Bab 1 - Widyatama Repository

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Semakin majunya pembangunan yang terjadi di negara Indonesia secara
tidak langsung dapat menyebabkan peningkatan daya beli masyarakat. Kebiasaan
dan gaya hidup masyarakat pun ikut berubah dari waktu ke waktu yang tadinya
bersikap sederhana menjadi masyarakat yang lebih konsumtif. Pola hidup
konsumtif seperti ini terjadi pada hampir semua lapisan masyarakat, meskipun
dengan kadar yang berbeda-beda termasuk di kalangan remaja.
Perilaku konsumtif di kalangan remaja merupakan salah satu fenomena
yang banyak terjadi, terutama para remaja yang tinggal di kota-kota besar.
Masalah ini juga menimpa sebagian remaja yang berada di kota Bandung. Hal ini
didukung oleh kondisi kota Bandung yang merupakan salah satu kota besar di
Indonesia yang padat dengan pusat-pusat perbelanjaan. Oleh karena itu di setiap
pojok kota Bandung dapat dengan mudah ditemukan factory outlet, cafe, ataupun
mall-mall yang berdiri dengan megah. Tempat-tempat itulah yang kemudian
menjadi simbol-simbol pergaulan bagi para remaja di kota Bandung. Banyak
remaja yang rela mengeluarkan uang untuk memenuhi segala keperluannya,
dengan tidak memikirkan terlebih dahulu apa manfaat dari barang tersebut. Hal ini
mereka lakukan karena remaja membeli barang hanya karena keinginan semata
bukan karena kebutuhan. Salah satu barang yang paling banyak dibeli dan
digunakan remaja untuk menunjang aktivitas mereka dalam bersosialisasi adalah
ponsel.
Ponsel atau telepon genggam telah menjadi kebutuhan pokok bagi
sebagian besar masyarakat termasuk remaja pada saat ini. Hal ini tidak perlu
diragukan lagi karena pada saat ini ponsel memang memberikan pengaruh yang
besar dalam kehidupan manusia. Tidak terlepas dari peran manusia sebagai
makhluk sosial, ponsel dapat membantu masyarakat untuk berhubungan dan
berinteraksi dengan sesama baik untuk sekedar bercerita sampai pada memberikan
informasi penting seputar dunia kerja. Ketika seorang konsumen memutuskan
untuk membeli sebuah ponsel, terdapat beberapa kriteria ponsel yang akan dia
pertimbangkan sebelumnya.
Untuk mendapatkan ponsel yang sesuai dengan keinginannya seorang
konsumen akan mencari informasi ke segala sumber. Dikarenakan kurang
efektifnya media iklan, kebanyakan konsumen kini lebih mempercayai word of
mouth yang terjadi di antara mereka ketika ingin mengambil keputusan
pembelian. Masyarakat sudah sejak lama menggunakan model word of mouth
yang prinsipnya agar berita, pemberitahuan, undangan dan informasi lainnya
disampaikan secara meluas dari mulut ke mulut secara lisan. Proses pertukaran
informasi personal ini dirasa konsumen lebih jujur dan dapat dipercaya
dikarenakan mereka merasa pemberi informasi memberikan informasi dengan
tulus dan tidak memiliki motif tersembunyi seperti harapan menerima insentif
atau imbalan. Selain itu alasan konsumen lebih mempercayai komunikasi word of
mouth adalah, informasi yang didapat berasal dari orang-orang yang dipercaya
seperti kerabat, saudara dan rekan yang juga merupakan konsumen dari suatu
produk dimana mereka juga dapat memberikan informasi dengan bahasa yang
dapat lebih dimengerti oleh konsumen. ( Ali Hasan : 2010 )
Seperti yang dapat kita lihat saat ini beberapa pemasar memilih untuk
tidak mengiklankan produknya secara berlebihan. Kemungkinan besar para
pemasar kini menyerahkan promosi kepada konsumennya. Untuk menjadi sebuah
produk yang dapat dibicarakan oleh banyak orang tidaklah mudah. Ketika sebuah
produk berhasil dibicarakan oleh orang-orang juga bukan berarti tujuan dari
komunikasi word of mouth telah berhasil tercapai. Banyak faktor-faktor yang
menentukan kelayakan sebuah produk dapat dibicarakan oleh banyak orang dan
mampu mencapai tujuan dari komunikasi word of mouth itu sendiri.
Pengambil alihan proses promosi kepada komunikasi word of mouth
tampaknya juga dilakukan oleh perusahaan RIM ( Research In Motion) dalam
memasarkan produk unggulannya yakni smartphone Blackberry. Blackberry
merupakan salah satu smartphone yang paling banyak digunakan masyarakat
Indonesia pada saat ini. Tetapi pada kenyataannya sebagai salah satu ponsel yang
paling banyak diminati di Indonesia, tidak terlalu banyak dijumpai iklan promosi
ponsel ini di media televisi ataupun radio. Namun fenomena yang terjadi, di
Indonesia telah banyak yang terdaftar sebagai pengguna Blackberry. Menurut
Salah satu anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Khusus di kota
Bandung pada tahun 2011 di kuartal ke III telah terjadi kenaikan jumlah pengguna
ponsel Blackberry sebanyak 50%, yaitu 1,5 juta pengguna menjadi 3 juta
pengguna (iniopiniku.com).
