
4
5
5
5
5
5
5
6
6
7
6
6
6
7
6
7
6
5
7
6
6
6
6
6
6
6
7
8
7
7
6
7
7
8
7
8
8
7
8
8
7
8
7
7
8
7
8
8
7
8
5
8
7
8
8
9
9
8
8
8
6
8
9
8
9
8
9
8
7
8
4
8
7
8
8
10
9
7
6
6
6
6
8
7
7
7
8
5
6
6
5
6
7
5
7
8
8
6
4
5
7
5
7
5
6
7
8
5
7
7
6
7
8
6
8
7
9
6
6
6
8
6
7
6
6
8
8
7
9
8
8
8
8
7
9
8
10
8
7
7
9
7
8
8
8
9
8
7
10
9
9
9
9
8
9
9
10
7
8
7
10
7
9
8
8
10
9
7
8
8
8
10
11
8
7
8
9
8
9
8
12
8
11
10
9
11
10
8
12
11
13
10
12
10
11
11
12
9
11
10
12
9
11
11
11
12
12
10
31
13
24
12
13
11
12
15
17
10
15
14
13
10
11
15
12
12
12
11
34
11
33
12
13
13
15
24
25
12
16
35
24
11
13
19
15
24
13
12
35
18
40
16
16
15
15
31
30
12
22
42
36
11
17
29
17
30
16
12
50
24
45
33
35
22
30
47
45
24
37
58
44
23
26
40
24
42
29
14
50
26
48
22
29
28
25
33
36
23
43
60
35
19
23
37
27
36
32
74
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kontro
l
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
5
5
5
3
4
5
5
5
6
6
6
6
6
4
5
6
6
6
6
7
8
7
7
5
7
7
7
8
8
7
8
9
9
7
7
7
9
9
9
7
7
7
7
8
7
6
9
7
7
5
6
7
7
8
6
7
8
8
8
6
7
8
8
9
5
7
8
8
9
7
8
8
9
10
6
9
7
7
11
7
8
8
9
11
6
8
8
8
10
9
10
9
9
9
8
9
8
9
12
11
9
10
10
10
9
9
8
10
16
12
13
11
11
11
10
10
10
11
25
15
16
20
11
17
12
17
35
17
28
16
22
21
13
15
12
16
34
17
28
29
31
27
22
23
18
27
46
20
39
23
28
26
27
23
21
30
43
25
47
75
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.2
1.2
1.2
1.5
1.2
1.3
1.3
1.3
1.4
1.5
1.4
1.4
1.2
1.6
1.6
1.5
1.6
1.6
1.5
1.5
1.5
1.5
1.6
1.7
1.5
1.7
1.6
1.6
1.8
1.9
1.6
1.6
1.5
1.9
1.9
1.9
1.9
1.9
1.8
1.8
1.6
1.7
1.8
1.9
1.8
1.8
1.8
1.8
2.2
2.1
1.9
1.9
1.7
2.1
2.4
2.4
2
2.1
2.1
2
1.8
2
2.1
2.3
2
2.3
2.3
2.2
2.3
2.3
2.2
2
2
2.3
2.3
2.3
2.3
2.3
2.6
2.1
2.2
2.2
2.3
2.3
2.1
2.5
2.5
2.4
2.5
2.5
2.3
2
2
2.4
2.4
2.4
2.3
2.4
2.4
2
2.3
2.5
2.5
2.5
2.1
2.7
2.6
2.5
2.5
2.7
2.3
2.3
2.1
2.5
2.6
2.5
2.3
2.4
2.6
2.1
12 Agustus
1.5
1.5
1.5
1.6
1.5
1.5
1.5
1.5
1.6
1.6
1.5
1.5
1.3
1.7
1.8
1.7
1.7
1.7
1.7
1.6
8 Agustus
1.5
1.5
1.5
1.6
1.5
1.5
1.5
1.5
1.6
1.6
1.5
1.5
1.2
1.6
1.7
1.5
1.7
1.7
1.7
1.6
5 Agustus
1.2
1.2
1.2
1.3
1.3
1.2
1.2
1.3
1.3
1.3
1.3
1.3
1
1.4
1.6
1.4
1.5
1.5
1.4
1.3
2 Agustus
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1
1.3
1.3
1.2
1.3
1.2
1.3
1.2
29 Juli
1.1
1.2
1
1.1
1
1
1
1
1
1
1
1
0.8
1.1
1.1
1
1
1
1
1
26 Juli
8 Juli
1
0.9
1
1.1
1
1
1
1
1
1
0.8
1
0.8
1.1
1.1
1
1.1
1.1
1.1
1
23 Juli
5 Juli
0.9
0.8
0.8
1
1
0.9
0.8
0.9
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
1
1
0.8
1
0.8
0.8
0.8
18 Juli
1 Juli
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
1
1.5
1
1
0.8
0.8
0.6
0.6
0.8
1
0.7
0.6
0.8
0.8
0.8
15 Juli
28 Juni
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.6
0.6
0.8
1
0.7
0.8
0.8
0.8
0.8
12 Juli
24 Juni
200 ml
21 Juni
100 ml
16 Juni
perlakuan
C. Pertumbuhan diameter batang dengan beda perlakuan
2.8
2.6
2.9
3
2.3
3.2
2.9
2.9
2.9
3.2
2.6
2.4
2.2
2.7
2.5
2.5
2.6
2.6
2.7
2.4
3
3
3
3
2.9
3.1
2.9
3
3
3.2
2.6
2.4
2.6
2.6
2.6
2.8
2.6
2.6
2.6
2.7
76
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
300 ml
400 ml
0.8
0.8
0.6
0.8
0.8
0.7
0.8
0.8
0.8
0.7
0.6
0.8
0.7
0.8
0.8
0.6
0.7
0.7
0.8
0.8
0.8
0.8
0.6
0.8
0.8
0.7
0.8
0.8
0.8
0.7
0.6
0.8
0.7
0.8
0.8
0.6
0.7
0.7
0.8
0.8
0.8
0.8
0.9
0.8
0.8
0.8
0.8
1
0.9
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
0.8
1
1 1.1
0.9
1 1.1
1.2 1.1 1.3
0.9
1 1.1
1
1
1
1
1 1.3
1.1
1 1.3
1.1
1 1.3
1
1 1.3
1
1 1.3
0.9
1 1.1
1
1 1.2
1
1 1.2
1.1
1 1.2
1
1 1.2
