PT SUPARMA Tbk

advertisement
PT SUPARMA Tbk
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL
31 DESEMBER 2005 DAN 2004 (SETELAH DAN SEBELUM
KUASI REORGANISASI)
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
-1PT SUPARMA Tbk
NERACA
(Dalam Rupiah)
31 Desember
Catatan
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan bank
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan ragu-ragu sebesar
Rp 5.476.794.756
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang muka kepada pemasok
Biaya dibayar di muka
2i, 4, 22
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
2005
Rp
2.177.327.642
Rp
4.533.291.164
2004
(Sebelum Kuasi
Reorganisasi)
Rp
4.533.291.164
2b, 2i, 5, 9, 12, 22
56.842.993.647
72.727.900.253
72.727.900.253
2c, 5, 6
302.796.498
196.697.837
177.631.704.481
1.086.955.397
1.337.990.475
77.544.150
1.520.527.976
151.199.131.811
9.337.328.318
1.214.756.912
77.544.150
1.520.527.976
151.199.131.811
9.337.328.318
1.214.756.912
239.576.465.977
240.610.480.584
240.610.480.584
971.151.350.244
751.405.739
108.739.369.596
959.332.675.142
514.697.630
112.504.066.741
731.831.633.312
514.697.630
112.504.066.741
1.080.642.125.579
1.072.351.439.513
844.850.397.683
Rp 1.320.218.591.556
Rp 1.312.961.920.097
Rp 1.085.460.878.267
2d, 7, 8, 9, 12
2e
Jumlah Aktiva Lancar
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 366.643.244.549 pada tahun
2005 dan Rp 318.213.674.011
pada tahun 2004
Taksiran tagihan pajak penghasilan
Aktiva pajak tangguhan – bersih
2004
(Setelah Kuasi
Reorganisasi)
2f, 3, 7, 8, 9, 12
2j, 20
-2-
PT SUPARMA Tbk
NERACA (Lanjutan)
(Dalam Rupiah)
31 Desember
Catatan
2004
(Setelah Kuasi
Reorganisasi)
2005
2004
(Sebelum Kuasi
Reorganisasi)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Hutang pajak
Uang muka dari pelanggan
Biaya masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2i, 5, 7, 8, 9, 12, 22
2i, 11, 22
263.691.206.564
15.984.338.535
357.582.177
2.830.686.805
7.367.94 2.698
3.575.347.785
2i, 5, 7, 8, 9, 12, 22
11.326.853.420
17.186.500.000
17.186.500.000
305.133.957.984
43.405.997.159
43.405.997.159
606.385.767.507
3.133.200.590
870.306.266.564
1.833.173.624
870.306.266.564
1.833.173.624
609.518.968.097
872.139.440.188
872.139.440.188
396.818.663.200
597.819.550
8.149.182.725
396.818.663.200
597.819.550
-
496.023.329.000
665.625.000
12.515.185.810
339.288.698.890 )
405.565.665.475
397.416.482.750
169.915.440.920
1.312.961.920.097
Rp 1.085.460.878.267
2j, 10, 20
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Pinjaman jangka panjang-setelah
dikurangi bagian yang akan jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Kewajiban tidak lancar lainnya
2i, 5, 7, 8, 9,
12, 22,23
2h, 13
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 400 per saham
pada tahun 2005 dan 2004 (Setelah Kuasi
Reorganisasi) dan Rp 500 per saham pada
tahun 2004 (Sebelum Kuasi Reorganisas i)
Modal dasar - 2.500.000.000 saham pada tahun
2005 dan 2004 (Setelah Kuasi Reorganisasi)
dan 2.000.000.000 saham pada tahun 2004
(Sebelum Kuasi Reorganisasi)
Modal ditempatkan dan disetor penuh –
992.046.658 saham
Tambahan modal disetor – agio saham
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Saldo laba
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
3, 14
3, 15
3, 16
Rp
Rp 1.320.218.591.556
Rp
Rp
8.388.012.476
79.069.175
2.290.841.266
4.477.910.020
10.983.664.222
Rp
(
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
8.388.012.476
79.069.175
2.290.841.266
4.477.910.020
10.983.664.222
-3-
PT SUPARMA Tbk
LAPORAN LABA RUGI
(Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-Tanggal 31 Desember
Catatan
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
2g, 6, 17
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
2005
Rp
2g, 6, 7, 18
579.316.117.901
Rp
546.499.279.962
477.800.684.253
454.690.203.843
101.515.433.648
91.809.076.119
24.561.470.343
14.126.919.551
22.885.468.419
13.331.908.531
Jumlah Beban Usaha
38.688.389.894
36.217.376.950
LABA USAHA
62.827.043.754
55.591.699.169
16.804.514.156 ) (
36.288.441
38.805.841.728 ) (
4.660.903.559 (
73.578.802.189 )
56.635.102
34.794.499.894 )
30.690.520.365 )
50.913.163.884 ) (
139.007.187.346 )
LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi
PENGHASILAN (BEBAN)
LAIN-LAIN
Rugi selisih kurs – bersih
Penghasilan bunga
Beban bunga
Lain-lain - bersih
2g, 19
2i, 4, 5, 9, 12, 22
(
2i, 9, 11, 12
(
Beban lain-lain - Bersih
(
LABA (RUGI) SEBELUM
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
TANGGUHAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK
TANGGUHAN
11.913.879.870
2j, 20
(
LABA (RUGI) BERSIH
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR
3.764.697.145 )
8.149.182.725
2l
Rp
(
83.415.488.177 )
19.816.561.430
(
8 (Rp
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
63.598.926.747 )
64 )
-4PT SUPARMA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(Dalam Rupiah)
Untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal -Tanggal 31 Desember 2005 Dan 2004
Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Catatan
Saldo 1 Januari 2004
Rp
Rugi bersih
Selisih penilaian kembali
aktiva tetap
16
Saldo 31 Desember 2004
(Sebelum Kuasi Reorganisasi)
Selisih penilaian kembali aktiva dan kewajiban
Penurunan nilai nominal saham
Pengeliminasian saldo defisit sehubungan
dengan Kuasi Reorganisasi
Saldo 31 Desember 2004
(Setelah Kuasi Reorganisasi)
Laba bersih
Saldo 31 Desember 2005
3
3, 14
3
(
Tambahan
Modal Disetor Agio Saham
496.023.329.000
Rp
665.625.000
Selisih
Penilaian Kembali
Aktiva Tetap
Rp
777.998.373
Selisih
Penilaian Kembali
Aktiva dan Kewajiban
Rp
-
Saldo Laba
(Defisit)
-
(Rp 275.689.772.143 )
-
(
-
-
-
-
11.737.187.437
-
496.023.329.000
665.625.000
12.515.185.810
-
-
-
Jumlah
Rp
63.598.926.747 ) (
(
221.777.180.230
63.598.926.747 )
-
11.737.187.437
339.288.698.890 )
169.915.440.920
-
227.501.041.830
-
227.501.041.830
-
-
-
-
99.272.471.250 ) (
12.515.185.810 ) (
227.501.041.830 )
396.818.663.200
597.819.550
-
-
-
-
-
-
-
8.149.182.725
99.204.665.800 )
-
Rp 396.818.663.200
99.204.665.800
(
Rp
597.819.550
Rp
-
Rp
-
339.288.698.890
Rp
8.149.182.725
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
397.416.482.750
8.149.182.725
Rp
405.565.665.475
- 5-
PT SUPARMA Tbk
LAPORAN ARUS KAS
(Dalam Rupiah)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada
Tanggal-Tanggal 31 Desember
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada:
Pemasok
Direksi dan karyawan
2b, 2i, 5, 22
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
2005
Rp
646.929.162.109
(
(
556.787.209.208 ) (
30.570.580.561 ) (
525.870.851.739 )
31.876.689.927 )
(
(
59.571.372.340
36.288.441
46.931.773.505 ) (
635.875.925 ) (
27.824.539.548
56.635.102
33.210.357.704 )
514.697.630 )
(
587.529.981 )
4.063.201.346
11.452.481.370 (
1.780.679.338 )
(
6.107.947.253 ) (
85.000.000
4.981.854.222 )
-
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan
untuk) Aktivitas Investasi
(
6.022.947.253 ) (
4.981.854.222 )
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran pinjaman jangka panjang
2h, 11
(
7.907.580.000 )
PENURUNAN BERSIH
KAS DAN BANK
(
2.478.045.883 ) (
2i
2h, 13, 18, 19
Kas yang dihasilkan dari operasi
Penerimaan kas dari penghasilan bunga
Pembayaran untuk beban bunga
Pembayaran untuk pajak penghasilan
Penerimaan dari (pembayaran untuk)
lain-lain
11
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan
untuk) Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian aktiva tetap
2f, 8
Penjualan aktiva tetap
2f, 8
Pengaruh perubahan kurs terhadap
kas dan bank
KAS DAN BANK AWAL TAHUN
4
KAS D AN BANK AKHIR TAHUN
2a, 4, 22
Rp
Rp
585.572.081.214
6.762.533.560 )
122.082.361
211.203.838
4.533.291.164
11.084.620.886
2.177.327.642
Rp
4.533.291.164
INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS:
Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas:
Selisih penilaian kembali aktiva
tetap
2f, 8, 16
Reklasifikasi aktiva dalam penyelesaian
ke aktiva tetap
2f, 8
-
11.737.187.437
48.655.175.324
-
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan .
