Intervensi Amerika Serikat terhadap Islamic State

advertisement
Outline – Hukum Humaniter Internasional
Intervensi Amerika Serikat terhadap Islamic State (IS) di Suriah dari Kacamata
Hukum Humaniter Internasional
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum Humaniter Internasional
Dosen pengampu: Drs. Usmar Salam, MA.
Oleh:
Ni Nyoman Asa Lucky Lestari (14/36280/SP/26072)
Dhanny Lazuardi Ramadhan (14/367446/SP/26395)
Anja Litani Ariella (14/364359/SP/26093)
Michelle Harland (14/367555/SP/26427)
Norma Sulistiya (13/353911/SP/26021)
Reyhan Aznar (13/347808/SP/25685)
Muchlas Abdi Pratama (12/335680/SP/25344)
JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015
Outline – Hukum Humaniter Internasional
Intervensi Amerika Serikat terhadap Islamic State (IS) di Suriah dari Kacamata
Hukum Humaniter Internasional
A. Latar belakang
Dunia internasional saat ini sedang diramaikan oleh pemberitaan mengenai
pemberontakan yang dilakukan oleh kelompok milisi Islamic State (IS) di Irak dan Suriah.
IS merupakan salah satu organisasi teroris yang menuntut terbentuknya negara Islam di
wilayah Timur Tengah. Selama beberapa tahun belakangan IS telah banyak menjadi topik
utama dalam berita karena penyerangan yang mereka lakukan dalam mengambil alih
beberapa daerah di Irak dan Suriah. Dalam aksinya kelompok IS telah menghancurkan
berbagai kota di kedua negara dan mencuri berbagai barang antik untuk membiayai
pergerakan mereka. 1 Tindakan IS yang tidak pandang bulu ini menyebabkan banyak
warga sipil yang menjadi korban mereka. Hal ini tentunya membuat mata dunia mengarah
pada mereka dan berusaha untuk menghentikan aksi terorisme tersebut.
Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang menaruh perhatian dalam
memerangi IS. Negara ini telah beberapa kali mekakukan intervensi di Irak untuk
membantu warga sipil yang juga menjadi korban penyerangan IS. Intervensi ini dilakukan
dengan berbagai metode dan alasan. Pemerintah Irak pun secara langsung meminta
bantuan AS untuk mengirimkan bala bantuan ketika kapasitas dalam negerinya sudah
mulai tergempur oleh IS. Namun berbeda halnya dengan Irak, intervensi pertama AS di
Suriah pada September 2014 lalu nyatanya belum mendapatkan persetujuan dari
pemerintah. 2 Pemerintah Suriah mengakui bahwa mereka mendapatkan pemberitahuan
dari Amerika, namun intervensi tersebut dilakukan sebelum pemerintah menyetujuinya.3
Melihat hal tersebut, tim penulis merasa tertarik untuk menganalisa lebih lanjut mengenai
tindakan AS ini ditinjau dari Hukum Humaniter Internasional yang telah diratifikasi.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana analisa tindakan intervensi AS dilihat dari kacamata HHI?
2. Bagaimana reaksi dunia internasional terhadap hal tersebut?
C. Hipotesis
Tempo.co
Dunia,
“ISIS
Hancurkan
Pusat
Peradaban
Irak”,
28
Juli
2014,
http://www.tempo.co/read/news/2014/07/28/118596116/ISIS-Hancurkan-Pusat-Peradaban-Irak> diakses pada 8
Maret 2015.
2
Tempo.co Dunia, “AS dan Sekutu Arab Mulai Gempur ISIS di Suriah”, 23 September 2014,
http://dunia.tempo.co/read/news/2014/09/23/115609087/as-dan-sekutu-arab-mulai-gempur-isis-di-suriah>
diakses pada 18 September 2015.
3
Ibid.
1
Menurut konsep HHI tindakan Amerika Serikat yang mengintervensi Suriah
melalui serangan udara sudah menyalahi aturan. Hal ini dikarenakan intervensi tersebut
belum mendapatkan persetujuan resmi dari Suriah. Selain itu penyerangan yang dilakukan
juga berkesempatan melukai warga sipil sehingga hal tersebut tidak sesuai dengan kaedah
HHI. Namun banyak negara yang sepertinya mendukung intervensi AS ini karena ingin
memberantas IS. Terlihat dari bantuan yang diberikan oleh negara Arab terhadap aksi ini.
Meskipun begitu negara-negara barat cenderung tidak sependapat karena mereka
mengantisipasi bahwa IS memang dengan sengaja memancing negara besar seperti AS
untuk berperang dijalur darat.
D. Landasan konseptual
1. Humanitarian intervention
Dalam evolusi praktek terdapat dua norma dalam dunia internasional, yaitu
intervensi kemanusiaan dan tanggung jawab untuk melindungi. Intervensi kemanusiaan
umumnya berupa intervensi dalam batas-batas teritorial negara lain dengan tujuan untuk
mencegah dan mengakhiri pelanggaran HAM yang berat. Inti dari suatu kedaulatan dan
nilai-nilai yang melekat padanya adalah tanggung jawab dan negara mempuyai kewajiban
untuk menjaga dan mengurus rakyatnya. Saat negara dikatakan gagal mengurus dan
melindungi rakyatnya, norma dalam ‘tanggung jawab untuk melindungi’ akan diserahkan
kepada masyarakat internasional. Kedua konsep ini guna melindungi kepentingan kolektif
sehingga penggunaan kekuatan suatu negara untuk mengintervensi negara lain dan dapat
turut ikut campur.
E. Kesimpulan
Paper ini dibuat dengan tujuan untuk memahami serta menganalisis tindakan
intervensi yang dilakukan oleh negara Amerika Serikat di Suriah dalam rangka
menghadapi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh organisasi bersenjata ISIS dengan
menggunakan perspektif HHI. Kemudian, kita bisa melihat apakah negara AS melanggar
HHI dalam tindakan intervensinya atau tidak, serta bagaimana reaksi dunia internasional
terhadap tindakan intervensi yang dilakukan AS.
Download