Prospeksi Unsur Tanah Jarang - Pusat Sumber Daya Geologi

advertisement
PROSPEKSI UNSUR TANAH JARANG (RARE EARTH ELEMENTS)
DAERAH KACANG BUTOR DAN SEKITARNYA,
KECAMATAN BADAU, KABUPATEN BELITUNG
PROVINSI BANGKA BELITUNG
Oleh :
Soepriadi, Kaswan Budiharyanto, dan Bambang Nugroho Widi
Kelompok Penyelidikan Mineral Logam, Pusat Sumber Daya Geologi
SARI
Prospeksi unsur tanah jarang (UTJ) di daerah Kacang Butor,Kecamatan
Badau, Kabupaten Belitung,Provinsi Bangka Belitung Pulau Belitung,secara
geologi memiliki kaitan erat dengan lingkungan geologi dan jalur timah MalaysiaThailand yang memanjang sampai ke Indonesia P.Bangka, Singkep, Kundur dan
pulau kecil penghasil timah di Indonesia (Lehmann, 1990), terbentuk karena
adanya terobosan granit yang dikenal dengan Granit Tanjung Pandan berumur
Trias. (Schwart dan Sujono,1990) merupakan indikasi adanya unsur tanah
jarang.
Pulau Belitung sebagai salah satu penghasil timah di Indonesia
merupakan lokasi yang signifikan untuk melakukan prospeksi unsur tanah jarang
(REE), kedudukan mineralisasi bahan galian logam langka pada batuan granitik
pembawa timah dapat digunakan sebagai acuan adanya unsur tanah jarang
seperti monasit,xenotim, zirkon dan lain-lain.
Hasil kegiatan prospeksi unsur tanah jarang (UTJ) dengan metoda
pengamatan geologi : litologi, mineralisasi, alterasi batuan, soil sampling dan
didukung dengan pengukuran geofisika radiometri, hasil analisa kimia tertinggi
beberapa unsur menunjukkan Ce : 85 ppm, Nd : 66 ppm dari batuan, endapan
sungai Ce : 885 ppm, Nd : 215 ppm dan dari conto tanah Ce : 177 ppm, Nd :66
ppm.
Berdasarkan hasil deteksi geofisika radiometri gamma surveyor II di
daerah Kacang Butor, Kecamatan Badau,Kabupaten Belitung seluas 6 x 9 km
atau 54.000 m2 menghasilkan 115 titik lintasan, interval 250 m keberadaan
unsur tanah jarang (UTJ) menunjukkan kadar tertinggi Kalium (K) : 1.66 %,
Uranium (U) : 33.43 ppm dan Thorium: 81.49 ppm data tersebut sebagai
asesoris menunjukkan nilai positif yang menarik dan diprediksi mengindikasikan
keberadaan unsur tanah jarang (UTJ).
Berdasarkan pengamatan geologi, hasil laboratorium analisa kimia, fisika
dan geofisika radiometri kadar Uranium, Thorium dan tipe granitnya maka Granit
Tanjung Pandan merupakan pembawa sumber unsur tanah jarang (UTJ).
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
1
1. PENDAHULUAN
Sesuai dengan tugas fungsi Pusat
Prospeksi logam unsur tanah jarang
Sumber
(REE)
Geologi
di
beberapa
merupakan
daerah
bagian
Daya
dalam
Geologi,
Badan
Daftar
Isian
untuk
Pelaksana Anggaran (DIPA) Tahun
menghimpun data potensi mineral
2014 telah melaksanakan kegiatan
logam di seluruh Indonesia dalam
prospeksi unsur tanah jarang (REE)
meningkatkan
di
ketersediaan
data
Kabupaten
Belitung,
Provinsi
yang terbaru dan akurat.
Bangka Belitung.
Pulau Belitung sebagai salah satu
2. Lokasi Kegiatan Prospeksi
penghasil
Indonesia
Secara geografis lokasi prospeksi di
merupakan lokasi yang signifikan
Kabupaten Belitung terletak antara
untuk melakukan prospeksi unsur
pada koordinat : 107o 47' 27,48”BT
tanah
s/d 107o 52’ 19,26”BT dan - 02o 42’
timah
jarang
di
(REE),
kedudukan
s/d - 02o46’10,68” LS
mineralisasi bahan galian logam
54,52”LS
langka
dengan luas seluruhnya 5400 ha.
pada
batuan
granitik
pembawa timah dapat digunakan
(Gambar 1).
sebagai acuan adanya unsur tanah
3. Penyelidik Terdahulu
jarang
seperti
monasit,
xenotim,

zirkon dan lain-lain.