- 6PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
1.
UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Suparma Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Dalam
Negeri No. 6 tahun 1968 jo Undang-Undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta Notaris Tjahjadi
Hartanto, S.H. No. 29 tanggal 25 Agustus 1976. Nama Perusahaan, PT Supar Inpama telah diubah
menjadi PT Suparma dengan akta Notaris yang sama No. 5 tanggal 7 Desember 1978. Akta
pendirian dan perubahan nama Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat
Keputusan No. Y.A.5/449/22 tanggal 15 September 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara
No. 26 Tambahan No. 376 tanggal 30 Maret 1982. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Dyah Ambarwati Setyoso, S.H. No. 44
tanggal 20 April 2005 mengenai penurunan modal ditempatkan dan disetor dari Rp 496.023.329.000
menjadi Rp 396.818.663.200. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-20218 HT.01.04.TH.2005 tanggal
21 Juli 2005.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah
industri kertas dan produk-produk lain yang terkait. Kantor dan pabrik Perusahaan terletak di Desa
Warugunung, Karangpilang, Surabaya, Jawa Timur.
Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan April 1978.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan yang Mempengaruhi Efek yang
diterbitkan
Pada tanggal 14 Oktober 1994, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dengan Surat Keputusan
No. S-1739/PM/1994 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk menawarkan
saham di Bursa Efek di Indonesia. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya sejumlah
86.500.000 saham pada bursa efek Jakarta dan Surabaya tanggal 15 Nopember 1994.
Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari agio saham
sebanyak 64.875.000 saham dan mengeluarkan dividen saham yang berasal dari saldo laba sebanyak
4.325.000 saham, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 155.700.000 saham.
Pada bulan September 1997, Perusahaan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000
menjadi Rp 500, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi 311.400.000 saham.
Pada bulan Juli 1999, Perusahaan mengeluarkan saham bonus yang berasal dari selisih penilaian
kembali aktiva tetap sebanyak 616.572.000 saham, sehingga modal yang ditempatkan dan disetor
penuh menjadi 927.972.000 saham.
Pada bulan Juli 2000, Perusahaan mengeluarkan dividen saham sebanyak 157.755.240 saham.
Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham bulan Oktober 2000, para pemegang saham
menyetujui antara lain perubahan jumlah dividen saham sehingga seluruhnya menjadi 64.074.658
saham. Dengan adanya perubahan ini, modal yang ditempatkan dan disetor penuh menjadi
992.046.658 saham.
Pada tanggal 31 Desember 2005, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham biasanya
(992.046.658 saham) pada Bursa Efek Jakarta.
Sehubungan dengan pelaksanaan kuasi reorganisasi, pada tanggal 20 April 2005 Perusahaan
meningkatkan modal dasar dari sebesar 2.000.000.000 saham menjadi sebesar 2.500.000.000 saham
dan menurunkan nilai nominal saham dari sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 400, sehingga modal
ditempatkan dan disetor penuh menurun sebesar Rp 99.204.665.800 sehingga menjadi sebesar
Rp 396.818.663.200 pada tahun 2005 dan 2004 (Setelah Kuasi Reorganisasi).
- 7PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
c. Karyawan, Dewan Direksi dan Komisaris
Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Suwandy
: Paul Liputra
: Suhartojo Tjandra
: Jan Karunia Janto
: Joseph Sulaiman
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Welly
: Hendro Luhur
: M. B. Lanniwati
: Edward Sopanan
Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004 (Setelah
dan sebelum Kuasi Reorganisasi) adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
: Suwandy
: Paul Liputra
: Suhartojo Tjandra
: Hariono Adi
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur
: Welly
: Hendro Luhur
: Jan Karunia Janto
Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 20 April 2005 yang diaktakan
dengan akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 44 tanggal 20 April 2005, pemegang
saham, antara lain menyetujui pengunduran diri Hariono Adi sebagai Komisaris dan Jan Karunia
Janto sebagai Direktur, dan kemudian mengangkat Jan Karunia Janto dan Joseph Sulaiman sebagai
Komisaris serta M. B. Lanniwati dan Edward Sopanan sebagai Direktur.
Jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah 433 orang dan 434 orang masing-masing pada tahu n 2005
dan 2004 (tidak diaudit). Gaji dan kompensasi kesejahteraan lain untuk komisaris dan direksi
Perusahaan kurang lebih sebesar Rp 1.638.800.000 dan Rp 1.213.700.000 masing-masing untuk
tahun 2005 dan 2004.
- 8PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan, yang
diedarkan oleh BAPEPAM bagi emiten atau perusahaan publik industri manufaktur.
Laporan keuangan disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis) dengan konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah
antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih, serta aktiva tetap tertentu yang dinyatakan
berdasarkan nilai penilaian kembali (revaluasi).
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
b. Piutang Usaha
Piutang usaha dinyatakan sebesar nilai faktur asli dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu.
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu, berdasarkan penelaahan masing-masing
pelanggan pada akhir tahun.
c. Transaksi Dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa
sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang
“Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan
dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
d. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi
bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode ratarata tertimbang (weighted-average method).
e. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka dibebankan pada usaha sesuai masa manfaatnya.
f. Aktiva Tetap
Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai penilaian kembali
(revaluasi) untuk aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah,
dikurangi akumulasi penyusutan. Hak atas at nah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak
diamortisasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
- 9PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
Tahun
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Peralatan dan perabot kantor
20
20 - 30
5
5
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan
penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi
atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap
yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam operasi tahun berjalan.
Penurunan nilai aktiva tetap dibebankan pada operasi tahun berjalan bilamana terdapat peristiwa atau
perubahan situasi yang menunjukkan adanya penurunan nilai aktiva.
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
“Aktiva Tetap”. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing aktiva tetap yang
bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
g. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendap atan dari penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan
pengirim (f.o.b. shipping point). Pendapatan dari penjualan domestik diakui pada saat penyerahan
barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual ba sis).
h. Kesejahteraan Karyawan
Efektif 1 Januari 2004, Perusahaan memutuskan untuk menerapkan lebih awal PSAK No. 24 (Revisi
2004) – Imbalan Kerja, dan mengubah metode akuntansi sebelumnya untuk imbalan kerja karyawan
menjadi metode yang dipersyaratkan dalam standar tersebut.
Sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut UU
ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan metode “Projected Unit Credit”.
Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya
melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aktiva
program pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diakui dengan menggunakan
metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian,
biaya jasa lalu diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sampai imbalan tersebut
menjadi hak karyawan (vested).
i. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan
untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang terjadi
dikredit atau dibebankan pada operasi tahun periode berjalan. Kurs yang digunakan untuk
menjabarkan aktiva dan kewajiban moneter adalah kurs tengah Bank Indonesia, yaitu sebesar
Rp 9.830 dan Rp 9.290 untuk AS$ 1 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2005 dan
31 Desember 2004.
j. Manfaat (Beban) Pajak
Taksiran beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun yang
bersangkutan. Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak sesuai dengan PSAK No. 46
tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk
mencerminkan pengaruh pajak atas beda temporer antara aktiva dan kewajiban pada pelaporan
komersial dan pajak, dan akumulasi rugi fiskal yang diharapkan dapat terealisir.
- 10 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
k. Informasi Segmen
Sesuai dengan PSAK No. 5, “Pelaporan Segmentasi”, mensyaratkan Perusahaan mengungkapkan
informasi segmen yang meliputi segmen usaha yang disajikan berdasarkan jenis produk dan segmen
geografis yang disajikan berdasarkan lokasi pelanggan.
l. Laba (Rugi) per Saham Dasar
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih tahun berjalan dengan
jumlah rata-rata tertimbang dari saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. Rata-rata
tertimbang jumlah saham yang beredar adalah 992.046.658 lembar saham pada tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2005 dan 31 Desember 2004.
m. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan
manajemen membuat taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam
laporan keuangan. Karena terdapatnya risiko yang melekat dalam suatu estimasi, hasil sebenarnya
yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin didasarkan pada jumlah yang berbeda dari
taksiran tersebut.
3.
KUASI REORGANISASI
Sesuai dengan PSAK No. 51 (Revisi 2003) (PSAK 51) tentang “Akuntansi Kuasi Reorganisasi“, kuasi
reorganisasi (Kuasi) merupakan prosedur akuntansi yang mengatur perusahaan merestrukturisasi
ekuitasnya dengan menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aktiva dan kewajibannya
berdasarkan nilai wajar. Melalui Kuasi Perusahaan mendapatkan awal yang baik (fresh start ), dengan
neraca yang menunjukkan nilai sekarang dan tanpa dibebani defisit.
Kuasi yang diterapkan oleh Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004 dilakukan sesuai dengan
PSAK 51, dan Peraturan BAPEPAM No.IX.L.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM
No.Kep-16/PM/2004, tanggal 13 April 2004, tentang Tata Cara Pelaksanaan Kuasi Reorganisasi.
Pelaksanaan Kuasi didasarkan atas keyakinan yang memadai bahwa Perusahaan setelah Kuasi akan
dapat mempertahankan kelangsungan usahanya (going concern).
Perusahaan melakukan Kuasi diikuti dengan reorganisasi secara hukum, yaitu dengan cara menurunkan
nilai nominal modal ditempatkan dan modal disetor dan menjumpakan (set-off) antara agio yang timbul
dari penurunan nilai nominal modal saham dan selisih hasil penilaian kembali aktiva dan kewajiban
dengan saldo defisit. Pelaksanaan Kuasi tersebut telah mendapat persetujuan dari pemegang saham
Perusahaan melalui Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham pada tanggal 20 April 2005 dan telah
diaktakan dengan akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., Notaris di Surabaya, No.44 tanggal
20 April 2005.
Penentuan nilai wajar aktiva dan kewajiban Perusahaan dalam rangka Kuasi dilakukan sesuai dengan
nilai pasar pada tanggal kuasi reorganisasi. Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak menggambarkan
nilai yang sebenarnya, estimasi nilai wajar aktiva dan kewajiban dilakukan dengan mempertimbangkan
nilai wajar instrumen lain yang substansinya sejenis, estimasi perhitungan nilai sekarang, atau arus kas
diskonto. Sedangkan untuk aktiva dan kewajiban tertentu, penilaian dilakukan sesuai dengan PSAK
terkait. Selisih lebih atas penilaian tersebut dicatat pada akun “Selisih Penilaian Kembali Aktiva
dan Kewajiban”. Penilaian aktiva dan kewajiban Perusahaan adalah sebesar Rp 227.501.041.832
yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik lain sesuai dengan laporan No. AN/L-11/05 tanggal
9 Maret 2005.
- 11 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
Saldo defisit pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp 339.288.698.890 dieliminasi pada akun
sebagai berikut :
4.
Selisih penilaian kembali aktiva tetap
Selisih penilaian kembali aktiva dan kewajiban
Tambahan modal disetor – Agio saham
Tambahan modal disetor – penurunan nilai nominal saham
Rp
12.515.185.810
227.501.041.830
665.625.000
98.606.846.250
Jumlah
Rp
339.288.698.890
KAS DAN BANK
Akun ini terdiri dari:
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
2005
Kas
Bank
PT Bank Rakyat Indonesia (Per sero) Tbk,
Surabaya
Standard Chartered Bank, Surabaya
(AS$ 37.732,1 dan Rp 21.571,231
pada tahun 2005 dan AS$ 203.789,25
dan Rp 24.484.999 pada tahun 2004)
PT Bank Lippo Tbk, Surabaya
(AS$ 14.909,49 dan Rp 199.035.114
pada tahun 2004)
PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya
ABN AMRO Bank, N.V., Surabaya
(AS$ 27.804,45 dan Rp 7.111.538
pada tahun 2004)
PT Bank Pan Indonesia Tbk, Surabaya
Jumlah
5.
Rp
610.614.549
Rp
704.838.927
711.862.051
392.477.792
1.917.687.132
316.124.160
153.272.214
337.544.275
50.538.451
Rp
1.202.391.151
2.177.327.642
265.414.878
47.853.226
Rp
4.533.291.164
PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
2005
Pihak ketiga:
Penjualan domestik
Penjualan ekspor
Sub – jumlah
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
Rp
(
56.042.397.489
6.277.390.914
62.319.788.403
5.476.794.756 ) (
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
Rp
73.359.874.169
4.844.820.840
78.204.695.009
5.476.794.756 )
- 12 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
2005
Jumlah – bersih
Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa :
PT Siantar Madju
Jumlah
56.842.993.647
Rp
302.796.498
Rp
72.727.900.253
77.544.150
302.796.498
Rp
77.544.150
Piutang usaha dalam mata uang asing sebesar AS$ 638.595,21 dan AS$ 521.509,24 masing-masing pada
tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 (Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi) (lihat Catatan 22).
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
2005
Pihak ketiga:
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo:
1 – 30 hari
31 – 60 hari
Lebih dari 60 hari
Rp
Sub – jumlah
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
(
Jumlah-bersih
Rp
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
Belum jatuh tempo
Jumlah
42.977.485.776
Rp
13.084.599.382
3.134.923.458
3.122.779.787
13.394.485.894
13.245.463.315
8.176.912.591
62.319.788.403
78.204.695.009
5.476.794.756 ) (
56.842.993.647
5.476.794.756 )
Rp
302.796.498
Rp
43.387.833.209
72.727.900.253
77.544.150
302.796.498
Rp
77.544.150
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu pada tahun 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut:
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
2005
Saldo awal tahun
Perubahan selama periode berjalan:
Penghapusan piutang
Rp
Saldo akhir tahun
Rp
5.476.794.756
5.476.794.756
Rp
(
42.044.800.330
36.568.005.574 )
Rp
5.476.794.756
Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang (lihat
Catatan 9 dan 12).
- 13 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
6.
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dengan PT Siantar Madju, pihak
yang mempunyai hubungan istimewa.
Sifat hubungan istimewa antara Perusahaan dengan PT Siantar Madju, pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, adalah seorang komisaris Perusahaan menjabat sebagai salah satu komisaris
PT Siantar Madju dan direktur utama Perusahaan menjabat sebagai direktur utama PT Siantar Madju.
