1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada perkembangan

advertisement
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada perkembangan bisnis saat ini dan untuk menghadapi persaingan global
dibutuhkan kualitas yang baik pada struktur produk yang dimiliki oleh suatu perusahaan
agar dapat bersaing dengan perusahaan lain baik dari dalam dan luar negeri. Hal ini
dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan kualitas yang sangat
baik dan mendapatkan kepercayaan dari konsumen adalah dengan mengurangi jumlah
reject pada proses produksi suatu produk. Rejectnya produk dapat disebabkan oleh
banyak hal baik dalam segi manufacture, mesin, proses produksi, dan human error.
PT. Harapan Busana Apparel adalah sebuah perusahaan yang berada di Kawasan
Berikat Nusantara. Perusahaan ini bergerak di bidang Garment yang berfokus pada jasa
penjahitan pakaian yang di impor dan di ekspor. Sistem yang digunakan pada proses
produksi adalah disesuaikan dengan pesanan pelanggan (make to order) dan dalam
jumlah yang banyak.
Selama ini PT. Harapan Busana Apparel melakukan pengendalian kualitas
berdasarkan pengalaman dan perkiraan, karena belum adanya metode pengukuran untuk
dokumentasi dan hal ini mengakibatkan pihak manajemen perusahaan tidak mengetahui
seberapa baik pengendalian terhadap kualitas telah dilakukan. Dalam jumlah produksi
yang besar dan dengan jumlah reject yang tidak diketahui secara signifikan
menyebabkan perusahaan sering mengalami kerugian.
Oleh Sebab itu, diperlukan suatu metode yang dapat mendukung perbaikan
kualitas dengan tujuan untuk dapat menghindari reject produk yang lebih banyak lagi.
2
Metode Statistical Quality Control (SQC) dengan menggunakan The Analytical Tools
For Six Sigma dan dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dapat digunakan
sebagai alat yang dapat membantu pihak manajemen perusahaan dalam melakukan
perbaikan kualitas dan menyediakan informasi pengendalian kualitas yang mudah
dimengerti.
Dengan menggunakan perancangan sistem informasi manufaktur diharapkan
dapat memberikan solusi bagi perusahaan dalam pengendalian kualitas produknya dan
melakukan pengambilan keputusan terhadap perbaikan akibat reject barang yang terjadi.
Hal ini tentunya dilakukan untuk meningkatkan kualitas dari perusahaan dari segi
keuntungan perusahaan dan kualitas di mata konsumen.
1.2
Identifikasi dan Perumusan Masalah
1. Apa saja langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi jumlah
reject?
2. Bagaimana Metode Statistical Quality Control di dalam Metodologi Six
Sigma dapat memperbaiki kualitas produk dan mengurangi jumlah reject yang ada?
3. Bagaimana Sistem informasi manufaktur dapat membantu perusahaan dalam
mengendalikan kualitas produknya?
1.3
Ruang Lingkup
Sesuai dengan pengendalian kualitas dan perancangan sistem informasi yang
akan dibahas, berikut Pembahasan yang di prioritaskan antara lain :
3
•
Penelitian dilakukan di PT. Harapan Busana Apparel yang beralamat di
Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Jl. Sumatera Blok D-22 A , Cakung
Jakarta Utara 14140.
•
Dilakukan pada produk pakaian yang memiliki kecacatan akibat tenaga
mesin dan tenaga manusia pada PT. Harapan Busana Apparel.
1.4
•
Sistem pengendalian kualitas pada PT. Harapan Busana Apparel.
•
Perancangan Sistem Informasi pada PT. Harapan Busana ring.
Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
1. Mengetahui jenis cacat yang sering terjadi dan jumlah cacat pada masingmasing produk.
2. Mengindentifikasi dan menganalisa penyebab terjadinya cacat guna
menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperbaiki
kualitas produk tersebut.
3. Memberikan usulan perbaikan terhadap proses produksinya dengan harapan
dapat mengurangi jumlah produk cacat sehingga dapat mengurangi kerugian
terhadap produk.
