mengembangkan kemampuan logika matematika melalui bermain

advertisement
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA
MELALUI BERMAIN KLASIFIKASI (PENGELOMPOKAN)
PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI II NGLOROG
KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat sarjana S-1
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
YANUAR DEWI INDAH WULANDARI
NIM A53H111056
PSKGJ PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN GURU DALAM JABATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013/2014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102
Website: http//www.ums.ac.id
Email : [email protected]
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir:
Nama
: Dra. Surtikanti, S.H.M.Pd
NIP / NIK
: 155
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/ tugas akhir mahasiswa :
Nama
: Yanuar Dewi Indah Wulandari
NIM
: A53H111056
Program Studi : PG PAUD PSKGJ
Judul Skripsi
: MENGEMBANGKAN
MATEMATIKA
KEMAMPUAN
LOGIKA
MELALUI
BERMAIN
KLASIFIKASI (PENGELOMPOKAN) PADA ANAK
KELOMPOK
B
TK
PERTIWI
II
NGLOROG
KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN SRAGEN
TAHUN 2013/2014
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 10 Februari 2014
Pembimbing
Dra. Surtikanti, S.H.M.Pd
NIK : 155
ABSTRAK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA MELALUI
BERMAIN KLASIFIKASI (PENGELOMPOKAN) PADA ANAK KELOMPOK B
DI TK PERTIWI II NGLOROG KECAMATAN SRAGEN KABUPATEN
SRAGEN TAHUN 2013/2014
Yanuar Dewi Indah Wulandari. A53H111056, Progam Studi Pendidikan Anak Usia
Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2014, 117 halaman.
Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan logika
matematika anak usia dini dengan bermain klasifikasi (pengelompokan) tahun
ajaran 2013/2014. Subyek pelaksanaan tindakan ini adalah anak kelompok B di TK
Pertiwi II Nglorog yang berjumlah 20 anak. Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Prosedur penelitian
ini terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.
Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu
membandingkan hasil persentase pencapaian setiap anak dengan persentase
keberhasilan yang telah ditentukan peneliti pada setiap siklusnya dan selain itu
peneliti menggunakan teknik deskriptif interaktif. Hasil penelitian ini adalah terjadi
peningkatan kemampuan logika matematika anak melalui bermain klasifikasi
(pengelompokan). Kemampuan logika matematika anak pada pra siklus mencapai
37%, siklus pertama 40%, dan siklus kedua menjadi 80%. Selain itu, dapat
disimpulkan bahwa variasi dalam pembelajaran mempunyai peranan yang sangat
penting dalam peningkatan kemampuan logika matematika melalui bermain
klasifikasi (pengelompokan). Dengan demikian, dapat terbukti bahwa penerapan
bermain klasifikasi (pengelompokan) dapat meningkatkan kemampuan logika
matematika anak kelompok B di TK Pertiwi II Nglorog Sragen tahun ajaran
2013/2014.
Kata kunci : Kemampuan logika matematika, bermain klasifikasi
I.
PENDAHULUAN
Kecerdasan logika matematika adalah kecerdasan dalam hal angka dan
logika. Kecerdasan ini melibatkan ketrampilan mengolah angka dan atau
kemahiran menggunakan logika atau akal sehat. Kecerdasan ini pada dasarnya
melibatkan kemampuan-kemampuan menganalisis masalah secara logis,
menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola-pola matematika dan
menyelidiki sesuatu secara ilmiah. (Darsinah, 2011 : 123)
Umumnya anak yang mempunyai kecerdasan logis matematis akan peka
dan mampu membedakan pola logika dan numerik serta mampu menangani
rangkaian penalaran yang panjang. Anak-anak dengan kecerdasan logis
matematis pada umumnya menunjukkan minat yang besar pada aktivitas
eksplorasi. Hal ini untuk menjawab rasa penasarannya. Ia juga aktif bertanya
tentang berbagai hal yang dilihatnya dan menuntut adanya jawaban rasional
yang masuk akal dari setiap pertanyaan yng dia ajukan. Anak-anak dengan
kecerdasan logis selalu yakin bahwa semua pertanyan mempunyi jawaban yang
rasional. Itulah sebabnya anak akan merasa lebih nyaman jika dihadapkan pada
sesuatu yang dapat dikategorikan, diukur, dianalisis, dan dihitung. (Neni Utami
Adiningsih, 2008 : 6)
Anak-anak di TK pertiwi 2 nglorog sragen sebagian besar masih
mengalami kesulitan dalam mengembangkan kemampuan matematika. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil pra siklus yang dilakukan peneliti dan dari hasil
observasi tersebut, secara keseluruhan rata-rata pencapaian kemampuan logika
matematika terutama dalam hal bentuk-bentuk geometri hanya mencapai 37%.