Terkait
dengan
investasi
di
Baharudin dan Sidarto, tahun
1995, pada Peta Geologi
peningkatan
bidang
Lembar Belitung, Sumatera,
eksplorasi
Skala
1 : 250.000, Pusat
mineral logam, khususnya logam
Penelitian
tanah
Pengembangan
jarang
yang
merupakan
dan
Geologi
mineral logam langka yang cukup
Bandung,
diminati negara asing sebagai bahan
geologi
baku untuk peralatan vital militer
Kacang
seperti
Badau, Kabupaten Belitung;
alat
pelacak,
peralatan
perang lainnya dan juga memegang
peranan
sangat
penting

dalam
:
superkondukter,
dalam
laser,
regional
Butor,
Bambang
Nugroho
kebutuhan material produksi modem
seperti
memetakan
daerah
Kecamatan
Setiawan,
Sunuhadi,
Dwi
Karno
dan Achmad Tholib, 1995.
dunia
melakukan
optik
Penyelidikan
Pendahuluan Logam Langka
elektronik, glass dan keramik.
Daerah Tikus,Burung Mandi,
dan sekitarnya, Kabupaten
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
2
Belitung,Sumatera
menyimpulkan
Selatan,
terdapat
2.
endapan
type
batuan granitik tipe-S dan
berupa
absorpsi-ion
tipe-I.
Granitik
logam
tanah
(tipe-S)
dalam
endapan
Tanjung
Pandan
ore
residu
deposit)
unsur
jarang
(REE),
kaolin
hasil
mempunya nilai kemagnetan
ubahan granit Tanjungpandan
lebih rendah dan nilai UTJ >
lapuk,mempunyai potensi cukup
tinggi.
besar;
Di
daerah Tikus
ditemukan mineralisasi timah
primer
sebagai
mineralisasi
3.
indikasi
logam
tanah
jarang
(monasit
dan
xenotim).
Daerah
Model tipe endapan langka jenis
asosiasi
bijih
hematit
besi
potensinya
4. HASIL PENYELIDIKAN
4.1. Geologi Daerah
tersebar pada Formasi Granit
Penyelidikan
Tanjungpandan.
Kegiatan
Tambunan,
Provinsi Bangka Belitung dilakukan
dengan
daerah Tikus dan Badau,
batuan,
Selatan
:
pengamatan
mineral
butir,
lintasan
geologi dan metoda geokimia ridge
di
Pulau Belitung terdapat
metoda
geologi, ubahan batuan, mineralisasi
Kabupaten Belitung, Provinsi
bahwa
tanah
dan sekitarnya Kecamatan Badau,
Mineral Logam Langka di
menyimpulkan
unsur
Elements) di wilayah Kacang Butor
1996.
Eksplorasi
Sumatera
prospeksi
jarang (UTJ), atau REE (Rare Earth
A.Tholib, Edi Suhaedi dan
melakukan
perlu
penyelidikan lebih lanjut.
lapuk dan endapan kaolin
Affan
magnetit-
prospek
UTJ adalah batuan granit

tipe
(residual
Batuan
2
Model
and
3
jenis model endapan logam
spoor
soil
pemercontoan
sumur
sampling,
uji
secara
chanel sampling.
langka :
Lintasan pengamatan geologi untuk
1. Model tipe endapan logam
rombakan
berupa
endapan
ikutan
penambangan
variasi
jenis
litologi
batuan secara rinci. Lintasan ridge
xenotime,
monasit,zirkon
sebagai
mengetahui
and
spoor
soil
sampling
untuk
alluvial
mengetahui sebaran unsur tanah
pada
jarang. Sebagai pendukung dalam
timah
prospeksi
unsur
tanah
jarang
alluvial;
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
3
dilakukan pula pengukuran Geofisika
rijang
Radiometri
perbukitan
Gamma
(Gambar.2),
indikasi
jarang
Surveyor
untuk
II
mendeteksi
sebagian
keberadaan unsur tanah
(UTJ)
terdeteksi
diantaranya
:
Kalium,
dan
rendah
kecil
daerah
yang
satuan
morfologi
menempati
bagian
penyelidikan
selatan
yang
merupakan kaki Gunung Tajambini.
4.1.2. Stratigrafi
Uranium,
Thorium, Dose Rate (DR).
Secara litologi satuan batuan yang
4.1.1. Morfologi
dapat diamati dilapangan mengacu
Bentang alam yang mudah dikenali
pada Peta Geologi Regional Lembar
di
sungai
Belitung, Sumatera skala 1 : 250.000
dapat
disusun oleh Baharudin dan Sidarto,
memperlihatkan litologi dan struktur
1995 publikasi Pusat Penelitian dan
geologi
Pengembangan
lapangan
karena
antara
pola
yang
suatu
sungai
berkembang
daerah.
pengamatan
lain
pada
Berdasarkan
batuan yang terdapat di daerah
prospeksi unsure tanah jarang (UTJ)
kontur peta dasar topografi, peta
daerah Kacang Butor, Kecamatan
DEM (Digital Elevation Model), dari
Badau,Kabupaten Belitung dari tua
ASTGTM
dapat
memberikan
ke muda adalah Satuan batuan
gambaran
morfologi
sehingga
Granit, Satuan Batupasir Kuarsa,
memudahkan dalam perencanaan
dan Satuan Batulanau. (Gambar 3)
kegiatan yang akan dilakukan di
sebagai berikut :
Kacang
dan
satuan
pola
lapangan.
