Menjadi Saksi Kristus

advertisement
Menjadi Saksi Kristus
Ditulis oleh Saumiman Saud
Kamis, 30 April 2009 14:37
(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b)
Kita
tidak diminta Tuhan Yesus datang ke gereja dengan konsep 4 D. Apa
maksudnya? 4 D itu adalah Datang, Duduk, Diam, Dengar, tetapi kita
perlu 4 P, apa itu?
Pikirkan baik-baik, Pelajari Firman Tuhan,
Persiapkan diri, dan Pergi menjadi saksi
Kristus. Seberapa
pentingkankah menjadi Saksi Kristus?
Sebagai
umat Tuhan, kadang kita lalai akan tugas kita yang paling penting.
Kita
berpikir apabila telah menghabiskan waktu berjam-jam melayani
di gereja itu sudah
cukup. Padahal ada suatu tugas yang sangat
mendasar, yang harus kita lakukan. Yakni
pergi menjadi saksi
Kristus. Menyaksikan kepada orang banyak, apa yang Yesus
perbuat
terhadap diri kita.
Dalam sebuah majalah bulanan Moody diceritakan tentang seorang bernama
Peter
Stam. Di situ dikatakan bahwa ia tidak pernah menyia-nyiakan
kesempatan untuk
bersaksi bagi Kristus. Pada suatu hari ia masuk ke
dalam sebuah “Lift”. Dalam lift itu
Peter Stam hanya berdua
dengan seorang wanita petugas lift itu. Peter Stam berkata
kepada
petugas lift itu, “Kiranya perjalanan anda yang terakhir di
dalam hidup ini
adalah naik (menuju ke sorga), bukan turun (menuju
ke neraka)”.
Petugas
itu kaget mendengar perkataan itu. Sebagai jawaban, Peter Stam hanya
memberikan senyuman manis. Selanjutnya Peter Stam berkata: “Sekarang
saya
berumur 70 tahun dan tidak lama lagi saya akan bertemu dengan
Juruselamat saya.
Saya harap saya akan bertemu dengan anda nanti di
sana
”
Inilah kesaksian yang diberikan dengan berani oleh
Peter Stam. Kesaksian yang
singkat, namun sangat menyentuh hati
seseorang. Saya pikir kita juga dapat
melakukannya.
1.
Bersaksi adalah menceritakan apa yang kita
alami
1/6
Menjadi Saksi Kristus
Ditulis oleh Saumiman Saud
Kamis, 30 April 2009 14:37
Setiap
orang yang mengaku Yesus sebagai Juruselamatnya, maka panggilan
untuknya adalah menjadi saksi. Setiap orang percaya harus mengetahui
tugas ini.
Namun tidak jarang kita temukan masih banyak orang-orang
percaya yang masih takut
bersaksi. Mengapa takut bersaksi? Apabila
kita pergi ke pengadilan, jika ada seorang
saksi yang takut bersaksi
maka kemungkinan besar bahwa kesaksiannya itu bohong
atau tidak
benar. Kemungkinan lain adalah saksi tersebut sedang diintimidasi,
ditekan, diancam dan sebagainya, sehingga ia takut.
Mengapa
orang Kristen tidak berani bersaksi? Apakah kita sedang percaya pada
Juruselamat yang palsu? Apakah kita sedang berada di bawah ancaman?
Ingatlah, ayat
18 berbunyi: “Yesus telah menerima segala kuasa
baik di sorga dan di bumi” Artinya
bahwa, Yesus berkuasa atas
segala-galanya.
Biasanya
di pengadilan, seorang saksi dihadirkan tugasnya untuk menceritakan
dengan jujur dan benar apa yang diketahuinya saja. Ia tidak perlu
membela diri,
berdebat atau berusaha meyakinkan orang lain. Orang
lain mau percaya atau tidak,
bukan masalah yang penting saksi
tersebut telah menceritakan dengan jujur dan benar.
Ketidakpercayaan
seseorang tidak akan mengubah kebenaran menjadi salah.
Sedangkan
untuk membela ada tugas orang lain lagi, yang kita sebut dengan
pengacara atau pembela. Orang ini dibekali berbagai ilmu dan ahli
untuk membela
kliennya. Jadi jelas sekali, bersaksi cukup gampang
bukan. Ceritakanlah apa saja yang
anda ketahui.
Konteknya kita sebagi orang percaya, kalau kita diminta menjadi
saksi
artinya; kita mesti ceritakan apa saja yang anda alami bersama
Tuhan Yesus. Memang
saya mengetahui untuk memulainya tidak gampang.
Apalagi kadang kita harus
menghadapi mereka yang keras kepala dan
tegar tengkuk, sehingga menutup telinga
ketika mendengar kesaksian
kita. Itu sebabnya kita perlu mencari celah-celah dan
momen
percakapan yang tepat, sehingga dengan mulus menceritakan kesaksian
kita. Kita juga memerlukan adanya cara dan teknik yang memancing
agar pintu hati
orang-orang boleh terbuka mendengar kesaksian kita.
