GENEVA LAW Konvensi Jenewa 1949 terdiri dari

advertisement
NAMA ANGGOTA KELOMPOK






Rinta Anis S.
Rika Dwi S.
Rafida Kurniawati
Shelmy Yuniar
Achmed Didin
Okta A.
124704003
124704004
124704034
124704035
124704240
124704242
HUMANITER
HAGUE LAW
GENEVA LAW
HAGUE LAW
Konvensi Den Haag dimulai pada tanggal 20 Mei
1899
itu
berlangsung
selama
2
bulan
menghasilkan tiga konvensi dan tiga deklarasi
pada tanggal 29 Juli 1899.
Adapun tiga konvensi yang dihasilkan adalah :
1. Konvensi I tentang Penyelesaian Damai
Persengketaan Internasional
2. Konvensi II TENTANG Hukum dan Kebiasaan
Perang di Darat
3. Konvensi III tentang Adaptasi Azas-azas
Konvensi GENEVA Tanggal 22 Agustus 1864
tentang hukum perang di laut.
Sedangkan tiga deklarasi yang dihasilkan
adalah sebagai berikut:
1. Melarang
penggunaan
peluru-peluru
dum-dum
(peluru-peluru
yang
bungkusnya tidak sempurna menutupi
bagian dalam sehingga dapat pecah dan
membesar dalam tubuh manusia).
2. Peluncuran proyektil-proyektil dan bahanbahan peledak dari balon, selama jangka
lima tahun yang berakhir di tahun 1905
juga dilarang.
3. Penggunaan
proyektil-proyektil
yang
menyebabkan gas-gas cekik dan beracun
juga
dilarang.
CONTOH KASUS
PERANG IRAN – IRAK
Perang ini melanggar salah satu
deklarasi dalam konvensi Den Hagg,
yang berbunyi :
“Penggunaan
proyektil-proyektil
yang menyebabkan gas-gas cekik
dan beracun juga dilarang”
PENYEBAB
KRONOLOGI
KESIMPULAN
PENYEBAB
Irak dan Iran adalah 2 negara Islam yang
bertetangga. Banyak hal yang memicu terjadinya
peperangan diantara keduanya seperti masalah
politik, ekonomi dan sektarian.
Salah satu penyebab yang paling menonjol adalah
adanya sengketa atas Sungai Shatt Al-Arab dan
Provinsi Khuzestan.
Alasan Irak ingin menguasai sungai tersebut
karena letaknya yang strategis, dan Irak juga
ingin menguasai provinsi Khuzestan karena di
provinsi tersebut terdapat kekayaan minyak yang
berlimpah.
PENYERBUAN OLEH
IRAK
Irak ingin menguasai
sungai Shatt Al Arab
dan Provinsi Khuzestan
4 dari 6 kelompok
pasukan Irak dalam
penyerbuan dikirim
untuk menguasai
kedua wilayah
tersebut.
usai serangan
mendadak itu Irak
berhasil menguasai
wilayah Iran seluas
1.000 km persegi
Irak melakukan
serangan darat ke
wilayah Iran dari 3
front sekaligus
SERANGAN BALIK
IRAN
Iran merekrut ratusan
ribu milisi sukarela
yang disebut Basij
(Tentara Rakyat)
Iran memenangkan
peperangan ini
dengan
mendapatkan
kembali wilayahwilayah yang telah
diambil oleh Irak.
Iran tidak memiliki
pengalaman militer
dan persenjatan yang
memadai, namun
mereka memiliki
keyakinan yang kuat.
Irak tidak bisa
melawan pasukan
Iran yang jumlahnya
di luar prediksi Irak
AKHIR PEPERANGAN
Dalam peperangan, Iran
terus menerus menang,
sehingga menimbulkan
kekhawatiran dari pihak
AS.
Irak melanggar aturan
peperangan dengan
Penggunaan proyektilproyektil yang
menyebabkan gas-gas
cekik dan beracun.
AS dan negara-negara
sekutu lainnya
memberikan bantuan
dan dukungan kepada
Irak.
Irak menjadi sangat
kuat karena
mendapatkan dukungan
dari negara-negara
besar dan maju.
Tentara Iran banyak yang gugur dalam
peperangan, sehingga Irak lah yang
menang.