lapangan
Geologi
Wilayah
Butor
prospeksi
dan
a.Satuan Batuan Granit
sekitarnya
Satuan ini berwarna putih-keabuan,
memiliki topografi yang bervariasi,
feneritik, holokristalin, berbutir kasar,
pada ketinggian antara 50 – 400
ekuigranular,
meter diatas permukaan laut, yaitu
satuan
morfologi
menempati
45%
hornlend,
barat
selatan.
satuan morfologi dataran rendah
penyelidikan
satuan
didominasi
dengan
batulanau
tufan
segar,
Satuan
ini
sebanding
Formasi
Granit
Tanjungpandan termasuk granit tipe
“S” (Pitfield, 1987), berumur Trias.
batupasir malih berselingan dengan
batusabak
dan
barat daerah penyelidikan dan utara-
batuan granit dan sebelah timur
daerah
massif
menempati hampir 40% sebelah
daerah penyelidikan ditempati litologi
menempati hampir 55%
orthoklas,
kuarsa, plagioklas, muskovit, biotit,
perbukitan
sebelah
mineral
Umur mutlaknya berdasarkan K-Ar
dan
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
4
berkisar antara 208 sampai 245 juta
mm,
tahun (Priem et al,1975)
menunjukkan
Hasil
analisa
petrografi
satuan
batuan granit BI.14/004/R
dalam
sayatan
tipis
batuan
sebagian
Mineral
oleh
plagioklas,
serta
butir
hitam,
dalam
jumlah
sedikit,
b.Satuan Batupasir kuarsa
Satuan batupasir kuarsa berwarna
anhedra-subhedral,
kembar
ke
serisit
abu-abu terang, pemilahan baik ,
polisintetik,
dan
kemas tertutup, besar butir sedang,
mineral
matrix pasir, semen silika, mineral
lempung.
kuarsa, plagioklas, kompak, terdapat
Ortoklas ,tidak berwarna, berbutir
urat
halus hingga berukuran 1,5 cm,
butir
beberapa
BI.14/003/R.
individu
conto
Sebanding
batuan
dengan
Karbon . Diduga menjemari dengan
tumbuh bersama kuarsa, terubah
Formasi Kalapakampit. Menempati
lemah ke mineral lempung.
berwarna,
no
mengalami
Formasi Tajam yang berumur Prem-
menunjukkan kembar karlsbad dan
tidak
kuarsa,
metasedimen
anhedral-subhedral,
kusam,
Kuarsa,
berwarna
Mineral lempung (1), Klorit (1)
menunjukkan
agak
opak,
opak (1), Kuarsa (30), Serisit (2),
mineral-mineral
halus hingga berukuran 4 mm,
bentuk
dan
(15), Ortoklas (45), Biotit (5), Mineral
Plagioklas, tidak berwarna, berbutir
terubah
klorit
Komposisi (% volume) : Plagioklas
kuarsa,
sekunder.
bentuk
ke
kuat,
merupakan mneral sekunder.
ortoklas, biotit, muskovit dan mineral
opak,
terubah
tersebar
halus hingga berukuran 1,5 cm,
disusun
pleokroisme
berukuran 0,1 mm, bentuk anhedral,
granular dan mikro pertit, berbutir
anhedral-subhedral,
anhedral,
kedap cahaya, berbutir halus hingga
menunjukkan tekstur hipidiomorfik
butir
butir
mineral opak.
tersebut
bentuk
bentuk
hampir 30% dibagian selatan daerah
berbutir
penyelidikan.
halus hingga berukuran 5 mm,
c.Satuan Batulanau
bentuk butir anhedral, umumnya
mengelompok,
butirnya
hubungan
saling
menunjukkan
Satuan ini terdiri dari atas batupasir
antar
malihan
bertautan,
berselingan
dengan
batulanau,
batupasir
batusabak,
pemadaman
bergelombang.
malih berwarna putih kelabu muda
Biotit, berwarna coklat kehijauan,
kompak
berbutir halus hingga berukuran 3
mengandung
berbutir
laterit
halus-kasar,
bewarna
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
5
kecoklatan oksidasi no.lokasi conto
Granit
BI.14/003/R. Satuan ini sebanding
keterdapatan endapan unsur tanah
dengan Formasi Kalapakampit dan
jarang
selaras dengan Formasi Tajam yang
beberapa faktor antara lain granit
berumur Perm-Karbon. Menempati
sebagai
30% bagian tengah-utara daerah
thorium, dalam granit kadar uranium
prospeksi .
dan thorium merupakan anomali dan
dua
kekar dan kelurusaran. Arah sumbu
Trias
terjadi
dan
yang
endapan
S
cebakan
primer
mineral
monasit
bastnaesit
(http
:
//
Karbonatit
sangat kaya kandungan unsur tanah
kegiatan
jarang dan merupakan batuan yang
mengandung UTJ paling banyak
dibanding
batuan
beku
lainnya
(Verdiansyah, 2006).
hingga Kuarter berlangsung proses
menghasilkan
yaitu
minerals.usgs.gov).