4. Membuat suatu sistem informasi untuk mendukung proses pengawasan
kualitas (quality control) di perusahaan.
1.4.2
Manfaat
1. Mendapatkan kejelasan tentang jenis cacat yang sering terjadi dan
mengetahui faktor penyebabnya.
4
2. Metode
SQC dan FMEA yang dilakukan diharapkan dapat mengurangi
jumlah cacat yang terjadi dalam proses produksi.
3. Pembuatan sistem informasi mempermudah penyimpanan data produksi, data
cacat, dan data-data lainnya yang berhubungan dengan pengawasan kualitas.
4. Pembuatan sistem informasi membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan untuk memperbaiki kualitas dengan melihat analisa sistem
informasi yang dibuat sehingga perusahaan menjadi lebih kompetitif dalam
persaingan pasar.
1.5
Definisi Operasional
1.5.1
Latar Belakang Perusahaan
PT. Harapan Busana Apparel adalah suatu perusahaan manufaktur yang bergerak
dalam bidang garment. Atau bisa kita sebut memproduksi kebutuhan sandang konsumen
dari bahan baku kain sampai menjadi pakaian yang siap untuk dipakai konsumen.
Perusahaan ini berdiri sejak 1 Agustus 2000 dan dikelola dengan manajemen swasta
dengan status Perseroan Terbatas dengan kepemilikan asing di bawah izin dari Foreign
Capital Investment . Pemilik perusahaan berasal dari negara Korea Selatan di bawah
pimpinan Mr. Heung Kee Shin selaku pemilik perusahaan.
Produk utama yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah baju kaos, celana
panjang, celana pendek, baju tidur dan kemeja yang merupakan kebutuhan sandang
primer konsumen sehari-hari. Vendor yang menjual produk perusahaan ini antara lain
JC. Penney, Lane Bryan, Protren, Sears, Macys. Yang seluruh hasil dari produknya
100% di ekspor ke USA, Korea dan China. Dilihat dari tujuan ekspor yang dipilih dan
5
besarnya pangsa pasar yang ada menunjukan PT. Harapan Busana Apparel memiliki
standard internasional, produk yang dihasilkan terjamin kualitasnya.
Di samping memperbaiki mutu produknya, perusahaan juga selalu memperhatikan
kesejahteraan sumber daya manusianya, perangkat produksi, dan perluasan pangsa pasar
serta aktif dalam kegiatan sosial lingkungan masyarakat.
1.5.2
Visi dan Misi Perusahaan
Seperti yang terlihat dari lambang yang digunakan PT. Harapan Busana Apparel
dibawah ini
PT HARAPAN BUSANA APPAREL
Gambar 1.1 Lambang PT. Harapan Busana Apparel
Sumber : PT. Harapan Busana Apparel
Arti dari lambang yang ada ialah merupakan gambar pohon, yang mempunyai
makna untuk melindungi orang yang bernaung dibawahnya, lingkaran yang mengelilingi
pohon yang ada mempunyai makna
bahwa PT. Harapan Busana Apparel juga
memperhatikan lingkungan disekitarnya.
Visi dari PT. Harapan Busana Apparel adalah untuk selalu mengembangkan
variasi produk pakaian yang sudah ada sesuai dengan perubahan dan trend pasar, dan
membuat produk pakaian yang selalu berkualitas.
Adapun Misi dari PT. Harapan Busana Apparel adalah menjadi leader
perusahaan manufaktur di bidang garment dan menjadi nomor 1 di Indonesia. Dengan
cara menjadi nomor satu baik dalam sumber daya manusianya maupun kulitas produk
6
yang dihasilkan, serta motto yang dicanangkan ialah “ Menjadi nomor satu baik dari
People nya maupun Kualitas yang dihasilkan ”
1.5.3
Lokasi Perusahaan
Perusahaan ini terdapat di Jl. Sumatera Blok D – 22 A, Kawasan Berikat
Nusantara, Jl. Raya Cakung Cilincing, Jakarta 14140. Dengan luas area sebesar 6.354
m2. yang terbagi menjadi 1.080m2 untuk bagian cutting, 1.740m2 bagian sewing,
1.626m2 bagian finishing, 1.728m2 bagian warehouse, dan 360m2 untuk kantor. Semua
dari kegiatan perusahaan dilakukan di Lokasi. Dalam penentuan lokasi ini, perusahaan
memiliki berbagai pertimbangan diantaranya adalah lokasi ini sangat strategis karena
dekat dengan pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sehingga memudahkan dan
memperlancar kegiatan-kegiatan perusahaan dimana sangat berhubungan dengan ekspor
impor baik dalam hal penerimaan bahan baku dari para supplier maupun proses
pengiriman barang.