Fenomena ini juga terjadi di kalangan mahasiswa, contohnya di
Universitas Widyatama Bandung. Dapat dilihat hampir semua mahasiswa
memiliki ponsel pintar yang dapat memberikan layanan internet unlimited ini.
Banyaknya penggunaan ponsel Blackberry dikalangan mahasiswa Universitas
Widyatama Bandung juga merupakan salah satu fakta bahwa telah terjadi proses
komunikasi word of mouth diantara sesama mahasiswa. Salah satu layanan yang
paling digemari dikalangan remaja, termasuk mahasiswa Universitas Widyatama
adalah adanya layanan BBM ( Blackberry Messenger ).
Melihat hal di atas, penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh
word of mouth communication terhadap keputusan pembelian ponsel Blackberry
pada mahasiswa Universitas Widyatama Bandung. Berdasarkan pada latar
belakang di atas, maka dilakukan penelitian berjudul:
“ Pengaruh Word of Mouth Communication terhadap keputusan
Pembelian produk Blackberry pada mahasiswa di Universitas Widyatama
Bandung ”
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukakan, yang
menjadi pokok pikiran dan pembahasan dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana tanggapan tentang word of mouth communication produk
Blackberry pada mahasiswa Universitas Widyatama?
2. Bagaimana tanggapan tentang keputusan pembelian produk Blackberry
pada mahasiswa Universitas Widyatama?
3. Berapa besar pengaruh word of mouth communication terhadap
keputusan pembelian produk Blackberry pada mahasiswa Universitas
Widyatama?
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data,
mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikannya. Hasilnya akan
penulis gunakan sebagai bahan penyusunan skripsi yang akan diajukan
sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang sarjana lengkap
pada program studi Manajemen fakultas Bisnis dan Manajemen
Universitas Widyatama Bandung.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan tentang word of mouth
communication produk Blackberry pada mahasiswa Universitas
Widyatama.
2. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan tentang keputusan pembelian
produk Blackberry pada mahasiswa Universitas Widyatama.
3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh antara word of mouth
communication terhadap keputusan pembelian produk Blackberry pada
mahasiswa Universitas Widyatama.
1.4
Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang dapat diharapkan dapat diambil sehubung dilakukannya
penelitian ini adalah:
1. Bagi penulis
Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman penulis khususnya
mengenai pelaksanaan word of mouth communication sekaligus untuk
memperdalam pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran.
2. Perusahaan
Penelitian ini memberikan informasi pelaksanaan word of mouth
communication sebagai alat penyampaian informasi dalam hubungannya
dengan keputusan pembelian terhadap produk Blackberry, sehingga
diharapkan dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi perusahaan agar
dapat menyempurnakan pengelolaan dan pelayanannya.
3. Pihak lain
Sebagai masukan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian lebih
lanjut sebagai bahan bacaaan yang diharapkan akan menambah wawasan
dan pengetahuan bagi yang membacanya, terutama mengenai word of
mouth communication dan keputusan pembelian konsumen.
1.5
Kerangka pemikiran dan hipotesis
Pemasaran tidak hanya sekedar memasarkan produk atau jasa yang baik
saja tetapi perusahaan harus mengkomunikasikan produk atau jasanya dengan
efektif kepada para pelanggannya sehingga pelanggan tersebut dipengaruhi
atau meneruskan informasi tersebut kepada pihak lain dalam hal ini pelanggan
potensial.
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2008:172)
“Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana
dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung
tentang produk dan merek yang dijual”.
Komunikasi pemasaran merupakan aktivitas pemasaran yang dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli produk barang atau jasa dan loyal pada
produk yang ditawarkan melalui proses komunikasi yang efektif. Idealnya
peranan dari sebuah komunikasi adalah untuk meningkatkan attention,
menciptakan interest, merangsang desire, dan menimbulkan action agar pesan
tersebut dapat disampaikan kepada pihak lain, maka diperlukan saluran
komunikasi personal dan inpersonal (media massa).
Sebagian besar konsumen menerima informasi bisa dari teman, saudara,
keluarga, tetangga, atau teman satu kelompok. Biasanya informasi yang dapat
dipercaya berasal dari orang yang kita yakini bahwa dia mempunyai informasi
yang benar, karena selama ini dia bergerak di bidang tertentu yang berkaitan
dengan informasi yang kita butuhkan. Dengan kata lain, orang yang diminta
informasinya sudah mempunyai pengalaman yang luas dan ahli dalam bidang
tersebut.
Dalam
dunia
pemasaran,
tindakan
konsumen
menceritakan
pengalamannya kepada orang lain setelah mengkonsumsi produk atau jasa tertentu
dinamakan “ word of mouth communication “
Menurut
Salomon
(2007:394)
menyatakan
word
of
mouth
communication adalah :
“word of mouth is product information transmitted by individuals to
individuals“.
