BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produktivitas

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Produktivitas merupakan salah satu faktor yang mendominasi suatu perusahaan
untuk tetap bertahan dan menjalankan perusahaan mereka. Semakin tinggi tingkat
produktivitas perusahaan tersebut berarti semakin besar keinginan perusahaan
tersebut untuk tumbuh dan berkembang. Karena tingkat produktivitas sebuah
perusahaan menjadi salah satu tolak ukuran suatu perusahaan mencapai tujuan
mereka.
Besarnya tingkat pertumbuhan jasa konstruksi di Indonesia terjadi akibat
dorongan dari pemerintah yang ingin meningkatkan perkembangan ekonomi makro
Indonesia. Menarik berbagai negara asing untuk membidik pasar Indonesia. Sekitar
120 perusahaan mesin, konstruksi, dan kendaraaan alat berat asing membidik pasar
Indonesia. Perusahaan – perusahaan tersebut berasal dari China, Singapura, Thailand,
Belgia, Malaysia, dan India. Ke -120 perusahaan itu antara lain AVIC International
Aero-Development Corporation, Osaint Heavy Industries Co Ltd, Changsha Keda
Construction Mechanical Manufacturing Co Ltd, dan Eternal Tech Coastal
Machinery Co Ltd. Banyaknya pesaing yang bermunculan di Indonesia menuntut
perusahaan – perusahaan untuk mempunyai kompetensi dan terus meningkatkan
produktivitas perusahaan mereka agar mereka dapat bersaing dengan perusahaan
lainnya.
1
2
Produktivitas sering pula dikaitkan dengan cara dan sistem yang efisien,
sehingga proses produksi berlangsung tepat waktu dan dengan demikian tidak
diperlukan kerja lembur dengan segala implikasinya, terutama implikasi biaya. Dan
kiranya jelas bahwa yang merupakan hal yang logis dan tepat apabila peningkatan
produktivitas dijadikan salah satu sasaran jangka panjang perusahaan dalam langka
pelaksanaan strateginya.
Produktivitas
dipengaruhi
oleh
adanya
peningkatan
efesiensi
(waktu,bahan,tenaga), sistem kerja, teknik produksi, dan adanya peningkatan
keterampilan dari tenaga kerjanya. Managerial skill atau kemampuan pimpinan
perusahaan, lingkungan kerja yang baik, disiplin kerja tenaga kerja, kesehatan dan
keselamatan kerja bagi tenaga kerja, fasilitas kerja. Efisiensi tenaga artinya seluruh
karyawan yang menjadi anggota perusahaan tersebut melakukan job desk mereka
dengan tepat dan cepat.
Perusahaan perlu melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang
diharapkan dapat menciptakan bahkan meningkatkan kondisi dan lingkungan kerja
yang aman dan nyaman bagi para karyawan. Dan juga diharapkan program ini dapat
menurunkan tingkat kecelakaan kerja. Karena jika seorang karyawan mengalami
kecelakaan yang disebabkan oleh rasa tidak aman dan nyaman dalam melakukan atau
menjalankan pekerjaan mereka. Para karyawan tidak hanya merugikan pribadi
pekerja itu sendiri tapi juga perusahaan tempat ia bekerja.
Pada saat terjadi kecelakaan kerja, perusahaan harus menanggung biaya
pengobatan dan biaya rumah sakit atau bahkan menanggung biaya penguburan jika
korban meninggal dunia. Hilangnya waktu kerja karyawan yang menjadi korban dan
rekan-rekan karyawannya yang ikut menolong dapat menghambat kelancaran
pekerjaan. Bahkan ketika perusahaan harus merekrut karyawan baru dan memberi
3
pelatihan akibat salah satu dari pekerjaan mengalami kecelakaan kerja juga dapat
menurunkan
mental atau kondisi psikis para karyawan lainnya. Kerugian yang
terjadi bagi karyawan adalah
karyawan dapat mengalami luka-luka, cacat fisik
bahkan meninggal dunia.
Perusahaan industri khususnya konstruksi, penggunaan alat – alat berat
menjadikan lingkungan kerja memiliki resiko yang cukup besar. Banyak berbagai
macam faktor dan kondisi yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di tempat kerja,
seperti
kurangnya
perawatan
terhadap
perlengkapan
kerja,
peralatan
dan
perlengkapan kerja yang sudah tidak layak pakai, penggunaan peralatan kerja yang
tidak sesuai dengan prosedur, dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan
berkewajiban melakukan berbagai cara untuk meningkatkan keselamatan dan
kesehatan kerja para pekerja pada perusahaan itu.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan sesuatu hal yang sangat perlu
di perhatikan. Karena sangat berhubungan erat dengan pekerja lapangan yang bekerja
di proyek maupun pekerja kantor dan tamu yang datang berkunjung ke proyek agar
terlindung dari banyak hal atau kejadian yang seharusnya tidak terjadi dan
menimbulkan akibat buruk terhadap keselamatan dan kesehatan diri. Banyak pekerja
lapangan maupun kantor yang lalai akan penggunaan alat pelindung diri dan lupa
terhadap pentingnya alat pelindung diri tersebut. Banyak perusahaan yang berhasil
dalam industri konstruksi ini juga memiliki prestasi yang baik dalam kesehatan dan
keselamatan kerja, sebagaimana halnya juga terjadi pada pekerja, mandor,karyawan
kantor yang terbaik dan paling produktif.