Transaksi-transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
a. Perusahaan melakukan penjualan kertas kepada PT Siantar Madju sebesar Rp 683.864.091
dan Rp 651.442.003 masing-masing pada tahun 2005 dan 2004. Saldo piutang yang timbul dari
transaksi ini disajikan sebagai “Piutang Usaha – Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dalam
neraca.
b. Perusahaan melakukan penjualan bukan produk utama, berupa tenaga listrik, kepada PT Siantar
Madju sebesar Rp 2.469.706.445 dan Rp 1.830.346.802 masing-masing pada tahun 2005 dan 2004.
Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai “Piutang Usaha - Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa” dalam neraca.
c. Perusahaan melakukan penjualan bukan produk utama, berupa soda, kepada PT Siantar Madju
sebesar Rp 2.405.500 pada tahun 2005. Saldo piutang yang timbul dari transaksi ini disajikan
sebagai “Piutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dalam neraca.
d. Perusahaan membeli bahan baku dan bahan pembantu dari PT Siantar Madju sebesar
Rp 119.453.182 dan Rp 105.532.272 masing-masing pada tahun 2005 dan 2004.
7.
PERSEDIAAN
Akun ini terdiri dari:
2005
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
Barang jadi
Barang dalam proses
Bahan baku dan pembantu
Barang dalam perjalanan
Rp
28.987.248.560
16.801.175.728
131.807.638.341
35.641.852
Rp
13.994.049.189
9.656.090.095
119.422.175.612
8.126.816.915
Jumlah
Rp
177.631.704.481
Rp
151.199.131.811
Persediaan dan aktiva tetap tertentu diasuransikan secara gabungan terhadap risiko kerugian kebakaran
atau pencurian dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah pertanggungan sebesar
AS$ 210.000.000 dan AS$ 147.864.000 masing-masing pada tahun 2005 dan 2004 (lihat Catatan 8).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian atas risiko-risiko tersebut.
- 14 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
Persediaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lihat Catatan 9 dan 12).
8.
AKTIVA TETAP
Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:
2005
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Peralatan dan perabot kantor
Rp
Sub-jumlah
Aktiva dalam penyelesaian
Jumlah Nilai Tercatat
156.680.000.000
103.670.343.706
958.556.117.329
8.838.195.032
7.159.517.942
Rp
8.240.741.504
64.043.550.199
896.563.636
1.418.070.902
Rp
114.802.954
-
Rp
156.680.000.000
111.911.085.210
1.022.599.667.528
9.619.955.714
8.577.588.844
1.234.904.174.009
74.598.926.241
114.802.954
1.309.388.297.296
42.642.175.144
34.419.297.677
48.655.175.324
28.406.297.497
1.277.546.349.153
109.018.223.918
48.769.978.278
1.337.794.594.793
34.842.903.301
271.669.670.510
6.188.676.008
5.512.424.192
5.529.213.552
40.862.512.137
1.333.813.610
816.920.810
112.889.571
-
40.372.116.853
312.532.182.647
7.409.600.047
6.329.345.002
318.213.674.011
48.542.460.109
112.889.571
Akumulasi Penyusutan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Peralatan dan perabot kantor
Jumlah Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
Rp
959.332.675.142
366.643.244.549
Rp
971.151.350.244
2004 (Setelah Kuasi Reorganisasi)
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Peralatan dan perabot kantor
Rp
Sub-jumlah
38.414.135.200
92.137.760.739
837.301.042.711
8.592.372.305
6.660.155.289
Rp
118.265.864.800
11.532.582.967
121.255.074.618
245.822.727
499.362.653
Rp
-
Rp
156.680.000.000
103.670.343.706
958.556.117.329
8.838.195.032
7.159.517.942
983.105.466.244
251.798.707.765
-
1.234.904.174.009
4.546.209.032
38.095.966.112
-
42.642.175.144
987.651.675.276
289.894.673.877
-
1.277.546.349.153
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Peralatan dan perabot kantor
29.886.266.687
235.689.802.834
4.938.375.079
4.707.874.682
4.956.636.614
35.979.867.676
1.250.300.929
804.549.510
-
34.842.903.301
271.669.670.510
6.188.676.008
5.512.424.192
Jumlah Akumulasi Penyusutan
275.222.319.282
42.991.354.729
-
318.213.674.011
Aktiva dalam penyeles aian
Jumlah Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
Rp
712.429.355.994
Rp
959.332.675.142
- 15 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
2004 (Sebelum Kuasi Reorganisasi)
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Peralatan dan perabot kantor
Rp
Sub-jumlah
38.414.135.200
92.137.760.739
837.301.042.711
8.592.372.305
6.660.155.289
Rp
231.075.326
23.321.405.229
245.822.727
499.362.653
Rp
-
Rp
38.414.135.200
92.368.836.065
860.622.447.940
8.838.195.032
7.159.517.942
983.105.466.244
24.297.665.935
-
1.007.403.132.179
4.546.209.032
38.095.966.112
-
42.642.175.144
987.651.675.276
62.393.632.047
-
1.050.045.307.323
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Alat pengangkutan
Peralatan dan perabot kantor
29.886.266.687
235.689.802.834
4.938.375.079
4.707.874.682
4.956.636.614
35.979.867.676
1.250.300.929
804.549.510
-
34.842.903.301
271.669.670.510
6.188.676.008
5.512.424.192
Jumlah Akumulasi Penyusutan
275.222.319.282
42.991.354.729
-
318.213.674.011
Aktiva dalam penyelesaian
Jumlah Nilai Tercatat
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
Rp
712.429.355.994
Rp
731.831.633.312
Pengurangan aktiva tetap pada tahun 2005 merupakan penjualan aktiva tetap alat pengangkutan dengan
nilai buku sebesar Rp 1.913.383 dan harga jual sebesar Rp 85.000.000. Laba atas penjualan aktiva tetap
tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain – Bersih” dalam laporan laba
rugi.
Pembebanan penyusutan pada tahun 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut:
2005
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
Beban pabrikasi
Beban umum dan adm inistrasi (lihat Catatan 19)
Rp
47.874.997.440
667.462.669
Rp
42.382.791.719
608.563.010
Jumlah
Rp
48.542.460.109
Rp
42.991.354.729
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2005, hak atas tanah merupakan hak guna bangunan (HGB) yang
akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2002 sampai dengan tahun 2025, dan dapat diperbarui.
Tanah seluas 275 meter persegi (kurang dari 1% dari keseluruhan tanah) masih atas nama pemilik
terdahulu.
Penambahan aktiva tetap termasuk penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp 227.501.041.830 pada
tahun 2004 (Setelah Kuasi Reorganisasi) dan Rp 11.737.187.437 pada tahun 2004 (Sebelum Kuasi
Reorganisasi) (lihat Catatan 3 dan 16), sedangkan pada tahun 2005 penambahan aktiva tetap termasuk
reklasifikasi dari uang muka pembelian dan aktiva dalam penyelesaian masing-masing sebesar
Rp 8.035.527.103 dan Rp 48.655.175.324 pada tahun 2005.
Aktiva tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang
(lihat Catatan 9 dan 12).
Sesuai dengan laporan PT Daksana Intra Swadaya, Perusahaan Penilai, No. 20/APP/DIS-SBY/II/06
tanggal 6 Februari 2006, nilai wajar seluruh aktiva tetap Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005
adalah sebesar Rp 978.066.300.000. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat
bahwa tidak terdapat penurunan nilai aktiva tetap pada tahun 2005.
- 16 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
Persediaan dan aktiva tetap, kecuali tanah, diasuransikan secara gabungan terhadap risiko kerugian
kebakaran atau pencurian dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis dengan jumlah
pertanggungan masing-masing sebesar AS$ 210.000.000 dan AS$ 147.864.000 masing-masing pada
tahun 2005 dan 2004 (lihat Catatan 7). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko-risiko tersebut.