yang membawa
pengendapan
tipe
menghasilkan
dengan
kasiterit primer. Sejak Kapur Akhir
dan
tipe
jarang primer dalam batuan karbonat
Formasi
magmatik dan menghasilkan granit
Tanjungpandan
granit
laterit. Pembentuk mineral tanah
membentuk Formasi Siantu. Pada
masa
adalah
dan
rombakan sedimentasi dan cebakan
Karbon yang menghasilkan endapan
tumbukan
urainium
tipe letakan sebagai hasil proses
Kegiatan
tektonik dimulai pada masa Permo-
terjadinya
sumber
oleh
hidrotermal dan cebakan sekunder
tenggara, sedangkan sesar berarah
bersamaan
ditentukan
sebagai hasil proses magmatik dan
lipatan umumnya berarah baratlaut-
Kalapakampit
proses
Mineral tanah jarang dibagi dalam
daerah ini antara lain lipatan, sesar,
“flysch”
sumber
(Sedimenter).
Struktur geologi yang dijumpai di
sedimen
(UTJ)
granitnya
4.1.3. Struktur dan Tektonika
timurlaut-baratdaya.
sebagai
Berdasarkan data sekunder yang
yang
ada di Kabupaten Belitung pada
pasir
umumnya terdapat suatu endapan
karbonan dan alluvial. (Baharudin
logam tanah jarang adalah batuan
dkk, 1995).
granit lapuk dan endapan-endapan
4.2. Pembahasan Hasil Prospeksi
4.2.1. Data Lapangan dan
kaolin yang tersebar
Interpretasi Model Endapan
di daerah
granit Tanjung Pandan (Bambang
4.2.1.1. Interpretasi Model
Setiawan dkk., 1995).
Endapan
"Granit Tanjung Pandan" dari jenis
granit ilmenit atau "S Type" selain
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
6
sebagai
pembawa
endapan
timah
mineralisasi
dodos (alat gali) pada zona horizon
(Kasiterit,
B, diameter 25 cm, kedalaman
putih
berkisar antara 30 – 60 cm.
SnO2) juga merupakan batuan induk
pembawa
mineralisasi
endapan
Tanah
logam langka antara lain (Ytrium),
horizon
Yb (Yterbium), Er (Erbium), Eu
logam
tanah
B
selanjutnya
dilakukan
kwartering untuk mendapatkan conto
(Europium), Sm (Samarium) dari
kelompok
yang diambil dari zona
kurang lebih 300 – 500 gram conto
jarang
diambil pada posisi berseberangan
(Achmad Tholib dkk, 1996).
posisi a dengan a atau b dengan b,
4.2.1.2. Data Lapangan
untuk
Data lapangan yang diperoleh
mendapatkan
representative
terdiri dari :
conto
yang
dari
lubang
penggalian masing-masing, conto-
Pengamatan geologi (mineralisasi,
conto
alterasi,petrografi)
tersebut
dikirim
ke
Laboratorium Pusat Sumber Daya
Pengambilan conto soil sampling
Geologi, Bandung untuk dilakukan
dari channel sampling
analisis kimia dan fisika mineral.
Pengambilan conto sari dulang,
Pemercontoan ridge and spoor soil
batuan, tanah
sampling dapat dilihat pada .
Pengukuran geofisika radiometri
Preparasi conto
4.2.1.4. Pengukuran
Pemerian conto soil sampling
Radiometri, Gamma Surveyor II
Selanjutnya
data-data
Geofisika
Unsur Tanah Jarang (UTJ).
lapangan
Lintasan
diolah dan menghasilkan tahapan
pengukuran
Radiometi
penyelidikan sebagai berikut :
Gamma
Surveyor
unsure tanah jarang ini
4.2.1.3.
Pemercontoan
soil
prospeksi
penyelidikan
di
dilakukan
penyelidikan, dengan metoda soil
dengan
sampling ridge and spoor seluas 54
km2 atau 54.000 m2 dengan jarak
serta conto batuan dari singkapan di
interval 250 meter dari
sepanjang lintasan dengan metoda
pengamatan
soil sampling ridge and spoor di
prospeksi
unsur
dilakukan
unsur tanah jarang (UTJ) di daerah
daerah
pengambilan conto geokimia tanah
wilayah
II
untuk mengetahui indikasi sebaran
sampling ridge and spoor
Kegiatan
Geofisika
dengan
tanah
untuk
tiap titik
diambil
pengukuran
data
geofisika
radiometri sebanyak 115 titik
jarang (UTJ), jarak interval dari tiap
Secara
titik 250 m, digali dengan linggis atau
penyelidikan
geologi
daerah
terdiri satuan batuan
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
7
granit, batuan kuarsa, batulanau dan
standar deviasi = 0.17 %, dan harga
kondisi lingkungkan atau vegetasi
anomali ≥ 1.16 %.
yang terdapat di bagian barat daerah
Sebaran unsur K terdapat di bagian
penyelidikan terdiri hutan, belukar.
