viii ABSTRAK Konstitusi merupakan hukum tertinggi dari suatu

advertisement
ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga
ABSTRAK
Konstitusi merupakan hukum tertinggi dari suatu negara, Indonesia
mempunyai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebagai konstitusi tertulis negara. Berdasarkan teori jenjang norma peraturan yang
berada dibawah konstitusi (sebagai hukum tertinggi) tidak boleh bertentangan
dengan konstitusi tersebut, maka dari itu untuk menjaga agar konstitusi tetap
terjaga sebagaimana mestinya maka dibentuklah sebuah Mahkamah Konstitusi
salah satu yang menjadi kewenangan lembaga tersebut adalah pengujian undangundang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
dalam kewenangannya Mahkamah Konstitusi hanya berwenang untuk
menyatakan sebuah undang-undang bertentangan atau tidak dengan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, namun dalam
perkembangannya putusan Mahkamah Konstitusi perihal pengujian undangundang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
tersebut, Mahkamah Konstitusi memberikan sebuah rumusan norma baru yang
berbeda dengan norma sebelumnya serta putusan yang memberikan syarat agar
undang-undang yang bersangkutan dipandang konstitusional ataupun tidak
konstitusional, putusan tersebut dikenal dengan putusan konstitusional bersyarat (
Conditionally Constitutional ) dan putusan tidak konstitusional bersyarat (
Conditionally Unconstitutional ) yang menyebabkan sebuah rumusan norma
dalam pasal yang diberi syarat tersebut rumusannya berbeda dengan rumusan
pasal yang sebelumnya, sementara kewenangan perumusan norma sebuah undangundang melekat pada badan pembentuk undang-undang yaitu legislatif. Hal ini
dianggap sebagai pintu masuk bagi Mahkamah Konstitusi untuk “melangkahi”
kewenangan badan legislatif.
Kata Kunci : Perumusan Norma, Konstitusional bersyarat, Tidak
Konstitusional bersyarat.
viii
SKRIPSI
Perumusan Norma Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
Muhammad Zainal Abidin
Download