1
1 1.2
1
1 1.2
1
1 1.2
1.1
1 1.3
1.1
1 1.2
1.2
1.3
1.6
1.2
1.2
1.3
1.3
1.3
1.4
1.3
1.2
1.2
1.2
1.3
1.2
1.2
1.2
1.3
1.5
1.4
1.3
1.3
1.5
1.3
1.3
1.4
1.4
1.5
1.5
1.5
1.3
1.4
1.3
1.3
1.3
1.4
1.4
1.4
1.5
1.4
1.5
1.6
1.6
1.6
1.4
1.6
1.6
1.6
1.7
1.6
1.4
1.6
1.5
1.6
1.5
1.6
1.6
1.6
1.6
1.6
1.5
1.7
1.9
1.6
1.4
1.6
1.6
1.6
1.8
1.8
1.4
1.7
1.5
1.6
1.4
1.6
1.6
1.6
1.8
1.6
1.5
1.9
1.8
2
1.5
1.7
1.7
1.8
1.9
1.8
1.5
1.8
1.6
1.8
1.5
1.7
1.7
1.7
2
1.5
1.6
2.3
2.2
2.3
1.6
1.8
1.8
2
2.1
2.1
1.6
2
1.8
2.2
1.7
1.9
1.9
1.9
2.3
1.9
1.6
2.5
2.5
2.7
1.8
2
2
2
2.3
2.3
1.8
2.2
2.2
2.4
2
2.1
2.1
2.1
2.4
2
1.8
2.6
2.5
2.7
2
2.3
2
2.1
2.6
2.5
2
2.2
2.4
2.4
2
2.1
2.2
2.1
2.5
2.1
1.8
2.6
2.4
2.7
2
2.3
2.1
2.2
2.4
2.5
2
2.4
2.6
2.5
2
2.3
2.3
2.1
2.5
2
2
2.8
2.5
2.9
3.3
2.4
2.2
2.4
2.8
2.7
2
2.6
2.9
2.7
2.2
2.4
2.3
2.3
2.7
2.5
2.1
3
2.6
3
2.3
2.4
2.4
2.4
2.9
2.9
2.3
2.6
3.1
2.6
2.4
2.3
2.6
2.3
2.7
2.6
77
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kontro
l
0.7
0.8
0.6
0.8
0.7
0.7
0.6
0.7
0.8
0.8
7
0.8
0.6
0.8
0.7
0.7
0.6
0.7
0.8
0.8
0.8
1
0.8 1.1
0.8 1.1
0.8
1
0.8 1.1
0.8 0.9
0.8
1
0.8
1
0.8
1
0.8 1.1
1
1.1
1.1
1
1.2
1
1.1
1
1.1
1.2
1.2
1.2
1.2
1.2
1.3
1.1
1.2
1.2
1.2
1.3
1.4
1.5
1.4
1.4
1.4
1.1
1.4
1.4
1.5
1.6
1.4
1.5
1.5
1.5
1.5
1.2
1.3
1.3
1.4
1.8
1.6
1.6
1.7
1.6
1.7
1.4
1.5
1.5
1.6
1.9
1.6
1.8
1.8
1.8
1.8
1.5
1.6
1.8
1.8
2.1
1.8
1.9
1.9
1.8
1.9
1.5
1.9
1.8
1.9
2.3
1.9
2.1
2.1
1.8
2.3
1.8
2
1.9
2.2
2.5
2.2
2.2
2.2
2.2
2.2
2
2.2
2.2
2.3
2.7
2.1
2.2
2.3
2.2
2.2
1.8
2.2
2.3
2.3
3
2.2
2.3
2.6
2.2
2.3
2
2.5
2.4
2.5
3
2.3
2.5
2.6
2.4
2.5
2.2
2.6
2.8
2.6
3.1
2.4
2.5
2.5
2.4
2.5
2.3
2.5
2.7
2.5
3.1
78
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
79
Lampiran II. Hasil Pertumbuhan Rata-rata Tanaman Terung (Solanum melongena)
A. Tabel Pertumbuhan Rata-rata Tinggi Batang Dalam Perlakuan Beda
Pemberian Volume Pupuk Organik Cair
No
Perlakuan
A
B
C
D
E
1
39
29.5
15.5
25.5
28.9
2
39.5
24
46
37.5
32.8
3
51.5
22
34.5
40.5
32
4
47
34.5
49.1
34.5
28.5
5
29.5
27.5
28
21
28.8
6
44.5
28.6
28.2
30.2
20
7
48.5
34.9
25.3
34.4
31.5
8
44
36.8
28.2
30
34.6
9
51.5
37.2
40.9
36.5
31
10
53
27.5
42.6
26.5
51.6
Rata-rata
44.8
30.25
33.83
31.66
31.97
B. Pertumbuhan Jumlah Daun Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume Pupuk
Organik Cair
No
Perlakuan
A
B
C
D
E
1
50
33
10
19
19
2
44
15
46
38
24
3
71
16
21
55
22
4
62
22
44
31
23
5
18
17
18
15
20
6
88
27
25
19
17
7
59
21
23
33
26
8
54
18
20
22
39
9
55
23
28
32
21
10
85
21
32
27
43
Rata-rata
58.6
21.3
26.7
29.1
25.4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
80
C. Tabel Pertumbuhan Diameter Batang Dalam Perlakuan Beda Pemberian Volume
pupuk Organik Cair
No
Perlakuan
A
B
C
D
E
1
2.92
1.8
1.3
1.7
1.7
2
2.92
1.8
2.2
1.8
1.7
3
2.92
2
2
2.4
1.9
4
2.92
1.8
2.2
1.8
1.6
5
2.1
1.6
1.5
1.6
1.8
6
2.3
2.1
1.7
1.7
1.6
7
2.1
1.8
1.6
1.9
1.9
8
2.92
1.8
1.6
1.6
2
9
2.92
1.8
2.1
1.9
1.7
10
2.4
1.9
2.2
1.8
2.3
Rata-rata
2.642
1.84
1.84
1.82
1.82
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
Lampiran IV. Uji Anova
A. Uji Anova Tinggi Batang Tanaman Terung
Source of
Variation
Between
Groups
Within
Groups
SS
1390.67
9
2646.53
1
Total
4037.21
df
MS
45
58.8118
49
Perlakuan N
Subset for alpha= 0.05
1
2
B
10
30.2500
D
10
31.6600
E
10
31.9700
C
10
33.8300
A
10
44.8000
.350
P-value
F crit
4 347.6697 5.911564 0.000654 2.578739
B. Uji Duncan
Sig.