selatan daerah penyelidikan yaitu di
Bagian timur terdiri dari perkebunan
sekitar
sawit, lada, kebun masyarakat dan
satuan batuan granit (Gambar. 4)
pemukiman.
b. Sebaran Unsur Uranium (U)
Hasil
nilai
pengukuran
geofisika radiometri
unsur
Dusun
Untuk
Tungkusan
unsur
pada
Uranium
tanah
berdasarkan perhitungan statistik
jarang tersebut (Tabel. 4) diolah
diperoleh harga minimum = 0
secara
ppm, harga maksimum = 33.43
statistik
menggunakan
dengan
program
Microsoft
ppm, harga rata-rata = 10.38
Excel, SPSS, GPICK dan MAPINFO
dan
DISCOVER.
statistik
Hasil
yang
ppm, standar deviasi = 4.41 ppm,
deskriptif
didapat
dan harga anomali ≥ 33.43 ppm.
dari
Sebaran unsur U terdapat di
perhitungan statistik berupa jumlah
conto (n), harga rata-rata (X), harga
sebelah selatan Gunung Kandis,
minimum, harga maksimum, standar
tersingkap pada satuan batuan
deviasi (SD)
granit. (Gambar. 5)
dan harga anomali
yang dalam perhitungan ini dianggap
c. Sebaran Unsur Thorium (Th)
anomali kuat ≥ (X + 2 SD). Secara
Unsur
keseluruhan hasil deskriptif statistik
perhitungan statistik diperoleh harga
unsur
minimum
tanah
penyelidikan
jarang
di
disajikan
daerah
dalam
=
berdasarkan
1.07
ppm,
harga
maksimum = 51.14 ppm, harga rata-
Tabel.5.
rata = 19.91 ppm, standar deviasi =
13.53 ppm,
Dari hasil pengukuran geofisika
radiometri
thorium
gamma
surveyor
II
dan harga anomali ≥
51.14 ppm. Sebaran anomali unsur
menunjukan nilai tertinggi sebagai
thorium tersebar
di bagian barat
berikut :
daerah
a. Sebaran Unsur Kalium (K%)
pada
Berdasarkan hasil hitungan statistik
granit.(Gambar.6)
yang diperoleh bahwa untuk unsur K
Dari
harga minimum 0, harga maksimum
radiometri ke tiga conto tersebut unsur
= 1.16 %, harga rata-rata = 0.05 %,
kalium lokasi conto no.BI.14/031/PCT
penyelidikan
menempati
satuan
hasil
pengukuran
batuan
geofisika
menunjukkan kadar tertinggi Kalium :
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
8
1,16
%,
lokasi
3
conto
no.BI.14/031/PCT nilai kadar tertinggi
Uranium 33,43 ppm dan lokasi conto
no.BI.14/098/PCT
menunjukkan
kadar Thorium 81,49 ppm dari ke tiga
unsur
tersebut
satuan
terindikasi
batuan
granit
pada
tipe-S
Granit
Tanjungpandan.(Tabel.3)
4.2.1.5. Pemercontoan sari dulang
(mineral butir)
Pemercontoan sari dulang dari hasil
Tabel.3. Karakteristik granit tipe S dan tipe I
Granit Tipe S
Granit Tipe I
1
1
2
Pengamatan
Megaskopis
- K-feldspar
sebagai
megakristal,tek
stur fenerik
kasar-pegmatik
- K-feldspar
biasanya
berwarna abuabu atau
putih,umumnya
berupa
mikroklin
- Umumnya
dijumpai
xenolith
etasedimen
Pengamatan
Petrografi
- K-feldspar
umumnya
berupa
mikroklin
- Biotit selalu
hadir umumnya
berwarna
merah
foxi,kecoklatan
atau hijau
gelap
- Dicirika oleh
kehadiran
ilmenit
- Mineral
asosiasi terdiri
atas
muskovit,mona
sit (mineral
UTJ), kordirit,
garnet
- Komposisi
kisaran dari
monzogranit
sampai
granodiorit
Karakter
geokimia
- Kandungan
sodium relatif
tinggi
- Rasio isotop
strosium
87/stronsium
86>0,708
- Berasal dari
magma
berkomposisi
asam hingga
menengah
Sumber : Ngadenin,Kurniawan DS, Eksplorium Volume 34 No 2.
November 2013. 137-149 Pusat Pengembangan Geologi NuklirBATAN.
merupakan granit seri ilmenit pada
Formasi
3
Karakter geokimia
- Kandungan
sodium relatif
rendah
- Rasio isotop
strosium
87/stronsium
86>0,708
- Berasal dari
magma
berkomposisi
asam
2
Pengamatan
Megaskopis
- K-feldspar
biasanya
berwarna
merah jambu
- Kemungkinan
berupa dike
mafik
- Umunya
dijumpai
xelith
hornblenda
pengambilan conto tanah metoda
chanel dan soil sampling unsur
tanah jarang (UTJ) sebanyak 115
conto,
dilakukan
pendulangan
pula
untuk
metoda
mendapatkan
mineral butir.
