BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya energi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan
sangat penting dalam mendukung keberlanjutan kegiatan pembangunan daerah
khususnya sektor ekonomi. Mengingat peran strategis sumber daya energi,
pengelolaan
energi
pengusahaannya
harus
yang
meliputi
dilakukan
secara
penyediaan, pemanfaatan
dan
berkeadilan, berkelanjutan,
dan
optimal agar dapat memberikan nilai tambah yang sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan rakyat.
Sebagai acuan pengelolaan energi, pemerintah pusat telah menetapkan
Peraturan Presiden Nomor. 5 tahun 2006, tentang Kebijakan Energi Nasional.
Dalam Kebijakan Energi Nasional ini dicantumkan target energy mix yang
menjadi acuan dalam pengembangan energi nasional. Sebagai tindak lanjut,
pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten perlu menetapkan suatu
rencana aksi dalam rangka mencapai target energy mix nasional. Rencana aksi
tersebut menjadi pedoman bagi institusi pemerintah dan swasta di daerah
untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber energi terbarukan yang ada di
masing-masing daerah. Hal ini sejalan dengan usaha pemerintah pusat dan
daerah
yang
ingin
mengurangi
penggunaan energi
konvensional
dan
menggantinya dengan sumber-sumber energi terbarukan lokal yang lebih ramah
terhadap lingkungan.
1
Kabupaten Sumbawa adalah salah satu dari sepuluh kabupaten/kota di
Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di pulau Sumbawa terdiri dari 24
kecamatan yang terbagi menjadi 158 desa dan 8 kelurahan. Kabupaten Sumbawa
di bagian Utara dibatasi Laut Flores, di bagian Timur dibatasi Kabupaten Dompu,
di bagian Selatan di batasi Samudera Hindia serta di bagian Barat di batasi oleh
Kabupaten Sumbawa Barat dan Selat Alas seperti ditunjukan Gambar 1.1 :
Gambar 1.1 Peta administrasi Kabupaten Sumbawa
Sumber : Bapeda Kabupaten Sumbawa (2012)
Luas wilayah keseluruhan mencapai 11.556,44 (km²) adalah 45,52% dari
luas NTB, yang terdiri dari daratan 6.643,98 (km²), dan lautan 4.912,46 (km²).
Secara geografis Kabupaten Sumbawa sebagian besar merupakan dataran tinggi
dan berbukit-bukit tandus dengan curah hujan rendah, dan secara astronomis,
Kabupaten Sumbawa terletak diantara 116042’–118022’ BT ; 808’–907’ LS, yang
dikelilingi oleh pulau-pulau kecil berpenduduk; seperti Pulau Moyo, Pulau
Medang, Pulau Tapan, Pulau Bungin, Pulau Kaung dan Pulau Panjang. Menurut
karakteristik topografinya, permukaan tanah Kabupaten Sumbawa cenderung
berbukit-bukit dengan ketinggian antara 0-1.730 meter diatas permukaan air laut
(m dpl). Ketinggian 0-100 (m dpl) mencapai luas 26,51% ; 100-500 (m dpl)
42,31% ; 500-1.000 (m dpl) 27,69% dan > 1.000 (m dpl) 3,49%. Berdasarkan
klasifikasi kemiringan lahan, kemiringan 0-2% seluas 33,79% ; kemiringan
2-15% seluas 27,96% ; kemiringan 15-40% seluas 49,49% dan kemiringan >
40% seluas 54,03% (BPS Kabupaten Sumbawa, 2012).
Pasokan utama energi listrik di Kabupaten Sumbawa selama ini disuplai
oleh PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat Area Sumbawa yang masih
menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Kondisi ini tentunya
dalam jangka panjang akan menimbulkan masalah lingkungan dan teknis akibat
pencemaran serta adanya keterbatasan cadangan sumber energi fosil saat ini.
Kabupaten Sumbawa mempunyai beberapa potensi sumber energi terbarukan
seperti; energi air, surya, angin, panas bumi dan biomassa. Pemanfaatan sumber
energi terbarukan dimasa lalu belum merupakan suatu perioritas dalam
perencanaan pembangunan nasional dan daerah dimana pemerintah daerah masih
beranggapan bahwa penyediaan energi khususnya energi listrik untuk masyarakat
masih merupakan domain pemerintah pusat melalui
PT. PLN (Persero).
Disamping itu masih adanya keterbatasan anggaran dan kemampuan sumber daya
manusia di daerah
yang mampu melakukan pemetaan, perencanaan dan
pemanfaatan potensi energi terbarukan ini. Dalam pemanfaatan potensi energi
terbarukan ada beberapa teknologi yang potensial untuk dikembangkan di
Kabupaten Sumbawa seperti teknologi proses Bahan Bakar Nabati (BBN) dan
Biogas; Pembangkit Listrik Tenaga Air skala Minihidro ataupun Mikrohidro
(PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB).
Di dalam undang-undang RI No. 30 tahun 2009 BAB V Pasal 20 ayat 1
dinyatakan bahwa penyediaan energi dilakukan melalui inventarisasi sumber daya
energi, peningkatan cadangan energi, penyusunan neraca energi, diversifikasi,
konservasi dan intensifikasi sumber energi dan energi serta penjaminan
kelancaran penyaluran, transmisi dan penyimpanan sumber energi dan energi.