9.
PINJAMAN JANGKA PENDEK
Akun ini merupakan saldo pinjaman jangka pendek pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(BRI) yang terdiri dari :
2005
Mata Uang Dolar AS
Kredit modal kerja impor (AS$ 17.190.529,95)
Kredit modal kerja (AS$ 8.013.600,60)
Rp
Sub-Jumlah
168.982.909.515
78.773.693.898
247.756.603.413
Mata Uang Rupiah
Kredit modal kerja
15.934.603.151
Jumlah
Rp
Fasilitas pinjaman yang tersedia untuk Perusahaan adalah sebagai berikut :
Mata uang Dolar AS
Kredit modal kerja impor
Kredit modal kerja
Mata uang Rupiah
Kredit modal kerja
AS$
Rp
263.691.206.564
18.600.000
9.800.000
40.000.000.000
Pinjaman dalam mata uang asing dan mata uang rupiah masing-masing dibebani bunga per tahun
sebesar 7,5% - 8,25% dan 14% - 15% dan dijamin dengan aktiva tetap tertentu, piutang usaha dan
persediaan. Pinjaman tersebut juga dijamin secara pari passu dengan fasilitas pinjaman jangka panjang
(lihat Catatan 5, 7, 8 dan 12).
10. HUTANG PAJAK
Akun ini terdiri dari:
2005
Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
Rp
32.788.548
46.880.777
25.585.746
2.725.431.734
Rp
36.497.823
15.102.015
38.460.255
2.200.781.173
Rp
2.830.686.805
Rp
2.290.841.266
- 17 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
11. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini merupakan pencadangan atas beban gaji sebesar Rp 63.931.511 dan beban bunga pinjaman
jangka panjang sebesar AS$ 357.214,27 pada tahun 2005 serta beban bunga pinjaman jangka panjang
sebesar AS$ 1.182.310,46 pada tahun 2004 (Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi).
12. PINJAMAN JANGKA PANJANG
Akun ini terdiri dari:
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
2005
Pinjaman Sindikasi (Dikoordinasikan oleh
UFJ Bank Limited, Singapura)
(AS$ 45.916.452,06 pada tahun 2004)
Channel Securities Ltd, Singapura (Kanematsu)
(AS$ 9.606.537,45 pada tahun 2004)
EverGreen Venture Capital Limited, Singapura
(AS$ 5.864.814,68 pada tahun 2004)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Kredit Jangka Panjang (AS$ 4.824.000 pada
tahun 2005 dan AS$ 5.612.000 pada
tahun 2004)
Kredit Modal Kerja - AS$
(AS$ 26.175.740,15 dan JPY 3.321.000
pada tahun 2004)
Kredit Modal Kerja – Rp
Rp
Jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun
(AS$ 1.152.274 pada tahun 2005 dan
AS$ 1.850.000 pada tahun 2004)
Bagian Jangka Panjang
Rp
426.563.839.639
Rp
426.563.839.639
89.244.732.911
89.244.732.911
54.484.128.377
54.484.128.377
47.419.920.000
52.135.480.000
-
243.472.919.449
21.591.666.188
617.712.620.927
887.492.766.564
11.326.853.420
17.186.500.000
606.385.767.507
Rp
870.306.266.564
Pada bulan Juni 1996, Perusahaan mengadakan perjanjian kredit sindikasi dengan The Sanwa Bank,
Limited, Singapura, sebagai koordinator sindikasi, secara kolektif dengan 7 bank di luar negeri dan
4 bank di Indonesia (Sindikasi), dimana Sindikasi setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman
berjangka sebesar AS$ 43.000.000. Fasilitas kredit sindikasi ini digunakan untuk modal kerja dan
pelunasan kembali sebagian hutang Perusahaan yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
(BRI). Pinjaman yang diperoleh dari BRI digunakan untuk membiayai perolehan aktiva tetap tertentu.
Pinjaman sindikasi ini dijamin dengan aktiva tetap tertentu Perusahaan, secara pari passu dengan
pinjaman BRI. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 20 September 1999. Sesuai dengan perjanjian
restrukturisasi hutang tanggal 30 Maret 2000, Sindikasi setuju untuk menjadualkan kembali pembayaran
hutang pokok dalam 13 angsuran triwulanan mulai tanggal 10 April 1999 sampai dengan tanggal
10 Januari 2002, masing-masing dalam jumlah tertentu.
- 18 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
Berdasarkan akta Notaris No. 34 tanggal 9 Desember 2004 yang diaktakan oleh Notaris Dyah
Ambarwaty Setyoso, S.H., Notaris di Surabaya (menambah dan mengubah akta Notaris No. 63 tanggal
29 Agustus 2003 yang diaktakan oleh notaris yang sama), Perusahaan dan Sindikasi telah
menandatangani perjanjian restrukturisasi hutang yang berisi kesepakatan untuk menjadualkan kembali
pembayaran pinjaman pokok dan hutang bunga yang telah ditetapkan sebelumnya (Perjanjian).
Pembayaran pinjaman dan hutang bunga tersebut dikelompokkan kembali dalam beberapa skema
sebagai berikut:
Skema A. Saldo pinjaman pokok yang dapat dipertahankan (“Sustainable Debt”) sejumlah
AS$ 5.611.431 diangsur dalam pembayaran tengah tahunan sebanyak 9 kali angsuran yang
dimulai pada tanggal 31 Desember 2005 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Tingkat
bunga tahunan atas pinjaman ini sebesar 2% di atas SIBOR.
Skema B. Saldo pinjaman yang tidak dapat dipertahankan (“Unsustainable Debt”) sejumlah
AS$ 33.299.111,53 dilunasi dengan cara sebagai berikut , sebesar 50% dari saldo tersebut
atau sejumlah AS$ 16.649.555,76 diangsur dalam pembayaran tengah tahunan sebanyak
10 kali angsuran yang dimulai pada tanggal 31 Desember 2005 sampai dengan tanggal
30 Juni 2010, dan 50% sisanya pada tanggal 31 Desember 2010 akan dijadualkan kembali
untuk periode 5 tahun berikutnya. Tingkat bunga tahunan atas pinjaman ini sebesar 2%.
Jika Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran atas pokok pinjaman sesuai dengan
jangka waktu yang telah ditentukan, pada akhir tahun 2010 Pengambil Alih Pinjaman akan
menjadualkan kembali pembayaran sisa pinjaman untuk jangka waktu 5 tahun berikutnya.
Skema C. Saldo bunga yang belum dibayar oleh Perusahaan sejumlah AS$ 7.005.909,53 akan dilunasi
sampai deng an tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Jika
Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran atas bunga yang belum dibayar sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditentukan, maka seluruh Pengambil Alih Pinjaman akan
menjadualkan kembali pembayaran sisa pinjaman tersebut untuk jangka waktu 5 tahun
berikutnya.
Perjanjian pinjaman ini memuat pembatasan kepada Perusahaan, antara lain, pemeliharaan
rasio keuangan tertentu dan mengharuskan adanya persetujuan tertulis dari Pengambil Alih
Pinjaman mayoritas untuk memperoleh tambahan pinjaman, pembagian dividen dan
melakukan pengalihan atau penjualan aktiva. Perusahaan harus memelihara rasio hutang
terhadap ekuitas tidak lebih besar dari 4,0 :1, rasio aktiva lancar terhadap kewajiban lancar
tidak lebih kecil dari 0,4 : 1 dan minimum ekuitas sebesar Rp 150.000.000.000.
Selain yang disebutkan di Perjanjian di atas, syarat-syarat pinjaman lainnya yang dinyatakan
dalam akta Notaris No. 63 di atas tidak berubah.
Pada tahun 2004 terjadi pengambilalihan pinjaman dari Kanematsu Corporation, Singapura
(Kanematsu), salah satu kreditur sebelumnya, terakhir kepada Channel Securities Ltd, Singapura
(Channel).