1.5.4
Manajemen Sumber Daya Manusia
1.5.4.1 Tenaga Kerja
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu bidang manajemen yang khusus
mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi perusahaan. Unsur
manajemen sumber daya manusia adalah manusia merupakan tenaga kerja pada
perusahaan. Dengan demikian fokus yang dipelajari manajemen sumber daya manusia
ini hanyalah masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja saja.
Fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari perencanan,
pengorganisasian,
pengarahan,
pemeliharan,
kedisiplinan,
dan
pemberhentian.
Tujuannya adalah agar perusahaan mendapatkan rentabilitas laba yang lebih besar dari
7
persentase tingkat bunga bank. Karyawan bertujuan mendapatkan kepuasan dari
pekerjaannya. Masyarakat bertujuan memperoleh barang atau jasa yang baik dengan
harga yang wajar dan selalu tersedia di pasar, sedangkan pemerintah selalu
mengharapkan pajak.
Setiap karyawan di PT. Harapan Busana Apparel dituntut untuk memahami
konsep kualitas untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu produk-produk yang
dihasilkan. Total Quality Management diterapkan pada setiap lapis organisasi
perusahaan sehingga setiap proses yang dilakukan terpacu pada motivasi untuk
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Secara berkala diselenggarakan pelatihanpelatihan yang menunjang agar kesadaran akan mutu menjadi budaya perusahaan.
Seluruh karyawan PT. Harapan Busana Apparel bekerja enam hari dalam
seminggu (Senin sampai dengan Jum’at) selama 8 jam per hari kerja, dari jam 07:30 –
15.30 WIB termasuk waktu istirahat selama 1 jam dari pukul 12:00 – 13:00. Shift kerja
tidak ada yang berubah. Setiap karyawan mendapat 1 Shift kerja selama 1 hari. Namun
apabila permintaan konsumen meningkat, terkadang mendapat lembur 2 sampai 5 jam
dalam sehari tergantung penjadwalan kerjanya.
8
Tabel 1.1 jumlah tenaga kerja PT. Harapan Busana Apparel
BAGIAN
TOTAL TENAGA
KERJA
KANTOR
10
PEMOTONGAN
75
PEMOTONGAN (QC)
8
PENJAHITAN
673
PENJAHITAN (QC)
69
PENYETRIKAAN
130
PENYETRIKAAN (QC)
13
MEKANIK
20
WAREHOUSE & PACKING
19
HELPER
18
SECURITY
12
SUPIR
3
TOTAL
1050
Sumber : PT. Harapan Busana Apparel
Sistem penerimaan pegawai dilakukan dengan seleksi pegawai yang disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing divisi. Tujuan dari perekrutan tersebut selain untuk
meningkatkan produktifitas dan menambah sejumlah orang tertentu, tetapi juga untuk
menarik pelamar-pelamar yang berkualitas bagi perusahaan. Perekrutan dilakukan secara
ekternal melalui data yang telah dimiliki oleh perusahaan. Seleksi penerimaan pegawai
dilakukan 1 tahun sekali. Dimana setiap karyawan yang baru masuk diberikan kontrak
selama 1 tahun. Apabila memiliki Track Record yang baik, maka akan diperpanjang dan
apabila memiliki Track Record yang buruk, maka akan dimutasi atau diberhentikan.