KESIMPULAN
Dalam kasus peperangan antara Irak
dan Iran ini, Irak telah melanggar
ketentuan berperang dalam Konvensi
Den Haag. Dimana seharusnya di
dalam peperangan tidak diperbolehkan
menggunakan gas beracun untuk
mengalahkan lawan.
GENEVA LAW
Konvensi Jenewa 1949 terdiri dari empat konvensi,
yaitu :
1. Konvensi JENEWA Pertama, mengenai
Perbaikan Keadaan Anggota Angkatan
Bersenjata yang Terluka dan Sakit di Darat,
1864
2. Konvensi JENEWA Kedua, mengenai Perbaikan
Keadaan Anggota Angkatan Bersenjata yang
Terluka, Sakit, dan Karam di Laut, 1906
3. Konvensi JENEWA Ketiga, mengenai
PerlakuanTawanan Perang, 1929
4. Konvensi JENEWA Keempat, mengenai
Perlindungan Orang Sipil di Masa Perang, 1949
CONTOH KASUS
PERANG SALIB I
Perang ini melanggar salah satu
deklarasi dalam konvensi Jenewa,
yaitu :
Konvensi
JENEWA
Keempat,
mengenai
Perlindungan
Orang
Sipil di Masa Perang, 1949
PENYEBAB
KRONOLOGI
KESIMPULAN
PENYEBAB
Sebab dari perang salib I ini adalah Paus
Urbanus II ingin memperluas agama
Nasrani, serta ia ingin menyatukan
kerajaan-kerajaan
kristiani
yang
sebelumnya masih terdapat pertengkaran
antar kerajaan.
KRONOLOGI PERANG I
Urbanus mengadakan
Konsili Clermont,
yang bertujuan untuk
memberikan
informasi kepada
orang Eropa yang
beragama nasrani
bahwa ingin
membebaskan tanah
suci (Yerussalem) dari
orang yahudi dan
muslim.
Urbanus menyuruh
lebih dari 100.000 ribu
orang Eropa untuk
menyerang Asia Barat.
Pasukan Eropa
mengepung wilayah
Yerussalem selama
lima minggu dengan
tujuan ingin
membantai orang
Yahudi dan Muslim
Dalam pengepungan
yang dilakukan oleh
pasukan Eropa,
mereka tidak
memandang siapa dan
dimana pembantaian
itu terjadi.
Tentara Perang
Salib menjadikan
Yerusalem sebagai
ibu kota mereka,
dan mendirikan
Kerajaan Katolik
yang terbentang
dari Palestina
hingga Antakiyah
Pembantaian
kaum Yahudi dan
Muslim terjadi di
Masjid Al Aqsha
Dalam pembantaian
tersebut, memakan
banyak korban, dimana
korban tersebut dipenggal
kepalanya, dibakar hiduphidup, dan lain-lain,
sehingga di Masjid AlAqsha terdapat genangan
darah semata kaki.
SERANGAN BALIK ORANG
MUSLIM
Kerajaan Katolik
yang didirikan
oleh orang
Nasrani tidak
berlangsung lama.
Beliau
menghukum mati
Reynald dari
Chatillon, namun
membiarkan
Raya Guy pergi
Salahuddin
mengumpulkan seluruh
kerajaan Islam di bawah
benderanya dalam suatu
perang suci dan
mengalahkan tentara
Perang Salib dalam
pertempuran Hattin
Setelah pertempuran ini,
dua pemimpin tentara
Perang Salib, Reynald dari
Chatillon dan Raja Guy,
dibawa ke hadapan
Salahuddin
AKHIR PEPERANGAN
Setelah Yerusalem,
tentara Perang Salib
melanjutkan
kebiadaban mereka
dan orang-orang Islam
meneruskan
keadilannya di kotakota Palestina lainnya.
Peperangan ini
dimenangkan
oleh Pasukan
Salib, yaitu orang
Nasrani.
Richard Si Hati Singa,
Sebagai seorang
pahlawan dalam
sejarah Inggris,
memerintahkan
menghukum mati
3.000 orang Islam.
Dalam peperangan
tersebut, banyak
wanita dan anak-anak
yang menjadi korban.
KESIMPULAN
Dalam kasus Perang Salib I ini
terdapat pelanggaran dalam konvensi
Jenewa, dimana dalam konvensi
tersebut tidak diperbolehkan untuk
menyerang orang-orang sipil (wanita,
anak-anak) beserta objek sipilnya
(tempat peribadatan)
Download