Dari
Pengamatan
Petrografi
- K-feldspar
umumnya
berupa
mikroklin
- Tekstur
aquigranular
atau
inequigranular
- Dicirika oleh
kehadiran
magnetit
- Mineral
asosiasi terdiri
atas
hornblenda
atau sphene
- Komposisi
kisaran dari
diorit,
tonalit,granodi
orit sampai
mozogranit
keseluruhan
jumlah
conto
hanya
52 conto yang dilakukan
analisa
fisika
dianggap
mineral
butir
mewakili
dan
daerah
penyelidikan, dari beberapa conto
mineral butir yang paling tinggi
presentasi
mineral
asesori
yaitu
monasit pada lokasi BI.14/094/PCT
sebesar
2.02
menunjukkan
signifikan
dan
%,
zirkon
persentasi
mineral
tidak
yang
kasiterit
sebagai mineralisasi timah sebesar
2 % pada lokasi no BI.14/010/PCT.
4.2.1.6. Pemercontoan Geokimia
Unsur Tanah Jarang (UTJ)
Pemercontoan unsur tanah jarang
hasil analisa kimia yaitu batuan : 9
conto, tanah : 115 conto
dan
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
9
BI.140
endapan
sungai
4
4.3. Mineralisasi dan Ubahan
conto
unsur tanah jarang
Dari hasil pengamatan di lapangan
dan logam lainnya : Ce, Dy, Eu, Gd,
dan analisa mineragrafi terhadap
Ho, La, Lu, Nd, Pr, Sm, Tb, Tm, Y,
beberapa conto diantaranya lokasi
Yb dan Li, Sn dari hasil analisa kimia
no
yang tertinggi kadar presentasinya
adanya magnetit, hematit, hidrous
tersebar
Iron
berindikasikan
di
daerah
penyelidikan
BI.14/002/R,
Oxide.
menunjukkan
BI.14/004/R
pirit,
sebagai berikut :
hematit, hidrous iron oxide (Gambar
Hasil analisa kimia Batuan : Ce = 85
25) dengan demikian mineralisasi
ppm, Dy = 8 ppm, Gd = 77 ppm, La
yang terjadi di daerah penyelidikan
= 38 ppm, Lu = 7 ppm, Nd = 66
adalah mineralisasi hidrotermal yang
ppm, Pr = 124 ppm, sm = 10 ppm,
ditunjukkan oleh hadirnya mineral
Tb =7 ppm, Y = 66 ppm dan Li = 35
sulfida pirit, hematit, hidrous iron
ppm. (Gambar 24 dan Lampiran 1).
oxide. Ubahan batuan di daerah
Hasil analisa kimia endapan sungai :
penyelidikan di antaranya terdapat
Ce = 665 ppm, Dy = 10 ppm, Gd =
pada
28 ppm, La = 347 ppm, Nd = 215
menunjukkan zona ubahan Argillik
ppm, Pr = 221 ppm, Sm = 62 ppm,
yaitu quarsa, hematit, kaolin dan
Y = 43 ppm dan Li = 12 ppm, Sn =
gibbsit.
Indikasi
140 ppm (Gambar 21).
pada
unsur
Hasil analisa kimia tanah : Ce = 188
ditemukannya mineral kaolin .
ppm, Dy = 17 ppm, Gd = 49 ppm, La
Sayatan poles batuan BI.14/004/R di
= 30 ppm, Nd = 66 ppm, Pr = 89
bawah mikroskop cahaya pantul,
ppm, Sm = 62 ppm, Y = 43 ppm dan
mineral
Li =12 ppm, Sn = 140 ppm
adalah pirit,hematit dan hidrous iron
Sebaran geokimia batuan, endapan
oxide.
sungai dan tanah hasil analisa kimia
Pirit, berwarna putih kekuningan,
menempati
penyelidikan
lokasi
no.
logam
BI.14/002/R
yang
mengarah
tanah
yang
jarang
terindikasi
bagian
barat
daerah
granular, berukuran relatif
halus
yaitu
pada
satuan
dengan bentuk subhedral hingga
batuan granit “Tipe S” sebanding
anhedral, terdapat secara
Formasi Granit
merata
Tanjung
Pandan
dalam
massa
batuan,
telah
terubah
menjadi
yang berumur Trias umur Umur
sebagian
mutlaknya
hidrous iron oxide.
berdasarkan
K-Ar
tidak
berkisar antara 208 sampai 245 juta
Hematit,
berwarna
abu-abu,
tahun.
granular, bersifat anisotrop, berbutir
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
10
halus hingga ± 0,02 mm, dengan
dilakukan
penambangan
bentuk anhedral-subhedral, terdapat
masyarakat
maupun
secara
massa
(PT. Timah dan PT.Mega Karya
batuan, sebagian nampak mengisi
Chemindo bijih besi laterit). Namun,
retakan,
sampai saat ini potensi unsur tanah
tersebar
dalam
sebagian
telah
terubah
oleh
perusahaan
menjadi hidrous iron oxide.
jarang belum terdata dan terhitung
Hidrous Iron Oxide, berwarna abu-
secara terukur.
abu, dengan refleksi dalam dominan
Luas
merah, merupakan ubahan pirit dan
Pandan
hampir
hematit.(Gambar 20 ).
daerah
prosepeksi
Paragenesa :
Pirit
Hidrous Iron Oxide
Komposisi (% volume)
diasumsikan
daerah
berkembang
BI.14/002/SS
keterdapan
pada
dan
Batuan
daerah
hidrous
no.
lokasi
iron
BI.14/033/R,
ppm
ppm,
keseluruhannya
merupakan kadar tertinggi..
