Potensi Protein sebagai Kandidat Vaksin dan Bahan Diagnostik

advertisement
Potensi Protein sebagai Kandidat Vaksin dan Bahan
Diagnostik
Submit by dimaspam on September 17, 2015 | Comment(s) : 0 | View : 2674
H. Hamong Suharsono, Drh.,
M.Kes.
Kepedulian H. Hamong Suharsono, Drh., M.Kes, pada resistensi antibiotika yang selama ini dinilai masih kurang
efektif membuatnya menyusun disertasinya dengan judul “Karakterisasi Protein Sub Unit Pili 49.6 kDa
HELICOBACTER PYLORI Dan Potensinya Sebagai Antigen Diagnostik Dalam Studi In Vitro Dan In Vivo”.
Melalui penelitiannya, dia ingin mengembangkan potensi protein sebagai calon vaksin dan bahan diagnosis, untuk
pencegahan dan diagnosis akibat patogenesis infeksi H.pylori. Pemaparan hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh H. Hamong Suharsono dilakukan dalam bentuk ujian disertasi yang dilaksanakan Rabu (16/9/2015) di Ruang
Sidang Gedung Fakultas Kedokteran UB lantai 6.
http://prasetya.ub.ac.id/cmsub/javascript/tiny_mce/plugins/pagebreak/img/trans.gif
Dikatakan oleh H. Hamong Suharsono, Infeksi oleh kuman H. pylori pada manusia menimbulkan berbagai aspek
klinis terutama ulkus peptikum, lymphoma lambung dan gastritis atropik yang semuanya berpotensi menimbulkan
kanker lambung. Hal ini menyebar luas dan diperkirakan menginfeksi lebih dari separuh penduduk dunia.
Pengobatan degan antibiotika selama ini dirasa tidak terlalu efektif lagi, utamanya karena menimbulkan resistens.
Upaya penemuan vaksin untuk mengatasi efek resistensi dengan harapan dapat meradikasi infeksi kuman yang
patogen ini, belum berhasil walaupun sudah dilakukan lebih dari 25 tahun. Hal ini dikarenakan selama ini baru
ditemukan protein yang mampu menurunkan kolonisasi kuman namun belum optimal dan akan mencegah
terjadinya ilkus peptikum yang merupakan dampak klinis yang paling patogenik dalam infeksi H.plyori.
Menurut Hamong penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter dan potensi imunogenesitas protein sub unit
pili 49.6 kDa bakteri Helicobacter plyori serta potensinya sebagai bahan diagnostik melalui studi in Vitro dan in
Vivo. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan pembiakan H.plyori isolat Mataram
dalam medika TGC dan dilakukan uji hemaglutenasi, untuk memilih isolat yang paling kuat. Penelitian ini juga
menganalisis penggunaan protein pili sebagai bahan antigen diagnostik.
Dari penelitian tersebut Hamong dapat menyimpulkan secara In Vitro, protein pili H.Plyori 49.6 kDa adalah
protein hemaglutinin yang merupakan molekul adhesi pada sel epitel lambung. Dalam uji In Vitro juga diketahui
bahwa antibodi protein pili 49.6 kDa. H.plyori, mempunyai daya hambat adhesi, dan protein pili BM 49.6 kDa
secara In Vivo bersifat imunogenik dan protektif dalam mengurangi rusaknya epithel lambung pasca uji tantang
dengan H.plyori patogen.
H. Hamong Suharsono, Drh., M.Kes. dilahirkan di Banyuwangi 8 Oktober 1963. Suami dari Sri Widowati ini
merupakan anak dari bapak Mohammad Salimdan Ibu Siti Aminah. Sejak tahun 1988 hingga sekarang aktif
menjadi dosen di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Denpasar Bali.[dimas/ Humas UB]
Download