Kondisi ini diamati sebagai masalah yang harus diatasi. Salah satu caranya
adalah dengan memberikan rangsangan agar kemampuan matematikanya
berkembang. Rangsangan ini salah satunya dapat diberikan dengan cara bermain
klasifikasi
(pengelompokan).
Bermain
klasifikasi
adalah
bermain
mengelompokkan atau memilih benda berdasarkan jenis, fungsi, warna, bentuk
pasangannya sesuai dengan yang dicontohkan dan tugas yang diberikan oleh
guru.
Dengan
bermain
klasifikasi
bentuk-bentuik
geometri
anak-anak
diharapkan dapat mengenal dan menyebutkan berbagai macam benda
berdasarkan bentuk geometri dengan cara mengamati benda-benda yang ada di
sekitarnya misalnya lingkaran, segitiga, bujur sangkar, segi empat, segi lima,
segi enam, setengah lingkaran, bulat telur (oval) (depdiknas, 2007 : 15)
Penggolongan (klasifikasi) – mengelompokkan benda-benda yang serupa
atau memiliki kesamaan adalah salah satu proses yang penting untuk
mengembangkan konsep bilangan. Supaya anak-anak usia tiga, empat dan lima
tahun mampu menggolongkan atau menyortir benda-benda, mereka harus
mengembangkan pengertian tentag “saling memiliki kesamaan, “keserupaan”,
“kesamaan”, dan “perbedaan”, (Ginsburg & Seo, 1999). Program matematika
untuk anak-anak usia 3-5 tahun harus berfokus pada pencapaian konsep ini dan
label-label bagi konsep itu (Milko, 1995). Kegiatan-kegiatan di kelas, yang
mendukung perkembangan kemampuan anak-anak untuk menggolongkan dan
menyortir benda-benda ke dalam kategori yang sama dan berbeda memperkuat
pengembangan konsep pada anak-anak. (Carolt Seefeldt ; Wasik, 2008; 394)
II. METODE PENELITIAN
A.
Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Pertiwi II Nglorog Kecamatan Sragen
Kabupaten Sragen tahun ajaran 2013/2014.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Pertiwi II Nglorog pada bulan November
2013 – Januari 2014
B.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian ditetapkan pada anak-anak di TK Pertiwi II
Nglorog Kecamatan Sragen Kabupaten Sragen tahun 2013/2014 dengan
jumlah anak 20 anak terdiri dari 10 anak perempuan dan 10 anak laki-laki.
Guru yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah guru kelas, peneliti,
dan kepala sekolah.
C. Prosedur Penelitian
Uraian langkah/ tahapan penelitian tindakan kelas di atas adalah
sebagai berikut (wakhinuddin.wordpress.com):
1.
Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dimulai dari penemuan masalah
sampai akhirnya ditentukan rencana tindakan kelas. Secara terperinci
langkah-langkah pada tahapan ini dapat diuraikan sebagai berikut:
a.
Penemuan masalah di lapangan
Melalui pra-survei peneliti berupaya untuk mendapatkan masalah
apa yang dihadapi di dalam kelas maupun melalui pengamatan di
lapangan.
b.
Pemilihan masalah
Berbagai
permasalahan
yang
diperoleh
untuk
selanjutnya
difokuskan pada suatu permasalahan yang perlu diprioritaskan
untuk mendapatkan pemecahan masalah.
c.
Perumusan hipotesis tindakan.
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan dan ditetapkan untuk
dicarikan pemecahannya, maka peneliti merumuskan hipotesis
tindakan
d.
Rancangan pemecahan masalah.
Langkah-langkah pemecahan masalah antara lain:
1) Membuat rencana bidang pengembangan sebagai rencana tindakan
atas dasar kesepakatan peneliti dengan guru kelas
2) Menyampaikan pengarahan dan rambu-rambu kepada guru agar
melaksanankan rancangan pembelajaran yang sudah dirancang.
2.
Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan di kelas didasarkan rencana perlakuan
yang dituangkan pada RBP yang telah disusun. Oleh karena itu,
pelaksanaan tindakan diupayakan tidak menyimpang dari rencana
perlakuan.
3.
Observasi.
Pada saat tindakan berlangsung, peneliti dibantu kolaborator
melaksanakan observasi dengan menggunakan instrumen yang telah
disiapkan. Pengamatan dilakukan dengan cermat dari awal hingga akhir
pembelajaran berlangsung. Selain mencatat data yang ada, peneliti dan
kolaborator juga memberikan catatan atas berbagai masalah yang
dijumpai dengan menggunakan catatan lapangan.