4.4. Potensi Endapan Bahan
Hasil
Galian
pengukuran
geofisika
Seperti telah diuraikan sebelumnya,
UTJ
radiometri
deteksi
menunjukan
kadar yang tertinggi yaitu pada
unsur tanah jarang (REE) yang telah
lokasi
terdata belum dilakukan secara rinci
no.BI.14/086/LB
Kalium:1,16% dan Uranium: 33,43%.
prospeksi
(Gambar. 7).
bijih
4.4. Prospek Pemanfaatan dan
timah khususnya endapan sekunder
Pengembangan Bahan Galian
memiliki potensi yang cukup besar.
Prospek pemanfaatan bahan galian
Di lapangan, di daerah lembah
perbukitan
lokasi
BI.14/037/T,Ce=177
Nd=66
Sebaliknya,
endapan
Ce=85 ppm, Nd=66 ppm. Tanah no
oxide.(Gambar 7.)
ditingkat
geokimia
sungai Ce = 665 ppm, Nd=215 ppm.
penyelidikan terindikasi adalah pirit,
sungai
sebagai
jarang (UTJ) diantaranya no lokasi
kaolin dan gibbsit dan mineralisasi
/aliran
tanah
Dari hasil analisa kimia unsur tanah
penyelidikan
dan ubahan argillik : quarsa, hematit,
keberadaannya.
unsur
luas
termasuk ke dalam tipe S.
memperlihatkan zona mineralissasi
baru
dari
jarang adalah batuan granitik yang
analisa
mineragrafi dan analisa XRD batuan
hematit
50%
potensi bagi endapan logam tanah
pengamatan
yang
Tanjung
batuan granitik yang mempunyai
Iron Oxide (1)
disekitar
granit
jarang yaitu 27 Km2 atau 27.000 m2
Hematit
Pirit (trace), Hematit (0,5), Hidrous
Hasil
sebaran
unsur tanah jarang (UTJ)
sudah
yang
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
11
terdapat
di
daerah
prospek
ini
memiliki
pemanfaatan
(REE) yang terdapat di daerah ini
dan
memenuhi kriteria
untuk industri
pengembangan yang cukup baik
berat maupun industri ringan, maka
karena batuan granit yang terdapat
unsur tanah jarang, yang terdapat di
pada
daerah ini sangat potensil untuk
daerah
merupakan
penyelidikan
sumber
indikasi
dikembangkan sehingga diharapkan
penghasil mineral monasit, uranium
dapat menambah pendapatan asli
dan
daerah.
thorium
daripada
dan
sebagai
asesori
tanah
jarang.
unsur
Namun, sebegitu jauh, bahan galian
KESIMPULAN DAN SARAN
yang
5.1. Kesimpulan
mempunyai
prospek
pemanfaatan yang signifikan adalah
Daerah
bijih timah sekunder. Bahan galian
daerah yang kaya akan kandungan
jenis ini sudah cukup prospek untuk
bijih timah sekunder sebagai indikasi
pemanfaatannya
untuk
adanya unsur tanah jarang (UTJ).
kebutuhan dalam negeri maupun
Sampai saat ini, endapan ini masih
untuk bahan ekspor. Bahan galian
ditambang oleh masyarakat dan PT.
bijih timah sekunder ini juga cukup
Timah.
prospek pengembangannya dengan
penambangan telah dilakukan di
melakukan kajian-kajian di daerah
daerah perbukitan dengan menggali
yang
timah
laterit hasil pelapukan batuan. Dari
sekunder maupun primer di daerah-
hasil kegiatan yang dilakukan di
daerah
daerah ini, beberapa kesimpulan
kaya
baik
akan
yang
bijih
belum
pernah
unsur
dilakukannya
tanah
merupakan
Bahkan
sekarang
yang dapat ditarik, yaitu :
dilakukan kajian.
Dengan
penelitian
jarang
Secara
prospeksi
di
geologi
(pengamatan
geologi dan soil sampling), satuan
daerah
penyelidikan yang ditunjang dengan
batuan
metoda
geofisika
dibedakan menjadi tiga satuan dari
diharapkan khususnya
tua ke muda yaitu : Satuan granit,
pengukuran
radiometri
logam
batuan
jarang
granit
dan
Satuan
ditemukannya
yang
di
daerah
batupasir
ini
dapat
kuarsa
dan
Satuan batulanau.
merupakan
indikasi unsur tanah jarang jarang
Mineralisasi yang ditemukan pada
(UTJ).
dua lokasi di daerah ini yaitu dikaki
Dengan kondisi tersebut apabila
Gunung Kandis dan
kandungan
Bergantung
unsur
tanah
jarang
adalah
Dusun Air
adanya
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
12
mineralisasi
hidrous
pirit,
iron
hematit
oxide
dan
Tanah Jarang, Pusat Sumber
Daya
Geologi,
Badan
Geologi,Bandung.