F
1.000
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
C. Uji Anova Jumlah Daun Tanaman Terung
Source of
Variation
Between
Groups
Within
Groups
SS
df
9018.68
7025.9
Total
16044.58
MS
4
2254.67 14.44088
45 156.1311
49
D. Uji Duncan
Subset for alpha =
0.05
perlakuan
N
1
B
E
C
D
A
Sig.
10
10
10
10
10
21.3000
25.4000
26.7000
29.1000
.211
F
2
58.6000
1.000
P-value
F crit
1.16399
2.578739
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
E. Uji Anova Diameter Batang Tanaman Terung
Between
Groups
Within
Groups
Total
Sum of
Squares
Mean
Square
df
5.278752
4
3.30676
45 0.073484
8.585512
49
Subset for alpha =
0.05
N
1
D
E
B
C
A
Sig.
10
10
10
10
10
1.8200
1.8200
1.8400
1.8400
.883
F
P-value
1.319688 17.95896 7.0482
F. Uji Duncan
perlakuan
F crit
2
2.6420
1.000
2.578739
83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
Lampiran V. Rancangan Hasil Penelitian untuk Pendidikan
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas
: XII
Kompetensi Inti:
1.
Menghayati dan Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan dalam pergaulan
dunia.
3.
Memahami,
menerapkan,
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, mengkaji dan menciptakan dalam ranah konkret dan
ranah abstrak dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kompetensi Dasar
1.2
Menyadari
dan
mengagumi
pola
piker ilmiah dalam
kemampuan
mengamati
bioproses.
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
1. Pertumbuahan
1. Konsep
Tugas
dan
pertumbuhan dan Observasi
Perkembangan
perkembangan
Portofolio
 Faktor luar dan
faktor
dalam
pada
pertumbuhan
1. Merencanakan
dan
melaksanakan
percobaan
 Mengkaji hasil
kerja
ilmiah
(contoh
kerja
ilmiah)
 Bagaimana
langkah-langkah
melakukan
percobaan
menurut
kerja
ilmiah dari hasil
diskusi
dan
mengkaji contoh
karya ilmiah dari
berbagai sumber
Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
5 minggu
x 4 JP
 Video
pertumbuha
n dan
perkembang
an
 Buku
Biologi
Kelas XII
86
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kompetensi Dasar
2.1
Materi Pokok
Berperilaku
ilmiah: 1. Merencanakan
teliti, jujur terhadap data
dan
dan
fakta,
disiplin,
melaksanakan
tanggung jawab, dan
percobaan
peduli dalam observasi  Mengkaji hasil
dan eksperimen, berani
kerja ilmiah
dan
santun
dalam
(contoh kerja
mengajukan pertanyaan
ilmiah)
dan
berargumentasi,  Bagaimana
peduli
lingkungan,
langkah-langkah
gotong
royong,
melakukan
bekerjasama,
cinta
percobaan
damai,
berpedapat
menurut kerja
secara ilmiah dan kritis,
ilmiah dari hasil
responsif dan proaktif
diskusi dan
dalam setiap tindakan
mengkaji contoh
dan dalam melakukan
karya ilmiah dari
pengamatan
dan
berbagai sumber.
percobaan di dalam
kelas/laboratorium
maupun
di
luar
kelas/laboratorium.
Pembelajaran
Mengamati
 Mengamati
pertumbuhan pada
tumbuhan
 Membaca
teks
pertumbuhan pada
tumbuhan
Menanya
 Siswa
distimulir
untuk
membuat
pertanyaan
yang
menuntut berpikir
kritis
tentang
konsep
pertumbuhan dan
perkembangan
makhluk
hidup
yang
mempengaruhi
pertumbuhan dan
perkembangan
Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber
belajar
Tes
 Konsep
pertumbu
han dan
perkemba
ngan
Tugas
Observasi

Kerja
ilmiah,
sikap
ilmiah
dan
keselama
tan kerja
87
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kompetensi Dasar
3.1
Menganalisis hubungan
antara faktor internal
dan eksternal dengan
proses pertumbuhan dan
perkembangan
pada
makhluk
hidup
berdasarkan hasil
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
Mengumpulkan Data
Portofolio
(Eksperimen/Eksplorasi)  Laporan
percobaa
 Menggali informasi
tentang konsep
n
pertumbuhan dan
perkembangan
makhluk hidup
melalui tayangan
video.
 Diskusi tentang
konsep pertumbuhan
dan perkembangan
menggunakan LKS.
 Diskusi tentang
faktor-faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan.
88
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Kompetensi Dasar
4.1
Merencanakan
dan
melaksanakan
percobaan tentang faktor
luar
yang
mempengaruhi proses
pertumbuhan
dan
perkembangan tanaman,
dan melaporkan secara
tertulis
dengan
menggunakan tatacara
penulisan ilmiah
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Mengasosiasi
 Membaca dan
menganalisis grafik
pertumbuhan dari LKS
untuk mendapatkan
konsep pertumbuhan dan
perkembangan.