Menurut Sernovitz (2006:13) terdapat tiga motivasi dasar yang
mendorong pembicaraan word of mouth:
1. Konsumen menyukai perusahaan dan produk yang dihasilkan
perusahaan.
2. Pembicaraan membuat konsumen merasa baik.
3. konsumen merasa terhubung dengan suatu kelompok.
Menurut Babin, Barry J; Lee, Yong-Kie; Kim, Eun-Fu; dan Griffin,
Mitch (2005). “ Modeling Consumer Satisfaction and word of mouth:
Restaurant Patronage Korea.” Journal of Servive Marketing, Vol.19, pp133139 indikator word of mouth communication sebagai berikut:
1. Kemauan konsumen dalam membicarakan hal-hal positif tentang kualitas
produk kepada orang lain.
Konsumen berharap mendapatkan kepuasan yang maksimal dan memiliki
bahan menarik untuk dibicarakan dengan orang lain.
2. Rekomendasi produk kepada orang lain.
Konsumen
menginginkan
produk
yang
bisa
memuaskan
dan
memiliki keunggulan dibandingkan dengan produk lainnya sehingga bisa
direkomendasikan kepada orang lain.
3. Dorongan terhadap teman atau relasi untuk melakukan transaksi atas
produk.
Konsumen berharap mendapatkan timbal balik yang menarik pada saat
mempengaruhi orang lain untuk membeli atau menggunakan produk
tersebut.
Sebagian besar proses komunikasi yang terjadi antar manusia adalah
komunikasi dari mulut kemulut. Setiap hari seseorang berkomunikasi dengan
orang lain seperti bertukar informasi, saling memberikan pendapat dan lainlain.Informasi tersebut dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
Definisi keputusan pembelian menurut Samarwan (2004, pada Kuncoro
& Adithya, 2010) adalah sebagai berikut:
“ Suatu keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau
lebih pilihan alternatif. Seorang konsumen yang hendak melakukan
pilihan maka ia harus memiliki pilihan alternatif. Dengan demikian,
ia harus mengambil keputusan merek apa yang akan dibelinya, atau
ia harus memilih satu dari beberapa pilihan merek”.
Menurut Kotler dan Keller Kotler dan Keller (2008:227) keputusan
pembelian adalah:
“ Proses dimana konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku pasca pembelian,yang dimulai jauh sebelum
pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah
itu”
Berikut ini adalah bagian dari proses keputusan pembelian konsumen:
Gambar 1.1 model lima tahap proses pembelian
Pengenalan
masalah
Pencarian
informasi
Evaluasi
alternatif
Sumber : (Kotler dan Keller, 2008:185)
Keputusan
pembelian
Perilaku pasca
pembelian
Gambar di atas menunjukkan sebuah model tahap proses pembelian
tertentu. Keputusan pembelian konsumen melalui lima tahap yaitu:
1. Pengenalan Masalah
2. Pencarian Informasi
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Pembelian
5.
Perilaku Pasca Pembelian
Dalam tahapan keputusan pembelian setelah mengetahui dan mengenali
masalah, maka konsumen mencari dan mengumpulkan informasi seakurat dan
selengkap mungkin tentang produk yang akan dibelinya. Dalam pencarian
informasi ini konsumen mendapat informasi dari berbagai media, mulai dari
promosi yang dilakukan perusahaan, sampai informasi dari pengalaman
konsumen lain yang pernah menggunakan produk tersebut. interaksi antar
konsumen dalam penyebaran informasi (word of mouth) dapat mempengaruhi
keputusan pembelian.
Adanya Pengaruh komunikasi word of mouth terhadap keputusan
pembelian konsumen dikemukakan oleh Sumardy, Marlin Silviana dan Melina
Melone (2011:25) “Fenomena word of mouth diyakini bisa mendorong pembelian
oleh konsumen, bisa mempengaruhi komunitas, efisien karena tidak memerlukan
budget yang besar (low cost), bisa menciptakan image positif bagi produk, dan
bisa menyentuh emosi konsumen”. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa komunikasi word of mouth yang dilakukan antar konsumen
saling mempengaruhi keputusan pembelian. Pengalaman konsumen sebelumnya
menjadi informasi penting bagi konsumen lain yang akan melakukan pembelian.
Berdasarkan kerangka pemikiran dan paradigma di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis berikut:
“
word of mouth communication berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian
produk Blackberry pada mahasiswa Universitas Widyatama
Bandung “
1.6
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
yaitu, penelitian berupaya mendiskripsikan secara sistematis, faktual, dan akurat
mengenai fakta dan sifat populasi atau suatu daerah. penelitian dapat dilakukan di
laboratorium maupun di lapangan. (Sumarni dan Wahyuni,2006 : 52).
1.7
Lokasi dan Waktu
Penelitian ini akan dilakukan di Universitas Widyatama Bandung. Waktu
penelitian dilakukan dari bulan Juni 2012 sampai dengan Desember 2012.
Download