Berdasarkan akta Notaris No.37 tanggal 14 Desember 2004 yang diaktakan oleh Notaris Dyah
Ambarwaty Setyoso, S.H., Notaris di Surabaya (merubah akta Notaris No. 59 tanggal 24 Juni 2003 yang
diaktakan oleh notaris yang sama mengenai perjanjian restrukturisasi hutang antara Perusahaan dengan
Kanematsu), Perusahaan dan Channel telah menandatangani perjanjian restrukturisasi hutang yang
berisi kesepakatan untuk menjadualkan kembali pembayaran pinjaman pokok dan hutang bunga yang
telah ditetapkan sebelumnya dengan Kanematsu. Pembayaran pinjaman dan hutang bunga tersebut
dikelompokkan kembali dalam beberapa skema sebagai berikut:
- 19 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
Skema A. Saldo pinjaman pokok yang dapat dipertahankan (“Sustainable Debt”) sejumlah
AS$ 1.198.542 diangsur dalam pembayaran tengah tahunan sebanyak 9 kali angsuran yang
dimulai pada tanggal 31 Desember 2005 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Tingkat
bunga per tahun atas pinjaman ini sebesar 2% diatas SIBOR.
Skema B. Saldo pinjaman yang tidak dapat dipertahankan (“Unsustainable Debt”) sejumlah
AS$ 7.134.257 dilunasi dengan cara sebagai berikut, sebesar 50% dari saldo tersebut atau
sejumlah AS$ 3.567.130 diangsur dalam pembayaran tengah tahunan sebanyak 10 kali
angsuran yang dimulai pada tanggal 31 Desember 2005 sampai dengan tanggal 30 Juni 2010,
dan 50% sisanya pada tanggal 31 Desember 2010 akan dijadualkan kembali untuk periode
5 tahun berikutnya. Tingkat bunga per tahun atas pinjaman ini sebesar 2%.
Jika Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran atas pokok pinjaman sesuai dengan
jangka waktu yang telah ditentukan, pada akhir tahun 2010 Channel akan menjadualkan
kembali pembayaran sisa pinjaman dengan pembayaran tengah tahunan untuk jangka waktu
5 tahun berikutnya.
Skema C. Saldo bunga yang belum dibayar oleh Perusahaan sejumlah AS$ 1.273.738,45 akan dilunasi
sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Jika
Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran atas bunga yang belum dibayar sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditentukan, maka Channel akan menjadualkan kembali
pembayaran sisa pinjaman tersebut untuk jangka waktu 5 tahun berikutnya.
Selain yang disebutkan di perjanjian di atas, syarat-syarat pinjaman lainnya yang dinyatakan dalam akta
notaris No. 59 di atas tidak berubah.
Berdasarkan akta Notaris No.18 tanggal 8 Desember 2004 yang diaktakan oleh Notaris Dyah
Ambarwaty Setyoso, S.H., Notaris di Surabaya (merubah akta Notaris No. 67 tanggal 26 Juni 2003 dan
No. 62 tanggal 29 Agustus 2003 yang diaktakan oleh notaris yang sama), Perusahaan dan EverGreen
Venture Capital Limited, Singapura (EverGreen) telah menandatangani perjanjian restrukturisasi hutang
yang berisi kesepakatan untuk menjadualkan kembali pembayaran pinjaman pokok dan hutang bunga
yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembayaran pinjaman dan hutang bunga tersebut dikelompokkan
kembali dalam beberapa skema sebagai berikut:
Skema A. Saldo pinjaman pokok yang dapat dipertahankan (“Sustainable Debt”) sejumlah
AS$ 728.027 diangsur dalam pembayaran tengah tahunan sebanyak 9 kali angsuran yang
dimulai pada tanggal 31 Desember 20 05 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009. Tingkat
bunga tahunan atas pinjaman ini sebesar 2% di atas SIBOR.
Skema B. Saldo pinjaman yang tidak dapat dipertahankan (“Unsustainable Debt”) sejumlah
AS$ 4.298.301,45 dilunasi dengan cara sebagai berikut, sebesar 50% dari saldo tersebut
atau sejumlah AS$ 2.149.150,73 diangsur dalam pembayaran tengah tahunan sebanyak
10 kali angsuran yang dimulai pada tanggal 31 Desember 2005 sampai dengan tanggal
30 Juni 2010, dan 50% sisanya pada tanggal 31 Desember 2010 akan dijadualkan kembali
untuk periode 5 tahun berikutnya.
Jika Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran atas pokok pinjaman sesuai dengan
jangka waktu yang telah ditentukan, pada akhir tahun 2010 EverGreen akan menjadualkan
kembali pembayaran sisa pinjaman dengan pembayaran tengah tahunan untuk jangka waktu
5 tahun berikutnya, dengan tingkat bunga per tahun atas pinjaman ini sebesar 2%.
- 20 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
Skema C. Saldo bunga yang belum dibayar oleh Perusahaan sejumlah AS$ 838.486,23 akan dilunasi
sampai dengan tanggal 31 Desember 2010. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Jika
Perusahaan tidak dapat melakukan pembayaran atas bunga yang belum dibayar sesuai
dengan jangka waktu yang telah ditentukan, maka EverGreen akan menjadualkan kembali
pembayaran sisa pinjaman tersebut untuk jangka waktu 5 tahun berikutnya.
Selain yang disebutkan di Perjanjian di atas, syarat-syarat pinjaman lainnya yang dinyatakan
dalam akta notaris No. 67 dan 62 di atas tidak berubah.
Berdasarkan hasil keputusan rapat kreditur tanggal 8 Maret 2005, semua kreditur (Sindikasi, EverGreen
dan Channel) di atas menyetujui untuk mengkonversi seluruh saldo pinjamannya menjadi rupiah
dengan kurs sebesar Rp 9.290 untuk AS$ 1 yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2005. Ko nversi
pinjaman tersebut tidak merubah syarat-syarat pinjaman lainnya.
Berdasarkan hasil keputusan rapat kreditur tanggal 14 Pebruari 2006, Sindikasi, Evergreen dan Channel
menyetujui untuk menjadualkan kembali pembayaran pokok dan bunga pinjaman jangka panjang (lihat
Catatan 23).
Berdasarkan akta notaris No. 5 yang diaktakan oleh Notaris Soehartono, S.H., Notaris di Surabaya,
tanggal 2 Juli 2003, Perusahaan dan BRI menyetujui penurunan nilai pagu pinjaman jangka pendek
sebesar AS$ 6.600.000 untuk dikonversi menjadi Kredit Jangka Panjang (KJP) dengan jangka waktu
pinjaman mulai tanggal 31 Desember 2002 sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, pelunasan
pinjaman dilakukan secara angsuran dalam pembayaran tengah tahunan dan dibebani bunga sebesar 2%
diatas S IBOR pertahun (lihat Catatan 9).
Pada tanggal 19 Juli 2004, Perusahaan dan BRI telah menandatangani perjanjian penjadualan kembali
fasilitas pinjaman tersebut di atas yang diaktakan dengan akta No. 18 oleh Notaris Soehartono, S.H.,
Notaris di Surabaya, akta ini dibuat untuk merubah akta No. 5 di atas yang diaktakan oleh notaris yang
sama. Perjanjian ini menyatakan bahwa pagu KJP menjadi sebesar AS$ 5.612.000 dengan jangka waktu
pinjaman mulai tanggal 31 Desember 2003 sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, pelunasan
pinjaman dilakukan secara angsuran dalam pembayaran tengah tahunan yang dimulai pada tanggal
31 Desember 2005.
Pinjaman tersebut diatas dijamin dengan aktiva tetap tertentu, piutang usaha dan persediaan. Pinjaman
tersebut juga dijam in secara pari passu dengan fasilitas pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 5, 7
dan 9).