2/6
Menjadi Saksi Kristus
Ditulis oleh Saumiman Saud
Kamis, 30 April 2009 14:37
Saya mencoba memberikan beberapa tips untuk kita. Saya yakin setiap
kita juga dapat membuat tips itu sendiri untuk memancing diri supaya
anda dapat
bersaksi.
1. Misalnya ketika
anda bertemu dengan seseorang? Maka biasanya kita
berbasa-basi
dengan berkata Hallo, apa kabar? Mungkin dia akan menjawab Kabar
baik?
Lalu pasti ia akan bertanya balik pada bagaimana kabar
kita? Maka kita bisa menjawab
dengan jawaban yang memancing:
“Keadaan
saya lebih baik dari waktu-waktu kemarin?”
Dia bakal bertanya,
“apakah anda sakit?”
Maka terbukalah kesempatan bagi anda
untuk mulai bersaksi.
“Saya tidak sakit, namun semenjak tiga
tahun yang lalu saya menerima keselamatan
dari Tuhan Yesus, maka
hidupku rasanya setiap hari lebih baik dari kemarin”
2. Kalau anda
kebetulan naik taksi, lalu hendak memulai pembicaraan anda dengan
sang sopir. Mungkin kalimat ini dapat membantu “ Saya dengar
sangat
berbahaya kalau jalan di jalan ini pada waktu malam?”
Mungkin iya akan menjawab, iya banyak perampoknya atau apa saja?
Lalu kita
bertanya lagi,
“tahukah anda di mana yang paling
aman?”
Barangkali ia akan menjawab tidak tahu, satu dia
sebutkan satu tempat.. Maka kita
dapat mengatakan
: “Hidup yang
paling aman dalam diri saya adalah adalah semenjak saya menyerahkan
pimpinannya kepada Tuhan Yesus“
3. Selain uang dan
kartu kredit ada orang yang bangga meletakkan foto-foto
keluarganya
di dalam dompet. Anda boleh coba itu. Lalu anda keluarkan dompet dan
memperkenalkan diri, ini isteri atau suami dan anak-anak. Lalu anda
dapat
melanjutkannya, namun sesungguhnya, sejak 5 tahun yang lalu
saya tidak menjadi
kepala rumah tangga. Atau semenjak 5 tahun lalau
suami saya tidak menjadi kepala
rumah tangga, kalau anda seorang
wanita. Tentu hal ini mengundang pertanyaan?
Mengapa? Maka jawaban
kita: “Semenjak saya percaya pada Tuhan Yesus sebagai
Juruselamat pribadi saya, maka kepala Rumah Tangga kami adalah Yesus
Kristus, itu sebabnya saya tidak pernah merasa kuatir akan kehidupan
keluarga kami
baik keuangan, kesehatan, pekerjaan, kemanan dan
sekolah anak-anak.”
3/6
Menjadi Saksi Kristus
Ditulis oleh Saumiman Saud
Kamis, 30 April 2009 14:37
1.
Bersaksi bukan untuk memenangkan jiwa
Jelas
sekali Alkitab mencatat bahwa kita diminta bersaksi. Hanya bersaksi
dan
tidak ada tugas memenangkan jiwa, walaupun akhirnya ada orang
yang dimenangkan
bagi Tuhan. “Dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria
dan sampai ke ujung bumi
“(Kis 1:8b). Kesaksian kita
akan Kristus itu tidak hanya dilakukan di dalam lingkungan gereja,
tetapi kita akan keluar menerobos komunitas umum. Maksudnya,
kesaksian itu akan
disampaikan kepada mereka yang ras, bangsa dan
bahasa yang lain juga.
Konsep pelayanan yang ada di dalam Matius 10:5-6 agak berbeda.
Waktu itu sasaran penginjilannya hanyalah orang-orang Yahudi, maka
sekarang
sasarannya adalah ‘semua bangsa’! Untuk mencapai
ini maka orang-orang percaya
pada saat itu mengalami tekanan dan
ancaman, sehingga karena pekabaran Injil
mereka diancam, ditangkap
bahkan dibunuh. Dengan demikian maka diaspora terjadi,
para rasul
dan pekabar Injil beserta orang-orang percaya berpencar ke seluruh
penjuru bumi. Itu sebabnya hari ini kita mendapat kesempatan
mendengarkan kabar
keselamatan itu.
Terlalu egois, kalau kekristenan adalah agamanya orang Yahudi saja.
Bahkan ada konsep pemikiran yang salah yang mengatakan bahwa Kristus
adalah
Juruselamat untuk orang Yahudi saja. Kristus datang ke
dunia hendak menyelamatkan
semua orang, itu sebabnya Kristus bukan
hanya untuk golongan atau untuk bangsa
tertentu saja. Tugas kita
menjadi saksi buat semua orang di dunia ini.