9
1.5.4.2 Sistem Penggajian
PT. Harapan Busana Apparel memberikan gaji pokok kepada karyawannya
sesuai dengan kebijakan UMR (Upah Minimum Regional) yang dikeluarkan oleh
pemerintah dan jumlahnya meningkat setiap tahunnya sesuai dengan kebijakan yang
diterapkan oleh PT. Harapan Busana Apparel. Selain itu Perusahaan juga memberikan
tunjangan-tunjangan seperti THR (Tunjangan Hari Raya) dan TAT (Tunjangan Akhir
Tahun).
Berikut Perincian pemberian gaji pokok karyawan dan pada saat lembur :
Tabel 1.2 Perincian Gaji PT. Harapan Busana Apparel
PERINCIAN GAJI
Per Hari
Per Bulan
Lembur
FORMULA
30 * Rp.36.354
Rp.1.096.020 /173
JUMLAH
Rp. 36.534
Rp.1.096.020
Rp.6.335 /Jam
1.5.4.3 Kesejahteraan Tenaga Kerja
Pada perusahaan ini kesejahteraan pada tenaga kerja juga menjadi prioritas, bisa
dilihat dari hal-hal yang dilakukan dan digunakan oleh para pegawai pabrik pada saat
bekerja. Hal-hal tersebut antara lain :
¾
Pemakaian masker, hal ini bertujuan untuk menghindari debu dan kotoran
agar tidak masuk ke dalam mulut dan hidung. Sehingga kesehatan dari
pegawai tersebut terjaga. Dan juga untuk menjaga kemungkinan bahanbahan kimia yang memiliki bau menyengat agar tidak menggangu
pernafasan pegawai.
¾
Pemakaian sepatu, hal ini penting digunakan untuk melindungi
keselamatan kaki dari pegawai tersebut apabila tiba-tiba terdapat
10
peralatan kerja yang jatuh atau pada saat banyak terjadi perlintasan aliran
material handling, untuk melindungi kaki pekerja dari kemungkinan
resiko terlindas oleh peralatan itu.
¾
Pemakaian earplug, menggunakan alat ini bertujuan untuk melindungi
pegawai terhadap kebisingan pada level 90 Decibel (DB) yang dapat
mengganggu pendengaran pegawai tersebut.
¾
Pemakaian seragam, hal ini bertujuan agar para pegawai dapat dengan
disiplin menjaga kebersihan. Pada bagian produksi lapangan seragam
bewarna biru dan pada bagian Quality Control lapangan seragam
bewarna merah.
¾
Pemakaian penutup kepala, hal ini bertujuan untuk menjaga agar rambut
pegawai tidak mengganggu kegiatan proses produksi dan menjaga agar
tidak ada helai rambut yang jatuh dalam proses produksi.
¾
Sarung tangan besi. Sarung tangan ini dipakai pada bagian pemotongan.
Hal ini dikarenakan alat pemotong kain yang sangat tajam, untuk itu
diperlukan pelindung tangan dari besi agar tidak dapat mencelakai
karyawan.
¾
Kaca Pengaman. Alat ini berbentuk seperti kaca pelindung dari Akrilik.
Dipakai pada bagian penjahitan. Alat ini terdapat pada mesin jahit,
berfungsi sebagai pengaman agar jarum dan helai – helai kain tidak
masuk ke Mata karyawan. Dimana hal ini sangat riskan terjadi.
11
1.5.5
Struktur Organisasi Perusahaan
Suatu organisasi adalah himpunan para individu yang saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang sama. Apabila dua atau lebih individu bekerja sama dalam upaya
pekerjaan, salah satu dari mereka harus mengarahkan aktivitas kelompok, jika tidak
mereka akan bekerja sebagai individu dengan tujuan berlawanan satu dengan lainnya.
Dengan demikian perlu adanya pengarahan dari satu sumber untuk mengkoordinasi
kelompok – kelompok tersebut.