 Menarik kesimpulan
tentang konsep
pertumbuhan dan
perkembangan serta
faktor-faktor yang
mempengaruhinya dan
mempresentasikan
menggunakan berbagai
media
Mengkomunikasikan
 Presentasi hasil kajian
dan diskusi tentang
konsep pertumbuhan dan
perkembangan.
Mengamati
 Mengkaji hasil kerja
ilmiah (contoh kerja
ilmiah)
 Bagaimana langkah-
Test
 Membuat
outline
perencanaan
percobaan
 Pemahaman
tentang hasil
percobaan
dan
kesimpulan
 Pemahaman
tentang halhal yang
harus
dilakukan
dalam
melakukan
percobaan
 Pemahaman
tentang
faktor luar
dan faktor
dalam
terhadap
pertumbuhan
Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
89
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
langkah percobaan
menurut kerja ilmiah dari
hasil diskusi dan
mengkaji contoh karya
ilmiah dari berbagai
sumber.
Menanya
 Memberikan pertanyaan
tentang langkah-langkah
eksperimen
dan
penyusunan laporan hasil
eksperimen.
Mengumpulkan
Data
(Eksperimen/Eksplorasi)
 Mendiskusikan
rancangan dan usulan
penelitian tentang faktor
luar yang mempengaruhi
pertumbuhan
pada
tumbuhan
 Melaksanakan
eksperimen
sesuai
dengan usulan yang
disusun
dan
sudah
disepakati
setiap
kelompok
 Melakukan pengamatan
eksperimen,
mencatat
90
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
data.
Mengasosiasikan
 Mengolah data hasil
eksperimen
 Menjawab permasalahan
 Menyimpulkan
hasil
pengamatan
 Menarik kesimpulan dari
hasil diskusi mengenai
usulan penelitian.
Mengkomunikasikan
 Menyusun
usulan
penelitian tentang faktor
luar yang mempengaruhi
pertumbuhan
tanaman
dalam bentuk laporan
tertulis.
 Melaporkan
hasil
eksperimen secara lisan
(presentasi) dan tertulis.
91
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas/Semester
: XII/1
Mata Pelajaran
: IPA Biologi
Materi Pokok
: Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan
Alokasi Waktu
: 2 x 4 JP
A. Kompetensi Inti
:
KI.1 :
Menghayati dan Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.3 :
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 :
Mengolah, menalar, mengkaji dan menciptakan dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan diri yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator :
KD 1.2 :
Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan
mengamati bioproses.
KD 2.1 :
Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan
eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan
dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
KD 3.1 :
Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eskternal dengan
proses pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup
berdasarkan hasil percobaan.
KD 4.1 :
Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar
yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan menggunakan
tatacara penulisan ilmiah yang benar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
Indikator:
1.1.1
Bersyukur kepada Tuhan atas ciptaan-Nya, makhluk hidup dapat
mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
1.2.1
Menyadari akan adanya bioproses yang terjadi pada pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan melalui pola pikir secara ilmiah.
2.1.1
Teliti dalam melakukan pengamatan terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan melalui observasi.
2.1.2
Tanggung jawab terhadap data yang diperoleh dalam melakukan
observasi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui
presentasi
di
dalam
kelas/laboratorium
maupun
di
luar
kelas/laboratorium.
2.1.3
Proaktif dalam diskusi kelompok mengenai konsep pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan melalui penyusunan peta konsep.
3.1.1
Memetakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan melalui tabel pengamatan dalam
percobaan.
3.1.2
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan melalui ekperimen.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4.1.1
95
Merencanakan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui rancangan
penelitian.
4.1.2
Melakukan percobaan tentang faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan
tumbuhan
dengan
membandingkan parameter yang digunakan dalam percobaan.
4.1.3
Melaporkan hasil percobaan dengan menggunakan tata cara
penulisan ilmiah yang benar melalui karya ilmiah.
C. Tujuan Pembelajaran
1.2.1.1
Siswa dapat menyadari akan adanya bioproses yang terjadi pada
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan pola pikir
secara ilmiah.
2.1.1.1
Siswa
secara
teliti
dalam
melakukan
observasi
terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2.1.2.1
Siswa mampu bertanggung jawab terhadap data hasil observasi
yang diperoleh dari hasil pengamatan melalui presentasi yang
dilaksanakan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar
kelas/laboratorium.
2.1.3.1
Siswa proaktif dalam diskusi kelompok mengenai konsep
pertumbuhan dan perkembangan melalui penyusunan peta konsep.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3.1.1.1
96
Siswa mampu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan melalui eksperimen.
3.1.2.1
Siswa mampu membuat tabel pengamatan dalam percobaan
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
4.1.1.1
Siswa mampu membuat rancangan penelitian mengenai faktor luar
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
4.1.2.1
Siswa mampu melakukan percobaan mengenai faktor luar yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan
cara membandingkan parameter yang digunakan dalam percobaan.
4.1.3.1
Siswa mampu membuat karya ilmiah dari hasil percobaan yang
dilakukan dengan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
D. Materi Ajar

Konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan

Merencanakan dan melakukan percobaan tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
E.
Metode Pembelajaran:
1.
Pendekatan
: Scientific learning
2.
Model
: Diskusi, persentasi kelompok, pemberian tugas di kelas
maupun di luar kelas.
3.
Metode
: Pengamatan, Diskusi, Ceramah, Eksperimen,
Tugas
F.
Alat/Media Dan Sumber Pembelajaran
Alat/Media Pembelajaran
-
Alat

Leptop

LCD
Sumber Pembelajaran: Buku Biologi Kelas XII, Power Point, Internet,
makalah, artikel, laporan hasil penelitian, lingkungan sekolah.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1.
Pertemuan pertama (4 JP)
Tahap
Kegiatan Belajar
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
-
Guru
membuka
pertemuan
dengan
mengucapkan salam.
-
Guru meminta salah satu siswa untuk
membuka pembelajaran dengan berdoa.
-
Guru mengecek kehadiran siswa.
