1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah utama dalam peningkatan produksi ternak adalah penyediaan pakan.
Pada saat ini penyediaan pakan terutama sebagai sumber protein dan energi dipenuhi
dari impor dan sebagai konsekuensinya harga pakan meningkat. Efisiensi penggunaan
pakan dapat dilakukan dengan pemberian bahan imbuhan (feed additive) atau zat
pemacu tumbuh (growth promotant). Zat pemacu tumbuh yang umum dipakai berasal
dari kelompok antibiotika seperti zink-basitrasin, monensin, tetrasiklin dan penisilin.
Perkembangan persyaratan keamanan pangan membatasi penggunaan antibiotika
karena selain sifat positifnya yang menahan infeksi bakteri patogen, juga membunuh
mikroba pencernaan yang menguntungkan, dan menyebabkan resistensi. Oleh karena
itu, saat ini para pakar nutrisi mengalihkan penggunaan zat pemacu dengan bahan
antara lain seperti bioaktif dan probiotik.
Nutrisi ternak dapat diartikan secara singkat yaitu serangkaian proses/kimiawi dan
faali yang mengubah nutrien penyusun pakan menjadi nutrien penyusun tubuh ternak.
Nutrien penyusun pakan ternak harus dapat digunakan untuk berbagai keperluan
pertumbuhan sel tubuh, pengganti sel tubuh yang rusak dan mati, serta dapat
menghasilkan produk yang berupa energi, bulu, wool, telur ataupun susu dan
sebagainya. Sebagian besar ternak yang sudah disapih akan mendapatkan pakan yang
berasal dari tanaman. Tanaman pakan ternak mengandung berbagai nutrien yang
sama seperti yang terkandung di dalam tubuh ternak hanya kadarnya yang berbeda.
2
Bahkan antara spesies maupun bagian-bagian tanaman serta hasil sampingnya
berbeda kadar nutriennya/fraksinya (Kamal, 1994).
Tidak hanya untuk manusia, probiotik juga dipakai sebagai pakan tambahan
ternak. Di Eropa, probiotik tidak hanya berfungsi sebagai pakan tambahan, melainkan
digunakan juga untuk menggantikan antibiotik. Probiotik adalah mikroba hidup
dalam media pembawa yang menguntungkan ternak karena: menciptakan
keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan sehingga menciptakan kondisi
yang optimum untuk pencernaan pakan dan meningkatkan efisiensi konversi pakan
sehingga memudahkan dalam proses penyerapan zat nutrisi ternak, meningkatkan
kesehatan
ternak/daya
tahan
tubuh
ternak,
mempercepat
pertumbuhan,
memperpendek jarak beranak, menurunkan kematian pedet, mengendalikan dan
menekan jumlah bakteri penyebab penyakit. Dampak ini pada akhirnya meningkatkan
produktivitas ternak, baik dalam bentuk daging, susu atau telur. Hasil kajian yang
telah dilakukan pada ternak mampu menaikkan produksi susu 15-20 % dan produksi
daging 20 %, sehingga menekan biaya produksi (http://ternakkita.blogspot.com).
Bakteri asam laktat seperti Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophilus,
Bifidobacteria thermophilum dan jenis fungi seperti Saccharomyces cerevisiae adalah
contoh-contoh probiotik yang telah diproduksi secara komersial. Lingkungan
menyenangkan untuk pertumbuhan bakteri menguntungkan (penurunan pH dengan
memproduksi asam laktat) akan tercipta dengan mensuplai probiotik pada ransum
ternak. Probiotik juga dapat mengurangi produksi racun dan menurunkan produksi
amonium dalam saluran pencernaan (http://www.inovasionline.com.)
3
Nutrisi pakan ternak RI 1 kaya akan mineral, ion dan protein alami yang sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas ternak. Aplikasi nutrisi
pakan ternak cair ini mampu mencukupi kebutuhan asam amino dan gizi ternak dan
pemenuhan
kebutuhan
gizi
bagi
ternak
ini
sangat
membantu
produksi
mikroorganisme yang ada dalam pencernaan dan peningkatan efisiensi hasil sintesa
protein dan akhirnya untuk meningkatkan produksi ternak .
Nutrisi pakan ternak cair RI 1 sudah digunakan oleh para peternak. Untuk
kawasan Yogyakarta nutrisi pakan ternak cair RI 1 ini digunakan oleh peternak ayam
yang ada di Wonosari kemudian hasil dagingnya dipakai oleh restoran fast food yang
ada di Yogyakarta. Menurut peternak, nutrisi pakan ternak cair RI 1 ini digunakan
sebagai pengganti fungsi antibiotik yang selama ini di pakai oleh peternak karena
setelah peternak menggunakan pakan ternak cair RI 1 ini, hasil ternak mereka tidak
berkurang, produk daging lebih baik dan ternak-ternak mereka tahan terhadap
penyakit tanpa vaksinasi. Meskipun tidak diketahuinya proses produksi/pembuatan
pakan ternak cair RI 1, tetapi dilihat dari berbagai macam kandungan nutrisi seperti
asam amino, mineral dan hormon serta adanya kesaksian dari para peternak unggas
pengguna pakan ternak cair RI 1 ini, yang mana hasil ternak mereka mengalami
kenaikan, produk daging lebih baik dan ternak-ternak mereka tahan terhadap penyakit
tanpa vaksinasi maka peneliti menduga bahwa pada pakan ternak cair RI 1 terdapat
berbagai macam mikroorganisme yang hidup dan bermanfaat bagi ternak salah
satunya yaitu kelompok bakteri asam laktat.
4
B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang mendasari penelitian ini adalah apakah di dalam nutrisi pakan
ternak cair RI 1 terdapat bakteri asam laktat.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk deteksi ada tidaknya kelompok bakteri asam laktat
dengan cara isolasi dan identifikasi bakteri asam laktat yang terdapat pada nutrisi
pakan ternak cair RI 1.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi keberadaan bakteri asam
laktat yang bermanfaat untuk ternak pada nutrisi pakan ternak cair RI 1.
Download