Kondisi pada jaman itu sebagai saksi Kristus tentu sangat berbahaya,
sebab pihak pemerintah Roma tidak segan-segan menangkap mereka. Jadi
walaupun
bersaksi itu gampang, namun pelaksanaannya cukup sulit.
Namun kita perlu bersyukur
kalau saat ini masih diberi kesempatan
bercerita pada orang lain, ketimbang bercerita
4/6
Menjadi Saksi Kristus
Ditulis oleh Saumiman Saud
Kamis, 30 April 2009 14:37
hal-hal yang tidak
berguna, bukankah lebih baik kita menceritakan tentang Yesus.
Tugas
yang diberikan Tuhan Yesus bukan untuk memenangkan orang, hanya
bersaksi. Dan Roh Kudus yang bekerja.
1.
Bersaksi itu mandatnya dari Yesus
Kristus
Yesus tidak memanggil kita untuk mati
bagi-Nya, hal ini tidak ada gunanya, sia-sia.
Tetapi Yesus memanggil
kita untuk hidup bagi-Nya, memberitakan Injilnya.
Pertanyaannya
adalah, mana lebih sulit hidup bagi Tuhan Yesus atau mati bagi Tuhan
Yesus? Spontanitas ada yang mengatakan mati bagi Tuhan Yesus? Sebab
ia
merasakan betapa menderitanya mati bagi Kristus itu. Tetapi saya
ingin mengatakan
kepada anda, bahwa hidup bagi Kristus akan lebih
sulit. Sebab seumur hidup kita
berjuang untuk Kristus. Kalau
mati bagi Kristus gampang saja, mungkin secepat
selentikan, kita
sudah mati. Namun bila hidup bagi Kristus kita memiliki tantangan
seumur hidup. Itu sebabnya, tidak kalah penting kehidupan pribadi
dari orang yang
menjadi saksi ini juga sangat diperhitungkan.
Lihat ayat 19-20,
Amanat Agung Tuhan Yesus. Di
sana
dikatakan ‘Jadikanlah semua bangsa muridKu’. Kalau kita
perhatikan di dalam teks
bahasa aslinya ‘
jadikan murid’
adalah
satu-satunya kata perintah dalam bagian ini. Sedang ‘
pergilah
’,
‘
baptislah
’, dan
‘ajarlah’
apa yang merupakan
tindakan seorang murid. Karena amanat Agung adalah perintah
Tuhan
sedangkan Tuhan juga telah memiliki kuasa baik di sorga maupun di
bumi, tentu kita tidak perlu takut menjadi saksi. Memang untuk
menjadi saksi perlu
hikmat, supaya kita tidak terjebak pada
orang-orang yang hendak mencelakakan kita
sebelum waktunya tiba.
Artinya, jikalau didalam bersaksi itu ternyata ada bahaya yang
terjadi, jika memang masih ada kesempatan bagi kita melepaskan diri,
tentu
dengan hikmat kita mengambil kesempatan tersebut. Kemungkinan
Tuhan Yesus akan
memakai kita lagi di kesempatan dan waktu yang
lain.
5/6
Menjadi Saksi Kristus
Ditulis oleh Saumiman Saud
Kamis, 30 April 2009 14:37
Kalau ada orang bertanya, mengapa kita ngotot menyaksikan tentang
Kristus. Maka jawabannya adalah di dalam Kisah
4:12
- “Dan keselamatan
tidak ada di dalam siapa pun juga selain di
dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini
tidak ada nama lain yang
diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan”.
Jadi
tidak dapat ditawar-tawar lagi, hanya Tuhan Yesus yang paling
berkuasa dan siapa
pun orangnya harus tunduk pada-Nya. 1Yohanes
5:11-12 “Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan
hidup yang kekal kepada kita dan
hidup itu ada di dalam AnakNya.
Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup;
barangsiapa tidak
memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup”.
Itulah sebabnya apabila dikatakan bahwa orang yang tidak
percaya pada Tuhan Yesus
Kristus sebagai Juruselamat pribadinya akan
masuk neraka, hal ini bukan
menakut-nakuti. Tetapi kebenarannya
memang demikian. Karena Kristus adalah
satu-satunya Juruselamat dosa
manusia. Tentu bagi yang tidak mau percaya dan
menerima Yesus
sebagai Juruselamat harus membayar dosanya sendiri. Demi Tuhan
Yesus dan kita mengasihi sesama, maka jangan takut menjadi saksi
bagi Kristus.
Perintah Tuhan Yesus itu meminta kita “pergi”, dengan
demikian kita didorong
untuk keluar, bukan hanya tunggu di dalam.
Pergi juga berarti, kita harus keluar dari
gereja dan menjadi saksi.
Di mana saja, kapan saja dan untuk siapa saja. Mungkin
tempat itu
adalah kantor, kampus, pasar, di atas kereta api, bus, pesawat.
Sudah dan bersediakah anda menjadi saksi-Nya? Ingatlah, amanat Agung
ini berlaku
bagi semua orang percaya.
6/6
Download