10 menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
-
98
Guru memberi motivasi untuk pembelajaran
yang akan berlangsung sesuai dengan materi
-
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
-
Siswa dibagi menjadi empat kelompok dan
memberikan LKS untuk setiap kelompok
Kegiatan Inti
Mengamati
-
115 menit
Siswa melihat gambar yang ditampilkan di
depan
kelas
yang
terkait
dengan
pertumbuhan dan perkembangan.
Menanya
-
Siswa diberikan pertanyaan terkait gambar
yang ditampilkan di depan kelas yakni: apa
yang dimaksud dengan pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan ?
Mengeksplorasi
-
Siswa di dalam kelompok diberikan LKS 1
-
Guru
memberikan
tema
yang
akan
dikerjakan siswa dalam kelompok yakni
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Terung Ungu (Solanum melongena)
Mengasosiasikan
-
Siswa membuat rancangan penelitian sesuai
dengan metode ilmiah mengenai pengaruh
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99
pemberian pupuk cair organik terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
secara berkelompok
Mengkomunikasikan
-
Siswa
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompok di depan kelas
-
Guru dan siswa dalam kelompok yang lain
menanggapi
kelompok
yang
sedang
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
-
Guru mengklarifikasi setiap kelompok yang
belum terarah pada tema yang diberikan dan
belum sesuai dengan penulisan ilmiah
Penutup
-
Siswa menyimpulkan pembelajaran dengan
sikap proaktif dan tanggung jawab
-
Siswa melakukan refleksi atas pembelajaran
yang sudah berlangsung
-
Siswa
diberi
tugas
untuk
melakukan
percobaan terkait dengan pertumbuhan dan
perkembangan
dengan
mengacu
pada
rancangan yang sudah dibuat oleh kelompok
-
Siswa diberi waktu melakukan pengamatan
terhadap percobaan selama 2 minggu
-
Pembelajaran diakhiri dengan doa
10 menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
2. Pertemuan kedua (4 JP)
Tahapan
Kegiatan Belajar
Alokasi
Waktu
Pendahuluan
-
Guru mengucapkan salam, meminta salah
satu
siswa
untuk
mengawali
10 menit
pelajaran
dengan berdoa.
-
Guru menanyakan kehadiran siswa.
-
Guru bertanya mengenai materi pertemuan
sebelumnya.
-
Guru menyampaikan materi yang akan
dipelajari beserta tujuan pembelajaran yang
akan dicapai.
Kegiatan Inti
Mengamati
-
Mengamati pertumbuhan pada tumbuhan
melalui percobaan.
-
Siswa membuka kembali rancangan yang
sudah dibuat dalam kelompok untuk ditindak
lanjuti dalam percobaan.
Menanya
-
Guru memberikan pertanyaan mengenai
faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan.
115 menit
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Mengeksplorasi
-
Siswa di dalam kelompok diberikan LKS 2
-
Siswa
diminta
untuk
mendiskusikan
mengenai faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan
pada
tumbuhan.
-
Siswa diminta untuk membuat rancangan
penelitian sesuai dengan tema yang sudah
diberikan yakni pengaruh pemberian pupuk
organik cair hasil fermentasi daun gamal,
sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM
4 terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Mengasosiasikan
-
Siswa mampu menganalisis faktor luar yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan pada tumbuhan.
-
Dari tabel pengamatan yang sudah dibuat
siswa dapat membandingkan faktor luar yang
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan tumbuhan.
-
Siswa dapat menarik kesimpulan dari faktor
luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan
101
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
perkembangan.
Mengkomunikasikan
-
Siswa
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompok di depan kelas.
-
Kelompok yang lain menanggapi presentasi
dari kelompok yang lain.
-
Guru
mengklarifikasi
hasil
presentasi
kelompok.
Penutup
-
Siswa diminta untuk merefleksikan dari
10 menit
pembelajaran yang telah berlangsung
-
Pembelajaran ditutup dengan berdoa.
H. Penilaian Proses Dan Hasil Belajar
1. Metode Penilaian
: Tes (Uraian) dan Non Tes (Tugas, Observasi dan
Portofolio)
2. Teknik Penilaian
: Pengamatan (Sikap dan Ketrampilan) dan Tes
(Pengetahuan)
3. Instrumen
: Soal, Kunci Jawaban, Rubrik Penilaian, Pendoman
Skoring, lembar Observasi (Terlampir).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lembar Kerja Siswa 1
Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
A. Tujuan
Menjelaskan gambar pada pertumbuhan dan perkembangan
B. Alat dan Bahan
Kartu gambar berbagai pertumbuhan dan perkembangan
C. Cara kerja
-
Amati kartu gambar berbagai pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
A
B
C
D
103
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
E
F
-
Diskripsikan gambar diatas!
-
Jawablah pertanyaan ini secara berkelompok
1.
104
Berdasarkan gambar diatas jelaskan tentang pengertian pertumbuhan dan
perkembangan?
2.
Sebutkan contoh dari:
a.
Pertumbuhan: ………………………..
b.
Perkembangan: ………………………
3.
Pertumbuhan dibedakan menjadi berapa macam? Sebutkan dan jelaskan!
4.
Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan!
-
Persentasikan hasil diskusi didepan kelas.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
Kunci Jawaban LKS
1.
-
Pengertian pertumbuhan dan perkembangan:
Pertumbuhan adalah perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan berdasarkan
sejumlah ukuran atau kuantitasnya yang bersifat irreversibel (Tidak dapat kembali
seperti semula). Pertumbuhan meliputi bertambah besar dan bertambah banyaknya
sel-sel pada jaringan.
-
Perkembangan adalah suatu perubahan kualitatif yang melibatkan perubahan
struktur fungsi yang lebih kompleks
2.
Contoh:
-
Pertumbuhan: tinggi batang, diameter batang, jumlah daun, lebar daun.
-
Perkembangan: munculnya tunas, tunas daun, munculnya bunga dan buah.
3.