Baharudin., dan Sidarto, 1995, Peta
Geologi Lembar Belitung,
Sumatera, sekala 1: 250.000,
Pusat
Penelitian
dan
Pengembangan
Geologi,
Bandung.
Bappeda,2013,
Belitung
Dalam
Angka,
Badan
Statistik
Kabupaten Belitung,
Provinsi Bangka Belitung,
Tanjung Pandan
Bambang
Setiawan,dkk,
1995.
Penyelidikan
Pendahuluan
Logam Langka Daerah Tikus,
Burung
Mandi,
dan
sekitarnya,
Kabupaten
Belitung,Sumatera
Selatan,Direktorat
Sumber
Daya Mineral
Kisman, dkk, 2011, Eksplorasi
Umum Logam Jarang (REE)
Timah
Di
Kabupaten
Tapanuli
Utara,
Provinsi
Sumatera
Utara,Pusat
Sumber
Daya
Geologi,
Badan Geologi, Bandung.
Ngadenin,Kurniawan DS, 2013,
Geologi Daerah Muntok dan
Potensi Granit Menumbing
Sebagai Sumber Uranum (U)
dan Thorium (Th),Bulletin
Eksplorium,Vol
34
No.2.Nov.2013
:
137149,Pusat
Pengembangan
Geologi Nuklir-BATAN.
Sabtanto Joko Suprapto., Tinjauan
Tentang
Unsur
Tanah
Jarang, Bidang Program
Kerjasama, Pusat Sumber
Daya
Geologi,Bandung
WWW.bgl.esdm.go.
Tim Kajian PSDG, 2013. Laporan Uji
Petik
Kajian
Timah
Primer,Pulau
Belitung,Provinsi
Bangka
Belitung, Pusat Sumber Daya
Geologi,
Badan
Geologi
Bandung
WWW/id.wikipedia.org/wiki/Belitung
merupakan
mineralisasi hidrothemal.
Satuan batuan granit yang tersebar
hampir 50% dan dipotong urat-urat
halus kuarsa dibagian barat daerah
penyelidikan merupakan
unsur
tanah
jarang
indikasi
dan
timah,
struktur (kekar, urat, rekahan) yang
mengandung mineral juga menjadi
petunjuk untuk mencari logam timah
dan unsur tanah jarang (UTJ)
Berdasarkan
keberadaan
mineral
unsur tanah jarang hasil analisa
kimia dan kadar Uranium, Thorium
dan tipe granitnya maka Granit
Tanjung Pandan merupakan granit
pembawa unsur tanah jarang (UTJ).
5.2.Saran
Perlu
dilakukan
lanjutan
secara
penyelidikan
detail
sehingga
dapat diketahui sumber daya unsur
tanah jarang pada daerah tertentu
dengan
munculnya
indikasi
kelimpahan unsur tanah jarang.
DAFTAR PUSTAKA
Aleva, G.J.J., 1960, The plutonic
igneous rocks from Billiton
Indonesia, Geol. En Mijnb. 3
q.e.p. 427-436
A.Tholib, dkk, 1996.
Eksplorasi
Mineral Logam Langka di
daerah Tikus dan Badau,
Kabupaten Belitung, Provinsi
Sumatera Selatan, Direktorat
Sumber Daya Mineral.
Armin
Tampubolon
dkk,2012,
Laporan
Penyusunan
Pedoman Eksplorasi Unsur
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
13
Gambar 1. Peta Lokasi Prospeksi Unsur Tanah Jarang (REE)
Daerah Kacang Butor Dsk,Kecamatan Badau, Kabupaten Bangka Belitung
Gambar 2. Pengukuran deteksi Unsur Tanah Jarang (UTJ) dengan alat
Geofisika Radiometri, Gamma Surveyor II di daerah Dusun Air Bergantung
PETA
GEOL
OGI
ambar 3. Peta Geologi Daerah Kacang Butor, Kecamatan Badau,
Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
14
Gambar 4. Peta Sebaran Unsur Kalium (%) Daerah Kacang Butor,
Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
Gambar 5. Peta Sebaran Unsur Uranium (ppm) Daerah Kacang
Butor,Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
15
Gambar 6. Peta Sebaran Unsur Thorium (ppm) Daerah Kacang
Butor,Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
Gambar 7. Peta Geologi,Geokimia,Mineralisasi,Ubahan Batuan dan
Geokimia Unsur Tanah Jarang, Daerah Kacang Butor, Kecamatan Badau,
Kabupaten Belitung,Provinsi Bagka Belitung
Proceeding Unsur Tanah Jarang (REE) Di Kab. Belitung, Prov. Bangka Belitung TA 2014
16
Download