Organisasi yang baik seharusnya cenderung untuk mengurangi banyaknya
masalah yang timbul, mengurangi ketegangan dan perselisihan dalam organisasi,
meningkatkan kerja regu menjadi lebih efektif dan menekan biaya operasi menjadi
minimum serta memperlihatkan arus pekerjaan yang lancar , luwes agar dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di dunia usaha saat ini dan
pengendalian yang mantap sehingga organisasi tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Sasaran utama dari organisasi produksi di pabrik ialah untuk mengembangkan
pekerjaan tim yang berfungsi sebagai instrumen tunggal untuk produksi dengan biaya
rendah. Aktivitas departemen di dalam usaha diadakan untuk memperoleh hasil yang
maksimum dan efisien. Dari bawah hingga atas, setiap anggota organisasi harus
digerakkan untuk mencapai hasil maksimal dipekerjaannya sendiri, mengkoordinasi
kerja sama dengan departemen – departemen lainnya dan pada umunya membangkitkan
semangat tim yang diperlukan.
Dalam suatu perusahaan, organisasi merupakan elemen terpenting yang
menentukan berhasil tidaknya perusahaan itu. Organisasi mengatur manusia, mesin,
material, modal, metode dan juga informasi secara rapi. Agar proses kerja menjadi
12
efektif dan efisien. Dalam suatu organisasi dan manajemen diperlukan seorang
pemimpin yang berpengaruh dan juga mampu untuk menggerakkan serta mengatur hal hal di atas. Dalam suatu organisasi pembagian tugas akan menjadi penting serta
koordinasi antar divisi menjadi krusial untuk dapat mencapai tujuan perusahaan.
Bentuk struktur organisasi PT. Harapan Busana Apparel, adalah bentuk
fungsional. Hal tersebut dilihat dari adanya spesialisasi fungsional yang bertanggung
jawab dalam struktur organisasi perusahaan seperti bagian Quality Control, Produksi,
Pemasaran, Accounting, Designer . Dalam struktur organisasi terutama menjelaskan
mengenai :
1.
Fungsi – fungsi yang ada dari suatu perusahaan
2.
Tingkatan – tingkatan manajemen dalam perusahaan, derajat dan posisi
masing – masing fungsi
3.
Memperlancar kerjasama antar fungsi
4.
Memudahkan untuk melakukan kontrol terhadap efisiensi setiap fungsi
sehingga dapat membantu manajemen dalm pengendalian manajemen
dalam rangka mengambil keputusan.
5.
Menjelaskan hubungan kerja yang terdapat antara fungsi yang satu
dengan lainnya.
6.
Pedoman maupun standar yang digunakan dalam penyusunan prosedur –
prosedur tertulis tentang aktivitas usaha.
Struktur organisasi PT. Harapan Busana Apparel terdiri dari beberapa
departemen, yang dipimpin oleh seorang Direktur yang membawahi beberapa
departemen. Departemen-departemen tersebut antara lain :
13
1. Designer
Designer dipimpin oleh Direktur yang membawahi Manajer. Departemen ini
dipimpin
oleh 1 orang manajer designer dan dibantu oleh 3 orang staf
designer. Dimana Departemen ini berhubungan langsung dengan bagian
Cutting, Patroon dan Gudang
2. Departemen Accounting
Departemen Keuangan secara langsung dipimpin oleh Direktur yang
membawahi Manajer Accounting.
3. Departemen Research and Development
Departemen
dibawahi oleh Manajer Research and Development yang
dibantu oleh staf personalia dan administrasi produksi.
4. Departemen Produksi
Departemen Produksi dipimpin oleh seorang Manajer Produksi dan dibantu
oleh staf produksi. Staf produksi membawahi ketua regu dan tenaga bantu.
Manajer membawahi 5 orang chief line. Setiap 1 orang chief line membawahi
2-3 line produksi.
5. Departemen Pemasaran
Departemen Pemasaran dipimpin oleh seorang Manajer Pemasaran. Di dalam
departemen tersebut Manajer Pemasaran dibantu oleh Asisten Manajer
Promosi dan staf-staf lainnya.
14
6. Departemen Pengemasan
Departemen Pengemasan dipimpin oleh seorang Manajer Pengemasan dan
dibantu oleh staf pengemasan.