Pertumbuhan dibedakan menjadi dua macam yaitu pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
-
Pertumbuhan primer adalah proses yang terjadi pada titik tumbuh akar dan titik
tumbuh batang, ditandai dengan pertumbuhan memanjang pada tumbuhan.
-
Pertumbuhan sekunder adalah proses pertumbuhan pada kambium atau
pertumbuhan menyamping, contohnya pertambahan diameter batang, tunas daun
muncul, munculnya bunga dan buah.
4.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan:
-
Faktor internal contohnya hormon yang mengontrol pertumbuhan dan
perkembangan (auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, etilen)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
-
106
Faktor eksternal contohnya kondisi fisik kimia lingkungan,
seperti pH tanah, suhu, air, sumber nutrisi, oksigen dan cahaya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107
Lembar kerja Siswa 2
A. Judul : Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
B. Tujuan :
-
Memahami konsep pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
-
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
C. Alat dan Bahan : Alat tulis
D. Langkah Kerja :
-
Buatlah kelompok yang terdiri dari 4 orang.
-
Amati dan cermati studi kasus mengenai pengaruh pupuk organik cair hasil
fermentasi daun gamal, sabut kelapa, batang pisang, bekatul dan EM 4 yang
berperan besar dalam budidaya tanaman yang membantu pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
-
Pilihlah satu tumbuhan yang anda anggap kurang perkembangannya dalam
budidaya tanaman untuk diujikan dengan pemberian pupuk organik cair.
-
Diskusikan dengan teman satu kelompok untuk membuat rancangan penelitian
sesuai dengan langkah metode ilmiah.
-
Lakukan percobaan berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Pengamatan
dilaksanakan selama 2 minggu. Hasil dianalisis dan dilaporkan dalam bentuk
karya tulis ilmiah.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
E. Hasil
Hasil percobaan dibuat dengan system pelaporan dalam bentuk karya ilmiah
diketik dengan mencakup : Judul, Rumusan masalah, Tujuan, Alat dan bahan,
Langkah Kerja, Data dan Analisis Hasil Penelitian, Kesimpulan dan Saran, serta
Daftar Pustaka.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Instrumen Penilaian Kinerja Observasi
Kelas
: ……………..
Kelompok
: ……………..
No
Aspek
1
1
2
3
Persiapan
a. Perumusan Judul
b. Penentuan Masalah
c. Penyiapan Alat dan Bahan
Pelaksanaan
a. Kehadiran kerja di lapangan
b. Partisipasi Kerja di lapangan
c. Tanggung jawab pengembalian
peminjamanan alat
d. Kebersihan
Laporan
a. Kelengkapan isi laporan
Skor
2
3
109
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110
Rubrik Penilaian Kinerja
Aspek yang dinilai
Persiapan a. Judul
b. Penentuan masalah
Skor
1
3
5
1
3
5
c. Penyiapan alat dan
bahan
1
5
5
Pelaksanana a. Kehadiran kerja di
lapangan
b. Partisipasi kerja di
lapangan
1
3
5
1
3
5
Kriteria Penelitian
Jika judul salah
Jika judul lengkap dan
kurang tepat
Judul lengkap dan tepat
Jika masalah ada dan
salah
Jika masalah ada dan
kurang tepat
Jika masalah ada dan
tepat
Mempersiapkan alat dan
bahan namun salah
Mempersiapkan alat dan
bahan dengan benar
namun kurang lengkap
Mempersiapkan alat dan
bahan dengan benar dan
lengkap
Kehadiran < 50 %
Kehadiran 50 – 80 %
Kehadiran 80 %
Tidak ada partisipasi
dalam praktikum
Ada partisipasi namun
hanya di awal praktikum
Ada partisipasi dari awal
sampai akhir praktikum
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Aspek yang dinilai
c. Tanggung jawab
dalam
pengembalian alat
Skor
1
3
5
d. Kebersihan
1
3
5
Laporan
a. Ketepatan waktu
pengumpulan
laporan
1
3
5
Keterangan:
Baik
Kurang
Sangat Kurang
Nilai Akhir
=5
=3
=1
=
Kriteria Penelitian
Pengemalian alat
dalam keadaan
rusak dan tidak
pada tempatnya
Pengembalian alat
baik dan kurang
sesuai dengan
tempatnya
Pengembalian alat
baik dan tepat
pada tempatnya
Alat dan bahan
yang digunakan
dalam keadaan
kotor dan
berantakan
Alat dan bahan
sudah bersih
namun kurang
tertata dengan rapi
Alat dan bahan
bersih dan tertata
dengan rapi
Lebih dari waktu
yang telah
ditentukan dan
salah
Tepat waktu
namun masih
kurang benar
laporannya
Tepat waktu dan
laporan benar
111
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Format Laporan Tertulis
A. Acara Praktikum (5)
a. Judul
:
b. Hari/Tanggal
:
c. Tempat
:
B. Rumusan Masalah (5)
C. Tujuan Praktikum (5)
D. Hipotesis (5)
E. Alat, Bahan, dan Cara Kerja (15)
F. Hasil Pengamatan (20)
G. Pembahasan (25)
H. Kesimpulan (15)
I. Daftar Pustaka (5)
Pedoman Penilaian
Nilai =
112
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Rubrik Penilaian Laporan Tertulis Hasil Percobaan
Aspek yang dinilai
A. Acara Praktikum
Skor
1
2
3
4
5
B.Rumusan Masalah
1
2
3
4
5
C. Tujuan Praktikum
1
2
3
4
5
D. Hipotesis
1
2
3
Kriteria Penelitian
Hanya menyantumkan 1 komponen
dan tidak lengkap.
Hanya mencantumkan 1 komponen
yang lengkap.