4.
Refleksi
Hasil observasi kelas, rekaman data, maupun catatan lapangan
dan data lainnya dianalisis bersama-sama dengan praktisi (kolaborator)
yang terlibat dalam penelitian ini. Refleksi dilakukan pada akhir
tindakan setiap siklus. Hasil analisis digunakan untuk merencanakan
tindakan pada siklus berikutnya. Tindakan yang telah berhasil dapat
dilanjutkan pada pembelajaran berikutnya, sedangkan tindakan yang
belum berhasil diubah dan diperbaiki. (wakhinuddin.wordpress.com)
D. Teknik pengumpulan data
1.
Observasi
2. Wawancara
3.
Studi Dokumentasi
E. VALIDITAS DATA
Dalam penelitian ini keabsahan data dilakukan dengan beberapa cara
yaitu: kredibilitas, transferabilitas dan konfirmitas.
1.
Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya
2.
Transferabilitas
Yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang
lain.
3.
Dependability
Yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada tingkat konsistensi peneliti
dalam mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsepkonsep ketika membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan.
4.
Konfirmabilitas
Yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana
hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan
dalam laporan lapangan.
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Instrumen dalam penelitian ini adalah :
1.
Menentukan indikator yang akan digunakan untuk mengetahui
perkembangan kecerdasan logika matematika anak TK Pertiwi II
Nglorog Kec. Sragen, Kab. Sragen.
2.
Menjabarkan indikator ke dalam butir amatan yang menunjukkan
pencapaian indikator yang dapat dilakukan anak ketika melakukan
kegiatan yang dijadikan kisi-kisi dalam melakukan observasi. Adapun
butir amatan dalam penelitian sebagai berikut:
Tabel Butir Amatan
No
1
Indikator
Mengelompokkan
Butir amatan
1.
benda dengan berbagai
cara menurut ciri-ciri
4
warna
2.
tertentu. Misal: menurut
jenis, warna, bentuk,
Anak dapat mengenal perbedaan
Jumlah
Anak dapat mengenal konsep
ukuran besar kecil
3.
ukuran dll
Anak dapat mengenal perbedaan
bentuk
4.
Anak dapat mengenal perbedaan
jumlah kumpulan benda
2
Mengelompokkan
1.
Anak dapat menunjukkan benda-
benda tiga dimensi
benda disekitarnya yang
(benda-benda
menyerupai geometri.
1
sebenarnya) yang
berbentuk geometri
(lingkaran, segitiga, segi
empat)
5
G. TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas, ada dua jenis data
yang dapat dikumpulkan oleh peneliti (Suharsimi Arikunto, 2012 : 131)
yaitu :
a.
Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) yang dapat dianalisis secara
deskriptif. Misalnya, mencari nilai rerata, presentase, keberhasilan
belajar, dan lain-lain.
b.
Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat
yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat
pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau
sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa
mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan
diri, motivasi belajar dan sejenisnya, dapatdianalisis secara kualitatif.
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif yang digunakan berupa daftar nilai siswa dan prosentase
keberhasilan siswa. Peneliti mengumpulkan data pada setiap kegiatan
observasi pelaksanaan siklus PTK. Kemudian dianalisis secara deskriptif
mengguanakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi
dalam kegiatan pembelajaran, menganalisis tingkat keberhasilannya,
kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil dan belum berhasil.
Sedangkan data kuantitatif yang digunakan berupa wawancara dan
dokumentasi.
H. INDIKATOR PENCAPAIAN
Guna menentukan keberhasilan dan keefektifan penelitian ini maka
dirumuskan indikator kinerja yang digunakan sebagai cara atau acuan
keberhasilan.
Tabel Indikator Pencapaian
No
1.
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
70%
80%
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
Penelitian tindakan kelas di TK Pertiwi II Nglorog Sragen untuk
meningkatkan kemampuan logika matematika pada anak kelompok B
dilaksanakan dalam 2 siklus dan tiap siklus diterdiri dari 3 pertemuan yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan jadwal yang telah direncanakan.
Data dari hasil evaluasi anak siklus 1 dapat diketahui bahwa nilai
rata-rata kelas sebesar 40%. Nilai terendah 45 dan nilai tertinggi 80. karena
nilai rata-rata yang dicapai pada siklus 1 belum memenuhi target yang telah
ditetapkan peneliti pada indikator pencapaian yaitu 70%, maka peneliti
kemudian melakukan siklus kedua yang terdiri dari 3 pertemuan dan dengan
butir amatan yang sama. Dan hasilnya nilai rata-rata anak sebesar 80%.