Dalam pasal yang sama ayat 2 disebutkan bahwa penyediaan energi oleh
pemerintah dan atau pemerintah daerah diutamakan di daerah yang belum
berkembang, daerah terpencil dan daerah perdesaan dengan menggunakan sumber
energi setempat khususnya sumber energi terbarukan. Dan pada Pasal 18
mengamanatkan kepada Pemerintah Daerah untuk menyusun rencana umum
energi daerah dengan mengacu pada rencana umum energi nasional. Rencana
umum energi daerah tersebut selanjutnya harus ditetapkan dalam suatu Peraturan
Daerah yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat .
Saat ini terjadi kecenderungan peningkatan kebutuhan energi listrik di
Kabupaten Sumbawa setiap tahunnya pada berbagai sektor seiring meningkatnya
jumlah penduduk dan meningkatnya kegiatan pembangunan di daerah. Kondisi ini
ternyata tidak seiring dengan peningkatkan penyediaan energi listrik dimana
kapasitas daya terpasanng masih tetap, sementara kebutuhan energi listrik terus
meningkat. Konsekuensinya adalah sering dilakukan pemadaman aliran listrik
bergilir khususnya pada jam-jam beban puncak sebagai akibat beban pemakaian
melebihi daya yang tersedia.
Ketidakmampuan memanfaatkan sumber daya energi yang ada di daerah
saat ini mengakibatkan masih adanya ketergantungan pasokan energi listrik dari
satu sumber daya saja (PLTD) yang mempunyai dampak ekonomis dan
lingkunngan yang negatif.
Kondisi ini tentunya harus segera mendapatkan
perhatian khusus baik oleh pemerintah Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB dan
Pusat. Dalam mencukupi kebutuhan energi tersebut diperlukan usaha-usaha nyata
dalam pencarian, pemanfaatan dan pengembangan sumber-sumber daya energi
lokal yang ada khususnya sumber energi yang terbarukan. Oleh karena
pemanfaatan dan pengembangan sumber energi terbarukan memerlukan waktu
yang lama serta biaya yang besar, maka perlu dilakukan perencanaan
dan
pengkajian sedini mungkin yang didukung dengan kebijakan di bidang energi
yang lebih baik. Untuk hal ini maka diperlukan kajian perencanaan energi yang
dapat memberikan gambaran kondisi riil saat ini dan prakiraan masa depan
mengenai bagaimana seharusnya potensi sumber daya energi tersebut dikelola dan
dimanfaatkan demi keberlanjutan pembangunan daerah di Kabupaten Sumbawa.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
identifikasi masalah dari penelitian yang dilakukan ini difokuskan pada suatu
upaya perancangan Pemodelan Hybrid Power System untuk Sistem Kelistrikan
di Kabupaten Sumbawa yang berbasis pada energi terbarukan yang ada di daerah.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan pada identifikasi masalah tersebut, maka penelitian ini dibatasi
hanya pada :
a. Data wilayah dibatasi untuk data yang terdapat di Kabupaten Sumbawa.
b. Data dasar kebutuhan energi listrik di Kabupaten Sumbawa khususnya
yang dikelola oleh PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat
Area Sumbawa.
c. Data potensi energi terbarukan khususnya yang ada di Kabupaten
Sumbawa.
d. Pembuatan model
dilakukan untuk sistem kelistrikan di Kabupaten
Sumbawa khususnya dalam sistem pembangkitan daya listrik.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah;
a. Mengetahui besarnya potensi energi terbarukan di Kabupaten Sumbawa
untuk pembangkitan daya listrik.
b. Mengetahui besar sharing energi terbarukan terhadap pemenuhan energi
listrik di Kabupaten Sumbawa.
c. Merancang suatu Model Hybrid Power System untuk Sistem Kelistrikan di
Kabupaten Sumbawa .
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi
dalam pembangunan dan pengembangan sektor energi khususnya energi listrik di
Kabupaten Sumbawa yang berbasis
pada energi terbarukan yang ramah
lingkungan, khususnya bagi daerah terpencil maupun daerah tertinggal yang tidak
dapat dijangkau jaringan PT. PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Barat Area
Sumbawa. Di samping itu hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
pemerintah daerah dalam membuat Rencana Umum Energi Daerah Kabupaten
khusunya sektor energi listrik yang sejalan dengan Rencana Umum Energi
Nasional seperti diamanatkan dalam Undang Undang No. 30 tahun 2009 tentang
Ketenagalistrikan sehingga dapat mewujudkan diversifikasi energi, peningkatan
rasio elektrifikasi yang signifikan dan memperkuat ketahanan sektor energi di
Kabupaten Sumbawa.
1.6 Keaslian Penelitian
Penelitian tentang “ Pemodelan Hybrid Power System untuk Sistem
Kelistrikan di Kabupaten Sumbawa”, sampai saat proses penelitian ini dibuat,
sebatas pengetahuan penulis belum pernah ada penelitian dengan obyek yang
sama diterbitkan sebelumnya.
1.7 Output Penelitian
Hasil dari penelitian ini adalah suatu model Hybrid Power System untuk
sistem kelistrikan di Kabupaten Sumbawa khususnya dari sisi pembangkitan daya
listrik yang berbasis energi terbarukan dalam rangka upaya-upaya diversifikasi
energi, peningkatan rasio elektrifikasi dan ketahanan energi di Kabupaten
Sumbawa.
Download