Uploaded by User7116

Probiotik-Dan-Jaringan-Periodontal

advertisement
Probiotik dan Jaringan Periodontal
Probiotik adalah bakteri hidup yang apabila ditambahkan kedalam bahan
pangan dalam jumlah yang memadai dapat memberikan manfaat pada kesehatan
Host. Bererapa penelitian mengungkapkan bahwa probiotik dapat mencegah
timbulnya plak yang menjadi faktor predisposisi munculnya karies, penyakit
periodontal, serta halitosis (Sari, 2014). Umumnya bakteri yang sering digunakan
sebagai probiotik berasal dari golongan bakteri asam laktat yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri patogen melalui beberapa macam mekanisme
diantaranya produksi subtansi antibakteri seperti bakteriosin, asam laktat,
hidrogen peroksida dan diasetil (Markus dkk, 2012).
Bakteri Probiotik banyak terdapat di pada berbagai makanan dan produk
susu, baik yang terdapat maupun yang ditambahkan pada produk tersebut. Banyak
manfaat dari bakteri probiotik, antara lain membantu respon imun, meningkatkan
resistensi terhadap Pathogen, mengurangi bakteri merugikan dalam tubuh,
menjaga keseimbangan mikroba pada usus dan gastroistestinal, beberapa studi
saat ini
menunjukkan bahwa bakteri probiotik juga memiliki pengaruh
dalamekologi rongga mulut (Herawati dkk, 2011).
Penyakit periodontal merupakan penyakit dalam rongga mulut yang
diderita hampir 50% dari jumlah populasi orang dewasa. Penyakit periodontal
dikasifikasikan menjadi 2 gingivitis dan periodontitis. Gingivitis
dikarekteristikkan sebagai inflamasi pada gingiva, sedangkan periodontitis
merupakan kelanjutan dari gingivitis, terjadi kerusakan secara progresif (Sari,
2014). Periodontitis merupakan suatu inflamasi yang diakibatkan oleh infeksi
pada jaringan pendukung gigi, terjadi kerusakan secara progresif pada ligamen
periodontal dan tulang alveolar. Salah bakteri anaerob gram negatif yang berperan
dalam pembentukan plak subgingiva penyebab periodontitis adalah
Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Bakteri ini menghasilkan leukotoxin
yang berperan dalam menurunkan respon imun dalam gingiva serta mendegradasi
perlekatan epitel pada jaringan periodontal (Sari, 2014).
Bakteri probiotik yang merupakan bakteri asam laktat ini mampu
menghasilkan senyawa metabolit yang berfungsi sebagai antimikroba (Herawati
dkk, 2011). Proses fermentasi yang melibatkan bakteri asam laktat mempunyai
ciri khas yaitu terakumulasinya asam organik yang disertai penurunan pH. Efek
antimikroba dari asam organik akibat dari turunnya nilai pH dan juga bentuk
terdiosiasi dari molekul asam organik. Asam asetat dan asam propionat yang
dihasilkan bakteri asam laktat berinteraksi dengan sel membran dan
mengakibatkan asidifikasi intraseluler dan denaturasi protein. Efek bakterisidal
senyawa H2O2 menyebabkan oksidasi pada sel bakteri, sehingga mendenaturasi
sejumlah enzim dan terjadinya peroksidasi dan lipid membran meningkatkan
permeabilitas membran. H2O2 bersifat antibakteri karena menghambat
dekarboksilasi enzimatis. Selain itu terdapat bakteriosin, suatu peptida yang
bersifat antibakteri, toksin yang berupa protein yang dapat mencegah
pertumbuhan bakteri (Herawati, 2011). Bakteri dalam probiotik mencegah adhesi
dan invasi bakteri patogen (Sari, 2014).
Bakteri probiotik terbagi atas Lactobacillus and Bifidobacterium sebagai
bakteri yang paling banyak digunakan, Lactobacillus memiliki berbagai spesies
diantaranya Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, Lactobacillus lactis,
Lactobacillus helvticus, Lactobacillus salivarus, Lactobacillus plantrum,
Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus rhamnosus,
Lactobacillus reuteri, Lactobacillus fermentum. Bifidobacterium memiliki
beberapa spesies diantaranya bifidobacterium bifidum, bifidobacterium longum
dan infantis (Suryakan, 2015).
Download