Dengan nilai tertinggi mencapai 90, sedangkan yang terendah 65. pada
siklus kedua ini sudah bisa dikatakan melampaui target dalam indicator
pencapaian yaitu sebesar 80%.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil pelaksanaan dari siklus I sampai siklus II dapat
dikatakan bahwa kemampuan logika matematika dengan bermain klasifikasi
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelompok B di TK Pertiwi II
Nglorog Sragen tahun ajaran 2013/2014. Perubahan tersebut menunjukkan
keberhasilan pembelajaran kemampuan logika matematika anak melalui
bermain klasifikasi. Sebelum melakukan tindakan Siklus I, peneliti
melakukan observasi awal berupa pra siklus untuk mengetahui kondisi awal
nyata di lapangan dan permasalahan apa yang terjadi. Data persentase
pencapaian yang diperoleh pada kondisi awal adalah 37% hampir semua
anak belum memiliki kemampuan logika matematika terutama dalam hal
bentuk-bentuk geometri. Siklus I mencapai 40% dengan anak dengan
kemampuan logika matematikanya baik menjadi 12 anak. Sedangkan
persentase pencapaian pada siklus II mencapai 80% dengan banyak anak
yang kemampuan logika matematikanya baik bertambah menjadi 16 anak.
Meskipun masih ada 4 anak yang belum memiliki kemampuan logika
matematika yang sesuai harapan, namun hasil terakhir sudah memenuhi
target yang ingin dicapai peneliti yaitu persentase keberhasilan 80%.
IV. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan dalam
dua siklus dengan menerapkan pembelajaran bagi siswa kelompok B
TK Pertiwi II Nglorog Sragen, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
dirumuskan terbukti kebenarannya, artinya bahwa melalui bermain klasifikasi
dapat meningkatkan kemampuan logika matematika bagi siswa kelompok B
TK Pertiwi II Nglorog Sragen tahun ajaran 2013/2014.
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Dengan bermain klasifikasi dapat meningkatkan kemampuan logika
matematika anak di TK Pertiwi II Nglorog Sragen. Hal ini terbukti dengan
adanya peningkatan persentase kemampuan logika matematika dari
prasiklus 37%, siklus I 40%, Siklus II 80%. Persentase kemampuan logika
matematika anak dari siklus I ke Siklus II meningkat 40%.
2.
Variasi pembelajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam
peningkatan kemampuan logika matematika melalui bermain klasifikasi
Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini yang berbunyi dengan
bermain klasifikasi (pengelompokan) dapat meningkatkan kemampuan
logika matematika anak kelompok B di TK Pertiwi II Nglorog Sragen tahun
2013/2014 dapat terbukti kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, Neni Utami. 2008. Permainan Kreatif Asah Kecerdasan Logis
Matematis Balita. Karya kita. Bandung
Ardhana12.wordpress.com/.../teknik-analisis-data, diunduh pada tanggal 3 desember
2013, jam 14.48)
Ardhana12's Weblog” /rancangan-penelitian.doc diunduh pada tanggal 29-11-2013
Jam. 17.30
Anonim, 2011. Tahapan perkembangan kecerdasan logika matematika dan cara
menstimulasinya: http://groups.yahoo.com/group/Bayi-Kita/message/52129
diunduh tanggal 29-11-2013 Jam 15.19
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Astuti, willi. 2011. Bermain dan Teknik Permainan. Surakarta. Universitas
muhammadiyah Surakarta
Darsinah. 2011. Perkembangan Kognitif. Surakarta. Universitas muhammadiyah
Surakarta
Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Permainan Berhitung Permulaan Di
Taman Kanak-Kanak. Jakarta. Depdiknas
Einon, Dorothy.2005. Permainan Cerdas Untuk Anak. Jakarta. Erlangga.
http://groups.yahoo.com/group/Bayi-Kita/message/52129
November 2013 Jam 15.19
diunduh
jum’at
29
Masitoh, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran TK. Jakarta: Universitas Terbuka
Musfiroh, takdirotun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah Kecerdasan.
Jakarta. Depdiknas
Schiller, pam. 1999. 20 Tips Start Smart Memompa Kecerdasan Sejak Dini. Jakarta.
Erlangga
Seefeldt Carol, Wasik A. Barbara. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini menyiapkan
Anak Usia Tiga, Empat dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks.
Suyanto, Slamet . 2005. Pembelajaran Untuk Anak. Jakarta: Depdiknas.
www.damandiri.or.id/file/priyantaunmuhsolo, diunduh pada tanggal 3 desember
2013, jam 14.43)
Wakhinuddin.wordpress.com. diunduh padatanggal 3-12-2013 Jam 14.37
Download