7. Departemen Quality Control
Departemen Quality Control dipimpin oleh Manajer Quality Control yang
dibantu oleh Asisten Manajer Quality Control dalam pelaksanaan Kegiatan
Pemeriksaan mutu. Dalam departemen ini Inspeksi dibagi menjadi 2 bagian.
yaitu inspeksi pada bagian produksi ( Cutting, Sewing, Ironing ) dan inspeksi
pada bagian Packaging.
DIREKTUR UTAMA
DESIGNER
CUTTING
ACCOUNTING MANAGER
HRD & G/A MANAGER
STAFF ACCOUNTING
STAFF PERSONALIA
PURCHASING
ADMINISTRASI
PRODUKSI
PATROON
PRODUKSI
SUPERVISOR
MARKETING
INSPECT
QUALITY CONTROL
INSPECT
PACKING
MECHANIC
SUPERVISOR
PACKING
&
IRONING
GUDANG
Gambar 1.2 Struktur Organisi PT. Harapan Busana Apparel
15 16
Untuk memperjelas tugas dan wewenang dari struktur organisasi perusahaan PT.
Harapan Busana Apparel, berikut keterangan masing-masing jabatannya :
¾ Direktur
1.
Melakukan koordinasi atas perencanaan strategis.
2.
Memberikan komitmen penuh terhadap pelaksanaan sistem pengendalian
kualitas
3.
Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan semua keadaan.
4.
Memberikan persetujuan penerimaan supplier baru.
5.
Memberikan persetujuan pemutusan hubungan kerja.
6.
Memelihara hubungan baik dengan pihak eksternal seperti pemerintah,
perusahaan lain dan masyarakat.
7.
Melakukan validasi produk baru yang didesain internal perusahaan.
¾ Designer
1.
Mendesain dan menggambar pakaian sesuai dengan kebutuhan pelanggan
2.
Menentukan bahan yang dipakai dalam proses produksi
¾ Manajer Pemasaran
1.
Mengkoordinir semua pekerjaan yang ada di Departemen Pemasaran.
2.
Melakukan promosi penjualan produk dari perusahaan ke pasar.
3.
Membuat jaringan distribusi.
4.
Menentukan target penjualan.
5.
Menyusun prediksi kebutuhan barang jadi selama 3 bulan ke depan.
6.
Merencanakan, melaksanakan dan memantau tindak lanjut atas program
17
peningkatan berkesinambungan.
¾ Manajer Research and Development
1.
Melakukan uji dan percobaan terhadap formulasi produk.
2.
Mencari informasi untuk memenuhi persyaratan legal.
3.
Mengkoordinir kegiatan penyusunan rancangan desain produk.
4.
Melakukan uji sampel produk lain.
5.
Menetapkan tujuan desain dan pengembangan.
¾ Manajer Keuangan
1.
Mengkoordinasi tugas dan wewenang staf keuangan dan akuntansi.
2.
Menentukan dan menghitung jumlah anggaran yang telah atau akan
digunakan perusahaan.
3.
Memeriksa ulang laporan keuangan tiap bulan.
4.
Menyerahkan laporan keuangan kepada Direktur.
5.
Memonitor pengeluaran-pengeluaran kas perusahaan.
¾ Manajer Produksi
1.
Membuat perencanaan produksi di departemen pengolahan.
2.
Mengatur pembagian kerja karyawan produksi.
3.
Memeriksa dan menyetujui proses pelaporan.
4.
Melaporkan laporan produksi kepada Direktur.
18
¾ Manajer Quality Control
1.
Menganalisa data reject dan klaim pelanggan.
2.
Mengontrol mutu produk percobaan dan membuat laporannya.
3.
Mengontrol mutu bahan baku dan bahan setengah jadi
4.
Mengontrol mutu sampel baru bahan baku dan mengambil keputusan
5.
Menyelesaikan dan menginvestigasikan klaim pelanggan yang berkaitan
dengan mutu produk.
¾ Manajer Pengemasan
1.
