perbup no 1-2013 - Kab. Kotawaringin Barat

advertisement
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT
PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT
NOMOR 1 TAHUN 2013
TENTANG
TUNJANGAN KHUSUS RISIKO PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,
Menimbang : a. bahwa Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai misi strategis dalam
membantu Kepala Daerah untuk menciptakan suatu kondisi daerah yang
tenteram, tertib dan teratur serta penegakan peraturan daerah sehingga
penyelenggaraan roda pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan
masyarakat dapat melakukan kegiatannya dengan aman;
b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (2) Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja dapat di beri
tunjangan khusus sesuai dengan kemampuan keuangan daerah;
c. bahwa berdasarkan Pasal 15 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44
Tahun 2010 tentang Ketenteraman, Ketertiban Dan Perlindungan
Masyarakat Dalam Rangka Penegakan Hak Asasi Manusia, pembiayaan
yang digunakan dalam rangka pelaksanaan dan penegakan Hak Asasi
Manusia dapat dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara dan atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tunjangan
Khusus Risiko Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Satuan Polisi Pamong
Praja;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan UndangUndang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah
Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 1820);
-1-
-22. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3890);
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4738);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong
Praja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5094);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
-312. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2010 tentang
Ketenteraman, Ketertiban Dan Perlindungan Masyarakat Dalam Rangka
Penegakan Hak Asasi Manusia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 436);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2010 tentang Pedoman
Pelaporan Satuan Polisi Pamong Praja (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 161);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 694);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2011 tentang Standar
Operasional Prosedur Satuan Polisi Pamong Praja (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 705);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 32 Tahun 2007
tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2007 Nomor 32) ;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintah Daerah yang Menjadi Kewenangan Kabupaten
Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat
Tahun 2008 Nomor 14) ;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 31 Tahun 2009
tentang Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat
Tahun 2009 Nomor 31) ;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUNJANGAN KHUSUS RISIKO
PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN SATUAN POLISI
PAMONG PRAJA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan
1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat;
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;
3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat;
4. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut Satpol PP adalah
Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kotawaringin Barat;
5. Polisi Pamong Praja adalah aparatur Pemerintah Daerah yang
melaksanakan tugas Kepala Daerah dalam memelihara dan
menyelenggarakan ketenteraman dan ketertiban umum, menegakkan
-4Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah dan Keputusan Kepala
Daerah;
6. Komandan Regu adalah selanjutnya disebut Danru adalah pemimpin
kelompok satuan terkecil dalam Satuan Polisi Pamong Praja yang
berjumlah 10 - 12 orang personil yang ditunjuk dan ditetapkan oleh
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja melalui surat keputusan;
(wikipedia.org/wiki/Reg)
7. Wakil Komandan Regu adalah selanjutnya disebut Wadanru adalah
wakil pemimpin kelompok satuan terkecil dalam Satuan Polisi Pamong
Praja yang berjumlah 10 – 12 orang personil yang ditunjuk dan
ditetapkan oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja melalui surat
keputusan; (wikipedia.org/wiki/Reg)
8. Pelaksana Lapangan adalah pelaksana yang melakukan tugas lapangan
dan tergabung dalam regu;
9. Pelaksana Staf adalah pelaksana yang melaksanakan. tugas administrasi
dalam lingkup kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan dalam keadaan
tertentu dapat diperbantukan di lapangan;
10. Tunjangan khusus adalah tunjangan yang di berikan kepada Satuan
Polisi Pamong Praja yang di tugaskan oleh pemerintah daerah sebagai
kompensasi atas risiko tinggi kerja yang di hadapi dalam melaksanakan
tugas di daerah kabupaten Kotawaringin barat;
11. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disingkat APBD adalah
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawaringin
Barat;
BAB II
ALOKASI DANA
Pasal 2
(1) Tunjangan khusus Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Satuan polisi
Pamong Praja dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat.
(2) Tunjangan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di alokasikan
pada DPA-SKPD Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Kotawaringin Barat.
BAB III
PENETAPAN BESARAN TUNJANGAN KHUSUS
Pasal 3
Besaran tunjangan khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diatur
sebagai berikut
a. Kepala Kantor sebesar ............... Rp. 600.000,b. Pejabat Eselon IV sebesar .......... Rp. 500.000,c. Danru sebesar ............................. Rp. 450.000,-
-5d. Wadanru sebesar ........................ Rp. 400.000,e. Pelaksana Lapangan sebesar ...... Rp. 350.000,f. Pelaksana Staf sebesar ............... Rp. 300.000,Pasal 4
Pajak penghasilan atas tunjangan khusus Pegawai Negeri Sipil ini
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 diatur sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 5
(1) Pembayaran tunjangan khusus Pegawai Negeri Sipil dilakukan oleh
Pemerintah Daerah melalui SKPD Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Kotawaringin Barat.
(2) Pembayaran tunjangan khusus Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
dimaksud ayat (1) dapat dibayarkan setiap
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan dan
dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2013.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten
Kotawaringin Barat.
Ditetapkan di Pangkalan Bun
pada tanggal 2 Januari 2013
BUPATI KOTAWARINGIN BARAT
ttd
UJANG ISKANDAR
Diundangkan di Pangkalan Bun
pada tanggal 2 Januari 2013
Plt. SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
ttd
MASRADIN
BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2013 NOMOR : 1
Download