Hanya mencantumkan 2 komponen
yang lengkap
Salah satu komponen tidak tercantum
dengan lengkap
Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan
benar Judul, hari/tanggal, dan Tempat
Tidak mencantumkan perumusan
masalah
Rumusan masalah tidak sesuai dengan
percobaan yang dilakukan
Rumusan masalah masih terkait
dengan topik percobaan, namun masih
menggunakan
bahasa
yang
menimbulkan makna ganda
Rumusan masalah sesuai dengan topik
percobaan serta jelas namun kurang
lengkap
Rumusan masalah jelas, tepat dan
sesuai dengan topik percobaan yang
dilakukan
Tidak
mencantumkan
tujuann
praktikum
Tujuan praktikum tidak sesuai dengan
percobaan yang dilakukan
Tujuan praktikum masih terkait
dengan topik, namun penggunaan
bahasa
yang
kurang
jelas
menimbulkan makna ambigu
Tujuan praktikum sesuai dengan topik
percobaan serta jelas namun kurang
lengkap
Mencantumkan tujuan praktikum
dengan tepat, jelas dan sesuai dengan
percobaan yang dilakukan
Tidak mencantumkan hipotesis
Hipotesis tidak sesuai dengan topik
percobaan yang dilakukan
Hipotesis yang dirumuskan masih
113
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
5
E. Alat, Bahan, dan
Cara Kerja
0
5
10
15
F. Hasil Pengamatan
5
10
15
20
G. Pembahasan
5
10
15
20
25
H. Kesimpulan
5
10
terkait topik percobaan, namun
penggunaan bahasa yang kurang jelas
menimbulkan makna ganda
Hipotesis
sesuai
dengan
topik
percobaan serta jelas namun kurang
lengkap
Hipotesis
sesuai
dengan
topik
percobaan jelas, tepat, dan lengkap
Tidak mencantumkan komponen
Mencantumkan 2 komponen lengkap
Salah
satu
komponen
tidak
tercantumkan dengan lengkap
Mencantumkan dengan lengkap, jelas,
dan benar semua komponen
Mencantumkan hasil pengamatan dan
tidak tertata dengan rapi dan benar
Data pengamatan kurang lengkap
tetapi parameter yang diamati sudah
lengkap
Data
hasil
pengamatan
tidak
dilengkapi judul tabel
Data hasil pengamatan lengkap, jelas
dan benar dalam tabel pengamatan
Poin-poin yang dibahas kurang
lengkap serta tidak sesuai dengan teori
pendukung
Poin-poin yang dibahas sudah lengkap
namun belum didukung dengan teori
Pembahasan sudah didukung dengan
teori, namun poin-poin pembahasan
kurang lengkap
Pembahasan sudah didukung dengan
teori, serta mencakup poin-poin
pembahasan, namun ada yang kurang
lengkap/tepat
Pembahasan jelas, lengkap, mencakup
poin-poin pembahasaan dan didukung
dengan teori
Kesimpulan yang ditulis kurang
lengkap
Kesimpulan sudah sesuai dengan
tujuan namun masih mencantumkan
bagian yang seharusnya ditulis di
pembahasan
114
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
I. Daftar Pustaka
1
2
3
4
5
Kesimpulan ditulis dengan singkat dan
sudah sesuai dengan tujuan
Daftar Pustaka berasal dari sumber
kurang terpercaya, serta tidak sesuai
dengan sumber yang dicantumkan di
pembahasan
Daftar Pustaka berasal dari sumber
yang kurang terpercaya dan kurang
lengkap serta penulisan yang kurang
tepat
Daftar Pustaka banyak berasal dari
sumber yang kurang terpercaya
Daftar Pustaka berasal dari sumber
terpercaya dan sesuai dengan yang
ditulis namun penulisannya kurang
lengkap
Daftar Pustaka dari sumber terpercaya
(buku, jurnal, artikel, situs pendidikan,
dll) serta lengkap dan sesuai dengan
yang ditulisankan dalam pembahasan
115
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
Instrumen Tes Tertulis
Mengingat
(C1)
Memahami
(C2)
Menerapkan
(C3)
Menganalisis
(C4)
Mengevaluasi
(C5)
Indikator
3.1.1 Menganalisis
faktor-faktor
yang
mempengaruh
i pertumbuhan
dan
perkembangan
tumbuhan
melalui
ekperimen.
1
2,3
4.1.1 Merencanakan
percobaan
tentang faktor
luar
yang
mempengaruh
i pertumbuhan
dan
perkembangan
tumbuhan
melalui
rancangan
penelitian.
Menciptakan
(C6)
Jumlah
Kisi-kisi soal
3
4,5
2
Soal
1.
Pertumbuhan dan Perkembangan
a.
Sebutkan
pengertian
tumbuhan!(10)
dari
pertumbuhan
dan
perkembangan
pada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
b.
117
Sebutkan dan jelaskan macam-macam pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan!(10)
2.
Jelaskan macam-macam faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan!(20)
3.
Jelaskan macam-macam faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan!(15)
Perhatikan permasalah berikut!
Manfaat pupuk dalam budidaya terung sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan
tamanan terung akan tetapi karena harga pupuk semakin melambung dan hampir
tidak terjangkau oleh petani menyebabkan sebagian besar tidak mampu
memberikan pupuk sesuai takaran yang telah dianjurkan. Kondisi seperti ini perlu
segera dicarikan jalan keluar dengan cara menemukan teknik pemupukan yang
efisien atau menyediakan pupuk alternatif yang efektif dan murah. Disamping itu
petani juga belum memanfaatkan limbah organik yang tidak terpakai menjadi
bahan pembuatan pupuk organik cair, contohnya batang pisang yang sudah tidak
digunakan, sabut kelapa, bekatul, dan lain-lain.
4.
Berdasarkan permasalahan diatas, solusi apa yang ditawarkan dalam bentuk
sebuah penelitian? Rumuskan dalam bentuk Judul, Rumusan Masalah, dan
Tujuan masalah!(30)
5.