Memastikan bahwa produk yang akan dikemas sudah memenuhi
persyaratan mutu.
2.
Merancang kemasan yang baik dan menarik bagi konsumen.
3.
Melakukan analisa dan tindakan perbaikan terhadap hasil kemasan
sekunder yang tidak sesuai dengan persyaratan mutu.
4.
Melakukan penanganan terhadap hasil pengemasan yang tidak sesuai.
5.
Memberikan pelatihan di tempat kerja kepada para pengawas dan
karyawan serta menilai untuk kerja mereka secara berkesinambungan,
sehingga dapat dipastikan menghasilkan mutu kerja yang baik.
19
1.5.6
Proses Produksi Perusahaan
Gambar 1.3 Proses Produksi PT. Harapan Busana Apparel
Sumber : PT. Harapan Busana Apparel
20
Proses produksi pada PT. Harapan Busana Apparel dimulai dari pengambilan
barang dari Warehouse untuk kemudian di inspeksi apakah ada cacat bahan atau tidak.
Kemudian dilakukan pemotongan bahan terlebih dahulu sesuai dengan pola bahan yang
telah dibuat. Setelah itu dilakukan inspeksi lagi sebelum melakukan penjahitan bahan.
Pada bagian penjahitan dilakukan pemisahan bahan yang cacat-potong. Apakah bahan
itu cacat atau tidak, apabila cacat dikembalikan kepada bagian inspeksi sebelumnya.
Apabila tidak, diteruskan ke bagian penyetrikaan sebagai proses akhir dari produksi.
Kemudian dilakukan inspeksi akhir sebelum dilakukan pengepakan. Inspeksi ini sama
seperti pada inspeksi penjahitan, apabila ada barang cacat jahitan tidak bisa di packing.
Setelah semua proses produksi selesai, dari warehouse sampai packing barulah PT.
Harapan Busana bisa melakukan Ekspor barang.
Produksi pakaian pada PT. Harapan Busana Apparel terdiri dari proses Cutting,
Sewing ,Ironing dan Packaging. Berikut adalah penjelasannya :
1.
Cutting ( Pemotongan Kain )
Sebelum Kain di Potong, maka dilakukan inspeksi terlebih dahulu agar
kecacatan kain dapat terdeteksi dengan menggunakan mesin, yaitu Fabric
Inspection Machine. Mesin ini bekerja secara otomatis apabila sedikit
saja ada kain yang cacat-potong, misalkan kain robek atau warnanya
luntur atau pudar maka lagsung dapat terdeteksi. Setelah itu kain digelar
kemudian dipotong – potong sesuai kebutuhan permintaan Vendor.
Setelah dipotong – potong maka untuk ukurannya diberi Sticker
Numbering, dengan tujuan potongan per-Size tidak ketukar. Sebagai
contoh yaitu pembeda antara ukuran S, M, L dan XL. Setelah itu
dilakukan Inspeksi oleh bagian Quality Control.
21
2.
Sewing ( Penjahitan )
Penjahitan merupakan proses kedua dari produksi setelah pemotongan
kain. Penjahitan merupakan proses inti dan utama dalam garment,
sehingga dalam kegiatannya inspeksi dilakukan secara sangat teliti karena
kesalahan sedikit saja akan berakibat fatal. Adapun urutan jenis kegiatan
pada bagian sewing adalah :
¾ Obras Samping
Yaitu penjahitan pada sisi kiri dan kanan pada kain sehingga mulai
terbentuk pola baju yang diinginkan.
¾ Jahit Kerah dan pasang kerah ( Apabila pakaian berbentuk kemeja )
Proses pemasangan kerah harus dilakukan secara teliti dan hati – hati
karena jika kurang teliti akan menimbulkan cacat-jahitan pada baju.
Seperti kerah miring ataupun kesalahan penjahitan.
¾ Pasang bagian tangan
Pemasangan bagian tangan dilakukan menyambungan bagian badan
dengan bagian tangan yang sebelumnya merupakan hasil dari
pemotongan pada bagian pemotongan.