Riset yang dilakukan International Labour Organization (ILO), setiap tahun
diseluruh dunia 2 juta orang meninggal karena masalah – masalah akibat kerja . Dari
jumlah ini, 354.000 orang mengalami kecelakaan fatal. Disamping itu, setiap tahun
4
ada 270 juta pekerja yang mengalami kecelakaan akibat kerja dan 160 juta yang
terkena penyakit akibat kerja.
Menurut Anizar (2009), menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan kerja yang
terjadi secara umum 80-85% disebabkan karena faktor manusia yaitu unsafe action.
Unsafe action yaitu tindakan yang salah dalam bekerja dan tidak sesuai dengan yang
telah ditentukan (human eror), biasanya terjadi karena ketidak seimbangan fisik
tenaga kerja dan kurangnya pendidikan. Sedangkan yang disebabkan oleh kondisi
lingkungan kerja yang tidak baik atau kondisi peralatan kerja yang berbahaya (unsafe
condition) yang biasanya dipengaruhi oleh hal-hal seperti alat-alat yang tidak layak
pakai, alat pengaman yang kurang memenuhi standar. Kedua hal tersebut
menjelaskan bahwa perilaku manusia merupakan penyebab utama terjadinya
kecelakaan di tempat kerja.
Pekerjaan atau karir merupakan salah satu komponen terpenting dalam
kehidupan manusia di manapun dan kapanpun mereka berada, mereka akan merasa
sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan atau karir yang jelas atau
bahkan terpaksa kehilangan pekerjaan yang disebabkan oleh suatu kecelakaan ketika
sedang bekerja. Apalagi jika mereka bekerja di perusahaan yang bergerak dibidang
konstruksi dimana memiliki tingkat resiko pekerjaan yang tinggi, Salah satu
contohnya adalah PT Juhdi Sakti Engineering. Perusahaan ini bergerak dibidang
konstruksi sejak tahun 1993 yang terletak di Serang. PT Juhdi Sakti Engineering
adalah perusahaan yang terus memperhatikan karir yang baik untuk seluruh
pekerjanya, dan saat ini memiliki 300 pekerja yang dimana sebagian besar
pekerjanya bekerja pada tingkat resiko yang tinggi terhadap terjadinya kecelakaan
kerja . Komitmen PT. Juhdi Sakti Engineering ingin mencapai zero accident dalam
5
semua proyek yang mereka kerjakan. Tetapi melihat 1 tahun sebelumnya terjadi 2
kecelakaan yang dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.
1.1 Tabel Jenis Kecelakaan dan Keterangannya
Jenis Kecelakaan
Terjepit
Lokasi Kejadian
ketika Banten, 5 Juni 2011
Keterangan
Mengalami :
melakukan
Karyawan menderita
pemasangan pipa baja
keretakan dan memar dibagian
tangan
Operator crank
Gorontalo, 19 feb 2012
terlempar keluar
Mengalami :
Operator
mengalami
luka
dalam akibat terlempar keluar
Terjatuh dari
Gorontalo, 24 maret 2012
ketinggian 10900mm
Mengalami :
-
Tulang kaki kanan di
atas tungkai patah
-
Tulangbagian pinggul
retak
-
Tulang belakang patah
Sumber : PT. Juhdi Sakti Engineering
Melihat hal tersebut, perusahaan gagal melaksanakan zero accident akibat
kordinasi dilapangan tidak efektif, sehingga karyawan banyak dirugikan. Dengan
kejadian ini kita ingin mengetahui bagaimana tanggung jawab perusahaan terhadap
karyawan yang mengalami kecelakaan dan bagaimana peran asuransi dalam
pemenuhan kewajibannya. Disamping itu dengan kecelakaan yang meningkat dari
tahun sebelumnya, perlu dipertanyakan
program safety first PT. Juhdi Sakti
Engineering, yang dampaknya akan menganggu produktivitas dan kinerja
perusahaan.
6
Melihat begitu pentingnya peran keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam
menentukan keefektifan kinerja suatu perusahaan maka penulis memilih judul
“Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), serta Asuransi
terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Juhdi Sakti Engineering
Serang”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan hal–hal yang diuraikan diatas, maka permasalahan yang dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimanakah pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas
kerja karyawan PT. Juhdi Sakti Engineering?
2) Bagaimana pengaruh asuransi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Juhdi
Sakti Engineering?
3) Bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta asuransi
terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Juhdi Sakti Engineering?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang sesuai dengan rumusan masalah diatas adalah:
1) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Juhdi Sakti Engineering.
2) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh asuransi terhadap produktivitas kerja
karyawan PT. Juhdi Sakti Engineering.
3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
serta asuransi terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Juhdi Sakti Engineering.
7
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang di dapat dari penenelitian ini adalah :
1) Manfaat Pendidikan
•
Dapat dijadikan sumber ilmu dan memperluas pengetahuan bagi para
pembaca.
•
Dapat dijadikan bahan penelitian lanjutan bagi para peneliti dalam bidang
terkait.
•
Dapat menambah pengetahuan penulis mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja (K3) serta asuransi terhadap produktivitas kerja karyawan dalam suatu
perusahaan.
2) Manfaat Bagi Perusahaan
•
Dapat dijadikan referensi dan masukan kepada perusahaan agar dapat
mengetahui faktor apa saja yang dapat meningkatkan produktivitas kerja
pegawai di PT. Juhdi Sakti engineering.
•
Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) serta asuransi terhadap produktivitas kerja karyawan.
•
Agar perusahaan dapat mengetahui sejauh mana asuransi yang telah
dilaksanakan di PT. Juhdi Sakti Engineering.
Download