BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi menular dan penyakit
tidak menular. Penggolongan dua kelompok tersebut dilakukan oleh
para ahli epidemiologi di masa sekarang. Bila perkembangan penyakit
W
menular cenderung lebih stabil dari masa ke masa, tidak demikian
dengan penyakit degeneratif. Diperkirakan pada periode-periode yang
KD
akan datang, perkembangan penyakit degeneratif ini akan cukup
meningkat tajam dan menjadi pusat perhatian di dalam dunia
kedokteran. Selain karena prevalensi penyakit menular yang sekarang
U
sudah mulai terkontrol, faktor demografi, gaya hidup, dan status gizi
yang mencukupi juga turut menjadi salah satu faktor yang berperan
©
penting dalam angka pertumbuhan penyakit degeneratif atau penyakit
menular (suyono, 1996). Diantara berbagai penyakit degeneratif yang
dapat dijumpai, Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit yang
menjadi masalah cukup serius dalam menyebabkan morbiditas dan
mortalitas di berbagai belahan dunia, terutama di negara-negara
berkembang.
Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit
metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan
sekresi
insulin,
kerja
insulin
atau
kedua-duanya.
Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan
1
2
jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa anggota tubuh,
terutama mata, ginjal saraf, jantung dan pembuluh darah. World Health
Organization sebelumnya telah merumuskan bahwa Diabetes mellitus
merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu jawaban
yang jelas dan singkat tetapi secara umum dapat dikatakan sebagai
suatu kumpulan problema anatomik dan kimiawi akibat dari sejumlah
faktor di mana didapati defisiensi insulin absolut atau relatif dan
W
gangguan fungsi insulin.
Perubahan dalam diagnosa dan klasifikasi DM terus menerus
KD
terjadi baik oleh WHO maupun American Diabetes Association.
Secara epidemiologi diabetes seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan
onset atau mulai terjadinya diabetes adalah 7 tahun sebelum diagnosa
U
ditegakkan sehingga morbiditas dan mortalitas dini terjadi pada kasus
yang tidak terdeteksi ini. Kondisi hiperglikemia yang terjadi dalam
©
jangka waktu lama akan menyebabkan perubahan fungsi dan
metabolisme tubuh, termasuk metabolisme lemak. Perubahanperubahan yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan jaringan, dan
kerusakan jaringan inilah yang akan menimbulkan komplikasikomplikasi. Komplikasi kronik DM merupakan faktor resiko utama
timbulnya penyakit jantung koroner, penyumbatan pembuluh darah,
serebro-vaskuler disease, gagal ginjal, gangguan penglihatan, dan lainlain (Sutanegara, 2001).
3
Selama ini terapi utama untuk penderita Diabetes Mellitus
adalah menggunakan insulin dan obat hipoglikemik oral. Tetapi
keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemakaian insulin
dianggap relatif cukup mahal. Sedangkan obat hipoglikemik oral
banyak memiliki efek samping yang tidak diharapkan. Sehingga
alternatif penggunaan obat tradisional yang pada umumnya berasal
dari tumbuh-tumbuhan semakin diminati masyarakat (Hargono, 1998).
W
Pengobatan tradisional dengan memanfaatkan tumbuhan berkhasiat
obat, atau yang lebih sering dikenal dengan obat herbal, merupakan
KD
pengobatan yang dimanfaatkan dan diakui masyarakat dunia. Hal ini
menandai kesadaran untuk kembali ke alam untuk mencapai kesehatan
yang optimal dan untuk mengatasi berbagai penyakit secara alamiah
U
(Wijayakusuma, 2002).
Selain faktor kesadaran untuk kembali ke alam, obat herbal
©
merupakan sumber layanan kesehatan yang mudah diperoleh atau
terjangkau oleh masyarakat. Efek samping penggunaan herbal yang
relatif kecil dibanding penggunaan obat konvensional juga ikut
mendongkrak popularitas herbal. Disamping itu, bukti-bukti empiris
dan dukungan ilmiah yang semakin banyak juga menyebabkan herbal
semakin popular (Subroto, 2006).
Indonesia sangat kaya akan bahan obat yang berasal dari alam.
Tumbuhan obat sudah sejak lama dimanfaatkan oleh masyarakat
Indonesia dalam upaya penyembuhan dan pencegahan penyakit.
4
Penggunaan obat dari bahan alam diyakini dapat menekan biaya
pengobatan yang relatif mahal. Beberapa di antaranya adalah duwet
(Syzigium cumini) dan kunyit (Curcuma longa L.).
Sebelumnya sudah pernah dilakukan penelitian terhadap duwet
dan kunyit mengenai efeknya terhadap DM. Masing-masing tanaman
obat tersebut ternyata memiliki efek terapeutik dan efek samping yang
berbeda satu sama lain terhadap DM. Oleh karena itu penelitian ini
W
mencoba untuk menggabungkan kedua macam tanaman obat tersebut
untuk melihat seberapa besar efek kombinasi tersebut terhadap
KD
Diabetes Mellitus.
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini akan diajukan permasalah yaitu Apakah
U
herbal Duwet dan Kunyit dapat menurunkan kadar glukosa darah pada
©
tikus diabetika yang diinduksi streptozotocin ?.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek kombinasi
herbal Duwet dan Kunyit terhadap kadar glukosa darah pada tikus
diabetika yang diinduksi streptozotocin.
5
D. Manfaat Penelitian
Mengingat prevalensi diabetes mellitus yang cukup tinggi,
sementara biaya pengobatan untuk penyakit ini cukup besar, maka
pengobatan tradisional dengan menggunakan kombinasi herbal Duwet
dan Kunyit dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk mengontrol
kadar glukosa darah penderita diabetes mellitus. Juga penulis
mengharapkan agar pengobatan tradisional untuk Diabetes Mellitus
Duwet dan Kunyit.
KD
E. Hipotesa Penelitian
W
dapat menjadi berkembang dengan menggunakan kombinasi tanaman
Kombinasi duwet dan kunyit dapat menurunkan kadar glukosa
©
U
darah pada tikus diabetika yang diinduksi streptozotocin.
Download