¾ Obras Tangan
Setelah penggabungan bagian tangan dan badan, dilakukan obras pada
bagian tangan yang telah dijahit. Sehingga terbentuk pola tangan
melingkar.
¾ Pasang Manset ( Apabila pakaian berbentuk kemeja )
22
Manset ( kerah pada tangan ) dipasang apabila pakaian berbentuk kemeja.
Biasanya bagian ini terdapat pada pergelangan tangan dan berbentuk
keras seperti kerah atas.
¾ Hamming
Hamming biasa disebut pengeliman ( kelim ). Yaitu pelipatan bagian
ujung pakaian agar rapih. Seperti pada pakaian bagian bawah dikelim
agar bekas potongan kain tidak terlihat.
¾ Pasang kancing
Pasang kancing merupakan proses terakhir pada bagian penjahitan.
Pemasangan kancing biasanya terdapat pada kemeja. Kancing dipasang di
bagian tengah badan, pada kerah dan Manset tangan.
3.
Ironing ( Penyetrikaan )
Bagian ini menggunakan alat yang bernama Vacuum Table. Yaitu meja
setrika sedot dimana menggunakan setrika uap dan beralaskan meja yang
menggunakan alat penghisap. Hal ini dilakukan agar pada pengiriman
barang yang biasanya beberapa minggu karena menggunakan kapal, agar
tidak berjamur dan berbau jika pakaian sudah sampai di Vendor.
4.
Packaging ( Pengemasan )
Pengepakan merupakan bagian terakhir dari proses produksi. Sebelumnya
dilakukan inspeksi akhir sebelum dimasukan ke Dalam karton. Setelah
dilakukan inspeksi dan siap untuk di-Pack diberi dulu aksesoris untuk
23
packing, yaitu : Hang Tag, Hanger ,Price Ticket untuk dimasukkan ke
Polybag dan di-Packing rapih ke Dalam karton.
1.5.7
Distribusi
Distribusi PT. Harapan Busana Apparel prioritasnya lebih kepada ekspor. PT.
Harapan Busana Apparel tidak menerima pesanan dari dalam negeri, Perusahaan ini
khusus menerima pesanan dari luar negeri untuk kemudian di Ekspor. Pakaian yang
dihasilkan antara lain Blouse, Sleep Wear, Pants, Skirts, Dress Items. Konsumennya
kebanyakan berasal dari Negara-negara fashion, yaitu : Italia, Korea, Jepang, Amerika .
Pembelinya adalah yang memiliki Brand terkenal seperti : JC PENNEY, SEARS,
MAPPSY, POTREND, JUVEN’S, CHARMING NOTATION, H&M, MACKAY’S, CATO,
LANE BRYANT, K-MART, DRESS BARN, D.CHOW, dan konsumen lainnya di luar
negeri.
1.5.8
Sistem Informasi Perusahaan
Pada PT. Harapan Busana Apparel penerapan sistem informasi yang berbasis
komputer baru digunakan pada beberapa bagian perusahaan. Khususnya pada bagian
ekspor, gudang bahan baku dan perlengkapan produksi dan juga pada bagian
Accounting. Dengan sistem informasi yang diterapkan ini dapat menghubungkan suatu
sub bagian perusahaan dengan sub bagian perusahaan lainnya. Bagian Gudang memiliki
sistem informasi yang terintegrasi dengan Bagian Pembelian. Aktivitas penerimaan dan
pengeluaran barang oleh Bagian Gudang dapat dimonitor oleh Bagian Pembelian.
Sehingga pengiriman data maupun pencarian informasi menjadi lebih mudah.
Namun pada bagian perusahaan lainnya seperti lantai produksi dan marketing
belum diterapkan suatu sistem informasi yang terintegrasi, di mana pencatatan data dan
24
informasi sebagian besar masih dilakukan secara manual dengan menggunakan form
yang kemudian didokumentasikan ke dalam database oleh staf administrasi yang
berwenang. Data dan informasi yang telah didapat akan dilaporkan kepada atasan lalu
dicetak dari komputer untuk diserahkan kepada atasan.
Download