Perjanjian pinjaman dengan BRI memuat beberapa pembatasan kepada Perusahaan, antara lain,
pemeliharaan rasio keuangan tertentu, perolehan pinjaman baru, melakukan penggabungan usaha,
akuisisi atau penyertaan baru pada perusahaan lain, merubah anggaran dasar Perusahaan termasuk
susunan pengurus dan atau pemegang saham serta pemodalan, memberikan pinjaman, melakukan
investasi, bertindak selaku penjamin dan melakukan pengalihan, penjaminan atau penjualan aktiva.
- 21 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
13. KESEJAHTERAAN KARYAWAN
Perusahaan telah mencatat akrual untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan ganti
kerugian sebesar Rp 3.133.200.590 dan Rp 1.833.173.624 masing-masing pada tahun 2005 dan 2004,
dan disajikan sebagai “Kewajiban Tidak Lancar Lainnya” dalam neraca. Beban kesejahteraan karyawan
sebesar Rp 1.300.026.966 dan Rp 781.835.682 masing-masing pada tahun 2005 dan 2004, disajikan
sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi – Gaji dan Upah” dalam laporan laba rugi.
Pada tahun 2005, Perusahaan mencatat akrual berdasarkan perhitungan aktuaris pada tanggal
31 Desember 2005 yang dilakukan oleh PT Mitrajasa Prima, aktuaris independen, berdasarkan
laporannya No. 016/UUK-MJP/III/2006 tanggal 7 Maret 2006 dengan menggunakan metode Projected
Unit Credit yang mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Usia pensiun
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tingkat kematian
Suku bunga diskonto
:
:
:
:
50 tahun
5%
TMI-II 1999
12%
Pada tahun 2004, Perusahaan mencatat akrual berdasarkan perhitungan aktuaris pada tanggal
31 Desember 2004 yang dilakukan oleh PT Rileos Pratama, aktuaris independen, berdasarkan
laporannya No. 34 tanggal 26 Januari 2005 dengan menggunakan metode Projected Unit Credit yang
mempertimbangkan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Usia pensiun
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tingkat kematian
Suku bunga diskonto
:
:
:
:
50 tahun
5%
Tabel Mortalita Indonesia 2
7%
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah akrual pada tahun 2005 dan 2004 tersebut adalah
memadai untuk memenuhi ketentuan dalam keputusan tersebut.
Analisis akrual kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:
2005
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
Saldo awal tahun
Penambahan selama satu tahun
Rp
1.833.173.624
1.300.026.966
Rp
1.051.337.942
781.835.682
Saldo akhir tahun
Rp
3.133.200.590
Rp
1.833.173.624
- 22 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
14. MODAL SAHAM
Rincian pemegang saham dan kepemilikan pada tahun 2005 adalah sebagai berikut:
(Nilai Nominal Rp 400 per Saham)
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(lembar)
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
PT Gloriajaya Gempita
PT Mahkotamutiara Mustika
UBS AG, Singapura
Masyarakat
443.763.920
221.936.977
157.000.000
169.345.761
44,73 %
22,37
15,83
17,07
Rp
177.505.568.000
88.774.790.800
62.800.000.000
67.738.304.400
Jumlah
992.046.658
100,00 %
Rp
396.818.663.200
Rincian pemegang saham dan kepemilikan pada 2004 (Setelah Kuasi Reorganisasi) adalah sebagai
berikut:
(Nilai Nominal Rp 400 per Saham)
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(lembar)
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
PT Gloriajaya Gempita
PT Mahkotamutiara Mustika
Masyarakat
443.763.920
221.936.977
326.345.761
44,73 %
22,37
32,90
Rp
177.505.568.000
88.774.790.800
130.538.304.400
Jumlah
992.046.658
100,00 %
Rp
396.818.663.200
Rincian pemegang saham dan kepemilikan pada 2004 (Sebelum Kuasi Reorganisasi) adalah sebagai
berikut:
(Nilai Nominal Rp 500 per Saham)
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(lembar)
Persentase
Kepemilikan
Jumlah
PT Gloriajaya Gempita
PT Mahkotamutiara Mustika
Masyarakat
443.763.920
221.936.977
326.345.761
44,73 %
22,37
32,90
Rp
221.881.960.000
110.968.488.500
163.172.880.500
Jumlah
992.046.658
100,00 %
Rp
496.023.329.000
Sehubungan dengan pelaksanaan Kuasi Reorganisasi, Perusahaan menurunkan nilai nominal saham dari
sebesar Rp 500 menjadi sebesar Rp 400, sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi
sebesar Rp 396.818.663.200 dan menimbulkan selisih tambahan modal disetor – Agio saham sebesar
Rp 99.204.665.800 yang digunakan untuk mengeliminasi saldo defisit Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2004 (lihat Catatan 3). Penurunan nilai nominal saham tersebut telah mendapat
persetujuan dari para pemegang saham melalui Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham
pada tanggal 20 April 2005 yang diaktakan dengan akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H.,
Notaris di Surabaya, No. 44.
- 23 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
15. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Akun ini merupakan agio saham sebesar Rp 597.819.552 pada tahun 2005 dan 2004 (Setelah Kuasi
Reorganisasi) dan Rp 665.625.000 pada tahun 2004 (Sebelum Kuasi Reorganisasi) (lihat Catatan 3
dan 14).
16. SELISIH PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 486/KMK.03/2002 tanggal
28 November 2002 dan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-519/PJ/2002
tanggal 2 Desember 2002 mengenai selisih penilaian kembali aktiva tetap, Perusahaan telah
melakukan pen ilaian kembali aktiva tetap pada tanggal 31 Desember 2004. Penilaian kembali
dilakukan berdasarkan pada pendekatan data pasar sesuai dengan laporan penilaian
PT Daksana Intra Swadaya (Daksana) No. 12/APP/DIS-SBY/I/05 tanggal 28 Januari 2005.
Daksana mempertimbangkan kerusakan fisik, keusangan fungsional dan ekonomis aktiva. Perusahaan
memperoleh persetujuan dari Kantor Pelayanan Pajak pada tanggal 4 Maret 2005 dengan Surat
Keputusan No. KEP-135/WPJ.07/BD.04/2005.
17. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
2005
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
Domestik
Ekspor
Rp
488.650.328.491
90.665.789.410
Rp
435.575.314.005
110.923.965.957
Jumlah
Rp
579.316.117.901
Rp
546.499.279.962
Tidak terdapat penjualan kepada suatu pihak yang melebihi 10% dari total penjualan pada tahun
2005 dan 2004, sehingga Perusahaan tidak melaporkan informasi segmen geografis secara terpisah.
Penjualan utama Perusahaan berupa kertas sebesar 98,2% dan 98,6% dari penjualan bersih masingmasing pada tahun 2005 dan 2004 sehingga Perusahaan tidak melaporkan informasi segmen produk
secara terpisah.
Penjualan sebesar Rp 3.155.976.036 dan Rp 2.481.788.805 dari penjualan bersih merupakan penjualan
kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing pada tahun 2005 dan 2004 (lihat
Catatan 6).
18. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2005
Pemakaian bahan baku
Upah buruh langsung
Beban pabrikasi
Jumlah Beban Produksi
Rp
277.850.350.522
21.454.756.727
200.633.862.008
499.938.969.257
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
Rp
258.387.531.440
20.646.114.312
164.900.140.538
443.933.786.290
- 24 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
2005
Persediaan barang dalam proses
Pada awal tahun
Pada akhir tahun
Rp
(
Beban Pokok Produksi
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
9.656.090.095 Rp
16.801.175.728 ) (
492.793.883.624
Persediaan barang jadi
Pada awal tahun
Pada akhir tahun
(
Beban Pokok Penjualan
Rp
443.888.889.220
13.994.049.189
28.987.248.560 ) (
477.800.684.253
9.611.193.025
9.656.090.095 )
24.795.363.812
13.994.049.189 )
Rp
454.690.203.843
Tidak terdapat pembelian dari suatu pihak yang melebihi 10 % dari total pembelian pada tahun 2005
dan 2004.
19. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2005
Beban Penjualan
Ekspor dan pengangkutan
Gaji dan upah
Telepon dan telex
Perbaikan dan pemeliharaan
Lain-lain
Rp
Sub-jumlah
Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan upah
Jamuan
Perjalanan dinas
Penyusutan (lihat Catatan 8)
Perbaikan dan pemeliharaan
Honorarium tenaga ahli
Telepon dan telex
Keperluan kantor
Lain-lain
Sub-jumlah
Jumlah
Rp
21.294.763.272
1.029.697.945
535.390.703
527.219.295
1.174.399.128
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
Rp
20.203.074.870
922.171.638
512.795.557
383.575.912
863.850.442
24.561.470.343
22.885.468.419
6.299.890.769
1.696.315.574
1.352.876.071
667.462.669
577.648.088
495.267.465
281.708.345
279.838.457
2.475.912.113
4.378.115.154
881.591.825
2.774.468.733
608.563.010
713.150.676
235.013.465
282.062.366
270.202.640
3.188.740.662
14.126.919.551
13.331.908.531
38.688.389.894
Rp
36.217.376.950
- 25 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
20. PAJAK PENGHASILAN
Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak tangguhan seperti yang disajikan dalam
laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2005 dan 2004 (Setelah
dan sebelum Kuasi reorganisasi), dengan taksiran laba (rugi) fiskal adalah sebagai berikut:
2005
Laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak
tangguhan sesuai dengan laporan laba rugi
Rp
Beda tetap
Jamuan dan representasi
Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final
(
Beda temporer
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyusutan
Kesejahteraan karyawan
(
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
11.913.879.870 (Rp
83.415.488.177 )
1.746.813.099
36.288.441 ) (
1.461.494.645
56.635.102 )
(
8.959.678.981 )
1.300.026.966
36.568.005.574 )
10.258.481.725
781.835.682
Taksiran laba (rugi) fiskal tahun berjalan
Koreksi SPT tahun 2004
Kumulatif rugi fiskal (berdasarkan SKP)
(
(
5.964.752.513 (
1.075.414.042 )
355.572.760.797 ) (
107.538.316.801 )
248.034.443.996 )
Taksiran kumulatif rugi fiskal
(Rp
350.683.422.326 ) (Rp
355.572.760.797 )
Taksiran laba fiskal tahun 2005 dan taksiran kumulatif rugi fiskal tahun 2005 telah sesuai dengan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan tahun 2005 yang telah dilaporkan Perusahaan kepada
kantor pajak.
Pajak Tangguhan
Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2005 dan 2004 adalah sebagai berikut:
2005
Rugi (laba) fiskal
Penyisihan piutang ragu-ragu
Penyusutan
Kesejahteraan karyawan
(Rp
Manfaat (beban) pajak tangguhan
(Rp
(
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
1.466.801.541 ) Rp
(
2.687.903.694 )
390.008.090
27.474.867.879
10.970.401.672 )
3.077.544.518
234.550.705
3.764.697.145 ) Rp
19.816.561.430
- 26 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
Rekonsiliasi antara taksiran pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku dari laba akuntansi sebelum beban pajak tangguhan dan beban pajak tangguhan yang tercantum
dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai
berikut:
2005
Laba akuntansi sebelum beban pajak tangguhan
Taksiran pajak penghasilan dengan persentase
tarif pajak maksimum 30%
Pengaruh pajak atas beda tetap
Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final
Penyesuaian atas pemeriksaan pajak
Rp
3.574.163.961
524.043.930
10.886.533 )
322.624.213 )
(
(
Beban pajak tangguhan
11.913.879.870
Rp
3.764.697.145
Pengaruh pajak atas beda waktu yang signifikan antara pelaporan komersial dan fiskal dan kumulatif
rugi fiskal adalah sebagai berikut:
2005
Aktiva pajak tangguhan
Kumulatif rugi fiskal
Penyisihan piutang ragu-ragu
Kesejahteraan karyawan
Biaya bunga pinjaman
Rp
Jumlah
105.205.026.698
1.643.038.427
939.960.178
9.585.381.743
2004
(Setelah dan sebelum
Kuasi Reorganisasi)
Rp
106.671.828.239
1.643.038.427
549.952.088
9.585.381.743
117.373.407.046
118.450.200.497
Kewajiban pajak tangguhan
Aktiva tetap
8.634.037.450
5.946.133.756
Jumlah
8.634.037.450
5.946.133.756
Aktiva pajak tangguhan-bersih
Rp
108.739.369.596
Rp
112.504.066.741
21. KEWAJIBAN KONTINJENSI
Pada bulan Pebruari 1995, Perusahaan dengan beberapa perusahaan lain di Surabaya, telah digugat oleh
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) di Pengadilan Negeri Surabaya, dalam kasus perdata
No. 116/Pdt.G/1995/PN.SBY. Walhi mengajukan gugatan bahwa Perusahaan telah membuang
limbahnya ke Kali Surabaya dan memohon kepada Pengadilan untuk menghukum Perusahaan dengan
membayar denda sebesar Rp 7.726.250.000. Berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal
16 Nopember 1995 No. 116/Pdt.5/1995/PN.SBY. Pengadilan memutuskan dan menyatakan bahwa
gugatan yang telah diajukan oleh Walhi tidak dapat diterima. Namun berdasarkan catatan Pengadilan
Negeri Surabaya, putusan tersebut belum mempunyai kekuatan hukum tetap karena adanya upaya
hukum berupa banding yang diajukan oleh Walhi pada tanggal 29 Nopember 1995. Selanjutnya,
berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 535/Pdt/1997/PT.SBY. tanggal
10 Desember 1997, Pengadilan Tinggi Jawa Timur menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Surabaya
tanggal 16 Nopember 1995 No. 116/Pdt.5/1995/PN.SBY. tersebut. Pada tanggal 9 April 1998,
- 27 PT SUPARMA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2005 dan 2004
(Setelah dan sebelum Kuasi Reorganisasi)
(Dalam Rupiah)
Pengadilan Tinggi menerima permohonan kasasi yang diajukan Walhi kepada Mahkamah Agung.
Manajemen Perusahaan berpendapat tidak perlu menyisihkan kerugian atas gugatan tersebut dan hasil
akhir dari masalah ini tidak berpengaruh material terhadap laporan keuangan Perusahaan. Sampai
dengan tanggal 31 Desember 2005, belum ada perkembangan baru dari kasus ini.
22. POSISI AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 31 Desember 2005, posisi aktiva dan kewajiban yang dinyatakan dalam mata uang asing
adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing
Aktiva
Bank
Piutang usaha – pihak ketiga
AS$
AS$
37.732,10
638.595,21
Rupiah
Rp
Jumlah Aktiva
Kewajiban
Pinjaman jangka pendek
Biaya masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Pinjaman jangka panjang
6.648.297.475
AS$
AS$
25.204.130,55
357.214,27
247.756.603.413
3.511.416.274
AS$
AS$
1.152.274,00
3.671.726,00
11.326.853.420
36.093.066.580
Jumlah Kewajiban
Kewajiban – bersih
370.906.561
6.277.390.914
298.687.939.687
Rp
292.039.642.212
23. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
Berdasarkan hasil keputusan rapat kreditur tanggal 14 Pebruar i 2006, Sindikasi, Evergreen dan Channel
menyetujui untuk:
1. Menunda pembayaran bunga pinjaman jangka panjang sampai dengan akhir bulan Juni 2006.
2. Menjadualkan kembali pembayaran skema A (“Sustainable Debt”) dari tanggal 31 Desember 2005
menjadi tanggal 31 Desember 2008 dan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
3. Menjadualkan kembali pembayaran skema B (“Unsustainable Debt”) setelah penyelesaian
pembayaran skema A butir 2 diatas.
24. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan
pada tanggal 15 Maret 2006.
Download