Berdasarkan Judul yang telah dibuat pada soal no 4 buatlah hipotesisnya!(15)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
118
Kunci Jawaban Soal Test Tertulis
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Pertumbuhan adalah perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan
berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya yang bersifat irreversibel
(Tidak dapat kembali seperti semula). Pertumbuhan meliputi bertambah besar
dan bertambah banyaknya sel-sel pada jaringan. Sedangkan perkembangan
adalah suatu perubahan kualitatif yang melibatkan perubahan struktur serta
fungsi yang lebih kompleks.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yaitu:
a. Gen
Gen adalah subtansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen
mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi
tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen
juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
b. Hormon
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi
di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh
yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Misalnya hormon
auksin berfungsi untuk memacu perpanjangan sel, merangsang pembentukan
bunga, buah, dan mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel baru.
Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat pembentukan akar dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
119
tunas. Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran sel serta
merangsang perkecambahan biji. Pada tumbuhan tertentu, giberelin dapat
menyebabkan munculnya bunga lebih cepat. Etilen, berperan untuk
menghambat pemanjangan batang, mempercepat penuaan buah, dan
menyebabkan penuaan daun dan Asam absisat berperan dalam proses
perontokan daun.
1.
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan adalah: faktor yanhg berasal dari luar tumbuhan seperti air, suhu,
pH, cahaya matahari, Oksigen.
2.
Judul: Pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan
tanaman terung di polibag.
Rumusan masalah: Apakah ada pengaruh pemberian pupuk organik cair
terhadap pertumbuhan tanaman terung?
Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap
pertumbuhan tanaman terung.
3.
Diduga pupuk organik cair berpengaruh terhadap pertumbuhan pada tanaman
terung.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Penilaian Tes
No
Nama
Siswa
1
2
Butir Soal
3
4
Skor
5
Jumlah Nilai
Skor
Siswa
1
2
3
4
5
dst.
Rubrik Penilaian
Soal
1
Skor
0
1
2-10
11-20
2
0
1-5
6-16
3
4
5
17-20
0
1
5-10
11-15
0
1-12
13-21
22-30
0
1
5-10
11-15
Aspek
Tidak menjawab sama sekali
Menjawab tetapi tidak benar
Menjawab pertanyaan a dan b
benar tetapi kurang lengkap
Menjawab pertanyaan a dan b
secara benar dan lengkap
Tidak menjawab pertanyaan sama
sekali
Menjawab tetapi tidak benar
Menjawab benar tetapi kurang
lengkap
Menjawab benar dan lengkap
Tidak menjawab sama sekali
Menjawab tetapi tidak benar
Menjawab benar tetapi kurang
lengkap
Menjawab benar dan lengkap
Tidak menjawab sama sekali
Menjawab kurang tepat
Menjawab benar tetapi kurang
lengkap
Menjawab benar dan lengkap
Tidak menjawab sama sekali
Menjawab tetapi tidak benar
Menjawab benar tetapi kurang
lengkap
Menjawab benar dan lengkap
120
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Instrumen Penilaian Observasi
No
Aspek
Indikator
Baik
1
Ketelitian
2
Tanggung
jawab
3
Proaktif
Teliti
dalam
pengamatan
Teliti
dalam
melaporkan hasil
Bertanggung jawab
terhadap tugas
kelompok
Mengerjakan tugas
kelompok bersama
teman kelompok
lain
Tanggung
jawab
dalam
kelompok untuk
kegiatan praktikum
Aktif
dalam
kelompok
Aktif bertanya
Berani
mempertahankan
pendapat
Kategori:
Baik
=5
Kurang
=3
Sangat Kurang
=1
Nilai Akhir
=
Keterangan
Nilai
91 - 100
81 - 90
75 - 80
65 - 74
< 65
Kategori
Amat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
Kategori
Kurang Sangat
Kurang
121
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Rubrik Penilaian Observasi
No
1
Aspek yang
dinilai
Keaktifan
Skor
Kriteria Penilaian
1
Jika hanya memenuhi satu indikator
seperti aktif mengemukakan pendapat,
aktif bertanya, atau aktif menanggapi
pendapat
Jika memenuhi dua indikator seperti aktif
mengemukakan pendapat, aktif bertanya,
atau aktif menanggapi pendapat
Jika memenuhi indikator bertanya yakni
aktif mengemukakan pendapat, aktif
bertanya, atau aktif menanggapi pendapat
Jika hanya terkait satu indikator seperti
tanggung jawab, mengerjakan tugas
kelompok, atau menghargai pendapat
orang lain, atau tanggung jawab terhadap
kelompok
Jika hanya memenuhi 2 indikator seperti
bertanggung jawab, mengerjakan tugas
kelompok, menghargai pendapat orang
lain, atau bertanggung jawab terhadap
kelompok
Jika
ketiga
indikator
terpenuhi
bertanggung jawab terhadap kelompok,
mengerjakan tugas kelompok, dan
menghargai pendapat orang lain
Jika hanya memenuhi satu indikator
seperti mampu berpendapat dan tidak takut
salah, mampu mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas, atau berani
mempertahankan pendapat
Jika hanya dua indikator seperti mampu
berpendapat dan tidak takut salah, mampu
mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas, atau berani mempertahankan
pendapat
Jika ketiga indikator terpenuhi mampu
berpendapat dan tidak takut salah, mampu
mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas, dan berani mempertahankan
pendapat
2
3
2
Kerjasama
1
2
3
3
Percaya Diri
1
2
3
122
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Lampiran VI. Gambar Hasil Penelitian tanaman Terung (Solanum melongena)
Gambar 1. Pupuk
Organik Cair
Gambar 2. Lokasi
Penelitian
Gambar 3. Pengukuran
Tinggi Tanaman dan
Jumlah Daun
Gambar 4. Pengukuran
Diameter batang
123
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 5. Tata letak
Tanaman Terung
Gambar 6.
Pertumbuhan Generatif
Tanaman Terung
Gambar 7.
Pertumbuhan Generatif
Tanaman Terung
Gambar 8. Daun
kekurangan unsur
Nitrogen
124
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Gambar 9. Hama kutu
putih
Gambar 10. Hama
belalang kelihatan daun
berlubang
Gambar 11. Hasil akhir
penelitian tanaman terung
(Solanum melongena) pada
tanggal 12 Agustus 2015
125
Download